Anda di halaman 1dari 5

TEKNIS, BENTUK KERJASAMA, BIDANG PENDANAAN SERTA

JENIS KEGIATAN BHAKTI TNI

PENDAHULUAN
TNI AD dalam melaksanakan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan aspek
darat dengan melaksanakan fungsi utama pembinaan teritorial yang bertujuan untuk
menyiapkan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini dengan
sasaran mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang serta kemanunggalan TNI-Rakyat.
Penyelengggaran pembinaan teritorial oleh TNI AD akan selalu melibatkan berbagai
instansi terkait sehingga dalam pengelolaannya memerlukan proses perencanaan dengan
memadukan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Umum Tata Ruang
(RUTR) pertahanan, yang dibahas dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan
(Musrenbang) serta pelaksanaannya dalam bentuk Bhakti TNI. Bhakti TNI sebagai salah
satu metode Binter merupakan pelibatan TNI dalam membantu penyelenggaraan kegiatan
bantuan kemanusiaan untuk menangani masalah-masalah sosial atas permintaan instansi
terkait atau inisiatif sendiri yang dikoordinasikan serta berbagai hal yang terkait dengan
penyiapan wilayah pertahanan di darat dan kekuatan pendukungnya yang dilaksanakan
baik secara berdiri sendiri maupun bersama-sama dengan intansi terkait dan masyarakat
lainnya.
Bakti TNI sebagai salah satu metoda Binter merupakan pelibatan TNI sebagai
komponen utama pertahanan negara dalam membantu penyelenggaraan kegiatan
kemanusiaan untuk menangani masalahmasalah sosial dan kemanusiaan atas
permintaan instansi terkait dan atau inisiatif sendiri yang dilaksanakan secara bersama-
sama dengan instansi terkait dan masyarakat tanpa mengabaikan kesiapan satuan.
Disamping itu Bakti TNI juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk melaksanakan
pemberdayaan wilayah pertahanan yang menjadi salah satu tugas yang harus
dilaksanakan oleh TNI AD. Komando Kewilayahan sebagai ujung tombak TNI AD dalam
melaksanakan pembinaan teritorial melalui pemberdayaan wilayah pertahanan yang
implementasinya di lapangan diwujudkan dengan kegiatan Bakti TNI baik berupa kegiatan
Karya Bakti maupun Operasi Bakti ditujukan untuk membantu pemerintah dalam menggali
potensi yang ada di wilayah guna kepentingan pertahanan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dan dalam lingkup internal TNI AD sendiri melalui Bakti TNI
diharapkan akan terwujud kemanunggalan TNI – Rakyat.
Penyelenggaraan Bakti TNI pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat, sebagai sarana untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat di
wilayah, guna mewujudkan kemanunggalan TNIRakyat dalam rangka meningkatkan
ketahanan nasional sehingga proses pelaksanaan pemberdayaan wilayah pertahanan
darat yang menjadi tugas TNI AD dapat berjalan optimal. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan TNI AD khususnya Kowil untuk mewujudkan tujuan Bakti TNI
tersebut. Beberapa faktor tersebut dapat berasal dari dalam institusi Kowil itu sendiri
berupa kekuatan yang dapat dieksploitir guna menunjang keberhasilan penyelenggaraan
Bakti TNI dan kelemahan yang perlu mendapat perhatian agar tidak menghambat
penyelenggaraan Bakti TNI. Sementara itu faktor dari luar meliputi peluang yang perlu
untuk dimanfaatkan serta kendala yang harus dapat dieliminir agar tidak berpotensi
menimbulkan hambatan dalam rangka penyelenggaraan Bakti TNI.

PEMBAHASAN
Satkowil menyelenggarakan Binter dalam rangka membantu pemerintah
memberdayakan potensi wilayah menjadi kekuatan pertahanan negara. Penyelenggaraan
pembinaan teritorial dilaksanakan dengan menggunakan berbagai macam metode untuk
mewujudkan sasaran Binter. salah satu metode adalah Bhakti TNI yang kegiatannya
melalui operasi bhakti dan karya bhakti. Operasi bhakti dilaksanakan dengan beberapa
macam bentuk operasi yang diselenggarakan berdasarkan perintah dengan
memanfaatkan tenaga, dana dan sarana yang dibatasi oleh sasaran, ruang dan waktu,
sedangkan kegiatan karya bhakti dilaksanakan atas dasar inisiatif satuan mengacu
kepada situasi, kondisi dan kemampuan satuan. Implementasi metode Bhakti TNI yang
selama ini berjalan telah memberikan manfaat pada aspek pembangunan dan
kepentingan kesejahteraan masyarakat serta memberikan manfaat untuk kepentingan
pertahanan, namun belum dapat diukur sampai sejauh mana keberhasilan Bhakti TNI
dihadapkan kepada kepentingan pertahanan bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan
sasaran Binter.
Ruang juang merupakan perwujudan dari hasil pembinaan potensi geografi yang
meliputi bidang sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan segenap potensi
sumber kekayaan alam dibina menjadi kekuatan geografi dalam wujud ruang juang yang
tangguh dan memiliki daya tangkal kewilayahan untuk kepentingan pertahanan. Kegiatan
Bhakti TNI yang selama ini diprogramkan dan dilaksanakan berkaitan dengan
kepentingan ruang juang yang tangguh antara lain:
a. Hampir semua Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD)
membuat program memperbaiki jalan, membuka jalan baru, membuat atau
memperbaiki jembatan dan sarana lainnya guna mentransformasikan
pembangunan yang ada untuk mewadahi kepentingan pertahanan khususnya
aplikasi sebagai jalan pendekat.
b. Beberapa Satgas membangun bak penampungan air, pembuatan sumur dan
pemasangan pipa air minum sesuai kebutuhan daerah guna mewadahi untuk
kepentingan sumber logistik wilayah.
c. Daerah pantai yang masyarakatnya adalah nelayan, Program TMMD diarahkan
untuk merehabilitasi dermaga, mengadakan pembangkit listrik skala kecil untuk
mewadahi bagi kepentingan cadangan materiil strategis apabila dipelihara dan
ditingkatkan pembangunannya.
d. Penyelenggaraan Bhakti TNI yang bermasalah terjadi di Kodim Tapanuli
Tengah, yaitu penyelenggaraan TMMD ke 82 tahun 2008, permasalahan tersebut
terletak pada sasaran yang dialihkan, sehingga pelaksanaan Bhakti TNI di daerah
tersebut tertunda selama 2 (dua) bulan14. Permasalahan lain yang menonjol
adalah penyelenggaraan Bhakti TNI di Kodim Tanah Datar pada saat
penyelenggaraan TMMD ke 83 tahun 2009, permasalahan tersebut adalah
masyarakat meminta ganti rugi karena lahan pertanian rakyat digunakan untuk
pembangunan jalan.

PENUTUP.
Bakti TNI merupakan salah satu metode yang dinilai efektif untuk mewujudkan
partisipasi masyarakat dalam rangka menciptakan kemanunggalan TNI dengan Rakyat,
serta dalam upaya memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa guna menjaga
Keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia . Namun dalam implementasinya
penyelenggaraan Bakti TNI belum mencapai hasil yang optimal, hal ini disebabkan karena
pelaksanaan setiap tahapan pada kegiatan Bakti TNI belum dilaksanakan secara, piranti
lunak belum lengkap, serta Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
Bakti TNI dengan pemerintah daerah belum maksimal.
Agar penyelenggaraan Bakti TNI mampu mencapai hasil yang optimal maka perlu
ditempuh langkah optimalisasi dengan meningkatkan kegiatan pada setiap tahapan Bakti
TNI, latihan dan penataran, penyamaan visi dan misi tentang penyelenggaraan Bakti TNI,
penyusunan protap-protap penyelenggaraan pemberdayaan wilayah pertahanan darat,
serta peningkatan kerjasama antara aparat Kowil dengan pemerintah daerah serta
instansi terkait lainnya dengan harapan melalui Bakti TNI dapat mencapai sasaran yang
telah disusun yakni terwujudnya kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Dengan adanya upaya ke arah yang lebih baik dengan berbagai langkah yang
disesuaikan dengan aturan dan norma yang diberlakukan, baik terhadap peran dan fungsi
dari Kowil itu sendiri melalui penyamaan visi, misi dan persepsi, maupun kinerja Aparat
Kowil melalui peningkatan lima kemampuan teritorial serta kegiatan Bakti TNI melalui
Operasi Bakti dan Karya Bakti yang dilaksanakan pada intinya adalah untuk merebut hati
rakyat dengan bersikap dan berperilaku baik terhadap rakyat sehingga timbul simpati
rakyat terhadap TNI sehingga mendorong terwujudnya Kemanunggalan TNI-Rakyat.
Kondisi ini akan melahirkan kekuatan sinergis yang diperlukan bagi upaya-upaya untuk
mewujudkan keberhasilan pelaksanaan pemberdayaan wilayah pertahanan darat yang
menjadi tugas dari Kowil.

KESIMPULAN.
Bakti TNI merupakan salah satu metode yang dinilai efektif untuk mewujudkan
partisipasi masyarakat dalam rangka menciptakan kemanunggalan TNI dengan Rakyat,
serta dalam upaya memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa guna menjaga
Keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia . Namun dalam implementasinya
penyelenggaraan Bakti TNI belum mencapai hasil yang optimal, hal ini disebabkan karena
pelaksanaan setiap tahapan pada kegiatan Bakti TNI belum dilaksanakan secara, piranti
lunak belum lengkap, serta Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
Bakti TNI dengan pemerintah daerah belum maksimal.
Agar penyelenggaraan Bakti TNI mampu mencapai hasil yang optimal maka perlu
ditempuh langkah optimalisasi dengan meningkatkan kegiatan pada setiap tahapan Bakti
TNI, latihan dan penataran, penyamaan visi dan misi tentang penyelenggaraan Bakti TNI,
penyusunan protap-protap penyelenggaraan pemberdayaan wilayah pertahanan darat,
serta peningkatan kerjasama antara aparat Kowil dengan pemerintah daerah serta
instansi terkait lainnya dengan harapan melalui Bakti TNI dapat mencapai sasaran yang
telah disusun yakni terwujudnya kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Dengan adanya upaya ke arah yang lebih baik dengan berbagai langkah yang
disesuaikan dengan aturan dan norma yang diberlakukan, baik terhadap peran dan fungsi
dari Kowil itu sendiri melalui penyamaan visi, misi dan persepsi, maupun kinerja Aparat
Kowil melalui peningkatan lima kemampuan teritorial serta kegiatan Bakti TNI melalui
Operasi Bakti dan Karya Bakti yang dilaksanakan pada intinya adalah untuk merebut hati
rakyat dengan bersikap dan berperilaku baik terhadap rakyat sehingga timbul simpati
rakyat terhadap TNI sehingga mendorong terwujudnya Kemanunggalan TNI-Rakyat.
Kondisi ini akan melahirkan kekuatan sinergis yang diperlukan bagi upaya-upaya untuk
mewujudkan keberhasilan pelaksanaan pemberdayaan wilayah pertahanan darat yang
menjadi tugas dari Kowil.
Saran.
a. Perlu adanya peningkatan kegiatan pada setaiap tahapan pada Bakti TNI sehingga
tersusun dengan cermat sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapakan.
b. Perlu adanya kegiatan pendidikan, latihan dan penataran yang dilaksanakan di
satuan untuk membekali pengetahuan dan keterampilan bagi aparat Kowil yang
menyangkut materi Bakti TNI.
c. Perlu adanya revisi dan penyusunan piranti lunak berupa buku-buku petunjuk dan
Protap-protap penyelenggaraan Bakti TNI dan penyelenggaraan pemberdayaan wilayah
pertahanan darat.

Anda mungkin juga menyukai