SIKAP TERITORIAL
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Binter merupakan salah satu fungsi utama TNI AD dan merupakan bagian
dari tugas yang harus dilaksanakan untuk menunjukan kemanunggalan TNI -
rakyat dalam rangka tercapainya tugas pokok TNI AD. Dalam mewujudkan dan
memelihara semangat kemanunggalan TNI Rakyat maka diperlukan suatu sikap
prilaku prajurit TNI AD ynag baik, agar menimbulkan citra positif di masyarakat.
Sikap prilaku TNI AD tersebut dikenal dengan nama sikap territorial.
b. Tujuan. Sebagai pedoman bagi para Gadik dan Serdik dalam proses
belajar mengajar sehingga terjadi kesamaan persepsi dan fisi dalam
mengimplementasikan materi Sikap Teritorial di lapangan.
2
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Lingkup penulisan Naskah Departemen tentang Sikap
Teritorial ini meliputi ketentuan umum dan kegiatan yang dilaksanakan yang disusun dengan tata urut
sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
e. Penutup.
4. Referensi.
b. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep /98/ V/ 2007 tanggal 16 Mei 2007
tentang Buku Petunjuk Induk tentang Pembinaan Teritorial
BAB II
PENGERTIAN DAN KONSEPSI SIKAP TERITORIAL
3
5. Umum. Mewujudkan sikap dan kepribadian prajurit TNI AD yang sesuai dengan nilai
nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI wajib menjalin hubungan dengan masyarakat
guna pelaksanaan tugas diwilayah. Agar setiap prajurit TNI AD dapat mengimplementasikan sikap
teritorial dalam berintegrasi dengan masyarakat, maka disamping memiliki kemampuan sesuai tugas
tanggung jawab di perlukan memahami pengertian dan konsepsi sikap teritorial.
6. Pengertian.
b. Binter TNI AD. Adalah upaya, pekerjaan dan tindakan, baik secara
berdiri sendiri maupun bersama-sama dengan aparat terkait dan komponen
bangsa lainnya untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan kekuatan
pertahanan aspek darat yang meliputi wilayah pertahanan dan kekuatan
pendukungnya serta terwujudnya kemanunggalan TNI Rakyat yang dilaksanakan
sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan dalam rangka
tercapainya tugas pokok TNI AD.
e. Mental. Adalah hal-hal yang berkenaan dengan pikiran, jiwa dan watak
seseorang, maka mentalitas adalah keadaan dan kejiwaan seseorang dalam
berfikir dan menggunakan emosi.
diskusi, tukar pikiran maupun tukar informasi demi kemajuan pengetahuan untuk
meningkatkan kemampuan.
7. Konsepsi.
normal dalam pembinaan dan pengamalan sikap teritorial, sehingga penerapan sikap
teritorial tersebut dapat berhasil dan berdaya guna dalam mewujudkan kemanunggalan
TNI Rakyat.
susila yang berlaku dilingkungan tersebut dan secara umum berlaku bagi bangsa
Indonesia.
10. Sifat. Dalam mengamalkan sikap teritorial harus memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
b. Tingkat Operasinal :
2) Pusterad
c. Tingkat Pelaksana :
1) Korem
3) Kodim
4) Yon / Den
5) Koramil
6) Kompi / Rai
13. Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
pembinaan dan pengalaman sikap teritorial melekat pada fungsi masing-masing komando
yang melaksanakan secara terkoordinasi, sehingga pelaksanaan pembinaan dan
pengalaman sikap teritorial dapat dilaksanakan secara optimal.
a. Tingkat Kebijakan
b. Tingkat Operasional
2) Pusterad
c. Tingkat Pelaksana.
1) Korem
3) Kodim
4) Batalyon / Detasemen
5) Koramil
6) Kompi / Rai
14. Syarat Personel. Agar setiap prajurit TNI AD dapat mengimplementasikan sikap
teritorial dalam berinteraksi dengan masyarakat, maka disamping memiliki kemampuan
sesuai tugas tanggung jawab jajarannya dan lima kemampuan Binter, diperlukan
beberapa kemampuan lain antara lain :
15. Evaluasi.
BAB III
MATERI DAN WAHANA PEMBENTUKAN
SIKAP TERITORIAL
16. Umum. Sikap tingkah laku merupakan unsur yang sangat dominan bagi
prajurit TNI AD dalam mengamalkan sikap teritorial ditengah-tengah masyarakat. Oleh
karena itu sikap tingkah laku tersebut perlu dipupuk, dibina dan dipelihara melalui
13
pendidikan formal maupun non formal serta melalui penerapan maupun pembauran sosial
dimasyarakat, sehingga tidak terjadi erosi atau pengikisan dan penurunan sikap teritorial
dalam rangka memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat.
17. Pembinaan sikap teritorial. Pembinaan sikap teritorial dikalangan setiap prajurit
TNI AD perlu dilakukan dalam upaya memelihara dan meningkatkan semangat serta jiwa
kemanunggalan TNI-Rakyat. Pembinaan sikap teritorial dilaksanakan melalui
pentahapan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pengakhiran.
a) Kelompok Perwira.
a) Pengawasan.
b) Penindakan.
d. Pengakhiran.
a. Persiapan.
b. Persiapan.
d. Pengakhiran.
19. Evaluasi.
BAB IV
TEKNIK PENGAMALAN SIKAP TERITORIAL
c) Praktek / Aplikasi.
e) Dan lain-lain.
a. Faktor Internal.
b. Faktor Eksternal.
1) Pola sikap dan tindak masyarakat yang ada di wilayah. Pola sikap
dan perilaku masyarakat disuatu wilayah berbeda dengan wilayah lain. Hal
ini sangat mempengaruhi sikap dan tingkah laku prajurit dalam
25
a. Keharusan.
b. Larangan.
24. Evaluasi.
BAB V
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
( Bukan Naskah Ujian )
BAB VI
PENUTUP
26. Demikian Naskah Departemen Tentang Sikap Teritorial ini disusun, sebagai
pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada kursus Bintara Pembina
Desa.