Anda di halaman 1dari 33

DAFTAR ISI

Halaman

Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/18-02/XII/2010 tanggal 16


Desember 2010 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penerimaan
Materiil/Bekal TNI AD ................................................................................................... 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum. …………………………………......……..........………........... 4

2. Maksud dan Tujuan ………………………………………........…….. 4

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ……………………………................ 5

4. Landasan ………………………………………………….............….. 5

5. Pengertian ……………………………………………........…............ 6

BAB II KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

6. Umum ……………………………..…………………………............… 6

7. Sasaran .......................................................................................... 6

8. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Kegiatan ......................... ......………. 6

9. Ketentuan Administrasi.................................................................... 7

BAB III PENGORGANISASIAN

10. Umum...................................................................................... ...... 8

11. Organisasi Pelaksana ................................................................... 8

12. Tugas dan Tanggung jawab.......................................................... 9

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN

13. Umum ………………………………………………....…………….... 15

14. Penerimaan Materiil/Bekal Hasil Pengadaan/Pembangunan/

Perakitan ................................................................. …………................ 15

15. Penerimaan Materiil/Bekal Hasil Hibah ………………...…..…….. 18

i
16. Penerimaan Materiil/Bekal Hasil Rampasan/Pungutan ....... 19

17. Penerimaan Materiil/Bekal Hasil Pengembalian dari

Satuan .................................................................................................... 21

BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

18. Umum ..........………………………………………......................... 23

19. Pengawasan …………................................................................. 23

20. Pengendalian…............................................................................ 23

BAB VI PENUTUP

21. Keberhasilan …………………………………................................. 24

22. Penyempurnaan ……………………………................................... 24

SUBLAMPIRAN A : PENGERTIAN .................................................................................... 25

SUBLAMPIRAN B : SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN BUKU PETUNJUK

ADMINISTRASI TENTANG PENERIMAAN MATERIIL/

BEKAL TNI AD .................................................................................... 27

SUBLAMPIRAN C : PROSES PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL HASIL PENGADAAN

PEMBANGUNAN/PERAKITAN ......................................................... 28

SUBLAMPIRAN D : PROSES PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL HASIL HIBAH ............ 29

SUBLAMPIRAN E : PROSES PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL HASIL RAMPASAN/

PUNGUTAN ....................................................................................... 30

SUBLAMPIRAN F : PROSES PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL PENGEMBALIAN

SATUAN ............................................................................................. 31

SUBLAMPIRAN G : DAFTAR CONTOH SURAT, FORMULIR DAN BERITAACARA .... 32

ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


Nomor : Perkasad/ 18 - 02 / XII / 2010

tentang

BUKU PETUNJUK ADMINISTRASI


TENTANG PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL TNI AD

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT

Menimbang : 1. Bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa Buku Petunjuk


Administrasi untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas bagi satuan dan sumber bahan ajaran bagi lembaga pendidikan di
lingkungan Angkatan Darat.

2. Bahwa dalam hal ini, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu


dikeluarkan Peraturan Kasad mengenai Buku Petunjuk Administrasi
tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD.

Mengingat : 1. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/1/VII/2007 tanggal 5 Juli


2007 tentang pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Administrasi
tentang Tulisan Dinas di Lingkungan Angkatan Darat.

2. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/2/VII/2007 tanggal 5 Juli


2007 tentang pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Administrasi
tentang Penyusunan dan Penerbitan Doktrin/Buku Petunjuk Angkatan
Darat.
2

3. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/144/IX/2007 tanggal 28


September 2007 tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Logistik.

4. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/24/II/2006 tanggal 3


Februari 2006 tentang pengesahan berlakunya Buku Petunjuk
Pembinaan tentang Doktrin TNI AD.

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/252/II/2010 tanggal 16 Februari


2010 tentang Perintah melaksanakan Penyusunan/Revisi Bujuk dan
Bujuklak TNI AD TA. 2010 diantaranya Buku Petunjuk Administrasi
tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD.

2. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/375/III/2010 tanggal 5 Maret


2010 tentang Perintah melaksanakan Penyusunan/Revisi Buku
Petunjuk Administrasi tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD.

3. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan Buku Petunjuk


Administrasi tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Buku Petunjuk Administrasi tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI


AD, sebagaimana yang tercantum dalam lampiran peraturan ini
dengan menggunakan kode PA : LOG-10.a.

2. Buku Petunjuk Administrasi tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI


AD ini berklasifikasi BIASA.

3. Asisten Logistik Kasad sebagai Pembina Materi Buku Petunjuk


Administrasi tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD ini.

4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi Buku Petunjuk


Administrasi ini dinyatakan tidak berlaku.
3

5. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 16 Desember 2010

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat

Cap/tertanda

Distribusi : Budiman
Letnan Jenderal TNI
A dan B Angkatan Darat

Tembusan : Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat
1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Asrenum Panglima TNI
4. Dirjen Renhan Kemhan RI S. Aritonang
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Peraturan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Perkasad/18-02/XII/2010
Tanggal 16 Desember 2010

BUKU PETUNJUK ADMINISTRASI


tentang
PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL TNI AD

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pembekalan adalah suatu usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk melengkapi


semua jenis materiil/bekal TNI AD guna kesiapan dan kesiagaan dalam rangka
pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI AD yang dimulai dari penentuan
kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penimbunan/penyimpanan, distribusi,
pemeliharaan dalam penyimpanan dan penghapusan materiil/bekal TNI AD.

b. Penerimaan materiil/bekal merupakan salah satu kegiatan dalam siklus


pembekalan materiil/bekal TNI AD yang meliputi penerimaan materiil/bekal hasil
pengadaan/pembangunan/perakitan, hasil hibah, hasil rampasan/pungutan dan hasil
pengembalian satuan. Selama ini penerimaan materiil/bekal TNI AD belum mencapai
hasil yang optimal dikarenakan adanya hambatan dan ketidakteraturan sebagai
akibat perbedaan pemahaman dan ketidaksamaan mekanisme penerimaan
materiil/bekal di lingkungan Angkatan Darat.

c. Agar penerimaan materiil/bekal TNI AD mencapai hasil yang optimal,


menjamin kelancaran dan ketertiban, serta diperoleh kesamaan dan keseragaman
mekanisme penerimaan materiil/bekal di lingkungan Angkatan Darat, maka
diperlukan pedoman dalam pelaksanaan kegiatannya berupa Buku Petunjuk
Administrasi tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Bujukmin tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD ini


dimaksudkan untuk memberikan petunjuk tentang pelaksanaan kegiatan penerimaan
materiil/bekal di lingkungan Angkatan Darat
5

b. Tujuan. Bujukmin tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD bertujuan agar


dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penerimaan materiil/bekal di
lingkungan Angkatan Darat sehingga diperoleh kesamaan pemahaman dan tindakan
untuk mencapai hasil yang optimal.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan Bujukmin tentang Penerimaan


Materiil/Bekal TNI AD ini meliputi tata cara pelaksanaan kegiatan penerimaan
materiil/bekal di lingkungan Angkatan Darat.

b. Tata Urut. Bujukmin tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD ini disusun


dengan tata urut sebagai berikut :

1) Bab I Pendahuluan
2) Bab II Ketentuan Umum Pelaksanaan
3) Bab III Pengorganisasian
4) Bab IV Pelaksanaan Kegiatan
5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian
6) Bab VI Penutup

4. Landasan.

a. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor Per/19/M/X/2007 tanggal 30 Oktober


2007 tentang Pokok-Pokok Penyelenggaraan Perbendaharaan Materiil di Lingkungan
Departemen Pertahanan dan TNI.

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/1/VII/2007 tanggal 5 Juli 2007 tentang


pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Administrasi tentang Tulisan Dinas di
Lingkungan Angkatan Darat.

c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/2/VII/2007 tanggal 5 Juli 2007 tentang


pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan dan
Penerbitan Doktrin/Buku Petunjuk Angkatan Darat.

d. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/144/IX/2007 tanggal 28 September 2007


tentang Buku Petunjuk Pembinaan tentang Logistik.

e. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/56/III/2004 tanggal 9 Maret 2004 tentang


Pengesahan Berlakunya Buku Petunjuk Induk tentang Logistik.
6

f. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/24/II/2006 tanggal 3 Pebruari 2006


tentang Bujukbin tentang Doktrin TNI AD.

g. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/456/XI/2006 tanggal 30 November 2006


tentang Pengesahan Berlakunya Naskah Sementara Buku Petunjuk Administrasi
tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD.

5. Pengertian. (Sublampiran A).

BAB II

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

6. Umum. Penerimaan materiil/bekal sebagai salah satu bagian dari pembinaan


pembekalan Angkatan Darat dilaksanakan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan
materiil/bekal satuan-satuan Angkatan Darat dalam rangka mendukung terlaksananya tugas
pokok TNI AD. Agar penyelenggaraan kegiatan penerimaan materiil/bekal TNI AD berjalan
dengan baik dan benar serta sesuai ketentuan, maka perlu adanya penetapan sasaran,
prinsip-prinsip kegiatan maupun ketentuan administrasi.

7. Sasaran.

a. Terselenggaranya mekanisme kerja dan administrasi penerimaan


materiil/bekal yang aman, efektif dan efisien sesuai aturan/ketentuan keordonaturan
yang berlaku.

b. Terwujudnya tertib administrasi dalam kegiatan penerimaan materiil/bekal di


lingkungan Angkatan Darat.

c. Tersedianya materiil/bekal TNI AD baik secara kuantitas maupun kualitas.

8. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Kegiatan.

a. Tertib. Pelaksanaan penerimaan materiil/bekal TNI AD harus melalui


mekanisme dan prosedur ketentuan keordonaturan yang berlaku.

b. Terpadu. Pelaksanaan penerimaan materiil/bekal terpadu dalam upaya


mendukung rencana operasi, pendidikan, latihan dan tugas-tugas rutin satuan
Angkatan Darat.
7

c. Perencanaan dan Pengendalian Terpusat. Pelaksanaan penerimaan


materiil/bekal harus berpedoman kepada perencanaan dan pengendalian secara
terpusat, sesuai dengan tataran kewenangan dan aturan yang berlaku.

d. Peka. Pelaksanaan penerimaan materiil/bekal harus peka terhadap


materiil/bekal kritis dan vital yang memerlukan perlakuan khusus.

e. Akuntabel. Pelaksanaan penerimaan materiil/bekal secara kuantitas dan


kualitas harus sesuai dengan semua dokumen, aturan dan ketentuan administrasi
sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

9. Ketentuan Administrasi. Ketentuan administrasi merupakan aturan/ketentuan atau


tata cara yang harus dipenuhi dalam kegiatan penerimaan materiil/bekal di lingkungan
Angkatan Darat, baik pelaksanaan penerimaan materiil/bekal di tingkat Balakpus TNI AD,
tingkat Kotama sampai tingkat Satuan Pemakai meliputi :

a. Administrasi penerimaan materiil/bekal TNI AD tingkat pusat dan daerah


dilaksanakan oleh Ordonatur Materiil/Bekal, Bendaharawan dan Komisi Pemeriksaan
Materiil/Bekal.

b. Melengkapi seluruh dokumen administrasi yang berlaku dalam proses


penerimaan materiil/bekal baik dalam bentuk tertulis maupun tersimpan dalam sistem
kompuerisasi.

c. Macam Dokumen Administrasi Penerimaan.

1) Surat perintah penerimaan materiil/bekal TNI AD (dari proses


pengadaan/pembangunan/perakitan, hasil hibah, hasil pungutan/rampasan
dan pengembalian satuan).

2) Dokumen Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal.

a) Berita acara pemeriksaan penerimaan materiil/bekal.

b) Berita acara lainnya, jika diperlukan.

3) Surat Pemberitahuan Penerimaan Materiil/Bekal.

4) Bukti Tanda Penerimaan Materiil/Bekal.

5) Kartu peneriman harian.


8

BAB III

PENGORGANISASIAN

10. Umum. Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan kegiatan penerimaan


materiil/bekal di lingkungan Angkatan Darat, maka perlu disusun organisasi pelaksana
kegiatan penerimaan materiil/bekal TNI AD beserta penjabaran tataran kewenangan, tugas
dan tanggung jawab yang jelas mulai dari tingkat Pusat, Daerah maupun Satuan Pemakai.

11. Organisasi Pelaksana. Organisasi pelaksana kegiatan penerimaan materiil/ bekal


di lingkungan Angkatan Darat adalah seluruh Pembina Materiil/Bekal, baik pusat maupun
daerah dan satuan perawatan seluruh jajaran TNI AD dengan struktur organisasi sebagai
berikut :

a. Tingkat Pusat.

1) Ordonatur Materiil/Bekal : Kasad.

2) Pembantu Ordonatur Materiil/Bekal : Aslog Kasad.

3) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu : Kabalakpus Pembina Materiil/


Bekal.

4) Bendaharawan Materiil/Bekal : Kepala Gupus Balakpus Pembina


Materiil/Bekal.

5) Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal. Komisi Pemeriksaan


Penerimaan Materiil/Bekal berjumlah ganjil tediri dari sekurang-kurangnya 3
(tiga) orang terdiri dari seorang anggota komisi berpangkat Perwira untuk
memimpin komisi, satu orang merangkap sebagai sekretaris dan satu orang
lainnya sebagai tenaga ahli di bidangya. Komisi Pemeriksaan Penerimaan
Materiil/Bekal dibentuk dan diangkat oleh Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu
sesuai kewenangannya dengan surat perintah.

b. Tingkat Daerah.

1) Ordonatur Materiil/Bekal : Pangdam.

2) Pembantu Ordonatur Materiil/Bekal : Aslog Kasdam.

3) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu : Kabalak Pembina Materiil/Bekal


Kodam.

4) Bendaharawan Materiil/Bekal : Kepala Gudrah.


9

5) Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal. Komisi Pemeriksaan


Penerimaan Materiil/Bekal berjumlah ganjil tediri dari sekurang-kurangnya 3
(tiga) orang terdiri dari seorang anggota komisi berpangkat Perwira untuk
memimpin komisi, satu orang merangkap sebagai sekretaris dan satu orang
lainnya sebagai tenaga ahli di bidangya. Komisi Pemeriksaan Penerimaan
Materiil/Bekal dibentuk dan diangkat oleh Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu
sesuai kewenangannya dengan surat perintah.

c. Tingkat Satuan Pemakai.

1) Penanggungjawab : Dan/Ka Satkai.

2) Pembantu : Kagud Satkai.

12. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Tingkat Pusat.

1) Ordonatur Materiil/Bekal.

a) Tugas.

(1) Menetapkan kebijakan tentang penerimaan materiil/bekal


TNI AD.

(2) Menetapkan kebijakan tentang prosedur dan mekanisme


pelaksanaan petugas dan pejabat gudang tentang tuntutan ganti
rugi terhadap para pemakai materiil/bekal, dalam hal terjadi
kerusakan atau kehilangan materiil/bekal dan lain-lain karena
kelalaian dalam melaksanakan tugasnya, yang mengakibatkan
kerugian negara.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari,


memberikan pelimpahan wewenang kepada pejabat yang ditunjuk
sesuai jabatan dan fungsinya serta bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya kepada Panglima TNI.

2) Pembantu Ordonatur Materiil/Bekal.

a) Tugas

(1) Menjabarkan kebijakan dan menyusun rencana


pelaksanaan penerimaan materiil/bekal bagi satuan-satuan TNI
AD, sesuai kebijakan Kasad.
10

(2) Menyelenggarakan perencanaan penerimaan


materiil/bekal dan melaksanakan pengawasan serta
pengendalian dalam pelaksanaan penerimaan materiil/bekal TNI
AD.

(3) Memberi petunjuk kepada Komisi Pemeriksaan Materiil/


Bekal tentang rencana penerimaan materiil/bekal TNI AD.

b) Tanggung jawab. Pembantu Ordonatur Materiil/Bekal dalam


pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Ordonatur Materiil/
Bekal.

3) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu.

a) Tugas.

(1) Menerbitkan surat perintah penerimaan materiil/bekal


dalam rangka penerimaan materiil/bekal.

(2) Memerintahkan Bendaharawan Materiil/Bekal untuk


melaksanakan penelitian administrasi dan pengujian fisik atas
tindakan penerimaan materiil/bekal TNI AD.

(3) Membentuk Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal dan


selanjutnya memberikan petunjuk kepada Komisi Pemeriksaan
Materiil/Bekal dan Bendaharawan Materiil/Bekal tentang
pelaksanaan tugas pemeriksaan materiil/bekal.

(4) Menyelesaikan tuntutan ganti rugi terhadap para pemakai


dan pemelihara materiil/bekal, dalam hal terjadi kerusakan atau
kehilangan materiil/bekal dan lain-lain yang mengakibatkan
kerugian negara, setelah ada penyelidikan dan keputusan
pimpinan.

(5) Memerintahkan Bendaharawan Materiil dalam rangka


penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran materiil/bekal.

(6) Mengesahkan berita acara Komisi Pemeriksaan


Materiil/Bekal.
11

(7) Menerima atau menolak berita acara pemeriksaan yang


dibuat oleh Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal dan berhak untuk
memerintahkan pemeriksaan ulang.

(8) Untuk kepentingan negara, berwenang menindak


Bendaharawan Materiil/Bekal atas terjadinya kerugian negara
dalam pelaksanaan pergudangan materiil/bekal di lingkungannya.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung


jawab kepada Ordonatur Materiil/Bekal.

4) Bendaharawan Materiil/Bekal.

a) Tugas.

(1) Menerima dan menyimpan materiil/bekal sesuai dengan


ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku serta
berkewajiban menyusun pertanggungjawaban pengurusan
administrasi perbendaharaan materiil/bekal kepada Ordonatur
Materiil/Bekal yang mengangkatnya.

(2) Melaksanakan tata usaha pergudangan sesuai dengan


ketentuan yang berlaku.

(3) Mengajukan permintaan kebutuhan untuk pengisian


persediaan.

(4) Melaksanakan pemeriksaan materiil/bekal bersama-sama


Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal.

(5) Mengatur tata cara pergudangan serta mengawasi para


petugas gudang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya


Bendaharawan Materiil bertanggung jawab kepada Ordonatur
Materiil/Bekal Pembantu.

5) Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal.

a) Tugas.
12

(1) Memeriksa, menghitung dan menguji materiil/bekal yang


diterima, baik dari segi kuantitas maupun kualitas (uji fungsi)
sesuai kebutuhan satuan.

(2) Menuangkan hasil pemeriksaan materiil/bekal ke dalam


Berita Acara lengkap dengan data materiil/bekal, model, tipe,
part number dan serial number untuk diajukan kepada Ordonatur
Materiil/Bekal Pembantu setelah ditandatangani atau diketahui
oleh Bendaharawan Materiil/Bekal.

(3) Melaporkan apabila terdapat kejanggalan atau


ketidaksesuaian materiil/bekal dan mencantumkan hal tersebut
dalam berita acara hasil pemeriksaan.

b) Tanggung jawab. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi


Pemeriksaan Materiil/Bekal bertanggung jawab kepada Ordonatur
Materiil/Bekal Pembantu.

b. Tingkat Daerah.

1) Ordonatur Materiil/Bekal.

a) Tugas.

(1) Menetapkan kebijakan tentang penerimaan materiil/bekal


TNI AD di wilayahnya.

(2) Menetapkan kebijakan tentang prosedur dan mekanisme


pelaksanaan petugas dan pejabat gudang daerah tentang
tuntutan ganti rugi terhadap para pemakai materiil/bekal, dalam
hal terjadi kerusakan atau kehilangan materiil/bekal dan lain-lain
karena kelalaian dalam melaksanakan tugasnya, yang
mengakibatkan kerugian negara.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari,


memberikan pelimpahan wewenang kepada pejabat yang ditunjuk
sesuai jabatan dan fungsinya serta bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya kepada Kasad.

2) Pembantu Ordonatur Materiil/Bekal.

a) Tugas.
13

(1) Menjabarkan kebijakan dan menyusun rencana


pelaksanaan penerimaan materiil/bekal bagi Satuan jajaran
Angkatan Darat di wilayahnya, sesuai kebijakan Pangkotama.

(2) Menyelenggarakan perencanaan penerimaan materiil/


bekal danmelaksanakan pengawasan serta pengendalian dalam
pelaksanaan penerimaan materiil/bekal TNI AD di wilayahnya.

(3) Memberikan petunjuk kepada Komisi Pemeriksaan


Penerimaan Materiil/Bekal tentang rencana penerimaan
materiil/bekal TNI AD yang diterima di Kotamanya.

b) Tanggung jawab. Pembantu Ordonatur Materiil/Bekal dalam


pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Ordonatur
Materiil/Bekal/Pangdam.

3) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu.

a) Tugas.

(1) Memerintahkan Bendaharawan Materiil/Bekal dalam


rangka penerimaan materiil/bekal berdasarkan Perintah
Pengeluaran Materiil/Bekal (PPM).

(2) Memerintahkan Bendaharawan Materiil/Bekal untuk


melaksanakan penelitian administrasi dan pengujian fisik atas
tindakan penerimaan materiil/bekal TNI AD.

(3) Membentuk Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal dan


selanjutnya memberikan petunjuk kepada Komisi Pemeriksaan
Materiil/Bekal dan Bendaharawan Materiil/Bekal tentang
pelaksanaan tugas pemeriksaan materiil/bekal.

(4) Menyelesaikan tuntutan ganti rugi terhadap para pemakai


dan pemelihara materiil/bekal, dalam hal terjadi kerusakan atau
kehilangan materiil/bekal dan lain-lain, yang mengakibatkan
kerugian negara.

(5) Memerintahkan Bendaharawan Materiil/Bekal dalam


rangka penerimaan materiil/bekal.
14

(6) Mengesahkan berita acara penerimaan materiil/bekal.

(7) Menerima atau menolak berita acara pemeriksaan yang


dibuat oleh Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal dan berhak untuk
memerintahkan pemeriksaan ulang.

(8) Berwenang menindak Bendaharawan Materiil/Bekal atas


terjadinya kerugian negara dalam pelaksanaan pergudangan
materiil/bekal di areal service-nya.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung


jawab kepada Ordonatur Materiil/Bekal/Pangdam.

4) Bendaharawan Materiil/Bekal.

a) Tugas.

(1) Menerima, menyimpan dan mengeluarkan materiil/bekal


sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku
serta berkewajiban menyusun pertanggungjawaban pengurusan
administrasi perbendaharaan materiil/bekal kepada Ordonatur
Materiil/Bekal Pembantu yang mengangkatnya.

(2) Melaksanakan pentatausahaan penerimaan materiil/bekal


sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik secara tertulis
maupun tersimpan dalam sistem komputerisasi.

(3) Mengajukan permintaan kebutuhan untuk pengisian


persediaan.

(4) Melaksanakan pemeriksaan peneirmaan materiil/bekal


bersama-sama dengan Komisi Pemeriksaan Penerimaan
Materiil/Bekal.

(5) Mengatur tata cara penerimaan materiil/bekal serta


mengawasi para petugas gudang dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya.

b) Tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugasnya


Bendaharawan Materiil/Bekal bertanggung jawab kepada Ordonatur
Materiil/Bekal Pembantu.
15

5) Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal.

a) Tugas.

(1) Memeriksa, menghitung dan menguji materiil/bekal yang


diterima, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

(2) Menuangkan hasil pemeriksaan penerimaan


materiil/bekal ke dalam Berita Acara lengkap dengan data
materiil/bekal, model, tipe, part number dan serial number untuk
diajukan kepada Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu setelah
ditandatangani atau diketahui oleh Bendaharawan Materiil/Bekal.

(3) Melaporkan apabila terdapat ketidaksesuaian


materiil/bekal dan mencantumkan hal tersebut dalam berita acara
pemeriksaan penerimaan materiil/bekal.

b) Tanggung jawab. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi


Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal bertanggung jawab kepada
Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu.

c. Tingkat Satuan.

1) Komandan Satuan Pemakai bertugas :

a) Menerima, memeriksa dan menyimpan materiil/bekal dari


Komando Atas, untuk selanjutnya dipergunakan sesuai peruntukannya.

b) Melaporkan secara tertulis ke Komando Atas mengenai hasil


penerimaan materiil/bekal di Satuannya, dengan mencantumkan jumlah
dan jenis materiil/bekal.

2) Kepala gudang satuan menyusun, memelihara dan menertibkan


kelengkapan administrasi dalam setiap penerimaan materiil/bekal di
satuannya. Dalam pelaksanaan penerimaan materiil/bekal, Kepala gudang
bertanggung jawab kepada Komandan satuannya.
16

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

13. Umum. Kegiatan penerimaan materiil/bekal, baik di tingkat Pusat, Daerah


maupun Satuan Pemakai, yang bersumber dari pengadaan (dalam negeri, luar negeri
dan hasil produksi), pembangunan, perakitan, hibah (penerimaan yang berasal dari
pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional,
badan/lembaga dalam negeri atau perorangan, maupun instansi pemerintah dalam
negeri), hasil rampasan/pungutan, hasil pengembalian satuan dilaksanakan melalui tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku.

14. Penerimaan Materiil/Bekal Hasil Pengadaan/Pembangunan/Perakitan.

a. Tahap Perencanaan.

1) Surat pemberitahuan dari Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu tentang


akan adanya materiil/bekal yang akan diterima dari hasil pengadaan/
pembangunan/perakitan tahun anggaran.

2) Atas dasar surat pemberitahuan tersebut, Bendaharawan Materiil/Bekal


merencanakan administrasi penerimaan materiil/bekal.

3) Bendaharawan Materiil/Bekal mengajukan surat usulan Komisi


Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal kepada Ordonatur Materiil/Bekal
Pembantu.

4) Untuk satuan pemakai, perencanaan penerimaan materiil/bekal


dilakukan setelah ada surat pemberitahuan dari satuan atas tentang
materiil/bekal yang akan diterima.

b. Tahap Persiapan.

1) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan surat perintah


penerimaan materiil/bekal.

2) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan surat perintah komisi


penerimaan materiil/bekal.

3) Bendaharawan Materiil/Bekal memerintahkan Kepala Gudang (gudang


transito dan gudang komoditi) untuk mempersiapkan administrasi penerimaan
materiil/bekal.
17

4) Kepala gudang pemakai menyiapkan administrasi penerimaan


materiil/bekal yang akan diterima.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal melaksanakan


pemeriksaan penerimaan materiil/bekal yang diterima dari aspek jenis barang,
jumlah, ukuran, spesifikasi teknis, kemasan/pembungkus dan lain
sebagainya berdasarkan kontrak pengadaan serta meyakinkan bahwa
penerimaan materiil/bekal yang diterima dalam kondisi baik, yang disaksikan
oleh Bendaharawan Materiil/Bekal.

2) Untuk penerimaan materiil/bekal yang tidak sesuai dengan hasil


kontrak pengadaan maka Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal
membuat catatan khusus data materiil/bekal yang diterima tersebut dan
dikembalikan kepada penyedia materiil/bekal (rekanan) untuk mendapatkan
penggantian.

3) Hasil pemeriksaan penerimaan materiil/bekal dituangkan dalam Berita


Acara Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal dan ditandatangani
oleh Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal.

4) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengesahkan Berita Acara Komisi


Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal bila telah sesuai dengan kontrak.

5) Untuk satuan pemakai menyiapkan administrasi penerimaan


materiil/bekal yang akan diterima.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan perintah penerimaan


materiil/bekal kepada Bendaharawan Materiil/Bekal.

2) Atas dasar perintah penerimaan materiil/bekal dari Ordonatur


Materiil/Bekal Pembantu, Bendaharawan Materiil/Bekal sebagai petugas
administrasi pergudangan mencatat penerimaan materiil/bekal berdasarkan
tanda penerimaan materiil/bekal ke dalam buku penerimaan gudang.

3) Bendaharawan Materiil/Bekal melaporkan materiil/bekal yang diterima


kepada Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu, dengan tembusan kepada
Ordonatur Materiil/Bekal.
18

4) Bendaharawan materiil/bekal setelah melaporkan penerimaan


materiil/bekal kepada Ordonatur Materiil/Bekal Pemabntu, dilanjutkan dengan
pemutakhiran data materiil/bekal persediaan kedalam SIMAK-BMN.

5) Untuk satuan pemakai melaporkan adminsitrasi penerimaan


materiil/bekal yang telah diterima ke Komando Atas.

15. Penerimaan Materiil/Bekal Hasil Hibah.

a. Tahap Perencanaan.

1) Surat pemberitahuan dari Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu tentang


akan adanya materiil/bekal hasil hibah dari suatu Instansi.

2) Atas dasar surat pemberitahuan tersebut, Bendaharawan Materiil/Bekal


merencanakan administrasi penerimaan materiil/bekal.

3) Bendaharawan Materiil/Bekal mengajukan surat usulan Komisi


Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal kepada Ordonatur Materiil/Bekal
Pembantu.

4) Untuk satuan pemakai, penerimaan materiil/bekal hasil hibah dilakukan


setelah ada surat/dokumen hibah materiil/bekal dari instansi/orang yang
memberikan hibah.

b. Tahap Persiapan.

1) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan surat perintah


penerimaan materiil/bekal hasil hibah.

2) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan surat perintah


Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal hasil hibah.

3) Bendaharawan Materiil/Bekal memerintahkan Kepala Gudang (gudang


transito dan gudang komoditi) untuk mempersiapkan administrasi penerimaan
materiil/bekal hasil hibah.

4) Untuk gudang satuan pemakai menyiapkan administrasi penerimaan


materiil/bekal hasil hibah.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal melaksanakan


pemeriksaan penerimaan materiil/bekal yang diterima dari aspek jenis barang,
jumlah, ukuran, spesifikasi teknis, kemasan/pembungkus dan lain
19

sebagainya berdasarkan surat hibah dengan disaksikan oleh Bendaharawan


Materiil/Bekal.

2) Untuk penerimaan materiil/bekal yang tidak sesuai secara kuantitas


dan/atau kualitas, maka Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal
membuat catatan khusus.

3) Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Komisi Penerimaa


Materiil/Bekal dan ditandatangani oleh Komisi Pemeriksaan Penerimaan
Materiil/Bekal.

4) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengesahkan Berita Acara Komisi


Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal bila telah sesuai.

5) Untuk satuan pemakai menyiapkan administrasi penerimaan


materiil/bekal yang akan diterima.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan perintah penerimaan


materiil/bekal hasil hibah kepada Bendaharawan Materiil/Bekal.

2) Atas dasar perintah penerimaan materiil/bekal dari Ordonatur


Materiil/Bekal Pembantu, Bendaharawan Materiil/Bekal sebagai petugas
administrasi pergudangan mencatat penerimaan materiil/bekal hasil hibah
berdasarkan tanda penerimaan materiil/bekal ke dalam buku penerimaan
gudang.

3) Bendaharawan Materiil/Bekal menerbitkan surat tanda bukti


pembukuan materiil/bekal hasil hibah.

4) Mendokumentasikan semua administrasi Surat Hibah.

5) Bendaharawan materiil/bekal setelah melaorkan penerimaan


materiil/bekal hasil hibah kepada Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu,
dilanjutkan dengan pemutakhiran data materiil/bekal persediaan kedalam
SIMAK BMN.

6) Untuk satuan pemakai melaporkan administrasi penerimaan


materiil/bekal yang telah diterima ke Komando Atas.

16. Penerimaan Materiil/Bekal Hasil Rampasan/Pungutan.

a. Tahap Perencanaan.
20

1) Surat pemberitahuan/laporan dari Satuan Bawah kepada Satuan Atas


tentang akan adanya materiil/bekal hasil rampasan/pungutan.

2) Atas dasar surat pemberitahuan/laporan tersebut Ka/Dan/Dir/Ka Pang-


lima merencanakan administrasi penerimaan materiil/bekal hasil rampasan/
pungutan yang akan diserahkan dari Satuan Bawah kepada Satuan Atas.

3) Bendaharawan Materii/Bekal mengajukan surat usulan Komisi


Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal hasil rampasan/pungtan kepada
Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu.

4) Untuk satuan pemakai, pemeriksaan atas penerimaan materiil/bekal


hasil rampasan/pungutanr dilakukan oleh Komandan Satuan.

5) Untuk satuan pemakai menyiapkan administrasi penyerahan


materiil/bekal hasil rampasan/pungutan.

b. Tahap Persiapan.

1) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan surat perintah


penerimaan materiil/bekal hasil rampasan/pungutan.

2) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan surat perintah


Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal hasil rampasan/pungutan.

3) Bendaharawan Materiil/Bekal mempersiapkan administrasi penerimaan


materiil/bekal hasil rampasan/pungutan.

4) Untuk satuan pamakai menyiapkan penyerahan materiil/bekal hasil


rampasan/pungutan ke Komando Atas.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal melaksanakan


pemeriksaan penerimaan materiil/bekal hasil rampasan/pungutan yang
diterima dari aspek jenis barang, jumlah, ukuran, spesifikasi teknis,
kemasan/pembungkus dan lain sebagainya dengan disaksikan oleh
Bendaharawan Materiil/Bekal.

2) Hasil pemeriksaan penerimaan materiil/bekal hasil rampasan/pungutan


dituangkan dalam Berita Acara Komisi Penerimaan Materiil/Bekal dan
ditandatangani oleh Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal.
21

3) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengesahkan Berita Acara Komisi


Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal hasil rampasan/pungutan bila telah
sesuai.

4) Untuk satuan pemakai menyiapkan pelaksanaan penyerahan


penerimaan materii/bekal hasil rampasan ke Komando Atas.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan perintah penerimaan


materiil/bekal hasil rampasan/pungutan kepada Bendaharawan Materiil/Bekal.

2) Atas dasar perintah penerimaan materiil/bekal dari rampasan/pungutan


dari Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu, Bendaharawan Materiil/Bekal sebagai
petugas administrasi pergudangan mencatat penerimaan materiil/bekal hasil
rampasan/pungutan berdasarkan tanda penerimaan materiil/bekal ke dalam
buku penerimaan gudang.

3) Bendaharawan materiil/bekal setelah melaporkan penerimaan


materiil/bekal hasil rampasan/pungutan kepada Ordonatur Materiil/Bekal
Pembantu, dilanjutkan dengan pemutakhiran data materiil/bekal persediaan
kedalam SIMAK BMN.

4) Untuk satuan pemakai melaporkan administrasi penyerahan


materiil/bekal hasil rampasan/pungutan ke Komando Atas.

17. Penerimaan Materiil/Bekal Pengembalian dari Satuan.

a. Tahap Perencanaan.

1) Surat pemberitahuan dari Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu tentang


akan adanya materiil/bekal pengembalian dari satuan.

2) Atas dasar surat pemberitahuan tersebut Bendaharawan Materiil/Bekal


merencanakan administrasi penerimaan materiil/bekal pengambilan dari
satuan.

3) Bendaharawan Materiil/Bekal mengajukan surat usulan Komisi


Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal pengembalian dari satuan kepada
Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu.

4) Untuk satuan pemakai, mempersiapkan administrasi pengembalian


materiil/bekal.
22

b. Tahap Persiapan.

1) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan surat perintah


penerimaan materiil/bekal hasil pengembalian dari satuan.

2) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan surat perintah Komisi


Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal.

3) Bendaharawan Materiil/Bekal memerintahkan administrasi penerimaan


materiil/bekal hasil pengembalian dari satuan.

4) Untuk satuan pemakai menyiapkan administrasi pengembalian


materiil/bekal ke Komando Atas.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal melaksanakan


pemeriksaan penerimaan materiil/bekal yang diterima dari aspek jenis barang,
jumlah, ukuran, spesifikasi teknis, kemasan/pembungkus dan lain
sebagainya dengan disaksikan oleh Bendaharawan Materiil/Bekal.

2) Hasil pemeriksaan penerimaan materiil/bekal dituangkan dalam Berita


Acara Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal dan ditandatangani oleh
Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal.

3) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengesahkan Berita Acara Komisi


Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal bila telah sesuai.

4) Untuk satuan pemakai menyiapkan pelaksanaan pengembalian


penerimaan materiil/bekal ke Komando Atas.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu mengeluarkan perintah penerimaan


materiil/bekal kepada Bendaharawan Materiil/Bekal.

2) Atas dasar perintah penerimaan materiil/bekal dari Ordonatur


Materiil/Bekal Pembantu, Bendaharawan Materiil/Bekal sebagai petugas
administrasi pergudangan mencatat penerimaan materiil/bekal
pengembalian dari satuan berdasarkan tanda penerimaan materiil/bekal ke
dalam buku penerimaan gudang.

3) Bendaharawan materiil/bekal setelah melaporkan penerimaan


materiil/bekal hasil hibah kepada Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu,
23

dilanjutkan dengan pemutakhiran data materiil/bekal persediaan kedalam


SIMAK BMN.

4) Untuk satuan pemakai melaporkan administrasi pengembalian


materiil/bekal ke Komando Atas.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

18. Umum. Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan penerimaan


materiil/bekal di lingkungan Angkatan Darat harus dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan agar kegiatan tersebut berjalan sesuai prosedur dan mekanisme yang
berlaku. Kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penerimaan materiil/bekal
TNI AD dilaksanakan sesuai dengan tingkat kewenangan yang ada.

19. Pengawasan.

a. Tingkat Pusat.

1) Kasad. Menetapkan dan menentukan kebijakan pengawasan


atas kegiatan penerimaan materiil/bekal TNI AD.

2) Aslog Kasad. Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan


penerimaan materiil/bekal TNI AD sesuai kebijakan Kasad.

3) Dan/Dir/Ka Balakpus Pembina Materiil/Bekal. Melaksanakan


pengawasan secara teknis atas kegiatan penerimaan materiil/bekal sesuai
komoditi yang dibina.

b. Tingkat Daerah.

1) Pangkotama. Menetapkan dan menentukan kebijakan pengawasan atas


pelaksanaan penerimaan materiil/bekal di areal service-nya.

2) Aslog Kotama. Menyelenggarakan dan melaksanakan pengawasan


pelaksanaan penerimaan materiil/bekal di wilayahnya sesuai kebijakan
Pangkotama.

3) Kabalak Pembina Materiil/Bekal Kotama. Melaksanakan pengawasan


secara teknis kegiatan penerimaan materiil/bekal TNI AD sesuai komoditi yang
dibinanya.

c. Tingkat Satuan. Komandan satuan melaksanakan pengawasan atas


pelaksanaan penerimaan materiil/bekal di satuannya.
24

21. Pengendalian.

a. Tingkat Pusat.

1) Kasad. Menetapkan dan menentukan kebijakan pengendalian atas


pelaksanaan kegiatan penerimaan materiil/bekal TNI AD.

2) Aslog Kasad. Melaksanakan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan


penerimaan materiil/bekal TNI AD sesuai kebijakan Kasad.

3) Dan/Dir/Ka Kabalakpus Pembina Materiil/Bekal. Mengendalikan secara


teknis atas kegiatan penerimaan materiil/bekal sesuai komoditi yang dibinanya.

b. Tingkat Daerah.

1) Pangkotama. Menetapkan dan menentukan kebijakan pengendalian


atas pelaksanaan kegiatan penerimaan materiil/bekal di areal service-nya.

2) Aslog Kotama. Melaksanakan pengendalian kegiatan penerimaan


materiil/bekal di wilayahnya sesuai kebijakan Pangkotama.

3) Kabalak Pembina Materiil/Bekal Kotama. Mengendalikan secara teknis


kegiatan penerimaan materiil/bekal di wilayahnya sesuai komoditi yang dibina.

c. Tingkat Satuan. Komandan satuan mengendalikan setiap kegiatan


penerimaan materiil/bekal di satuannya.

BAB VI
PENUTUP

21. Keberhasilan. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penerimaan materiil/bekal TNI


AD sangat tergantung pada kedisiplinan dan ketaatan Pembina Materiil/Bekal, baik pusat
maupun daerah, serta pengguna materiil/bekal terhadap semua tata cara dan ketentuan
yang ada dalam Buku Petunjuk Administrasi tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD ini.

22. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu untuk penyempurnaan Buku


Petunjuk Administrasi tentang Penerimaan Materiil/Bekal TNI AD ini agar disampaikan
kepada Kasad melalui Dankodiklat TNI AD sesuai dengan mekanisme umpan balik.

Autentikasi A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat Asisten Logistik

S. Aritonang Wibowo, S.IP.


Brigadir Jenderal TNI Mayor Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran A
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/ / /2010
Tanggal 2010

PENGERTIAN

1. Administrasi Penerimaan. Administrasi Penerimaan yaitu pelaksanaan


administrasi penerimaan materiil/bekal satuan yang diperoleh dari hasil pengadaan,
pembangunan, perakitan, hibah, pungutan dan rampasan.

2. Bekal. Bekal adalah setiap jenis materiil/bekal yang diperlukan untuk


mengoperasikan, memelihara, melengkapi dan mendukung satuan Angkatan Darat dimana
materiil/bekal tersebut dapat rusak, aus, hilang, hancur atau habis dalam pemakaian dan
harus disediakan gantinya.

3. Bendaharawan Materiil/Bekal. Bendaharawan Materiil/Bekal adalah orang yang


karena jabatannya diangkat dan diberhentikan oleh Ordonatur Materiil/Bekal untuk
melaksanakan pengurusan kebendaharawanan dengan kewajiban untuk melaksanakan
tugas yang dibebankan oleh Ordonatur Materiil/Bekal dan mempertanggungjawabkan tugas
pengurusannya berdasarkan undang-undang perbendaharaan, membuat dan mengirimkan
perhitungan dan pertanggungjawaban serta melaporkan pelaksanaannya kepada Ordonatur
Materiil/Bekal dan atau Instansi lain yang ditunjuk.

4. Hibah. Hibah adalah penerimaan yang berasal dari pemerintah negara asing,
badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemeirntah, badan/lemabaga dalam
negeri atau perorangan, baik dalam bentukdevisa, rupiah maupun barang dan/atau jasa,
termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak peru dibayar kembali.

5. Kebendaharaan. Kebendaharaan adalah pengurusan yang meliputi penerimaan,


penyimpanan, pengeluaran atau penyerahan materiil/bekal yang berada di dalam gudang
negara atau di tempat yang serupa dengan itu, yang ditunjuk untuk menyimpan
materiil/bekal tersebut dan dilaksanakan menurut peraturan-peraturan yang berlaku.

6. Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal. Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal adalah


orang-orang yang diangkat oleh Ordonatur Materiil/Bekal dan/atau kegiatan untuk keperluan
pemeriksaan dan pengujian materiil/bekal yang diterima, dikirimkan, dihapuskan dan untuk
melaksanakan pencacahan dan pencocokan persediaan materiil/bekal di gudang.

7. Komoditi. Komoditi adalah barang-barang yang dikelompokkan berdasarkan


kualitas, standar, fungsi, ukuran dan/atau klasifikasi tertentu.
26

8. Materiil. Materiil adalah barang-barang yang terdiri dari semua bagian dari
kekayaan negara yang merupakan satuan-satuan tertentu yang dapat dihitung, diukur dan
ditimbang.

9. Ordonatur Materiil/Bekal. Ordonatur Materiil/Bekal adalah seseorang yang karena


jabatannya diberi tugas pengurusan umum materiil/bekal dengan mendapatkan wewenang
untuk menetapkan, memberi kuasa serta memerintahkan tindakan yang dapat
mengakibatkan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pertanggungjawaban dalam
pemakaian serta penghapusan.

10. Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu. Ordonatur Materiil/Bekal Pembantu adalah


seseorang yang karena jabatannya mendapat pelimpahan kewenangan keordonaturan.

11. Pembantu Ordonatur Materiil/Bekal. Pembantu Ordonatur Materiil/Bekal adalah


pejabat yang bekerja untuk kepentingan Ordonatur.

12. Perbendaharaan Materiil/Bekal. Perbendaharaan materiil/bekal adalah aturan


tentang tatalaksana, pengurusan materiil/bekal negara yang mencakup kegiatan
pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran, pengawasan dan pengendalian
serta pertanggungjawaban dalam pemakaian dan penghapusan.

13. Tuntutan Ganti Rugi. Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan
terhadap pegawai negeri/TNI bukan bendaharawan dengan tujuan untuk menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung/tidak
langsung dari suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai negeri/TNI
tersebut atau kelalaian dalam melaksanakan tugas kewajibannya.

Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat A.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Asisten Logistik

S. Aritonang Wibowo, S.IP.


Brigadir Jenderal TNI Mayor Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran B
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/ / /2010
Tanggal 2010

SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN


BUJUKMIN TENTANG PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL TNI AD

BUJUKBIN
tentang
LOGISTIK

BUJUKMIN
tentang
PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL TNI AD

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Asisten Logistik

Wibowo, S.IP.
Mayor Jenderal TNI

Autentikasi
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat

S. Aritonang
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran C
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/ / /2010
Tanggal 2010

PROSES PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL HASIL PENGADAAN/


PEMBANGUNAN/PERAKITAN

BINMATPUS/RAH

10 8 11a 3
1 4 7 8a 11

KOMISI KAGUDPUS/RAH REKANAN

2
9
6 5

12 GUD
KOMODITI
TRANSITO
13

Keterangan :
1. Surat pemberitahuan penerimaan materiil/bekal dari ordonatur materiil/bekal pembantu
2. Pengarahan/persiapan penerimaan barang masuk dari Kagudpus/rah
3. Surat pemberitahuan barang akan masuk dari Rekanan
4. Perintah Penerimaan Materiil/Bekal (PPnM)
5. Barang masukke Gudang Transito
6. Laporan Kagud Transito ke Kagudpus/rah (KPH)
7. Laporan Kagudpus/rah ke Binmatpus/rah
8. Bentuk Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal
8a. Tembusan Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal
9. Pelaksanaan Komisi oleh Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal ke Gudang Transito
10. Laporan Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal berupa Berita Acara
11. Distribusi Berita Acara hasil pemeriksaan komisi
11a. Tembusan Berita Acara hasil pemeriksaan komisi
12. Perintah penyimpanan materiil/bekal untuk dijadikan persediaan

Autentikasi A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat Asisten Logistik

S. Aritonang Wibowo, S.IP.


Brigadir Jenderal TNI Mayor Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran D
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/ / /2010
Tanggal 2010

PROSES PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL HASIL HIBAH

BINMATPUS/RAH

10 8 11a 3
1 4 7 8a 11

KOMISI KAGUDPUS/RAH PIHAK-3

2
9
6 5

12 GUD
KOMODITI
TRANSITO
13

Keterangan :
1. Surat pemberitahuan tentang rencana hibah dari pihak-3
2. Surat pemberitahuan barang masuk dari hasil hibah
3. Penyerahan/persiapan barang akan masuk dari hasil hibah
4. Perintah Penerimaan Materiil/Bekal (PPnM)
5. Barang masuk hasil hibah ke GudangTransito
6. Laporan Kagud Transito kepada Kagudpus/rah
7. Laporan Kagudpus/rah kepada Binmatpus/rah
8. Bentuk Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal
8a. Tembusan Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal
9. Pelaksanaan komisi oleh Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal ke Gud Transito
10. Laporan Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal berupa Berita Acara
11. Distribusi Berita Acara Hasil Pemeriksaan Komisi
11a. Tembusan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Komisi
12. Perintah penyimpanan materiil/bekal untuk dijadikan persediaan

Autentikasi A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat Asisten Logistik

S. Aritonang Wibowo, S.IP.


Brigadir Jenderal TNI Mayor Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran E
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/ / /2010
Tanggal 2010
PROSES PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL
HASIL RAMPASAN/PUNGUTAN

BINMATPUS/RAH

10 8 11a 1
2 4 7 8a 11

KOMISI KAGUDPUS/RAH SATUAN

3
9
6 5

12 GUD
KOMODITI
TRANSITO
13

Keterangan :
1. Tembusan dokumen pengiriman dari satuan tentang materiil/bekal pungutan/rampasan/
balkir
2. Pengarahan/persiapan barang masuk
3. Pemberitahuan barang akan masuk
4. Perintah Pengeluaran Materiil/Bekal (PPM/T)
5. Barang masuk
6. Kartu Penerimaan Harian (KPH)
7. Laporan KPH
8. Bentuk Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal
8a. Tembusan
9. Pelaksanaan komisi oleh Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal dan personel gudang
10. Laporan Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal berupa Berita Acara dan Tpn dari gudang
11. Distribusi Berita Acara
11a. Tembusan
12. Perintah simpan materiil/bekal
13. Pelaksanaan penyimpanan materiil/bekal
Autentikasi A.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat Asisten Logistik

S. Aritonang Wibowo, S.IP.


Brigadir Jenderal TNI Mayor Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran F
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/ / /2010
Tanggal 2010

PROSES PENERIMAAN MATERIIL/BEKAL


HASIL PENGEMBALIAN SATUAN

BINMATPUS/RAH

10 8 11a 3
1 4 7 8a 11

KOMISI KAGUDPUS/RAH PIHAK-3

2
9
6 5

12 GUD
KOMODITI
TRANSITO
13

Keterangan :
1. Surat pemberitahuan pengiriman dari satuan tentang materiil/bekal pungtan/rampasan
2. Pemberitahuan barang akan masuk dari hasil rampasan/pungutan
3. Pengarahan/persiapan barang masuk dari hasil rampasan/pungutan
4. Perintah Penerimaan Materiil/Bekal (PPnM)
5. Barang masuk hasil rampasan/pungutan ke Gud Transito
6. Laporan Kagud Transito ke Kagudpus/rah
7. Laporan Kagudpus/rah ke Binmatpus/rah
8. Bentuk Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal
8a. Tembusan Komisi Pemeriksaan Penerimaan Materiil/Bekal
9. Pelaksanaan komisi oleh Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal ke Gud Transito
10. Laporan Komisi Pemeriksaan Materiil/Bekal berupa Berita Acara
11. Distribusi Berita Acara hasil pemeriksaan komisi
11a. Tembusan Berita Acara hasil pemeriksaan komisi
12. Perintah Pelaksanaan penyimpanan materiil/bekal untuk dijadikan persediaan

Autentikasi A.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat Asisten Logistik

S. Aritonang Wibowo, S.IP.


Brigadir Jenderal TNI Mayor Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai