Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 10 filsafat

1. Bagaimanakah caranya agar upaya pelestarian budaya melalui pendidikan menarik


bagi genarasi muda?

Pendidikan adalah media untuk mengajarkan anak didik sejak dini akan kekayaan
budaya yang harus dilestarikan. Pola pembelajaran dan pembudayaan pengenalan
budaya bangsa melalui pendidikan menjadikan mereka memiliki rasa yang menyatu
dengan budayanya. Sebagai upaya pelestarian budaya melalui pendidikan yang
menarik bagi generasi muda saat ini sementara diupayakan pengembangan bahan ajar
dan pendidikan muatan lokal yang berepisentrum pada pengenalan ciri khas budaya
diwilayah masing-masing daerah sehingga diharapkan dapat berdampak pada
pengembangan potensi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang terintegrasi kedalam
kurikulum dan selain itu bisa ditempuh melalui lomba-lomba yang terkait
pengetahuan akan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Peran guru seperti guru
kesenian yang memberi anak murid sejumlah tugas praktek belajar lagu dan tarian
daerah terbukti cukup efektif dalam menanamkan nilai seni dan budaya bagi anak
didik. Guru juga dapat memberikan petunjuk bermain angklung dikelas sebagai
pembentukan karakter siswa sejak di bangku sekolah dasar sebagai tindak lanjut
penerapan dari keputusan pemerintah memasukkan kesenian angklung sebagai alat
pendidikan musik di lingkungan Depdikbud yang berlaku sejak 23 Agustus 1968.
Guru juga dapat memperkenalkan seni wayang dalam ranah pendidikan melalui
berbagai macam fasilitas seperti buku atau majalah wayang, kaset, situs jejaring
sosial, dll yang sesuai dengan konteks jaman sekarang. Teknologi bisa digunakan
dengan membuat cerita atau gambar wayang melalui media sosial facebook, twitter,
email, dsb. Guru juga dapat mengajak para siswanya untuk mengunjungi museum
maupun pertunjukkan seperti wayang, keris, batik, seni musik gamelan mulai dari
tingkat SD, SMP, ataupun SMA. Sekolah juga dapat mengadakan ekskul yang
berhubungan dengan kebudayaan seperti pencak silat, membatik, gamelan, seni tari
tradisional, seni musik seperti angklung dengan mendatangkan pelatih yang mampu
mentransferkan ilmu seni-seni tersebut kepada para siswa dan mengadakan studi tour
ke berbagai tempat wisata yang memiliki unsur seni dan budaya seperti saung
angklung mang ujo, candi-candi, TMII, dsb. Selain itu, guru bisa mengajarkan pantun,
puisi, peribahasa dan mengajarkan pertunjukkan dramatik seperti seni teater yang
bersifat spontan contohnya lenong.

2. Saya sangat setuju dengan menanamkan pendidikan karakter pada jenjang sekolah
dasar seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab. Sejatinya setiap siswa pasti memiliki
berbagai macam karakter yang berbeda namun dapat dicetak melalui pendidikan dan
pembiasaan yang berkualitas dan kontinu melalui contoh atau teladan para guru di
kelas. Guru, sekolah, para siswa, orang tua (keluarga) dan lingkungan harus saling
bekerjasama dalam menanamkan pendidikan karakter. Selain pembiasaan melalui
contoh tadi, penanaman karakter juga dapat melalui berbagai kegiatan positif yang
mendukung potensi, minat dan bakat para peserta didik agar para peserta didik
terhindar dari berbagai hal negatif seperti tawuran, drop out, narkoba maupun
pergaulan bebas dan karakter-karakter bermoral baik itu dapat tercipta serta tertanam
kuat pada setiap diri siswa sehingga siswa atau para generasi muda dapat menghadapi
tantangan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai