Anda di halaman 1dari 29

Menjadi

pelatih Hebat,
Pada
Pelatihan POD
Menjadi Pelatih
Pelatihan partisipatif Pra Pelatihan
Dalam Pelatihan Partisipatif atau Kegiatan dalam Pra Pelatihan ini seperti :
dikenal juga Pelatihan Pendidikan ✓ Melakukan TNA (Training Need Assessment)
Orang Dewasa (POD), di kenal ✓ Membuat rancang bangun(Desain Pelatihan)
adanya 3 (tiga) dimensi waktu
kegiatan, yaitu : Pelaksanaan Pelatihan
Yaitu waktu dimana Pelatihan dilaksanakan
Our Works
Simple list with Icon Pasca Pelatihan
Evaluasi-monitoring dilakukan guna mengetahui hasil
pelatihan yang sudah dilaksanakan sejauhmana dapat
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. berpengaruh terhadap penyelesaian tugas/pekerjaan
Donec mauris lorem, vestibulum ac rutrum id, suscipit in peserta pelatihan. Evaluasi sendiri dilakukan tergantung
dari jenis/sifat pelatihan yang dilaksanakan misalnya
dui. Donec vitae dapibus tellus. jika:
▪ Pelatihan terapan, seperti administrasi keuangan,
tata cara menyusun SOP dll, bisa dievaluasi dalam
jangka waktu dekat setelah selesai pelatihan
misalnya 3 bulan setelah pelatihan
▪ Pelatihan yang sifatnya membutuhkan waktu
panjang penerapannya, tidak bisa langsung dilihat
hasilnya misalnya manajemen pembangunan
partisipatif, manajemen SDM dll, biasanya di evaluasi
minimal 6 bulan setelah pelatihan
Peran Pelatih POD dalam Pelatihan

Lecturer Motivator

Listener Entertainer

Organizer
Observer

Teacher Moderator

Evaluator Leader

Facilitatory Negotiator
Hal-hal yang perlu dikuasai oleh seorang Pelatih

Kemampuan Konseptual Kemampuan Tehnis Kemampuan Moral


1. Kemampuan tentang 1. Kemampuan berkomunikasi 1. Memiliki perilaku yang
spikologi 2. Kemampuan mendinamisas bersahaja,
2. Pengetahuan tentang filsafat ikan kelompok pelatihan 2. Memiliki komitmen moral
Pendidikan Orang Dewasa 3. Kemampuan mengorganisir yang tinggi,
3. Pengetahuan tentang bahan 3. Menjunjung tingginilai-nilai
prosedur Pembelajaran POD 4. Kemampuan memanfaatka keagamaan dan adat
4. Pengetahuan tentang n media pelatihan istiadat
materi yg disajikan 5. Kemampuan mengkombina 4. Dan lain sebagainya
sikan metode pelatihan, dsb

Bangunan Pelatih
Bangunan Rumah Pelatih

Ketrampilan merancang proses :


Lantai 3 ▪ Merancang struktur dan alur pelatihan

Ketrampilan mengelola dinamika kelompok :


Lantai 2 ▪ Mendorong dialog multi arah

Ketrampilan komunikasi interpersonal :


Lantai 1 ▪ Menyimak, bertanya, menggali, merangkum.

Lantai Sikap dasar fasilitator :


Dasar Emosi, minat, empati, percaya,berfikir positif, menghargai, peka
Menjadi Pelatih Pelatihan Partisipatif
Kiat menjadi Pelatih pada Pelatihan Partisipatif berarti berbicara pada dimensi
Pelaksanaan Pelatihan

Tidak ada teori yang baku kiat untuk menjadi Pelatih pada Pelatihan yang
Partisipatif yang sukses. Namun berdasarkan pengalaman, ada beberapa kunci
untuk menjadi Pelatih yang sukses, antara lain

Kenali calon Peserta terkait; latar belakang, tingkat


Pendidikan, budaya dan lain-lain lewat hasil TNA.
Pengenalan ini akan berguna membantu dalam
menentukan metodologi, alat bantu belajar, jenis
permainan dan lain sebagainya. Walaupun pengenalan ini
biasanya akan didalami pelatih saat Materi Bina Suasana

