Anda di halaman 1dari 14

MODEL BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN TATAP

MUKA TERBATAS DENGAN MEMANFAATKAN AKUN BELAJAR.ID

Oleh : Tri Wibawanto, M.Si


Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda LPMP Provinsi Lampung

Seperti kita ketahui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi


membatasi kegiatan tatap muka di sekolah semenjak organisasi kesehatan dunia WHO
mengumumkan status pandemi covid 19 pada tenggal 11 Maret 2020. Kemendikbud
ristek mulai Bulan Maret 2020 yang lalu mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah dan
meniadakan pembelajaran tatap muka untuk membatasi penyebaran virus covid 19 di
kalangan pendidikan. Namun seiring berjalannya waktu, pemerintah mengeluarkan
kebijakan baru pada awal tahun 2021 tentang prosedur pembelajaran tatap muka.
Pemerintah melalui kemendikbud membuka kemungkinan pembelajaran tatap muka
mulai Januari 2021 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kebijakan
tersebut diambil berdasarkan hasil evaluasi selama penerapan kebijakan pembelajaran
jarak jauh (PJJ) sepanjang pandemi Covid-19. Meskipun PJJ sudah terlaksana dengan
baik, tetapi dikhawatirkan, semakin lama pembelajaran tatap muka tidak terjadi, semakin
besar pula dampak negatif yang terjadi pada anak.

Beberapa kalangan mulai mengkhawatirkan resiko yang mungkin timbulkan oleh


pembelajaran daring seperti saat ini. Beberapa risiko diantaranya adalah ancaman putus
sekolah. Situasi ekonomi selama pandemi seringkali memaksa orangtua untuk melibatkan
anak membantu keuangan keluarga. Selanjutnya, terdapat risiko ketidaksetaraan
pencapaian pembelajaran anak-anak di Indonesia. Hal tersebut disebabkan kesenjangan
fasilitas pendukung yang berada di daerah kota dan daerah terpencil dalam melaksanakan
pembelajaran jarak jauh. Pemerintah juga mencemaskan hilangnya pembelajaran secara
berkepanjangan berisiko terhadap pembelajaran jangka panjang, baik kognitif maupun
perkembangan karakter. Risiko lain yang diantisipasi adalah tekanan psikososial dan
potensi kekerasan dalam rumah tangga. Minimnya interaksi anak-anak dengan guru,
teman, dan lingkungan luar dapat menyebabkan tingkat stres dalam rumah tangga, baik
orangtua maupun anak-anak. Tanpa sekolah, banyak anak yang terjebak kekerasan di
rumah tanpa terdeteksi oleh guru.
Oleh karena itu, pemerintah membuka kemungkinan pembelajaran tatap muka mulai
semester genap tahun ajaran 2020/2021 dengan izin dari pemerintah daerah (pemda)
setempat. Kebijakan yang tertuang dalam SKB Empat Menteri, 20 November 2020,
tersebut sekaligus menegaskan bahwa pembelajaran tatap muka diperbolehkan, tetapi
tidak diwajibkan. Selain itu, peluang tersebut tidak meniadakan prinsip kebijakan
pendidikan pada masa pandemi. Prioritas utama adalah kesehatan dan keselamatan
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat. Namun
demikian, Pemerintah daerah perlu mempertimbangkan beberapa faktor dalam
pemberitan izin pembelajaran tatap muka di daerahnya. Beberapa pertimbangan tersebut,
antara lain tingkat risiko penyebaran Covid-19 di wilayahnya, kesiapan fasilitas
pelayanan kesehatan, kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran
tatap muka sesuai daftar periksa. Akses terhadap sumber belajar/kemudahan belajar dari
rumah, dan kondisi psikososial peserta didik.

Dalam melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, ada beberapa persyaratan yang
wajib dipenuhi oleh sekolah yaitu kondisi kelas harus memenuhi jaga jarak minimal 1,5
meter dengan jumlah maksimal peserta didik per ruang kelas yang diperkecil. Jumlah
siswa dalam kelas di jenjang Sekolah Luar Biasa (SLB) maksimal 5 peserta didik per
kelas dari standar awal 5-8 peserta didik per kelas. Sedangkan, jumlah siswa per kelas di
jenjang pendidikan dasar dan menengah maksimal 18 peserta didik dari standar awal 28-
36 peserta didik per kelas. Di jenjang PAUD, maksimal 5 peserta didik per kelas dari
standar awal 15 peserta didik per kelas. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan jadwal
tatap muka yang dilakukan di sekolah. Kondisi seperti ini tentunya menuntut sekolah
untuk melakukan penjadwalan terhadap siswa dalam melakukan kegiatan belajar tatap
muka di sekolah. Sehingga setisp siswa akan mengalami pembelajaran yang dilakukan
secara daring dari rumah dan secara luring di sekolah. Istilah seperti ini lebih dikenal
dengan pembelajaran campuran atau blended learning. Blended Learning mencampurkan
program pendidikan formal dan non-formal, penggabungan antara kegiatan pembelajaran
tatap muka (face to face classroom method) dengan pembelajaran berbasis teknologi
online.

Sebagai salah satu upaya memaksimalkan pembelajaran pada kondisi di atas, maka
dilakukan pembelajaran dengan mengimplementasikan model pembelajaran yaitu
blended learning. Blended learning merupakan alternatif solusi mewujudkan
pembelajaran berkualitas dengan memanfaatkan fasilitas akun belajar.id yang diberikan
Kemendikbudristek kepada semua pendidik dan tenaga kependidikan serta kepada semua
siswa.

Pengertian Blended Learning

Menurut Wikipedia Pembelajaran campuran (blended learning) adalah program


pendidikan formal yang memungkinkan siswa belajar (paling tidak sebagian) melalui
konten dan petunjuk yang disampaikan secara daring dengan kendali mandiri terhadap
waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar. Walau masih menghadiri ruang kelas
fisik, metode tatap muka ruang kelas dikombinasikan dengan aktivitas bermedia
komputer. Pendukung pembelajaran campuran mengemukakan dua keunggulan model
ini, yaitu peluang untuk pengumpulan data serta penyesuaian petunjuk dan penilaian.
Sekolah yang menerapkan model pembelajaran campuran juga dapat mengalihkan
sumber daya untuk memacu keluaran pencapaian siswa. 1

selanjutnya pengertian blended learning menurut beberapa ahli yaiut, Driscol (2002)
menjelaskan pengertian Blended learning yakni suatu pembelajaran dimana
menggabungkan atau mengkombinasikan berbagai teknologi berbasis web demi
mencapai tujuan pendidikan. Dwiyogo (2012) menguraikan arti blended learning yaitu
suatu model pembelajaran yang menggabungkan tatap muka dengan pembelajaran
berbasis teknologi yang mana dapat diakses secara online maupun offline. Model
pembelajaran tersebut memiliki kesamaan dengan elearning. Thorne (2013) menjabarkan
blended learning yaitu sebagai campuran dari teknologi elearning dan multimedia,
diantaranya seperti streaming video, kelas virtual, teks animasi online yang
dikombinasikan dengan bentuk-bentuk pembelajaran tradisional di kelas.Graham (2005)
menjelaskan pengertian blended learning secara sederhana merupakan pembelajaran yang
mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan pembelajaran secara langsung
yakni tatap muka atau face-to-face. Mosa (dalam Rusman, 2011) menjelaskan blended
learning mencampurkan adalah dua unsur utama yaitu pembelajaran di kelas dengan

1
"Pemelajaran campuran - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia ...."
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemelajaran_campuran. Diakses pada 22 Jul. 2021.
pembelajaran online (online learning). Pada pembelajaran online ini menggunakan
jaringan internet yang di dalamnya terdapat pembelajaran berbasis web. Dalam
pembelajaran ini memanfaatkan teknologi multimedia seperti streaming video, kelas
virtual, email, dll. 2

Blended learning dapat memberikan keuntungan dalam belajar, berikut penjelasannya :

1. Flexibel
Dengan menggunakan metode blended learning, pelajar tidak harus setiap hari datang
ke kelas. Belajar bisa dilakukan melalui internet, lalu satu hari dalam satu minggu ada
pertemuan dengan guru/dosen di ruang kelas, untuk mendapat feedback atas apa yang
sudah dipelajari.

2. Hemat Biaya & Waktu


Menggunakan metode Blended Learning lebih menghemat biaya dan waktu. Belajar
menggunakan internet tidak harus memiliki buku fisik karena materi sudah ada secara
online dan peserta hanya tinggal mengunduh saja. Selain itu, pelajar juga bisa
menghemat waktu karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk datang ke kampus,
dengan kuliah metode blended learning kamu bisa menghemat biaya transportasi
untuk ke kampus beberapa hari dalam seminggu.

3. Materi Interaktif
Materi pelajaran yang disajikan lewat internet dibuat menjadi media-media interaktif
agar lebih mendetail dan menarik perhatian peserta. Media belajar tersebut bisa
digunakan sesuai dengan cara belajar masing-masing peserta. Contohnya dengan
melalui video interaktif, video penjelasan dari dosen, podcast dan materi tertulis dalam
format e-book. Semua ini ditambah lagi dengan berbagai live session, online chat
dengan dosen dan berbagai dukungan teknologi lainnya.

4. Efektif dan Efisien


Setiap pelajar memiliki cara belajar yang berbeda satu sama lain. Ada peserta yang
nyaman belajar di pagi hari, sore hari atau bahkan belajar di malam hari sambal
bersantai dan mendengarkan music. Ada juga pelajar yang lebih nyaman belajar di

2
"5 Pengertian Blended Learning Menurut Pendapat Para Ahli - Meenta." 20 Jun. 2021,
https://meenta.net/pengertian-blended-learning/. Diakses pada 22 Jul. 2021.
kamar sendiri, di warung kopi atau di ruang kelas. Dengan begitu, menggunakan
metode blended learning ini, pelajar dapat mengatur sendiri waktu dan tempat
belajarnya. 3

Akun Pembelajaran belajar.id


Akun Pembelajaran merupakan akun
elektronik yang memuat nama akun
(user ID) dan akses masuk akun
(password) yang diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan dapat digunakan
oleh peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan sebagai akun untuk mengakses layanan/aplikasi pembelajaran
berbasis elektronik. 4 Akun Pembelajaran bertujuan untuk mendukung kegiatan belajar,
baik Belajar Dari Rumah maupun pembelajaran tatap muka, melalui penerapan teknologi
informasi dan komunikasi. Akun Pembelajaran dibuat dalam bentuk akun Google dengan
domain @belajar.id. Penggunaan Akun Pembelajaran bebas biaya.

Akun pembelajaran ini diberikan kemendikbud ristek secara gratis kepada :


1. Peserta Didik, meliputi:
● SD dan Program Paket A kelas 5 dan kelas 6;
● SMP dan Program Paket B kelas 7 sampai dengan kelas 9;
● SMA dan Program Paket C kelas 10 sampai dengan kelas 12;
● SMK kelas 10 sampai dengan kelas 13;
● SLB kelas 5 sampai dengan kelas 12;
2. Pendidik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
3. Tenaga Kependidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, meliputi:5
4. Kepala Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah)

3
"Mengenal Lebih dalam Istilah Blended Learning – BINUS University." 15 Sep. 2019,
https://binus.ac.id/knowledge/2019/09/mengenal-lebih-dalam-mengenal-blended-learning/.
Diakses pada 22 Jul. 2021.
4
"Akun Pembelajaran | Kemendikbud." https://www.belajar.id/. Diakses pada 22 Jul. 2021.
5
"Pertanyaan Seputar Akun Pembelajaran | Kemendikbud."
https://www.belajar.id/faq/index.html. Diakses pada 22 Jul. 2021.
5. Operator Satuan Pendidikan (Operator Sekolah) yang terdata di Data Pokok
Pendidikan (Dapodik).

Untuk mendapatkan akun pembelajaran ini kemdikbud ristek sudah mendistribusikan


jutaan akun pembelajaran ini. Pendistribusian Akun Pembelajaran dilakukan dengan tata
cara sebagai berikut:

1. Operator Satuan Pendidikan masuk ke laman pd.data.kemdikbud.go.id lalu login;


2. setelah masuk laman tersebut, Operator Satuan Pendidikan memilih tombol "Unduh
Akun" untuk mengunduh dokumen CSV yang berisi daftar nama akun (user ID) dan
akses masuk akun (password) Akun Pembelajaran di satuan pendidikan yang
bersangkutan; dan
3. Operator Satuan Pendidikan mendistribusikan Akun Pembelajaran tersebut kepada
setiap pengguna Akun Pembelajaran di satuan pendidikan yang bersangkutan.

