Hal lain yang perlu diperhatikan adalah saat menyusun konten, susunlah konten tersebut
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Misalnya konten 1 untuk mencapai tujuan pembelajaran
1 dan seterusnya. Hal tersebut dilakukan agar pebelajar fokus untuk menguasai pengetahuan
dan keterampilan tertentu sebelum lanjut ke tujuan pembelajaran selanjutnya.
Sediakan support saat diperlukan seperti petunjuk yang dapat hilang setelah
pebelajar berhasil menjawab pertanyaan atau selesai mempelajari konten
tersebut.
Strategi belajar seperti mnemonics, peta konsep, bermain peran, dan
visualisasi.
Gunakan contoh dan non contoh, non contoh digunakan untuk membantu
pebelajar untuk mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan atau kebalikan
dari contoh yang diberikan.
Berikan studi kasus, analogi, gambar visual dan metafora. Studi kasus
digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan di dunia nyata, analogi
biasanya untuk menjelaskan konsep-konsep yang abstrak, gambar visual
untuk menjelaskan hubungan secara visual, dan metafora sebagai
mendukung pembelajaran.
Elicit Performance (Mendapatkan performa)
Pengulangan merupakan kunci untuk menyerap dan mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan baru. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memberikan pebelajar beberapa
kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang telah mereka dapatkan atau mencoba
keterampilan baru yang dapat membantu mereka saat di dunia nyata. Berikan skenario
bercabang dan simulasi yang memberikan kesempatan mereka untuk membuat keputusan,
dengan demikian mereka akan dapat melihat resiko atas pilihan mereka sendiri.
Selain itu, untuk mendapatkan performa, dapat melakukan beberapa cara berikut:
Memberikan pertanyaan yang dalam untuk menggali pemikiran mereka
Memberikan referensi terhadap apa yang telah pebelajar ketahui sebelumnya
Ajak pebelajar untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan sekelasnya.
Ajak pebelajar untuk membaca kembali informasi yang telah mereka pelajari
Ajak pebelajar untuk menjelaskan kembali secara rinci informasi yang telah
mereka pelajari
Bantu pebelajar untuk menghubungkan informasi baru tersebut dengan
konteks yang lebih riil (gunakan contoh riil)
Provide Feedback (Memberikan umpan balik)
Memberikan feedback (umpan balik) yang konstruktif kepada pebelajar memungkinkan
mereka untuk mengetahui dimana kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki. Sebaiknya
berikan umpan balik yang personal, daripada umpan balik yang umum, sehingga pebelajar
mampu menilai langkah apa yang harus dilakukan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.