Anda di halaman 1dari 2

ASAHI MULIA

I. Sales
1. Premature Revenue Recognition Tidak prematur Tidak prematur
2. Gross Vs Net Basis
3. Allowance for Doubtful Accounts Tidak ada Ada
4. Price vs Volume Change
5. Real vs Nominal Growth
II. Cost of Good Sold
6. Cost Flow Assumption for inventory Average Average
7. Base LIFO layer liquidation
8. Loss recognitions on write-downs of
inventories
III. Operating Expenses
9. Discretionary Expenses
10. Depreciation SL SL
11. Asset Impairment
12. Reseves
13. In-process research and development
14. Pension accounting- interest rate
assumptions
IV. Non-operating revenues and expenses
15. Gains(Losses) from sales of assets
16. Interest income
17. Equity income
18. Income Taxes
19. Unusual Items
20. Discontinued operations
21. Extraordinary items
V. Other issues
22. Material Changes in number of shares
outstanding
23. Operating changes, a.k.a. earnings, prro forma
earnings, or EBITDA

Revenue
ASAHI : Pendapatan diakui pada saat bukti persuasif ada bahwa risiko dan manfaat kepemilikan telah
dialihkan secara signifikan kepada pelanggan, pemulihan imbalan kemungkinan besar akan terjadi,
biaya yang terkait dan kemungkinan pengembalian produk dapat diukur dengan andal, dan manajemen
tidak lagi ikut serta dalam pengelolaan produk tersebut.
MULIA : Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Grup telah memindahkan risiko dan manfaat secara signifikan kepemilikan barang kepada
pembeli; Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan
atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah
pendapatan dapat diukur dengan andal; Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait
dengan transaksi akan mengalir kepada Grup tersebut; dan Biaya yang terjadi atau yang akan
terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal.
Allowance
ASAHI : Manajemen telah mengevaluasi kolektibilitas dari masing-masing saldo piutang usaha
dan menetapkan bahwa seluruhnya dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan
penurunan nilai. Tidak ada saldo piutang usaha yang digunakan sebagai jaminan.
MULIA : Cadangan kerugian penurunan nilai piutang diakui terhadap piutang usaha antara 31
60 hari dan lebih dari 60 hari berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang
ditentukan dengan mengacu pada pengalaman masa lalu. Manajemen berpendapat bahwa
cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup. Tidak
dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas pihak berelasi karena manajemen
berpendapat seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih.

Cost flow assumption


MULIA : Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
ASAHI : Biaya persediaan dihitung dengan metode rata-rata.
Depresiasi
ASAHI : Penyusutan dihitung sejak bulan aset tersebut siap sesuai dengan tujuan
penggunaannya, dengan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat atas aset
Metode penyusutan dan masa manfaat aset ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap
tanggal pelaporan.
MULIA : Penyusutan, kecuali tanah dihitung menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode
penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut
berlaku prospektif.

Anda mungkin juga menyukai