Anda di halaman 1dari 112

TENTARA NASIONAL INDONESIA No. 202.

02-020503
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PT : KDL-

PROSEDUR PIMPINAN PASUKAN


TNI AD

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR KEP/834/XII/2021 TANGGAL 2 DESEMBER 2021
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..... i
RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………………………………........ ii
Keputusan Kasad Nomor Kep/834/XII/2021 tanggal 2 Desember
2021 tentang Petunjuk Teknis Prosedur Pimpinan Pasukan TNI AD....... 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum.………………………………………………..………… 3
2. Maksud dan Tujuan…………………….…………………... 4
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut………………………..…... 4
4. Dasar………………………………………………………….... 4
5. Pengertian………………………………………………….….. 5

BAB II METODOLOGI DESAIN OPERASI

6. Umum…………………………………………………………... 5
7. Tujuan Operasi……………………………………………….. 5
8. Pola Operasi…………………………………………………… 6
9. Merumuskan Kerangka Permasalahan ………………... 6
10. Pokok-Pokok Penyelenggaraan PPP….….……………….. 7

BAB III PROSEDUR PIMPINAN PASUKAN

11. Menerima Tugas……………………………………………… 10


12. Mengeluarkan Perintah Peringatan............................ 17
13. Membuat Rencana Sementara……………………………. 19
14. Mengatur Kegiatan Awal……………………………………. 33
15. Melaksanakan Pengintaian………………………………… 36
16. Menyempurnakan Rencana……………………………….. 38
17. Mengeluarkan Perintah Operasi………………………….. 40
18. Pengawasan dan Pengendalian…………………………… 45

BAB IV PENUTUP

19. Pemberlakuan…………………………………………………. 46
20. Pengamalan……………………………………………………. 46
21. Pengembangan dan Perubahan…………………………… 46

LAMPIRAN A PENGERTIAN………........................................................... 47
LAMPIRAN B FORMAT DAN CARA PENGISIAN PRODUK TINGKAT
KI/RAI/TON/RU............................................................... 52

i
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/834/XII/2021

tentang

PETUNJUK TEKNIS
PROSEDUR PIMPINAN PASUKAN TNI AD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,

Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa


petunjuk teknis untuk digunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas bagi satuan dan sumber
bahan ajaran bagi lembaga pendidikan di lingkungan
TNI AD;

b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu


ditetapkan Keputusan Kasad tentang Petunjuk Teknis
Prosedur Pimpinan Pasukan TNI AD;

Mengingat : 1. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1024/XII/2020


tanggal 22 Desember 2020 tentang Doktrin TNI AD
Kartika Eka Paksi;

2. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31


Oktober 2013 tentang Buku Petunjuk Administrasi
tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum Angkatan
Darat;

3. Keputusan Kasad Nomor Kep/548a/VI/2016 tanggal 15


April 2020 tentang Perubahan I Petunjuk Teknis tentang
Tulisan Dinas;

4. Keputusan Kasad Nomor Kep/182.a/III/2020 tanggal 5


Oktober 2021 tentang Perubahan I Petunjuk Teknis
Tata Cara Penyusunan Doktrin TNI AD;

5. Keputusan Kasad Nomor Kep/728/X/2021 tanggal 27


Oktober 2021 tentang Petunjuk Referensi Stratifikasi
Doktrin TNI AD;
2

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/70/I/2021 tanggal 8


Januari 2021 tentang Perintah Melaksanakan
Penyusunan/Revisi Doktrin TNI AD TA 2021;

2. Surat Perintah Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Nomor


Sprin/153/I/2021 tanggal 25 Januari 2021 tentang
Kelompok Kerja Penyusunan Petunjuk Referensi
Stratifikasi Doktrin TNI AD TA 2021;

3. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan Petunjuk


Teknis Prosedur Pimpinan Pasukan TNI AD;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : 1. Petunjuk Teknis Prosedur Pimpinan Pasukan TNI AD


sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
dengan menggunakan kode PT : OPS- .

2. Petunjuk teknis ini berklasifikasi Biasa.

3. Direktur Doktrin Kodiklatad sebagai pembina materi


petunjuk teknis ini.

4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi


petunjuk referensi ini dinyatakan tidak berlaku.

5. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 2 Desember 2021

a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DANKODIKLAT,

Distribusi: AM. PUTRANTO, S.Sos.


LETNAN JENDERAL TNI
A dan B Angkatan Darat

Tembusan:

1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Dirjen Renhan Kemhan RI
4. Asrenum Panglima TNI
5. Kapusjarah TNI
41

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad


MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT Nomor Kep /834/XII/2021
Tanggal 2 Desember 2021

PETUNJUK TEKNIS
PROSEDUR PIMPINAN PASUKAN TNI AD

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Tentara Nasional Angkatan Darat merupakan bagian dari Tentara


Nasional Indonesia (TNI) yang memiliki tugas dan tanggung jawab pada
dimensi pergelaran kekuatan pertahanan negara Republik Indonesia di
darat dengan bentuk operasi militer. Bentuk operasi militer tersebut
diwujudkan dalam OMP dan OMSP sebagai tugas TNI dan telah
termaktub pada Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI
sebagai fundamental jabaran tugas TNI pada umumnya dan Angkatan
Darat pada khususnya. Keberhasilan sebuah operasi militer darat akan
dipengaruhi oleh pengambilan keputusan (biltus) yang tepat dan efektif
berdasarkan data dan informasi yang tersedia. Juknis berisi tentang
metode dalam menerima, menganalisis tugas, mengembangkan dan
membandingkan cara bertindak (skema manuver), memutuskan skema
manuver terbaik untuk menyelesaikan tugas guna menghasilkan rencana
operasi atau perintah operasi untuk diterapkan dalam sebuah operasi
pada level Kompi atau Baterai ke bawah.

b. Proses pengambilan keputusan pada level Brigade ke atas selama


ini memedomani Skep Kasad Nomor Kep/799/IX/2018 Tanggal 10
September 2018 tentang Doktrin Lapangan (Doklap) PPKT yang
merupakan penjabaran dari Doktrin Pelaksanaan (Doklak) Komando dan
Pengendalian Operasi (Kodalops) yang telah mewadahi PPKT baik di level
Brigade ke atas maupun ke bawah. Selain itu, guna mencapai efektifitas
dan efisiensi, beberapa bagian yang ada dalam naskah perlu dimodifikasi,
sehingga membutuhkan adanya revisi. Terkait dengan hal tersebut,
dibutuhkan tahapan Biltus yang akan dilaksanakan sebagai sebuah
proses manajemen perencanaan operasi yang akan terbagi menjadi
beberapa strata yaitu: strata strategis militer, strata operasional dan
strata medan tempur (taktis). Pada strata taktis darat maka proses
pengambilan keputusan akan dijabarkan dalam sebuah mekanisme
proses pengambilan keputusan untuk menghasilkan sebuah keputusan
militer yang bersifat taktis dalam pola pengerahan semua operasi militer
di darat yang bersifat tempur. Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini TNI
AD telah mendesain dan kemudian menetapkan sebuah kebijakan
penerapan metoda pengambilan keputusan militer dalam bentuk PPKM
TNI AD. Proses pengambilan keputusan militer (PPKM) adalah sebuah
metodologi perencanaan berulang yang mengintegrasikan kegiatan
komandan, staf, satuan bawah, dan komponen lainnya untuk
menghadapi situasi tersebut. Untuk mewadahi keperluan dan menjamin
keberhasilan operasi TNI AD dilevel kompi ke bawah, maka TNI AD
4

mendesain Prosedur Pimpinan Pasukan (PPP) yang diaplikasi untuk


Tingkat kompi ke bawah.

c. Mencermati permasalahan di atas, maka diperlukan sebuah


doktrin yang valid guna mewadahi prosedur pimpinan pasukan berupa
Juknis PPP (Prosedur Pimpinan Pasukan) TNI AD, yang akan digunakan
sebagai pedoman bagi satuan dalam membantu pimpinan menerapkan
ketelitian, kejelasan, penilaian yang baik, logika, dan pengetahuan
profesional untuk memahami situasi, mengembangkan pilihan untuk
memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Di samping itu,
doktrin ini nantinya dapat dijadikan sebagai sumber bahan ajaran bagi
lembaga pendidikan di lingkungan TNI AD.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Doktrin ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran


dan penjelasan tentang pelaksanaan prosedur pimpinan pasukan di
lingkungan TNI AD.

b. Tujuan. Doktrin ini bertujuan agar dapat dijadikan pedoman


dalam penyelenggaraan PPP di satuan jajaran TNI AD.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Doktrin ini merupakan petunjuk teknis yang


berada pada strata taktis membahas tentang pelaksanaan prosedur
pimpinan pasukan mulai dari tingkat Kompi, Peleton, dan Regu di
lingkungan TNI AD.

b. Tata Urut.

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Metodologi Desain Operasi.

3) Bab III Prosedur Pimpinan Pasukan.

4) Bab IV Penutup.

4. Dasar. Penyusunan doktrin ini menggunakan dasar sebagai berikut:

a. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/266/IV/2013 tanggal 5 April


2013 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan Proses Pengambilan
Keputusan Militer (PPKM) pada Perencanaan Operasi Gabungan dan
Kampanye Militer;

b. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1024/XII/2020 tanggal 22


Desember 2020 tentang Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi;

c. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober


2013 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan
Administrasi Umum Angkatan Darat;

d. Keputusan Kasad Nomor Kep/495-1/XII/2013 tanggal 18


Desember 2013 tentang Doktrin Operasi TNI AD (Naskah Sementara);
5

e. Keputusan Kasad Nomor Kep/922/XII/2017 tanggal 4 Desember


2017 tentang Doktrin Pelaksanaan Komando dan Pengendalian Operasi
TNI AD;

f. Keputusan Kasad Nomor Kep/800/XI/2020 tanggal 22 November


2020 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Penyusunan, Penerbitan
Doktrin TNI AD;

g. Keputusan Kasad Nomor Kep/548.a/VI/2016 tanggal 15 April


2020 tentang Perubahan I Petunjuk Teknis tentang Tulisan Dinas;

h. Keputusan Kasad Nomor Kep/182.a/III/2020 tanggal 5 Oktober


2021 tentang Perubahan I Petunjuk Teknis Tata Cara Penyusunan
Doktrin TNI AD;

i. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/5/I/1986 tanggal 2 Januari


1986 tentang Buku Petunjuk Lapangan tentang Dinas Staf Intelijen;

j. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/189 /II/1986 tanggal 28


Februari 1986 tentang Buku Petunjuk Lapangan tentang Dinas Staf
Operasi; dan

k. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/314/V/1987 tanggal 23 Mei


1987 tentang Buku Petunjuk Lapangan tentang Dinas Staf Umum.

5. Pengertian. (Lampiran A).

BAB II
METODOLOGI DESAIN OPERASI

6. Umum. Bab ini menjelaskan secara singkat tentang sebuah


metodologi cara berpikir kritis dan kreatif guna memahami dan
memvisualisasikan permasalahan untuk kemudian dipecahkan dalam sebuah
proses pengambilan keputusan. Metode ini sangat penting dalam menyusun
sebuah rencana, yang nantinya akan dituangkan dalam langkah-langkah
Prosedur Pimpinan Pasukan guna menghasilkan sebuah PO. Sebelum
memasuki tahapan PPP, perlu dirumuskan terlebih dahulu kerangka
lingkungan operasional, dan kerangka permasalahan melalui pendekatan
operasional. Rumusan tersebut akan memberikan sebuah pemahaman yang
lebih mendalam guna membangun sebuah hubungan antara rencana
konseptual yang bersifat global, dengan detail perencanaan yang akan
dijabarkan pada langkah-langkah PPP oleh eselon pembantu dan komandan
bawahan setelah menerima petunjuk-petunjuk dari seorang komandan.

7. Tujuan Operasi. Langkah-langkah PPP merupakan prosedur dalam


mekanisme yang dilaksanakan oleh setiap pemimpin dalam mengendalikan dan
mengatur semua kegiatan operasional unsur-unsur satuan dibawah
komandonya. Kegiatan dilaksanakan mulai dari perencanaan dan persiapan
yang baik dan teliti akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam
penyelesaian tugas pokok yang pada akhirnya mengarah kepada konsep pola
operasi yang dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pergeseran makna yang
mengarah kepada tujuan operasi tersebut. Adapun prosedur yang dilaksanakan
hendaknya merupakan:
6

1) Tata cara kerja, cara pelaksanaan, menurut tata tertib, atau


kegiatan yang meliputi penentuan tujuan, kedudukan, bentuk
susunan, dan struktur organisasi, pembagian kekuasaan,
tanggung jawab, tugas kewajiban, dan hubungan kerja.

2) Kegiatan yang meliputi penentuan tujuan kedudukan,


bentuk susunan dan struktur organisasi, pembagian kekuasaan,
tanggung jawab, tugas kewajiban, hubungan serta tata cara.

3) Tata kerja menurut suatu sistem, cara pelaksana menurut


suatu tata tertib. Prosedur mengatur kegiatan yang meliputi
penetuan, tujuan, kedudukan, bentuk susunan dan struktur
organisasi, pembagian wewenang dan tanggung jawab, tugas
kewajiban, hubungan-hubungan dan tata cara lainnya.

Langkah-langkah PPP ini hendaknya menjadi pedoman dalam


pelaksanaan operasi yang berupa OMP maupun OMSP sehingga
Komandan bawahan dalam menterjemahkan perintah dari komando atas
dapat menggunakan langkah-langkah PPP ini dalam segala jenis operasi
yang akan dilaksanakan. Pembentukan dan penyusunan organisasi yang
akan diterapkan dalam pola operasi mengarah kepada kebutuhan
organisasi sesuai dengan tujuan operasi yang menjadi pangkal pemikiran
kebutuhan dalam operasi dan tuntutan tugas yang akan dilaksanakan.
Organisasi operasi yang dibentuk didasarkan kepada konsep pola operasi
yang akan dilaksanakan baik berupa OMP maupun OMSP, sehingga
dalam pembentukan organisasi lebih fleksible dan menyesuaikan dengan
tuntutan tugas dalam operasi yang tertuang dalam design operasi yang
dikehendaki. Organisasi didalam langkah-langkah PPP ini tertuang
dalam produk perintah peringatan (Pringingat) dan dalam Perintah
Operasi (PO).

8. Pola Operasi. Dalam proses ini, komandan bersama eselon


pembantu dan eselon pelaksana membentuk sebuah tim untuk merancang
sebuah konsep yang nantinya akan dijabarkan ke dalam rumusan masalah
dengan pendekatan operasional. Tahapan ini dapat menggunakan hipotesis
ataupun modeling yang berfokus pada bagian-bagian lingkungan operasional
yang layak dipertimbangkan, dan nantinya akan memberikan sebuah
perspektif kepada komandan dalam memahami dan menyelesaikan sebuah
persoalan. Di samping itu, pada proses ini, tim ini berfokus untuk
mendefinisikan, menganalisis dan membuat sintesis terkait karakteristik
daerah operasi dan variabel-variabel yang ada di dalamnya. Dalam
pelaksanaannya, anggota tim akan merumuskan lingkungan operasional
dengan menggunakan narasi dan model visualisasi, yang dapat
menggambarkan tentang kondisi saat ini terkait latar belakang, kultur, rantai
komando dan tujuan yang ingin dicapai oleh musuh yang berada dalam
lingkungan operasional. Sementara itu, lingkungan operasional sendiri terdiri
dari dua bagian, yakni kondisi saat ini, dan kondisi yang diinginkan.

9. Merumuskan Kerangka Permasalahan. Permasalahan mengandung


arti sebagai sebuah rintangan yang dapat mempersulit pencapaian tujuan dan
sasaran yang diinginkan. Dalam konteks operasi, permasalahan yang
dimaksud adalah sebuah persoalan atau seperangkat persoalan yang
menghalangi seorang komandan dalam mencapai kondisi yang ingin dicapai.
Penyusunan kerangka permasalahan ini termasuk di dalamnya
mengidentifikasi dan memahami persoalan yang berimplikasi terhadap progres
dalam mencapai kondisi yang diinginkan. Anggota tim menyusun kerangka
7

permasalahan untuk meyakinkan bahwa mereka mengatasi permasalahannya,


bukan gejalanya, dimana kegiatannya meliputi memahami dan memilah akar
permasalahan dari sebuah konflik. Namun demikian, tim dapat memeriksa
gejala, ketegangan yang mendasari, dan akar penyebab konflik secara seksama.
Dari perspektif ini, permasalahan yang mendasar dapat diidentifikasi untuk
kemudian dapat diselesaikan dengan perkiraan yang lebih akurat. Teknik
perumusan kerangka masalah hendaknya dimulai dengan dua pertanyaan
dasar:

a. Apa perbedaan antara kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan
pada lingkungan operasional?

b. Apa yang menjadi penghalang dalam mencapai kondisi yang


diinginkan?

Berdasarkan rumusan kerangka masalah di atas, maka perlu


dikembangkan sebuah pernyataan singkat bagaimana solusi terhadap
penyelesaian persoalan-persoalan tersebut.

10. Pokok – Pokok Penyelenggaraan PPP. PPP pada dasarnya


merupakan suatu Kelanjutan dari PPKM TNI AD untuk level kompi ke bawah.
PPP merupakan proses dinamis yang digunakan oleh pemimpin level kompi ke
bawah untuk menganalisis tugas, membuat perencanaan dan persiapan untuk
melaksanakan operasi. Prosedur ini mempermudah dan memaksimalkan
komandan untuk menggunakan waktu seefektif mungkin saat membuat
perencanaan operasi.

a. Penggunaan PPP pada OMP. Operasi militer untuk perang


dilaksanakan TNI AD untuk mencegah, menangkal dan mengatasi
ancaman dari luar negeri dalam bentuk agresi langsung maupun tak
langsung dalam rangka menegakkan kedaulatan negara di darat,
menjaga keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia. Pelaksanaan operasi militer untuk perang
dilakukan dengan pentahapan mulai dari operasi pencegahan, operasi
penindakan dan operasi pemulihan keamanan. Dalam rangka
pelaksanaan operasi penindakan tersebut semua Komandan satuan
manuver tingkat batalyon ke atas melaksanakan langkah-langkah PPKM
TNI AD dan untuk tingkat kompi ke bawah melaksanakan Prosedur
Pimpinan Pasukan. Pada OMP langkah-langkah PPP merupakan proses
dinamis yang digunakan komandan level kompi ke bawah untuk
menganalisis tugas, membuat rencana, dan persiapan untuk sebuah
operasi yang menurut ekskalasi penentuan ancaman yang dihadapi
sesuai dengan tugasnya melaksanakan pengambilan keputusan tingkat
Kompi kebawah. Secara harfiahnya PPP yang digunakan pada OMP
mengacu pada keadaan operasi atau menjadi bagian operasi yang lebih
besar dimulai tingkat pemberlakuan ancaman yang dihadapi.

b. Penggunaan PPP pada OMSP. Dalam Operasi Militer Selain Perang,


langkah-langkah PPP yang dilaksanakan lebih kompleks dan fleksibel
menyesuaikan dengan pembatasan dalam pelaksanaannya berdasarkan
permintaan dan/atau peraturan perundang-undangan untuk :

1) Mengatasi gerakan separatis bersenjata.


2) Mengatasi pemberontakan bersenjata.
3) Mengatasi aksi terorisme.
4) Mengamankan wilayah perbatasan.
8

5) Mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis.


6) Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan
kebijakan politik luar negeri.
7) Mengamankan presiden dan wakil presiden beserta
keluarganya.
8) Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan
pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan
semesta.
9) Membantu tugas pemerintahan di daerah.
10) Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam
rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur
dalam undang-undang.
11) Membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala
negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di
Indonesia.
12) Membantu menanggulangi akibat bencana alam, dan
pengungsian.
13) Pemberian bantuan kemanusiaan, serta membantu
pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan.
14) Tugas-tugas lainnya yang ditetapkan oleh presiden

Dengan adanya tugas-tugas tersebut langkah-langkah PPP dapat


dilaksanakan dengan penetapan suatu ketentuan dan pemberlakuan
siapa yang diperintahkan untuk melaksanakan tugas-tugas satuan
berupa OMSP yang bersifat tempur . Sehingga dalam pelaksanaan tugas
langkah-langkah PPP yang dibuat tetaplah sama dengan langkah-langkah
PPP pada OMP namun dalam tehnis penyelesaiannya berbeda.

c. Penerapan langkah PPP pada OMP dan OMSP. PPP terdiri dari 8
langkah, dan Langkah ini sangat fleksibel/tidak kaku. Komandan dapat
memodifikasi urutannya untuk dapat memenuhi tugas, berdasarkan
keadaan dan waktu yang tersedia. Komandan dapat melaksanakan
beberapa Langkah secara bersamaan, sementara langkah lain dapat
dilakukan secara terus menerus selama operasi. Adapun langkah-
langkah PPP dapat digunakan pada OMP dan OMSP terdiri dari:

1) Menerima tugas.

2) Mengeluarkan perintah peringatan.

3) Membuat rencana sementara

4) Mengatur kegiatan awal

5) Melaksanakan pengintaian

6) Menyempurnakan rencana

7) Mengeluarkan perintah operasi

8) Pengawasan dan pengendalian.


9

d. Sinkronisasi antara PPKM TNI AD dan PPP.

BATALYON KOMPI PELETON/REGU


PPKM

1. MENERIMA TUGAS 1. MENERIMA TUGAS

Gambar 1. Sinkroniasai antara PPKM TNI AD dan PPP.


10

BAB III
PROSEDUR PIMPINAN PASUKAN

11. Menerima Tugas. Menerima tugas dari komando atas


(Danyon/Danki/Danton) merupakan perintah yang harus dilaksanakan oleh
(Danki/Danton/Danru/Dantim) diikuti dengan mempelajari perintah tersebut
secara maksimal sehingga tidak terjadi penyimpangan arah terhadap perintah
yang diterima. Adapun penerimaan tugas dapat diperoleh dengan beberapa
metode dalam pelaksanaannya antara lain berasal dari :

a. Perintah Operasi. Menerima tugas pada perintah operasi


diasumsikan bahwa seorang Komandan (Danki/Danton/Danru/Dantim)
menerima tugas dari Komandan atasan (Danyon/Danki/Danton) saat
pemberian perintah operasi setelah melaksanakan langkah-langkah
PPKM TNI AD dengan waktu yang dirasa mencukupi. Sinkronisasi PPKM
TNI AD pemberian perintah pada bentuk Seri.
A
TERIMA N PEMBENTUKAN
BATALYON TUGAS
T JUKDAN
CB
KUO PO
U
G

TERIMA PERINTAH MEMBUAT MENGATUR MELAKSANAKAN MENYEMPURNAKAN MENGELUARKAN WAS


KOMPI TUGAS PERINGATAN RENSEM GIAT AWAL PENGINTAIAN RENCANA PO DAL

PELETON
TERIMA PERINTAH MEMBUAT MENGATUR MELAKSANAKAN MENYEMPURNAKAN MENGELUARKAN WAS
KE TUGAS PERINGATAN RENSEM GIAT AWAL PENGINTAIAN RENCANA PO DAL
BAWAH
Gambar 2. Menerima Tugas Bentuk Seri.

b. Perintah Persiapan. Menerima tugas pada perintah persiapan


diasumsikan bahwa seorang Komandan (Danki/Danton/Danru/Dantim)
menerima tugas dari Komandan atasan (Danyon) saat pemberian
perintah sedang melaksanakan penyempurnaan langkah-langkah PPKM
TNI AD pada tahap JUKDAN mengeluarkan perintah persiapan kepada
Danki dengan waktu yang tersedia dirasa lebih sedikit serta dirasa
kurang mencukupi. Sinkronisasi PPKM TNI AD pemberian perintah pada
bentuk Pararel.
A
TERIMA N PEMBENTUKAN
BATALYON TUGAS
T JUKDAN
CB
KUO PO
U
G

TERIMA PERINTAH MEMBUAT MENGATUR MELAKSANAKAN MENYEMPURNAKAN MENGELUARKAN WAS


KOMPI TUGAS PERINGATAN RENSEM GIAT AWAL PENGINTAIAN RENCANA PO DAL

PELETON
TERIMA PERINTAH MEMBUAT MENGATUR MELAKSANAKAN MENYEMPURNAKAN MENGELUARKAN WAS
KE TUGAS PERINGATAN RENSEM GIAT AWAL PENGINTAIAN RENCANA PO DAL
BAWAH
Gambar 3. Menerima Tugas Bantuk Pararel.
11

c. Perintah Pendahuluan. Menerima tugas pada perintah


pendahuluan diasumsikan bahwa seorang Komandan (Danki) menerima
tugas Komandan atasan (Danyon) saat mengeluarkan perintah
pendahuluan disaat itulah Danki kebawah melaksanakan langkah-
langkah PPP dengan perubahan perintah menyesuaikan dengan
perkembangan situasi saat Komandan (Danyon) dan Staf melaksanakan
langkah-langkah PPKM TNI AD dengan waktu yang tersedia dirasa kritis
serta dirasa sangat kurang mencukupi. Alur Perintah PPP dapat
dilaksanakan Danki tetap diberikan saat perintah peringatan maupun
dalam perintah operasi. Sinkronisasi PPKM TNI AD pemberian perintah
pada bentuk Kombinasi.
A
TERIMA N PEMBENTUKAN
BATALYON TUGAS
T JUKDAN
CB
KUO PO
U
G

TERIMA PERINTAH MEMBUAT MENGATUR MELAKSANAKAN MENYEMPURNAKAN MENGELUARKAN WAS


KOMPI TUGAS PERINGATAN RENSEM GIAT AWAL PENGINTAIAN RENCANA PO DAL

PELETON
TERIMA PERINTAH MEMBUAT MENGATUR MELAKSANAKAN MENYEMPURNAKAN MENGELUARKAN WAS
KE TUGAS PERINGATAN RENSEM GIAT AWAL PENGINTAIAN RENCANA PO DAL
BAWAH
Gambar 4. Menerima Tugas Bentuk Kombinasi.

Pada saat menerima tugas, seorang komandan mempelajari beberapa


aspek yang mendukung dalam menterjemahkan tugas tersebut diantaranya
melaksanakan penilaian terhadap keadaan:

a. Tugas. Hal yang harus dianalisis oleh komandan untuk


menganalisis tugas adalah:

1) Apa tugas yang diberikan oleh satuan atas (Yon/Ki/Ton)?


komandan (Danki/Danton/Danru/Dantim) harus dapat
menganalisis tugas (siabidime) serta mengerti MAKSUD (tujuan,
tugas penting, dan kondisi akhir yang diharapkan) serta KONSEP
(dalam bentuk gambar dan penjelasan) operasi Yon/Ki/Ton.
Terkadang dicantumkan juga larangan selama operasi dari
Danyon/Danki/Danton.

2) Apa yang akan saya lakukan sebagai komandan (secara


umum)? Dari hasil analisis tugas, maksud dan konsep satuan atas,
maka seorang komandan dapat mengetahui dan merencanakan
tugas, maksud dan konsep pasukannya sendiri. Untuk
menyimpulkan tugas pasukan sendiri dengan

3) Apa yang akan saya berikan kepada Komandan Bawahan


saya? Dari hasil analisis tugas yang telah saya terima maka saya
sebagai Komandan (Danki/Danton/Danru/Dantim) akan
meneterjemahkan perintah yang saya terima untuk mudah
dipahami oleh satuan Komandan dibawah saya agar segala tugas
dan perintah yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik dan
mencapai tujuan yang dikehendaki.
12

Untuk membantu menganalisisnya, komandan


(Danki/Danton/Danru/Dantim) dapat menggunakan table di
bawah ini:
TUGAS KOMANDAN ATASAN (DANYON/DANKI/DANTON)

TUGAS – TUGAS (PASAL 3-PO/PELAKSANAAN)

KEADAAN
ASPEK SAAT INI YANG DIHARAPKAN
MUSUH

MEDAN

SIPIL

Tabel 1. Analisis Tugas.

b. Alokasi waktu. Pada saat awal terkait dengan diterimanya tugas


dari satuan atas, yang harus dilaksanakan oleh Komandan adalah:

a) Menghitung total waktu yang ada. Ketersediaan waktu yang


diberikan dimulai dari waktu menerima tugas sampai dengan
memberikan perintah operasi.

b) Menghitung total waktu yang tidak bisa digunakan. Hal ini


dimaksudkan bahwa seorang komandan harus bisa
memperkirakan waktu yang tidak efektif didalam langkah awal
perencanaan. Misalnya : Waktu tatap muka saat ada pemanggilan
dari Komando atas.

c) Menghitung total waktu yang tersedia untuk kompi (1/3) dan


satuan bawah (2/3). Alokasi waktu yang tersedia untuk Komandan
bawahan dapat dimaksimalkan dengan penekanan secara umum
terkait waktu pelaksanaan operasi, sehingga dalam pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian diwajibkan melekat setiap saat.

d) Pembagian waktu. Pembagian waktu disusun secara detail


dan sistematis, sehingga penyusunan waktu dapat selaras tidak
saling bertabrakan. Dalam pembagian waktu yang ada aebagai
pedoman dalam pengambilang langkah-langkah sehingga
ketersediaan waktu dapat dimaksimalkan dengan baik.
Perhitungan waktu tersendiri merupakan langkah awal dalam yang
harus dilaksanakan oleh Komandan
(Danki/Danton/Danru/Dantim) guna memperkirakan waktu
terhadap langkah-langkah PPP. Adapun format penting dalam
menyusun Pembagian waktu adalah sebagai berikut:
13

RENCANA PEMBAGIAN WAKTU


WAKTU TERSEDIA :
WAKTU 1/3 :
WAKTU 2/3 :
JAM “J” OPERASI :
WAKTU MENUJU PO (WAKTU 1/3)
ASPEK WAKTU KETERANGAN
TERIMA TUGAS

PERINTAH PERINGATAN

MEMBUAT RENSEM

MENGATUR GIAT AWAL

PENGINTAIAN

MENYEMPURNAKAN RENSEM

PO

WASDAL

Tabel 2. Rencana Pembagian Waktu.

Pada kolom keterangan dapat di isi dengan keperluan dalam


memperjelas penggunaan waktu yang di alokasikan dalam setiap
kegiatan dapat berupa penjelasan perencanaan terkait tempat dan
siapa yang terlibat dalam setiap kegiatan yang merupakan rencana
taktis dalam setiap aspek langkah-langkah PPP.

c. Medan. dilaksanakan dengan mempelajari keadaan intelijen


terakhir yang diterima dari satuan atas dan tugas yang menyangkut
medan operasi yang dapat dilakukan dari membaca peta dan informasi
dari komando atas saat menerima perintah. Hal-hal yang perlu dipelajari
antara lain : sasaran, kedudukan pasukan, Route perjalanan, rintangan-
rintangan kampung yang dilalui. Mempelajarai situasi musuh dan kawan
yang mungkin akan mempengaruhi pelaksanaan tugas. Misalnya:
kedudukan, kekuatan, kemampuan dan lain-lain, faktor tersebut yang
nantinya akan mempengaruhi dalam pemeliharaan route, penentuan
kekuatan, organisasi, persenjataan dan perlengkapan. Keadaan medan
dapat tergambarkan dengan beberapa langkah menurut IPO yang
berkembang selama Komandan (Danki/Danton/Danru/Dantim)
melaksanakan langkah-langkah PPP diantaranya :

1) Sektor/Daerah Operasi. Sektor/area yang berpengaruh di


analisis dengan berdasarkan perintah operasi dari batalyon. Area
operasi yang meliputi Orientasi, Box area operasi, alat kendali dan
tanda terkenal. Selain itu komandan juga harus mampu menilai
area yang berada diluar sektor operasi Kompi namun dapat
14

mempengaruhi sektor kompi (contoh: posisi asset musuh berupa


pesawat, drone, helicopter, dan lain-lain). Daerah operasi
Brigade/Batalyon di gambarkan secara jelas dengan
mengasumsikan penggambaran spesifikasi daerah operasi Kompi
ke bawah. Penggambaran Daerah Operasi Kompi kebawah dapat
digunakan dalam pola operasi yang bersifat OMSP dengan
pembagian sektor sesuai dengan tingkatan satuan operasi yang
akan dilaksanakan dan bersifat fleksible menyesuaikan musuh
yang akan dihadapi.

Gambar 4. Menentukan Daerah Operasi Kompi (OMP).

Gambar 5. Menentukan Daerah Operasi Kompi (OMSP).

Klasifikasi daerah yang dalam setiap operasi sangat


bervariasi dan membutuhkan Analisa yang lebih dikarenakan
dalam aplikasi pemecahan persoalan berdasarkan tipologi
membutuhkan informasi yang mendalam. Daerah operasi
kemungkinan terdapat area yang berpengaruh bagi kita serta dapat
dipengaruhi guna menentukan taktik dan pola operasi yang akan
dilaksanakan. Untuk mempermudah melaksanakan analisis
daerah operasi dan daerah berpengaruh, dapat menggunakan table
dibawah ini :
15

Tabel 3. Analisis Daerah Operasi.

2) Informasi Medan Operasi, berasal dari informasi saat


Komandan (Danki/Danton/Danru/Dantim) menerima Tugas dari
Komandan atasan (Danyon/Danki/Danton) diantaranya sebagai
berikut:

a) Medan kritik. Hal yang perlu dianalisis terkait medan


kritik adalah posisi medan kritik dan apa pengaruhnya
terhadap pasukan sendiri maupun terhadap pasukan
musuh.

b) Lapang / Lindung tembak. Hal yang perlu dianalisis


adalah lokasi, jarak, jenis dan efek terhadap pasukan sendiri
maupun pasukan musuh

c) Lapang/ Lindung Tinjau. Hal yang perlu dianalisis


adalah lokasi, jarak, jenis dan efek terhdap pasukan sendiri
maupun pasukan musuh.

d) Jalan Pendekat. Hal yang perlu dianalisis adalah


lokasi, jenis (buatan atau alami), lebar, kecepatan dan
formasi saat melalui jalan tersebut. Jalan pendekat yang
dianalisis adalah jalan pendekat yang berpotensi dapat
digunakan oleh pasukan sendiri maupun pasukan musuh.

e) Rintangan. Hal yang perlu dianalisis adalah jenis


(alami atau buatan), lokasi dan efek rintangan tersebut
kepada pasukan sendiri maupun pasukan musuh. Untuk
mempermudah menganalisis medan, dapat menggunakan
table dibawah ini:
16

ANALISIS MEDAN
ASUMSI

MEDAN TIPE NAMA LOKASI EFEK


MUSUH SENDIRI
MEDAN KRITIK ALAMI
BUATAN
LINDUNG BAK & ALAMI
TINJAU
BUATAN
LAPANG BAK & ALAMI
TINJAU
BUATAN
JALAN PENDEKAT ALAMI
BUATAN
RINTANGAN ALAMI
BUATAN
Tabel 4. Matriks Analisis Medan.

d. Cuaca. Hal yang perlu di analisis terkait cuaca adalah efek dari
suhu, kelembaban, angin, cahaya dan endapan dihadapkan dengan
kesiapan operasi pasukan sendiri. Untuk mempermudah menganalisis
cuaca, dapat menggunakan tabel dibawah ini:

Tabel 5. Analisis Cuaca.


17

12. Mengeluarkan Perintah Peringatan. Segera setelah selesai


melaksanakan penilaian sementara terhadap keadaan dan waktu yang tersedia
di tahap pertama menerima tugas, komandan harus segera mengeluarkan
perintah peringatan tanpa menunggu informasi lanjutan dari komando atas.
Komandan akan mengeluarkan perintah peringatan terbaik sesegera mungkin,
dan apabila dibutuhkan dapat mengeluarkan perintah peringatan berikutnya.
Perintah Peringatan (Priningat) apabila memungkinkan sebaiknya mengandung
informasi detail yang menginformasikan pembagian tugas kepada setiap
komandan satuan bawah dan rencana penggunaan waktu. Komandan juga
dapat mencantumkan instruksi dan informasi yang dianggap dapat membantu
komandan satuan bawah dalam melaksanakan tugasnya. Informasi yang
dibagikan juga berisi informasi tentang musuh, rencana satuan atas dan
instruksi spesifik sehingga satuan bawah dapat menyusun rencananya dengan
baik. Hal terpenting dari tahap mengeluarkan Priningat adalah tidak menunda
kelanjutan informasi Priningat. Pada saat informasi telah tersedia, maka
dengan segera mengeluarkan Priningat, sehingga komandan satuan bawah bisa
segera memulai menyusun rencana dan persiapan.

Dinamika operasi sangat sulit diprediksi, sehingga dalam mengeluarkan


perintah peringatan yang merupakan awal intruksi yang diberikan kepada
komandan satuan bawah hanya bersifat sementara dan sewaktu-waktu dapat
berubah. Priningat untuk kompi kebawah umumnya minimal harus berisi
format 5 paragraf (keadaan, tugas, Pelaksanaan, Adm/Log dan Komando
perhubungan). Priningat sebaiknya mengandung unsur penting terkait
keadaan yang harus diketahui dan dipersiapkan dalam rangka peringatan
kepada satuan bawah guna mendukung tugas operasi satuan atas diantaranya:

a. Tipe operasi.

b. Tugas umum.

c. Keadaan Musuh.

d. Keadaan Pasukan Kawan.

e. Tugas per satuan.

f. Intruksi dan koordinasi (Rencana pengintaian).

g. Rencana pembagian waktu.

h. Administrasi dan Logistik.

i. Komando dan Perhubungan.

Unsur-unsur penting tersebut bukan merupakan hal yang dogmatis


tergantung kepada keinginan dan analisis Komandan atasan yang
mengeluarkan perintah dihadapkan dengan medan operasi. Perintah
peringatan bisa saja diberikan berulang Ketika suatu operasi dinyatakan
berlanjut dan berkesinambungan sesuai dengan perintah komandan atasan.
Untuk mempermudah dan mempersingkat waktu, komandan dapat
menggunakan formulir perintah peringatan berikut:
41
18

PERINTAH PERINGATAN DANKIPUR A NO : 01 PETA :


PADA OPERASI : SERANGAN TEMPAT : KEDAR :
WAKTU : TAHUN :

DAERAH WAKTU : - LEMBAR :


ORGANISASI : SATUAN TUGAS UMUM

KOKI
TON I
TON II

TON III
TON BAN

1. KEADAAN MUSUH
DISPOSISI KOMPOSISI KEKUATAN KEGIATAN KEGANJILAN DAN KELEMAHAN
PERSONEL INTELIJEN OPERASI LOGISTIK TERITORIAL TOKOH

TUGAS
YON/KI/TON PASUKAN KAWAN

2. TUGAS
3. PELAKSANAAN KONSEP MANUVER : PEMBAGIAN TUGAS
KOKI :

TON I :
TON II :

INTRUKSI KOORDINASI : TON III :


PERKUATAN :

4. ADM/LOG ADMINISTRASI : LOGISTIK :

5. KOHUB PERHUBUNGAN: KOMANDO :

Tabel 6. Format Perintah Peringatan.

INPUT PROSES OUTPUT


Perintah analisis awal tugas, Waktu Perintah peringatan
pendahuluan/Perintah dan hal penting lainnya
persiapan/Perintah
Operasi
41

13. Membuat Rencana Sementara. Rencana sementara dibuat oleh


Komandan (Danki/Danton/Danru/Dantim) sebagai langkah lanjutan terhadap
perintah peringatan yang telah dikeluarkan guna menganalisis aspek keadaan
dari tugas yang telah dipelajari dalam rangka rencana keseluruhan sampai
dengan melaksanakan pemberian Perintah Operasi (PO) kepada Komandan
Bawahan (Danton/Danru/Dantim), tahap ini merupakan kombinasi PPKM TNI
AD pada tahap analisis tugas dengan tahap pengembangan CB, analisis CB,
perbandingan CB, dan pemilihan CB. Pada level kompi ke bawah, hal ini akan
lebih sederhana karena tidak adanya staf, akan tetapi, komandan dapat
melibatkan komandan satuan bawah dalam analisis tugas, pembuatan skema
manuver, menganalisis skema manuver dan perbandingan skema manuver dan
memilih skema manuver.

a. Analisis Tugas. Pada tahap mempelajari tugas kemungkinan


teradapat beberapa perubahan tugas dari Komando atas yang harus
segera ditindaklanjuti. Kegiatan pada tahap analisis tugas ini pada
umumnya hanya menyempurnakan tahap pertama pada prosedur
pimpinan pasukan dan mempelajari apakah ada pembatasan (yang harus
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan) serta harus menyimpulkan
tugas yang dinyatakan Kembali (TUNYALI).

b. Analisis Waktu. Apakah ada perkembangan informasi terbaru


terhadap diagram waktu terkait dengan perintah peringatan nomor 2
(terbaru), atau perintah operasi ataupun adanya perintah susulan dari
satuan atas yang mengakibatkan adanya perubahan penyesuaian pada
diagram waktu yang telah disusun.

c. Analisis Medan. dilaksanakan dengan mempelajari keadaan


intelijen terakhir yang diterima dari satuan atas dan tugas yang
menyangkut medan operasi.

d. Analisis cuaca. Hal yang perlu di analisis terkait cuaca adalah efek
dari suhu, kelembaban, angin, cahaya dan endapan dihadapkan dengan
kesiapan operasi pasukan sendiri. Untuk mempermudah menganalisis
cuaca, dapat menggunakan tabel dibawah ini:

Setelah menganalisis keadaan tugas, waktu, medan dan cuaca dari


mempelajari tugas serta dari perintah peringatan yang dikeluarkan kepada
Komandan bawahan dilanjutkan Komandan (Danki/Danton/Danru/Dantim)
menuangkannya dalam bentuk oleat rintangan kombinasi yang disesuaikan
dengan tugas berdasarkan tingkatan daerah operasi satuannya.

e. Analisis Pertimbangan Sipil. Komandan harus mampu


menganalisis dan mempertimbangkan aspek sipil yang terkait dengan
tugas yang akan dilaksanakan. Beberapa aspek sipil yang umumnya
dianalisis adalah sebagai berikut:

1) Area. Setiap area memiliki karakteristiknya masing masing,


apakah area operasi kompi terpengaruh dengan adanya industri,
medis, etnis, politik, agama dan sejarah serta hal lainnya.

2) Struktur. Apakah struktur bangunan di area operasi, atau


ada situs situs yang dilindungi di daerah tersebut.

3) Kapabilitas. Hal ini terkait dengan aspek aspek kehidupan


seperti: listrik, saluran air, saluran gas, air bersih, rumah sakit, dll.
20

4) Organisasi. Apakah ada organisasi di daerah operasi yang


dapat mempengaruhi operasi kompi, apakah organisasi tersebut
pro terhadap musuh atau pro terhadap NKRI.

5) Masyarakat. Apakah ada tokoh yang berpengaruh di daerah


tersebut yang berpengaruh dengan operasi kompi?

6) Event. Apakah ada kegiatan yang sedang telah, sedang atau


akan berlangsung di daerah operasi yang berpengaruh terhadap
operasi kompi?

7) Kesimpulan yang berpengaruh terhadap operasi.

Tabel 7. Matriks Aspek Sipil.


21

f. Analisis Musuh. Analisis tugas dilakukan dengan melaksanakan


intelijen persiapan operasi. Dalam menganalisis musuh, Seorang
komandan harus mampu mengoptimalkan daya olah yudha berdasarkan
informasi intelijen yang ada dan memposisikan dirinya dari sudut
pandang musuh. Secara visualisasi, analisis musuh dapat digambarkan
sebagai berikut:

ANALISIS MUSUH
SITUASI MUSUH GAMBARAN BESAR (1TINGKAT)

DISPOSISI BAGAIMANA SUSUNAN PASUKAN?MENGAPA?

KOMPOSISI SEPERTI APA MUSUH KOMPI/TON/RU/POK?


SENJATANYA?

KEKUATAN SEBERAPA BANYAK?

KAPABILITAS KEMAMPUAN
& + =TAKTIK, TEHNIK, PROSEDUR (TTP)
DAYA TEMPUR BATAS KEMAMPUAN
SKEMA
MANUVER DATA-DATA MUSUH DARI SATUAN ATAS

Gambar 6. Analisis Musuh

Hal yang perlu di analisis dalam tahap ini adalah sebagai berikut:

1) Keadaan umum musuh. Hal yang dianalisis adalah konsep


SIABIDIBAME musuh secara gambaran besar yang terkait dengan
penentuan kekuatan musuh yang akan dihadapi berdasarkan
skala prioritas satuan sehingga pasukan sendiri dapat menyiapkan
operasi apa yang akan dilaksanakan untuk mengatasi musuh.

2) Disposisi musuh. Hal yang dianalisis adalah asumsi


susunan pasukan bertempur musuh di medan dan mengapa
disusun demikian? Konsep Penjabaran pasukan musuh, sehingga
bisa dianalisis satuan mana yang menjalankan ops pokok dan
satuan mana yang melaksanakan operasi bantuan. Konsep
penjabaran struktur organisasi musuh ini dilakukan secara
vertikal maupun horizontal dimulai dari satuan atas
(Yon/Ki/Ton/Ru/Tim)

3) Komposisi musuh. Hal yang dianalisis adalah asumsi


organisasi musuh yang akan dihadapi kompi beserta satuan
jajarannya beserta perkuatannya, dan apa jenis senjata yang
dimiliki oleh musuh. Asumsi dalam koridor informasi intelijen yang
didapat.

4) Kekuatan musuh. Hal yang dianalisis adalah asumsi berapa


banyak musuh dan jenis serta jumlah senjatanya dengan cara
menghitung jumlah pasukan organic musuh yang siap bertempur,
pasukan perkuatan dan pasukan dari satuan atas yang dianggap
mempengaruhi operasi.
22

MUSUH-SITUASI UMUM/DISPOSISI
SATUAN LOKASI ALKAPJAT KEGIATAN ANALISIS TENTANG MUSUH
TON I
TON II
TON III
PERKUATAN
DLL
MUSUH-KOMPOSISI & KEKUATAN
KOMPOSISI : SUSUNAN MANUVER :

KEKUATAN
SATUAN JUMLAH DUKUNGAN ANCAMAN
TON I
TON II
TON III
PERKUATAN
TOTAL
Tabel 8. Susunan Bertempur Musuh.

5) Target bernilai tinggi. Selain itu komandan dapat menilai


kekuatan musuh dengan cara melihat system persenjataan musuh
dan memilah senjata mana yang bernilai tinggi (high value
target/HVT) dalam operasi tersebut yang dapat memberikan target
hasil maksimal (high payoff target/HPT).

6) Elemen/komponen daya tempur relatif. Daya tempur adalah


totalitas dari kemampuan menghancurkan, membangun kekuatan
dan kemampuan mengolah informasi yang dimiliki suatu satuan
pada waktu tertentu. Analisis berarti menghitung segala potensi
yang ada menjadi suatu aksi yang efektif. Daya tempur merupakan
hasil kombinasi dari intelijen, pergerakan manuver, bantuan
tembakan, administrasi/logistik, pertahanan/ perlindungan,
kesatuan komando/pengawasan pengendalian, dan
kepemimpinan. Kemudian komandan dapat menilai kekuatan
pasukan sendiri terhadap kelemahan musuh. Dari analisis seperti
diatas, seorang komandan akan mempunyai gambaran dari
perspektif musuh tentang:

a) Kemampuan pasukan sendiri.

b) Tipe operasi yang akan dijalankan baik dari perspektif


sendiri maupun musuh.

c) Bagaiamana dan dimana titik lemah musuh.

d) Bagaimana dan dimana titik lemah pasukan sendiri.

e) Sumber daya tambahan untuk menuntaskan tugas.


23

f) bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada.

g) dan lain lain.

Seorang komandan sebaiknya tidak melakukan penilaian


secara matematis, karena selain kuantitas, ada faktor yang
berpengaruh lainnya seperti kualitas, moril, keunggulan medan,
kualitas Latihan, dan teknologi.

Tabel 9. Elemen Daya Tempur Musuh.

INPUT PROSES OUTPUT


Analisis tugas, waktu, Melaksanakan Kesimpulan analisis elemen
medan dan cuaca saat analisis dengan daya tempur musuh
menerima tugas membuat
perkiraan
kekuatan dan
kelemahan
musuh

Seorang komandan harus mampu mengoptimalkan daya olah


yudha untuk dapat mengadaptasikan tempat musuh menjadi sketsa
musuh, apabila informasi intelijen tentang musuh sangat terbatas, maka
komandan harus memiliki pola pikir bahwa musuh akan bertempur
dengan konsep yang mirip dengan pasukan kita. berikut tahapan
mengadaptasikan template ke bentuk oleat musuh:

7) Menetapkan pilihan. Setelah Menganalisis daya tempur


relatif, komandan harus mampu menentukan pilihan sesuai hasil
olah yudha yang berbasis informasi intelijen yang ada dari
perspektif musuh. Beberapa hal yang mulai ditentukan adalah:
24

a) Doktrin apa yang akan digunakan untuk bertempur


melawan musuh?

contoh: apabila TNI AD melaksanakan operasi


serangan, maka musuh diasumsikan akan
menggunakan konsep pertahanan.

b) Apa point penentu dari operasi kompi ke bawah?

c) Apa tujuan dari tiap tiap satuan jajaran pasukan


sendiri?

d) apa tugas taktis yang akan dilaksanakan tiap satuan


jajaran pasukan sendiri?

8) Menyusun pasukan musuh. Setelah mengetahui tugas taktis


dan tujuan tiap bagian, maka komandan akan menyusun kekuatan
sesuai dengan pertimbangannya dan menempatkan satuan
perkuatan sesuai kebutuhan.

9) Membuat konsep operasi. Dalam penyusunan konsep


operasi yang dilaksanakan oleh perencana adalah menjabarkan
asumsi konsep musuh (yang sesuai dengan operasi yang
dilaksanakan) secara rinci mulai kerangka secara luas, dibagi
beberapa tahap (dengan format dimula -diakhiri) dan dan kegiatan
rinci setiap tahap yang akan dilaksanakan.

10) Menentukan tanggung jawab. Dalam analisis menentukan


tanggung jawab unit pasukan sendiri, komandan sebaiknya dapat
menganalisis satuan mana dan akan diberikan tanggung jawab
apa. Setelah Langkah diatas dilaksanakan, semua kesimpulan
dapat disimpulakn pada table di bawah.

Tabel 10. Matriks Konsep Bertempur Musuh.


25

11) Menyiapkan sketsa dan skema manuver. Tahap akhir yaitu


memvisualisasikan konsep manuver ke dalam oleat dan membuat
kesimpulan akhir tentang konsep bertempur. Untuk komposisi
pasukan dan konsep akhir oleat manuver, apabila ada perubahan,
konsep awal (pada saat menerima tugas) yang sudah ada bisa
dirubah menyesuaikan perkembangan keadaan.

Dalam membuat sketsa musuh, sketsa ini harus benar benar


memvisualisasikan skema manuver musuh dalam menuntaskan
tugasnya, menjelaskan mekanisme Kerjasama dengan satuan non
manuver dengan detail siapa, apa, berbuat apa, dimana dan kapan.
oleat musuh sebaiknya dapat menggambarkan hal hal berikut ini
dan dapat ditambahkan dengan hal hal lainnya, yaitu:

a) Batas area tiap unit dan jajarannya.

b) formasi unit.

c) Garis awal dan garis taraf.

d) grafik Pengumpulan informasi.

e) Jalan pendekat dan koridor udara.

f) area berkumpul, posisi tempur, area kontak dan


sasaran.

g) alat kendali rintangan dan grafik taktis.

h) alat kendali bantuan tembakan dan batuan tembakan


udara.

i) lokasi posko posko penting.

j) dan lain lain yang terkait dengan operasi.

Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam menganalisis


musuh, seorang komandan harus memegang prinsip:

a) Menghindari straw man fallacy (kesalahan dalam


menganalisa), yaitu perencana gagal dalam menganalisa,
sehingga asumsi konsep manuver musuh melenceng jauh
dari koridor intelijen yang ada.

b) Menganalisis musuh yang ada, bukan menganalisis


musuh yang diinginkan.

c) Apabila komandan ragu, maka harus memegang


prinsip bahwa musuh akan bertempur dengan cara yang
sama dengan pasukannya sendiri.

12) Sketsa Manuver Musuh. Setelah menganalisis informasi


tentang musuh, seorang komandan dapat berasumsi tentang
konsep (Taktik, Teknik dan Prosedur) dalam bentuk template
musuh. Template inilah yang nantinya dapat digunakan oleh
komandan sebagai pedoman untuk menggambarkan oleat skema
26

manuver musuh. Setelah komandan menyimpulkan template


musuh, selanjutnya akan menuangkan template bertempur musuh
disesuaikan dengan oleat rintangan kombinasi yang nantinya akan
digambarkan sebagai oleat skema manuver musuh.

Gambar 7. Sketsa Manuver Musuh (OMP)

Gambar 8. Sketsa Manuver Lawan (OMSP)

Dengan telah selesainya konsep bertempur musuh beserta


sketsa manuver musuh, maka proses analisis kemungkinan
konsep operasi musuh selesai.

INPUT PROSES OUTPUT


Informasi tentang Analisis tentang Kesimpulan tentang
musuh pada PO Yon musuh konsep operasi musuh
dan skema/sketsa
manuver Musuh
27

13) Konsep manuver/operasi. Kegiatan pengembangan skema


manuver pasukan sendiri. Pengembangan konsep manuver
merupakan langkah yang dilakukan untuk mendapatkan satu atau
lebih skema manuver sesuai dengan skema manuver musuh yang
telah ada. Pengembangan skema manuver ini harus selaras dengan
skema manuver yang telah dipilih oleh satuan atas. Untuk tingkat
kompi ke bawah, umumnya hanya dibutuhkan 1 skema manuver
dengan mempertimbangkan waktu, sumber daya dan tingkat
kompleksitas yang tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan
satuan atas.

a) Elemen daya tempur relatif. Daya tempur adalah


totalitas dari kemampuan menghancurkan, membangun
kekuatan dan kemampuan mengolah informasi yang dimiliki
suatu satuan pada waktu tertentu. Analisis berarti
menghitung segala potensi yang ada menjadi suatu aksi yang
efektif. Daya tempur merupakan hasil kombinasi dari
intelijen, pergerakan manuver, bantuan tembakan,
administrasi/logistik, pertahanan/perlindungan, kesatuan
komando/pengawasan pengendalian, dan kepemimpinan.
Untuk menganalisis daya tempur relatif, komandan harus
menjabarkan satuan manuver musuhdan
membandingkannya dengan kekuatan pasukan sendiri.
contoh: pada level batalyon, komandan akan
membandingkan peleton manuvernya dengan peleton
manuver musuh. Kemudian komandan dapat menilai
kekuatan pasukan sendiri terhadap kelemahan musuh. Dari
analisis seperti diatas, seorang komandan akan mempunyai
gambaran sebagai berikut:

(1) Kemampuan pasukan sendiri.

(2) Tipe operasi yang akan dijalankan baik dari


perspektif sendiri maupun musuh.

(3) Bagaimana dan dimana titik lemah musuh.

(4) Bagaimana dan dimana titik lemah pasukan


sendiri.

(5) Sumber daya tambahan untuk menuntaskan


tugas.

(6) bagaimana mengalokasikan sumber daya yang


ada.

(7) dan lain lain.

Komandan sebaiknya tidak melakukan penilaian


secara matematis semata, karena selain kuantitas, ada faktor
yang berpengaruh lainnya seperti kualitas, moril, keunggulan
medan, kualitas Latihan, dan lain lain.

b) Menentukan pilihan. Setelah Menganalisis daya


tempur relatif, komandan harus mampu menentukan pilihan
28

sesuai hasil olah yudha yang berbasis informasi intelijen yang


ada. Beberapa hal yang mulai ditentukan adalah:

(1) Doktrin apa yang akan digunakan untuk


bertempur melawan musuh?

contoh: apabila musuh melaksanakan operasi


pertahanan, maka doktrin yang kita gunakan adalah
doktrin operasi serangan TNI AD.

(2) Apa point penentu dari operasi kompi?

(3) Apa tujuan dari tiap tiap satuan jajaran pasukan


sendiri?

(4) Apa tugas taktis yang akan dilaksanakan tiap


satuan jajaran pasukan sendiri?

c) Menyusun kekuatan. Setelah mengetahui tugas taktis


dan tujuan tiap bagian, maka komandan akan menyusun
kekuatan tiap pleton sesuai dengan pertimbangannya dan
menempatkan satuan perkuatan sesuai kebutuhan.

d) Membuat konsep operasi. Dalam penyusunan konsep


operasi yang dilaksanakan oleh seorang komandan yaitu
menjabarkan Doktrin TNI AD (yang sesuai dengan operasi
yang dilaksanakan) secara rinci mulai kerangka secara luas,
dibagi beberapa tahap (dengan format dimulai – diakhiri) dan
dan kegiatan rinci setiap tahap yang akan dilaksanakan.

e) Menentukan tanggung jawab. Dalam analisis


menentukan tanggung jawab unit pasukan sendiri,
komandan sebaiknya dapat menganalisis pleton mana dan
akan diberikan tanggung jawab apa. Hal nonfisik yang harus
dipertimbangankan seorang komandan adalah kualitas
potensi para komandan satuan bawahnya. Setelah Langkah
diatas dilaksanakan, semua kesimpulan dapat disimpulakn
pada table dbawah.

f) Menyiapkan sketsa dan skema manuver. Tahap akhir


yaitu memvisualisasikan konsep manuver ke dalam oleat dan
membuat kesimpulan akhir tentang konsep bertempur.
Untuk komposisi pasukan dan konsep akhir oleat manuver,
apabila ada perubahan, konsep awal (pada saat menerima
tugas) yang sudah ada bisa dirubah menyesuaikan
perkembangan keadaan.

g) Konsep Operasi. Dalam membuat konsep operasi


untuk membuat oleat, oleat ini harus benar benar
memvisualisasikan skema manuver sendiri dalam
menghadapi musuh untuk menuntaskan tugas kompi ke
bawah, menjelaskan mekanisme Kerjasama dengan satuan
non manuver dengan detail siapa, apa, berbuat apa, dimana
dan kapan. skema manuver sebaiknya dapat
menggambarkan hal hal berikut ini dan dapat ditambahkan
dengan hal hal lainnya, yaitu:
29

(1) batas area tiap unit dan jajarannya;

(2) formasi unit (tidak perlu jajarannya);

(3) garis awal dan garis taraf.

(4) grafik Pengumpulan informasi.

(5) jalan pendekat dan koridor udara.

(6) area berkumpul, posisi tempur, area kontak dan


sasaran.

(7) alat kendali rintangan dan grafik taktis.

(8) alat kendali bantuan tembakan dan batuan.

(9) tembakan udara.

(10) lokasi posko dan lain lain yang terkait dengan


operasi.

Gambar 11. Konsep Operasi

Dengan telah selesainya konsep manuver pasukan


sendiri beserta sketsa manuver dalam bentuk maka proses
pengembangan skema manuver selesai.
30

h) Analisis manuver pasukan sendiri. Perlu diingat untuk


level kompi kebawah, umumnya komandan hanya
melaksanakan pembuatan 1 skema manuver, mengingat
tingkat kompleksitas yang tidak terlalu tinggi. Walaupun
komandan hanya membuat 1 skema manuver, skema
manuver yang ada tersebut harus tetap di wargamingkan
untuk menguji skema manuver tersebut. Hal yang perlu
dipertimbangkan dalam analisis skema manuver adalah
posisi, kekuatan, dan kelemahan pasukan sendiri/kawan,
termasuk juga kemungkinan skema manuver dan kekuatan
musuh/lawan serta karakteristik kondisi daerah operasi.
Proses wargaming ini menggunakan system aksi – reaksi –
konter reaksi. Proses ini sangat tergantung kepada
pemahaman terhadap doktrin, pertimbangan taktis dan
pengalaman. analisis skema manuver merupakan olah yudha
yang memuat aktivitas yang dimainkan secara rasional dan
sistematis serta dapat disertakan intuisi Komandan. analisis
skema manuver dapat berupa diskusi antara Komandan
dengan Komandan bawah atau dengan beberapa anggota
yang cakap.ada 3 metode yang dapat digunakan yaitu metode
box (menganalisis dengan detail di area kritis), belt
(menganalisis dengan membagi skema manuver bertahap
sesuai kondisi medan) dan avenue in depth (menganalisis
berdasarkan rute jalan pendekat yang dilalui.

i) Kegiatan perbandingan skema manuver sendiri. Perlu


diingat, untuk kompi ke bawah, umumnya hanya
membentuk 1 skema manuver saja. kegiatan perbandingan
skema manuver ini dilaksanakan apabila komandan
membuat lebih dari 1 skema manuver.

(1) Perbandingan skema manuver dilaksanakan


oleh komandan apabila membuat lebih dari 1 skema
manuver, untuk menilai keuntungan dan kerugian
masing-masing skema manuver berdasarkan intuisi
dan penilaian langsung, baik melalui peta maupun
melihat kondisi medan sebenarnya. Apabila komandan
hanya membuat 1 skema manuver, maka komandan
hanya cukup mengevaluasi 1 skema manuver
berdasarkan hasil war gaming dan tidak melaksanakan
perbandingan skema manuver.

(2) Komandan membandingkan skema manuver


yang paling memungkinkan untuk mengidentifikasi
satu kemungkinan skema manuver terbaik. skema
manuver yang dipilih juga harus:

(a) memiliki tingkat resiko terkecil dalam


penyelesaian tugas;

(b) menempatkan kekuatan pada posisi


terbaik untuk operasi yang akan dilaksanakan;

(c) memberikan inisiatif yang maksimal


kepada Komandan satuan bawah; dan
31

(d) memberikan fleksibilitas yang tinggi untuk


menghadapi kemungkinan ancaman dan
peluang yang tidak terduga.

(3) Komandan dapat menggunakan matriks untuk


membandingkan keuntungan dan kerugian masing-
masing skema manuver dengan memasukkan
beberapa aspek TUMMPAS dan aspek lain yang
diperlukan apabila dibutuhkan (tembakan, medan,
musuh, pasukan sendiri dan pencapaian tugas).

PERBANDINGAN KET

NO ASPEK SKEMA SKEMA


MANUVER-1 MANUVER-2
(FRONTAL) (MELAMBUNG)

1 Tugas

2 Medan

a. Medan kritik

b. Lindung
tinjau dan
tembak

c. Lapangan tin-
jau dan tembak

d. Jalan
pendekat

e. Rintangan

3 Musuh

4. Pasukan sendiri

a. Tembakan

b. Gerakan

5 Waktu yang ter-


sedia

6 Perlengkapan

Tabel 12. Perbandingan Skema Manuver.


32

14) Sketsa manuver pasukan sendiri. Setelah skema manuver


diperbandingkan, akan diperoleh skema manuver yang
diputuskan, kemudian dari skema manuver yang telah diputuskan
tersebut, komandan harus menjelaskan lebih detail dalam bentuk
perintah operasi.

Gambar 9. Sketsa Manuver Pasukan Sendiri (OMP).

Gambar 10. Sketsa Manuver Pasukan Sendiri (OMSP).

INPUT PROSES OUTPUT


1.Kesimpulan Analisis Pengembangan, analisis, Kesimpulan
musuh dan oleat musuh perbandingan dan tentang
pemilihan skema manuver pasukan sendiri
2.Kesimpulan Analisis dan oleat skema
pasukan sendiri manuver
33

14. Mengatur Kegiatan Awal. Dalam kegiatan awal pada langkah-langkah


PPP ini, merupakan langkah awal Tindakan dalam proses pelaksanaan operasi
yang akan dilaksanakan. Komandan dapat melaksanakan persiapan dalam
rangka proses pengintaian dimulai dari penyiapan alat dan perlengkapan yang
mendukung kegiatan sampai dengan langkah pelaksanaan pengintaian yang
mendukung produk dalam penyempurnaan Perintah Operasi yang akan
diberikan. Adapun contoh langkah-langkah dalam penentuan kegiatan awal ini
dapat di buat dengan konsep perencanaan sebagai berikut:

a. Pemilihan organisasi. Komandan dapat berinisiatif


melaksanakan penyiapan secara dini terkait konsep pemilihan personel,
penyiapan dalam rangka mengeluarkan perintah operasi dan membuat
konsep pengintaian yang akan dilaksanakan dapat digambarkan dalam
prosesnya sebagai berikut:

1) Memilih Anggota. Pemilihan anggota terbatas organik yang


dipimpin Komandan Patroli kecuali anggota yang mempunyai
kualifikasi/kemampuan khusus (jaupan, ahli ranjau, ahli peledak,
ahli bahasa dll) jangan memilih anggota yang diperkirakan akan
menggangu pelaksanaan tugas sakit dll.

2) Memilih Senjata. Memilih senjata harus di dasarkan kepada


jenis senjata yang di perlukan untuk pelaksanaan tugas, jumlah
dan jenis senjata yang memerlukan angkutan harus
dipertimbangkan masalah pengangkutan.

3) Memilih Perlengkapan. Secara umum ada lima macam


pemilihan perlengkapan yaitu :

a) Dalam perjalanan. Peralatan yang membantu


kemudahan mencapai sasaran yaitu peta, kompas, teropong,
tali penolong, kawat, amunisi dan sebagainya.

b) Alat kendali. Radio, peluit, lampu senter, pistol


isyarat dan sebagainya.

c) Makanan dan minuman. Tiap anggota membawa


minum masing-masing dan bekal makan di bawa jika
gerakan akan melampaui waktu makan.

d) Didaerah sasaran perlengkapan yang digunakan di


sasaran seperti alat peledak, tali pengikat tawanan, lampu
senter dan sebagainya.

e) Perlengakapan rutin/perorangan dasar : ponco, kaos


kaki,kaos tangan,obat-obatan dan sebagainya

b. Konsep Pengintaian. Mengatur kegiatan awal juga bisa mencakup


pergerakan elemen intel untuk pengintaian, elemen pandu ataupun
membagi gelombang pergeseran pasukan. Komandan pada umumnya
melaksanakan pergerakan awal berdasarkan rencana sementara dan
akan mengeluarkan Perintah Operasi di lokasi yang baru. Hal yang perlu
diperhatikan dalam rangka pemindahan pasukan adalah:

1) Siapa yang memimpin pasukan.


34

2) Kapan waktu perpindahan.

3) Kemana daerah yang dituju.

4) Rute mana yang akan ditempuh.

5) Bagaimana formasi pasukan

Idealnya Komandan melaksanakan pengintaian di medan yang


sebenarnya. Pada umumnya, bilamana situasi tidak memungkinkan
maka pengintaian dilaksanakan di atas peta maupun foto udara. Dalam
keadaan tertentu jika ada fasilitas pesawat maka pengintaian
dilaksanakan dari udara untuk meneliti route, perubahan benda-benda
medan dan kegiatan musuh. Jika kekuatan pasukan cukup besar
sedangkan jaraknya jauh dan waktu kurang dan patroli intai tidak dapat
kembali ke basis operasi, maka Komandan dapat menentukan suatu
tempat daerah penyelaman/titik temu untuk bertemu patroli. Di tempat
itulah info hasil pengintaian akan di berikan kepada Komandan,
walaupun demikian pengintaian komandan yang disesuikan pola operasi
yang akan dilaksanakan baik OMP maupun OMSP tetap dilaksanakan
sebagai pengintaian terakhir sebelum melibatkan seluruh pasukan. Pada
situasi seperti ini, kegiatan melengkapi Rensem tidak menunggu
pelaksanaan pengintaian kembali ke Basis. Hal-hal yang di intai yang
disesuikan dengan tugas OMP maupun OMSP antara lain :

1) Titik pemberangkatan

2) Rute dan kemungkinan formasi yang di gunakan.

3) Rencana TB jal.

4) Sasaran antara

5) Sasaran dan rencana penempatan Ton/Ru/Pok di sasaran


daerah bahaya dan rintangan.

6) Titik masuk ke daerah kawan.

7) Konsolidasi/TB Akhir

c. Koordinasi. Beberapa langkah dalam mengatur kegiatan awal


juga tidak terlepas dari koordinasi yang terus menerus dilaksanakan
sehingga tidak terjadi penyimpangan terhadap pencapaian tugas.
Sebelum pelaksanaan pengintaian langkah yang dapat diambil oleh
Komandan yaitu melaksanakan koordinasi sebanyak mungkin dengan
satuan atas, tetangga ataupun informasi dan koordinasi dari satuan
bawah. Adapun koordinasi yang harus dilakukan :

1) Gerakan didaerah kawan. Satuan-satuan yang akan


dilalui oleh patroli, perlu diberitahu supaya tidak membahayakan
atau merintangi yang tidak perlu.

2) Keluar masuk daerah kawan. Petunjuk jalan diperlukan,


terutama bila akan melalui lapangan ranjau atau kawat berduri.
35

3) Bantuan tembakan. Perhatikan lima kepentingan bantuan


tembakan:

a) Menimbulkan korban pada musuh.

b) Mengalihkan perhatian musuh.

c) Melindungi gerakan dengan asap.

d) Memberi penerangan dengan cahaya.

e) Membentuk pemeliharaan arah dan menentukan


kedudukan.

Untuk mempermudah Komandan dalam melaksanakan kegiatan


pada langkah mengatur kegiatan awal ini dapat mengikuti pedoman
matriks kegiatan awal sebagai berikut :

MENGATUR KEGIATAN AWAL


PEMILIHAN ORGANISASI PENYIAPAN PO
PERSONEL TUGAS PERLENGKAPAN PETA/MAKET/SKECTH ….SKALA (GT-GD)
TEMPAT
PERSONEL YG DITUNJUK

KONSEP PENGINTAIAN

ASPEK PENGINTAIAN
PERSONEL TUGAS PERLENGKAPAN
(OMP/OMSP)

Gambar 13. Matriks Mengatur Kegiatan Awal.

INPUT PROSES OUTPUT


1.Rencana sementara Pemilihan organisasi, Kesimpulan
konsep kegiatan pasukan Konsep pengintaian dan tentang
sendiri koordinasi satuan kesiapan
pelaksanaan
2.Analisis kegiatan awal pengintaian
36

15. Melaksanakan Pengintaian. Apabila waktu memungkinkan, komandan


dapat ikut melaksanakan pengintaian pada area operasi untuk tugas prioritas
yang akan dieksekusi. Tidak ada satu langkahpun di intelijen persiapan operasi
(IPO) yang dapat menggantikan keakuratan pengintaian area operasi yang
berkaitan dengan rencana operasi. Akan tetapi banyak faktor yang dapat
menyebabkan seorang komandan tidak dapat ikut langsung melaksanakan
pengintaian, Pengintaian yang paling minimal yang bisa dilaksanakan adalah
pengintaian di peta dan didukung dengan foto ataupun produk intelijen
lainnya. Komandan dapat menggunakan hasil dari war gaming untuk
mengidentifikasi informasi apa saja yang dibutuhkan pada saat pengintaian.
Hasil pengintaian inilah yang digunakan untuk mengkonfirmasi kecocokan
informasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan skema manuver diawal.
Ada beberapa jenis pengintaian yang bisa dilakukan:

a. Pengintaian peta.

b. Pengintaian UAV.

c. Human Intelijen.

d. Staf intel batalyon.

e. Pengintaian komandan.

Dalam melaksanakan pengintaian, kerahasiaan adalah faktor utama,


usahakan selalu mengisolasi sasaran sebelum melaksanakan pengintaian
untuk menjaga factor keamanan. Ada prinsip-prinsip pengintaian yang harus
dipegang teguh yaitu:

a. Pengintaian dilaksanakan secara terus menerus.

b. Jangan menyia-nyiakan asset pengintaian.

c. Orientasi pada sasaran pengintaian.

d. Laporkan hasil pengintaian dengan cepat dan akurat.

e. Pelihara kebebasan manuver.

f. Musuh harus selalu dalam pengawasan.

g. Apabila pengintaian diketahui oleh musuh, asset pengintaian


harus memiliki rencana darurat.

Komandan harus menyertakan personel yang berpengaruh


(Danpok/Danru) dalam melaksanakan pengintaian (Pengintaian Komandan),
tidak ada yang lebih efektif daripada pengintaian langsung ke sasaran untuk
mengkonfirmasi rute dan pergerakan waktu kritis. Hal-hal yang harus
diketahui dalam pelaksanaan pengintaian yaitu:

a. Waktu.

b. Lokasi.

c. Tujuan pengintaian.
37

d. Aspek.

e. Objek Intai.

f. Personel.

g. Alat peralatan dan perlengkapan.

Sebelum melaksanakan pengintaian, usahakan melaksanakan Latihan


pendahuluan untuk meminimalisir resiko yang mungkin terjadi. Dalam
membuat rencana pengintaian dapat menggunakan formulasi dibawah ini :

RENCANA PENGINTAIAN KIPUR A NO: 01 WAKTU :

LOKASI :

1. ASPEK ANCAMAN MUSUH


PERUBAHAN KEADAAN MUSUH
MEDAN CUACA
(INFO AKHIR) ANCAMAN LOKASI

DISPOSISI : MEDAN KRITIK :

LINDUNG BAK & JAU :

KOMPOSISI :

LAPANG BAK & JAU :

KEKUATAN :

JALAN PENDEKAT :

KEGIATAN :

RINTANGAN :

2. OBJEK INTAI DP ROUTE GT SASARAN

3. PERSONEL DANTON 1 DANTON 2 DANTON 3 KOKI

TUGAS : TUGAS : TUGAS : TUGAS :

4. ALKAPJAT

Tabel 14. Rencana Pengintaian.