Sedangkan untuk mempergunakan akun pembelajaran ini, baik guru maupun siswa harus
mengaktifkan terlebih dahulu akun pembelajaran tersebut. Pengaktifan Akun
Pembelajaran dilakukan dengan tata cara sebagai berikut:
1. Masuk laman mail.google.com;
2. Mengakses Akun Pembelajaran sesuai dengan nama akun (user ID) dan akses masuk
akun (password) Akun Pembelajaran yang diterima;
3. Menyetujui syarat dan ketentuan penggunaan Akun Pembelajaran; dan
4. Melakukan penggantian akses masuk akun (password) Akun Pembelajaran.

Setelah pendidik dan peserta didik melakukan aktivasi Akun Pembelajaran, akun tersebut
dapat langsung digunakan untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang tersedia dalam G Suite
for Education (seperti Google Classroom, Google Drive, Google Docs, Google Sheets,
Gmail, dan Google Calendar) serta aplikasi pembelajaran lainnya.

Strategi Pembelajaran Campuran dengan Memanfaatkan Akun Pembelajaran


Belajar.id

Dalam rangka melaksanakan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,


Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021,
Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa
Pandemi COVID-19, maka pemerintah Direktorat Jenderal PAUD DIKDASMEN
mengeluarkan surat edaran pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas. Menurut
Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
Kemendikbudristek, Jumari, S.T.P., M.Si menegaskan, yang akan dilaksanakan pada Juli
nanti adalah pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Aktivitas pembelajaran
tatap muka secara terbatas ini akan dilakukan setelah pemerintah menyelesaikan
vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. 6 Selain itu, PTM terbatas bukan
semata-mata melaksanakan sekolah seperti pada umumnya, melainkan mengatur dan
mengendalikan jumlah peserta didik.

Berdasarkan infografis yang dikeluarkan Direktorat Sekolah Dasar, berikut adalah


Prosedur Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang harus dilaksanakan tiap satuan
pendidikan :
1. Kondisi Kelas
Menjaga jarak minimal 1,5 meter. Jumlah maksimal peserta didik per ruang kelas
untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah 18 peserta didik.
2. Jadwal Pembelajaran
Jadwal pembelajaran masing-masing sekolah saat PTM terbatas ditentukan oleh tiap
satuan pendidikan dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan.
3. Perilaku Wajib dalam Melaksanakan PTM Terbatas
a. Menggunakan masker dengan benar.
b. Menerapkan etika batuk/ bersin.
c. Rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand
sanitizer.
d. Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak fisik.
e. Kantin sekolah dapat dibuka asal dengan menjaga protokol kesehatan.

6
"Pembelajaran Tatap Muka Dilaksanakan Secara Terbatas ...."
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/pembelajaran-tatap-muka-dilaksanakan-secara-
terbatas. Diakses pada 22 Jul. 2021.
f. Kondisi medis warga satuan pendidikan harus sehat. Jika mengidap komorbid
(kondisi dimana dua penyakit atau lebih hadir secara bersama-sama harus dalam
kondisi terkontrol.
g. Bagi yang mengikuti PTM terbatas, tidak memiliki gejala Covid-19 termasuk
orang yang serumah dengan warga sekolah.
h. Kegiatan Olahraga dan ekstrakurikuler saat PTM terbatas diperbolehkan asalkan
tetap menjaga protokol kesehatan.
i. Kegiatan selain pembelajaran diperbolehkan dengan protokol kesehatan.
j. Pembelajaran di luar lingkungan satuan pendidikan dapat dilakukan dengan
mematuhi protokol kesehatan.7

Sesuai dengan surat keputusan bersama tiga menteri dan sesuai anjuran dari gugus tugas
covid-19, sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka maksimal pseserta didik
yang diijinkan dalam kelas hanya 50% dari daya tampung kelas. Akibatnya sekolah harus
membagi setiap kelas menjadi dua kelompok. Kelompok satu yang melakukan luring di
sekolah, kelompok dua akan melakukan pembelajaran daring dari rumah. Kemudian
bergantian saat kelompok dua melakukan pembelajaran luring di sekolah, maka
kelompuk satu akan melakukan pembelajaran daring dari rumah. Pelaksanaan
pembelajaran yang seperti ini tentunya akan memerlukan model pembelajaran campuran
(blended learning) yaitu campuran antara pembelajaran daring dan pembelajaran luring).

Pada pembelajaran tatap muka terbatas dapat dikatakan bahwa blended learning adalah
pembelajaran yang paling sesuai, karena model pembelajaran ini mengkombinasikan
antara pembelajaran secara luring (pembelajaran secara konvensional: dengan metode
ceramah, penuguasan, tanya jawab dan demontrasi), dan pembelajaran secara daring
dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi untuk mendukung belajar
mandiri dan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Dari beberapa
pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran blended learning
memiliki dari tiga komponen penting yaitu 1) pembelajaran online, 2) pembelajaran tatap
muka, 3) belajar mandiri. Melalui blended learning dapat menciptakan lingkungan belajar

7
"Infografis Prosedur Pembelajaran Tatap Muka Terbatas - Direktorat ...." 15 Jun. 2021,
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/infografis-prosedur-pembelajaran-tatap-muka-
terbatas. Diakses pada 22 Jul. 2021.
yang positif untuk terjadinya interaksi antara sesama peserta didik, dan peserta didik
dengan pendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Secara mendasar terdapat tiga tahapan dasar dalam model blended learning yang mengacu
pembelajaran berbasis ICT. 8
1. Seeking of information
Mencakup pencarian informasi dari berbagai sumber informasi yang tersedia secara
online maupun offline dengan berdasarkan pada relevansi, validitas, reliabilitas konten
dan kejelasan akademis. Pendidik atau fasilitator berperan memberi masukan bagi
peserta didik untuk mencari informasi yang efektif dan efisien.

Melalui akun pembelajaran belajar.id guru dan siswa bisa mencari berbagai sumber
belajar dengan mesin pencari google. Dengan mesin pencari google guru dan siswa
dapat dengan cepat mencari berbagai sumber informasi dalam berbagai format seperti
PPT, PDF, .docx, video, gambar dll. Proses seperti ini akan membuat seseorang tidak
merasa jenuh karena dapat menemukan informasi yang mereka cari tanpa harus
mencarinya di buku-buku

2. Acquisition of information
Peserta didik secara individu maupun secara kelompok kooperatif-kolaboratif
berupaya untuk menemukan, memahami, serta mengkonfrontasikannya dengan ide
atau gagasan yang telah ada dalam pikiran peserta didik, kemudian
menginterprestasikan informasi/pengetahuan dari berbagai sumber yang tersedia,
sampai mereka mampu mengkomunikasikan kembali dan menginterpretasikan ide-ide
dan hasil interprestasinya menggunakan fasilitas.

Melalui akun pembelajaran belajar.id para guru dan siswa dapat secara berkolaborasi
untuk menyelesaikan tugas -tugas yang ada. google sudah menyediakan fitur
kolaborasi untuk memudahkan pekerjaan dapat diakses dengan perangkat yang
berbeda, pada tempat yang berbeda namun dalam waktu yang bersamaan. Sehingga

8
"Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog - Sibatik."
https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_3.pdf.
Diakses pada 22 Jul. 2021.
komunikasi dan kolaborasi dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan dengan siapa
saja.

3. Synthesizing of knowledge
Mengkonstruksi/pengetahuan melalui proses asimilasi dan akomodasi bertolak dari
hasil analisis, diskusi dan perumusan kesimpulan dari informasi yang diperoleh.
Melalui akun pembelajaran belajar.id guru dan siswa dapat menggunakan alat - alat
yang disediakan oleh google untuk melakukan analsis melalui diskusi - diskusi dan
hasilnya dapat dilakukan melalui alat - alat yang disediakan oleh google secara gratis.
Guru dan siswa dapat mempresentasikan hasil kerja menggunakan google slide, atau
google sites yang mendukung informasi yang lebih lengkap lagi.

Menurut Jared M.Carman ada lima kunci untuk melaksanakan pembelajaran dengan
blended learning, yaitu:
1. Pembelajaran Tatap Muka (Live Event).
Pembelajaran langsung atau tatap muka secara sinkronous dalam waktu dan tempat
yang sama ataupun waktu sama tetapi tempat berbeda. Pola pembelajaran langsung
masih menjadi pola utama yang sering digunakan guru dalam mengajar. Pola
pembelajaran ini perlu didesain sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa.

Pada masa pembelajaran tatap muka terbatas, kegiatan tatap muka juga dapat
dilakukan secara virtual. Guru dan siswa dapat menggunakan layanan fasilitas google
meet untuk dapat melakukan pembelajaran secara langsung walaupun melalui dunia
maya atau secara virtual.

2. Pembelajaran Mandiri (Self-Paced Learning).


Pembelajaran mandiri self-paced learning memungkinkan peserta belajar didik dapat
belajar kapan saja dan dimana saja secara online. Adapun konten pembelajaran perlu
dirancang khusus baik yang bersifat teks maupun multimedia, seperti: video, animasi,
simulasi, gambar, audio, atau kombinasi semuanya. Selain itu, pembelajaran mandiri
juga dapat dikemas dalam bentuk buku, via web, via mobile, streaming audio, maupun
streaming video.
Melalui akun pembelajaran siswa dapat menggunakan mesin pencari google untuk
menemukan sumber - sumber belajar secara cepat. Sswa dapat jga menggunakan
google book dan google schoolar untuk menambah referensi yang lebih mendetail lagi.

3. Kolaborasi (Collaboration).
Kolaborasi dalam pembelajaran blended learning dengan mengkombinasikan
kolaborasi antar pengajar maupun kolaborasi antar peserta belajar. Kolaborasi ini
dapat dikemas melalui perangkat-perangkat komunikasi, seperti forum, chatroom,
diskusi, email, website, dan sebagainya. Dengan kolaborasi ini diharapkan dapat
meningkatkan konstruksi pengetahuan maupun keterampilan dengan adanya interaksi
sosial dengan orang lain.

Pada era revolusi industri 4.0 sangat dibutuhkan kemampuan siswa dalam
berkolaborasi. Namun pada masa pembelajaran tatap muka terbatas, untuk berdiskusi
secara luring sangat dihindari untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Melalui
akun pembelajaran siswa dapat berkolaborasi melalui alat yang sudah disediakan oleh
google seperti google chat, google groups, dan google classroom.

4. Penilaian (Assessment).
Pengukuran Hasil Belajar Penilaian assessment merupakan langkah penting dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan kompetensi yang telah dikuasai oleh siswa.
Selain itu, penilaian juga bertujuan sebagai tindak lanjut guru dalam pelaksanaan
pembelajaran. Adapun guru sebagai perancang pembelajaran harus mampu meramu
kombinasi jenis assessment online dan offline baik yang bersifat tes maupun non-tes.

Melalui akun pembelajaran belajar.id ini guru dapat melakukan penilaian secara daring
sebagai bahan evaluasi pembelajaran yang dilakukan. Guru dapat menggunakan
fasilitas google formulir untuk melakukan penilaian hasil belajar siswa secara daring.

5. Dukungan Bahan Belajar (Performance Support Materials).


Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam mendukung proses
pembelajaran. Penggunaan bahan ajar akan menunjang kompetensi siswa dalam
menguasai suatu materi. Dalam pembelajaran dengan blended learning hendaknya
dikemas dalam bentuk digital maupun cetak sehingga dapat diakses oleh peserta
belajar baik secara offline maupun online. Penggunaan bahan ajar yang dikemas secara
online sebaiknya juga mendukung aplikasi pembelajaran online. Contoh: penggunaan
bahan ajar berbentuk power point pada e-learning dengan basis efront. Bahan ajar ini
mendukung pembelajaran online karena dapat diakses oleh peserta didik.

Melalui akun pembelajaran belajar.id siswa dapat menggunakan berbagai fasilitas


yang disediakan oleh google sebagai bahan dukungan belajar pada saat pembelajaran
tatap muka terbatas.

Kelima kunci di atas memiliki keterkaitan dan pengaruh yang signifikan dalam kegiatan
pembelajaran dengan blended learning. Dengan kelima kunci tersebut, pembelajaran
yang didesain dengan model pembelajaran blended learning diharapkan dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga berlangsung dengan efektif
dan efisien.9

Menurut Uwes Chaeruman, ada empat ruang belajar dalam blended learning yaitu
TATAP MUKA (live synchronous learning), TATAP MAYA (virtual synchronous
learning), PERSONAL MANDIRI (self directed asynchronous learning), dan
KOLABORATIF (collaborative asynchronous learning). 10

9
"Lima Kunci Blended learning - Dokumen global - 123dok." https://text-
id.123dok.com/document/dzx2ljmwq-lima-kunci-blended-learning.html. Diakses pada 22 Jul.
2021.
10
"BLENDED LEARNING - LLDIKTI Wilayah IV." https://www.lldikti4.or.id/wp-
content/uploads/2020/06/Sharing-Blended-Learning-LLDikti-IV-.pdf. Diakses pada 22 Jul. 2021.
Secara rinci penjelasan pengaturan empat ruang belajar dalam hybrid learning dengan
memanfaatkan akun pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. TATAP MUKA (live synchronous learning)


Tatap muka (live synchronous learning) merupakan pembelajaran yang dilakukan
secara langsung dengan tatap muka dalam waktu (real time) dan tempat yang sama.
Sinkron langsung ini dilakukan pada siswa yang mendapatkan giliran tatap muka di
sekolah.
2. TATAP MAYA (virtual synchronous learning)
Tatap maya (virtual synchronous learning) merupakan pembelajaran yang dilakukan
secara langsung dengan tatap maya dalam waktu yang sama (real time) tetapi tempat
berbeda. Sinkron virtual ini dilakukan pada siswa yang mendapatkan giliran belajar
dari rumah. Pembelajaran ini dapat dilakukan melalui google meet menggunakan akun
pembelajaran belajar.id. Melalui google meet ini siswa dapat berinteraksi secara
langsung dengan guru meskipun pada tempat yang berbeda.
3. PERSONAL MANDIRI (self directed asynchronous learning)
Personal mandiri (self directed asynchronous learning) merupakan pembelajaran yang
dilakukan secara mandiri kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat mengambil inisiatif
sendiri untuk menentukan kebutuhan dan tujuan belajar. Pembelajaran ini dapat
dilakukan dengan menggunakan mesin pencari google pada google chrome untuk
bereksplorasi mencari berbagai sumber belajar untuk memperkaya pengetahuannya..
Siswa juga dapat menonton berbagai video pembelajaran melalui aplikasi youtube.
4. KOLABORATIF (collaborative asynchronous learning)
Kolaboratif (collaborative asynchronous learning) merupakan pembelajaran yang
dilakukan secara bersama dengan orang lain kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran
ini dilakukan dengan berdiskusi melalui google chat, google group dan google meet.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada masa pembelajaran
tatap muka terbatas yang akan diselenggarakan oleh seskolah tentunya harus
menggunakan model dan media pembelajaran yang sesuai tentunya. Model pembelajaran
campuran (blended learning) dengan menggunakan media berbasis teknologi komunikasi
dan komunikasi serta didukung dengan adanya akun pembelajaran belajar.id akan sangat
membantu dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

5 Pengertian Blended Learning Menurut Pendapat Para Ahli - Meenta. 20 Jun. 2021,
https://meenta.net/pengertian-blended-learning/. Diakses pada 22 Jul. 2021.

Akun Pembelajaran | Kemendikbud. https://www.belajar.id/. Diakses pada 22 Jul.


2021.

BLENDED LEARNING - LLDIKTI Wilayah IV. https://www.lldikti4.or.id/wp-


content/uploads/2020/06/Sharing-Blended-Learning-LLDikti-IV-.pdf. Diakses pada 22
Jul. 2021.

Infografis Prosedur Pembelajaran Tatap Muka Terbatas - Direktorat. 15 Jun. 2021,


http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/infografis-prosedur-pembelajaran-tatap-
muka-terbatas. Diakses pada 22 Jul. 2021.

Lima Kunci Blended learning - Dokumen global - 123dok. https://text-


id.123dok.com/document/dzx2ljmwq-lima-kunci-blended-learning.html. Diakses pada
22 Jul. 2021.

Mengenal Lebih dalam Istilah Blended Learning – BINUS University. 15 Sep. 2019,
https://binus.ac.id/knowledge/2019/09/mengenal-lebih-dalam-mengenal-blended-
learning/. Diakses pada 22 Jul. 2021.

Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog - Sibatik


https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_3.p
df. Diakses pada 22 Jul. 2021.

Pemelajaran campuran - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia


https://id.wikipedia.org/wiki/Pemelajaran_campuran. Diakses pada 22 Jul. 2021.

Pembelajaran Tatap Muka Dilaksanakan Secara Terbatas.


http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/pembelajaran-tatap-muka-dilaksanakan-
secara-terbatas. Diakses pada 22 Jul. 2021.

Pertanyaan Seputar Akun Pembelajaran | Kemendikbud.


https://www.belajar.id/faq/index.html. Diakses pada 22 Jul. 2021.

Anda mungkin juga menyukai