Anda di halaman 1dari 9

Training for Trainers

PENGANTAR [Ruhaniyah Seorang Da’i]

Iman, ikhlas, sabar dan optimisme adalah sifat-sifat fundamental dalam mencetak jiwa seorang da’i dalam
persiapannya membekali diri dengan bekal dakwah. Sifat-sifat ini hanya dapat dimiliki oleh mu’min yang
telah merasakan nikmatnya iman, menyatukan diri dengan Islam dan terus melangkah menuju tujuannya.
Dengan adanya faktor “Ruhiyah” ini, da’i bisa menghirup nafas keimanan dan menambah bekal ketaqwaan.
Disana jiwa anda akan memantulkan pancaran rohani. Anda akan menjadi seorang yang sholeh, seorang
insane yang penuh keikhlasan, bahkan tatkala anda melanjutkan perjalanan dakwah ini, langkah anda terasa
lebih ringan, kata-kata akan berpengaruh, tingkah laku akan menjadi tauladan, penampilan menjadi penuh
daya tarik, serta sorotan mata anda akan memancarkan semangat dan optimisme.
Manakala seorang da’i tidak memiliki sifat-sifat rohani yang lengkap; maka hidupnya akan hampa dari
nilai, wibawa dan pengaruh. Ia akan terperangkap dalam sifat ujub, nifaq dan riya’. Ia akan berdakwah
untuk dirinya, bukan untuk Allah. Dari sinilah timbulnya penyimpangan, keruntuhan dan kehancuran.
Allah Yang Maha Tinggi memberikan karunia kepada orang yang bertaqwa berupa cahaya yang akan
menerangi kehidupannya. Orang-orang pun akan mengikuti jejaknya dan meminta bimbingannya. Taqwa
kepada Allah menumbuhkan furqan dalam hati.

THE PRINCIPLE OF ADULT LEARNING

Sembilan prinsip pembelajaran :


R Recency
A Appropriateness
M Motivation
P Primacy
2 2 – way communication
F Feedback
A Active learning
M Multi-sense learning
E Exercise
Prinsip tersebut penting untuk menyajikan sesi yang efisien dan efektif.
Urutan diatas tidak menunjukkan urutan prioritas.

R: Recency
“Materi yang dipelajari diakhir sesi akan diingat dengan baik oleh peserta.”
Cara mengaplikasikannya :
(1) pertahankan setiap sesi pada periode yang pendek, tidak lebih dari 20 menit jika
mungkin
(2) End dari setiap sesi sangatlah penting (terutama untuk menyimpulkan) . Perjelas setiap
kata kunci atau pesan kunci
(3) Pastikan dengan jelas arahan proses pembelajaran ini (jelaskan hubungan tiap sesi)
A: Appropriateness
“Seluruh training, informasi, alat-alat training dan material lainnya harus cocok bagi keperluan
peserta.”
Cara mengaplikasikannya :
 Trainer seharusnya mengidentifikasi dengan jelas kebutuhan peserta sehingga mengikuti
training. Dengan mengidentifikasi ini, trainer harus memastikan bahwa segala sesuatu
yang berhubungan dengan sesi telah cocok dengan yang dibutuhkan
 Gunakan deskripsi, contoh atau ilustrasi dimana peserta terbiasa (familiar) dengannya
M: Motivation
“Peserta harus mau untuk belajar, mereka harus siap untuk belajar dan harus ada beberapa
alasan untuk belajar”
Trainer akan menemukannya jika peserta memiliki motivasi yang kuat, bahwa mereka akan
sangat baik untuk memahami.
Cara mengaplikasikannya :
 Trainer sekali-kali perlu mengidentifikasi kebutuhan peserta untuk berada dalam
pelatihan. Trainer dapat selalu membangun motivasi dengan memberitahu peserta
bahwa suatu sesi dapat memberikan apa yang dibutuhkan
 Tidak hanya peserta saja yang termotivasi, tetapi juga trainer.
P : Primacy
“Hal yang dipelajari peserta pada saat pertama biasanya diingat baik, maka informasi pertama yang
diterima peserta dari trainer menjadi sangat penting”
Maka sangat baik untuk memberikan seluruh kata kunci saat pembukaan sesi.
Cara mengaplikasikannya :
 Usahakan setiap periode setiap sesi relatif singkat; dua puluh menit kurang lebih
 Permulaan dari setiap sesi menjadi sangat penting untuk diketahui bahwa sebagian
peserta akan memberikan perhatian, maka buatlah permulaan ini menarik dan berikan
banyak informasi pada saat ini
 Usahakan agar peserta tetap memperhatikan arah dari apa yang mereka pelajari

2 : 2-way communication
“Proses training meliputi komunikasi dengan peserta, bukan kepada mereka.”
Setiap jenis presentasi seharusnya menjadi komunikasi dua arah. Ini tidak berarti bahwa seluruh
sesi menjadi diskusi, tetapi harus terfasilitasi interaksi antara trainer/fasilitator dengan peserta.
Cara mengaplikasikannya :
 Bahasa tubuh termasuk dalam komunikasi dua arah: pastikan bahasa tubuh Anda tepat
dengan apa yang Anda katakan.
 Desain sesi Anda sehingga ada interaksi dengan peserta
F : Feedback
“Baik fasilitator dan peserta membutuhkan informasi dari setiap pihak. Fasilitator perlu mengetahui
apakah peserta masih mengikuti dan tetap perhatian sedangkan peserta membutuhkan feedback mengenai
standar performansi mereka.”
Penghargaan biasanya dibutuhkan dalam feedback. Jika kita memuji peserta (penghargaan)
karena melakukan sesuatu dengan benar, kita telah melakukan langkah besar untuk merubah
kebiasaan mereka menuju keluaran yang diinginkan. Hati-hati, terlalu banyak negative
reinforcements dapat menggagalkan hasil akhir yang diinginkan.
Cara mengaplikasikannya :
 Trainer perlu melakukan “test” secara berkala mengenai materi
 Jika peserta melakukan sesuatu dengan benar, beri mereka penghargaan
Obyektif/adil dalam menilai. Jangan hanya terkonsentrasi untuk melihat sisi buruknya saja
A : Active learning
“Peserta lebih maksimal belajar jika mereka mengikuti aktif proses pembelajaran tersebut”
Jika Anda ingin mengajar seseorang untuk menulis laporan, jangan hanya memberitahukan dia
tentang bagaimana cara melaksanakannya, biarkan dia untuk mencoba melakukannya.
Hal lain mengenai active learning ini adalah orang dewasa umumnya tidak betah untuk hanya
sekedar duduk saja dalam kelas sepanjang hari, maka menggunakan active learning akan
membimbing Anda untuk mempertahankan mereka tetap perhatian
Faktor :
 Gunakan practical exercise dalam materi. Jika memungkinkan coba agar peserta
melakukan apa isi materi
 Quis yang cepat dapat digunakan untuk mempertahankan peserta aktif
M : Multiple-sense learning
“Proses belajar akan jauh lebih efektif jika peserta menggunakan sebanyak mungkin indera mereka”
Jika Anda menceritakan rasa suatu sandiwch yang baru, mereka dapat mengingatnya. Jika Anda
menunjukkan kepada mereka produknya mereka mungkin akan mengingatnya. Jika Anda
membiarkan mereka menyentuh, mencium dan mencicipinya sebaik mungkin, maka tidak ada
lagi jalan yang memungkinkan mereka melupakannya.”
Faktor :
 Libatkan sebanyak mungkin indera peserta untuk belajar
 Jika menggunakan multiple-sense learning maka pastikan bahwa indera yang dipilih itu
dapat digunakan. Pastikan bahwa mereka tidak kesulitan untuk mendengar, melihat atau
menyentuh jika Anda meminta mereka melakukan hal tersebut.
I hear and I forget
I see and I remember
I do and I understand
E : Exercise
“Hal yang diulangi akan teringat dengan baik”
Dengan membuat peserta mengulang (ulangan) terhadap informasi yang baru kita
meningkatkan kemungkinan mereka untuk mengulang kembali informasi tersebut dimasa
mendatang.
Sangat baik jika trainer menemukan cara lain dalam mengulang suatu informasi.
Mungkin trainer dapat berbicara mengenai suatu produk yang baru lalu tunjukkan diagramnya
melalui overhead, perlihatkan produk akhirnya lalu izinkan peserta untuk membawanya.
Hukum exercise berarti juga pengulangan kembali.
Faktor :
 Semakin banyak peserta mengulang sesuatu maka semakin baik mereka mengingatnya
 Dengan mengajukan pertanyaan secara berkala, maka kita telah melakukan exercise atau
overlearning
 Rangkum secara berkala dengan cara lain suatu pengulangan. Rangkum selalu pada
setiap akhir sesi

