Anda di halaman 1dari 2

Nama: I Gede Krisna Radit Suputra

Nim: 202101010008
Uts: micro teaching

1. Micro teaching adalah suatu metode pelatihan bagi calon guru, di mana mereka
mengajar sekelompok peserta kecil atau hanya satu peserta simulasi. Tujuannya
adalah untuk memberikan pengalaman mengajar yang terfokus dan terarah dalam
lingkungan yang terkendali. Micro teaching penting karena memungkinkan guru
untuk mengasah keterampilan mengajar mereka secara bertahap, menerima umpan
balik langsung, dan memperbaiki kelemahan mereka sebelum menghadapi kelas
sebenarnya. Manfaatnya termasuk pengembangan keterampilan pengajaran,
peningkatan rasa percaya diri, dan peningkatan efektivitas pengajaran.
2. Teknik membuka dalam kegiatan belajar mengajar melibatkan strategi untuk
membangkitkan minat dan perhatian siswa, seperti penggunaan pertanyaan menarik,
gambaran singkat tentang topik yang akan dipelajari, atau pengalaman praktis yang
relevan. Sementara itu, teknik menutup fokus pada rangkuman materi, pertanyaan
evaluatif, atau tugas ringan untuk memastikan pemahaman siswa dan memantapkan
pembelajaran. Keduanya penting untuk menciptakan pengalaman pembelajaran
yang efektif.
3. Teknik penguatan setelah pelaksanaan pembelajaran berfokus pada memperkuat
pemahaman siswa dan mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. Ini melibatkan:

1. Pemberian Umpan Balik; Memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa


tentang kinerja mereka, mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu diperbaiki.
2. Refleksi Bersama; Mendorong siswa untuk merenungkan proses pembelajaran
mereka, membantu mereka mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan
sebelumnya, dan memahami relevansinya.
3. Kuis atau Evaluasi Ringan: Menggunakan kuis singkat atau pertanyaan evaluatif
untuk menguji pemahaman siswa dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk
mengidentifikasi area yang masih perlu diperbaiki.
4. Diskusi Kelompok: Mendorong diskusi antar siswa untuk berbagi pemahaman
mereka, merinci konsep-konsep sulit, dan memperkaya pemahaman kolektif.
5. Proyek atau Tugas Praktis: Memberikan tugas atau proyek yang melibatkan
penerapan konsep yang dipelajari dalam konteks nyata, sehingga siswa dapat
mengukur pemahaman mereka dan mengasah keterampilan praktis.
6. Portofolio Pembelajaran: Membangun portofolio yang mencerminkan
perkembangan siswa selama pembelajaran, dengan menampilkan proyek, tugas,
atau refleksi mereka.

Melalui kombinasi teknik ini, penguatan setelah pelaksanaan pembelajaran dapat


meningkatkan retensi informasi, meningkatkan pemahaman, dan membantu siswa
menerapkan pengetahuan dalam situasi kehidupan nyata.
4. Dalam mengajar, guru perlu menggunakan bahasa, penampilan, gerak, dan
pengaturan selang waktu yang tepat agar pembelajaran berjalan efektif dan efisien.
Penampilan guru baik secara fisik, tutur bahasa, dan aksi yang sesuai akan
membuat siswa tertarik untuk mengikuti kelas. Ilmu pengetahuan yang ingin
disampaikan juga akan lebih mudah dimengerti oleh siswa.
Tahapan strategi pembelajaran:

1. Persiapan yang dimaksud merupakan cara mengkondisikan siswa untuk siap


menerima pembelajaran. Dapat dilakukan dengan bercerita, menampilkan benda-
benda, dan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan materi pembelajaran
saat itu.
2. Penyajian materi merupakan inti dari penyampaian pembelajaran. Penyajian materi
bisa dengan metode ekspositori, discoveri, diskusi, dan sebagainya.
3. Aplikasi dapat dikatakan dengan praktek. Siswa melakukan suatu aktivitas kongkrit
yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Aplikasi dapat dilakukan dengan
praktek kerja, pengamatan langsung, hingga membuat analisa.
4. Evaluasi merupakan cara menilai apakah pembelajaran sudah berjalan efektif atau
belum. Guru dapat menilai kemampuan siswa setelah pembelajaran dengan tes tulis,
lisan, hingga karya

5. Dalam memilih media dan metode dalam kegiatan belajar mengajar, pertimbangkan
karakteristik materi, kebutuhan siswa, dan tujuan pembelajaran. Gunakan media
yang mendukung konten, seperti gambar atau video untuk konsep visual. Pilih
metode yang sesuai, seperti diskusi kelompok untuk interaksi sosial. Fleksibilitas dan
variasi dapat meningkatkan keterlibatan siswa.

Anda mungkin juga menyukai