INPUT PROSES OUTPUT


Konsep Pengaturan Perencanaan dan Kesimpulan
kegiatan awal pelaksanaan pengintain tentang
pelaksanaan
pengintaian
38

16. Menyempurnakan Rencana. Pada tahap ini, dengan menggunakan


informasi yang semakin akurat dari pengintaian, komandan akan
menyempurnakan cara bertindak (skema manuver) yang telah ditetapkan
untuk menyempurnakan rencana sementara. Ini termasuk menyempurnakan
sketsa, mendetailkan bantuan tembakan, menyinkronkan kebutuhan
dukungan logistik dan memperbarui rencana sementara berdasarkan hasil
pengintaian. Pada level satuan bawah Langkah ini hanya untuk
mengkonfirmasi ataupun memperbarui informasi yang ada pada rencana
sementara. Apabila waktu memungkinkan, komandan dapat melaksanakan
koordinasi akhir dengan pasukan kawan ataupun komando atas sebelum
mengeluarkan Perintah Operasi.

a. Objek penyempurnaan:

1) Tugas-tugas khusus bagi Komandan satuan bawah.

2) Keadaan musuh.

3) Keadaan pasukan sendiri.

4) Pelaksanaan Operasi. :

a) Formasi dan perintah gerakan.

b) Keluar masuk daerah kawan.

c) Komunikasi tenpur.

d) Tindakan bila kontak dengan musuh.

e) Tindakan di daerah bahaya.

f) Tindakan di sasaran.

5) Tanda-tanda isyarat dan sandi.

b. Sketsa PPP. Merupakan sketsa yang dibuat dalam rangka


memberikan Perintah Operasi (PO) kepada Satuan Bawah. Setelah
melaksanakan pengintaian, Komandan (Danki/Danton/Danru/Dantim)
melanjutkan kegiatan menganalisis dari rencana sementara yang sudah
dibuat kemudian dipadukan dengan hasil pengintaian yang telah
dilaksanakan untuk disempurnakan menjadi produk Sketsa PPP. Sketsa
PPP terdiri dari:

1) Sketsa “A”. Merupakan sketsa manuver pasukan


musuh yang dituangkan dalam peta/model, digunakan untuk
menjelaskan keadaan musuh yang berkembang saat ini
dihadapkan dengan keadaan musuh berupa kemungkinan
ancaman dan tindakan paling berbahaya bagi manuver pasukan
sendiri.

2) Sketsa “B”. Merupakan sketsa manuver pasukan


sendiri yang dituangkan dalam peta/model, digunakan untuk
menjelaskan keadaan manuver pasukan sendiri dihadapkan
dengan kemungkinan tindakan musuh.
39

3) Sketsa “C”. Merupakan sketsa PPP yang


dikolaborasikan antara sketsa “A” dan “B”. Sketsa PPP juga
merupakan produk akhir seorang Komandan
(Danki/Danton/Danru/Dantim) sebelum mengeluarkan Perintah
Operasi (PO) kepada Komandan satuan bawah.

Gambar 11. Sketsa PPP (OMP).

Gambar 12. Sketsa PPP (OMSP).

INPUT PROSES OUTPUT


Hasil Pengintaian Pembuatan Sketsa dalam Kesimpulan
rangka penyiapan PO tentang Sketsa
PPP (PO)
40

17. Mengeluarkan Perintah Operasi Perintah operasi pada level kompi ke


bawah umumnya disampaikan dengan cara verbal dengan didukung dengan
visualisasi dan alat bantu sederhana lainnya. Untuk format menggunakan 5
Paragraf pokok perintah operasi. Seringnya Komandan pada level danton tidak
mengeluarkan “keinginan komandan”, namun hanya meneruskan “keinginan
komando atas”.

a. Tempat Penyampaian Perintah Operasi. Dalam penyampaian


perintah operasi perlu memperhatikan lokasi, sehingga memberikan
gambaran secara langsung terhadap area operasi dan aspek medan
lainnya kepada penerima perintah. Komandan dapat ikut melaksanakan
pengintaian, menyempurnakan rencana sementara dan memanggil
komandan satuan bawah ke lokasi spesifik untuk menerima Perintah
operasi (PO). Namun dalam pelaksanaannya ada alasan keamanan dan
larangan yang menjadi pertimbangan dalam penyampaian PO apakah
bisa dilaksanakan di medan yang sesuai dengan kondisi ideal. Oleh
karena itu, komandan pada umumnya menggunakan maket, sketsa
detail, peta dan produk lainnya yang dapat menggambarkan area operasi
dan keadaan.

b. Hal-hal Yang perlu dipersiapkan. Seorang Komandan harus


mempersiapkan dengan baik segala sesuatunya sebelum memberikan
PO, sehingga memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada
anggotanya, hal ini sangat berdampak terhadap moril anggota yang akan
melaksanakan operasi tersebut.

c. Perintah Operasi. Pemberian perintah operasi dapat dilaksanakan


dengan mempertimbangkan segala aspek yang terkait dengan waktu dan
tempat serta keadaan didaerah operasi. Komandan
(Danki/Danton/Danru/Dantim) dapat memberikan perintah operasi
dengan menggunakan sarana yang ada baik peta ataupun model yang
menggunakan alam (Kayu, daun, rumput, lumut, dll) sebagai sarana
pembuatan.

1) Cara memberikan perintah:

a) Berbicara harus tegas, jelas dan singkat kepada semua


anggota.

b) Laksanakan orientasi peta atau model, jelaskan peta


atau model yang telah dibuat dihadapkan medan yang
sebenarnya, berikan kesempatan bertanya kepada anggota
mengenai medan operasi sebelum memberikan perintah
operasi.

c) Memulai perintah. Sebelum masuk kepada perintah


Komandan harus menyampaikan bahwa anggota tidak boleh
bertanya sebelum perintah seluruhnya selesai.

d) Perintah parsiil. Dikeluarkan apabila selama


memberikan perintah operasi terjadi beberapa kemungkinan
perubahan perintah sebelum, selama dan sesudah
pelaksanaan operasi guna memperkirakan tindakan yang
akan dilaksanakan untuk menghadapi tindakan kontigensi
tersebut.
41

2) Format Perintah Operasi. Langkah selanjutnya Komandan (Kompi/Peleton/Regu/Tim) menyampaikan PO meliputi keadaan,
tugas, pelaksanaan, administrasi dan logistik serta komando, kendali dan komunikasi yang sudah dibuat sebagai berikut:
42

2. TUGAS POKOK

3. PELAKSANAAN POKOK KEINGINAN KOMANDAN

TUGAS-TUGAS KIPUR (SATUAN ATAS) TUGAS-TUGAS DAN SATWAH

KOKI :

TON I :

TON II :

TON III :

PERKUATAN :

KONSEP MANUVER INTRUKSI KOORDINASI

4. ADM/LOG ADMINISTRASI : LOGISTIK :

5. KOHUB PERHUBUNGAN: KOMANDO :

Tabel 15. Format Perintah Operasi.


41

1. KEADAAN.

a. Musuh.

1) Disposisi.

2) Komposisi.

3) kekuatan.

4) Kegiatan.

5) Keganjilan dan kelemahan

a) Personel.

b) Intelijen.

c) Operasi.

d) Logistik.

e) Teritorial.

f) Tokoh.

6) Sketsa manuver musuh.

b. Tugas Pasukan Kawan


1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1
Tingkat)

2) Tugas Pasukan Kawan

c. Daerah operasi

1) Daerah berpengaruh

2) Medan

a) Medan Kritik

b) Lindung tembak/ tinjau

c) Lapang tembak/ tinjau

d) Jalan pendekat

e) Rintangan

3) Cuaca

a) Suhu

b) Angin
44

c) Cahaya

d) Endapan

4) Kapabilitas berdasarkan kemampuan tempur

d. Aspek sipil

e. Penerimaan Dan Pemberian Bawah Perintah.

2. TUGAS POKOK (SI-A-BI-DI-ME)

3. PELAKSANAAN.

a. Pokok keinginan komandan

1) Tugas-tugas KI/TON/RU/TIM

2) Tugas-tugas Tiap Komandan Bawahan


(TON/RU/TIM/POK)

b. Konsep manuver

d. Instruksi koordinasi

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Administrasi.

b. Logistik.

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. Perhubungan.

b. Komando.

Setelah Komandan Kompi/Baterai/Peleton/Regu selesai memberikan PO


dilanjutkan dengan melaksanakan latihan pendahuluan.

INPUT PROSES OUTPUT


RENCANA YANG TELAH PEMBUATAN PERINTAH PERINTAH OPERASI
DISEMPURNAKAN OPERASI
45

18. Pengawasan dan Pengendalian. Selama melaksanakan Prosedur


pimpinan pasukan, komandan memonitor penyiapan tugas, menghaluskan
rencana, berkoordinasi dengan pasukan kawan, dan melaksanakan
pengawasan serta pengendalian semua persiapan. Umumnya setiap Dansatwah
sudah memiliki standar operasional bagi tiap-tiap jajarannya dalam
melaksanakan aktivitas. Ada 2 tahapan untuk memastikan Dansatwah
memahami tugas yang diberikan dan siap untuk menjalankan tugas melalui
pelaksanaan:

a. Komandan melaksanakan supervise ke satuan jajarannya dan


melaksanakan inspeksi personel dan perlengkapannya untuk
memastikan tugas dipahami dan kesiapan satuan jajarannya dalam
melaksanakan tugas.

b. Setelah inspeksi/pengecekan dari komandan maka Dansatwah


(Danton/Danru) serta seluruh prajurit melaksanakan pengecekan
lanjutan yaitu pengecekan perlengkapan pribadi dan pengecekan sesama
unit/regu untuk memastikan munisi, logistik, air, dan materiel lainnya
siap untuk pelaksanaan tugas.

Para komandan di semua tingkatan harus melakukan latihan


pendahuluan agar setiap prajurit yang terlibat memahami tentang tugas dan
tanggung jawab mereka, bagaimana pelaksanaan tugas dapat berjalan sesuai
dengan pokok-pokok keinginan komandan dan sesuai dengan keseluruhan
konsep operasi. Latihan pendahuluan juga memungkinkan komandan untuk
mengidentifikasi dan memeriksa tindakan atau tugas yang mungkin
memerlukan lebih banyak koordinasi atau persiapan sebelum pelaksanaan
operasi.
46

BAB IX
PENUTUP

19. Pemberlakuan. Juknis PPP ini diberlakukan di lingkungan TNI AD


pada tataran taktis digunakan sesuai tingkat pemberlakuannya dalam
pelaksanaan operasi yang bersifat OMP maupun OMSP.

20. Pengamalan. Juknis PPP hendaknya dipedomani, diyakini oleh setiap


personel dan satuan TNI AD dalam pelaksanaan tugas, latihan dan pendidikan.
Doktrin ini hendaknya dapat dijadikan pedoman untuk membulatkan
keyakinan serta tekad segenap aparat TNI AD dalam mengamalkan isi dan
makna yang terkandung di dalamnya.

21. Pengembangan dan Perubahan. Pengembangan dan perubahan


terhadap Juknis PPP diperlukan untuk penyempurnaan dan menjamin bahwa
Juknis PPP ini valid dan dapat dioperasionalkan.

a. Pengembangan. Juknis PPP tidak dogmatis sehingga sewaktu-


waktu dapat diubah, perubahannya disesuaikan pada faktor-faktor yang
berpengaruh. Ajaran-ajaran yang ada dalam doktrin ini harus
dikembangkan secara terus-menerus secara holistik, integral dan
komprehensif melalui pengembangan doktrin secara kritis dan reflektif.
Doktrin ini dikembangkan mengikuti perkembangan dan perubahan yang
terjadi serta memengaruhi dalam pelaksanaannya.

b. Perubahan. Saran, kritik dan tanggapan terhadap isi Juknis PPP


yang bersifat membangun agar ditujukan kepada Kasad melalui
Dankodiklatad sesuai dengan mekanisme umpan balik.

a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DANKODIKLAT,

A.M. PUTRANTO, S. Sos


LETNAN JENDERAL TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran A Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/834/XII /2021
Tanggal 2 Desember 2021

PENGERTIAN

1. Analisa Tugas. Analisa Tugas adalah Penjabaran dan


pembahasan tugas oleh seseorang komandan yang menerima
tugas dengan maksud agar terdapat kesatuan pemikiran dan
tanggapanserta kesatuan cara bertindak bagi para pembantunya
sehingga memudahkan dalam merumuskan keputusan tersebut.

2. Analisa Tugas Pokok. Analisa tugas pokok adalah kegiatan


yang dilaksanakan oleh seorang komandan dalam menganalisa
tugas yang diterima dari satuan atas.

3. Cara Bertindak. Cara Bertindak adalah:

a. Tahap-tahap kegiatan yang diikuti oleh tiap individu


atau kesatuan.

b. Rencana suatu individu atau Panglima/ Komandan


yang akan menyelesaikan, atau berhubungan dengan
penyelesaian suatu misi.

c. Pola yang disetujui untuk menyelesaikan suatu


pekerjaan atau misi.

d. Pedoman atau aturan-aturan tindakan dalam suatu


peperangan.

4. Daya Tempur. Daya Tempur adalah Kemampuan


melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak dalam
pelaksanaan perang.

5. Demografi. Demografi adalah gambaran tentang


kependudukan yang meliputi jumlah, komposisi, ditribusi dan
kualifikasi.

6. Efektif. Efektif adalah berdaya guna dan secara substansial


berpengaruh kepada tujuan akhir yaitu keputusan komandan.
48

7. Eksternal. Eksternal adalah faktor-faktor yang


menyangkut atau dapat memengaruhi dari bagian luar.

8. Eselon. Eselon adalah suatu bentuk formasi dalam suatu


struktur organisasi.

9. Fasilitas Komando. Fasilitas Komando adalah fasilitas


yang digunakan untuk melaksanakan komando dan pengendalian
bagi semua satuan yang berada di bawah komandonya.

10. Fleksibel. Fleksibel adalah mudah dan cepat


menyesuaikan pada setiap tingkat satuan dalam pelaksanaan
operasi.

11. Hambatan. Hambatan adalah suatu


permasalahan/persoalan/ rintangan yang dihadapi akan
memperlambat suatu tujuan namun tetap dapat melaksanakan
suatu tujuan tersebut.

12. Input. Input adalah suatu data atau keterangan yang


diterima dari luar.

13. Intelijen Persiapan Operasi (IPO). IPO adalah suatu


produk Intelijen hasil proses analisa yang berlangsung secara
terus menerus dalam menganalisa ancaman dan lingkungan pada
suatu wilayah/daerah tertentu.

14. Internal. Internal adalah faktor-faktor yang menyangkut


atau dapat mempengaruhi dari bagian dalam.

15. Intuisi Komandan. Intuisi Komandan adalah suatu


naluri, daya atau kemampuan mengetahui atau memahami
sesuatu tanpa dipikir atau dipelajari (bisikan hati/gerakan hati).

16. Keadaan Teritorial. Keadaan teritorial adalah suatu


gambaran/penjelasan data-data ataupun fakta-fakta tentang
keadaan suatu daerah yang berada di dalam perimeternya.

17. Kendala. Kendala adalah suatu


permasalahan/persoalan/rintangan yang dihadapi akan
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai suatu tujuan.

18. Komando. Komando adalah organisasi kemiliteran yang


bersifat teknis dan/atau administratif yang berdiri sendiri di
49

bawah pimpinan seorang komandan/panglima, dengan tugas


pokok menyelenggarakan operasi-operasi baik tempur maupun
non tempur.

19. Komando Pengendalian Operasional (Kodalops).


Kodalops adalah kewenangan yang dimiliki oleh seorang
Panglima/Komandan atas satuan-satuan yang ditugaskan
dibawah komandonya untuk mengkomposisikan satuan,
memberikan tugas, menentukan saran, mengendalikan, dan
mengawasi sumber daya yang diberikan serta memimpin dengan
kewenangan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas.

20. Operasi Militer untuk Perang (OMP). OMP adalah segala


bentuk pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI, untuk
melawan kekuatan militer negara lain yang melakukan agresi
terhadap Indonesia, dan/atau dalam konflik bersenjata dengan
suatu negara lain atau lebih, yang didahului dengan adanya
pernyataan perang dan tunduk pada hukum perang internasional.

21. Operasi Militer Selain Perang (OMSP). OMSP adalah


operasi yang dilaksanakan oleh satuan militer dengan sasaran,
ruang dan waktu, tempat, serta dukungan logistik yang telah
ditetapkan sebelumnya melalui perencanaan terinci, yang
dilakukan berdasarkan permintaan dan/atau peraturan
perundang-undangan untuk:

a. mengatasi gerakan separatis bersenjata;

b. mengatasi pemberontakan bersenjata;

c. mengatasi aksi terorisme;

d. mengamankan wilayah perbatasan;

e. mengamankan objek vital nasional yang bersifat


strategis;

f. melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai


dengan kebijakan politik luar negeri;

g. mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta


keluarganya;
50

h. memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan


pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem
pertahanan semesta;

i. membantu tugas pemerintahan di daerah;

j. membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia


dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat
yang diatur dalam undang-undang;

k. membantu mengamankan tamu negara setingkat


kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang
sedang berada di Indonesia;

l. membantu menanggulangi akibat bencana alam, dan


pengungsian;

m. pemberian bantuan kemanusiaan, serta membantu


pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan; dan

n. tugas-tugas lainnya yang ditetapkan oleh Presiden.

22. Pengintaian. Pengintaian adalah Mengamati obyek


dengan visual baik dengan mata biasa ataupun dengan bantuan
alat teknologi dari jarak tertentu. Pengintaian dapat merupakan
cara penyelidikan tertutup dan terbuka.

23. Perintah Operasi (PO). PO adalah pernyataan kemauan


seorang Komandan yang ditujukan kepada para Komandan
Satuan Bawah untuk melaksanakan tindakan taktis di medan
secara di koordinir.

24. Praanggapan. Praanggapan adalah suatu pandangan/


pendapat/keyakinan yang diprediksikan kemungkinannya akan
terjadi.

25. Sinkronisasi. Sinkronisasi adalah perihal dalam


melaksanakan tugasnya masing-masing, semua unsur
staf/bagian wajib menerapkan prinsip koordinasi.

26. Sistematis. Sistematis adalah dapat mengikuti semua


proses yang wajib dilaksanakan dengan teratur sesuai dengan
system.
51

27. Sketsa. adalah suat gambar rancangan/denah/bagan yang


dapat menjelaskannya.

28. Tugas Pokok (Tupok). Tupok adalah tugas pokok hasil


analisa Komandan yaitu berupa Tugas nyataan Kembali (Tunyali).

29. Tugas Terkandung (Tudung). Tudung adalah tugas lain


yang terdapat dalam tugas pokok yang di terima dari komando
atas.

30. Visualisasi. Visualisasi adalah gagasan dengan


menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka), peta,
grafik, dan sebagainya.

a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DANKODIKLAT,

A.M. PUTRANTO, S. Sos.


LETNAN JENDERAL TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran B Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/834/XII/2021
Tanggal 2 Desember 2021

FORMAT DAN CARA PENGISIAN


PRODUK TINGKAT KI/RAI/TON/RU/TIM

NO CONTOH
URAIAN HAL
URUT NOMOR

A. OMP

1. Format dan Cara Pengisian Formulir Perintah 1 53


Peringatan

2. Contoh Pengisian Tabel Rencana Pengintaian 2 60

3. Format dan Cara Pengisian Perintah Operasi 3 61

B. OMSP

4. Format dan Cara Pengisian Formulir Perintah 4 82


Peringatan

5. Contoh Pengisian Tabel Rencana Pengintaian 5 90

6. Format dan Cara Pengisian Perintah Operasi 6 91

a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DANKODIKLAT,

A.M. PUTRANTO, S.Sos


LETNAN JENDERAL TNI
53

A. OMP
CONTOH NO: 1

FORMAT PERINTAH PERINGATAN

RAHASIA

Satuan.
Tempat.
Tanggal, Jam, Bulan, Tahun.

PERINTAH PERINGATAN DAN…NO….


PADA OPERASI…..

Penunjukkan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

Daerah waktu :

1. KEADAAN.

a. Musuh.

b. Tugas Pasukan Kawan.


1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)
2) Tugas Pasukan Kawan

c. Penerimaan Dan Pemberian Bawah Perintah.

2. TUGAS POKOK.

SI-A-BI-DI-ME

3. PELAKSANAAN.

a. Konsep Manuver.
b. Pembagian Tugas.
c. Instruksi Koordinasi.

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Logistik.

b. Administrasi.

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. Perhubungan.

b. Komando.

KOMANDAN

NAMA
PANGKAT KORP NRP
54
PERINTAH PERINGATAN DANKIPUR A NO : 01 PETA : SULAWESI UTARA
PADA OPERASI : SERANGAN TEMPAT : POSKO KI KEDAR : 1: 50.000
WAKTU : 230900 DES 202B TAHUN : 2015
DAERAH WAKTU : - LEMBAR : Helai No. 5726 – II (LIMBOTO), Helai No. 5826 – III (GORONTALO)

ORGANISASI : SATUAN TUGAS UMUM

KOKI Batih laks penyiapan pasukan , Bafourier laks penyiapan kap, Bamak siapkan logistic perhitungkan dengan wkt operasi

TON I Data kesiapan kekuatan dan kondisi personel, bentuk organisasi operasi serangan
TON II Data kesiapan kekuatan dan kondisi personel, bentuk organisasi operasi serangan
TON III Data kesiapan kekuatan dan kondisi personel, bentuk organisasi operasi serangan
TON BAN Data kesiapan kekuatan dan kondisi personel, bentuk organisasi operasi serangan

1. KEADAAN MUSUH
DISPOSISI KOMPOSISI KEKUATAN KEGIATAN KEGANJILAN DAN KELEMAHAN
PERSONEL INTELIJEN OPERASI LOGISTIK TERITORIAL TOKOH
TON 1/A NEGARA TON 1/A NEGARA PSK TERLIBAT : RU sedang melaks Kekuatan personel Jaring intelijen MUSUH mayoritas Logistik MUSUH Pasukan MUSUH KAPTEN XI JIN
ANDARA di GT. 83 ANDARA terdiri dari 3 1/1/A, 2/1/A, 3/1/A pertahanan di MUSUH saat ini MUSUH hanya masih berusia mulai terbatas tidak mendapat PONG, pemimpin
– 85, GD. 78 – 80 RU dan 1 Ton MO 60 BOHU KOMPLEKS tinggal 25%. Moril mengandalkan muda, kurang dukungan dari yang berkarakter
diperkuat 1 RU KAV PSK MEMPERKUAT : GT. 83-85, GD. 78- dan semangat dari kelompok berpengalaman masyarakat keras dan
TANK, 1 TON MO 60, 1 RU 80, dlm rgk bertempur anti Pemerintah RI bertempur di merupakan
KAV TANK (-) memperkuat ANDARA mulai yang mendukung daerah tropis dan Komandan pasukan
pertahanannya menurun aksi invasi tidak mengenal elit 9 NAGA
ANDARA medan daerah ANDARA
BOHU KOMPLEKS
TUGAS

YON/KI/TON PASUKAN KAWAN


YTP 713/ST melintasi YONIF R-715/MTL menyerang di BOHU KOMPLEKS (GT. 80 – - KOMPI A berada di sektor kanan melaksanakan tugas serangan pokok
87, GD. 78 – 82), menghancurkan musuh dalam sektor, merebut dan menguasai - KOMPI B diperkuat 1 KIKAV TANK (-) berada di sektor kiri dan melaksanakan tugas serangan bantuan.
BOHU KOMPLEKS, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah dalam rangka - KOMPI C dan 1 TONKAV TANK bergerak di belakang Batalyon sebagai cadangan.
Operasi Darat gabungan KOGASRATGAB SULUT
2. TUGAS KIPUR A YTP 713/ST dengan perkuatannya menyerang pada 220700 DES 202B di KT 457 BOHU Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80 menghancurkan sektor kanan musuh, merebut dan menduduki KT 457 BOHU Kompleks di GT. 83 – 85,
GD. 78 – 80, dengan 3 TON diperkuat 1 RUKAV TANK (-) di depan
3. PELAKSANAAN KONSEP MANUVER : PEMBAGIAN TUGAS
- Pergerakan pasukan KIPUR secara Lambung Rangkap dengan 2 TON melambung
dan 1 TON frontal sesuai dengan daerah sasaran masing-masing. KOKI : Masing-masing staf KI siapkan kebutuhan sesuai dengan tugasnya
TON I : Awal intruksi laks analisis musuh (Ru 1)

TON II : Awal intruksi laks analisis musuh (Ru 2)


INTRUKSI KOORDINASI : TON III : Awal intruksi laks analisis musuh (Ru 3)
- Perhatikan pembagian waktu yang telah saya sampaikan sbg kontrol kegiatan
- Susun konsep organisasi pengintaian PERKUATAN : Laks penyiapan sesuai dengan tugas dan intruksi saya

4. ADM/LOG ADMINISTRASI : LOGISTIK :


- Munisi kal 5,56mm 1x BP - Logistik menggunakan ransum tempur
- Alkap Hub
5. KOHUB PERHUBUNGAN: KOMANDAO :
- Gunakan sandi dan tanda isyarat pertempuran - DANYON BRD DI POSKO YON
- Nama panggilan : - SAYA DI POSKO KI
RAHASIA
CARA PENGISIAN PERINTAH PERINGATAN

Klasifikasi. Pernyataan klasifikasi ditulis dengan huruf besar bergaris bawah,


dicantumkan di tengah-tengah atas dan bawah dari tiap halaman. Untuk latihan
dan pendidikan ditambahkan (LAT) di bawah garisnya.

Contoh: RAHASIA

Bagian kanan atas halaman pertama ditulis satuan pembuat perintah pendahuluan,
tempat, dan tanggal waktu.

Satuan.
Diisi satuan yang membuat.

Tempat.
Diisi tempat/daerah yang dilengkapi dengan koordinat/karvak.

Tanggal, Jam, Bulan, Tahun.


Diisi waktu penyampaian perintah pendahuluan, dengan format: tanggal, jam,
bulan, dan tahun.

Contoh: KIPUR A YTP 713/ST


LIMBOTO (8475.5670)
230900 DES 202B

PERINTAH PERINGATAN DAN….. NO…. Judul perintah ditulis merapat kiri dengan
huruf besar dan diberi nomor perintah pendahuluan yang keberapa, yang sudah
dibuat oleh Komandan bersangkutan selama operasi dalam kurun waktu satu
tahun/sepanjang operasi berlangsung (jika operasi tidak lebih dari satu tahun).

PADA OPERASI… jenis operasi yang dilaksanakan oleh satuan atas.

Contoh:

PERINTAH PERINGATAN DANKIPUR A NO. 01

PADA OPERASI SERANGAN

PENUNJUKAN. Berisikan daftar peta, yang memuat nama peta (daerah), kedar,
tahun pengeluaran, dan nomor Lembar peta dengan mencantumkan pula nama
daerahnya.

Contoh: Penunjukkan : Peta : SULAWESI SELATAN


Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 2015
Lembaran : Helai No. 5726 – II (LIMBOTO)
Helai No. 5826 – III (GORONTALO

Daerah Waktu. Bila daerah waktu tempat pelaksanaan operasi berada dengan
daerah waktu dimana Prinops itu dikeluarkan, maka di belakang judul daerah harus
dicantumkan daerah waktu tempat pelaksanaan operasi. Sedangkan dalam pasal
berikutnya tidak perlu lagi ditulis daerah waktu di belakang tiap tanggal waktunya.
Bila daerah waktu tempat pelaksanaan operasi dan Prinops yang dikeluarkan sama,
di belakang judul daerah dikosongkan (tidak diisi).

Contoh:
Daerah waktu : WIB
56

1. KEADAAN. Berisi tentang musuh, tugas satuan atas dan pasukan kawan,
penerimaan dan pemberian bawah perintah.

a. Musuh. Berisikan tentang keterangan mengenai musuh


(DISKOMKEKE dan Keganjilan/Kelemahan), keterangan musuh tersebut
diterima dari komando atas.

Contoh:

a. Musuh.

1) Disposisi. Berisi tentang kedudukan musuh.


2) Komposisi. Berisi tentang susunan pasukan musuh.
3) Kekuatan. Berisi tentang pasukan yang terlibat dan memperkuat.
4) Kegiatan. Berisi tentang kegiatan yang sedang berlaku dan baru
lalu.
5) Keganjilan dan Kelemahan. Berisi tentang informasi berupa
kejanggalan dan kelemahan musuh.

a) Personel. Berisi tentang keadaan dan kondisi musuh.


b) Intelijen. Berisi tentang keterbatasan pengaruh tindakan
musuh dihadapkan dengan daerah operasi.
c) Operasi. Berisi tentang kelemahan musuh dalam
bertempur.
d) Logistik. Berisi tentang keterbatasan dalam dukungan
logistik.
e) Teritorial. Berisi tentang keterbatasan dukungan dari
masyarakat.
f) Tokoh. Berisi tentang pemimpin dalam operasi musuh
sesuai level satuan.

Contoh:

1) Disposisi. TON 1/A (+) bagian dari KIIF 1321 (-) NEGARA ANDARA
yang sedang melaksanakan pertahanan di BOHU KOMPLEKS di GT. 83 –
85, GD. 78 – 80 dalam rangka memperkuat pertahanannya.

2) Komposisi. TON 1/A NEGARA ANDARA terdiri dari 3 RU dan 1 Ton


MO 60 diperkuat 1 RU KAV TANK.

3) Kekuatan.

a) Pasukan terlibat.
(1) Ru 1/1/A.
(2) Ru 2/1/A.
(3) Ru 3/1/A.

b) Pasukan memperkuat.
(1) 1 Ton MO 60.
(2) 1 Ru Kav Tank.

4) Kegiatan. Sedang melaks pertahanan di BOHU KOMPLEKS GT.


83-85, GD. 78-80, dlm rgk memperkuat pertahanannya.

5) Keganjilan dan Kelemahan.

a) Personel. Kekuatan personel MUSUH saat ini tinggal 25%.


Moril dan semangat bertempur ANDARA mulai menurun.
57

b) Intelijen. Jaring intelijen MUSUH hanya mengandalkan


dari kelompok anti Pemerintah RI yang mendukung aksi invasi
ANDARA .
c) Operasi. MUSUH mayoritas masih berusia muda, kurang
berpengalaman bertempur di daerah tropis dan tidak mengenal
medan daerah BOHU KOMPLEKS.

d) Logistik. Logistik MUSUH mulai terbatas.

e) Teritorial. Pasukan MUSUH tidak mendapat dukungan


dari masyarakat.

f) Tokoh. KAPTEN XI JIN PONG, pemimpin yang


berkarakter keras dan merupakan Komandan pasukan elit 9
NAGA ANDARA.

b. Tugas Pasukan Kawan. Berisikan tentang keterangan satuan atasan


langsung dan pasukan kawan.

1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)


2) Tugas Pasukan Kawan

Contoh :

b. Tugas Pasukan Kawan.


.
1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)
YTP 713/ST melintasi YONIF R-715/MTL menyerang di BOHU
KOMPLEKS (GT. 80 – 87, GD. 78 – 82), menghancurkan musuh dalam
sektor, merebut dan menguasai BOHU KOMPLEKS, beralih ke operasi
selanjutnya atas perintah dalam rangka Operasi Darat gabungan
KOGASRATGAB SULUT.

2) Tugas Pasukan Kawan.

a) KOMPI A berada di sektor kanan melaksanakan tugas


serangan pokok
b) KOMPI B diperkuat 1 KIKAV TANK (-) berada di sektor kiri
dan melaksanakan tugas serangan bantuan.
c) KOMPI C dan 1 TONKAV TANK bergerak di belakang
Batalyon sebagai cadangan

c. Penerimaan dan Pemberian Bawah Perintah. Berisikan tentang


keterangan satuan lain yang di bawah komando kepada satuan lain
berdasarkan Prinops satuan atasan.

1) Penerimaan. Cantumkan secara berurutan mulai:

a) Bawah Perintah.
b) Bawah Komando Operasi.
c) Bawah Kendali Operasi
d) ……. Dst.

2) Pemberian. Cantumkan sama dengan di atas. Pencantuman


tersebut bersama dengan tanggal waktu mulainya bawah komando.

Contoh:
c. Penerimaan dan Pemberian Bawah Perintah………......
58

2. TUGAS POKOK. Tugas pokok berisi pernyataan yang jelas dan singkat
tentang tugas yang harus diselesaikan oleh komando. Biasanya pernyataan tugas
pokok berisi: unsur siapa, apa, bilamana, dimana, dan mengapa, (Tugas Nyatakan
Kembali). Semua unsur tersebut sedapat mungkin harus berurutan, unsur dimana
dapat dicantumkan bila dipergunakan untuk kejelasan.

Contoh:

2. Tugas Pokok.

KIPUR A YTP 713/ST dengan perkuatannya menyerang pada 220700 DES 202B
di KT 457 BOHU Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80 menghancurkan sektor kanan
musuh, merebut dan menduduki KT 457 BOHU Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80,
dengan 3 TON diperkuat 1 RUKAV TANK (-) di depan.

3. PELAKSANAAN.

a. Konsep manuver. Berisikan tentang konsep umum operasi komandan


yang menerangkan rencana pengerahan daya dan kemampuan yang
berhubungan langsung atau mempengaruhi pencapaian tugas pokok secara
langsung.

b. Pembagian tugas. Berisikan tentang tugas masing masing bagian yang


terkait operasi.

c. Instruksi koordinasi. Berisikan tentang instruksi instruksi yang


harus dipedomani oleh seluruh jajaran.

Contoh:

3. PELAKSANAAN.

a. Konsep manuver. Pergerakan pasukan KIPUR secara Lambung Rangkap


dengan 2 TON melambung dan 1 TON frontal sesuai dengan daerah sasaran
masing-masing.

b. Pembagian tugas.

1) Koki : Masing-masing staf KI siapkan kebutuhan sesuai dengan


tugasnya.
2) Ton I : Awal intruksi laks analisis musuh (Ru 1).
3) Ton II : Awal intruksi laks analisis musuh (Ru 2).
4) Ton III : Awal intruksi laks analisis musuh (Ru 3).
5) Perkuatan : Laks penyiapan sesuai dengan tugas dan intruksi saya.

c. Instruksi koordinasi.

1) Perhatikan pembagian waktu yang telah saya sampaikan sbg


kontrol kegiatan.
2) Susun konsep organisasi pengintaian.

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Administrasi. Berisikan tentang keperluan administrasi


sebelum, selama dan sesudah operasi.
59

b. Logistik. Berisikan tentang logistik yang akan dibekalkan termasuk


Instalasi logistik yang mendukung dalam pelaksanaa operasi.

Contoh :

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Administrasi.

1) Pospertolonganyon di ......
2) Kesehatan Kompi di ......
3) Luka gugur ..............
4) dst...

b. Logistik.

1) Makan siang...., makan sore....


2) Munisi 1 x Bekal pokok.
3) Tempat penambahan munisi......
4) dst....

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. PERHUBUNGAN. Berisikan tentang petunjuk komunikasi/


perhubungan yang berlaku pada pelaksanaan operasi.

b. Komando. Berisikan tentang petunjuk komando dan pengendalian


yang berlaku pada pelaksanaan operasi.

Contoh :

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. Perhubungan.

(1) Gunakan sandi dan tanda isyarat pertempuran


(2) Nama panggilan :

b. Komando.

1) Danyon berada......
2) Saya berada.....
Ada pertanyaan, kalau tidak ada pertanyaan, Cocokan jam.......Selamat
bertugas.

Tajuk tanda tangan disebelah kanan bawah dan ditanda tangani oleh komandan yang
mengeluarkan perintah.

Komandan

Dody Mulia Harahap


Kapten Inf NRP 11090023350288
60

CONTOH NO: 2
Contoh :
Pengisian Tabel Rencana Pengintaian

RENCANA PENGINTAIAN KIPUR A NO: 01 WAKTU : 250800 DES 202B

LOKASI :

1. ASPEK ANCAMAN MUSUH


PERUBAHAN KEADAAN MUSUH
MEDAN CUACA
(INFO AKHIR) ANCAMAN LOKASI

DISPOSISI : MEDAN KRITIK : SUHU: RU 1/1/A Co. 8389 8083


- Ru 1/1/A ANDARA Co. 8489 8090 Medan di KV 8081 merupakan Diluar daerah operasi relatif Penghadangan
- Ru 2/1/A ANDARA Co. 8297 8120 rangkaian perbukitan ditumbuhi oleh curah hujan yang sangat tinggi, Dimedan kritik
- Ru 3/1/A ANDARA Co. 8580 7870 pohon-pohon yang sangat sehingga walaupun musim
kemarau, hujan dapat terjadi
menguntungkan apabila dikuasai
sewaktu-waktu diluar daerah
LINDUNG BAK & JAU : operasi. Suhu rata rata dalam RU 3/1/A Co. 8456 8290
KV. 8281 wilayah LIMBOTO sebelah Barat seminggu terakhir berkisar 30 Tembakan MO
KOMPOSISI : yang merupakan pegunungan yang derajat celcius. Tidak ada terjadi 60 terhadap
- TON 1/A NEGARA ANDARA terdiri dari ditumbuhi pohon-pohon sangat hujan dalam 1 minggu terakhir daerah yang
3 RU dan 1 Ton MO 60 diperkuat 1 RU menguntungkan sebagai lindung tinjau dan dipengaruhi
KAV TANK ANGIN :
lindung tembak pertigaan jalan
Angin bertiup dari selatan ke arah
utara dengan cukup kencang
5km/jam, ini sangat mendukung
apabila kita menggunakan granat
LAPANG BAK & JAU : asap untuk melindungi manuver
KV. 8478, KV 8779 terdapat penonjolan- pasukan kita
penonjolan medan berupa perbukitan dan PPS Musuh Co. 7826 8190
dataran tinggi yang kurang baik untuk CAHAYA :
KEKUATAN : lapangan tinjau dan lapangan tembak
PSK TERLIBAT : RU 1/1/A, 2/1/A, 3/1/A Dalam 1 minggu terakhir, untuk
fajar pkl 04.30 WIB dan matahari
PSK MEMPERKUAT : JALAN PENDEKAT : terbenam pkl.18.21 WIB
1 TON MO 60, 1 RU KAV TANK (-) tersedia jaring-jaring jalan baik kelas II dan
III yang menghubungkan antar daerah di
KEGIATAN : seluruh LIMBOTO dan GORONTALO
sedang melaks pemasangan ranjau
di BOHU KOMPLEKS KV. 8378 dlm rgk RINTANGAN : ENDAPAN :
pengalihan gerakan manuver Sungai-sungai yang meng-alir dari arah Tidak ada hal yang signifikan
pasukan kita. Utara menuju Selatan merupakan berpengaruh terhadap operasi
rintangan alam yang cukup berarti, namun kita.
dengan tersedianya beberapa fasilitas
jembatan, maka rintangan-rintangan
tersebut dapat diatasi
2. OBJEK INTAI DP ROUTE GT SASARAN
CO. KV. 8090 8115 - Jalan KP. Ara - KP. Bula GT 1 : Sepanjang Jl KP. Bula - PPS KIIF
- Jalan KP. Deak - KP. Haji GT 2 : Aliran sungai KP. Deak - Kedudukan Ru ANDARA
GT 3 : Aliran sungai KP. Ragi
3. PERSONEL DANTON 1 DANTON 2 DANTON 3 KOKI

TUGAS : TUGAS : TUGAS : TUGAS :


Bawa Pok Intai kedudukan Co. 8198 Pok Intai melambung kekanan ambil Pok Intai gunakan medan Berada didekat saya dan Bersama
8190 terdapat medan kritik untuk kedudukan di medan kritik Co. 8230 8023 penghubung antara KT 475 dan KT dengan TON 3 kita laksanakan
meninjau aktifitas Ru 1/1/A ANDARA Intai aktifitas Ru 2/1/A ANDARA 467 amati medan yang akan pengintaian Route manuver
digunakan manuver pasukan kita
4. ALKAPJAT Bawa perlengkapan pendukung pergerakan selama pengintaian yang kemungkinan akan kita laksanakan selama 2 hari.
61

CONTOH NO: 3
FORMAT PERINTAH OPERASI

RAHASIA

Satuan.
Tempat.
Tanggal, Jam, Bulan, Tahun.

PERINTAH OPERASI NO…. (Operasi…)

Penunjukkan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

Daerah waktu :

1. KEADAAN.

a. Musuh.

1) Disposisi.
2) Komposisi .
3) kekuatan.
4) Kegiatan.
5) Keganjilan dan kelemahan

a) Personel.
b) Intelijen.
c) Operasi.
d) Logistik.
e) Teritorial.
f) Tokoh.

6) Sketsa manuver

b. Tugas Satuan Atas dan Pasukan Kawan

1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)


2) Tugas Pasukan Kawan

c. Daerah operasi

1) Daerah yang berpengaruh

2) Medan

a) Medan Kritik
b) Lindung tembak/ tinjau
c) Lapang tembak/ tinjau
d) Jalan pendekat
e) Rintangan
62

3) Cuaca

a) Suhu
b) Angin
c) Cahaya
d) Endapan

4) Kapabilitas berdasrkan kemampuan tempur

f. Aspek sipil

g. Penerimaan Dan Pemberian Bawah Perintah.

2. TUGAS POKOK.

3. PELAKSANAAN.

a. Pokok keinginan komandan

1) Tugas-tugas
2) Tugas-tugas tiap Dansatwah

b. Konsep manuver

c. Instruksi koordinasi

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Administrasi

b. Logistik

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. Perhubungan.

b. Komando.

KOMANDAN

NAMA
PANGKAT KORP NRP
63
PERINTAH OPERASI DANKIPUR A NO: 01 PETA : SULAWESI UTARA
PADA OPERASI : SERANGAN TEMPAT : POSKO KI KEDAR : 1: 50.000
WAKTU : 251000 DES 202B TAHUN : 2015
DAERAH WAKTU : - LEMBAR : Helai No. 5726 – II (LIMBOTO), Helai No. 5826 – III (GORONTALO)

SKEMA MANUVER : SATUAN TUGAS UMUM


KOKI Batih laks penyiapan pasukan , Bafourier laks penyiapan kap, Bamak siapkan logistic perhitungkan dengan
wkt operasi
1/A TON I Pelambungan Kanan
2/A 3/A TON II Frontal

TON III Pelambungan Kiri


PERKUATAN Koord bantuan tembakan kepada TON Manuver

1. KEADAAN MUSUH
DISPOSISI KOMPOSISI KEKUATAN KEGIATAN KEGANJILAN DAN KELEMAHAN
PERSONEL INTELIJEN OPERASI LOGISTIK TERITORIAL TOKOH
TON 1/A NEGARA TON 1/A NEGARA PSK TERLIBAT : RU sedang melaks Kekuatan personel Jaring intelijen MUSUH mayoritas Logistik MUSUH Pasukan MUSUH KAPTEN XI JIN
ANDARA di GT. 83 – ANDARA terdiri dari 1/1/A, 2/1/A, 3/1/A pertahanan di MUSUH saat ini MUSUH hanya masih berusia mulai terbatas tidak mendapat PONG, pemimpin
85, GD. 78 – 80 3 RU dan 1 Ton MO BOHU KOMPLEKS tinggal 25%. Moril mengandalkan dari muda, kurang dukungan dari yang berkarakter
60 diperkuat 1 RU PSK MEMPERKUAT : GT. 83-85, GD. 78- dan semangat kelompok anti berpengalaman masyarakat keras dan
KAV TANK, 1 TON MO 60, 1 RU 80, dlm rgk bertempur Pemerintah RI yang bertempur di merupakan
KAV TANK (-) memperkuat ANDARA mulai mendukung aksi daerah tropis dan Komandan pasukan
pertahanannya menurun invasi ANDARA tidak mengenal elit 9 NAGA
medan daerah ANDARA
BOHU KOMPLEKS
TUGAS
YON/KI/TON PASUKAN KAWAN

YTP 713/ST melintasi YONIF R-715/MTL menyerang di BOHU KOMPLEKS (GT. 80 - KOMPI A berada di sektor kanan melaksanakan tugas serangan pokok
– 87, GD. 78 – 82), menghancurkan musuh dalam sektor, merebut dan - KOMPI B diperkuat 1 KIKAV TANK (-) berada di sektor kiri dan melaksanakan tugas serangan bantuan.
menguasai BOHU KOMPLEKS, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah - KOMPI C dan 1 TONKAV TANK bergerak di belakang Batalyon sebagai cadangan.
dalam rangka Operasi Darat gabungan KOGASRATGAB SULUT
DAERAH OPERASI

MEDAN CUACA

MEDAN KRITIK : Medan di KV 8081 merupakan rangkaian perbukitan ditumbuhi oleh pohon-pohon yang sangat Diluar daerah operasi relatif curah hujan yang sangat tinggi, sehingga walaupun musim kemarau, hujan
menguntungkan apabila dikuasai dapat terjadi sewaktu-waktu diluar daerah operasi. Dengan adanya hujan diluar daerah operasi dimana
LINDUNG JAU & BAK : KV. 8281 wilayah LIMBOTO sebelah Barat yang merupakan pegunungan yang ditumbuhi pohon- aliran sungainya mengalir kedaerah operasi akan berdampak pada: adanya banjir bandang, debit air
pohon sangat menguntungkan sebagai lindung tinjau dan lindung tembak sungai, daerah persawahan, kondisi tanah, jarak pandang, dan kemampuan manuver

LAPANG JAU & BAK : KV. 8478, KV 8779 terdapat penonjolan-penonjolan medan berupa perbukitan dan dataran tinggi
yang kurang baik untuk lapangan tinjau dan lapangan tembak

JALAN PENDEKAT : tersedia jaring-jaring jalan baik kelas II dan III yang menghubungkan antar daerah di seluruh LIMBOTO
dan GORONTALO
RINTANGAN : Sungai-sungai yang meng-alir dari arah Utara menuju Selatan merupakan rintangan alam yang cukup
berarti, namun dengan tersedianya beberapa fasilitas jembatan, maka rintangan-rintangan tersebut dapat diatasi
64

2. TUGAS POKOK KIPUR A YTP 713/ST dengan perkuatannya menyerang pada 220700 DES 202B di KT 457 BOHU Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80 menghancurkan sektor kanan musuh, merebut dan menduduki KT
457 BOHU Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80, dengan 3 TON diperkuat 1 RUKAV TANK (-) di depan
3. PELAKSANAAN POKOK KEINGINAN KOMANDAN
TUGAS-TUGAS KIPUR (SATUAN ATAS) TUGAS-TUGAS DAN SATWAH
- Laks Serangan di KT Bohu Kompleks
- Skema manuver lambung kanan Serangan KOKI : Masing-masing staf KI siapkan kebutuhan sesuai dengan tugasnya
YTP
- Perhatikan route gerakan sebelum
mendekati sasaran TON I :
- Laks Taktik KIPUR dihadapkan dengan - Hancurkan musuh (Ru 1)
medan di dekat daerah sasaran - Laks Pelambungan Kanan
- Bergerak atas perintah - Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya musuh di Co. 8098 7966
- Dalam pergerakan waspada thd daerah yang dipengaruhi oleh musuh
TON II :
- Hancurkan musuh (Ru 2)
- Laks Frontal
- Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya musuh di Co. 8098 7966 dan Co. 7890 8116
- Dalam pergerakan waspada thd daerah yang dipengaruhi oleh musuh

TON III :
- Hancurkan musuh (Ru 3)
- Laks Pelambungan Kiri
- Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya musuh di Co. 8098 7966 dan Co. 8227 8277
- Dalam pergerakan waspada thd daerah yang dipengaruhi oleh musuh
PERKUATAN :
- CUK MO 60 : BP TON I, laks koord melekat ke Danton I dalam bantuan tembakan
- RU KAV TANK : BP TON II, Dalam manuver adakan Kerjasama dengan pasukan manuver
KONSEP MANUVER INTRUKSI KOORDINASI

- Awal gerakan mengikuti GT yg ditentukan Satuan atas - Perhatikan pembagian waktu yang telah saya sampaikan sbg kontrol kegiatan
- Konsep manuver kita sebagai KIPUR (+) yg diberikan tugas menghancurkan 1 TON musuh DO - Susun konsep organisasi pengintaian
YON di sector kanan
- Taktik yang digunakan TON fleksible sesuai medan dan analisis Danton di sasaran
- Pelaksanaan koordinasi bantuan tembakan dari KO YTP bersifat BU
- Pergerakan pasukan KIPUR secara Lambung Rangkap dengan 2 TON melambung dan 1 TON
frontal sesuai dengan daerah sasaran masing-masing.

