Anda di halaman 1dari 56

PELATIHAN BAGI PELATIH PADA

KEMENTERIAN KESEHATAN RI PELATIHAN PROMOSI KESEHATAN BAGI


PETUGAS PUSKESMAS

MATERI INTI 8

TEKNIK MELATIH/MICRO TEACHING

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


DESKRIPSI SINGKAT

• Kemampuan yang akan diberikan kepada seorang


pelatih antara lain: menyusun Satuan Acara
Pembelajaran (SAP), mendinamisasi dan
memotivasi peserta dalam pengelolaan kelas,
membangun komunikasi interaktif dengan dan
antar peserta, memanfaatkan keragaman metode
pembelajaran, menggunakan media dan alat
bantu, serta membuat evaluasi hasil belajar.
• Setiap peserta akan diberikan kesempatan untuk
mempraktikkan micro teaching.
© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan
TUJUAN PEMBELAJARAN

• TIU
– Peserta mampu mempraktikkan teknik melatih melalui
kegiatan pembelajaran mikro (micro teaching) pada
TOT Promosi Kesehatan bagi petugas Puskesmas
• TIK
– Menjelaskan konsep dasar pembelajaran mikro (micro
teaching) dalam pelatihan
– Menjelaskan kompetensi pelatih dalam teknik melatih
pada kegiatan pelatihan
– Mempraktikkan teknik melatih melalui micro teaching

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


POKOK BAHASAN 1
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN MIKRO

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


PENGERTIAN
• Pembelajaran mikro (micro teaching) merupakan
– salah satu bentuk model praktik kependidikan atau pelatihan
mengajar.
– berlatih untuk menguasai keterampilan dasar mengajar.
– praktik mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas
– mengisolasikan komponen-komponen proses belajar
mengajar
• Micro teaching adalah “salah satu praktik pembelajaran
dalam lingkup terbatas (mikro) untuk mengembangkan dasar
keterampilan mengajar (base teaching learning) yang
dilaksanakan secara terisolasi dalam situasi yang
disederhanakan atau dikecilkan.”
© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan
TUJUAN
• Micro teaching bertujuan untuk berlatih
mempraktikkan beberapa keterampilan
dasar kegiatan belajar mengajar di depan
teman-temannya dalam suasana yang
constructive dan supportive.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


KOMPONEN KETERAMPILAN DASAR MICRO TEACHING

• Membuka dan menutup pelajaran


• Menjelaskan
• Mengadakan variasi
• Memberikan penguatan
• Bertanya
• Mengelola kelas
• Mengajar perorangan/kelompok kecil
• Menggunakan metode dan media yang tepat

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


POKOK BAHASAN 2
KOMPETENSI PELATIH DALAM PELATIHAN

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


KRITERIA PELATIH

• menstimulus munculnya • pribadi yg hangat


gagasan & keterampilan • mampu menjaga
• antusias : subjek & KEUTUHAN kelompok
kapasitas • Berperan sbg problem
• Fleksibel dlm merespon solver

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELATIH
Pasti bisa…
Ayo coba
saja… Mudah
caranya, Don’t
worry….

Coba lagi..
Pasti bisa…
Ayo coba
saja… Mudah
caranya, don’t
worry….

Coba lagi..
© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan
TUJUAN PELATIHAN

1. Mengubah
perilaku
2. Membujuk
peserta
3. Memberi
informasi
4. Merangsang
berpikir
5. Mendorong utk
berbuat

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


PENYUSUNAN SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
• SAP merupakan pedoman/panduan yang memberi arah kepada
pelatih dalam menyajikan materi pembelajaran kepada para
peserta agar tidak menyimpang dari alur dan lingkup materi
pembelajaran.
• SAP menguraikan secara rinci langkah demi langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan, metode dan media serta alat bantu
belajar apa yang digunakan dengan estimasi waktunya untuk
masing-masing tahapan kegiatan tersebut. Uraian meliputi tiap
tahap pembelajaran mulai dari pendahuluan hingga penutupan.
• SAP berbeda dengan Garis-garis Besar Program Pembelajaran
(GBPP) yang telah ditetapkan dalam kurikulum pelatihan, namun
penyusunannya mengacu pada GBPP. Komponen GBPP dimuat
dalam SAP ditambah tahapan kegiatan.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


MANFAAT SAP

• Manfaat penyusunan SAP dalam kegiatan


pembelajaran yang dilaksanakan oleh setiap
fasilitator antara lain:
– Menjadi instrumen pengendalian dan pembinaan
terhadap fasilitator dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran
– Fasilitator dan peserta dapat mengetahui proses
pembelajaran yang akan berlangsung dan metoda-
metoda untuk mencapai tujuan materi tersebut

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


KOMPONEN SAP
a. Mata diklat (materi) : diisi Pokok/ Sub Pokok Bahasan (mengacu GBPP)

b. Tujuan materi : diambil dari Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) dan Tujuan
Pembelajaran Khusus (TPK) mengacu GBPP

c. Sasaran peserta : sebutkan kriteria/siapa peserta


d. Waktu : dalam menit atau Jumlah Jam Pembelajaran/JPL (mengacu
GBPP)
e. Tempat : kelas/laboratorium/tempat lain
f. Kegiatan Pembelajaran : pembukaan, Inti, penutup

g. Metode : cara pembelajaran yang


akan digunakan
h. Media : media yang digunakan
i. Alat bantu : alat/instrumen yang akan
digunakan
j. Rujukan : buku yang digunakan sebagai referensi/kepustakaan

k. Evaluasi : nilai evaluasi


l. Slide/transparan : bahan yang dipaparkan/ditayangkan
m. Lembar tugas : petunjuk penugasan

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


TEKNIK PENYUSUNAN SAP

• Cara penulisan setiap komponen dalam SAP, harus


ada beberapa komponen berikut ini:
– Tujuan pembelajaran: umum maupun khusus.
– Pokok bahasan dan sub pokok bahasan.
– Metode pembelajaran.
– Media pembelajaran.
– Alat bantu pembelajaran.
– Kegiatan pembelajaran.
– Instrumen evaluasi.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM DALAM SAP

• Menggambarkan kompetensi atau


kemampuan/kecakapan umum/ ketrampilan tertentu
yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta setelah
menyelesaikan kegiatan pembelajaran satu mata
diklat/materi.
• Rumusan TPU yang baik harus memenuhi kriteria
antara lain sebagai berikut:
• Merupakan kompetensi umum dari suatu kemampuan tertentu
(TPU merupakan gabungan dari beberapa kompetensi khusus).
• Terdiri dari kata kerja operasional (= hasilnya dapat diukur dan
diamati) yang diikuti kata benda (obyek = keterangan dari perilaku
yang akan dicapai), sehingga rumusan TPU menjadi rasional.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DALAM SAP

• Merupakan penjabaran lebih lanjut dari TPU yang harus dicapai


atau dikuasai oleh peserta setelah menyelesaikan suatu kegiatan
pembelajaran.
• Rumusan TPK memerlukan kriteria, bahwa kompetensi yang harus
dicapai harus berorientasi pada peserta dan dapat diukur.
Mengingat yang menjadi subyek aktif proses diklat adalah peserta.
• Rumusan TPK harus mengandung komponen A, B, C dan D, yang
berarti: Audience (peserta) harus dapat mengerjakan atau
berpenampilan seperti yang dinyatakan dalam TPK, Behaviour
(perilaku) peserta setelah selesai kegiatan pembelajaran, Condition
(persyaratan) yang harus dipenuhi pada saat paserta menampilkan
perilaku setelah selesai kegiatan pembelajaran, Degree (tingkat
keberhasilan) peserta setelah selesai kegiatan pembelajaran.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

• Pokok bahasan dan sub pokok bahasan


merupakan judul materi yang akan disampaikan
dalam proses pembelajaran. Penulisannya
mengacu pada TPK dan harus mendukung
tercapainya tujuan tersebut.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


METODE PEMBELAJARAN DALAM SAP

• Metode pembelajaran yang digunakan dalam suatu


pelatihan sangat tergantung dari tujuan kompetensi
yang ingin dicapai. Walaupun hampir sama tujuannya,
tetapi dengan audience yang berbeda mungkin metode
yang dipilih tidak persis sama.
• Dalam setiap kegiatan pelatihan mungkin akan bervariasi
metodenya, selain materi dan peserta juga sangat
tergantung pada waktu, alat yang tersedia, lokasi
pembelajaran, fasilitator, dan sebagainya.
• Berbagai macam ragam metode dan pemanfaatannya
akan disampaikan pada pokok bahasan berikutnya.
© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM SAP

