Anda di halaman 1dari 43

KONFIDENSIAL

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Surat Keputusan Kasad


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Skep / 479 / XII / 2006
Tanggal 18 Desember 2006

BUKU PETUNJUK TEKNIK

Tentang

BANTUAN TERITORIAL PADA OPERASI MILITER UNTUK PERANG

BAB – I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Operasi Militer untuk Perang (OMP) disiapkan untuk menghadapi invasi/agresi


kekuatan militer negara lain terhadap sebagian atau seluruh wilayah NKRI, Pelaksanaan
OMP melibatkan seluruh komponen bangsa dan seluruh sumber daya Nasional lainnya.

b. Dalam penyelenggaraan Operasi Militer untuk Perang (OMP) baik yang bersifat
gabungan maupun matra tunggal selalu membutuhkan Bantuan Teritorial. Satuan yang
memiliki wewenang dan kemampuan memberikan Bantuan Teritorial adalah Komando
Kewilayahan yang telah tergelar diseluruh wilayah NKRI.

c. Agar Bantuan Teritorial dapat terselenggara dengan sistematis dan dapat berdaya
guna serta berhasil guna secara optimal maka perlu disusun Bujuknik tentang Bantuan
Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP).

2. Maksud dan tujuan.

a. Maksud. Buku Petunjuk Teknik ini dimaksudkan untuk memberikan


penjelasan tentang Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP).

b. Tujuan. Sebagai pedoman bagi Satuan Komando Kewilayahan dalam rangka


memberikan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP).
4

KONFIDENSIAL

3. Ruang lingkup dan tata urut. Lingkup bahasan Buku putunjuk teknik ini meliputi
ketentuan-ketentuan dalam memberikan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang
(OMP) yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
b. Ketentuan Umum.
c. Kegiatan yang dilaksanakan
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan.
e. Komando dan pengendalian.
f. Penutup.

4. Landasan.

a. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 22 / Xll / 2003 tanggal 4 Desember 2003
tentang Bujukops Binter.
b. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 23 / IV / 2004 tanggal 29 April 2004 tentang
Bujuklap Kodam.
c. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 24 / IV / 2004 tanggal 29 April 2004 tentang
Bujklap Korem.
d. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 25 / IV / 2004 tanggal 29 April 2004 tentang
Bujuklap Kodim.
e. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 26 / IV / 2004 tanggal 29 April 2004 tentang
Bujuklap Koramil.
f. Surat Keputusan Dankodiklat Nomor Skep / 139 / V / 2004 tanggal 19 Mei 2004
tentang penyusunan dan penerbitan Buku Petunjuk TNI AD.

5. Pengertian. ( Sub lampiran A ).

BAB – II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Agar pelaksanaan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP)
dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan maka perlu diatur ketentuan umum
5
yang meliputi tujuan, sasaran, sifat, pengorganisasian, tugas dan tanggung jawab, teknik serta
faktor-faktor yang mempengaruhi.

7. Tujuan. Mewujudkan kemampuan Satuan Komando Kewilayahan secara optimal dan


terintegrasi dengan seluruh komponen bangsa yang ada diwilayah dalam memberikan Bantuan
Teritorial pada pelaksanaan Operasi Militer untuk Perang (OMP).

8. Sasaran.

a. Satuan Komando Kewilayahan mampu menyelenggarakan Bantuan Teritorial


kepada Satuan yang sedang bertempur diwilayah tanggung jawabnya.

b. Satuan Komando Kewilayahan mampu merencanakan, memprogramkan dan


melaksanakan pemberdayaan rakyat sebagai kekuatan pendukung untuk membantu
pelaksanaan Operasi Militer untuk Perang (OMP).

c. Satuan Komando Kewilayahan mampu mengkoordinasikan penyelenggaraan


Bantuan Teritorial dengan instansi terkait secara integral sesuai mekanisme dan prosedur
yang telah ditetapkan.

9. Sifat.

a. Otomatis. Bantuan Teritorial wajib diberikan oleh Komando Kewilayahan kepada


satuan yang melaksanakan Operasi diwilayahnya.

b. Atas permintaan. Bantuan Teritorial oleh Komando Kewilayahan kepada satuan


yang melaksanakan Operasi dapat diberikan atas permintaan terutama pada hal-hal yang
bersifat khusus.

10. Pengorganisasian.

a. Organisasi. Dalam penyelenggaraan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer


untuk Perang (OMP) melekat pada Organisasi Komando Kewilayahan, yang dikoordinir
oleh Staf Teritorial.
6

b. Struktur Organisasi.

MABESAD DEP TERKAIT

KODAM PEMDA PROP

KOREM

KODIM PEMDA KAB / KOTA

KORAMIL KECAMATAN

Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi

11. Tugas dan tanggung jawab.

a. Ditingkat Mabesad.

1) Menentukan kebijaksanaan umum, petunjuk dan rencana garis besar kegiatan


Bantuan Teritorial.

2) Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah/Departeman terkait sesuai


stratanya tentang rencana dan program kegiatan Bantuan Teritorial.

3) Mengadakan pengawasan dan pengendalian serta evaluasi terhadap kegiatan


Bantuan Teritorial kepada jajaran Komando Kewilayahan.

4) Bertanggung jawab kepada Panglima TNI atas Pelaksanaan kegiatan


Bantuan Teritorial yang dilakukan oleh Komando Kewilayahan.

b. Ditingkat Kodam.
7

1) Menetapkan kebijaksanaan teknis operasional, petunjuk dan rencana


kegiatan Bantuan Teritorial di daerah tanggung jawabnya sesuai petunjuk Mabesad.

2) Melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi lain yang


terkait tentang rencana kegiatan Bantuan Teritorial.

3) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian serta evaluasi terhadap


kegiatan Bantuan Teritorial yang dilakukan oleh jajaran korem yang berada di
bawah Komandonya.

4) Pelaksanaan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang ditingkat


Kodam dikoordinir oleh Aster Kasdam.

5) Bertanggung jawab kepada Kasad atas pelaksanaan kegiatan Bantuan


Teritorial yang dilaksanakan oleh Satkowil di bawah Komandonya.

c. Ditingkat Korem.

1) Menyiapkan rencana teknis operasional Bantuan Teritorial didaerah


tanggung jawabnya sesuai rencana Kodam..

2) Melaksanakan koordinasi dengan instansi pemerintah terkait (dengan Pemda


Propinsi bila Korem berada di ibukota Propinsi dan dengan Pemda Kab/Kota bila
Korem berada di Kab/Kota), tentang pelaksanaan Bantuan Teritorial.

3) Mengadakan pengawasan dan pengendalian serta evaluasi terhadap


pelaksanaan Bantuan Teritorial yang dilakukan oleh jajaran Kodim yang berada
dibawah Komandonya.

4) Pelaksanaan Bantuan Teritorial di tingkat Korem dikoordinir oleh Kasiter


Korem.

5) Bertanggung jawab kepada Pangdam atas pelaksanaan Bantuan Teritorial


yang dilakukan oleh Satkowil di bawah Komandonya.

d. Ditingkat Kodim.

1) Melaksanakan penyusunan data teritorial yang dirumuskan dalam pembuatan


Analisa Daerah Operasi (ADO) untuk kepentingan pasukan tempur diwilayahnya.
8

2) Melaksanakan pelatihan dasar kemiliteran bagi masyarakat diwilayahnya


sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk diorganisir dalam
Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung.

3) Menyiapkan komponen cadangan dan komponen pendukung yang telah


diorganisir untuk dapat dimobilisasikan dalam rangka pemberian bantuan personel
kepada Komponen Utama yang melaksanakan tugas pertempuran diwilayahnya.

4) Menyiapkan dan menyusun klasifikasi daerah pertahanan untuk wilayahnya


meliputi Daerah Belakang, Daerah Komunikasi dan Daerah Depan / Tempur.

5) Menyiapkan kedudukan daerah pangkal perlawanan, daerah logistik wilayah


dan tempat-tempat penimbunan logistik yang akan digunakan untuk mendukung
pelaksanaan operasi tempur diwilayahnya.

6) Menyiapkan penyusunan dan penyiapan sarana angkutan personel dan


perlengkapan yang akan digunakan dalam pelaksanaan Operasi Militer untuk Perang
(OMP).

