Anda di halaman 1dari 4

KONEKSI ANTAR MATERI PPDP

TOPIK 3

NAMA : GALU PARWATI


NIM : 12117231093
KELAS : MATEMATIKA GEL.2 THN 2023

1. Menurut Anda, kapan waktu yang tepat seorang guru dapat melakukan asesmen? Mengapa?
2. Jika Anda berada di kelas yang memiliki peserta didik dengan tahapan perkembangannya yang
berbeda-beda, asesmen seperti apakah yang dapat Anda terapkan di kelas tersebut? Jelaskan.
3. Bagaimana memberikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil dari asesmen
peserta didik tersebut?
4. Seberapa besar pengaruh umpan balik untuk proses pembelajaran peserta didik? Jelaskan.

JAWABAN

1. Waktu yang tepat untuk melakukan asesmen dapat bervariasi tergantung pada konteks
pembelajaran, jenis asesmen, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Namun demikian,
berikut adalah beberapa momen yang mungkin menjadi waktu yang tepat untuk seorang guru
melakukan asesmen:
1) Sebelum Pembelajaran Dimulai: Sebelum memulai suatu unit pembelajaran atau topik
baru, guru dapat melakukan asesmen awal untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,
atau pemahaman awal siswa tentang materi yang akan dipelajari. Ini membantu guru dalam
merencanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman
siswa.
2) Selama Pembelajaran Berlangsung: Asesmen formatif dapat dilakukan secara terus-
menerus selama pembelajaran berlangsung untuk memonitor kemajuan siswa, memberikan
umpan balik secara real-time, dan mengidentifikasi area-area yang memerlukan perhatian
tambahan. Ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengajaran mereka sesuai dengan
kebutuhan individu dan kelompok siswa.
3) Setelah Pembelajaran Selesai: Setelah selesai suatu unit pembelajaran atau topik, guru
dapat melakukan asesmen summative untuk mengevaluasi pemahaman siswa secara
keseluruhan dan mencapai tujuan pembelajaran. Hasil asesmen ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas pengajaran dan memberikan umpan balik kepada siswa serta
merencanakan pembelajaran di masa depan.
4) Pada Titik-titik Tertentu dalam Kurikulum: Guru juga dapat mengatur waktu untuk
melakukan asesmen di beberapa titik tertentu dalam kurikulum, seperti akhir semester atau
tahun ajaran, untuk mengevaluasi pencapaian siswa dalam jangka waktu yang lebih
panjang.

Alasan utama untuk melakukan asesmen pada waktu-waktu ini adalah untuk memastikan
bahwa pembelajaran efektif terjadi, memonitor kemajuan siswa, memberikan umpan balik
yang berguna, dan mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan melakukan
asesmen pada waktu yang tepat, guru dapat memaksimalkan manfaat dari proses pembelajaran
dan membantu siswa mencapai potensi mereka secara optimal.

2. Dalam situasi di mana kelas memiliki peserta didik dengan tahapan perkembangan yang
berbeda-beda, penting untuk merancang asesmen yang memperhitungkan kebutuhan dan
kemampuan individu setiap siswa. Berikut adalah beberapa jenis asesmen yang dapat
diterapkan dalam situasi ini:
1) Asesmen Formatif: Asesmen formatif adalah asesmen yang dilakukan secara terus-
menerus selama proses pembelajaran untuk memantau kemajuan siswa dan memberikan
umpan balik yang sesuai. Guru dapat menggunakan berbagai metode formatif seperti
pertanyaan lisan, kuis cepat, diskusi kelompok kecil, atau proyek mini. Asesmen formatif
memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan
individu setiap siswa.
2) Asesmen Berbasis Proyek: Asesmen berbasis proyek memungkinkan siswa untuk
menunjukkan pemahaman mereka tentang materi dengan cara yang berbeda-beda. Guru
dapat memberikan berbagai opsi proyek yang memungkinkan siswa untuk
mengekspresikan diri mereka sesuai dengan kekuatan dan minat mereka. Misalnya, siswa
yang lebih visual mungkin memilih untuk membuat presentasi atau poster, sementara siswa
yang lebih kinestetik mungkin memilih untuk membuat model atau demonstrasi.
3) Asesmen Diferensial: Asesmen diferensial adalah asesmen yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan individu setiap siswa. Guru dapat menyesuaikan instruksi dan
kriteria penilaian sesuai dengan tingkat keterampilan dan pemahaman siswa. Misalnya,
siswa yang memiliki kesulitan dalam membaca dan menulis mungkin diberikan opsi untuk
mengekspresikan pemahaman mereka secara verbal atau melalui media lainnya.

Dengan menerapkan berbagai jenis asesmen yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan individu setiap siswa, guru dapat memastikan bahwa semua siswa mendapat
kesempatan yang adil untuk berhasil dalam pembelajaran. Ini juga membantu menciptakan
lingkungan kelas yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa.

3. Setelah melakukan asesmen, memberikan umpan balik kepada peserta didik sangat penting
untuk membantu mereka memahami kinerja mereka dan mengidentifikasi area-area yang
memerlukan perbaikan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil dalam
memberikan umpan balik yang efektif:
1) Jelaskan Hasil Asesmen: Mulailah dengan menjelaskan hasil asesmen secara jelas kepada
siswa. Berikan informasi tentang apa yang dinilai, kriteria penilaian yang digunakan, dan
bagaimana hasil tersebut memengaruhi pemahaman mereka tentang materi pembelajaran.
2) Berikan Umpan Balik yang Spesifik: Berikan umpan balik yang spesifik tentang kekuatan
dan kelemahan kinerja siswa. Fokus pada apa yang telah mereka lakukan dengan baik dan
di mana mereka bisa memperbaiki.
3) Beri Saran untuk Perbaikan: Berikan saran konkret dan praktis kepada siswa tentang cara
meningkatkan kinerja mereka di masa mendatang. Sarankan strategi atau langkah-langkah
konkret yang dapat mereka ambil untuk memperbaiki pemahaman atau keterampilan
mereka.
4) Libatkan Siswa dalam Proses: Libatkan siswa dalam proses memberikan umpan balik
dengan memberi mereka kesempatan untuk merespons atau bertanya. Ajak mereka untuk
berpartisipasi aktif dalam merencanakan tindakan perbaikan atau strategi pembelajaran
selanjutnya.
5) Berikan Umpan Balik yang Membangun: Pastikan umpan balik yang Anda berikan bersifat
membangun, mendukung, dan positif. Fokus pada kemajuan siswa dan memberikan
dorongan untuk terus berkembang.

Dengan memberikan umpan balik yang efektif dan memperhatikan kebutuhan individu siswa,
guru dapat membantu mereka mencapai potensi mereka secara optimal dan meraih kesuksesan
dalam pembelajaran.
4. Pengaruh umpan balik terhadap proses pembelajaran peserta didik sangat besar. Umpan balik
yang tepat dapat membantu peserta didik memahami kekuatan dan kelemahan mereka,
meningkatkan motivasi, mengarahkan upaya belajar mereka, dan merangsang pertumbuhan
dan perkembangan akademik mereka. Umpan balik yang efektif juga dapat menciptakan
lingkungan pembelajaran yang positif, di mana peserta didik merasa didukung dan termotivasi
untuk mencapai potensi mereka secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai