Anda di halaman 1dari 17

Pengantar Bisnis

2014 / 2015
Anggota Kelompok :
Angelia Jessica - 130314092 / 71

Angga Putra N 130114041 / 03

Aprilia Pratiwi 130214192 /31

Claudia Andriani 130114011 / 01

Harniko Yauri 130114118 / 10

Kevin Ronaldo K 1303140209 / 81

Margaretha Rongkang 130214072 / 24

Priscilia Clarisa S 130314082 / 68

Swiswono Probosetio 130214287 / 43

Tika Susanty 130314133 /75


DAFTAR ISI

JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 3


1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Manfaat 4

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.1 Dasar Teori 5-8

2.2 Ringkasan Masalah 8-10

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pelatihan yang dilakukan PT. Telkomsel kepada karyawan 11

3.2 Tujuan pelatihan yang diadakan PT. Telkomsel 11

BAB IV PENUTUP

4.1 Rangkuman 12-14

4.2 Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15
PERANAN PELATIHAN
DALAM
PENINGKATAN
KOMPETENSI
KARYAWAN

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa,
karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Dalam makalah ini kami membahas Peranan Pelatihan Dalam
Peningkatan Kompetensi Karyawan, suatu hal yang selalu dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan kualitas karyawannya.

Makalah ini disusun dalam rangka memperdalam pemahaman masalah


pelatihan tenaga kerja dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa bisnis dan ekonomika yang mengikuti mata kuliah pengantar bisnis.

Dalam proses pendalaman materi pelatihan tenaga kerja ini, tentunya kami
mendapat bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu kami ucapakan terima
kash sedalam-dalamnya kepada para dosen mata kuliah pengantar bisnis, dan juga
rekan-rekan mahasiswa yang ikut memberikan masukan untuk makalah ini

Demikian makalah ini kami buat semoga memberi manfaat.

Surabaya,

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Seiring berjalannya waktu, pelatihan tenaga kerja semakin dibutuhkan oleh


setiap perusahaan. Pelatihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan
pasar kerja dan dunia usaha, baik didalam maupun diluar hubungan kerja.
Pelatihan kerja merupakan hak setiap pekerja dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan serta keahlian sesuai dengan kemampuannya yang
diselenggarakan oleh lembaga pelatihan pemerintah, swasta maupun perusahaan.

Pelatihan merupakan proses membantu tenaga kerja untuk memperoleh


efektifitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui
pengembangan kebiaasan tentang pikiran, tindakan, kecakapan, pengetahuan dan
sikap yang layak.

Dari uraian di atas, kami mencoba menganilisis satu dari sekian banyak kasus
pelatihan yang ada. Penulis akan meneliti tentang pelatihan yang dilakukan PT.
Telekomunikasi Seluler. Penulis juga akan membahas bagaimana langkah
perusahaan memperbaiki kualitas layanan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pelatihan yang dilakukan PT. Telkomsel kepada karyawan?


2. Mengapa tenaga kerja harus menerima pelatihan?

TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan Penulisan
- Mengetahui bagaimana PT. Telkomsel meningkatkan kualitas layanannya.

Manfaat Penulisan
- Memberikan informasi tentang pentingnya kualitas layanan jasa yang
berkaitan dengan kepuasan konsumen pada perusahaan jasa untuk
perkembangan perusahaan di tengah masyarakat.

4
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 DASAR TEORI

Pelatihan mengacu kepada usaha yang direncanakan oleh perusahaan untuk


memfasilitasi pekerja dengan memperlajari kompetensi yang berhubungan dengan
pekerjaan. Kompetensi yang di maksud adalah pengetahuan, keahlian, atau
perulaku yang sangat berdampak dalam pekerjaan dan berpengaruh untuk
menentukan kesuksesan dalam pekerjaan. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar
pegawai menguasai pengetahuan, skill, dan perilaku yang baik serta dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Metode Pelatihan Kerja

Menurut Cherrington (1995:358), dikatakan bahwa metode pelatihan dibagi


menjadi dua yaitu on the job training dan off the job training.

1. Metode Pelatihan On The Job Training

Metode pelatihan on the job training adalah suatu proses pelatihan yang
menempatkan karyawan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah
bimbingan dan pengawasan dari supervisor. Metode pelatihan ini lebih berfokus
pada peningkatan produktivitas secara cepat. Metode On The Job Training dibagi
menjadi 6 macam, yaitu:

1. Job instruclion training : Pelatihan yang dimulai dengan


penjelasan awal tentang tujuan pekerjaan, dan menunjukan langkah-
langkah pelaksanan pekerjaan.

2. Apprenticeship : pelatihan yang mengarah pada proses


penerimaan karyawan baru, yang bekerja bersama dan dibawah bimbingan
praktisi yang ahli untuk beberapa waktu tertentu.

5
3. Internship dan assistantships : pelatihan ini hampir sama dengan
pelatihan apprenliceship hanya saja pelatihan ini mengarah pada
kekosongan pekerjaan yang menuntut pendidikan formal yang lebih tinggi.

4. Job rotation dan transfer : pelatihan ini merupakan proses belajar


yang biasanya untuk mengisi kekosongan dalam manajemen dan teknikal.
Dalam pelatihan ini memiliki keuntungan yaitu memperoleh tambahan
pengetahuan mengenai pelaksanaan dan praktek dalam pekerjaan dan juga
memiliki kerugian yaitu peserta pelatihan hanya merasa dipekerjakan
sementara dan tidak mempunyai komitmen untuk terlibat dalam pekerjaan.

5. Junior boards dan committee assingments : pelatihan ini


merupakan alternatif pelatihan dengan memindahkan perserta pelatihan
kedalam komite untuk bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan
administrasi.

6. Couching dan counseling : pelatihan ini merupakan aktifitas


yang mengharapkan timbal balik dalam penampilan kerja, dukungan dari
pelatih, dan penjelasan secara berlahan bagaimana melakukan pekerjaan
secara tepat.

2. Metode Pelatihan Off The Job Training

Metode pelatihan off the job training adalah pelatihan yang berlangsung
pada waktu karyawan yang dilatih tidak melaksankan pekerjaan rutinitasnya.
Metode pelatihan ini lebih cenderung berfokus pada perkembangan dan
pendidikan jangka panjang. Metode pelatihan off the jon training dibagi menjadi
tiga belas, yaitu:

6
1. Vestibule training: pelatihan dimana dilakukan ditempat tersendiri
yang dikondisikan seperti tempat aslinya.

2. Lecture: merupakan pelatihan dimana menyampaikan berbagai


macam informasi kepada sejumlah besar orang pada waktu bersamaan.

3. Independent self-study: pelatihan yang mengharapkan peserta


untuk melatih diri sendiri misalnya dengan membaca buku, majalah
profesional, dan mengikuti pertemuan profesional.

4. Visual presentations: pelatihan dengan mengunakan televisi,


film, video, atau persentasi dengan menggunakan slide.

5. Conferences dan discusion: pelatihan ini biasa digunakan untuk


pelatihan pengambilan keputusan dimana peserta dapat belajar satu dengan
yang Iainnya.

6. Teleconferencing: pelatihan dengan menggunakan satelit,


dimana pelatih dan perseta dimungkinkan untuk berada di tempat yang
berbeda.

7. Case studies: pelatihan yang digunakan dalam kelas bisnis,


dimana peserta dituntut untuk menemukan prinsip-prinsip dasar dengan
menganalisa masalah yang ada.

8. Role playing: pelatihan dimana peserta dikondisikan pada suatu


permasalahan tertentu, peserta harus dapat menyelesaikan permasalahan
dimana peserta seolah-olah terlibat langsung.

9. Simulation: pelatihan yang menciptakan kondisi belajar yang


sangat sesuai atau mirip dengan kondisi pekerjaan dan digunakan untuk
belajar secara teknikal dan motor skill.

7
10. Programmed instruction: merupakan aplikasi prinsip dalam
kondisi operasional, biasanya menggunakan computer.

11. Computer-based training: merupakan program pelatihan yang


diharapkan mempunyai hubungan interaktif antara komputer dan peserta,
dimana peserta diminta untuk merespon secara langsung selama proses
belajar.

12. Laboratory training: pelatihan ini terdiri dari kelompok-


kelompok diskusi yang tak beraturan dimana peserta diminta untuk
mengungkapkan perasaan mereka terhadap satu dengan yang lain.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas terhadap perilaku
dan perasaan orang lain maupun dalam kelompok.

13. Programmed group excercise: pelatihan yang melibatkan


peserta untuk bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan.

2.2 RINGKASAN MASALAH

Dalam makalah ini akan dibahas pelatihan tenaga kerja yang dilaksanakan
PT. Telkomsel. Pelatihan ini disebut Consumer Broadband Research Center
(CBRC). Dalam pelatihan ini diajarkan pengenalan sistem operasi yang biasa
digunakan oleh gadget pengguna Telkomsel.

Berikut ini adalah artikel mengenai pelatihan tersebut :

Rabu, 12 Desember 2012 | 21:57 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Telkomsel kini memiliki Consumer


Broadband Research Centre (CBRC) yang diresimkan tanggal 26
November 2012 lalu di kompleks Telkom Gegerkalong, Bandung.

8
Fasilitas seperti ini dimiliki pertama kali di Indonesia oleh Telkomsel dan
diperuntukkan agar pegawai mereka kian terampil dengan gadget berikut
operating system yang kian membeludak.

Dalam acara yang berlangsung Rabu (12/12/2012), wartawan


berkesempatan menjadi angkatan pertama dari kalangan eksternal
Telkomsel yang mendapatkan materi dari CBRC Telkomsel.

Di sana, materi yang didapatkan adalah pengenalan sistem operasi yang


biasa dipakai oleh gadget pengguna Telkomsel seperti Blackberry OS,
iOS, Windows Phone, dan Android.

Penjelasan diberikan oleh para broadband ambassador yang masing-


masing menerangkan sistem operasi mobile berikut aplikasi yang sering
dipakai.

Misalnya untuk iOS, diperkenalkan fitur iCloud untuk menyimpan data di


awan dan bisa sewaktu-waktu ditarik bila berganti handset atau
ponselnya hilang. Ada pula penjelasan mengenai aplikasi Evernote yang
bermanfaat untuk kebutuhan para jurnalis dalam menyiapkan tulisan,
foto, dan rekaman suara yang bisa diakses kapan saja di perangkat lain
yang terhubung internet.

"Tujuan pelatihan ini adalah mengajarkan konsumen untuk bisa


memaksimalkan penggunaan gadget yang mereka miliki," ujar Training
Management CRBC Telkomsel, Sandy Gusmansyah.

Dengan pelatihan kepada pegawai Telkomsel, Sandy berharap mereka


yang berada di garda depan dalam berinteraksi dengan konsumen bisa
memiliki pengetahuan umum mengenai gadget yang biasa dipakai.

9
Tujuan awal dari pelatihan, para petugas layanan konsumen minimal bisa
memahami seluruh operating system dari gadget dan bisa
mengoperasikannya.

Akhirnya, lanjut Sandy, kualitas petugas layanan konsumen akan


meningkat karena mereka bisa memberikan solusi yang benar-benar
dibutuhkan konsumen.

Pelatihan di CRBC bisa berlangsung dalam satu minggu. Terdapat tiga


tingkatan materi dari awal sampai lanjutan untuk diterima peserta.
Sayangnya, kunjungan wartawan hanya berlangsung dalam hitungan jam
sehingga materi yang disampaikan sebatas pengenalan saja.

Sandy mengatakan bahwa pelatihan yang diberikan CRBC Telkomsel juga


terbuka untuk masyarakat di luar pegawai Telkomsel tapi harus dari
institusi tertentu dan sudah membuat janji sebelumnya.

Sumber :
htttp://regional.kompas.com/read/2012/12/12/21572160/Inilah.Consumer.
Broadband.Research.Center.Milik.Telkomsel

10
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PELATIHAN YANG DILAKUKAN PT. TELKOMSEL KEPADA


KARYAWAN

Dalam artikel di atas, dapat diketahui bahwa PT. Telkomsel menggunakan


metode pelatihan berdasarkan teori dari Cherrington (1995:358) Off the Job
Training yang berarti pelatihan dilaksanakan diluar pekerjaan rutinitasnya dan
berfokus pada perkembangan jangka panjang. Pelatihan ini termasuk dalam
pelatihan Off the Job-Lecture. Lecture merupakan pelatihan yang menyampaikan
berbagai macam informasi kepada sejumlah besar orang pada waktu bersamaan.

Pelatihan yang diberikan PT Telkomsel kepada karyawannya ini terbagi


menjadi 3 tingkatan materi. Mulai dari materi awal hingga materi lanjutan.
Materi-materi ini diberikan PT Telkomsel terutama kepada petugas layanan
konsumen yang selalu berhubungan dengan konsumen.

3.2 TUJUAN PELATIHAN YANG DIADAKAN PT. TELKOMSEL

Pelatihan ini diberikan PT. Telkomsel dengan tujuan untuk


meningkatkan kinerja dari petugas layanan konsumen. PT. Telkomsel berharap
dengan diadakannya pelatihan ini para petugas layanan konsumen dapat
menguasai seluruh operating system dari gadget yang biasa di pakai konsumen
dan bisa mengoperasikannya.

Dengan meningkatnya kualiatas layanan konsumen ini PT. Telkomsel pun


berharap agar dapat memberikan solusi yang benar-benar dibutuhkan konsumen.
Sehingga dapat mendekatkan diri dengan konsumen. Pelatihan ini pun dapat
diikuti oleh masyarakat luar dengan syarat harus dari suatu institusi serta telah
membuat perjanjian terlebih dahulu.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 RANGKUMAN

Pelatihan tenaga kerja sangat dibutuhkan karena dapat meningkatkan dan


mengembangkan ketrampilan sesuai dengan keahlian yang dimiliki setiap orang
sehingga berpengaruh bagi kesuksesan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dari
pelatihan ini adalah agar karyawan menguasai pengetahuan, skill, dan perilaku
yang baik serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam
berpikir,bertindak sesuai kemampuan dan keahliannya.

Ada dua metode pelatihan kerja yaitu :

1. Metode Pelatihan On The Job Training yaitu suatu proses pelatihan yang
menempatkan karyawan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya. Metode ini
lebih berfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat. Metode On The
Job Training dibagi menjadi 6 macam, yaitu:

a. Job instruclion training

b. Apprenticeship

c. Internship dan assistantships

d. Job rotation dan transfer

e. Junior boards dan committee assingments

f. Couching dan counseling

12
2. Metode Pelatihan Off The Job Training

Metode pelatihan off the job training adalah pelatihan yang berlangsung
pada waktu karyawan yang dilatih tidak melaksankan pekerjaan rutinitasnya.
Metode ini berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.
Metode pelatihan off the jon training dibagi menjadi tiga belas, yaitu:

a. Vestibule training

b. Lecture

c. Independent self-study

d. Visual presentations

e. Conferences dan discussion

f. Teleconferencing

g. Case studies

h. Role playing

i. Simulation

j. Programmed instruction

k. Computer-based training

l. Laboratory training

m. Programmed group excercise

13
Untuk lebih jelasnya kita mengambil contoh pelatihan yang di terapkan pada
PT.Telkomsel menggunakan metode pelatihan berdasarkan teori dari
Cherrington (1995:358) Off the Job maka materi yang didapatkan adalah
pengenalan sistem operasi yang biasa dipakai oleh gadget pengguna
Telkomsel seperti Blackberry OS, iOS, Windows Phone, dan Android.

Misalnya untuk iOS, diperkenalkan fitur iCloud untuk menyimpan data di


awan dan bisa sewaktu-waktu ditarik bila berganti handset atau ponselnya
hilang. Ada pula penjelasan mengenai aplikasi Evernote yang bermanfaat
untuk kebutuhan para jurnalis dalam menyiapkan tulisan, foto, dan rekaman
suara yang bisa diakses kapan saja di perangkat lain yang terhubung internet.

Pelatihan ini diberikan PT. Telkomsel dengan tujuan untuk meningkatkan


kinerja dari petugas layanan konsumen dengan harapan para petugas layanan
konsumen dapat menguasai seluruh iperating system dari gadget yang dipakai
konsumen dan bisa mengoperasikannya. Dengan meningkatnya kualitas
layanan ini dapat memberikan solusi yang dibutuhkan konsumen dan dapat
mendekatkan diri dengan konsumen.

4.2 SARAN

Dianjurkan bagi setiap perusahaan untuk dapat melaksanakan pelatihan


tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan tersebut,
sehingga seluruh karyawan yang terlibat dalam perusahaan itu baik pemilik
maupun karyawan dapat melaksanakan semua tugas dan pekerjaannya secara
efektif dan efisien sehingga mendapatkan hasil yang optimal untuk kemajuan
perusahaan dimasa sekarang dan yang akan datang sesuai dengan
perkembangan jaman yang terus maju.

14
DAFTAR PUSTAKA

htttp://regional.kompas.com/read/2012/12/12/21572160/Inilah.Consumer.Broadba
nd.Research.Center.Milik.Telkomsel

http/:jurnal-sdm.blogspot.com/2010/11/pelatihan-tenaga-kerja-definisi-
tujuan_11.html?m=1

Noe, Raymond. 2008. Employee Training and Development. Fourth


Edition.McGraw-Hill International Edition. New York: McGraw-Hill.

15

Anda mungkin juga menyukai