Anda di halaman 1dari 12

Mengajar Daring... Ah Gampang!

Hari itu hari Rabu, tepat pukul 08.00 WIB seorang guru telah duduk dibangku depan kelas. Sendirian.
Hanya labtop dan seperangkat alat kamera, yang menemani. Di samping labtop ada alat bantu tulis.
Namanya wacom. Hari itu ternyata adalah hari pengajaran jarak jauh seorang guru itu.

Guru itu tidak ada beban sedikitpun sebab materi telah disiapkan, baik berupa video pembelajaran
ataupun informasi lain telah disiapkan dalam server sekolah. Murid yang jauh diseberang sana
segera dapat mengikutinya.

Learning Managemen System, adalah kemudahan yang utama dalam menggunakan pembelajaran
daring ini. Sistem ini berisikan beberapa konten yang sangat membantu para guru untuk memilih
penyampaian materi dalam bentuk yang diinginkan. Mulai dari mudahnya mengupluad buku, file,
video, quis, forum, sampai URL zoom, you tube dapat dengan mudah memanfaatkan system ini.

Di lain sisi, para peserta didik dapat membuka pembelajaran, diskusi, pengumpulan tugas. Ada
forum diskusinya juga yang bisa dimanfaatkan untuk metode komunikasi. Belum lagi bila ingin
melakukan zoom, peserta didik tinggal buka e learning dan membukanya link itu tanpa harus
bersusah payah membuka aplikasi zoom dan menyertakan passwordnya.

Dari sisi managemen sekolah, Learning Managemen Syetem ini dapat membantu memanfaatkan
rekaman data yang tersimpan di dalamnya sebagai bahan pelaporan, sekaligus kontror kehadiran,
materi, dan bahkan sampai evaluasi para guru.

Aplikasi Pembelajaran, di dunia digital ini banyak sekali aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk
membantu proses pembelajaran. Ada phet.colorado.edu/en/simulations, lab virtual, dan
sebagainya. Dari konten youtube juga banyak yang tersebar tinggal memilih yang sesui. Atau kalau
tidak membuat sendiri kontens video pembelajaran yang relevan. Untuk aplikasi yang berbayar juga
telah banyak dibuat untuk setiap mata pelajaran.

Android. Hampir setiap hari setiap anak tingkat SMA memegang android. HP yang tidak jarang
berlebel canggih ini rata-rata dimanfaatkan oleh anak seusia SMA. Dilengkapi berbagai fitur yang ada
mempermudah pelaksanaan pembelajaran berbasis androit. Bahkan banyak materi pelajaran yang
telah disesuaikan untuk bisa dibuka dengan aplikasi yang ada di android ini.

Bantuan kuota. Hari ini, ketika saya menulis ini pagi tagi saya mendapat kiriman kuota bantuan
pendidikan: selamat! Kamu mendapatkan Kuota Bantuan Internet Kemendikbud, begitu bunyi
informasi itu.

Bantuan ini saya yakin bukan hanya diberikan kepada saya saja sebagai guru, tetapi lebih-lebih untuk
peserta didik. Bahkan ada anjuran juga diperbolehkan dana BOS itu untuk pemberian kuota internet
peserta didik untuk menunjang belajarnya.

Betapa banyaknya hal-hal yang dapat nenunjang pembelajaran daring itu. Tinggal kita mau pilih yang
mana untuk mengambilnya. SMA Plus Muthahhari telah banyak melakukan terobosan. Sebuah missi
besar yang ingin menggabungkannya pengetahuan keagamaan dan sains dalam diri pribadi murid-
muridnya. yang bermuara menjadikan peserta didik menjadi “manusia” dibidangnya,
sampai sekarang telah banyak memanfaatkan teknologi-teknologi itu untuk menunjang tercapai
tujuannya.
Yang terakhir, selain memperbanyak mendaftar aplikasi zoom yang bisa dimanfaatkan untuk setiap
guru kelasnya dalam waktu yang bersamaan, juga telah melengkapi kelasnya dengan camera, dan
layar yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran hibrid. Peserta didik yang ada di rumah karena
terhalang pademi untuk masuk sekolah, seraya berada bersama dengan temannya yang ada di kelas

Memang, dari catatan kekurangan yang saya ketahui adalah, belum bisa mengetahui potensi unik
setiap peserta didik secara detil karena belum memungkinkannya pendekatan secara personal.
Tetapi dengan bantuan teknologi, perangkat kelas yang memadaai (tidak harus mahal), kreativitas
dan inovasi guru yang selalu ingin megembangkan diri, aplikasi-aplikasi pembelajaran yang banyak
dijumpai dijagat maya, dapatlah saya katakan belajar daring itu gampang.

Mengajar DARING, Ah Gampang! Salam hormat untuk rekan guru pembelajar!

Bandung, 14 Oktober 2021


STRATEGI PEMBELAJARAN MASA PANDEMI, STUDI KASUS SMA PLUS MUTHAHHARI BANDUNG (bag.
1)

Abstraksi

Menilik prinsip kebijakan pendidikan yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan di masa pandemi
COVID-19 yang menekankan masalah kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan
pembelajaran. Masalah utama lain adalah tumbuh kembangnya peserta didik dan kondisi psikososial
dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi COVID-19, ini membuat berbagai
sekolah membuat terobosan inovasi setrategis pelaksanan pembelajaran di sekolahnya.

SMA Plus Muthahhari, dari awal masa pandemi sampai ketika sudah mendapatkan izin dari Dinas
Pendidikan dan Satgas Covid wilayahnya untuk melakukan pembelajarn sebanyak 25% dari murid
yang ada, telah melakukan berbagai strategi kebijakan untuk melakukan terobosan pelaksanaan
pembelajaran di sekolahnya: mulai dari pelatihan mebuat konten video pembelajaran bagi semua
guru, sampai penyiapan perangkat belajar di kelas untuk pembelajaran hibrid.

Pada jurnal ini, penulis memberikan gambaran tentang strategi yang telah dilakukan sekolah.
Dilengkapi data hasil survei  yang diambil dari angket seluruh murid, membuat gambaran
strategi yang dilakan sekolah ini dapat memberikan nilai tambah alternatif manfaat dalam menjawab
tantangan belajar jarak jauh dan dekat secera bersamaan.

Ada beberapa keuntungan yang didapatkan inovasi pembelajaran ini, pertama guru bisa menyiapkan
materi dan metode yang sama baik untuk yang di kelas atau yang berada di rumah. Pembelajarannya
pun dapat dilakukan secara bersamaan. Ada pelayanan yang sama keduanya.

Walau belum sepenuhnya sempurna dan optimal dalam menyerap ilmu yang diberikan guru, strategi
ini, sedikit banyaknya dapat menjawab tantangan yang disampaikan kementrian pendidikan itu:
kesehatan untuk semua satuan pendidikan, tumbuh kembangnya peserta didik dan kondisi
psikososial dalam pemenuhan layanan Pendidikan.

Inovasi Pembelajaran ini bukan hanya bermanfaat untuk sekolah ini saja, tetapi juga perlu untuk
sekolah lain dengan modifikasi dan catatan yang dikembangkan, Tentu dengan masukan dan saran
dari para pembaca yang arif dan budiman sangat dibutuhkan dalam hal ini. Inilah diantara tujuan
dari penulis menyajikan jurnal ini.

Kata Kunci: Inovasi, pembelajaran, pandemic

Pendahuluan

Dalam SKB 4 menteri nomor 03/KB/2020 Nomor 612 Tahun 2020 Nomor
HK.01.08/Menkes/502/2020 Nomor 119/4536/SJ tentang Perubahan atas Keputusan Bersama
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor
440-882 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 dan
Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19). Keputusan yang
ditandantangi pada tanggal 7 Agustus 2020 tersebut mengatur tentang penyelenggaraan
pembelajaran pada tahun 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19.
Secara garis besar, proses pembelajaran di tahun akademik 2020/2021 dapat dilaksanakan secara
tatap muka dengan berbagai pertimbangan protokol kesehatan yang ketat. Kebijakan ini ditempuh
dengan mengevaluasi berbagai kendala yang muncul selama pelaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh
utamanya terkait dengan ketidaktersedianya fasilitias penunjang pembelajaran bagi sebagian besar
peserta didik di Indonesia serta ketidakmampuan orangtua dalam mendampingi anak ketika belajar.
Meskipun dapat dilaksanakan secara tatap muka, pemerintah telah menetapkan persyaratan yang
cukup ketat dalam pelaksanaannya.

