Anda di halaman 1dari 4

Tugas Tutorial 1

Nama : Ria Kartika Sari


NIM : 530055465
Mata Kuliah : Metode Penelitian Pendidikan
Pokjar : Citeureup

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS TERBUKA
2020
1. Masalah pendidikan yang tersirat pada artikel tersebut ialah sejumlah guru dan orang
tua menyatakan kekhawatiran dengan perkembangan akademik para siswa setelah
diterapkannya system Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk menekan penularan Covid-19.
Kekhawatiran mereka dengan alasan keterbatasan fasilitas pendukung hingga ketidak
pastian siswa belajar dirumah, membuat system PJJ belum efektif. Hal yang sama juga
saya alami saat ini ditempat saya mengajar yaitu di SDN Puspanegara 03 Kec.
Citeureup Kab. Bogor. Pelaksanaan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) ditempat kami
mengalami berbagai kendala dan masalah seperti infrastruktur dan akses teknologi yang
belum merata, orang tua tidak memiliki alat komunikasi android atau seluler (HP),
orang tua tidak memiliki radio atau akses TV, sinyal komunikasi yang lemah atau
bahkan tidak ada, pulsa dan kuota internet yang tidak tersedia gratis sehingga
membebani orang tua untuk mengeluarkan biaya membeli kuota internet yang lumayan.
Selain itu, dukungan dan pendampingan orangtua dirumah dalam pembelajaran online
belum maksimal terutama orangtua yang memiliki anak kecil atau bekerja. Berbagai
permasalahan diatas membuat para guru mencari solusi yang dirasa paling tepat dan
efektif saat ini seperti bagi para orang tua yang tidak memiliki HP, pemberian tugas
bisa melalui buku paket tema atau buku pegangan siswa sekaligus pengumpulan
tugasnya selama jangka waktu tertentu, guru tidak membebani para siswa dengan tugas
yang banyak, guru mengadakan home visit (guru kunjung) secara periodik untuk
mengontrol dan mengevaluasi PJJ secara kolektif dan terjadwal dengan izin dari orang
tua murid yang siswanya akan dikunjungi tentunya serta sekolah juga turut
menjembatani akses pemberian kuota gratis untuk para siswa melalui bantuan
mendaftarkan dan mengirimkan nomer hp orang tua ke Kemendikbud sehingga mereka
bisa mendapatkan fasilitas gratis kuota internet selama 4 bulan (September-Desember)
untuk mengakses platform pendidikan seperti Rumah Belajar, Ruangguru, Quipper, dan
platform pendidikan lainnya. Guru juga melalui WA membagikan jadwal BDR yang
disiarkan stasiun TVRI agar siswa bisa belajar bersama-sama melalui TVRI. Beberapa
solusi diatas yang telah tersampaikan para guru mengharapkan system Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) akan berjalan dengan efektif dan maksimal.

2. Arti konsep PJJ menurut saya tidak sama dengan pembelajaran daring namun PJJ dibagi
menjadi dua jenis yaitu pembelajaran luar jaringan (luring) dan pembelajaran dalam
jaringan (daring). Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang menggunakan model
interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS). Pembelajaran
daring dilakukan secara interaktif melalui Zoom, Google Meet, agar ada interaksi antar
guru dan murid dengan catatan tersedianya HP, kuota atau pulsa. Pembelajaranpun bisa
diakses ke berbagai platform pendidikan seperti Rumah Belajar milik Kemendikbud,
Ruangguru dan Quipper milik swasta. Jika terkendala HP, pulsa, kuota internet dan
guru tak bisa mengintegrasikan maka tidak harus dipaksakan untuk belajar daring atau
online tetapi ada pilihan lain yaitu pembelajaran luar jaringan (luring). Contoh
pembelajaran luring yaitu melalui buku pegangan siswa dan guru. Dalam pembelajaran
luring, guru bisa meminjamkan buku pembelajaran pegangan miliknya ke siswa, entah
dipinjamkan ke kelompok belajar atau diantarkan kerumah siswa. Selain itu
pembelajaran luring juga termasuk mengakses lewat televisi dan radio. Guru bisa
memanfaatkan program Belajar Dari Rumah lewat TVRI jika memiliki akses televisi.
Melalui pembelajaran daring dan luring SDN Puspanegara 03 melaksanakan PJJ saat
ini. Namun dalam penerapan konsep PJJ tersebut, sekolah kami mengalami hambatan
seperti tidak tersedianya kuota internet, sinyal lemah, HP yang tidak memadai, waktu
dan dukungan dari orangtua serta keinginan anak untuk belajar. Selain beberapa
hambatan tersebut, pemerintah memberikan kemudahan kepada para guru dan siswa
melalui pemberian paket data gratis. Para provider seperti xl, indosat axis, serta
telkomsel juga turut andil dalam memberikan paket data gratis sebagai bentuk
dukungan PJJ kepada para siswa dan guru.

3. Pendapat saya mengenai kebijakan untuk melaksanakan PJJ disemua sekolah di


Indonesia seperti yang tertulis di artikel tersebut adalah kebijakan yang tepat dalam
menjaga kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
keluarga dan masyarakat yang merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan
pembelajaran. Dalam pelaksanaan kelancaran PJJ disekolah-sekolah saat ini juga
didukung oleh Kemendikbud dengan menerbitkan kebijakan baru yaitu Mendikbud
menerbitkan Keputusan Mentri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor
719/P/2020 pada Webinar ‘Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi
Covid-19’ yang berisi tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
Pendidikan dalam Kondisi Khusus, Kemendikbud mendukung kelancaran PJJ
diantaranya melalui program Guru Berbagi, berbagai bimtek (bimbingan teknis),
webinar dan penyediaan kuota gratis. Namun Kemendikbud juga mengantisipasi
konsekuensi negatif dan isu dari pelaksanaan PJJ yakni dengan mengimplementasikan
dua kebijakan baru. Yang pertama adalah, perluasan pembelajaran tatap muka untuk
zona hijau dan zona kuning. Antisipasi yang kedua yaitu menerbitkan kurikulum
darurat (dalam kondisi khusus). Sekolah diberi fleksibilitas untuk memilih kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Modul pembelajaran dan asesmen juga
dibuat untuk mendukung pelaksanaan kurikulum darurat (dalam kondisi khusus).

4. Kaitan konsep PJJ dengan prinsip fisiologis, sosiologis-anthropologis, serta prinsip


dasar psikologis dan pedagogis sudah dipertimbangkan dengan matang oleh
Kemendikbud. Kemendikbud selaku perumus kebijakan pemerintah dibidang
pendidikan sudah mempelajari semua fenomena dan dinamika dimasyarakat selama
pandemi dan sudah melakukan berbagai kajian bersama ahli dan praktisi hingga survey
ke pemerintah daerah serta yang paling penting membahas bersama semua stakeholder
terkait. Pemerintah setempat (Pemda) diberi kewenangan penuh untuk menentukan
metode PJJ yang akan digunakan sesuai dengan kondisi dan kemampuan daerah
masing-masing. Bisa saja tetap maya, grup belajar daring ataupun PJJ daring lainnya
maupun PJJ luring. Kemendikbud juga menerbitkan kurikulum darurat (dalam kondisi
khusus) dan sekolah diberi fleksibilitas untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran agar peserta didik dan guru tetap dapat menuntaskan
kurikulum tepat waktu tanpa beban tugas dan asesmen yang memberatkan.

Anda mungkin juga menyukai