Anda di halaman 1dari 13

REFLEKSI

PEMBELAJARAN DARING
SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

Oleh:

Buyung Kirana, S.Pd.


NIP 19810809 201407 1 002

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 58 LUBUKLINGGAU
TAHUN 2020
DAFTAR ISI

A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Kendala/Hambatan
F. Evaluasi
G. Kesimpulan dan Saran
H. Penutup
Lampiran-lampiran
A. Latar Belakang
Pandemi covid-19 yang melanda bangsa Indonesia pada Maret 2020 benar-benar
memengaruhi hampir semua lini kehidupan. Termasuk dunia pendidikan di Indonesia tak
luput dari imbas atau efek dari pandemi ini. Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah
yang tidak membolehkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah atau di
dalam kelas membuat sekolah dan guru-guru harus mencari cara agar pembelajaran dan
pendidikan tetap berjalan dan berlangsung. Guru yang menjadi ujung tombak dituntut
untuk cepat beradaptasi dengan kondisi tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran jarak jauh
(PJJ), belajar dari rumah (BDR), belajar online atau dalam jaringan (daring) menjadi
solusi atau alternatif yang bisa dilakukan agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Pembelajaran jarak jauh menjadi keharusan bagi sekolah agar dapat mencegah
meluasnya pandemi covid-19 yang sedang melanda. Begitu pula dengan SD Negeri 58
Lubuklinggau tempat Saya bertugas. Semua guru diminta untuk mengambil langkah
cepat dan tepat agar kegiatan belajar mengajar di kelas masing-masing dapat berlangsung
meskipun belajar dalam jaringan (daring). Pemerintah daerah Kota Lubuklinggau melalui
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa pembelajaran harus tetap
berlangsung bagaimanapun caranya. Namun, tidak boleh memberatkan atau
menyusahkan orang tua atau peserta didik. Yang penting anak-anak semua mendapatkan
pembelajaran meskipun tidak harus sesuai dengan ketentuan yang sebenarnya, seperti
harus seusi dengan kurikulum atau silabus yang sudah ditentukan oleh pemeriantah.
Sekolah diminta untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

B. Permasalahan
Pembelajaran sistem daring atau dalam jaringan atau lebih dikenal dengan istilah
belajar online ini merupakan istilah baru di dunia pendidikan. Istilah tersebut mulai
familiar dan menjadi hal biasa setelah pandemi Covid 19 melanda dunia, tak terkecuali
Indonesia. Semenjak ada warga negara Indonesia terpapar Virus Corona maka pada
tanggal 15 Maret 2020 Presiden Joko Widodo mulai mengumumkan social
distancing atau menjaga jarak, mulai bekerja dari rumah (WFH) dan belajar dari rumah.
Pemerintah mulai menyiapkan sarana untuk mendukung sistem pembelajaran daring
tersebut melalui aplikasi smartphone dan juga siaran TVRI. Para guru juga mulai diminta
untuk memikirkan dan mengembangkan kreatifitas dalam sistem pembelajaran daring
yang menarik dan mudah diikuti oleh peserta didik, serta tidak membebani atau
memberatkan bagi orang tua maupun peserta didik.
Gurupun mulai bergelut dengan teknologi internet, menggunakan smartphone dan
laptop untuk menunjang pembelajaran daring (online) ini. Awalnya terasa sulit dan berat
dilaksanakan, sesama guru mulai melakukan diskusi secara instens untuk dapat
menemukan formula atau strategi apa dan bagaimana sistem pembelajaran yang akan
dibuat, materi apa yang cocok dan alat pembelajaran model apa yang bisa dibuat agar
siswa memahami dan tertarik untuk ikut dalam pembelajaran daring. Sistem
pembelajaran daring dilakukan melalui group Whatsapp, Zoom, Google Classroom,
Youtube dan lainnya.
Guru yang awalnya masih banyak yang belum melek teknologi mau tidak mau,
suka tidak suka, harus kembali belajar lagi untuk bisa mengerti teknologi terutama
penggunaan internet dan aplikasi smartphone. Dalam diskusi dengan rekan-rekan guru
tentu kami harus melihat data dan fakta di lapangan terkait masalah perangkat dan biaya
yang dibutuhkan oleh peserta didik. Serta masukan dan keluhan dari orang tua peserta
didik juga menjadi pertimbangan dalam menentukan media dan metode apa yang akan
digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran ini.
Mengingat pandemi ini tidak hanya menyerang dunia pendidikan akan tetapi
ekonomi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran yang mudah dan
murah menjadi prioritas kami. Keluhan dari orang tua secara umum melalui media sosial,
dari sekolah lain atau kelas lainpun tidak luput menjadi pedoman kami dalam
menentukan apa dan bagaimana pembelajaran ini akan dilaksanakan. Kami banyak
mendengar keluhan orang tua terkait masalah biaya kuota internet yang cukup besar jika
menggunakan aplikasi sepeti zoom meeting, google meet, dan video youtube. Orang tua
mengeluh jika anak-anak diberikan video youtube, apalagi videonya bukan oleh guru
anak-anak mereka. Belum lagi bagi mereka yang beberapa saudara masih sekolah dan
menggunakan perangkat yang sama secara bersama-sama. Sebab, untuk anak-anak
sekolah dasar khsusunya pada SD Negeri 58 Lubuklinggau, peserta didik masih
menggunakan perangkat (smartphone) orang tua mereka masing-masing.

C. Perencanaan
Dari hasil diskusi dengan rekan atau teman sejawat khususnya guru yang sama-sama
mengajar di kelas 5, maka kami sepakat memutuskan menggunakan aplikasi atau
platform berikut ini:

1. WhatsApp (WA)
Seperti kita ketahui WhatsApp saat ini merupakan media komunikasi yang hampir
semua orang memilikinya, terutama bagi pengguna smartphone atau android. Media
WhatsApp ini digunakan sebagai sarana komunikasi sesama guru, dan guru bersama
orang tua atau peserta didik. Semua informasi kegiatan pembelajaran disampaikan
melalui WhatsApp, baik WhatsApp group guru kelas maupun WhatsApp group kelas
masing-masing.
2. Aplikasi Google Form
Google Form ini digunakan untuk membuat presensi peserta didik selama mengikuti
pembelajaran daring. Jadi, keaktifan peserta didik dalam mengikuti KBM daring ini
dipantau melalui link google form yang harus diisi oleh peserta didik setiap hari.
Disamping itu, google juga digunakan dalam pembuatan soal evaluasi harian maupun
penilaian lainnya seperti Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir
Semester (PAS) dan pembuatan link pengumpulan tugas mandiri peserta didik yang
berupa gambar atau video.
3. Aplikasi Microsoft Office 365
Platform Microsoft Office 365 ini merupakan perangkat yang dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran daring (dalam jaringan), fiturnya lengkap dan mudah untuk
digunakan. Namun, dari banyak fitur yang disediakan kami hanya menggunakan fitur
SWAY dan Form. Fitur SWAY yang ada pada Microsoft Office 365 ini digunakan
untuk membuat materi atau bahan ajar yang nanti dibuat dalam bentuk link yang
dapat diakses oleh peserta didik. Kemudia pada fitur Form yang ada di Microsoft
Office 365 digunakan untuk membuat media evaluasi pembelajaran seperti, penilaian
harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester.
4. Aplikasi Google Classroom
Aplikasi google classroom juga kami gunakan sebagai alternatif solusi dalam
kegiatan pembelajaran selama masa pandemi ini. Google classroom diperuntukkan
bagi sarana komunikasi guru dengan peserta didik dan sesama peserta didik. Aplikasi
ini juga digunakan untuk menyampaikan link materi ajar dan evaluasi kepada peserta
didik yang sifatnya fleksibel. Sehingga peserta didik dapat menentukan sendiri kapan
mereka bisa belajar.
D. Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang sudah saya rancang tersebut
dijelaskan di bawah ini:
1. Tahap Persiapan
1) Guru kelas membuat WA group masing-masing dan menyusun jadwal pelajaran
secara bersama-sama.
2) Guru kelas, saya beserta guru kelas 5 lainnya berbagi tugas dalam pembuatan
materi atau bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta didik. Pembagian
tugas didasarkan pada muatan pelajaran yang ada dalam masing-masing tema.
Sehingga, semua peserta didik kelas 5 mendapatkan materi yang sama pada hari
yang sama.
3) Materi dibuat terlebih dahulu dalam bentuk dokumen word seblum kemudian
dimasukkan ke dalam aplikasi yang sudah disebutkan di atas. Hal ini juga
bertujuan untuk menyediakan materi bagi peserta didik yang tidak memiliki
perangkat smartphone atau android untuk dapat mengakses materi dan evaluasi
yang diberika melalui aplikasi.
4) Materi yang dibuat mengacu pada buku tema yang ada dan sesuai dengan
kurikulum atau kalender pendidikan.
5) Setiap materi harian yang diberikan disertai oleh soal evaluasi sebagai umpan
balik bagi guru sekaligus untuk memantau kegiatan siswa.
2. Tahap Pelaksanaan
1) Semua materi yang sudah dibuat kemudian diupload ke dalam aplikasi dari salah
satu fitur Microsoft Office 365, yaitu SWAY.
2) Setelah mendesain materi, maka materinya diberikan dalam bentuk link ke
WAG guru kelas yang kemudian diteruskan kepada peserta didik masing-masing
melalui WA group maupun google classroom.
3) Khusus untuk kelas yang saya ampu, saya sediakan LMS (Learning
Management System) sederhana dengan aplikasi SWAY yang tertata dengan
sistematis, serta menggunakan google classroom sehingga dapat memudahkan
peserta didik mengakses.
4) Peserta didik dapat mengakses link sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
5) Kegiatan belajar ini didesain secara asynchronous, yaitu proses pembelajaran
daring yang memberikan bahan ajar dan pengerjaan tugas tidak langsung. Bahan
ajar dan tugas dapat berbentuk video beserta bahasa isyarat dan terjemahannya
maupun bentuk lainnya, sehingga peserta didik dapat fleksibel mengikuti
pembelajaran. Bagi peserta didik yang belum menyelesaikan tugas di LMS
diminta menyelesaikan terlebih dahulu sebelum mengikuti pembelajaran
berikutnya. Metode ini menurut saya lebih tepat untuk saya laksanakan di kelas
saya, karena tidak semua peserta didik memiliki perangkat smartphone atau
android serta akses internet yang baik.
6) Materi yang diberikan sudah merupakan rangkuman yang diambil dari setiap
Tema, Subtema dan Pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk membuat
pembelajaran lebih mudah dan terarah bagi peserta didik dan orang tua yang ikut
mendampingi anak-anaknya.

E. Kendala/Hambatan
Meskipun sudah direncanakan dan didesain sedemikian rupa, tentu kegiatan
pembelajaran ini tidak luput dari kendala/hambatan yang dihadapi di lapangan. Sebelum
memasuki tahun ajaran baru sekolah sudah melakukan sosialisasi pelaksanaan
pembelajaran daring pada semua orang tua murid melalui pengurus Komite Sekolah.
Program yang akan dilaksanakan tentu saja berdasarkan evaluasi/refleksi dari
pembelajaran daring sebelumnya. Pada pembelajaran sebelumnya pelaksanaannya belum
terarah. Belum ada keseragaman dari guru. Pembelajaran tergantung dari kreativitas
masing-masing guru. Selain sosialisasi, kami juga membuat google form untuk
mengetahui kesiapan peserta didik dan orang tua untuk pembelajaran daring.
Pembelajaran daring membutuhkan beberapa sarana dan prasarana. Selain itu juga butuh
pendampingan dari orang tua. Berikut beberapa kendala yang dihadapi atau ditemukan
selama pelaksanaan pemebelajaran daring (online):
a) Tidak semua peserta didik memiliki smartphone atau laptop. Hampir seluruh peserta
didik masih menggunakan perangkat orang tuanya. Sehingga, jika orang tuanya
bekerja di pagi hari, maka setelah pulang kerja baru anak-anak dapat belajar.
b) Kuota internet yang tidak selalu tersedia, meskipun sudah ada bantuan dari
pemerintah melalui kemendikbud. Namun, tidak semua peserta didik mendapatkan
itu. Terutama peserta didik di kelas yang saya ampu. Ketika jadwal penyaluran kuota
belajar, tidak ada yang memberi laporan jika menerima kuota internet untuk belajar
tersebut meskipun sudah diingatkan untuk melapor.
c) Tidak semua orang tua dapat mendapingi anak-anaknya untuk belajar dari rumah.
d) Lamanya waktu belajar dengan sistem daring pada akhirnya membuat peserta didik
kehilangan motivasi untuk belajar. Inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran ini tentu
dibutuhkan. Sehingga, kreatifitas guru dituntut untuk dapat menyajikan pembelajaran
yang menarik, menyenangkan dan bermakna.

Untuk mengatasi kendala tersebut di atas, maka metode atau cara serta media yang saya
gunakan terasa sudah tepat dan mudah. Sehingga dapat diterima oleh semua orang tua dan
peserta didik.

F. Evaluasi
1) Bagi Guru
Sebagai pendidik masih harus banyak belajar dan berbenah dalam penggunaan
teknologi, perlu adanya training kepada guru-guru agar dapat menambah wawasan dan
keahlian dalam menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada di internet untuk menunjang
pembelajaran sistem daring ini. Sehingga, materi pembelajaran dapat tersampaikan
dengan tepat dan baik kepada peserta didik.
2) Bagi Peserta Didik
Masih banyak peserta didik yang belum serius dalam mengikuti pembelajaran sistem
daring, sehingga perlu kesadaran dari peserta didik bahwa pembelajaran harus tetap
dilakukan selama pandemi bukan libur sekolah. Ada beberapa peserta didik yang
tidak memiliki smartphone dan faktor ekonomi yaitu keterbatasan orang tua dalam
menyediakan dana pembelian paket data internet. Hal ini perlu perhatian dari sekolah
maupun dari pemerintah agar sistem pembelajaran daring dapat berjalan.
3) Bagi Orang Tua
Sebagai orang tua di harapkan sebisa mungkin memberikan dukungan dan melakukan
pendampingan terhadap anak-anak selama melakukan pembelajaran daring agar
pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersampaikan dengan baik kepada anak-anak
dan anak terkontrol dalam menggunakan media internet, karena ada beberapa anak
yang main game online selama pembelajaran daring berlangsung.
4) Bagi Pemerintah
Sangat besar harapan kepada pemerintah agar membuat suatu terobosan baru agar
sistem pembelajaran daring dapat di terapkan di kota maupun di desa, karena jaringan
internet belum sampai semua ke daerah pedesaan. Sistem pembelajaran lewat siaran
televisi sudah bagus tetapi belum juga dapat menjangkau peserta didik yang ada di
daerah-daerah terpencil. Karena tentu tidak semua peserta didik memliki TV di
rumahnya, selain itu keterbatasan jaringan listrik yang ada dipedesaan juga terbatas.

G. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Pembelajaran yang saya laksanakan ini menggunakan metode atau sistem
Asynchronous. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran. Ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi covid-19 ini tentu
membuat sekolah, guru agar dapat terus berinovasi dalam pembelajaran. Media dan
cara dalam kegiatan pembelajaran masih terkesan monoton, sehingga peserta didik
menjadi tidak tertarik untuk belajar daring. Memang pembelajaran daring ini banyak
sekali hambatan dan tantangan yang dihadapi. Namun, sebagai insan cendikia yang
iamanhakn untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, guru tidak boleh berhenti
bergerak, harus terus belajar mengembangkan kemampuan dan potensi dirinya.
2. Saran
Dalam menghadapi pembelajaran di masa pandemi ini diharapkan guru dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk memudahkan dalam kegiatan
pembelajaran di kelas yang diampu oleh masing-masing guru. Penguasan informasi
dan teknologi (IT) sangat dibutuhkan dalam menghadapi pembelajaran abad 21 ini.
Baik itu penggunaan media, metode serta aplikasi pembelajaran yang disediakan
dalam menunjang pembelajaran daring (dalam jaringan/online) ini. Dan untuk
pemerintah atau semua stakeholder pendidikan, diharapkan dapat menyediakan
infrastruktur yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dalam jaringan
(daring/online) ini.

H. Penutup
Demikian refleksi diri yang telah saya lakukan, terutama pada kegiatan pembelajaran
daring yang dilaksanakan pada tahun pelajaran 2020/2021 ini. Semoga apa yang sudah
menjadi refleksi diri saya ini dapat memberi dampak positif bagi pelaksanaan
pembelajaran di sekolah saya atau kelas saya khususnya, serta pada semua sekolah yang
ada di Kota Lubuklinggau umunya. Tentu, apa yang sudah saya lakukan masih jauh dari
sempurna dan jauh dari harapan semua pihak. Namun, saya akan terus berupaya untuk
melakukan dan memberikan yang terbaik yang saya mampu dan miliki untuk kemajuan
dan perkembangan pendidikan di sekolah atau kelas yang saya ampu.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Contoh Penggunaan Aplikasi WA Group:

WAG Guru Kelas dan B. Studi dan WAG Kelas

Contoh Penggunaan Aplikasi Google Form (untuk presensi)


Contoh penggunaan aplikasi Microsoft Office 365 (SWAY dan Form)

Contoh materi dan soal yang diberikan kepada peserta didik dalam LMS
Contoh materi yang ada di SWAY (LMS)

Contoh soal evaluasi di LMS-SWAY


Contoh penggunaan aplikasi Google Classroom
Contoh Jurnal Pembelajaran 2020/2021 (Kumpulan Link KBM Daring)

JURNAL KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DARI RUMAH DAN DALAM JARINGAN


KBM BDR-DARING
KELAS 5 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SD NEGERI 58 LUBUKLINGGAU
Minggu Ke-I
Muatan
No Hari/Tanggal Waktu Materi/Bahan Ajar Deskripsi Penilaian Bentuk Metode Media Link Materi
Pelajaran
07.30 Organ Gerak https://sway.office.com/L
1 20/07/2020 s.d. Tematik : Tema 1/Sub 1 IPA Hewan dan LKS Pilgan Daring/Online WA, SWAY/GC Km5TSRXgtQJdwNj?ref=Li
Selesai Manusia nk
Nilai-Nilai Yang
07.30
Terkandung http://bit.do/Materi-PKn-
2 21/07/2020 s.d. Tematik : Tema 1/Sub 1 PKn LKS Pilgan Daring/Online WA, SWAY/GC
Dalam Kelas-5
Selesai
Pancasila
07.30
Memahami http://bit.do/Materi-
3 22/07/2020 s.d. Tematik : Tema 1/Sub 1 SBdP LKS Kreasi Daring-Luring WA, SWAY/GC
Gambar Cerita SBdP-1
Selesai
07.30 Pend. Memahami Isi
http://bit.do/Agama-
4 23/07/2020 s.d. BAB I Agama Kandungan Q.S LKS Pilgan Daring/Online WA, SWAY/GC
Kelas-5-1
Selesai Islam At-Tiin
10.00 s.d Bahasa Memahami Ide http://bit.do/Materi-Ajar-
Tematik : Tema 1/Sub 1 LKS Pilgan Daring/Online WA, SWAY/GC
Selesai Indonesia Pokok BIna-5
07.30
Vid.
5 24/07/2020 s.d. BAB I PJOK Atletik LKS Daring/Online WA, SWAY/GC Picture
Praktik
Selesai
07.30
Bahasa Penggunaan
6 25/07/2020 s.d. Mulok LKS Isian Daring-Luring WA Picture
Inggris HAVE/HAS
Selesai

Anda mungkin juga menyukai