• Media merupakan alat bantu dalam proses


pembelajaran yang dikemas dalam bentuk non
fisik (software) yang mengandung ‘pesan’
didalamnya (isi materi pembelajaran). Memilih
dan menggunakan media tergantung pada tujuan
pembelajaran, kebutuhan peserta, kemampuan
fasilitator, metode yang digunakan, dan lain-lain.
Berbagai media dan pemanfaatannya akan
disampaikan pada pokok bahasan selanjutnya.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM SAP

• Memilih alat bantu pembelajaran sangat tergantung


pada tujuan pelatihan yang akan dicapai. Pada dasarnya
ada 2 macam alat bantu pembelajaran yaitu bersifat
umum dan khusus. Pemilihan alat bantu pembelajaran
didasarkan atau sesuai tujuan dan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Alat bantu
pembelajaran yang akan di gunakan dalam proses
pembelajaran HARUS ditulis secara jelas dan rinci, agar
tidak menimbulkan kesulitan pada saat kegiatan tengah
berlangsung. Berbagai alat bantu dan pemanfaatannya
akan disampaikan pada pokok bahasan selanjutnya.
© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan
KEGIATAN PEMBELAJARAN DALAM SAP

• Penyusunan kegiatan pembelajaran harus


berfokus kepada peserta yang diposisikan sebagai
subyek, diikuti dengan bentuk kegiatan yang harus
dilakukannya (behaviour). Setiap langkah kegiatan
pembelajaran harus ditulis secara berurutan
(sequencing) mulai dari awal sampai dengan akhir,
juga disesuaikan dengan pokok dan sub pokok
bahasan yang tertera dalam GBPP.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


PENGELOLAAN KELAS

• Pengelolaan kelas dilihat dari aspek peserta


• Pengelolaan kelas dilihat dari aspek sarana
pembelajaran
• Pengelolaan kelas dilihat dari aspek lingkungan
pembelajaran
– Tata letak tempat duduk
– Penataan cahaya
– Penataan suara
– Pengaturan suhu udara

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


ARTI METODE PEMBELAJARAN

• Metode adalah cara/teknik untuk mencapai suatu tujuan


tertentu.
• Metode adalah cara yang tersusun dan teratur untuk
mencapai tujuan khususnya dalam hal ilmu
pengetahuan.
• Proses belajar adalah perubahan pada diri individu
dalam aspek-aspek pengetahuan, sikap dan perilaku
serta keterampilan dan kebiasaan sebagai produk dan
interaksinya dengan lingkungan sebagai sumber belajar.
• Belajar adalah proses membangun pengetahuan melalui
transformasi pengalaman.
© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan
MANFAAT METODE PEMBELAJARAN

• Membantu pelatih dalam proses pembelajaran untuk


tujuan mencapai pembelajaran
• Menghilangkan dinding pemisah antara pelatih dan
peserta pelatihan
• Menggali dan memanfaatkan potensi peserta pelatihan
• Terjadi kemitraan antara pelatih dan peserta
• Mempermudah dalam menyerap informasi
• Menimbulkan perasaan fun bagi peserta pelatihan
yang akan berdampak terhadap motivasi mengikuti
pelatihan meningkat
© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan
RAGAM METODE PEMBELAJARAN

• Ceramah/kuliah (lecture)
• Demonstrasi
• Studi kecil (buzz group)
• Diskusi
• Brainstorming (urun pendapat)
• Studi kasus
• Role play (bermain peran)
• Simulasi

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


EVALUASI PEMBELAJARAN

• Evaluasi pembelajaran merupakan bagian dari


proses suatu pembelajaran yang berguna untuk
menilai keberhasilan suatu pembelajaran.
Pengertian Evaluasi Hasil Pembelajaran
• Suatu proses pengambilan keputusan untuk
memberikan nilai (scoring) dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar dengan menggunakan instrumen tes
ataupun non tes. 

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN

• Mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian TPU


dan TPK.
• Umpan balik perbaikan proses pembelajaran.
• Pedoman penentuan passing grade dan posisi
peringkat.
• Dasar untuk menyusun laporan kemajuan
pembelajaran.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN

• Harus jelas kemampuan mana yang dinilai.


• Penilaian merupakan bagian integral dari seluruh
rangkaian proses pembelajaran dalam sebuah
pelatihan.
• Mengukur seluruh domain kognitif, afektif, dan
psikomotor, sesuai dengan hasil analisis TPK.
• Alat yang digunakan harus sesuai: mengukur apa
yang harus diukur.
• Penilaian harus diikuti dengan tindak lanjut.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


JENIS EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

• Pre dan post test


• Formative test
• Sumative test

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


POKOK BAHASAN 3
MEMPRAKTIKKAN PEMBELAJARAN MIKRO

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


TUJUH TAHAP KEGIATAN MEMPRAKTIKKAN
MICRO TEACHING
• Persiapan
– Tahap 1: Modeling the skill
• Perceptual model dan conceptual model
– Tahap 2: Planning a micro-lesson
• Pelaksanaan
– Tahap 3: The teaching lesson
• Penilaian dan pemberian umpan balik
– Tahap 4: The critique session

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


TUJUH TAHAP KEGIATAN MEMPRAKTIKKAN
MICRO TEACHING (lanjutan)
• Penyempurnaan
– Tahap 5: The re-planning session
– Tahap 6: The re-teaching session
– Tahap 7: The re-critique session
• Kembali mendapat umpan balik
• Memotivasi calon pelatih untuk meningkatkan
penampilannya di masa yang akan datang

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


TEORI BELAJAR

• Discovery learning (belajar berdasarkan


penemuan) dapat dilakukan bila telah mengalami
reception learning.
• Perubahan perilaku dapat diukur berdasarkan
taksonomi dari Bloom:
– Ranah kognitif : pengetahuan, komprehensi, aplikasi,
analisis, sintesis, evaluasi
– Ranah afektif : minat, nilai, sikap, perasaan, apresiasi
– Ranah psikomotor : koordinasi otot berkaitan dengan
persepsi sensorik

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


PRINSIP BELAJAR
1.Lingkungan amat berpengaruh pada keberhasilan dan kegagalan belajar
2.Pebelajar harus mengalami tingkat yang lebih besar untuk sukses daripada
gagal dalam proses belajar. Belajar hanya dari kesalahan akan
mengakibatkan efek negatif.
3.Apa yang dipelajari harus memiliki nilai yang bermakna dan akan menjadi
sumbangan dalam hal tertentu bagi kesadaran diri dan kompetensi
4.Belajar terjadi bila pebelajar ikut terlibat aktif
5.Pengalaman belajar harus berhubungan/sesuai dengan karakteristik
pebelajar
6.Tingkat aspirasi berkaitan langsung dengan tingkat motivasi pebelajar
7.Belajar lebih efisien bila pebelajar mengetahui kegunaan dan kebutuhan,
serta dapat melihat dimana langkah dan peningkatan yang akan dilalui,
pembelajaran peserta latih lebih diarahkan dan dilibatkan untuk mencapai
berbagai tujuan yang telah direncanakan secara sistematik

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


PRINSIP BELAJAR (lanjutan)

8. Teori-teori belajar dikembangkan oleh Skinner dengan conditioning operant-nya,


Robert Gagne dengan belajar terkondisi, serta teori pengolahan informasi, teori
perkembangan belajar lebih efektif bila terangsang bukan hanya oleh isi tetapi
proses belajarnya pula
9. Belajar adalah proses memecahkan masalah
10. Belajar dengan sukses adalah lebih tepat. Bila pebelajar peduli pada satu hal pada
saat tertentu
11. Banyak jumlah pengalaman belajar dalam waktu lama pada suatu periode yang
panjang lebih efisien daripada pengalaman yang lama pada periode yang pendek,
terutama untuk keterampilan
12. Perkembangan pemahaman konsep meliputi proses persepsi, konsep dan aplikasi
13. Belajar adalah menguatkan bila hal yang detil berhubungan dengan konsep dasar
dan bila konsep-konsep saling berhubungan dalamsatu kerangka besar
14. Belajar lebih efektif ketika beragam teknik, metode dan media digunakan untuk
menguji satu konsep tunggal

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


PRINSIP BELAJAR (lanjutan)
15. Penerapan langsung dalam belajar adalah dasar relevansi dan mengingat
kembali
16. Belajar diperkuat dengan proses sintesis yang tetap, tanpa
memperhatikan jumlah
17. Belajar amat efektif bila pengetahuan dan pemahaman diimbangi
imajinasi dan intuisi
18. Belajar adalah proses yang berkesinambungan yang berlangsung
berangsur-angsur berkembang (evolusi) serta berulang, bukan seperti
penambahan (additif)
19. Pebelajar harus langsung memperoleh umpan balik dari usahanya
20. Belajar adalah proses inkuiri peroranga yang menuju kepada penemuan

Silakan Anda berikan 10 contoh aplikasi bentuk tiap butir prinsip, agar Anda
lebih memahaminya, sesuai dengan pengalaman Anda di lapangan kerja
Anda.
© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan
MOTIVASI

• Motivasi adalah kegairahan untuk memperoleh yang ingin diraih atau


dipertunjukkan dari pilihan tujuan-tujuan yang ada, serta usaha dalam
mengejar tujuan dengan kegigihan dan kekuatan.
• Hal berkaitan dalam belajar dan penerapan prinsip desain serta proses
motivasional:
– Motivasi dapat dipengaruhi oleh kejadian eksternal
– Motivasi mengandung makna
– Desain yang sistematik dapat memperkirakan dan mengukur pengaruh
motivasi, bukan karena kharisma pribadi seorang panutan
• Ganjaran motivasi intrinsik dan ekstrinsik
– Motivasi intrinsik: bukan untuk memperoleh ganjaran tetapi kegembiraan yang
melekat pada kegiatan itu sendiri
– Motivasi ekstrinsik terjadi bila mementingkan ganjaran karena keberhasilan
yang diperoleh
– Dapat terjadi gabungan keduanya pada situasi tertentu
© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan
MODEL

• Model adalah representasi suatu proses dalam


bentuk grafis dan atau naratif, dengan
menunjukkan unsur-unsur utama serta
strukturnya menurut Good (1972) dan Travers
(1973) serta Gustafson (1984). Contoh model
antara lain: model pengembangan sistem
intruksional, model pembelajaran.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


PEMBELAJARAN TERPADU

• Pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan


pembelajaran yang menggunakan pendekatan
lintas disiplin ilmu, yang disusun secara terpadu
dalam rangka memberikan pengalaman bermakna
kepada peserta latih, yaitu pengalaman langsung
yang menghubungkan pengalaman yang telah
dimiliki dengan pengalaman yang dipelajarinya.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


Mind Map

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


Otak

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


COLABORATIVE & SOCIAL LEARNING
“Proyek MCK”

A
D
Mencari batang
Membuat
bambu utk
kontruksi rangka
dinding MCK
bangunan MCK

C B
Mencari alang- Mencari batu kali
alang utk atap utk fondasi MCK
MCK

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN BERTANYA DASAR
Frekuensi
Komponen-komponen Keterampilan Komentar
Penggunaan
1 2 3 4
Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pemberi acuan
Pemusatan
Pemindahan giliran
Penyebaran
- Pertanyaan ke seluruh kelas
- Menyebarkan respon siswa
Pemberi waktu berpikir
Pemberian tuntunan
- Pengungkapan pertanyaan dengan cara lain
- Menanyakan pertanyaan lain yang lebih sederhana
- Mengurangi penjelasan-penjelasan sebelumnya
- Menanggapi jawaban siswa

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan 1 = tidak 2 = jarang 3 = sering 4 = sangat sering


LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN BERTANYA LANJUTAN
Komponen-komponen Keterampilan Frekuensi Penggunaan Komentar
Ya Tidak
Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab
pertanyaan
a. Ingatan
b. Pemahaman
c. Penerapan
d. Analisis
e. Sintesis
f. Evaluasi
Urutan pertanyaan
Pertanyaan pelacak
- Klarifikasi
- Pemberian alasan
- Kesepakatan pandangan
- Ketepatan
- Relevan
- Contoh
- Jawaban kompleks
Mendorong terjadinya interaksi antar siswa

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Frekuensi Komentar (tepat, tidak tepat,
Komponen-komponen Keterampilan
Penggunaan efektif, tidak ada respon, dll)
1 2 3 4
Komponen:
- Penguatan verbal
- Penguatan berupa mimik dan gerakan badan
- Penguatan dengan cara mendekati
- Penguatan dengan sentuhan
- Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
- Penguatan berupa simbol atau benda
Cara penggunaan:
- Penguatan kepada sekelompok siswa
- Penguatan kepada pribadi tertentu
- Pemberian penguatan dengan segera
- Penguatan tak penuh
- Variasi dalam penggunaan
Prinsip penggunaan:
- Kehangatan dan keantusiasan
- Kebermaknaan
- Menghindari penggunaan respon yang negatif

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan 1 = tidak 2 = jarang 3 = sering 4 = sangat sering


LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
Frekuensi
Komponen-komponen Keterampilan Komentar
Penggunaan
Ya Tidak
Variasi Dalam Gaya Mengajar Guru
Suara
Guru memberi variasi dalam nada suara, volume suara, kecepatan bicara.
Mimik dan Gerak
Guru mengadakan perubahan mimik dan gerak (tangan dan badan) untuk
memperjelas penyajian.
Kesenyapan
Guru dengan sengaja memberikan waktu senyap atau hening dalam pembicaraannya.
Kontak Pandang
Guru melayangkan pandang dan melakukan kontak pandang dengan siswanya.
Perubahan Posisi
Guru bergerak dalam kelas untuk maksud yang berbeda-beda.
Pemusatan
Guru memberikan tekanan pada butir-butir yang penting dari penyajiannya dengan
menggunakan bahasa lisan (seperti “dengar baik-baik”, “perhatikan ini” dan lain-
lain) dan isyarat yang cocok (seperti mengangkat tangan atau menunjuk dengan
jari)

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN (lanjutan)
Frekuensi
Komponen-komponen Keterampilan Komentar
Penggunaan
Ya Tidak

Variasi Penggunaan Media Dan Alat Bantu Pengajaran


Variasi Visual
Guru mempergunakan alat bantu yang dapat dilihat (menulis di papan tulis,
menunjukkan gambar, atau benda, dan sebagainya)

Variasi Oral
Guru menggunakan berbagai suara langsung atau rekaman dalam pengajarannya.

Variasi Alat Bantu Dapat Dipegang Dan Dimanipulasi


Guru memberikan kesempatan kepada siswa memegang atau memanipulasi
benda-benda atau alat bantu pengajaran.

Variasi Interaksi
Variasi Pola Interaksi Dan Kegiatan Siswa
Guru memperkenalkan perubahan dalam pola interaksi antara dia dan siswa,
siswa dan siswa, dan juga menganekaragamkan kegiatan belajar siswa yang
terlibat

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN MENJELASKAN
Frekuensi
Komponen-komponen Keterampilan Komentar
Penggunaan
1 2 3 4
Kejelasan
1. Guru menyadari keterbatasan perbendaharaan kata-kata dan ungkapan
yang dimiliki siswa, dan tidak ada penggunaan kalimat yang berbeli-belit
2. Guru menghindari penggunaan kata-kata yang meragukan dan yang
berlebih-lebihan.
Penggunaan Contoh dan Ilustrasi
3. Guru memberikan contoh yang cukup untuk menanamkan pengertian
dalam penjelasannya.
4. Guru menggunakan contoh yang relevan dengan sifat penjelasan itu.
5. Contoh yang digunakan guru sesuai dengan usia, pengetahuan dan latar
belakang siswa.
Pengorganisasian
6. Guru menunjukkan dengan jelas pola atau struktur sajian, khususnya
hubungan antara contoh-contoh dan generalisasi (hukum, rumus).
7. Guru memberikan ikhtisar butir-butir penting, baik selama pelajaran
maupun pada akhir pelajaran, dan bila perlu memberikan penjabaran
tambahan.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan 1 = tidak 2 = jarang 3 = sering 4 = sangat sering


LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN MENJELASKAN (lanjutan)
Komponen-komponen Keterampilan Frekuensi Penggunaan Komentar
1 2 3 4
Penekanan
1. Guru mengadakan variasi suara dalam memberikan penekanan pada
hal-hal penting dalam penjelasannya.
2. Butir-butir dalam penjelasan diberi tekanan dengan cara
mengulanginya, mengatakan dalam kalimat lain, atau menyebutkan satu
demi satu seperti satu, …. Dua, …. Dst.
3. Penekanan yang berbeda diberikan pula dengan mimik, isyarat ataupun
gerakan selama pelajaran berlangsung.
4. Pemberian tekanan juga diberikan dengan menggunakan gambar-
gambar, demonstrasi atau benda sebenarnya.
Balikan
5. Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa,
minat siswa, atau sikap siswa tentang relevan atau kegunaan dari
penjelasan tersebut.
6. Guru menggunakan itu untuk menyesuaikan kecepatan atau mengubah
maksud penjelasan itu.

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan 1 = tidak 2 = jarang 3 = sering 4 = sangat sering


LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN
MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
Frekuensi
Komponen-komponen Keterampilan Komentar
Penggunaan
Ya Tidak
MEMBUKA PELAJARAN
Menarik perhatian siswa dengan:
Gaya mengajar guru
- Memilih posisi (di depan, di tengah, di belakang)
- Memilih kegiatan (membaca, bercerita, demonstrasi)
Penggunaan alat-alat bantu mengajar
- Gambaran
- Model
- Skema
Pola interaksi yang bervariasi
Guru – siswa
Siswa – guru
Siswa – siswa

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN
MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN (lanjutan)
Frekuensi
Komponen-komponen Keterampilan Komentar
Penggunaan
Ya Tidak
Menimbulkan motivasi
a. Kehangatan dan keantusiasan
b. Menimbulkan rasa ingin tahu
c. Mengemukakan rasa ingin tah
d. Mengemukakan ide yang bertentangan
e. Memperhatikan minat siswa
Memberi acuan (structuring)
f. Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
g. Menyarankan langkah-langkah yang akan dibahas
h. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
i. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Membuat kaitan
j. Membuat kaitan antar aspek yang relevan
k. Membandingkan, mempertentangkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan diketahui
l. Menjelaskan konsep/pengertian sebelum bahan dirinci

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN
MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN (lanjutan)

Komponen-komponen Keterampilan Frekuensi Penggunaan Komentar


Ya Tidak
MENUTUP PELAJARAN
Meninjau kembali
a. Merangkum inti pelajaran
b. Membuat ringkasan
Mengevaluasi
c. Mendemonstrasikan
d. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
e. Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
f. Soal-soal tertulis
Tindak lanjut
g. Memberi PR
h. Merencanakan/memberi pengajaran
perbaikan

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


LEMBAR OBSERVASI
MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
Frekuensi
Komponen-komponen Keterampilan Komentar
Penggunaan
Ya Tidak
Memusatkan perhatian:
a. Merumuskan tujuan
b. Merumuskan dan merumuskan kembali masalah
c. Menandai hal-hal yang tidak relevan
d. Membuat rangkuman bertahap
Memperjelas masalah atau urunan pendapat:
e. Memparaphrase
f. Merangkum
g. Menggali
h. Menguraikan secara detail
Menganalisis pandangan siswa:
i. Menandai persetujuan ketidaksetujuan
j. Meneliti alasannya

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


LEMBAR OBSERVASI
MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL (lanjutan)
Frekuensi
Komponen-komponen Keterampilan Komentar
Penggunaan
Ya Tidak
Meningkatkan urusan siswa:
a. Menimbulkan pertanyaan
b. Menggunakan contoh
c. Menggunakan hal-hal yang sedang hangat
dibicarakan
d. Menunggu
e. Memberi dukungan
Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
f. Meneliti pandangan
g. Mencegah pembicaraan yang berlebihan
h. Menghentikan (melarang) monopoli
Menutup diskusi:
i. Merangkum
j. Memberi gambaran yang akan dating
k. Menilai

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan


PELATIHAN BAGI PELATIH PADA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI PELATIHAN PROMOSI KESEHATAN BAGI
PETUGAS PUSKESMAS

TERIMA KASIH

© 2014 - Pusat Promosi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai