pelatih Hebat,
Pada
Pelatihan POD
Menjadi Pelatih
Pelatihan partisipatif Pra Pelatihan
Dalam Pelatihan Partisipatif atau Kegiatan dalam Pra Pelatihan ini seperti :
dikenal juga Pelatihan Pendidikan ✓ Melakukan TNA (Training Need Assessment)
Orang Dewasa (POD), di kenal ✓ Membuat rancang bangun(Desain Pelatihan)
adanya 3 (tiga) dimensi waktu
kegiatan, yaitu : Pelaksanaan Pelatihan
Yaitu waktu dimana Pelatihan dilaksanakan
Our Works
Simple list with Icon Pasca Pelatihan
Evaluasi-monitoring dilakukan guna mengetahui hasil
pelatihan yang sudah dilaksanakan sejauhmana dapat
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. berpengaruh terhadap penyelesaian tugas/pekerjaan
Donec mauris lorem, vestibulum ac rutrum id, suscipit in peserta pelatihan. Evaluasi sendiri dilakukan tergantung
dari jenis/sifat pelatihan yang dilaksanakan misalnya
dui. Donec vitae dapibus tellus. jika:
▪ Pelatihan terapan, seperti administrasi keuangan,
tata cara menyusun SOP dll, bisa dievaluasi dalam
jangka waktu dekat setelah selesai pelatihan
misalnya 3 bulan setelah pelatihan
▪ Pelatihan yang sifatnya membutuhkan waktu
panjang penerapannya, tidak bisa langsung dilihat
hasilnya misalnya manajemen pembangunan
partisipatif, manajemen SDM dll, biasanya di evaluasi
minimal 6 bulan setelah pelatihan
Peran Pelatih POD dalam Pelatihan
Lecturer Motivator
Listener Entertainer
Organizer
Observer
Teacher Moderator
Evaluator Leader
Facilitatory Negotiator
Hal-hal yang perlu dikuasai oleh seorang Pelatih
Bangunan Pelatih
Bangunan Rumah Pelatih
Tidak ada teori yang baku kiat untuk menjadi Pelatih pada Pelatihan yang
Partisipatif yang sukses. Namun berdasarkan pengalaman, ada beberapa kunci
untuk menjadi Pelatih yang sukses, antara lain
Jika pelatihan melibatkan lebih dari 1 orang pelatih maka semua pelatih secara Tim lengkap seyogyanya
berada dalam kelas, mengapa harus lengkap? Karena Kegiatan Bina Suasana akan berpengaruh terhadap
dinamika kelas pada proses belajar-mengajar selanjutnya.
Sesungguhnya Bina Suasana salah satunya sebagai cross check dari Kegiatan TNA (Training Need Assessment),
karena saat Bina Suasana akan mendalami, misalnya :
Memulai
1. Pada saat perkenalan, pelatih harus lebih mendalami perkenalan antar peserta-pelatih. Perkenalan bukan
Kelas hanya sekedar perkenalan, melainkan sebenarnya merupakan momet penting bagi pelatih untuk mengenal
peserta lebih mendalam terkait dengan latarbelakang peserta, budaya, tipologi peserta dll, sehingga akan
berpengaruh besar terhadap proses pelatihan yang akan difasilitasi
2. Penyusunan harapan, bukan sekedar peserta diminta mengungkap harapannya, harapan peserta
merupakan bentuk kebutuhan nyata peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan ini (mungkin saat TNA
belum terakomudir), untuk itu penyusunan harapan perlu digali antara lain :
a. Harapan terhadap Materi Pelatihan, biasanya terungkap materi-materi diluar modul yang
sudah disiapkan, akan tetapi jika ada materi penting-mendesak ada waktu bisa saja di bahas
b. Harapan terhadap Pelatih/Fasilitator, biasanya akan terungkap pemakaian Bahasa, tidak
tergesa-gesa dll
c. Harapan terhadap EO/Panitia, mengandung maksud kepanitiaan, seperti jenis makanan yang
dihindari peserta, harapan khusus lainnya
d. Harapan terhadap Metodologi, biasanya akan terungkap harapan metode-metode yang
menyenangkan, tidak membuat jenuh dll
e. Harapan lain-lain, biasanya terungkap terkait waktu mulai dan berakhir, istirahat dll
Menyimpulkan Hasil Penyusunan Harapan
Harapan yang sudah diungkap dan dirangkum oleh Pelatih, maka perlu dijawab oleh Pelatih dan
EO/Panitia
✓ Terkait dengan harapan Materi, metode, dan harapan terhadap pelatih itu merupakan Ranah Tim
pelatih untuk menjawabnya, harapan mana yang bisa dipenuhi dan harapan mana yang tidak bisa
dipenuhi dalam Pelatihan ini. Bahan untuk menjawab harapan ini berupa Alur Pelatihan dan
Memulai Jadwal Pelatihan, waktu mana yang bisa mengakomudir harapan materi yang diangkap penting-
mendesak atau kesepakatan lain misalnya waktu diluar jadwal resmi
Kelas ✓ Harapan untuk EO/Panitia akan dijawab dengan salah satunya menjelaskan Hak dan Kewajiban
Peserta. Karena jika ada kejelasan akan mempengaruhi dinamika pelatihan/kelas sejanjutnya.
Kontrak Belajar
Salah satu hal yang juga membedakan pada POD, adalah adanya kontrak belajar, makna kontrak
belajar adalah adanya berbagai aturan selama pelatihan yang harus disepakati oleh semua pihak
(peserta, pelatih dan EO/Panitia) misalnya :
✓ Terkait jam mulai sessi, istirahat dan berakhir, ditambah kesepakatan misalnya ada kelas
ensidentil karena adanya diskusi materi tambahan (mengakomodir harapan peserta) demikian
juga misalnya adanya kemoloran waktu dan lain sebagainya
✓ Terkait siapa yang mengingatkan jika jam seharusnya sudah mulai tetapi ada beberapa peserta
yang belum masuk perlu ada pengurus kelas
✓ Dan kesepakatan lain yang diperlukan agar tujuan pelatihan bisa tercapai
Menjadi Pelatih Hebat dalam Pelatihan Partisipatif
Hal yang perlu dipahami (2) Pelatih
bukan hanya seorang ahli dari suatu
bahan pelatihan, namun juga harus
Mengelola Kelas Setting tempat mampu menciptakan interaksi
duduk, agar Pelatih bisa leluasa belajar. Pelatih atau Fasilitator bukan
bergerak bukan hanya monothon, ”BOS” atau ”ATASAN” melainkan
maka setting tempat duduk peserta partner atau mitra yang sama tinggi
buatlah misalnya : Bentuk U, duduk sama rendah.
lingkaran atau bisa juga dibuat
pulau-pulau setiap pulau antara 5-7
orang Hal yang perlu dipahami (3) Menfa
silitasi bukan ’MENGAJAR” , ”MENG
GURUI” atau bahkan ”MEMERINTA
H” melainkan dengan cara memberi
Hal yang perlu dipahami (1) contoh, merangsang dan mendoron
Pada pelatihan yang bersifat g peserta untuk berfikir sendiri, unt
partisipatif (Participatory uk menyadari perasaan dan pengala
Training Methodology = PTM), man masing-masing untuk menemu
Pelatih adalah Fasilitator dalam kan jawaban sendiri
proses belajar.
Beberapa sikap
yang harus dimiliki oleh seorang pelatih
Percaya, tulus dan sungguh-sungguh
Peka terhadap kebutuhan diri Pelatih harus yakin dan berfikir positif terhadap
sendiri dan peserta proses interaksi belajar yang terjadi. Segala
Kepekaan dapat intervensi pelatih diberikan dengan sungguh-
dilihat dari kepeduliannya sungguh dan tulus kpd peserta dalam interaksi
terhadap pemenuhan kebutuhan belajar. Intervensi bukan dimaksudkan untuk
baik fisiologis maupun spikologis, menimbulkan dan membangunn image atau
misalnya rasa humor dalam kesan peserta terhadap pelatih melainkan
diupayakan untuk penyadaran dan mencapai
pelatihan
tujuan pelatihan
Kesetaraan dan kemitraan
Terbuka dan tidak membela diri Pelatih bukan sebagai orang yang paling pandai,
Pelatih harus bersedia serba tahu, pintar, banyak pengalaman. Dalam
menerima masukan dan pengalaman participatory training methodology (PTM)
baru yang berbeda dengan dirinya, bukan pelatih adalah sebagai mitra belajar dan
membela diri dan memaksakan kesetaraan dalam interaksi belajar dengan
pengalamannya sendiri kepada peserta, peserta. Pelatih bukan mentranfer bahan
ingat bahwa peserta juga mempunyai pelajaran/bahan pelatihan kepada peserta
pengalaman dan proses belajar dalam pelatihan, melainkan menfasilitasi dan bersama
participatory training methodology (PTM) peserta untuk menemukan dan
adalah mutualisme mengembangkan pengalaman
Beberapa Tehnik Menggunakan Alat Bantu Belajar (ABB)/Media
Beberapa hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang pelatih ketika membuka pembahasa
n materi adalah :
1. Memberitahukan tujuan dan hasil (out put) pembelajaran
2. Memberitahukan masalah-masalah pokok yang akan dipelajari
3. Memberitahukan gambaran kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran
4. Memberikan berbagai pertanyaan kepada warga belajar tentang materi yang akan
diberikan dikaitkan dengan materi yang sudah dikuasai warga belajar atau sudah
pernah dipejari sebelumnya
Tehnik membuka dan
Menutup sesson
Menutup Pelajaran/pembahasan materi
Adalah kegiatan pelatih untuk mengetahui proses belajar-mengajar yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan/perbuatan
Beberapa hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang pelatih ketika membuka pembahasan
materi adalah :
1. Membuat kesimpulan bahasan
2. Menekankan pentingnya materi yang baru dibahas dihubungkan dengan materi yang
akan dibahas selanjutnya
3. Melakukan evaluasi materi, untuk mengetahui apakah materi yang dibahas dipahami
dengan baik oleh peserta (evaluasi bisa dilakukan misalnya bertanya/menguji langsung,
dengan menggunakan metode bola panas dll)
Keuntungan menggunakan paraphrase bagi pelatih
Sebagai seorang pelatih, teknik ini akan memaksa anda
untuk menyimak dengan hati-hati, karena anda tahu
bahwa ketika peserta selesai berbicara, anda perlu
Menggunakan mengulang apa yang telah dikatakan.
Sebagai tambahan, anda memiliki kesempatan untuk
Parafrase menemukan, apakah anda benar-benar memahami apa
yang dikatakan.
Parafrase adalah mengulang
apa yang dikatakan orang lain,
menggunakan kata-kata Anda Keuntungan Bagi Peserta lain
sendiri Mereka memiliki kesempatan kedua untuk
memahami apa yang dijelaskan oleh penanya
(peserta lain)
Dalam kaitannya dengan sikap pelatih POD, ruang Bebas/Free harus dibuka seluas-luasnya agar ruang-ruang (R.
Tersembunyi, R. Buta, R. Misteri) otomatis menjadi lebih sempit. Dengan cara membiasakan bersedia membuka diri,
menerima kritik/saran, tidak bela diri. Dan ini akan mendukung seseorang menjadi pelatih yang baik