Lalu bagaimana menyikapi keadaan yang selalu berubah setiap saat ini, khususnya pelayanan
pembelajaran di sekolah agar kesehatan terjaga dan nilai kembang pesikososial peserta didik terjaga
dengan normal. Untuk kasus ini SMA plus Muthahhari telah melakukan beberapa hal, pertama,
pembekalan ketrampilan para guru untuk menyiapkan meteri bahan ajar jarak jauh berupa pelatihan
pembuatan video ajar. Kedua, penggalian program baru atau alat bantu belajar. Dan menyiapkan
perangkat kelas yang sesui dengan masa pandemic.

Pilihan video sebagai salah satu media penyampaian materi ajar, ini diambil dari kenyataan rata-rata
peserta didik yang sudah hampir semuanya mempunyai adroid sebagai alat komunikasinya. Kedua,
diperbolehkannya dana BOS untuk membantu peserta didik yang kesulitan masalah kuota internet.
Ketiga, SMA Plus Muthahhari telah lama memakai LMS dalam proses pembelajaran, khsusnya untuk
pelaksanaan ujian-ujian yang dilakukan. Ini semua menunjang untuk membuat bahan ajar,
penugasan, dan evaluasi dalam bentuk format yang teritegrasi dalam LMS sekolah. Anak yang di
rumah pun akan segera dapat membuka pelajaran dan tugas-tugas itu secara terjadwal.

Vidio yang dibuat oleh setiap guru, mengacu kepada materi yang akan diajarkan setiap harinya
sesuai KD dan tujuan pembelajarannya. Hanya kesulitannya adalah bagian editing dan kemudahan
alam penyampaian yang dividiokan. Inilah yang perlu dikembangkan oleh guru setiap waktu.

Setelah pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan dan satgas covid-19 (berdasarkan pantauan dan
verifikasi kelayakan) kemudian memutuskan dan menetapkan bahwa SMA Plus Muthahhari diizinkan
untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, (PTMT), SMA Plus Muthahhari merubah dari
pembelajaran jarak jauh total ke PJJ sebagian, atau yang kita namakan dengan system
“pembelajaran hibrid”.

Bagaimana gambaran LMS yang dipakai PJJ, juga gambaran kelas yang dibuat untuk pembelajaran
hibrid, juga seberapa berhasil dan mudahnya dipahami materi yang ada dalam video pembelajaran
guru dan pelaksanaan pembelajaran hibrid tersebut, bisa dilihat fdari data hasil survei yang
dilakukan.

Harapannya strategi pembelajaran masa pandemi, setudi kasus SMA Plus Muthahhari Bandung ini
dapat menginspirasi sekolah untuk selalu mencari terobosan pembelajaran terbaik sesuai dengan
situasi dan kondisi sekolah masing-masing. Bila memiliki latar belakang yang sama, inspirasi sekolah
ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu rujukan.

Metodologi

Merumuskan sebuah konsep keberlangsungan pembelajaran masa pandemi untuk memastikan


kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat
serta memastikan tumbuh kembangnya peserta didik dan kondisi psikososial secara optimal sangat
tergantung dengan keadaan daerah dan situasi sekolahnya. Begitu juga untuk mengetahui
keberhasilan inovasi yang dilakukan itu, perlu dilakukan evaluasi secara berkesinambungan.

Dengan memperhatikan konsep protokol kesehatan yang diberikan pemerintah dan satgas covid
setempat, dan memperhatikan kebijakan-kebijakan pendidikan yang ada, SMA Plus Muthahhari
merancang sebuah inovasi pembelajaran, berupa kewajiban pembuatan video pembelajaran bagi
semua guru. Vidio ini bisa dimanfaatkan baik pembelajaran daring, hibrid, atau luring. Untuk
mengetahui apakah video itu membantu, dan mudah dipahami oleh peserta didik, dibuatlah sebuah
survei berupa pemberian angket dan kajian pustaka.

Teori Kajian

Dalam mengemas strategi pembelajaran masa pandemi, sangat tergantung dengan ketrampilan
mengelola teknologi yang relevan. Baik itu untuk yang PJJ ataupun yang hibrid. Hal ini merupakan
sebuah keharusan bagi seorang guru.

Pancangan pembelajaran inovatif dimaknai sebagai aktivitas persiapan pelaksanaan pembelajaran


yang menerapkan unsur-unsur pembelajaran terbaru di abad 21 dan terintegrasi dalam komponen
maupun tahapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud, antara lain; TPACK (technological,
pedagogical, content knowledge) sebagai kerangka dasar integrasi teknologi dalam proses
pembelajaran, pembelajaran berbasis Neuroscience, pendekatan pembelajaran STEAM (Science,
Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), HOTS (Higher Order Thinking Skills), Tuntutan
Kompetensi Abad 21 atau 4C (Comunication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity),
kemampuan literasi, dan unsur-unsur lain yang terintegrasi dalam komponen maupun tahapan
rencana pembelajarannya. (Modul 4 Pedagogig PPG halaman 8).

Dalam perencanaan pembelajaran “blended learning”pun; perlu perhatian lebih bahwa dalam
merancang pembelajaran “blended learning”, menuntut ketepatan pemilihan kombinasi media
penyampaian, baik dalam pengelolaan pembelajaran tatap muka maupun online memiliki peran
penting untuk tercapainya pembelajaran secara efektif. Alasan utama penerapan pembelajaran
“blended learning”; adalah terjadinya belajar peserta didik secara optimal sesuai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Khan (2005, p. 202)
bahwa, “blended learning”; merupakan kombinasi strategi penyampaian materi yang tepat dalam
format yang tepat untuk orang yang tepat pada saat yang tepat. “Blended learning”
mengkombinasikan beragam media penyampaian yang dirancang untuk saling melengkapi satu sama
lain dan mendorong terjadinya proses belajar yang optimal. Dengan kata lain, tujuan
dilaksanakannya strategi pembelajaran “Blended learning” adalah untuk mengkombinasikan
kelebihan pembelajaran tatap muka dan kelebihan pembelajaran online. Untuk mencapai tujuan
tersebut, perencanaan pembelajaran “Blended learning” menjadi penting untuk dilakukan sebelum
Anda melaksanakan pembelajaran “Blended learning” di kelas. (Modul 4 PPG, halaman 77
Universitas Sebelas Maret, 2021).

Kedua teori pembelajaran itu sangat menuntut seorang guru dapat membuat media pembelajaran
yang relevan. Salah satunya adalah video pembelajaran yang dilakukan oleh guru sekolah itu sendiri.
Selebihnya, kelengkapan perangkat kelas menjadi bagian sekolah untuk melengkapinya.

2021-10-15
STRATEGI PEMBELAJARAN MASA PANDEMI, STUDI KASUS SMA PLUS MUTHAHHARI BANDUNG
(bag.2-habis)',

Hasil dan Pembahasan

Seperti yang disebutkan di awal salah satu media yang berguna untuk pembelajaran masa pandemi
ini adalah video pembelajaran yang dilakukan oleh guru sekolah itu sendiri. Vidio yang dibuat sendiri
dapat lebih menjiwai dan sesuai dengan materi yang harus disampaikan sesuai dengan KD dan
tujuan yang diharapkan.

Pengemasan video, baik dalam tampilan desain, bahasa atau suara, juga pilihan warna dan gambar,
kerampilan dalam menjelaskan (untuk materi eksakta) yang ada dalam vidio itu sangat menetukan
ketersampaian materi yang hendak diajarkan.

Berikut video-vidio yang terupload dan terlihat dalam chanel YouTube sekolah yang sengaja
diberikan untuk pembelajaran peserta didik:

Vidio-vidio tersebut kemudian alamat link-nya akan diberikan/dikopikan dalam LMS pembelajaran
yang berlangsung hari itu sesuai jam pelajaran dan materinya. Ini adalah contoh tampilan LMS yang
dapat dilihat oleh peserta didik ketika pelajaran berlangsung:
LMS yang sangat membantu peserta didik, baik dalam pembelajaran luring, apalagi  pada
pembelajaran daring dan hibrid.

Dan di bawah ini adalah contoh  vidionya (dari beberapa mata pelajaran):
Ini adalah video-video yang telah dibuat oleh guru-guru SMA Plus Muthahhari dan di upload dalam
channel YouTube Sekolah, yang sampai sekarang telah ada 100 vidio pembelajaran.

Selanjutnya, apakah strategi pembelajaran; masa pandemik yang dilakukan SMA Plus Muthahari ini,
dapat mempermudah pembelajaran peserta didik. Di bawah ini hasil survei dari seluruh murid SMA
Plus Muthahhari. Dari perserta didik yang diminta mengisi, ada 60% telah menuangkan
pendapatnya. Berikut datanya:
Dari hasil angket tersebut, terlihat ada 15% yang mengatakan video itu sangat membantu dan 52%
membantu. Ini menunjukkan bahwa video yang dibuat guru sangat bermanfaat untuk belajar masa
pandemi, baik pada PJJ total atau hibrid.
Untuk yang hibrid dan telah dilakukan oleh SMA plus Muthahhari dan sudah berjalan lebih kurang
dua bulan, data-data berikut bisa dijadikan bagian evaluasi strategi pembelajaran masa pandemi,
setudi kasus Sma Plus Muthahhari Bandung:

Dari data itu menunjukkan Strategi Pembelajaran Masa Pandemi yang dirancang oleh SMA Plus
Muthahhari Bandung, ini sangat membantu dan sesui dengan harapan peserta didik. Ini adalah
usaha optimal untuk pelayanan keamanan kesehatan dan sekaligus pelayanan pembelajaran yang
berhak diterima oleh peserta didik.

Hambatan yang terjadi, ternyata ada pada penyerapan materi lanjutan. Khusus materi eksakta
belum semuanya dipehami oleh peserta didik, yang hanya 34,3% yang menyatakan pelajaran bisa
dimengerti, terbanyak adalah kurang dimengerti, bahkan ada 14% yang tidak faham sama sekali
materi yang diajarkan. Berikut datanya:
Ini menunjukkan bahwa penerapan metode hibrid yang diberikan, masih harus diberikan solusi
khusus untuk materi-materi hitungan. Sementara untuk materi sosial, walaupun banyak juga yang
kurang mengerti, tetapi tidak ada satupun yang tidak faham sama sekali materi yang diajarkan.
Berikut datanya:

Sementara peserta didik, bila dihadapkan dengan pilihan proses pembelajaran yang diinginkan,
mayoritas anak masih berharap pandemi segera berakhir, dan belajar tatap muka menjadi pilihan
paforitnya. Ini datanya:
Kesimpulan

Pembelajaran, apapun kendalanya selalu dapat dilakukan dalam suasana apapun. Selalu ada jalan
dan peluang untuk melakukan inovasi, strategi dan terobosan. Begitupun untuk masa pandemi ini,
selalu dapat dilakukan dengan memperhatikan keadaan yang ada. Strategi Pembelajaran yang
dilakukan SMA Plus Muthahhari, telah membantu menjawab harapan yang diminta depatemen
pendidikan, bahwa pendidikan masa pandemi harus aman untuk kesehatan seluruh warga sekolah,
dan dapat mengembangkan dengan normal psikososial peserta didik.

Metode, pembelajaran daring, hibrid yang dikemas dalam LMS sekolah telah mampu menjembatani
pembelajaran jarak jauh, secara terstruktur dan terdata rapi.

Vidio Pembelajaran yang dibuat oleh para guru SMA Plus Muthahhari telah banyak membantu
membuat pengajaran jarak jauh menjadi lebih mudah. Transfer pengetahuan, dan pembelajaran pun
terlihat arahnya. Dan dengan komunkasi yang dilakukan oleh para guru sekolah ini dapat
mengurangi hambatan perkembangan psikososial anak didik. Belajar dan berinteraksi dengan
pendidik di sekolah bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Hambatan yang terjadi adalah penyampaian materi advan, dan perbanyak hitungan dan contoh-
contoh soal untuk materi eksakta. Ini masih harus dicarikan jalan keluarnya. Sebab media video
tersebut tidak dapat memberikan contoh-contoh soal lebih banya, dan dapat langsung mengetahui
sejauh mana anak didik memahami materi eksakta yang diberikan. Karena itu pembelajaran tatap
muka total masih manjadi pilihan kebanyakan peserta didik.

Saran

Dengan melihat kendala dan belum optimalnya pada bagian-bagian tertentu yang masih terjadi pada
Strategi Pembelajaran Masa Panemi ini perlu juga membuat terobosan baru untuk memenuhi
harapan peserta didik dan guru yang mengajarnya. Misalkan dengan dapat menerangkan
pembelajaran secara langsung dengan cara menulis seakan didepan peserta didik, yang bisa diikuti
dengan optimal, baik untuk yang ada di kelas, lebih-lebih yang ada di rumah. Perangkat
pembelajaran dan alat yang harus di sediakan di kelas harus dibuat lebih canggih untuk bisa diikuti
peserta didik yang jauh.

Anda mungkin juga menyukai