Persiapan diri, yang termasuk persiapan diri misalnya;


▪ kuasai materi jika topik materi baru (belum pernah menyampaikan topik tertentu), menguasai disini “bukan
menghafal sampai pada titik-koma, melainkan pelajari subtansi dari sebuah materi tertentu”
▪ Kenali tempat pelatihan (jika tempat pelatihan berbeda dengan tempat anda), seberapa jauh, ruangannya dll,
supaya bisa memperkirakan waktu tempuh dari anda berada ke tempat pelatihan
▪ Disiplin membuat rencana pembelajaran/lesson plan, menyiapkan metode dan ABB yang disesuakan dengan
kondisi peserta dan ketersediaan bahan untuk membuat ABB
Bina Suasana
Hal yang penting dan mendapat perhatikan oleh Pelatih pada saat Awal pelatihan (Bina Suasana);

Jika pelatihan melibatkan lebih dari 1 orang pelatih maka semua pelatih secara Tim lengkap seyogyanya
berada dalam kelas, mengapa harus lengkap? Karena Kegiatan Bina Suasana akan berpengaruh terhadap
dinamika kelas pada proses belajar-mengajar selanjutnya.

Sesungguhnya Bina Suasana salah satunya sebagai cross check dari Kegiatan TNA (Training Need Assessment),
karena saat Bina Suasana akan mendalami, misalnya :
Memulai
1. Pada saat perkenalan, pelatih harus lebih mendalami perkenalan antar peserta-pelatih. Perkenalan bukan
Kelas hanya sekedar perkenalan, melainkan sebenarnya merupakan momet penting bagi pelatih untuk mengenal
peserta lebih mendalam terkait dengan latarbelakang peserta, budaya, tipologi peserta dll, sehingga akan
berpengaruh besar terhadap proses pelatihan yang akan difasilitasi
2. Penyusunan harapan, bukan sekedar peserta diminta mengungkap harapannya, harapan peserta
merupakan bentuk kebutuhan nyata peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan ini (mungkin saat TNA
belum terakomudir), untuk itu penyusunan harapan perlu digali antara lain :
a. Harapan terhadap Materi Pelatihan, biasanya terungkap materi-materi diluar modul yang
sudah disiapkan, akan tetapi jika ada materi penting-mendesak ada waktu bisa saja di bahas
b. Harapan terhadap Pelatih/Fasilitator, biasanya akan terungkap pemakaian Bahasa, tidak
tergesa-gesa dll
c. Harapan terhadap EO/Panitia, mengandung maksud kepanitiaan, seperti jenis makanan yang
dihindari peserta, harapan khusus lainnya
d. Harapan terhadap Metodologi, biasanya akan terungkap harapan metode-metode yang
menyenangkan, tidak membuat jenuh dll
e. Harapan lain-lain, biasanya terungkap terkait waktu mulai dan berakhir, istirahat dll
Menyimpulkan Hasil Penyusunan Harapan
Harapan yang sudah diungkap dan dirangkum oleh Pelatih, maka perlu dijawab oleh Pelatih dan
EO/Panitia

✓ Terkait dengan harapan Materi, metode, dan harapan terhadap pelatih itu merupakan Ranah Tim
pelatih untuk menjawabnya, harapan mana yang bisa dipenuhi dan harapan mana yang tidak bisa
dipenuhi dalam Pelatihan ini. Bahan untuk menjawab harapan ini berupa Alur Pelatihan dan
Memulai Jadwal Pelatihan, waktu mana yang bisa mengakomudir harapan materi yang diangkap penting-
mendesak atau kesepakatan lain misalnya waktu diluar jadwal resmi
Kelas ✓ Harapan untuk EO/Panitia akan dijawab dengan salah satunya menjelaskan Hak dan Kewajiban
Peserta. Karena jika ada kejelasan akan mempengaruhi dinamika pelatihan/kelas sejanjutnya.

Kontrak Belajar
Salah satu hal yang juga membedakan pada POD, adalah adanya kontrak belajar, makna kontrak
belajar adalah adanya berbagai aturan selama pelatihan yang harus disepakati oleh semua pihak
(peserta, pelatih dan EO/Panitia) misalnya :
✓ Terkait jam mulai sessi, istirahat dan berakhir, ditambah kesepakatan misalnya ada kelas
ensidentil karena adanya diskusi materi tambahan (mengakomodir harapan peserta) demikian
juga misalnya adanya kemoloran waktu dan lain sebagainya
✓ Terkait siapa yang mengingatkan jika jam seharusnya sudah mulai tetapi ada beberapa peserta
yang belum masuk perlu ada pengurus kelas
✓ Dan kesepakatan lain yang diperlukan agar tujuan pelatihan bisa tercapai
Menjadi Pelatih Hebat dalam Pelatihan Partisipatif
Hal yang perlu dipahami (2) Pelatih
bukan hanya seorang ahli dari suatu
bahan pelatihan, namun juga harus
Mengelola Kelas Setting tempat mampu menciptakan interaksi
duduk, agar Pelatih bisa leluasa belajar. Pelatih atau Fasilitator bukan
bergerak bukan hanya monothon, ”BOS” atau ”ATASAN” melainkan
maka setting tempat duduk peserta partner atau mitra yang sama tinggi
buatlah misalnya : Bentuk U, duduk sama rendah.
lingkaran atau bisa juga dibuat
pulau-pulau setiap pulau antara 5-7
orang Hal yang perlu dipahami (3) Menfa
silitasi bukan ’MENGAJAR” , ”MENG
GURUI” atau bahkan ”MEMERINTA
H” melainkan dengan cara memberi
Hal yang perlu dipahami (1) contoh, merangsang dan mendoron
Pada pelatihan yang bersifat g peserta untuk berfikir sendiri, unt
partisipatif (Participatory uk menyadari perasaan dan pengala
Training Methodology = PTM), man masing-masing untuk menemu
Pelatih adalah Fasilitator dalam kan jawaban sendiri
proses belajar.
Beberapa sikap
yang harus dimiliki oleh seorang pelatih
Percaya, tulus dan sungguh-sungguh
Peka terhadap kebutuhan diri Pelatih harus yakin dan berfikir positif terhadap
sendiri dan peserta proses interaksi belajar yang terjadi. Segala
Kepekaan dapat intervensi pelatih diberikan dengan sungguh-
dilihat dari kepeduliannya sungguh dan tulus kpd peserta dalam interaksi
terhadap pemenuhan kebutuhan belajar. Intervensi bukan dimaksudkan untuk
baik fisiologis maupun spikologis, menimbulkan dan membangunn image atau
misalnya rasa humor dalam kesan peserta terhadap pelatih melainkan
diupayakan untuk penyadaran dan mencapai
pelatihan
tujuan pelatihan
Kesetaraan dan kemitraan
Terbuka dan tidak membela diri Pelatih bukan sebagai orang yang paling pandai,
Pelatih harus bersedia serba tahu, pintar, banyak pengalaman. Dalam
menerima masukan dan pengalaman participatory training methodology (PTM)
baru yang berbeda dengan dirinya, bukan pelatih adalah sebagai mitra belajar dan
membela diri dan memaksakan kesetaraan dalam interaksi belajar dengan
pengalamannya sendiri kepada peserta, peserta. Pelatih bukan mentranfer bahan
ingat bahwa peserta juga mempunyai pelajaran/bahan pelatihan kepada peserta
pengalaman dan proses belajar dalam pelatihan, melainkan menfasilitasi dan bersama
participatory training methodology (PTM) peserta untuk menemukan dan
adalah mutualisme mengembangkan pengalaman
Beberapa Tehnik Menggunakan Alat Bantu Belajar (ABB)/Media

❑ Menggunakan spidol usahakan jangan spidol berwarna


merah
❑ Menulis di kertas flip chart (kertas plano), usahakan
tulisannya besar sehingga bisa dibaca dari segara arah
❑ Saat menggunakan LCD/In Focus, usahakan tidak
membelakangi peserta. Alat ini cukup sesuai untuk
pelatihan yang partisipatif, namun kalau diruang terbuka
sinar matahari mengganggu, juga bila tidak ada listrik
menjadi kendala
❑ Menulis pada PPT sebaiknya minimal besar font/hurufnya
18
❑ Sebaiknya menggunakan ABB yang sesuai dengan kondisi
peserta, ketersediaan ABB, biaya, pada lokasi setempat
❑ Menggunakan Metaplan, ABB ini sangat efektif untuk
mendorong peserta yang pasif menjadi bisa berkontribusi
Tehnik membuka dan
Menutup sesson
Membuka Pelajaran/pembahasan materi
membuka pelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang pelatih dalam proses belajar untuk
menciptakan suasana yang menjadikan warga belajar siap memasuki kegiatan pembelajaran

Beberapa hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang pelatih ketika membuka pembahasa
n materi adalah :
1. Memberitahukan tujuan dan hasil (out put) pembelajaran
2. Memberitahukan masalah-masalah pokok yang akan dipelajari
3. Memberitahukan gambaran kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran
4. Memberikan berbagai pertanyaan kepada warga belajar tentang materi yang akan
diberikan dikaitkan dengan materi yang sudah dikuasai warga belajar atau sudah
pernah dipejari sebelumnya
Tehnik membuka dan
Menutup sesson
Menutup Pelajaran/pembahasan materi
Adalah kegiatan pelatih untuk mengetahui proses belajar-mengajar yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan/perbuatan

Beberapa hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang pelatih ketika membuka pembahasan
materi adalah :
1. Membuat kesimpulan bahasan
2. Menekankan pentingnya materi yang baru dibahas dihubungkan dengan materi yang
akan dibahas selanjutnya
3. Melakukan evaluasi materi, untuk mengetahui apakah materi yang dibahas dipahami
dengan baik oleh peserta (evaluasi bisa dilakukan misalnya bertanya/menguji langsung,
dengan menggunakan metode bola panas dll)
Keuntungan menggunakan paraphrase bagi pelatih
Sebagai seorang pelatih, teknik ini akan memaksa anda
untuk menyimak dengan hati-hati, karena anda tahu
bahwa ketika peserta selesai berbicara, anda perlu
Menggunakan mengulang apa yang telah dikatakan.
Sebagai tambahan, anda memiliki kesempatan untuk
Parafrase menemukan, apakah anda benar-benar memahami apa
yang dikatakan.
Parafrase adalah mengulang
apa yang dikatakan orang lain,
menggunakan kata-kata Anda Keuntungan Bagi Peserta lain
sendiri Mereka memiliki kesempatan kedua untuk
memahami apa yang dijelaskan oleh penanya
(peserta lain)

Kapan menggunakan parafrase?


Ketika seorang peserta membuat pernyataan yang
sangat panjang, rumit dan membingungkan,
atau ketika seorang peserta memiliki masalah-
masalah dalam mengungkapkan pemikirannya
sendiri secara jelas
Umpan Balik
Umpan balik personal memberi informasi tentang perilaku dan penampilan. Umpan balik
bisa sering dipertukarkan dalam satu situasi pelatihan, dari pelatih kepada peserta,
sebaliknya atau antara peserta
Umpan balik adalah satu cara membantu orang lain agar dia paham
Tujuan akibat perilakunya terhadap orang lain. Umpan balik membantu
umpan balik seseorang untuk menjaga perilakunya “sesuai sasaran” dan pada
gilirannya akan meningkatkan penampilannya

Membiasakan diri dengan JOHARI’s-Window akan membantu utk memahami


Bagaimana akibat dr umpan balik. Lihat pd gbr berikut. Jendela Johari adl satu model yg bisa
umpan balik menunjukkan bgmn komunikasi bekerja dan membantu kita utk memahami bgmn
bekerja? kita bisa menumbuhkan pengetahuan diri dan bgmn kita bisa membangun
kepercayaan yg lebih, dalam kelompok dan komunitas dg membagikan umpan
balik.
PENJELASAN TEORI JOHARY WINDO
1. Ruang BEBAS/FREE : Bagian diri Anda yang diketahui oleh Anda dan orang lain. Ini adalah wilayah berbagi bersama
(mutual sharing).
2. Ruang TERSEMBUNYI/HIDDEN : Bagian diri Anda yang diketahui oleh Anda, tetapi tidak diketahui orang lain.
Kadangkala dengan lebih banyak berbagi akan bisa menjernihkan suasana, membangun kepercayaan dan
membuat kelompok bekerja lebih mudaH
3. Ruang BUTA/BLIND : Bagian diri Anda yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh Anda. Nada suara
Anda, satu bakat yang tidak Anda perhatikan mungkin berada dalam area ini
4. Ruang MISTERI/UNKNOWN : Bagian diri Anda yang tidak diketahui oleh Anda sendiri dan orang lain.Di sini terletak
bakat dan kemampuan yang belum Anda ketahui danorang lain ketahui. Tetapi mereka bagian diri Anda dan
mungkin satuhari akan terungkap

Dalam kaitannya dengan sikap pelatih POD, ruang Bebas/Free harus dibuka seluas-luasnya agar ruang-ruang (R.
Tersembunyi, R. Buta, R. Misteri) otomatis menjadi lebih sempit. Dengan cara membiasakan bersedia membuka diri,
menerima kritik/saran, tidak bela diri. Dan ini akan mendukung seseorang menjadi pelatih yang baik

Peraturan dalam menerima umpan balik


1. Dengarkan apa yang dikatakan
2. Jadilah peka untuk menerima
3. Menerangkan/mengklarifikasi
4. Menyimpulkan
5. Terimakasih kepada pemberi feed back
Kemampuan Mendengarkan Mengamati:
Adalah kemampuan untuk
✓ Kesediaan untuk mendengarkan
✓ Melihat apa yang terjadi tanpa menilai
✓ Menunda penilaia ✓ Memahami petunjuk non verbal
✓ Mengabaikan hal-hal yang lainnya ✓ Memonitor kerja kelompok secara
dan memberikan perhatian obyektif
penuh
✓ Tidak memotong pembicaraan Kenapa harus mengamati
✓ Mencari intisari Dalam satu kelompok orang
✓ Siap memberikan tanggapan berinteraksi dengan berbagai cara yang
berbeda, mereka berinteraksi tidak
hanya melalui apa yang sudah dikatakan
Apa yang diamati?
tetapi juga melalui bagaimana sesuatu
▪ Siapa mengatakan apa dikatakan ; penggunaan ekspresi, suara,
▪ Siapa melakukan apa muka, gesture dan sejenisnya.
▪ Siapa yang duduk sebelah siapa Komunikasi non verbal (komunikasi non
▪ Apakah selalu seperti itu berbica) bisa mengirim pesan yang kuat
▪ Siapa menghindari siapa
▪ Bagaimana tingkat umum energi
▪ Apakah tingkat keseluruhan perhatian
▪ Dll
Menjelaskan
Manfaat menjelaskan
✓ Dapat membimbing warga belajar memahami dengan jelas
terhadap materi yang dibahas/dibicarakan
✓ Dapat menolong warga belajar untuk memahami dan
mendapatkan hubungan antara teori dengan praktek/fakta
yang dihadapi
✓ Dapat melibatkan warga belajar secara aktif untuk berfikir
dalam memecahkan masalah yang dibahas
✓ Dapat memperjelas bagi warga belajar untuk menguasai
materi yang akan dipelajari
Kepribadian pelatih yang berhasil berkaitan
dengan sifat-sifat fasilitator sebagai berikut

01 Mempunyai rasa humor 05 mengungkapkan perasaan


sendiri
.memperhatikan apa yang
02 memakai bahasa yang 06 dirasakan dalam tubuhnya sen
mudah dimengerti diri
memperhatikan pesan-pesan non
mengahadapi peserta dengan cara
03 yang luwes supaya suasana menjadi
07 verbal para peserta yang diungkapkan
dalam bahasa tubuh
hangat dan akrab

04 memberi waktu secukupnya untuk be 08 Tidak bela diri


rfikir dan menjawab
Beberapa pantangan bagi pelatih atau fasilitator :

Jangan menilai pemikiran dan perasaan peserta. Dalam permainan-permainan


01 tidak ada yang benar dan yang salah, hasilnya tidak dapat ditentukan
sebelumnya. Yang dilatih disini adalah belajar untuk saling mempercayai
perasaan sendiri

02 Jangan menolong peserta, karena mereka akan menolong dirinya


sendiri

03 Jangan memakai kalimat-kalimat, seperti ”sebaiknya kamu ......”


atau seharusnya kamu .............”

04 Jangan memaksa peserta untuk tindakan apapun

05 Jangan memberikan jawaban atas masalah-masalah para pes


erta. Cobalah mendorong peserta untuk menemukan jawaban
atas masalah mereka sendiri.
Beberapa pantangan bagi pelatih atau fasilitator :

06 Pelatih tidak hendaknya bergerak tidak hanya berdiri didepan kelas,


akan tetapi bergerak aktif kadang mendekat peserta

07 Pelatih tidak boleh dekat dengan peserta tertentu, semua peserta


harus memperoleh perlakuan yang sama

08 Pelatih memberikan kontak mata dengan seluruh peserta bukan ha


nya kepada peserta tertentu

09 Suara pelatih harus : Jelas, keras, intonasi tepat dan


menarik, menguasai public speking, bicara tidak berb
elit-beli

10 Pelatih harus menguasai subtansi materi yang akan


disampaikan, menguasai disini bukan menghafal,
tetapi memahami subtansi dari sebuah materi
Beberapa Type Peserta dan
Cara Menangani pribadi peserta yang sulit
Banyak bicara Sulit mengungkap gagasannya
dalam kata-kata yang terstruktur
Orang type ini tidak banyak memberikan
kesempatan kepada peserta lain Type peserta seperti ini harus Beberapa
(mendominasi kelas). Pengaruh buruknya dibantu oleh seorang Type Peserta
adalah menurunnya tingkat partisipasi
pelatih/fasilitator dengan cara dan Cara
peserta lain. Maka tugas Fasilitator/Pelatih
adalah mengendalikannya. mengulangnya untuk
memperoleh kejelasan dari apa
Menangani
Cara bijaksana dalam mengendalikan or yang telah disampaikan pribadi
ang type ini misalnya dengan mengatak misalnya peserta yang
an :
sulit
” boleh saya ulangi pernyataan
” Itu tadi adalah pendapat yang bagus dari
Saudara Dul Gapit, sekarang kita minta pe anda?”
ndapat dari Saudara John Koplo”
Suka Bicara Ngelantur Keras kepala

Type peserta seperti ini suka bicara Beberapa


di luar topik pembahasan materi, Type peserta seperti ini biasanya
membuang-buang waktu. tidak mau mendengar pendapat Type Peserta
yang berbeda dari orang lain dan Cara
Mengatasinya : atas pendapat nya sendiri.
”Potong pembicaraannya dengan m
Menangani
enyampaikan terima kasih, pada saa ”Cobalah minta pendapat/tanggapan pribadi
t dia sedang mengambil nafas sebel dari peserta lain untuk memberi peserta yang
um ia melanjutkan pembicaraannya l pemahaman kepadanya”
ebih ngelantur lagi pada saat itulah p sulit
otong pembicaraannya dengan men
yampaikan terima kasih atas pendap
atnya”
Peserta yang suka Datang
Pendiam terlambat
Cobalah untuk mengenali mengapa Orang type sok sibuk, atau mungkin Beberapa
dia diam, apakah karena bosan,
malas sehingga dia datang Type Peserta
merasa berbeda, merasa superior
terlambat atau pulang lebih awal.
atau justru merasa tidak aman dan
Namun jangan tergesa-gesa
dan Cara
nyaman atau memang pendiam.
bertindak di depan peserta lain. Menangani
”Pelatih/Fasilitator bisa menanyakan pribadi
pendapatnya langsung atau hanya Cobalah mengetahui mengapa dia peserta yang
diminta komentarnya atas pendapat sibuk sendiri.
yang disampaikan peserta lain” Sampaikan bahwa keterlambatannya sulit
mengganggu proses pelatihan yang
sedang berlangsung. Jika memang
dia terlambat karena ada keperluan
penting lainnya, mintalah salah satu
peserta untuk menyampaikan review
atas hasil pembahasan materi yang
sedang berlangsung
Peserta meninggalkan ruang kelas lebih awal

Jika ada peserta yang meninggalkan ruang kelas lebih awal


akan mengganggu konsentrasi peserta lain. Beberapa
Type Peserta
Cobalah refleksikan, apakah proses pelatihan memang
membosankan
dan Cara
Antisipasi hal ini sejak awal pelatihan, misalnya menyusun
Menangani
agenda dan metode diskusi secara bersama-sama dan pribadi
sepakatilah terlebih dahulu alokasi waktu untuk peserta yang
membicarakan setiap topik bahasan. sulit
Beberapa Tips Melatih
Gunakan metodologi penyampaian materi yang menjamin
1 peserta dengan serius tetapi nyaman dan santai untuk terlibat
Ada kalanya dinamika kelas satu dengan dalam pembahasan
lainnya atau pelatihan satu dengan Jika Pelatih dilakukan secara Tim, suatu ketika terdapat
pelatihan lainnya, mengalami situasi yang kesulitan, maka sepakatilah kapan pelatih lainnya bisa masuk
mengharuskan Pelatih merubah gaya 2 membantu tanpa menjatuhkan teman pelatih lainnya. Atau
melatih, merubah lesson plan, merubah sejak Kegiatan Binasuasana katakan bahwa pelatihan akan
metodologi atau juga situasi dimana sikap difasilitasi secara Tim, sehingga pelatih akan saling membantu,
pelatih dipengaruhi oleh sikap peserta. saling mengisi dan saling memberi umpan balik
Oleh karena itu beberap tips bisa Tidak perlu kawatir jika terdapat pertanyaan yang tidak mampu
menolong anda sebagai pelatih dijawab oleh Pelatih. Ingat bahwa dalam POD warga belajar
3 merupakan sumber belajar, oleh karena itu pelatih bisa meminta
peserta untuk memberikan komentar atas pertanyaan peserta
tersebut
Jika suatu waktu Pelatih mengalami grogi, gugup, maka untuk
4 mengurangi grogi tersebut :
▪ Tatap muka satu-persatu peserta, jangan malah menunduk
▪ Bawa sesuatu ditangan misalnya spidol
Beberapa Tips Melatih
Di pagi hari datang ke ruang pelatihan terlebih dahulu sebelum
5 peserta masuk ke ruangan, untuk mempersiapkan/mengecek
Ada kalanya dinamika kelas satu dengan sarana prasana pelatihan seperti, ABB, Media, tempat duduk dll
lainnya atau pelatihan satu dengan
Pelatih jangan terlambat dating, peserta sudah menunggu
pelatihan lainnya, mengalami situasi yang
dalam kelas pelatih baru datang, ini akan mempengaruhi
mengharuskan Pelatih merubah gaya 6 konsentrasi pelatih, semua hal yang sudah dipersiapkan
melatih, merubah lesson plan, merubah sebelumnya bisa menjadi berantakan, gara pelatih datang
metodologi atau juga situasi dimana sikap terlambat
pelatih dipengaruhi oleh sikap peserta.
Oleh karena itu beberap tips bisa Jangan terlalu dekat dengan peserta tertentu, semua harus
menolong anda sebagai pelatih 7 memperoleh perlakuan yang sama

Gunakan metode yang variatif agar dinamika kelas menjadi


lebih hidup semangat peserta untuk belajar terjaga. Untuk
8 mengatasi kejenuhan atau peserta mengantuk boleh
menggunakan ice breaker misalnya permainan, nyanyi dll yang
tidak ada kaitannya dengan materi yang sedang dibahas, akan
tetapi harus mempertimbangkan waktu yang tersedia

Anda mungkin juga menyukai