Anda di halaman 1dari 68

Pertemuan ke 9 - 22 April 2021

PENGELOLAAN SUMBER DAYA INSANI DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL


Training and Development
R. Isma Anggraini, SP, MM, CHRMP
Outline

1. Training & Development


2. Training Need Analysis
3. Desain Program Training
4. Training Evaluation
5. Return on Training Investment (ROTI)
6. Program Development/Pengembangan
7. Training and Development di Masa Pandemi Covid-19
“Learning and development is not about learning, but
value created for others”

Dave Ulrich
(Pakar HR Dunia)
1
Training &
Development
Kenapa Training & Development Penting?

• Sebagai investasi berkelanjutan pada pegawai


mengingat pegawai adalah aset yang bernilai.
• Sebagai investasi paling signifikan
Alasan Training & Development menjadi Isu Strategis
Utama Bagi Organisasi/Entitas Bisnis

✓ Perubahan teknologi yang semakin cepat sehingga skill mudah


using/kadaluarsa
✓ Redesign pekerjaan yang menuntut pegawai untuk memikul
tanggung jawab lebih banyak
✓ Menggabungkan dan mengintegrasikan pegawai antar
organisasi yang berbeda budaya
✓ Pegawai mudah berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan
lain
Training adalah sebuah proses memberikan
pengetahuan, keterampilan, kemampuan secara
spesifik untuk sebuah tugas atau pekerjaan
tertentu, terutama untuk mengisi gap kompetensi
jangka pendek.
Development adalah proses mempersiapkan pegawai
untuk mampu mengemban tanggung jawab dalam
jangka panjang sekaligus meningkatkan
kompetensinya untuk berhasil pada jabatan saat ini
dan masa mendatang.
Learning?

Kini Istilah LEARNING lebih


disukai daripada TRAINING

Mengapa?

LEARNING
• Adalah pengembangan yang sifatnya kontinyu dan
berkelanjutan
• Menambah skill dan pengetahuan pegawai
• Tujuan: untuk memenuhi tantangan yang dihadapi organisasi
dari lingkungan eksternal
• Berfokus pada pembelajaran
• Menekankan pada hasil daripada proses.
Tantangan Strategis pada Training

Training untuk pegawai baru


Training untuk pegawai lama
(orientasi/onboarding dan
dengan jabatan baru
sosialisasi)

• Membantu pegawai baru dalam • Pegawai lama yang mendapat


transisi ke tempat kerja promosi jabatan
• Mengajarkan pekerjaan dan budaya • Pelatihan berkelanjutan dan
organisasi peluang pengembangan sangat
• Rotasi: pegawai baru mencicipi penting.
berbagai jenis pekerjaan lalu • Pegawai harus diperbarui menuju
disesuaikan antara minat pegawai praktik terbaik industri dan
dengan kebutuhan organisasi perubahan teknologi.
A. Manfaat Training & Development

Manfaat Training & Development


Bagi Pegawai Secara Individu

1. Meningkatkan nilai jual pegawai


▪ Perubahan dalam cara bekerja
▪ Bagaimana pegawai menjalin relasi

2. Meningkatkan kemampuan kerja pegawai (bila


training berbasis skill dan pengetahuan)
Manfaat Training & Development
Bagi Perusahaan

1. Meningkatkan efisiensi dan profitabilitas


2. Menciptakan pegawai yang lebih fleksibel karena
bisa memikul tanggung jawab lebih beragam
3. Karyawan lebih bertanggung jawab secara hasil
karena memahami organisasi secara holistic
4. Mengurangi lapisan manajemen dalam organisasi
Bagaimana Cara agar Training Efektif?

• Pimpinan harus memandang


pegawai sebagai perspektif
investasi

• Pelatihan lebih efektif bila


dipandang sebagai bagian dari
pendekatan terpadu untuk SDM
Basic Concept of Training & Development

Need analysis Monitoring Evaluation


2
Training Need
Analysis
Kunci mengembangkan training yang sukses

1. Merencanakan dan menyusun strategi training


2. Memastikan bahwa hasil training yang diinginkan diperkuat
oleh effort pegawai untuk mencapai keberhasilan
Definisi Training Need Analysis (TNA)

Suatu proses untuk mengidentifikasi jenis-jenis training &


development yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kompetensi dan kinerja individu sehingga berkontribusi
bagi pencapaian sasaran strategis organisasi.
Alasan Umum Kebutuhan Training
1. Pengembangan organisasi
2. Penambahan kapasitas produksi
3. Adopsi teknologi baru
4. Regulasi baru
5. Akreditasi kompetensi organisasi
6. Kompetisi bisnis
1. Level Organisasi

• Bagaimana pelatihan berkaitan dengan tujuan organisasi


(kaitannya dengan konteks budaya, politik, struktur dan
strategi organisasi)
• Bagaimana dampak pelatihan dari hari ke hari terhadap
dinamika di tempat kerja
• Berapa biaya dan manfaat yang diharapkan dari pelatihan
2. Level Tugas/Operasional

• Apa tanggung jawab yang ditugaskan untuk pekerjaan itu?