RESEARCHING a TOPIC
Research dibutuhkan dalam mempersiapkan presentasi.
Research topik dibutuhkan minimal karena dua alasan : pertama, untuk menyuplai informasi
untuk sesi yang dipresentasikan dan kedua, untuk memberikan researcher beberapa informasi
lebih mengenai topik.
Sumber research berikut mungkin dapat digunakan :
 Perpustakaan dapat memberikan banyak informasi.
 Tulisan ilmiah pada majalah dapat memberikan starting point
 Specialists. Selain informasi, Anda dapat juga menanyakan sumber informasi (kepustakaan)
apa yang ia rekomendasikan untuk dipelajari
 Arsip-arsip, pada organisasi Anda dapat memberikan dokumen referensi yang relevan. Dan
jika beruntung mungkin Anda menemukan alat bantu pengajaran
 Relevant trades area kadang-kadang dapat memberikan informasi dalam booklet.

Jika anda telah mengumpulkan informasi, maka mungkin Anda menemukan banyak informasi
yang Anda kebingungan bagaimana mempresentasikan itu semua. Solusinya mudah, Anda tidak
perlu mempresentasikan semua. Yang perlu Anda lakukan adalah meringkas informasi research
Anda kedalam kategori-kategori yang berbeda. Anda akan menyeleksinya menjadi informasi
yang harus diketahui peserta.
Learning priorities :
1. Must Know
2. Should Know
3. Could Know

SESSION PLANS

 Membantu memastikan apakah proses akan mencapai sasaran


 Membantu mengecek persiapan

Contoh session plans :


 Judul :
 Ditulis oleh :
 Sasaran :
 Waktu :
 Jumlah peserta :
 Tingkatan :
 Peralatan :
 Metode :
Waktu Konteks Teknik Aktivitas Peralatan
(menit) (Apa yang Training Peserta yang
disampaikan) dibutuhkan

Catatan : format penulisan sasaran :


Setelah sesi ini, peserta akan mampu untuk :
______________________________ (kata aksi)
______________________________ (kata benda)
______________________________ (kondisi)
______________________________ (standar)

Contoh :
Setelah sesi ini, peserta akan mampu untuk :
Merancang bangun
Bambu-bambu
Diberikan dalam keadaan potongan-potongan besar
Hasil rancang bangun harus kokoh dan membentuk menara

DEMONSTRATING A SKILL

Tahapan melakukan demonstrasi keahlian :


1. Persiapan :
- perkirakan kemampuan awal peserta
- berdiskusi dengan orang yang lebih ahli
- susun rencana urutan acara demonstrasi
- Siapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan
- Persiapkan pembukaan yang baik (membangkitkan ketertarikan peserta)
2. Demonstrasi
i. Demonstrasi dengan kecepatan normal
ii. Demonstrasikan lagi lebih lambat
iii. Minta peserta menjelaskan urutan instruksinya (verbal)
2. Peserta mempraktekkan
iv. Student practice (min. 50% dari total waktu)
3. Pengulangan
v. Pengulangan dari peserta
vi. Penyimpulan

METHODS OF INSTRUCTION

A. Ceramah
Digunakan pada kondisi :
 Jumlah peserta sangat banyak
 Fasilitator mampu menjadi pembicara yang baik dan menarik perhatian
peserta
 Menyampaikan informasi yang tidak terdapat dalam sumber informasi lain
 Menyimpulkan pokok, terutama yang penting
 Memperkenalkan sesuatu yang sama sekali baru
Kelemahan :
 Parameter keberhasilan materi sulit diukur
 Dapat terjadi distorsi
Dalam metode ceramah usahakan adanya partisipasi peserta dalam diskusi group
atau pertanyaaan.
B. Latihan
Digunakan untuk :
 Membentuk skill/kecakapan motoris
 Kecakapan mental
 Membentuk asosiasi tim
 Menyetarakan kemampuan dan ketrampilan
 Meningkatkan kemampuan teknis

Prinsip dasar :
 Latihan harus memiliki arti yang lebih luas, peserta harus memiliki sikap
bahwa latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar
 Peserta harus dapat mengenali kegagalannya dalam latihan dan diberi
kesempatan untuk memperbaikinya
 Suasana latihan harus menarik motivasi dan melibatkan emosi peserta
 Tingkat kemampuan yang diterima pada suatu saat tidak harus seragam
pada seluruh peserta
Kelemahan :
 Menghambat bakat dan inisiatif peserta, yaitu jika keseragaman menjadi
titik berat
 Membentuk kebiasaan yang kaku, kalau otak tidak dilibatkan
C. Tanya Jawab (fasilitator berusaha menanyakan fakta/hal tertentu kepada peserta
atau menggali proses pemikiran yang dipakai peserta)
Digunakan pada kondisi :
 Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
 Menangkap perhatian peserta
 Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengemukakan hal-hal yang
belum dimengerti
 Mengetahui adanya perbedaan pendapat
Tanya jawab jangan menimbulkan masalah baru
D. Diskusi (Pertanyaan lebih diarahkan untuk merangsang peserta mempergunakan
fakta yang lebih kompleks)
Syarat bahan diskusi :
 Menarik minat peserta
 Mempunyai kemungkinan jawaban lebih dari satu
 Tidak mencari jawaban yang benar, tetapi lebih kepada membandingkan
jawaban-jawaban yang ada
Kelebihan :
 Mempertinggi partisipasi individu dan kelompok
 Merangsang cara berpikir peserta
Kelemahan :
 Sulit untuk meramalkan arah penyelesaian diskusi
 Sulit untuk mengatur peserta agar berpikir ilmiah dan sistematis
 Adanya perbedaan wawasan akan membuat diskusi “tidak seimbang”
Peran fasilitator :
 Pengatur lalu lintas pembicaraan
 Mengkondisikan peserta
 Memberi masukan yang perlu untuk menjaga ketersampaian materi

E. Simulasi
Kriterianya :
 Ada alat simulator
 Aplikatif
Tujuannya :
 Berlatih sesuai realita
 Empati pada keterampilan dan keahlian
Proses pengalaman berstruktur :
1. Mengalami :
Proses ini selalu dimulai dengan adanya pengalaman dengan melakukan
langsung sesuatu kegiatan. Di sini peserta dilibatkan dan bertindak
mengikuti suatu pola tertentu. Apa yang akan dilakukan dan dialaminya
adalah mengerjakan, mengamati, melihat atau mengatakan sesuatu.
Pengalaman inilah yang menjadi titik tolak proses selanjutnya
2. Mengungkapkan
Yang penting bagi peserta adalah mengungkapkan dengan menyatakan
kembali apa yang sudah dialaminya dan tanggapan atau kesan mereka atas
pengalaman tersebut, termasuk pengalaman rekan-rekannya sesama
peserta
3. Mengolah
Peserta kemudian mengkaji semua ungkapan pengalaman tersebut,
pengalamannya sendiri atau rekan-rekannya, kemudian mengkaitkannya
dengan pengalaman lain yang mungkin mengandung ajaran atau makna
yang serupa

4. Menyimpulkan
Adalah mengembangkan atau merumuskan prinsip-prinsip berupa
kesimpulan umum dari pengalaman tadi. Mencangkup juga perincian dan
penjelasan
5. Menterapkan
Yaitu mempergunakan dan menguji penemuan baru dalam perilaku yang
sesungguhnya. Inilah bagian yang bersifat “eksperimental” dalam model ini.
Penerapan ini akan menjadi suatu penga-laman tersendiri pula dan dengan
pengalaman baru tersebut, daur proses ini pun dimulai lagi.
F. Game
Kriterianya :
 Ada alat dan aturan main
 Ada persaingan
 Kelompok-kelompok kecil
 Ada eksplorasi
Tujuannya :
 Memodelkan kondisi riil
 Menambah motivasi
 Mencapai kekompakan

G. Role Play
Kriteria :
 Ada pembagian tugas
 Ada scenario
 Ada penilaian
Tujuan :
 Praktek kondisi riil
 Berakting
 Aktualisasi potensi
H. Studi Kasus
Kriteria :
 Ada kasus riil
 Butuh pemikiran/ide
 Kelompok/individu
Tujuan :
 Mendekati dan memecahkan masalah
 Menyamakan persepsi
 Melatih terampil
I. Brainstorming
Kriteria :
 Kelompok/forum
 Ide beragam
 Semua ide ditampung
Tujuan :
 Mencari alternatif
 Mencipta keterbukaan
 Memecahkan masalah
J. Ice Breakers
Kriteria :
 Unique
 Menarik
Tujuan :
 Refreshing
 Key words
K. Demonstrasi (memberi contoh) dan Observasi (mengamati)
Observasi tidak selalu harus diiringi demonstrasi. Peserta dapat diarahkan untuk
melakukan observasi terhadap kenyataan lain di sekitarnya.
Keuntungan :
 Perhatian peserta dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting
saja
 Mengurangi kesalahan jika dibandingkan sekedar membaca dari literature
 Memperkaya pengalaman praktek
 Pertanyaan yang timbul dari diri peserta dapat segera terjawab
Kelemahan :
 Proses/contoh yang diberikan bisa saja tidak teramati dengan baik
 Kurang efektif bila tidak diikuti dengan aktivitas peserta secara psiko-
motorik
 Tidak semua hal dapat didemonstrasikan
 Demonstrasi yang sifatnya simulasi dari keadaan sebenarnya dapat
menimbulkan distorsi
Perhatikan :
 Peserta dapat mengamati apa saja dan menarik kesimpulan yang berbeda.
Oleh karena itu perlu adanya penilaian yang jelas terhadap sesuatu yang
penting dan tidak penting
 Untuk kasus tertentu, sangat baik apabila peserta mengetahui dangan jelas
tujuan observasi dan mendiskusikan langkah-langkah yang perlu untuk
mencapai tujuan tersebut.
 Membandingkan observasi satu sama lain akan mempertajam kesimpulan
yang diambil
L. Tugas (Resistasi)
Digunakan untuk :
 Melatih peserta (individu/kelompok) dengan kemampuan/skill tertentu
 Mengevaluasi materi yang telah disampaikan sebelumnya
 Mengkondisikan peserta untuk menerima materi selanjutnya
Kelebihan :
 Menggali potensi individu dan kelompok
 Parameter keberhasilan dapat diukur dengan mudah
Kelemahan :
 Cenderung diabaikan jika dianggap tidak penting/menarik, karena itu
beberapa organisasi menggunakan mekanisme hukuman untuk tugas ini,
tetapi metode yang menimbulkan ketegangan emosional atau frustasi perlu
diteliti apakah memberikan daya guna terhadap proses pembinaan atau
justru memberi hasil negatif
 Perlu waktu untuk mengevaluasi tugas -> fasilitator harus serius
M. Membaca (buku, materi)
Digunakan untuk :
 Mempersiapkan peserta untuk mengikuti materi, diskusi
 Sebagai pengganti /melengkapi ceramah jika kiranya ceramah kurang
efektif untuk dilaksanakan
Kelebihan :
 Kemungkinan distorsi dari komunikasi audio dapat diperkecil
Kelemahan :
 Jika materi bacaan terlalu banyak, peserta dapat malas untuk membacanya
 Sistimatika bacaan akan mempengaruhi efektifitas diterimanya informasi
oleh peserta
 Jika yang dibaca itu buku yang tidak dimiliki umum oleh peserta, ini akan
menimbulkan masalah
N. Field trips
Berikan peserta beberapa tugas atau observasi yang harus dilakukan selama
perjalanan
O. Kuesioner
Digunakan untuk :
 Memberikan penilaian terhadap kondisi peserta
 Mengkondisikan peserta untuk memikirkan hal-hal tertentu

TRAINING AIDS

We learn :
1% throught taste
1.5% throught touch
3.5% throught smell
11% throught hearing
83% throught sight

We remember :
10% of what we read
20% of what we hear
30% of what we see
50% of what we see and hear
80% of what we say
90% of what we say and do

Training aids adalah alat yang dapat digunakan trainer, dengan ataupun tanpa
penjelasan, yang memfasilitasi students dalam belajar.
Tipe-tipe training aids :
1. Overhead projector
2. Video
3. Whitboards
4. Chalkboards
5. Feltboards
6. Magnetic boards
7. Charts and posters
8. Handout (jangan memberikan handout di awal)

Anda mungkin juga menyukai