Anda di halaman 1dari 13

FILSAFAT PENDIDIKAN

CABANG FILSAFAT
ONTOLOGI DAN
EPISTEMOLOGI
PENDIDIKAN
Kelompok
Anggota RICK
CLOV E
ESTER
LAPALES
A NU R
V
A LA IA N I
MAN
D
A

O K TA
GALU
PARWATI IA N I
V
Hakikat dan
Tujuan
Pendidikan
Pengertian
Pendidikan

t
Substansi dan

a
Struktur
Pendidikan

M Pendidikan
sebagai
suatu Sistem

r i
Pengertian
Pendidikan
Pendidikan dalam arti luas adalah proses interaksi antara manusia
sebagai individu atau pribadi dan lingkungan alam semesta,
lingkungan sosial, masyarakat, sosial ekonomi dan sebagainya.
Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan hidup (segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan
dan sepanjang hidup
Pendidikan dalam arti sempit merupakan proses interaksi antara
pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di
masyarakat. Namun pendidikan dalam arti sempit sering diartikan
sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai
lembaga pendidkan formal, segala pengaruh yang di upayakan
sekolah terhadap anak yang diserahkan kepadanya agar
mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh
terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka
Hakikat dan tujuan
pendidikan
Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari
hakikat manusia, sebab urusan utama pendidikan adalah
manusia Wawasan yang dianut oleh pendidik dalam hal
ini guru, tentang manusia akan mempengaruhi strategi
atau metode yang digunakan dalam melaksanakan tugas-
tugasnya. Disamping itu konsep pendidikan yang dianut
saling berkaitan erat dengan hakikat pendidikan, pribadi
manusia bermoral dan berakhlak mulia serta berbudi luhur
Tujuan pendidikan merupakan kristalisasi nilai-
nilai yang di wujudkan dalam pribadi peserta didik
yang terintegrasikan dalam pola kepribadian dan
kehidupan yang ideal dan utuh, di landasi keimanan dan
ketakwaan kepada allah yang maha esa. Tujuan
pendidikan mencakup dimensi nilai, filosofis,
psikologis, sisiologis, sosial, pribadi, dan budaya Secara
umum, pendidikan bertujuan mengembangkan manusia
agar memiliki kualitas pribadi terintegrasi, bermoral, dan
berakhlak mulia, serta mengembangkan sumber daya
manusia yang memliki pribadi, ilmu, dan profesionalisme
yang tinggi
note : gambar bisa
diubah yah
Substansi dan struktur

pendidikan
Secara umum substansi adalah gagasan utama atau inti dari sesuatu. Selanjutnya secara
filosofis, substansi adalah hal-hal dasar atau realitas yang mendasari sebagai substansi
dari semua hal yang ada.
substansi pendidikan di Indonesia adalah agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya kearah kemampuan untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Selain itu sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan
untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Struktur Pendidikan
1. Input dalam sistem pendidikan
2. Proses Pendidikan
3. Lingkungan pada Sistem pendidikan
4. Output pada Sistem Pendidikan
Pendidikan sebagai
suatu sistem
Sistem pendidikan ialah usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Usaha tersebut mencakup tiga unsur pokok, antara lain masukan, unsur proses, usaha
itu sendiri ,dan unsur hasil usaha. Masukan Proses Usaha Keluaran atau Hasil
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan pendidikan adalah suatu
sistem yang memiliki unsur-unsur tujuan sasaran pendidikan, peserta didik,
pengelolaan pendidikan, struktur atau jenjang, Kurikulum dan fasilitas. Setiap sistem
ini saling mempengaruhi satu sama lain.
Menurut PH Combs (1968), ada 12 komponen pendidikan yakni tujuan dan prioritas,
peserta didik, manajemen atau pengelolaan, struktur dan jadwal waktu, isi dan bahan
pengajaran, guru dan pelaksanaan, alat bantu belajar, fasilitas, teknologi,
pengawasan, penelitian dan biaya
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen
pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan yang menentukan
berhasil atau tidaknya atau ada atau tidaknya proses pendidikan.
Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan adalah;
tujuan pendidikan, peserta didik, pendidikan, orang tua, guru/pendidik, pemimpin
masyarakat dan keagamaan, interaksi edukatif peserta didik dan pendidik, isi
pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja
pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut
Thank You For Your
Attention

Anda mungkin juga menyukai