4. ADM/LOG ADMINISTRASI : LOGISTIK :


- Munisi kal 5,56mm 1x BP - Logistik menggunakan ransum tempur
- Alkap Hub

5. KOHUB PERHUBUNGAN: KOMANDO :


- Gunakan sandi dan tanda isyarat pertempuran - DANYON berada di posko YTP mobile
- Nama panggilan : - DANKI selama gerakan berada di belakang TON II
93

RAHASIA

CARA PENGISIAN PERINTAH OPERASI

Klasifikasi. Pernyataan klasifikasi ditulis dengan huruf besar bergaris bawah,


dicantumkan di tengah-tengah atas dan bawah dari tiap halaman. Untuk latihan
dan pendidikan ditambahkan (LAT) di bawah garisnya.

Contoh: RAHASIA

Bagian kanan atas halaman pertama ditulis satuan pembuat perintah pendahuluan,
tempat, dan tanggal waktu.

Satuan.
Diisi satuan yang membuat.

Tempat.
Diisi tempat/daerah yang dilengkapi dengan koordinat/karvak.

Tanggal, Jam, Bulan, Tahun.


Diisi waktu penyampaian perintah pendahuluan, dengan format: tanggal, jam,
bulan, dan tahun.

Contoh:

KIPUR A YTP 713/ST


LIMBOTO (8475.5670)
251000 DES 202B

PERINTAH OPERASI NO…. Judul perintah ditulis merapat kiri dengan huruf besar
dan diberi nomor perintah pendahuluan yang keberapa, yang sudah dibuat oleh
Komandan bersangkutan selama operasi dalam kurun waktu satu tahun/sepanjang
operasi berlangsung (jika operasi tidak lebih dari satu tahun).

Contoh: PERINTAH OPERASI NO. 01

PENUNJUKAN. Berisikan daftar peta, yang memuat nama peta (daerah), kedar,
tahun pengeluaran, dan nomor Lembar peta dengan mencantumkan pula nama
daerahnya.

Contoh: Penunjukkan : Peta : SULAWESI SELATAN


Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 2015
Lembaran : Helai No. 5726 – II (LIMBOTO)
Helai No. 5826 – III (GORONTALO

Daerah Waktu. Bila daerah waktu tempat pelaksanaan operasi berada dengan
daerah waktu dimana Prinops itu dikeluarkan, maka di belakang judul daerah harus
dicantumkan daerah waktu tempat pelaksanaan operasi. Sedangkan dalam pasal
berikutnya tidak perlu lagi ditulis daerah waktu di belakang tiap tanggal waktunya.
Bila daerah waktu tempat pelaksanaan operasi dan Prinops yang dikeluarkan sama,
di belakang judul daerah dikosongkan (tidak diisi).

Contoh:
Daerah waktu : WIB
66

Skema Manuver : Berisi tentang susunan manuver pasukan dan taktik yang akan
digunakan saat berada di sasaran serta dilengkapi dengan tugas umum tiap
Daansatwah.

Contoh :

1/A

2/A
3/A

SATUAN TUGAS UMUM


KOKI Mobile
TON I Pelambungan Kanan

TON II Frontal
TON III Pelambungan Kiri

PERKUATAN Koord bantuan tembakan kepada TON Manuver

1. KEADAAN. Berisi tentang musuh, tugas satuan atas dan pasukan kawan,
penerimaan dan pemberian bawah perintah.

a. Musuh. Berisikan tentang keterangan mengenai musuh


(DISKOMKEKE dan Keganjilan/Kelemahan), keterangan musuh tersebut
diterima dari komando atas.

Contoh:

a. Musuh.

1) Disposisi. Berisi tentang kedudukan musuh.


2) Komposisi. Berisi tentang susunan pasukan musuh.
3) Kekuatan. Berisi tentang pasukan yang terlibat dan memperkuat.
4) Kegiatan. Berisi tentang kegiatan yang sedang berlaku dan baru
lalu.
5) Keganjilan dan Kelemahan. Berisi tentang informasi berupa
kejanggalan dan kelemahan musuh.

a) Personel. Berisi tentang keadaan dan kondisi musuh.


b) Intelijen. Berisi tentang keterbatasan pengaruh tindakan
musuh dihadapkan dengan daerah operasi.
c) Operasi. Berisi tentang kelemahan musuh dalam
bertempur.
d) Logistik. Berisi tentang keterbatasan dalam dukungan
logistik.
67

e) Teritorial. Berisi tentang keterbatasan dukungan dari


masyarakat.
f) Tokoh. Berisi tentang pemimpin dalam operasi musuh
sesuai level satuan.

Contoh:

1) Disposisi. TON 1/A (+) bagian dari KIIF 1321 (-) NEGARA ANDARA
yang sedang melaksanakan pertahanan di BOHU KOMPLEKS di GT. 83 –
85, GD. 78 – 80 dalam rangka memperkuat pertahanannya.

2) Komposisi. TON 1/A NEGARA ANDARA terdiri dari 3 RU dan 1 Ton


MO 60 diperkuat 1 RU KAV TANK.

3) Kekuatan.

a) Pasukan terlibat.
(1) Ru 1/1/A.
(2) Ru 2/1/A.
(3) Ru 3/1/A.

b) Pasukan memperkuat.
(1) 1 Ton MO 60.
(2) 1 Ru Kav Tank.

4) Kegiatan. Sedang melaks pertahanan di BOHU KOMPLEKS GT.


83-85, GD. 78-80, dlm rgk memperkuat pertahanannya.

5) Keganjilan dan Kelemahan.

a) Personel. Kekuatan personel MUSUH saat ini tinggal 25%.


Moril dan semangat bertempur ANDARA mulai menurun.
68

b) Intelijen. Jaring intelijen MUSUH hanya mengandalkan


dari kelompok anti Pemerintah RI yang mendukung aksi invasi
ANDARA.

c) Operasi. MUSUH mayoritas masih berusia muda, kurang


berpengalaman bertempur di daerah tropis dan tidak mengenal
medan daerah BOHU KOMPLEKS.

d) Logistik. Logistik MUSUH mulai terbatas.

e) Teritorial. Pasukan MUSUH tidak mendapat dukungan


dari masyarakat.

f) Tokoh. KAPTEN XI JIN PONG, pemimpin yang


berkarakter keras dan merupakan Komandan pasukan elit 9
NAGA ANDARA.

6) Sketsa manuver musuh.

b. Tugas Pasukan Kawan. Berisikan tentang keterangan satuan atasan


langsung dan pasukan kawan.

1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)


2) Tugas Pasukan Kawan
69

Contoh :

b. Tugas Pasukan Kawan.


.
1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)
YTP 713/ST melintasi YONIF R-715/MTL menyerang di BOHU
KOMPLEKS (GT. 80 – 87, GD. 78 – 82), menghancurkan musuh dalam
sektor, merebut dan menguasai BOHU KOMPLEKS, beralih ke operasi
selanjutnya atas perintah dalam rangka Operasi Darat gabungan
KOGASRATGAB SULUT.

2) Tugas Pasukan Kawan.

a) KOMPI B diperkuat 1 KIKAV TANK (-) berada di sektor kiri


dan melaksanakan tugas serangan bantuan.
b) KOMPI C dan 1 TONKAV TANK bergerak di belakang
Batalyon sebagai cadangan

c. Daerah Operasi. Berisikan tentang keadaan umum yang sedang terjadi


secara luas didaerah operasi.

Contoh:
70

Daerah Operasi. Posisi pasukan kita saat ini berada di DP, 5 KM dari
Limboto provinsi Sulawesi Utara, dimana saat ini kogasratgab telah
mensiagakan 3 brigade infanteri untuk memukul mundur dan menghancurkan
musuh yang sedang melaksanakan aksinya di baturaja komplek. 3 hari lalu
termonitor pergerakan batalyon ANDARA negara musuh yang bergerak
semakin kearah selatan, dan mereka menghimpun dukungan logistic semakin
kearah selatan di karvak xxxx.

1). Daerah yang berpengaruh. Berisikan tentang informasi hal-hal


yang berpengaruh terhadap daerah operasi, namun berada diluar daerah
operasi.

Contoh:

1) Daerah yang berpengaruh. Tembakan lintas lengkung musuh


menggunakan Meriam howitzer M2A2 105 mm yang memiliki daya
tembak kurang lebih 12 km, hal ini masih bisa diatasi dengan kemampuan
Meriam 155 mm milik tni ad yang mendukung operasi kita. Musuh juga
memiliki AH 64 yang berada tidak jauh dari posisi pusat logistic mereka,
ini merupakan hal yang cukup berbahaya bagi pasukan kita, namun
perkiraan sementara helicopter tersebut aka difokuskan untuk menyerang
ke posisi stelling senjata bantuan TNI AD.
71

2) Medan.

a) Medan kritik. Berisikan informasi tentang analisis


medan kritik yang ada di daerah operasi.

b) Lindung tembak/tinjau. Berisikan informasi tentang


analisis lindung tembak/tinjau yang ada didaerah operasi.

c) Lapang tinjau/tembak. Berisikan informasi tentang


analisis lapang tinjau/tembak yang ada didaerah operasi.

d) Jalan pendekat. Berisikan informasi tentang analisisi


akses jalan yang dapat digunakan selama pergerakan.

e) Rintangan. Berisikan informasi terkait analisis rintangan


yang ada di daerah operasi

Contoh :
ANALISIS MEDAN
ASUMSI

MEDAN TIPE PENGARUH


NAMA LOKASI
MUSUH SENDIRI
MEDAN KRITIK ALAMI KT 475 KV. 7882 DIKUASAI CARI ALT MEDAN
KRITIK LAIN
BUATAN POS JAU MUSUH KV. 8081
LINDUNG BAK & ALAMI BANGUNAN KV. 8281, KV DIPERSIAPKAN PERLINDUNGAN
TINJAU 8183 BERDASARKAN
BUATAN BOX PERLINDUNGAN TIAP BOX HAN MEDAN SAS
RU
LAPANG BAK & ALAMI KT 572,KT 475 KV. 7882 TERLINDUNG MOMENTUM
TINJAU PENINJAUAN
BUATAN NIHIL NIHIL SELAMA
MANUVER
JALAN PENDEKAT ALAMI JL. KAMPUNG KP. ARA-KP. BALA PENGALIHAN MANUVER
PASUKAN
BUATAN JALUR SEPANJANG JL MUDAH
LOG/PEMUNDURAN MENUJU INDUK
PASUKAN
RINTANGAN ALAMI HUTAN SASARAN DIPERSIAPKAN TAKTIK
PENEROBOSAN
BUATAN RANJAU, ROLL SASARAN
HARMONIKA
72

2) Medan.

a) Medan kritik. Medan di KV 8081 merupakan rangkaian


perbukitan ditumbuhi oleh pohon-pohon yang sangat
menguntungkan apabila dikuasai. KT 475 di KV. 7882 merupakan
medan kritik yang paling berbahaya bagi pasukan manuver sendiri
apabila telah dikuasai musuh.

b) Lindung tembak/tinjau. KV. 8281 wilayah LIMBOTO


sebelah Barat yang merupakan pegunungan yang ditumbuhi pohon-
pohon sangat menguntungkan sebagai lindung tinjau dan lindung
tembak. Box perlindungan yang telah dibuat musuh menjadi moril
yang tinggi bagi pasukannya

c) Lapangan tembak/tinjau. KV. 8478, KV 8779 terdapat


penonjolan-penonjolan medan berupa perbukitan dan dataran
tinggi yang kurang baik untuk lapangan tinjau dan lapangan
tembak. KT 475, kT 572 merupakan lapang tinjau dan lapang
tembak yang menentukan pemecahan manuver pasukan sendiri.

d) Jalan pendekat. Tersedia jaring-jaring jalan baik kelas II


dan III yang menghubungkan antar daerah di seluruh LIMBOTO
dan GORONTALO. Jalan kampung yang menghubungkan KP.ARA
dan BALA merupakan jalur pemindahan pasukan Ru 1/1/A
ANDARA untuk melaksanakan pemunduran.

e) Rintangan. Sungai-sungai yang meng-alir dari arah Utara


menuju Selatan merupakan rintangan alam yang cukup berarti,
namun dengan tersedianya beberapa fasilitas jembatan, maka
rintangan-rintangan tersebut dapat diatasi. Terdapat juga
rintangan yang dipersiapkan oleh musuh berupa ranjau dan roll
harmonica untuk menghambat dan mengarahkan manuver
pasukan sendiri menuju ke daerah penghancuran.

3) Cuaca.

a) Suhu. Berisikan informasi tentang analisis suhu yang


berkaitan dengan operasi.

b) Angin. Berisikan informasi tentang analisis angin yang


berpengaruh terhadap operasi.

c) Cahaya. Berisikan informasi tentang analisis visibilitas


yang berpengaruh terhadap cuaca.

d) Endapan. Berisikan informasi tentang analisis endapan


yang berpengaruh terhadap operasi.
73

Contoh :

3) Cuaca.

a) Suhu. Suhu rata rata dalam seminggu terakhir berkisar


30 derajat celcius. Tidak ada terjadi hujan dalam 1 minggu terakhir.

b) Angin. Angin bertiup dari selatan ke arah utara dengan


cukup kencang 5km/jam, ini sangat mendukung apabila kita
menggunakan granat asap untuk melindungi manuver pasukan
kita.

c) Cahaya. Dalam 1 minggu terakhir, untuk fajar pkl 04.30


WIB dan matahari terbenam pkl.18.21 WIB.

d) Endapan. Tidak ada hal yang signifikan berpengaruh


terhadap operasi kita.

4) Kapabilitas berdasarkan kemampuan tempur.

a) Intelpur. Berisi tentang Informasi pergerakan intelijen


musuh beradasarkan pengaruh terhadap daerah operasi guna
menghambat manuver pasukan.

b) Manuver. Berisi tentang konsep yang akan diterapkan


dalam pola manuver selama pelaksanaan operasi.

c) Dukungan. Berisikan tentang dukungan dari induk


pasukannya selama pelaksanaan operasi.
74

d) Perlindungan. Berisi tentang komponen yang yang


dapat melindungi musuh selama operasi.

e) Tembakan. Berisi tentang bantuan tembakan yang


diberiikan kepada musuh dari induk pasukan berdasrkan
ancaman yang akan dihadapi.

f) Komando pengendalian dan informasi. Berisi tentang


pengaruh pengendalian dan informasi yang

Contoh:

4) Kapabilitas berdasarkan kemampuan tempur.

a) Intelijen tempur. Musuh akan menggunakan pos tinjau


dan melaksanakan pengintaian untuk menginformasikan
pergerakan pasukan tni ad yang akan menyerang, asset intel yang
dimiliki sangat terbatas.

b) Manuver. Musuh yang berkekuatan 80% mencoba


meletakkan pos tinjau disetiap akses menuju ke posisinya. Dari
segi jumlah pasukan dan persenjataan, kompi kita unggul.

c) Dukungan. Musuh memiliki dukungan yang diperkirakan


dapat bertahan selama 96 jam, musuh membutuhkan dukungan
tambahan apabila pertempuran berlangsung lebih dari 96 jam.

d) Perlindungan. Dalam rangka mempertahankan posisi


pertahanan, musuh memiliki waktu yang cukup dan
memaksimalkan asset zeni mereka dengan memasang ranjau
untuk mencegah pasukan sendiri melaksanakan serangan. Selain
itu, mereka juga memiliki asset pertahanan udara yang
dipersiapkan apabila ada serangan udara.
75

e) Tembakan. Musuh memiliki asset tembakan di kv xxxx


berupa M2A2 Howitzer 105, dengan sisa persenjataan yang
terbaas dan munisinya, musuh akan melaksanakan tembakan
untuk menghancurkan pasukan kita. Pasukan kita dalm
pergerakan akan mendapatkan bantuan tembakan 155 mm.

f) Komando pengendalian dan informasi. Musuh memiliki


Jamer yang bisa mengganggu alat komunikasi, namun hal ini tidak
berpengaruh banyak ke pasukan kita karena pengaruh alat
tersebut tidak sampai.

d. Aspek sipil. Berisikan tentang informasi sipil (non militer) terkait area,
tokoh, kegiatan yang berlangsung dan lain-lain yang berpengaruh terhadap
jalannya operasi.

Contoh:

e. Penerimaan dan Pemberian Bawah Perintah. Berisikan tentang


keterangan satuan lain yang di bawah komando kepada satuan lain
berdasarkan Prinops satuan atasan.

1) Penerimaan. Cantumkan secara berurutan mulai:

a) Bawah Perintah.
b) Bawah Komando Operasi.
c) Bawah Kendali Operasi
d) ……. Dst.

2) Pemberian. Cantumkan sama dengan di atas. Pencantuman


tersebut bersama dengan tanggal waktu mulainya bawah komando.

Contoh:

e. Penerimaan dan Pemberian Bawah Perintah………......


76

2. TUGAS POKOK. Tugas pokok berisi pernyataan yang jelas dan singkat
tentang tugas yang harus diselesaikan oleh komando. Biasanya pernyataan tugas
pokok berisi: unsur siapa, apa, bilamana, dimana, dan mengapa, (Tugas Nyatakan
Kembali). Semua unsur tersebut sedapat mungkin harus berurutan, unsur dimana
dapat dicantumkan bila dipergunakan untuk kejelasan.

Contoh:

2. TUGAS POKOK. KIPUR A YTP 713/ST dengan perkuatannya menyerang pada


220700 DES 202B di KT 457 BOHU Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80
menghancurkan sektor kanan musuh, merebut dan menduduki KT 457 BOHU
Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80, dengan 3 TON diperkuat 1 RUKAV TANK (-) di
depan

3. PELAKSANAAN.

a. Pokok keinginan komandan

1) Tugas-tugas KI/TON/RU/TIM

2) Tugas-tugas Tiap Komandan Bawahan (TON/RU/TIM/POK)

b. Konsep manuver

c. Instruksi koordinasi

Contoh:

3. PELAKSANAAN.

a. Pokok keinginan komandan.

1) Tugas-tugas KIPUR

a) Laksanakan Serangan di KT Bohu Kompleks KV….


b) Skema manuver lambung kanan Serangan YTP
c) perhatikan route gerakan sebelum mendekati sasaran
d) laksanakan Taktik KIPUR dihadapkan dengan medan di
dekat daerah sasaran
e) Bergerak atas perintah

2) Tugas-tugas Satuan bawah.

a) TON I :

(1) Hancurkan musuh (Ru 1)


(2) Laks Pelambungan Kanan
(3) Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya
musuh di Co. 8098 7966
(4) Dalam pergerakan waspada thd daerah yang
dipengaruhi oleh musuh
77

b) TON II :

(1) Hancurkan musuh (Ru 2)


(2) Laks Frontal
(3) Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya
musuh di Co. 8098 7966 dan Co. 7890 8116
(4) Dalam pergerakan waspada thd daerah yang
dipengaruhi oleh musuh

c) TON III :

(1) Hancurkan musuh (Ru 3)


(2) Laks Pelambungan Kiri
(3) Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya
musuh di Co. 8098 7966 dan Co. 8227 8277
(4) Dalam pergerakan waspada thd daerah yang
dipengaruhi oleh musuh

d) PERKUATAN :

(1) CUK MO 60 : BP TON I, laks koord melekat ke Danton I


dalam bantuan tembakan
(2) RU KAV TANK : BP TON II, Dalam manuver adakan
Kerjasama dengan pasukan manuver

TUGAS KOMANDAN ATASAN (DANYON/DANKI/DANTON)


YTP 713/ST melintasi YONIF R-715/MTL menyerang di BOHU KOMPLEKS (GT. 80 –
87, GD. 78 – 82), menghancurkan musuh dalam sektor, merebut dan menguasai
BOHU KOMPLEKS, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah dalam rangka
Operasi Darat gabungan KOGASRATGAB SULUT

TUGAS – TUGAS (PASAL 3-PO/PELAKSANAAN)

KI PUR A YTP 713/ST melaksanakan operasi serangan pada 260800 Desember 202B
dalam rangka menghancurkan dan merebut sasaran sector Kanan YTP pada inti
pertahanan musuh.

- Laks Serangan di KT Bohu Kompleks


- Skema manuver lambung kanan Serangan YTP
- Perhatikan route gerakan sebelum mendekati sasaran
- Laks Taktik KIPUR dihadapkan dengan medan di dekat daerah sasaran
- Bergerak atas perintah

KEADAAN
ASPEK SAAT INI YANG DIHARAPKAN
MUSUH Bertahan Sasaran sektor kanan musuh hancur

MEDAN Dikuasai musuh Dapat direbut untuk momentum operasi


selanjutnya

SIPIL Beberapa masyarakat Hilangnya doktrinasi musuh terhadap


terpengaruh terhadap masyarakat
Tindakan musuh
78

b. Konsep manuver.

KIPUR A YTP 713/ST dengan perkuatannya menyerang pada


220700 DES 202B di KT 457 BOHU Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80
menghancurkan musuh dalam sektor, merebut dan menduduki KT 457
BOHU Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80, dengan 3 TON diperkuat 1
RUKAV TANK (-) di depan
79

1) Pentahapan Manuver.

1) GT 1. Tahap ini akan merupakan garis


koordinasi yang dimiliki oleh Daerah Operasi KIPUR (DO
KOMPI) setelah memasuki daerah operasi dimulai saat
bergerak dari DP menggunakan GT satuan atas dan akan
berakhir saat akan berhenti setelah mencapai GT berikutnya.

2) GT 2. dst

3) GT 3. dst

4) Dst

2) Sketsa PPP berupa sket A, B, dan C digunakan Komandan


untuk memberikan perintah operasi

c. Instruksi koordinasi.

1) Perhatikan pembagian waktu yang telah saya sampaikan sbg


kontrol kegiatan
2) Susun konsep organisasi pengintaian
80

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Logistik. Berisikan tentang logistik yang akan dibekalkan termasuk


Instalasi logistik yang mendukung dalam pelaksanaa operasi.

b. Administrasi. Berisikan tentang Instalasi administerasi yang terdapat


dalam pelasanaan operasi.

Contoh:

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Administrasi.

1) Pospertolonganyon di ......

2) Kesehatan Kompi di ......

3) Luka gugur ..............

4) dst...

b. Logistik.

1) Makan siang...., makan sore....

2) Munisi 1 x Bekal pokok.

3) Tempat penambahan munisi......

4) dst....

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. Perhubungan. Berisikan tentang petunjuk komunikasi/


perhubungan yang berlaku pada pelaksanaan operasi.

b. Komando. Berisikan tentang petunjuk komando dan pengendalian


yang berlaku pada pelaksaan operasi.

Contoh:

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN..

a. Perhubungan.

1) Gunakan sandi dan tanda isyarat pertempuran.

a) Sandi suara :
b) Sandi sinar :
c) Sandi Tembakan :

2) Panggilan.....
81

b. Komando.

1) DANYON berada di posko YTP mobile.


2) DANKI selama gerakan berada di belakang TON II.

Ada pertanyaan, kalau tidak ada pertanyaan, Cocokan jam.......Selamat


bertugas.

Tajuk tanda tangan disebelah kanan bawah dan ditanda tangani oleh komandan yang
mengeluarkan perintah

Komandan

Sriyanto
Kapten Inf NRP 11080109410786
82

B. OMSP
CONTOH NO: 4

FORMAT PERINTAH PERINGATAN

RAHASIA

Satuan.
Tempat.
Tanggal, Jam, Bulan, Tahun.

PERINTAH PERINGATAN DAN….NO….


PADA OPERASI…..

Penunjukkan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

Daerah waktu :

1. KEADAAN.

a. Musuh.

b. Tugas Pasukan Kawan.


3) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)
4) Tugas Pasukan Kawan

c. Penerimaan Dan Pemberian Bawah Perintah.

2. TUGAS POKOK.

SI-A-BI-DI-ME

3. PELAKSANAAN.

a. Konsep Manuver.
b. Pembagian Tugas.
c. Instruksi Koordinasi.

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Logistik.

b. Administrasi.

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. Perhubungan.

b. Komando.
KOMANDAN

NAMA
PANGKAT KORP NRP
83
93
PERINTAH PERINGATAN DANKIPUR A NO : 01 PETA : SUMATERA SELATAN

PADA OPERASI : LAWAN INSURJENSI WILAYAH BATURAJA (TAHAP TEMPAT : POSKO KI KEDAR : 1: 50.000
PENGHANCURAN)
WAKTU : 210700 JUN 202A TAHUN : 2010
DAERAH WAKTU : - LEMBAR : Helai No. 2016 – II (BATURAJA), Helai No. 2016 – I (MARTAPURA)
ORGANISASI : SATUAN TUGAS UMUM

KOKI Batih laks penyiapan pasukan , Bafourier laks penyiapan kap, Bamak siapkan logistic perhitungkan dengan wkt operasi
TON I Data kesiapan kekuatan dan kondisi personel, bentuk organisasi operasi lawan insurjensi

TON II Data kesiapan kekuatan dan kondisi personel, bentuk organisasi operasi lawan insurjensi
TON III Data kesiapan kekuatan dan kondisi personel, bentuk organisasi operasi lawan insurjensi
PERKUATAN Data kesiapan kekuatan dan kondisi personel, bentuk organisasi operasi lawan insurjensi

1. KEADAAN MUSUH

DISPOSISI KOMPOSISI KEKUATAN KEGIATAN KEGANJILAN DAN KELEMAHAN


PERSONEL INTELIJEN OPERASI LOGISTIK TERITORIAL TOKOH
±60 ORG POK Pok I : ±20 (-) PSK TERLIBAT : Pok I, Lawan terlokalisir Kekuatan personel Jaring intelijen LAWAN mayoritas Logistik LAWAN Pasukan LAWAN SABINUS WALKER :
SABINUS WALKER Pok II : ±20 (+) II, III dan terdesak dari LAWAN saat ini LAWAN hanya masih berusia mulai terbatas tidak mendapat Panglima Komando
BERADA DI Pok III : ±20 (+) pentahapan tinggal 25%. Moril mengandalkan muda, terdesak dukungan dari BR 23
BATURAJA PSK MEMPERKUAT : operasi yang telah dan semangat dari kelompok akibat operasi yang masyarakat
KOMPLEKS (GT 21 NIHIL dilaksanakan bertempur POK anti Pemerintah RI telah dilaksanakan UNDIUS KAGOYA :
– 24, GD 00 – 03 ) sebelumya SABINUS WALKER yang mendukung terus-menerus oleh POK I Sektor
(lokalisir) mulai menurun aksinya dan TNI, mengandalkan selatan
kondisi sekarang wilayah yg ada utk
melemah bertahan di LEWIS KAGOYA :
BATURAJA POK II & III Sekitar
BR 23
TUGAS

YON/KI/TON PASUKAN KAWAN


YTP 200 melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi tahap penghancuran mulai - KOMPI B beroperasi di kanan dan bergerak dari sektor barat menuju lokasi penghancuran lawan.
270700 JUN 202A di wilayah BATURAJA KOMPLEKS (GT 21 – 26, GD 00 – 06 ), - KOMPI C beroperasi di kiri dan bergerak dari sektor timur menuju lokasi penghancuran lawan
melumpuhkan dan menghancurkan lawan, beralih ke operasi selanjutnya atas
perintah.
2. TUGAS KIPUR A YTP 200 melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi tahap penghancuran mulai 270700 JUN 202A di wilayah BATURAJA KOMPLEKS (GT 21 – 24, GD 00 – 03 ), melumpuhkan dan menghancurkan lawan, beralih ke operasi
selanjutnya atas perintah

3. PELAKSANAAN KONSEP MANUVER : PEMBAGIAN TUGAS


- Pergerakan pasukan pada tahap penghancuran KIPUR secara Lambung Rangkap
dengan 2 TON melambung dan 1 TON frontal sesuai dengan daerah sasaran KOKI : Masing-masing staf KI siapkan kebutuhan sesuai dengan tugasnya
masing-masing. TON I : Awal intruksi laks analisis musuh (POK 1)
TON II : Awal intruksi laks analisis musuh (POK 2)
INTRUKSI KOORDINASI : TON III : Awal intruksi laks analisis musuh (POK 3)
- Perhatikan pembagian waktu yang telah saya sampaikan sbg kontrol kegiatan
- Susun konsep organisasi pengintaian PERKUATAN : Laks penyiapan sesuai dengan tugas dan intruksi saya

4. ADM/LOG ADMINISTRASI : LOGISTIK :


- Munisi kal 5,56mm 1x BP - Logistik menggunakan ransum tempur
- Alkap Hub
5. KOHUB PERHUBUNGAN: KOMANDAO :
- Gunakan sandi dan tanda isyarat pertempuran - DANYON BRD DI POSKO YON
- Nama panggilan : - SAYA DI POSKO KI
93
RAHASIA
CARA PENGISIAN PERINTAH PERINGATAN

Klasifikasi. Pernyataan klasifikasi ditulis dengan huruf besar bergaris bawah,


dicantumkan di tengah-tengah atas dan bawah dari tiap halaman. Untuk latihan
dan pendidikan ditambahkan (LAT) di bawah garisnya.

Contoh: RAHASIA

Bagian kanan atas halaman pertama ditulis satuan pembuat perintah pendahuluan,
tempat, dan tanggal waktu.

Satuan.
Diisi satuan yang membuat.

Tempat.
Diisi tempat/daerah yang dilengkapi dengan koordinat/karvak.

Tanggal, Jam, Bulan, Tahun.


Diisi waktu penyampaian perintah pendahuluan, dengan format: tanggal, jam,
bulan, dan tahun.

Contoh: KIPUR A YTP 200/BN


BATURAJA (2189 0087)
210700 JUN 202A

PERINTAH PERINGATAN DAN….. NO…. Judul perintah ditulis merapat kiri dengan
huruf besar dan diberi nomor perintah pendahuluan yang keberapa, yang sudah
dibuat oleh Komandan bersangkutan selama operasi dalam kurun waktu satu
tahun/sepanjang operasi berlangsung (jika operasi tidak lebih dari satu tahun).

PADA OPERASI… jenis operasi yang dilaksanakan oleh satuan atas.

Contoh:

PERINTAH PERINGATAN DANKIPUR A NO. 01

PADA OPERASI SERANGAN

PENUNJUKAN. Berisikan daftar peta, yang memuat nama peta (daerah), kedar,
tahun pengeluaran, dan nomor Lembar peta dengan mencantumkan pula nama
daerahnya.

Contoh: Penunjukkan : Peta : SUMATERA SELATAN


Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 2010
Lembaran : Helai No. 2016 – II (BATURAJA)
Helai No. 2016 – I (MARTAPURA)

Daerah Waktu. Bila daerah waktu tempat pelaksanaan operasi berada dengan
daerah waktu dimana Prinops itu dikeluarkan, maka di belakang judul daerah harus
dicantumkan daerah waktu tempat pelaksanaan operasi. Sedangkan dalam pasal
berikutnya tidak perlu lagi ditulis daerah waktu di belakang tiap tanggal waktunya.
Bila daerah waktu tempat pelaksanaan operasi dan Prinops yang dikeluarkan sama,
di belakang judul daerah dikosongkan (tidak diisi).

Contoh:
Daerah waktu : WIB
85

1. KEADAAN. Berisi tentang musuh, tugas satuan atas dan pasukan kawan,
penerimaan dan pemberian bawah perintah.

a. Musuh. Berisikan tentang keterangan mengenai musuh


(DISKOMKEKE dan Keganjilan/Kelemahan), keterangan musuh tersebut
diterima dari komando atas.

Contoh:

a. Musuh.

1) Disposisi. Berisi tentang kedudukan lawan.


2) Komposisi. Berisi tentang susunan pasukan lawan.
3) Kekuatan. Berisi tentang pasukan yang terlibat dan memperkuat.
4) Kegiatan. Berisi tentang kegiatan yang sedang berlaku dan baru
lalu.
5) Keganjilan dan Kelemahan. Berisi tentang informasi berupa
kejanggalan dan kelemahan lawan.

a) Personel. Berisi tentang keadaan dan kondisi lawan.


b) Intelijen. Berisi tentang keterbatasan pengaruh tindakan
lawan dihadapkan dengan daerah operasi.
c) Operasi. Berisi tentang kelemahan lawan dalam
bertempur.
d) Logistik. Berisi tentang keterbatasan dalam dukungan
logistik.
e) Teritorial. Berisi tentang keterbatasan dukungan dari
masyarakat.
f) Tokoh. Berisi tentang pemimpin dalam operasi lawan
sesuai level satuan.

Contoh:

1) Disposisi. ±60 ORG POK SABINUS WALKER berada di BATURAJA


KOMPLEKS (GT 21 – 24, GD 00 – 03 ).

2) Komposisi.

a) Pok I : ±20 (-)


b) Pok II : ±20 (+)
c) Pok III : ±20 (+)

3) Kekuatan.

a) Pasukan terlibat.

(1) Pok I : ±20 (-)


(2) Pok II : ±20 (+)
(3) Pok III : ±20 (+)

b) Pasukan memperkuat.
- NIHIL

4) Kegiatan. Lawan terlokalisir dan terdesak dari pentahapan


operasi yang telah dilaksanakan sebelumya (lokalisir).
86

5) Keganjilan dan Kelemahan.

a) Personel. Kekuatan personel LAWAN saat ini tinggal 25%.


Moril dan semangat bertempur POK SABINUS WALKER mulai
menurun.

b) Intelijen. Jaring intelijen LAWAN hanya mengandalkan


dari kelompok anti Pemerintah RI yang mendukung aksinya dan
kondisi sekarang melemah

c) Operasi. LAWAN mayoritas masih berusia muda,


terdesak akibat operasi yang telah dilaksanakan terus-menerus
oleh TNI, mengandalkan wilayah yg ada utk bertahan di
BATURAJA

d) Logistik. Logistik LAWAN mulai terbatas.

e) Teritorial. Pasukan LAWAN tidak mendapat dukungan


dari masyarakat.

f) Tokoh.

(1) SABINUS WALKER : Panglima Komando di BR 23


(2) UNDIUS KAGOYA : POK I di Sektor selatan
(3) LEWIS KAGOYA : POK II & III Sekitar di BR 23

b. Tugas Pasukan Kawan. Berisikan tentang keterangan satuan atasan


langsung dan pasukan kawan.

1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)


2) Tugas Pasukan Kawan

Contoh :

b. Tugas Pasukan Kawan.


.
1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)
YTP 200/BN melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi tahap
penghancuran mulai 270700 JUN 202A di wilayah BATURAJA
KOMPLEKS (GT 21 – 26, GD 00 – 06 ), melumpuhkan dan menghancurkan
lawan, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

2) Tugas Pasukan Kawan.

a) KOMPI B beroperasi di kanan dan bergerak dari sektor barat


menuju lokasi penghancuran lawan
b) KOMPI C beroperasi di kiri dan bergerak dari sektor timur
menuju lokasi penghancuran lawan

c. Penerimaan dan Pemberian Bawah Perintah. Berisikan tentang


keterangan satuan lain yang di bawah komando kepada satuan lain
berdasarkan Prinops satuan atasan.

1) Penerimaan. Cantumkan secara berurutan mulai:

a) Bawah Perintah.
b) Bawah Komando Operasi.
c) Bawah Kendali Operasi
87

d) ……. Dst.

2) Pemberian. Cantumkan sama dengan di atas. Pencantuman


tersebut bersama dengan tanggal waktu mulainya bawah komando.

Contoh:

c. Penerimaan dan Pemberian Bawah Perintah………......

2. TUGAS POKOK. Tugas pokok berisi pernyataan yang jelas dan singkat
tentang tugas yang harus diselesaikan oleh komando. Biasanya pernyataan tugas
pokok berisi: unsur siapa, apa, bilamana, dimana, dan mengapa, (Tugas Nyatakan
Kembali). Semua unsur tersebut sedapat mungkin harus berurutan, unsur dimana
dapat dicantumkan bila dipergunakan untuk kejelasan.

Contoh:

2. Tugas Pokok.

KIPUR A YTP 200 melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi tahap penghancuran


mulai 270700 JUN 202A di wilayah BATURAJA KOMPLEKS (GT 21 – 24, GD 00 – 03
), melumpuhkan dan menghancurkan lawan, beralih ke operasi selanjutnya atas
perintah
.

3. PELAKSANAAN.

a. Konsep manuver. Berisikan tentang konsep umum operasi komandan


yang menerangkan rencana pengerahan daya dan kemampuan yang
berhubungan langsung atau mempengaruhi pencapaian tugas pokok secara
langsung.

b. Pembagian tugas. Berisikan tentang tugas masing masing bagian yang


terkait operasi.

c. Instruksi koordinasi. Berisikan tentang instruksi instruksi yang


harus dipedomani oleh seluruh jajaran.

Contoh:

3. PELAKSANAAN.

a. Konsep manuver. KONSEP MANUVER : Pergerakan pasukan KIPUR


secara Lambung Rangkap dengan 2 TON melambung dan 1 TON frontal sesuai
dengan daerah sasaran masing-masing.

b. Pembagian tugas.

1) Koki : Masing-masing staf KI siapkan kebutuhan sesuai dengan


tugasnya.
2) Ton I : Awal intruksi laks analisis musuh (POK 1).
3) Ton II : Awal intruksi laks analisis musuh (POK 2).
4) Ton III : Awal intruksi laks analisis musuh (POK 3).
5) Perkuatan : Laks penyiapan sesuai dengan tugas dan intruksi saya.
88

c. Instruksi koordinasi.

1) Perhatikan pembagian waktu yang telah saya sampaikan sbg


kontrol kegiatan.
2) Susun konsep organisasi pengintaian.

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Administrasi. Berisikan tentang keperluan administrasi


sebelum, selama dan sesudah operasi.

b. Logistik. Berisikan tentang logistik yang akan dibekalkan termasuk


Instalasi logistik yang mendukung dalam pelaksanaa operasi.

Contoh :

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Administrasi.

1) Pospertolonganyon di ......
2) Kesehatan Kompi di ......
3) Luka gugur ..............
4) dst...

b) Logistik.

1) Makan siang...., makan sore....


2) Munisi 1 x Bekal pokok.
3) Tempat penambahan munisi......
4) dst....

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. PERHUBUNGAN. Berisikan tentang petunjuk komunikasi/


perhubungan yang berlaku pada pelaksanaan operasi.

b. Komando. Berisikan tentang petunjuk komando dan pengendalian


yang berlaku pada pelaksanaan operasi.

Contoh :

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. Perhubungan.

1) Gunakan sandi dan tanda isyarat pertempuran


2) Nama panggilan :

b. Komando.

1) Danyon berada......
2) Saya berada.....
Ada pertanyaan, kalau tidak ada pertanyaan, Cocokan jam.......Selamat
bertugas.
89

Tajuk tanda tangan disebelah kanan bawah dan ditanda tangani oleh komandan yang
mengeluarkan perintah.

Komandan

Dody Mulia Harahap


Kapten Inf NRP 11090023350288
90

CONTOH NO: 5
Contoh :
Pengisian Tabel Rencana Pengintaian

RENCANA PENGINTAIAN KIPUR A NO: 01 WAKTU : 250800 DES 202B

LOKASI :

1. ASPEK ANCAMAN MUSUH


PERUBAHAN KEADAAN MUSUH
MEDAN CUACA
(INFO AKHIR) ANCAMAN LOKASI

DISPOSISI : MEDAN KRITIK : SUHU: POK 1 KP. MARTAPURA


- POK 1 Co. 2189 0090 Medan di KT 346 KV 2204 merupakan Diluar daerah operasi relatif Kekuatan dan KV 2303
- POK 2 Co. 2322 0345 rangkaian perbukitan ditumbuhi oleh curah hujan yang sangat tinggi, persenjataan
- POK 3 Co. 2449 0267 pohon-pohon yang sangat sehingga walaupun musim hny berkurang
kemarau, hujan dapat terjadi sedikit,
menguntungkan apabila dikuasai
sewaktu-waktu diluar daerah antisipasi
operasi. Suhu rata rata dalam pergerakan ke
LINDUNG BAK & JAU : seminggu terakhir berkisar 30 daerah
KV. 2104 wilayah MARTAPURA sebelah derajat celcius. Tidak ada terjadi perkampungan
Barat yang merupakan pegunungan yang hujan dalam 1 minggu terakhir mencari
KOMPOSISI :
ditumbuhi pohon-pohon sangat sumber logistik
- Pok I : ±20 (-)
menguntungkan sebagai lindung tinjau dan ANGIN :
- Pok II : ±20 (+) Angin bertiup dari selatan ke arah
lindung tembak POK 2 KT.356 KV 2204
- Pok III : ±20 (+) utara dengan cukup kencang Aktifitas saat ini
5km/jam, ini sangat mendukung sering
LAPANG BAK & JAU : apabila kita menggunakan granat melaksanakan
KT.356, KV 2204 terdapat penonjolan- asap untuk melindungi manuver pengendapan
penonjolan medan berupa perbukitan dan pasukan kita
KEKUATAN : dataran tinggi yang kurang baik untuk
PSK TERLIBAT : Pok I, II, III lapangan tinjau dan lapangan tembak POK 3 KV. 2303
Sering melaks
CAHAYA :
PSK MEMPERKUAT : NIHIL patrol ringan
JALAN PENDEKAT : Dalam 1 minggu terakhir, untuk
disekitaran
fajar pkl 04.30 WIB dan matahari
tersedia jaring-jaring jalan baik kelas II dan kedudukannya
terbenam pkl.18.21 WIB
III yang menghubungkan antar daerah di saat ini
KEGIATAN : seluruh BATURAJA dan MARTAPURA ENDAPAN :
Lawan terlokalisir dan terdesak dari Tidak ada hal yang signifikan
RINTANGAN : berpengaruh terhadap operasi
pentahapan operasi yang telah
Sungai-sungai yang meng-alir dari arah kita.
dilaksanakan sebelumya (lokalisir) Utara menuju Selatan merupakan
Saat ini sedang melaksanakan rintangan alam yang cukup berarti, namun
pemulihan akibat korban operasi. dengan tersedianya beberapa fasilitas
jembatan, maka rintangan-rintangan
tersebut dapat diatasi
2. OBJEK INTAI TB ROUTE GT SASARAN
TON I : ALT 1 CO. 2190 0015 - TON I : Jalan KP. Ara - KP. Bula - GT 1 : Sepanjang Jl KP. Bula - TON I : KV. 2104
: ALT 2…..dst - TON II : Jalan KP. Deak - KP. Haji - dst…… - dst…
- Dst….
3. PERSONEL DANTON 1 DANTON 2 DANTON 3 KOKI

TUGAS : TUGAS : TUGAS : TUGAS :


Bawa Pok Intai kedudukan terdapat Bawa Pok Intai kedudukan terdapat Bawa Pok Intai kedudukan Berada didekat saya dan Bersama
medan kritik untuk meninjau aktifitas medan kritik untuk meninjau aktifitas terdapat medan kritik untuk dengan TON 3 kita laksanakan
POK I Lawan POK II Lawan meninjau aktifitas POK III Lawan pengintaian Route manuver
4. ALKAPJAT Bawa perlengkapan pendukung pergerakan selama pengintaian yang kemungkinan akan kita laksanakan selama 2 hari.
91

CONTOH NO: 6
FORMAT PERINTAH OPERASI

RAHASIA

Satuan.
Tempat.
Tanggal, Jam, Bulan, Tahun.

PERINTAH OPERASI NO…. (Operasi…)

Penunjukkan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

Daerah waktu :

1. KEADAAN.

a. Musuh.

1) Disposisi.
2) Komposisi .
3) kekuatan.
4) Kegiatan.
5) Keganjilan dan kelemahan

a) Personel.
b) Intelijen.
c) Operasi.
d) Logistik.
e) Teritorial.
f) Tokoh.

6) Sketsa manuver

b. Tugas Satuan Atas dan Pasukan Kawan

1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)


2) Tugas Pasukan Kawan

c. Daerah operasi

1) Daerah yang berpengaruh

2) Medan

a) Medan Kritik
b) Lindung tembak/ tinjau
c) Lapang tembak/ tinjau
d) Jalan pendekat
e) Rintangan
92

3) Cuaca

a) Suhu
b) Angin
c) Cahaya
d) Endapan

4) Kapabilitas berdasrkan kemampuan tempur

d. Aspek sipil

e. Penerimaan Dan Pemberian Bawah Perintah.

2. TUGAS POKOK.

3. PELAKSANAAN.

a. Pokok keinginan komandan

1) Tugas-tugas
2) Tugas-tugas tiap Dansatwah

b. Konsep manuver

c. Instruksi koordinasi

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Administrasi

b. Logistik

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. Perhubungan.

b. Komando.

KOMANDAN

NAMA
PANGKAT KORP NRP
93
PERINTAH OPERASI DANKIPUR A NO: 01 PETA : SUMATERA SELATAN
PADA OPERASI : LAWAN INSURJENSI WILAYAH BATURAJA (TAHAP TEMPAT : POSKO KI KEDAR : 1: 50.000
PENGHANCURAN)
WAKTU : 210700 JUN 202A TAHUN : 2010
DAERAH WAKTU : - LEMBAR : Helai No. 2016 – II (BATURAJA), Helai No. 2016 – I (MARTAPURA)

SKEMA MANUVER : SATUAN TUGAS UMUM


KOKI Batih laks penyiapan pasukan , Bafourier laks penyiapan kap, Bamak siapkan logistic perhitungkan dengan
wkt operasi
TON I Pelambungan Kanan
1/A
TON II Frontal
2/A 3/A TON III Pelambungan Kiri
PERKUATAN Koord bantuan tembakan kepada TON Manuver

1. KEADAAN MUSUH
DISPOSISI KOMPOSISI KEKUATAN KEGIATAN KEGANJILAN DAN KELEMAHAN

PERSONEL INTELIJEN OPERASI LOGISTIK TERITORIAL TOKOH


±60 ORG POK Pok I : ±20 (-) PSK TERLIBAT : Pok I, Lawan terlokalisir Kekuatan personel Jaring intelijen LAWAN mayoritas Logistik LAWAN Pasukan LAWAN SABINUS WALKER :
SABINUS WALKER Pok II : ±20 (+) II, III dan terdesak dari LAWAN saat ini LAWAN hanya masih berusia mulai terbatas tidak mendapat Panglima Komando
BERADA DI Pok III : ±20 (+) pentahapan tinggal 25%. Moril mengandalkan dari muda, terdesak dukungan dari BR 23
BATURAJA PSK MEMPERKUAT : operasi yang telah dan semangat kelompok anti akibat operasi yang masyarakat
KOMPLEKS (GT 21 – NIHIL dilaksanakan bertempur POK Pemerintah RI yang telah dilaksanakan UNDIUS KAGOYA :
24, GD 00 – 03 ) sebelumya SABINUS WALKER mendukung aksinya terus-menerus oleh POK I Sektor
(lokalisir mulai menurun dan kondisi sekarang TNI, mengandalkan selatan
melemah wilayah yg ada utk
bertahan di LEWIS KAGOYA :
BATURAJA POK II & III Sekitar
BR 23
TUGAS

YON/KI/TON PASUKAN KAWAN


YTP 200/BN melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi tahap penghancuran mulai - KOMPI B beroperasi di kanan dan bergerak dari sektor barat menuju lokasi penghancuran lawan.
270700 JUN 202A di wilayah BATURAJA KOMPLEKS (GT 21 – 26, GD 00 – 06 ), - KOMPI C beroperasi di kiri dan bergerak dari sektor timur menuju lokasi penghancuran lawan.
melumpuhkan dan menghancurkan lawan, beralih ke operasi selanjutnya atas
perintah

DAERAH OPERASI

MEDAN CUACA

MEDAN KRITIK : Medan di KT 346 KV 2204 merupakan rangkaian perbukitan ditumbuhi oleh pohon-pohon yang sangat SUHU: Diluar daerah operasi relatif curah hujan yang sangat tinggi, sehingga walaupun musim
menguntungkan apabila dikuasai kemarau, hujan dapat terjadi sewaktu-waktu diluar daerah operasi. Suhu rata rata dalam seminggu
LINDUNG JAU & BAK : KV. 2104 wilayah MARTAPURA sebelah Barat yang merupakan pegunungan yang ditumbuhi terakhir berkisar 30 derajat celcius. Tidak ada terjadi hujan dalam 1 minggu terakhir
pohon-pohon sangat menguntungkan sebagai lindung tinjau dan lindung tembak
LAPANG JAU & BAK : KT.356, KV 2204 terdapat penonjolan-penonjolan medan berupa perbukitan dan dataran tinggi yang ANGIN : Angin bertiup dari selatan ke arah utara dengan cukup kencang 5km/jam, ini sangat
kurang baik untuk lapangan tinjau dan lapangan tembak mendukung apabila kita menggunakan granat asap untuk melindungi manuver pasukan kita

JALAN PENDEKAT : tersedia jaring-jaring jalan baik kelas II dan III yang menghubungkan antar daerah di seluruh CAHAYA : Dalam 1 minggu terakhir, untuk fajar pkl 04.30 WIB dan matahari terbenam pkl.18.21 WIB
BATURAJA dan MARTAPURA
RINTANGAN : Sungai-sungai yang meng-alir dari arah Utara menuju Selatan merupakan rintangan alam yang cukup ENDAPAN : Apabila curah hujan tinggi tanah menjadi lembab sangat sulit untuk dilewati oleh
berarti, namun dengan tersedianya beberapa fasilitas jembatan, maka rintangan-rintangan tersebut dapat diatasi pasukan manuver
64
94
2. TUGAS POKOK KIPUR A YTP 200/BN melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi tahap penghancuran mulai 270700 JUN 202A di wilayah BATURAJA KOMPLEKS (GT 21 – 24, GD 00 – 03 ), melumpuhkan dan
menghancurkan lawan, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah
3. PELAKSANAAN POKOK KEINGINAN KOMANDAN
TUGAS-TUGAS KIPUR (SATUAN ATAS) TUGAS-TUGAS DAN SATWAH
- Laks penghancuran Lawan di sekitar
BATURAJA KOMPLEKS (GT 21 – 24, GD 00 – KOKI : Masing-masing staf KI siapkan kebutuhan sesuai dengan tugasnya
03 )
- Skema manuver Infiltrasi dari utara daerah
penghancuran YTP TON I :
- Perhatikan route gerakan sebelum - Hancurkan Lawan (Pok 1) DPP UNDIUS KAGOYA
mendekati sasaran - Laks Pelambungan Kanan
- Laks Taktik KIPUR dihadapkan dengan - Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya lawan di Co. 2198 0266
medan di dekat daerah sasaran - Dalam pergerakan waspada thd daerah yang dipengaruhi oleh lawan
- Bergerak atas perintah
TON II :
- Hancurkan Lawan (Pok 2) DPP Sabinus Walker
- Laks Frontal
- Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya lawan di Co. 2298 0366 dan Co. 2290 0316
- Dalam pergerakan waspada thd daerah yang dipengaruhi oleh lawan

TON III :
- Hancurkan musuh (Pok 3) DPP Lewis Kagoya
- Laks Pelambungan Kiri
- Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya lawan di Co. 2398 0466 dan Co. 2027 0277
- Dalam pergerakan waspada thd daerah yang dipengaruhi oleh lawan
PERKUATAN :
- CUK MO 60 : BP TON I, laks koord melekat ke Danton I dalam bantuan tembakan

KONSEP MANUVER INTRUKSI KOORDINASI

- Awal gerakan mengikuti route manuver infiltrasi yg ditentukan Satuan atas - Perhatikan pembagian waktu yang telah saya sampaikan sbg kontrol kegiatan
- Konsep manuver kita sebagai KIPUR (+) yg diberikan tugas menghancurkan Pok Sabinus - Susun konsep organisasi pengintaian
Walker DO YON di sektor kanan
- Taktik yang digunakan TON fleksible sesuai medan dan analisis Danton di sasaran
- Pelaksanaan koordinasi bantuan tembakan dari KO YTP bersifat BU
- Pergerakan pasukan KIPUR secara Lambung Rangkap dengan 2 TON melambung dan 1 TON
frontal sesuai dengan daerah sasaran masing-masing.

4. ADM/LOG ADMINISTRASI : LOGISTIK :


- Munisi kal 5,56mm 1x BP - Logistik menggunakan ransum tempur
- Alkap Hub

5. KOHUB PERHUBUNGAN: KOMANDO :


- Gunakan sandi dan tanda isyarat pertempuran - DANYON berada di posko YTP mobile
- Nama panggilan : - DANKI selama gerakan berada di belakang TON II
95

RAHASIA

CARA PENGISIAN PERINTAH OPERASI

Klasifikasi. Pernyataan klasifikasi ditulis dengan huruf besar bergaris bawah,


dicantumkan di tengah-tengah atas dan bawah dari tiap halaman. Untuk latihan
dan pendidikan ditambahkan (LAT) di bawah garisnya.

Contoh: RAHASIA

Bagian kanan atas halaman pertama ditulis satuan pembuat perintah pendahuluan,
tempat, dan tanggal waktu.

Satuan.
Diisi satuan yang membuat.

Tempat.
Diisi tempat/daerah yang dilengkapi dengan koordinat/karvak.

Tanggal, Jam, Bulan, Tahun.


Diisi waktu penyampaian perintah pendahuluan, dengan format: tanggal, jam,
bulan, dan tahun.

Contoh:

KIPUR A YTP 200/BN


BATURAJA (2189 0087)
270700 JUN 202A

PERINTAH OPERASI NO…. Judul perintah ditulis merapat kiri dengan huruf besar
dan diberi nomor perintah pendahuluan yang keberapa, yang sudah dibuat oleh
Komandan bersangkutan selama operasi dalam kurun waktu satu tahun/sepanjang
operasi berlangsung (jika operasi tidak lebih dari satu tahun).

Contoh: PERINTAH OPERASI NO. 01

PENUNJUKAN. Berisikan daftar peta, yang memuat nama peta (daerah), kedar,
tahun pengeluaran, dan nomor Lembar peta dengan mencantumkan pula nama
daerahnya.

Contoh: Penunjukkan : Peta : SUMATERA SELATAN


Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 2010
Lembaran : Helai No. 2016 – II (BATURAJA)
Helai No. 2016 – I (MARTAPURA

Daerah Waktu. Bila daerah waktu tempat pelaksanaan operasi berada dengan
daerah waktu dimana Prinops itu dikeluarkan, maka di belakang judul daerah harus
dicantumkan daerah waktu tempat pelaksanaan operasi. Sedangkan dalam pasal
berikutnya tidak perlu lagi ditulis daerah waktu di belakang tiap tanggal waktunya.
Bila daerah waktu tempat pelaksanaan operasi dan Prinops yang dikeluarkan sama,
di belakang judul daerah dikosongkan (tidak diisi).

Contoh:
Daerah waktu : WIB
96

Skema Manuver : Berisi tentang susunan manuver pasukan dan taktik yang akan
digunakan saat berada di sasaran serta dilengkapi dengan tugas umum tiap
Daansatwah.

Contoh :

1/A

2/A
3/A

SATUAN TUGAS UMUM


KOKI Mobile
TON I Pelambungan Kanan

TON II Frontal
TON III Pelambungan Kiri

PERKUATAN Koord bantuan tembakan kepada TON Manuver

1. KEADAAN. Berisi tentang musuh, tugas satuan atas dan pasukan kawan,
penerimaan dan pemberian bawah perintah.

a. Musuh. Berisikan tentang keterangan mengenai musuh


(DISKOMKEKE dan Keganjilan/Kelemahan), keterangan musuh tersebut
diterima dari komando atas.

Contoh:

a. Musuh.

1) Disposisi. Berisi tentang kedudukan lawan.


2) Komposisi. Berisi tentang susunan pasukan lawan.
3) Kekuatan. Berisi tentang pasukan yang terlibat dan memperkuat.
4) Kegiatan. Berisi tentang kegiatan yang sedang berlaku dan baru
lalu.
5) Keganjilan dan Kelemahan. Berisi tentang informasi berupa
kejanggalan dan kelemahan lawan.

a) Personel. Berisi tentang keadaan dan kondisi lawan.


b) Intelijen. Berisi tentang keterbatasan pengaruh tindakan
lawan dihadapkan dengan daerah operasi.
c) Operasi. Berisi tentang kelemahan lawan dalam
bertempur.
d) Logistik. Berisi tentang keterbatasan dalam dukungan
logistik.
97

e) Teritorial. Berisi tentang keterbatasan dukungan dari


masyarakat.
f) Tokoh. Berisi tentang pemimpin dalam operasi lawan
sesuai level satuan.

Contoh:

1) Disposisi. ±60 ORG POK SABINUS WALKER berada di BATURAJA


KOMPLEKS (GT 21 – 24, GD 00 – 03 ).

2) Komposisi.

a) Pok I : ±20 (-)


b) Pok II : ±20 (+)
c) Pok III : ±20 (+)

3) Kekuatan.

a) Pasukan terlibat.
(1) Pok I : ±20 (-)
(2) Pok II : ±20 (+)
(3) Pok III : ±20 (+)

b) Pasukan memperkuat.
- NIHIL.

4) Kegiatan. Lawan terlokalisir dan terdesak dari pentahapan


operasi yang telah dilaksanakan sebelumya (lokalisir).
98

5) Keganjilan dan Kelemahan.

a) Personel. Kekuatan personel LAWAN saat ini tinggal 25%.


Moril dan semangat bertempur POK SABINUS WALKER mulai
menurun.

b) Intelijen. Jaring intelijen LAWAN hanya mengandalkan


dari kelompok anti Pemerintah RI yang mendukung aksinya dan
kondisi sekarang melemah

c) Operasi. LAWAN mayoritas masih berusia muda,


terdesak akibat operasi yang telah dilaksanakan terus-menerus
oleh TNI, mengandalkan wilayah yg ada utk bertahan di
BATURAJA

d) Logistik. Logistik LAWAN mulai terbatas.

e) Teritorial. Pasukan LAWAN tidak mendapat dukungan


dari masyarakat.

f) Tokoh.

(1) SABINUS WALKER : Panglima Komando di BR 23


(2) UNDIUS KAGOYA : POK I di Sektor selatan
(3) LEWIS KAGOYA : POK II & III Sekitar di BR 23.

6) Sketsa manuver lawan.

b. Tugas Pasukan Kawan. Berisikan tentang keterangan satuan atasan


langsung dan pasukan kawan.

1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)


2) Tugas Pasukan Kawan
99

Contoh :

b. Tugas Pasukan Kawan.


.
1) Tugas - Maksud - Kondisi akhir (Satuan atas 1 Tingkat)
YTP 200/BN melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi tahap
penghancuran mulai 270700 JUN 202A di wilayah BATURAJA
KOMPLEKS (GT 21 – 26, GD 00 – 06 ), melumpuhkan dan menghancurkan
lawan, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

2) Tugas Pasukan Kawan.

a) KOMPI B beroperasi di kanan dan bergerak dari sektor barat


menuju lokasi penghancuran lawan
b) KOMPI C beroperasi di kiri dan bergerak dari sektor timur
menuju lokasi penghancuran lawan

c. Daerah Operasi. Berisikan tentang keadaan umum yang sedang terjadi


secara luas didaerah operasi.

Contoh:
100

Daerah Operasi. Posisi pasukan kita saat ini berada di DP, 5 KM dari
Limboto provinsi Sulawesi Utara, dimana saat ini kogasratgab telah
mensiagakan 3 brigade infanteri untuk memukul mundur dan menghancurkan
musuh yang sedang melaksanakan aksinya di baturaja komplek. 3 hari lalu
termonitor pergerakan batalyon ANDARA negara musuh yang bergerak
semakin kearah selatan, dan mereka menghimpun dukungan logistic semakin
kearah selatan di karvak xxxx.

1). Daerah yang berpengaruh. Berisikan tentang informasi hal-hal


yang berpengaruh terhadap daerah operasi, namun berada diluar daerah
operasi.

Contoh:

1) Daerah yang berpengaruh. Tembakan lintas datar lawan


berupa SPR dan senjata lain yang dapat berpengaruh terhadap menuver
dan pergerakan pasukan.

2) Medan.

a) Medan kritik. Berisikan informasi tentang analisis


medan kritik yang ada di daerah operasi.

b) Lindung tembak/tinjau. Berisikan informasi tentang


analisis lindung tembak/tinjau yang ada didaerah operasi.

c) Lapang tinjau/tembak. Berisikan informasi tentang


analisis lapang tinjau/tembak yang ada didaerah operasi.

d) Jalan pendekat. Berisikan informasi tentang analisisi


akses jalan yang dapat digunakan selama pergerakan.

e) Rintangan. Berisikan informasi terkait analisis rintangan


yang ada di daerah operasi
101

Contoh :
ANALISIS MEDAN
ASUMSI

MEDAN TIPE PENGARUH


NAMA LOKASI
MUSUH SENDIRI
MEDAN KRITIK ALAMI KT 346 KV. 2204 DIKUASAI CARI ALT MEDAN
KRITIK LAIN
BUATAN POS JAU MUSUH KV. 2202
LINDUNG BAK & ALAMI BANGUNAN KV. 2104 DIPERSIAPKAN PERLINDUNGAN
TINJAU BERDASARKAN
BUATAN BOX PERLINDUNGAN TIAP BOX HAN MEDAN SAS
RU
LAPANG BAK & ALAMI KT 346 KV. 2204 TERLINDUNG MOMENTUM
TINJAU PENINJAUAN
BUATAN NIHIL NIHIL SELAMA
MANUVER
JALAN PENDEKAT ALAMI JL. KAMPUNG KP. ARA-KP. BALA PENGALIHAN MANUVER
PASUKAN
BUATAN JALUR SEPANJANG JL MUDAH
LOG/PEMUNDURAN MENUJU INDUK
PASUKAN
RINTANGAN ALAMI HUTAN SASARAN DIPERSIAPKAN TAKTIK
PENEROBOSAN
BUATAN JEBAKAN SASARAN
2) Medan.

a) Medan kritik. : Medan di KT 346 KV 2204 merupakan


rangkaian perbukitan ditumbuhi oleh pohon-pohon yang sangat
menguntungkan apabila dikuasai.

b) Lindung tembak/tinjau. KV. 2104 wilayah MARTAPURA


sebelah Barat yang merupakan pegunungan yang ditumbuhi pohon-
pohon sangat menguntungkan sebagai lindung tinjau dan lindung
tembak

c) Lapangan tembak/tinjau. KT.356, KV 2204 terdapat


penonjolan-penonjolan medan berupa perbukitan dan dataran
tinggi yang kurang baik untuk lapangan tinjau dan lapangan
tembak.

d) Jalan pendekat. tersedia jaring-jaring jalan baik kelas II


dan III yang menghubungkan antar daerah di seluruh BATURAJA
dan MARTAPURA.

e) Rintangan. Sungai-sungai yang meng-alir dari arah Utara


menuju Selatan merupakan rintangan alam yang cukup berarti,
namun dengan tersedianya beberapa fasilitas jembatan, maka
rintangan-rintangan tersebut dapat diatasi.
102

3) Cuaca.

a) Suhu. Berisikan informasi tentang analisis suhu yang


berkaitan dengan operasi.

b) Angin. Berisikan informasi tentang analisis angin yang


berpengaruh terhadap operasi.

c) Cahaya. Berisikan informasi tentang analisis visibilitas


yang berpengaruh terhadap cuaca.

d) Endapan. Berisikan informasi tentang analisis endapan


yang berpengaruh terhadap operasi.

Contoh :

3) Cuaca.

a) Suhu. Suhu rata rata dalam seminggu terakhir berkisar


30 derajat celcius. Tidak ada terjadi hujan dalam 1 minggu terakhir.

b) Angin. Angin bertiup dari selatan ke arah utara dengan


cukup kencang 5km/jam, ini sangat mendukung apabila kita
menggunakan granat asap untuk melindungi manuver pasukan
kita.

c) Cahaya. Dalam 1 minggu terakhir, untuk fajar pkl 04.30


WIB dan matahari terbenam pkl.18.21 WIB.

d) Endapan. Tidak ada hal yang signifikan berpengaruh


terhadap operasi kita.
103

4) Kapabilitas berdasarkan kemampuan tempur.

a) Intelpur. Berisi tentang Informasi pergerakan intelijen


musuh beradasarkan pengaruh terhadap daerah operasi guna
menghambat manuver pasukan.

b) Manuver. Berisi tentang konsep yang akan diterapkan


dalam pola manuver selama pelaksanaan operasi.

c) Dukungan. Berisikan tentang dukungan dari induk


pasukannya selama pelaksanaan operasi.

d) Perlindungan. Berisi tentang komponen yang yang


dapat melindungi musuh selama operasi.

e) Tembakan. Berisi tentang bantuan tembakan yang


diberiikan kepada lawan dari induk pasukan berdasrkan
ancaman yang akan dihadapi.

f) Komando pengendalian dan informasi. Berisi tentang


pengaruh pengendalian dan informasi.

Contoh:

4) Kapabilitas berdasarkan kemampuan tempur.

a) Intelijen tempur. Lawan akan menggunakan pos tinjau


dan melaksanakan pengintaian untuk menginformasikan
pergerakan pasukan TNI AD yang akan menyerang, asset intel
yang dimiliki sangat terbatas.

b) Manuver. Lawan yang berkekuatan 80% mencoba


meletakkan pos tinjau disetiap akses menuju ke posisinya. Dari
segi jumlah pasukan dan persenjataan, kompi kita unggul.
104

c) Dukungan. Lawan memiliki dukungan yang diperkirakan


dapat bertahan selama 96 jam, lawan membutuhkan dukungan
tambahan apabila pertempuran berlangsung lebih dari 96 jam.

d) Perlindungan. NIHIL.

e) Tembakan. NIHIL.

f) Komando pengendalian dan informasi. Lawan memiliki


Jamer yang bisa mengganggu alat komunikasi, namun hal ini tidak
berpengaruh banyak ke pasukan kita karena pengaruh alat
tersebut tidak sampai.

d. Aspek sipil. Berisikan tentang informasi sipil (non militer) terkait area,
tokoh, kegiatan yang berlangsung dan lain-lain yang berpengaruh terhadap
jalannya operasi.

Contoh:

e. Penerimaan dan Pemberian Bawah Perintah. Berisikan tentang


keterangan satuan lain yang di bawah komando kepada satuan lain
berdasarkan Prinops satuan atasan.

1) Penerimaan. Cantumkan secara berurutan mulai:

a) Bawah Perintah.
b) Bawah Komando Operasi.
c) Bawah Kendali Operasi
d) ……. Dst.

2) Pemberian. Cantumkan sama dengan di atas. Pencantuman


tersebut bersama dengan tanggal waktu mulainya bawah komando.

Contoh:

e. Penerimaan dan Pemberian Bawah Perintah………......


105

2. TUGAS POKOK. Tugas pokok berisi pernyataan yang jelas dan singkat
tentang tugas yang harus diselesaikan oleh komando. Biasanya pernyataan tugas
pokok berisi: unsur siapa, apa, bilamana, dimana, dan mengapa, (Tugas Nyatakan
Kembali). Semua unsur tersebut sedapat mungkin harus berurutan, unsur dimana
dapat dicantumkan bila dipergunakan untuk kejelasan.

Contoh:

2. TUGAS POKOK.

KIPUR A YTP 200 melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi tahap penghancuran


mulai 270700 JUN 202A di wilayah BATURAJA KOMPLEKS (GT 21 – 24, GD 00 – 03
), melumpuhkan dan menghancurkan lawan, beralih ke operasi selanjutnya atas
perintah

3. PELAKSANAAN.

a. Pokok keinginan komandan

1) Tugas-tugas KI/TON/RU/TIM

2) Tugas-tugas Tiap Komandan Bawahan (TON/RU/TIM/POK)

b. Konsep manuver

c. Instruksi koordinasi

Contoh:

3. PELAKSANAAN.

a. Pokok keinginan komandan.

1) Tugas-tugas KIPUR

a) Laksanakan penghancuran Lawan di sekitar BATURAJA


KOMPLEKS (GT 21 – 24, GD 00 – 03 )
b) Skema manuver Infiltrasi dari utara daerah penghancuran
YTP
c) perhatikan route gerakan sebelum mendekati sasaran
d) laksanakan Taktik KIPUR dihadapkan dengan medan di
dekat daerah sasaran
e) Bergerak atas perintah

2) Tugas-tugas Satuan bawah.

a) TON I :

(1) Hancurkan lawan (Pok 1) DPP UNDIUS KAGOYA


(2) Laks Pelambungan Kanan
(3) Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya
lawan di Co. 2198 026
(4) Dalam pergerakan waspada thd daerah yang
dipengaruhi oleh lawan
106

b) TON II :

(1) Hancurkan lawan (Pok 2) DPP SABINUS WALKER


(2) Laksanakan frontal
(3) Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya
lawan di Co. 2298 0366 dan Co. 2290 0316
(4) Dalam pergerakan waspada thd daerah yang
dipengaruhi oleh lawan

c) TON III :

(1) Hancurkan lawan (Pok 3) DPP LEWIS KAGOYA


(2) Laksanakan pelambungan kiri
(3) Perhatikan kemungkinan ancaman paling berbahaya
lawan di Co. 2398 0466 dan Co. 2027 0277
(4) Dalam pergerakan waspada thd daerah yang
dipengaruhi oleh lawan

d) PERKUATAN :

- CUK MO 60 : BP TON I, laks koord melekat ke Danton I


dalam bantuan tembakan

TUGAS KOMANDAN ATASAN (DANYON/DANKI/DANTON)


YTP 200/BN melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi tahap penghancuran mulai
270700 JUN 202A di wilayah BATURAJA KOMPLEKS (GT 21 – 26, GD 00 – 06 ),
melumpuhkan dan menghancurkan lawan, beralih ke operasi selanjutnya atas
perintah

TUGAS – TUGAS (PASAL 3-PO/PELAKSANAAN)

KIPUR A YTP 200/BN melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi tahap penghancuran


mulai 270700 JUN 202A di wilayah BATURAJA KOMPLEKS (GT 21 – 24, GD 00 – 03 ),
melumpuhkan dan menghancurkan lawan, beralih ke operasi selanjutnya atas
perintah.

- Laks penghancuran Lawan di sekitar BATURAJA KOMPLEKS (GT 21 – 24, GD 00 –


03 )
- Skema manuver Infiltrasi dari utara daerah penghancuran YTP
- Perhatikan route gerakan sebelum mendekati sasaran
- Laks Taktik KIPUR dihadapkan dengan medan di dekat daerah sasaran
- Bergerak atas perintah

KEADAAN
ASPEK SAAT INI YANG DIHARAPKAN
MUSUH Bertahan Sasaran sektor kanan lawan hancur

MEDAN Dikuasai lawan Dapat direbut untuk momentum operasi


selanjutnya

SIPIL Beberapa masyarakat Hilangnya doktrinasi lawan terhadap


terpengaruh terhadap masyarakat
Tindakan lawan
107

b. Konsep manuver.

KIPUR A YTP 713/ST dengan perkuatannya menyerang pada


220700 DES 202B di KT 457 BOHU Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80
menghancurkan musuh dalam sektor, merebut dan menduduki KT 457
BOHU Kompleks di GT. 83 – 85, GD. 78 – 80, dengan 3 TON diperkuat 1
RUKAV TANK (-) di depan
108

1) Pentahapan Manuver.

1) GT 1. Tahap ini akan merupakan garis


koordinasi yang dimiliki oleh Daerah Operasi KIPUR (DO
KOMPI) setelah memasuki daerah operasi dimulai saat
bergerak dari DP menggunakan GT satuan atas dan akan
berakhir saat akan berhenti setelah mencapai GT berikutnya.

2) GT 2. dst

3) GT 3. dst

4) Dst

2) Sketsa PPP berupa sket A, B, dan C digunakan Komandan


untuk memberikan perintah operasi

d. Instruksi koordinasi.

3) Perhatikan pembagian waktu yang telah saya sampaikan sbg


kontrol kegiatan
4) Susun konsep organisasi pengintaian
109

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a) Logistik. Berisikan tentang logistik yang akan dibekalkan termasuk


Instalasi logistik yang mendukung dalam pelaksanaa operasi.

b) Administrasi. Berisikan tentang Instalasi administerasi yang terdapat


dalam pelasanaan operasi.

Contoh:

4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.

a. Administrasi.

1) Pospertolonganyon di ......

2) Kesehatan Kompi di ......

3) Luka gugur ..............

4) dst...

b. Logistik.

1) Makan siang...., makan sore....

2) Munisi 1 x Bekal pokok.

3) Tempat penambahan munisi......

4) dst....

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN.

a. Perhubungan. Berisikan tentang petunjuk komunikasi/


perhubungan yang berlaku pada pelaksanaan operasi.

b. Komando. Berisikan tentang petunjuk komando dan pengendalian


yang berlaku pada pelaksaan operasi.

Contoh:

5. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN..

a. Perhubungan.

1) Gunakan sandi dan tanda isyarat pertempuran.

a) Sandi suara :
b) Sandi sinar :
c) Sandi Tembakan :

2) Panggilan.....
110

b. Komando.

1) DANYON berada di posko YTP mobile.


2) DANKI selama gerakan berada di belakang TON II.

Ada pertanyaan, kalau tidak ada pertanyaan, Cocokan jam.......Selamat


bertugas.

Tajuk tanda tangan disebelah kanan bawah dan ditanda tangani oleh komandan yang
mengeluarkan perintah

Komandan

Sriyanto
Kapten Inf NRP 11080109410786

Anda mungkin juga menyukai