• Keterampilan atau pengetahuan apa yang diperlukan untuk
mencapai kinerja yang sukses?
• Haruskah pengaturan pembelajaran menjadi pengaturan
pekerjaan yang sebenarnya?
• Apa implikasi dari kesalahan?
• Bagaimana pekerjaan itu dapat memberi umpan balik
langsung bagi pegawai?
• Seberapa mirip atau berbeda dengan kebutuhan pelatihan
pekerjaan lain dengan kebutuhan pekerjaan ini?
3. Level Individu

• Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan apa yang


sudah dimiliki peserta pelatihan?
• Bagaimana gaya belajar peserta pelatihan?
• Kebutuhan khusus apa yang dimiliki peserta pelatihan?
5 Langkah Training Need Analysis
1. Kumpulkan data untuk mengidentifikasi kebutuhan
2. Menentukan kebutuhan yang bisa diatasi berupa pemberian
training
3. Mengusulkan solusinya
4. Menghitung potensial biaya dari pemberian training
5. Pilih dan laksanakan training
3
Desain Program
Training
Langkah dalam Mendesain Program Training

Menyusun tujuan Menetapkan target Mendesain training


dan sasaran training peserta
1. Menyusun Tujuan dan Sasaran Training

Tujuan Training ada 3 komponen


• Untuk siapa training ini (who)
• Tentang apa training ini (what)
• Mengapa training ini dilaksanakan (why)
Sasaran Training
Menganut prinsip SMART Objective
• Spesific
• Measurable
• Attainable
• Realistic
• Timely
• Sumber info penting dalam
penetapan tujuan adalah data
manajemen kinerja organisasi
(Manajemen Kinerja akan dipelajari
di Pertemuan 10)

• Gap antara realisasi kinerja dengan


target kinerja – menjadi sumber
informasi tujuan pelatihan (proses
umpan balik)

• Bisa dilakukan pelatihan individu


atau pelatihan kelompok
2. Menetapkan Target Peserta

Saat melakukan training need analysis, pada umumnya target


peserta training sudah teridentifikasi

Hal yang harus diperhatikan:


✓ Attitude peserta
✓ Knowledge dan skill peserta sebelum training
✓ Sikap dan persepsi peserta
3. Mendesain Training
2 faktor kritis dalam mendesain training:

Masalah gangguan saat proses pembelajaran

Masalah transfer teori training ke dunia nyata


Masalah Gangguan
Macam gangguan pelatihan
• Yaitu hambatan dalam • Perilaku
proses pembelajaran • Sikap rekan kerja dan
• Biasanya bila peserta supervisor
sudah pernah mengikuti
pelatihan yang Solusi mengatasi gangguan
dilaksanakan pelatihan
sebelumnya • Dukungan organisasi,
misalnya: sesi pelatihan
dihadiri oleh CEO sebagai
bentuk support
Masalah Transfer Cara Transfer
• Yaitu apakah peserta • Pelatihan dilakukan di
pelatihan dan pengajar lingkungan dengan kondisi
dapat benar-benar kerja yang seaktual mungkin
melakukan keterampilan • Pelatihan langsung di
baru atau menggunakan tempat kerja
pengetahuan baru di tempat
kerja
• Sejauh mana peserta dan
pelatih, mampu mentransfer
pembelajaran ke dunia nyata
(mentransfer teori ke
praktek)
On The Job Training (OJT)
• Adalah pelatihan di mana Manfaat OJT
pegawai ditempatkan di • Proses transfer lebih
kondisi pekerjaan yang maksimal
sebenarnya • Pelatihan sangat relevan
• Pegawai dibimbing dan dengan dunia kerja
diawasi pegawai senior atau • Mempererat hubungan antar
dibimbing supervisor. pegawai
• Fungsinya: mendapat • Meningkatkan pengetahuan
gambaran secara langsung dan keterampilan
dinamika kerja, melatih
kesigapan dan menghadapi
permasalahan.
Off The Job Training Manfaat Off The Job Training
• Peserta dapat fokus pada
• Adalah pelatihan di mana proses berlangsungnya
pegawai yang dilatih tidak training
sedang melaksanakan • Interupsi dapat diminimalisir
pekerjaan sehari-hari.
• Berupa: simulasi pekerjaan,
studi kasus, role playing,
games, lectures, interactive
learning, pengalaman
3. Desain dan Pelaksanaan Pelatihan

Online Training
Instruksi berbasis computer & online

Manfaat Kelemahan
• Peserta dapat belajar • Peserta harus memiliki
mandiri motivasi,inisiatif, tanggung
• Mudah dilakukan jawab untuk mengikuti
• Relatif lebih murah online training
• Dapat dilakukan kapan saja, • Materi cepat usang dan
tanpa penjadwalan terlebih butuh revisi/redesign
dahulu • Kurangnya interaksi dan
• Media: smartphone, tab dll. komunikasi tidak dua arah
Jenis Training

Pelatihan Pelatihan Pembelajaran


Internal Publik Mandiri
(In House (Public (Individual
Training) Training) Learning)
Jenis In House Training

Pelatihan
Pelatihan
manajerial/
persiapan kerja
kepemimpinan

Pelatihan
Outbond training
teknis/fungsional

Pelatihan pra-
pensiun/
purna tugas
Jenis Pubic Training

Pelatihan
Seminar Workshop Kursus sertifikasi
profesi

Pengalaman On The Job


Penugasan Coaching
pekerjaan Training

Job Job
Job rotation Magang
enlargement enrichment

Knowledge
management
Jenis Pembelajaran Mandiri

E-learning Literatur

Pendidikan
formal
4
Training
Evaluation
Mengapa Training Evaluation Diperlukan?

✓ Untuk memastikan kesesuaian antara kebutuhan (needs),


tujuan, kurikulum, metode, peserta, tempat pelaksanaan,
fasilitator, dan tools training dengan kebutuhan perusahaan.
✓ Untuk menentukan apakah hasil training atau perubahan
perilaku peserta training mendukung kesuksesan perusahaan
atau alasan untuk berubah
✓ Untuk mengukur benefit dan cost dari pelaksanaan training
✓ Untuk membantu manajemen membuat keputusan tentang
kelangsungan program training
Definisi Training Evaluation

Adalah asesmen sistematis terhadap hasil training untuk


mendapatkan umpan balik dalam upaya meningkatkan
efektivitas training.
Proses evaluasi training dilakukan dalam 4 level / tingkatan yang
meliputi: Reaction, Learning, Behavior, Result [Kirpatrick (2008)]
1. REACTION
Mengukur hal-hal seperti:

• Apakah peserta menyukai


program, pelatih/trainer,
fasilitas? Biasanya diukur
dengan kuesioner
• Apakah mereka pikir
pelatihan itu bermanfaat?
• Perbaikan apa yang bisa
mereka sarankan?
2. LEARNING
• Sejauh mana peserta memiliki pengetahuan atau keterampilan
yang lebih banyak dibanding sebelum mengikuti pelatihan?
• Apakah peserta menjadi tahu lebih banyak dari sebelum mengikuti
pelatihan?
✓ Pelatihan berbasis pengetahuan diukur dengan tes
✓ Pelatihan berbasis keterampilan diukur melalui demonstrasi
atau simulasi bertingkat
• Perbaikan apa yang bisa mereka sarankan?
3. BEHAVIOR

• Bagaimana perilaku karyawan • Dampak perilaku diukur


di tempat kerja, setelah melalui penilaian kinerja
pelatihan? • Penilaian kinerja dilakukan
• Apakah mereka menggunakan oleh atasan, bawahan, rekan,
keterampilan dan kerja dan klien
pengetahuan yang mereka • Jika perilaku tidak berubah,
pelajari dalam pelatihan? perusahaan sulit berharap
• Apakah mereka berfikir atau kinerja meningkat
memecahkan masalah dengan
cara yang berbeda
4. Level 4: RESULTS (Business Impact)
• Adalah hasil akhir yang diperoleh setelah peserta mengikuti
training yang dikontribusikan kepada kinerja perusahaan
organisasi atau unit kerja.
• Level ini berfokus mengukur dampak training terhadap bisnis
atau organisasi.
• Contoh:
✓ Kenaikan produksi
✓ Peningkatan kualitas
✓ Penurunan biaya
✓ Peningkatan kepuasan pelanggan
✓ Penurunan turn over
✓ Peningkatan sales dan profit
5
Return On Training
Investment (ROTI)
Return on Training Investment
(Tingkat Pengembalian Investasi Pelatihan)
• Jack Philips dalam bukunya “Measuring the Result of Training”
memperkenalkan konsep pengukuran ROI dari Training.

• Berupa justifikasi dari biaya training berdasarkan tingkat


pengembalian investasi dan dampaknya secara organisasi.

• Manfaat ROTI:
✓ Melihat pada keseluruhan hasil pelatihan dan apa
dampaknya terhadap produktivitas, efisiensi, kualitas,
layanan pelanggan
Kenapa ROTI?

• Menyelaraskan program dengankebutuhan bisnis


• Menunjukkan kontribusi program
• Respek dari top management
• Meningkatkan moral karyawan
• Mempertahankan anggaran
• Meningkatkan dukungan bagi HR
• Mengidentifikasi program-program yang haris di
redesign/dihilangkan
• Mengidentifikasi program-program yang dapat
diimplementasikan
Alat ukurnya misalnya:
• Laporan anggaran dan biaya
• Angka penjualan
• Produksi
• Survey pelanggan
• Kualitas
• Produktifitas
• Keuntungan
Contoh Perhitungan:
ROTI = Net Benefit Cost Training X 100%
Cost of Training

Misalkan
• Cost of Training (25 participants) = Rp. 125.000.000
• Benefit per program = Rp. 230.000.000

ROTI = [Rp. 230.000.000 – Rp. 125.000.000] X 100%


Rp. 125.000.000

ROTI = 84%
6
Program
Development
Pengembangan SDM

Pengembangan SDM jangka panjang sebagai cara efektif untuk


menghadapi tantangan-tantangan, diantaranya:

1. Ketertinggalan karyawan
2. Keragaman karyawan domestik dan internasional
3. Perubahan teknologi
4. Perputaran (turn over) karyawan
Bentuk-Bentuk Pengembangan

❖ Memberi tugas khusus yang merupakan tanggung jawab


karyawan sepenuhnya
❖ Mengikuti pelatihan agar karyawan dapat berkembang
❖ Menambah tanggung jawab
❖ Melakukan rotasi pekerjaan
❖ Mentoring
Organizational Development (OD)

• OD dilakukan agar organisasi terus bertahan dan berkembang


dalam lingkungan global yang berubah dengan cepat

• Organisasi merespon perubahan di lingkungan eksternal


dengan melakukan perubahan besar-besaran berskala
organisasi
Training and Development Organizational Development
• Meningkatkan efektivitas individu • Meningkatkan efektivitas organisasi
pegawai atau kelompok pegawai secara menyeluruh melalui
• Fokus pada aspek mikro dari intervensi terencana
kebutuhan dan daya tanggap • Fokus pada perspektif kinerja dan
organisasi daya tanggap makro atau organisasi
Lingkup OD Lingkup OD terkait
terkait Organisasi Karyawan
• Perubahan budaya • Nilai-nilai humanistik (rasa
organisasi hormat, inklusi, keaslian,
• Merger dan akuisisi kolaborasi)
• Learning organization • Iklim organisasi yang
• Knowledge management positif
• Process improvement • Menghargai karyawan
• Redesain dan restrukturisasi • Praktek manajemen yang
organisasi baik
Corporate University (CU) adalah penerapan OD di banyak
organisasi
• CU melibatkan pelatihan dan pengembangan organisasi
• CU adalah operasi internal yang mengembangkan individu
dan organisasi mencapai tujuan strategis organisasi,
memfasilitasi dan mengelola setiap inisiatif perubahan
Kontribusi CU yang menjadi sumber keunggulan kompetitif
organisasi

• Pengembangan leadership organisasi


• Employee engagement
• Talent management
• Inisiatif perubahan organisasi
• Inovasi
7
Training & Development
di Masa Pandemi Covid-19
Tantangan Pelaksanaan Training di Masa Pandemi

1. Peserta training cenderung pasif


2. Trainer harus terus terhubung dengan peserta
3. Tantangan terkait kolaborasi dengan peserta
4. Infrastruktur jaringan internet
Tips Melaksanakan Training di Masa Pandemi
Covid-19

1. Menentukan tujuan pelatihan karyawan


2. Memperhitungkan anggaran
3. Menyiapkan tools/media pelatihan
4. Mengevaluasi program training karyawan
5 Tren E-Learning untuk Training Karyawan yang Efektif

1. Learning Experience Platform (LXP)


2. Artificial Intelligence
3. Analysis Big Data yang Lebih Besar
4. Penggunaan AR, VR, dan MR
5. Microlearning

Anda mungkin juga menyukai