merupakan suatu bencana luar biasa yang bagi masyarakat dan pendidikan Indonesia
namun ternyata diikuti juga oleh dampak positif di dalamnya. Hal tersebut terlihat dari
a. Aspek kemasyarakatan
1. Berdasarkan informasi dari media, bahwa lebih kurang 50 juta orang terancam
bermunculan.
2. Selain itu, dampak pengaruh virus corona dalam kehidupan sosial masyarakat
orang-orang yang ada di seputaran kita atau yang baru kita kenal. Sebagai
contoh pada saat kita membeli makanan, baik kita beli di warung yang berlabel
maupun kaki lima kita pasti akan mencari tahu apakah bersih atau tidak. Apakah
pelayan ada besentuhan dengan orang-orang yang terjangkit virus atau tidak,
adakah petugas atau pelayan yang mencuci tangan pada saat mengolah atau
memproses makanan yang kita pesan atau tidak, sehingga timbul keraguan
pada saat kita berbincang atau berjumpa baik di lingkungan kantor maupun di
ajarkan kepada anak-anak kita untuk selalu menghormati yang lebih tua.
Namun, situasi saat ini mengharuskan kita untuk menghindari berjabat tangan
dan harus menjaga jarak 1 meter bila ingin berbicara dengan orang lain, apalagi
kepada orang yang tidak kita kenal. Hal ini jelas di luar kebiasaan masyarakat
Selain itu, untuk mematuhi imbauan dalam pertemuan atau rapat, aturan
mengharuskan kita memakai masker, tapi disisi lain ada juga yang tidak
kecurigaan, kita pun terkadang cepat menghindar. Masalah ini tentu akan
mengatakan bahwa itu corona, rekan kerja tentu langsung meninggalkan atau
menjauhinya.
pernapasan anak di rumah sakit cukup menurun yang disebabkan karena adanya
karantina mandiri yang berarti anak-anak tetap berada dirumah dan tidak berada
terinfeksi gangguan pernapasan. Selain itu, usaha pencegahan yang baik seperti
kerumunan serta keramaian dan menerapkan hidup sehat juga berpengaruh pada
sama mengatasi virus corona. Di Indonesia sendiri telah ada bantuan atau donasi
masyarakat umum.
b. Aspek pendidikan
Dampak corona bagi dunia pendidikan seperti adanya keputusan pemerintah yang
kenaikan atau kelulusan dari lembaga pendidikan disaat situasi darurat seperti ini.
1. Penguasaan teknologi yang masih rendah baik yang dialami oleh para guru,
siswa maupun orang tua siswa yang mendampingi anak belajar di rumah
selama ini
Tidak semua orang tua siswa mampu memberikan fasilitas teknologi kepada
3. Jaringan internet
Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari penggunaan jaringan internet. Tidak
semua sekolah dan tempat tinggal siswa sudah terkoneksi dengan internet.
Kalaupun ada terkadang jaringan yang tidak stabil karena letak geografis yang
4. Biaya
internet. Banyak diantara guru dan orangtua siswa yang tidak siap untuk
Pembelajaran dari rumah atau daring memungkinkan sebagian orang tua stres
menghadapi perilaku anak dalam mendampingi belajar di rumah, orang tua juga
sementara tidak smua orang tua siap untuk itu. Belum lagi jika anaknya banyak
dan orang tua harus bekerja untuk mencari nafkah, orang tua menjadi lebih
pusing.
anak itu ternyata tidak mudah, diperlukan ilmu dan kesabaran yang sangat besar
sehingga dengan adanya pembelajaran daring ini orang tua diharapkan mau
fasilitator
ini. Seluruh aspek kehidupan saat ini tidak bisa lepas dari teknologi, jika kita
3. Bergesernya perilaku manusia dari manual ke digital seperti yang terjadi saat ini
memerlukan waktu lama, biaya yang bisa ditekan dan tempat yang tidak terbatas
termasuk pendidikan yang dapat mereka akses kapanpun waktu yang mereka
2. Sudah 75 tahun yang lalu Indonesia merdeka, akan tetapi saat ini Indonesia masih
mengalami masalah pembelajaran daring tidak seperti di negara maju yang kegiatan
daring sudah lazim dilaksanakan namun pada tingkat sekolah dasar dan menengah
belum begitu terkenal sehingga diperlukan persiapan yang sungguh-sungguh agar bisa
syarat kenaikan atau kelulusan dari lembaga pendidikan disaat situasi darurat seperti
ini. Khusus dalam bidang pendidikan, literasi teknologi sangat perlu dipelajari oleh
1. Orang tua
Rumah merupakan tempat pertama dan utama dalam mendidik anak, oleh
akan lebih banyak di rumah dan mereka perlu bimbingan dari para orang tuanya.
