Anda di halaman 1dari 16

Oleh:

DJONI GUNANTO, S.IP, M.SI

DIPRESENTASIKAN DALAM ACARA LATIHAN INSTRUKTUR DASAR


IMM CABANG JAKARTA PUSAT
Arah Bahasan
01

1.Tekhnik Penyajian materi


2.microteaching
Tekhnik penyajian materi
02

Kematangan persiapan fisik dan mental serta berbagai teknik khusus berbicara
didepan umum, akan sempurna dengan penyusunan materi presentasi yang baik.
Bila seseorang presentator membawakan meteri yang sudah jadi atau dirancang
oleh orang lain, penyampaian materi boleh jadi tidak akan maksimal karena
presentator tidak sepenuhnya menguasai materi tersebut. Akibatnya,
presentasinya bisa dikatakan gagal. Menurut Muhammad Nour dalam presentasi,
ada dua tools sederhana yang dapat digunakan untuk mempersiapkan bahan
presentasi, yakni brainstorming dan main map (peta pikiran).
03

1. Brainstorming adalah cara mengeluarkan seluruh ide atau gagasan tanpa


harus dikritisi terlebih dahulu. Tujuan barainstorming adalah agar gagasan
tidak terhambat dan tertahan dikepala. Contoh melakukan brainstorming
dalam kelompok menggunakan post-it.
04

2. Adapun peta pikiran atau main map adalah sebuah metode


untuk mengelolaimpanan informasi, informasi secara keseluruhan
sebagai mana tertulis dalam IQ matrix, main map mencakup
penyimpanan informasi, pengorganisasi informasi, skala prioritas,
belajar memahami informasi, meninjau informasi dan mengingat
informasi.
Mind map memilii banyak kegunaan, baik untuk keperluan
pendidikan ,pekerjaan, presentasi ataupun pribadi. Secara garis
besar mind map dapat digunakan untuk:
1) Problem solving atau pemecah masalah.
2) Membuat ouline atau garis besar dari suatu informasi.
3) Membuat perencanaan bisnis;
4) Belajar bahasa asing
Pengertian Microteaching
05

Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan salah satu bentuk


model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar. Dalam
konteks yang sebenarnya, mengajar mengandung banyak tindakan,
baik mencakup teknis penyampaian materi, penggunaan metode,
penggunaan media, membimbing belajar, memberi motivasi,
mengelola kelas, memberikan penilaian dan seterusnya. Dengan
kata lain, bahwa perbuatan mengajar itu sangatlah kompleks. Oleh
karena itu, dalam rangka penguasaan keterampilan dasar mengajar,
calon guru atau dosen perlu berlatih secara parsial, artinya tiap-tiap
komponen keterampilan dasar mengajar itu perlu dikuasai secara
terpisah-pisah (isolated).
06

Berlatih untuk menguasai keterampilan dasar mengajar


seperti itulah yang dinamakan micro-teaching (pengajaran
mikro). Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan
suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu
dan jumlah peserta yang terbatas, yaitu selama 5-20
menit dengan jumlah peserta sebanyak 3-10 orang
Macam-macam Microteaching
07
Pengajaran mikro berbeda-beda sesuai dengan program yang dilaksanakan, tujuan
latihan yang ingin dicapai, keterampilan yang dilatihkan, level peserta latihan.
 Preservice training in microteaching, yaitu pengajaran mikro yang dilaksanakan
ketika mahasiswa dalam perkuliahan, artinya sebelum mahasiswa menyelesaikan
pendidikannya dan melaksanakan tugas mengajar di lapangan.
 In-service training in microteaching. Jenis ini meliputi guru-guru/presentator yang
melaksanakan pengajaran/pelatihan dan pada waktu yang sama ia menyampaikan
pekatihan sambil melatihkan satu keterampilan tertentu yang belum ia latihkan
sebelumnya.
 Continuous microteaching, yaitu pengajaran mikro yang dilaksanakan secara
terus-menerus dari awal dan berlanjut terus sampai mahasiswa tamat.
 Final microteaching, yaitu pengajaran mikro yang dilaksanakan oleh praktikan
pada tahun akhir pendidikannya.
 Directed microteaching, yaitu mencakup beberapa tipe pengajaran mikro
terbimbing seperti modeled microteaching dimana dosen pembimbing menyajikan
suatu model pengajaran mikro kepada mahasiswa kemudian mahasiswa dituntut
untuk mencontoh atau mempraktikkan model tersebut dihadapannya.
08 Kelebihan dan manfaat Microteaching

Pengajaran mikro adalah peng- ajaran terapan yang sebenarnya, yang


tidak berbeda jauh dari latihan pengajaran yang komplek, dimana
mencakup semua unsur pengajaran yang ada, seperti guru, peserta
ataupun yang berperan sebagai siswa, pembimbing, keterampilan
mengajar, media pengajaran, feedback dan penguatan/tanggapan, serta
evaluasi. Apabila beberapa tujuan dibuat, maka berarti di dalamnya ada
beberapa kelebihan yang tidak terdapat dalam berbagai macam
pengajaran yang biasa lainnya, seperti feedback (umpan balik),
penguatan segera, kritikan yang membangun, berganti peran dan lain-
lain.
Pengajaran mikro memiliki beberapa kelebihan dan kegunaan, bukan
hanya pada latihan mengajar tetapi juga pada lapangan belajar
mengajar lainnya, seperti latihan mempersiapkan materi ajar, latihan
mengevaluasi kegiatan presentator dan peserta , melaksanakan
penelitian aplikasi.
09 7 keterampilan Microteaching

Sementara itu, Usman (2003) dalam buku “ Menjadi Guru Profesional”


mengemukakan 7 keterampilan mengajar (teaching skills) yang dapat
dilatihkan dalam pengajaran mikro dan harus di- kuasai sebelum calon guru
melaksana- kan praktik pengalaman lapangan di lembaga-lembaga
pendidikan. Keterampilan dasar mengajar tersebut adalah:

 Keterampilan bertanya
 Keterampilan memberi penguatan Penguatan (reinforcement)
 Keterampilan mengadakan variasi variasi stimulus
 Keterampilan menjelaskan keterampilan menjelaskan dalam pengajaran
 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
 Keterampilan mengelola kelas
 Keterampilan menggunakan media
10

Strategi suatu garis-garis besar haluan untuk


bertindak dalam usaha mencapai
Secara umum sasaran yang telah ditentukan

suatu cara belajar yang lebih


Pembelajaran menekankan pada keaktifan peserta
untuk dapat menciptakan suatu
aktif pembelajaran aktif, sehingga materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru
dapat diserap

Jadi, Strategi pembelajaran aktif adalah pola-pola umum


suatu kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan/
menitik bertatkan pada keaktifan peserta yang merupakan
inti dari kegiatan belajar/pelatihan agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien
11

Lebih menekankan pada peserta untuk


dapat aktif dalam mengembangkan
bakat keterampilan

 Memperkenalkan belajar aktif


 Menjadikan peserta aktif
sejak awal
Prinsip pembelajaran  Membantu peserta
aktif mendapatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap
secara aktif
 Menjadikan belajar tak
terlupakan
12

Menghargai perbedaan individual


dan beragamnya kecerdasan

Mengembangkan kecakapan
belajar, strategi belajar dan
Dapat kebiasaan belajar yang fokus

Mengembangkan kemampuan
menerapkan prinsip-prinsip dan
generalisasi yang telah dipelajari pada
situasi dan masalah yang baru
13 Macam-Macam Strategi Pembelajaran Aktif

 Mengidentifikasi serta menetapkan spesipikasi dan


kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian
peserta sebagaimana yang diharapkan

 Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan


aspirasi dan pandangan hidup masyarakat

 Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik


belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif

 Menetapkan nama-nama dan batas minimal keberhasilan


atau criteria serta standar keberhasilan sehingga dapat
dijadikan pedoman
َ ُ ‫ه‬ َ ‫ه‬ ‫ه‬ ُ َ َ َ َ ُ ُ ‫ه‬ َ َ
َ ِ ‫ قال رسول‬: ‫َعن ُعثمان ر ِضى اٌلل عنه قال‬
‫اٌلل صلى اٌلل عل ِيه‬ ُ َ َ َ َ
َ ‫ه‬ َ ُ ‫ه‬ َ َ ُ َ ‫ه‬
‫ ) رواه البخاري وابو‬. ‫َو َسلم خيركم من تعلم القران وعلمه‬
َ َ َ َ ُ َ
.)‫داود والترمذي والنسائ وابي ماجه‬
Dari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda,
“sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar
al Qur’an dan mengajarkannya.” (Hr. Bukhari, Abu
Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)
- Penyusun (^_^) -

Anda mungkin juga menyukai