Fungsi rumah saat ini menjadi bertambah yaitu sebagai sekolah, orang tua harus
2. Guru
Pembelajaran daring harus menjadi penyadaran bagi guru bahwa peran mereka
saat ini sebagai guru yang hanya mentransfer pengetahuan suatu saat akan
tergantikan oleh guru yang lebih canggih yaitu guru mesin. Guru mesin disini
3. Sekolah
Sejalan dengan perkembangan zaman, sekolah mau tidak mau harus mengikuti
perubahan dalam berbagai hal seperti pada memikirkan sarana dan prasarana
4. Pemerintah
Dalam situasi darurat seperti ini karena pandemic, pemerintah dengan cepat
masyarakat bisa mengikuti kebijakan ini dengan baik tanpa diikuti dampak
ekonomi, sosial, geografi dan lain sebagainya yang ada di Indonesia. Pemerintah
harus mulai dan kontinyu melatih guru untuk menguasai teknologi sehingga
oleh guru.
Kemendikbud adalah:
salah satu alternatif media pembelajaran daring seperti Rumah Belajar sekaligus
2. Setelah para orang tua murid memasuki link tersebut bersama-sama, saya
adakan sesi tanya jawab dan memandu mereka apabila mereka ada kesulitan
3. Bagi yang sudah berhasil masuk ke link tersebut, mereka dapat membuka
berbagai macam soal sesuai dengan tingkatan kelas anak mereka secara gratis
4. Sampai saat ini, saya selaku guru dan para orang tua murid masih menggunakan
platform Rumah Belajar sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran daring
konten pendidikan yang saya unduh dari youtube sesuai jadwal pelajaran
4. Menurut saya, saya juga mengalami berbagai masalah pendidikan seperti dalam artikel
tersebut seperti; materi apa yang bisa diajarkan di rumah tanpa membebani orangtua
yang seharusnya kewajiban guru mengajarkan di kelas? jam berapa mereka belajar
sementara ada yang kedua orangtuanya bekerja? bagaimana dengan kuotanya? siapa
yang menanggung? proses belajar tidak efektif karena orang tua tidak memiliki
peralatan belajar online yang memadai seperti laptop, HP dan jaringan internet,
sejumlah siswa dan orang tua murid menganggap langkah belajar melalui daring tidak
efisien lantaran tidak adanya fasilitas yang memadai di tiap rumah, sistem pembelajaran
terutama di kalangan pengajar sekolah dasar yang belum terbiasa dengan metode ini.
5. Dalam artikel tersebut didalamnya berkaitan dengan prinsip dasar filosofis, sosiologis,
keberhasilan belajar baik di SD dan di SMP yang dilihat dari salah satu contoh dari
sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat (tri pusat pendidikan). Implikasi
prinsip pendidikan ini sangat jelas, bahwa keluarga, sekolah, dan masyarakat harus
masalah seperti; fasilitas baik sarana prasarana yang mendukung pembalajaran daring
kurang memadai, kesulitan belajar daring di masa pandemic, anak-anak tidak mau
mengerjakan tugas yang diberikan guru saat dirumah, orang tua yang harus membantu
mengirimkan tugas anak via daring di sela-sela jam istirahatnya serta harus lebih ekstra
sabar dan lapang dada dalam kegiatan BDR (Belajar Dari Rumah). Keluarga, sekolah,
dan masyarakat harus duduk bersama untuk menganalisis masalah tersebut dan
mengembangkan alternatif solusi. Mestinya ketiga pusat pendidikan ini yakni keluarga,
sekolah dan masyarakat saling bekerja sama untuk mencari solusi dari masalah tersebut,