7) Menyiapkan bantuan komunikasi/perhubungan wilayah guna membantu


pasukan tempur dalam pelaksanaan Operasi Militer untuk Perang (OMP).

8) Menyiapkan penentuan Pos Pengendalian Penduduk dan daerah untuk


evakuasi dan pengungsian penduduk dalam pelaksanaan Operasi Militer untuk
Perang (OMP).

9) Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Instansi terkait


serta komponen bangsa lainnya untuk mewujudkan mekanisme prosedur tetap dalam
penyelenggaraan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP).

10) Mengadakan pengawasan dan pengendalian serta evaluasi terhadap


pelaksanaan Bantuan Teritorial yang dilakukan oleh jajaran Koramil yang berada
dibawah Komandonya.

11) Pelaksanaan Bantuan Teritorial di tingkat Kodim dikoordinir oleh Pasiter


Kodim.
9

12) Bertanggung jawab kepada Danrem atas pelaksanaan Bantuan Teritorial


diwilayahnya.

e. Ditingkat Koramil.

1) Melaksanakan pengumpulan data tentang Geografi, Demografi dan Konsos


diwilayah dalam rangka penyiapan ADO ditingkat Kodim.

2) Melaksanakan pendataan komponen cadangan dan komponen pendukung


diwilayahnya untuk diorganisir di Kodim dalam rangka memberikan Bantuan
Teritorial kepada komponen utama.

3) Membantu Kodim melaksanakan pelatihan dasar kemiliteran bagi


masyarakat diwilayahnya sesuai untuk diorganisir dalam Komponen Cadangan dan
Komponen Pendukung

4) Melaksanakan penyiapan daerah pangkal perlawanan, logistik wilayah dan


tempat-tempat penimbunan logistik sesuai dengan rencana Kodim.

5) Menyiapkan daerah pertahanan untuk wilayahnya meliputi Daerah Belakang,


Daerah Komunikasi dan Daerah Depan / Tempur sesuai rencana Kodim..

6) Menyiapkan dan mengerahkan sarana angkutan yang ada diwilayahnya


untuk membantu Kodim dalam rangka pengangkutan dan pengerahan personel
maupun perlengkapan.

7) Menyiapkan bantuan komunikasi/perhubungan wilayah sesuai prosedur


perhubungan yang direncanakan oleh Kodim.

8) Menyiapkan dan mengendalikan Pos Pengendalian Penduduk serta daerah


untuk evakuasi dan pengungsian penduduk.

9) Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait serta komponen bangsa


lainnya diwilayah untuk mewujudkan mekanisme prosedur tetap dalam
penyelenggaraan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP).
10

10) Bertanggung jawab kepada Dandim atas pelaksanaan Bantuan Teritorial


diwilayahnya.

12. Teknik.

a. Langsung. Kowil bersama Pemerintah Daerah dan instansi terkait serta masyarakat
memberikan Bantuan Teritorial pada pelaksanaan Operasi Militer untuk Perang (OMP)
secara langsung sesuai mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan.

b. Tidak Langsung. Pemerintah Daerah dan instansi terkait serta masyarakat


memberikan Bantuan Teritorial dalam rangka mendukung pelaksanaan Operasi Militer
untuk Perang (OMP) tidak melalui mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan.

13. Faktor-faktor yang mempengaruhi.

a. Kemampuan Satuan Kowil untuk melaksanakan koordinasi dengan Pemda, instansi


terkait dan masyarakat dalam melaksanakan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk
Perang (OMP).

b. Kekurang pahaman Pemerintah Daearah, Instansi terkait dan masyarakat yang ada
diwilayah tentang Prosedur tetap dan mekanisme pemberian Bantuan Teritorial.

c. Keadaan geografi, demografi dan kondisi sosial masing-masing wilayah Satuan


Komando Kewilayahan.

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

14. Umum. Bantuan Teritorial yang dilaksanakan oleh satuan Komando Kewilayahan pada
Operasi Militer untuk Perang (Operasi Pencegahan, Operasi Penindakan, Operasi Perlawanan
Wilayah, Operasi Serangan Balas dan Operasi Pemulihan Keamanan), diberikan secara langsung
11
maupun tidak langsung untuk meningkatkan, memperbesar dan memperkuat satuan yang sedang
bertempur diwilayahnya. Untuk mencapai hasil yang optimal dan tepat sasaran pada setiap bentuk
Operasi Militer untuk Perang (OMP), maka diperlukan pentahapan kegiatan mulai dari perencanaan
sampai dengan pengakhiran.

15. Operasi Pencegahan. Bantuan Teritorial yang diberikan pada pelaksanaan Operasi
Pencegahan selalu dihadapkan kepada upaya untuk membatalkan atau mencegah niat musuh
melakukan agresi, dengan urutan kegiatan sebagai berikut :

a. Perencanaan.

1) Membuat rencana kegiatan :

a) Rencana kegiatan fisik dan non fisik.


b) Rencana pemanfaatan dan penggunaan komponen cadangan dan
komponen pendukung yang sudah diorganisir.
c) Rencana kebutuhan logistik.
d) Rencana kebutuhan personel dan perlengkapan.

2) Rencana waktu dan tempat pelaksanaan.

3) Rencana koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait sesuai


petunjuk Komando atas tentang rencana Bantuan Teritorial pada Operasi
Pencegahan.

b. Persiapan.

1) Melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait


sesuai petunjuk Komando Atas tentang rencana Bantuan Teritorial pada Operasi
Pencegahan.

2) Menyiapkan komponen cadangan dan komponen pendukung sesuai rencana


kebutuhan.

3) Menyiapkan sarana prasarana dan kebutuhan logistik.

c. Pelaksanaan.

1) Kegiatan fisik.
12

a) Menyediakan keterangan/informasi yang obyektif tentang geografi,


demografi dan kondisi sosial diwilayah dalam bentuk Analisa Daerah
Operasi ( ADO).

(1) Menyediakan keterangan keadaan, iklim dan cuaca yang


meliputi kondisi meteorologi jangka waktu yang dibutuhkan tentang
kabut, awan, suhu udara, curah hujan, saat awal / akhir senja dan
waktu timbul / tenggelamnya bulan.
(2) Menyediakan gambaran medan di peta maupun di medan
sebenarnya tentang penonjolan dan pengairan, tumbuh-tumbuhan,
perubahan dan jenis permukaan bumi.

b) Melaksanakan pengumpulan keterangan secara terus menerus,


pengamanan daerah, psywar dan aksi non konvensional terhadap kaki tangan
musuh.

c) Mengerahkan dan mengkoordinir masyarakat secara terus menerus


untuk :
(1) Menyiapkan basis-basis perlawanan diwilayah.
(2) Menyiapkan logistik wilayah.

d) Menyusun dan mengorganisir komponen cadangan dan komponen


pendukung, meliputi :

(1) Menyusun personel dalam susunan organisasi sesuai dengan


tingkat Regu sampai dengan Batalyon.
(2) Menyiapkan alat peralatan dan persenjataan yang diperlukan.

e) Memelihara dan mengamankan obyek vital yang ada diwilayahnya,


dengan cara :

(1) Memberikan tanda-tanda khusus pada obyek sesuai konvensi


Jenewa ( Rumah sakit, rumah ibadah, cagar budaya dan sebagainya).
(2) Melaksanakan pengamanan disekitar obyek vital.

f) Memelihara dan menjamin tetap berjalannya roda pemerintahan.


13
(1) Memelihara kelancaran pelayanan masyarakat.
(2) Memelihara kelancaran pendistribusian 9 bahan pokok.
(3) Memelihara pelayanan kesehatan.

g) Membantu menyiapkan rintangan-rintangan dan jalan pendekat untuk


kepentingan satuan yang akan melaksanakan pertempuran diwilayahnya.

h) Menyiapkan logistik wilayah.

(1) Menyiapkan gudang-gudang dan bangunan yang dapat


digunakan untuk penyimpanan dan penimbunan logistik.
(2) Menyiapkan logistik wilayah yang berasal dari hasil pertanian
dan perkebunan masyarakat.
(3) Menyiapkan logistik hasil produksi pabrik diwilayah.

i) Menyiapkan tempat-tempat pengungsian.

(1) Menentukan tempat-tempat yang akan digunakan pengungsi.


(2) Menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan pengungsi.
(3) Menyiapkan pos-pos kesehatan dan tempat evakuasi korban.
(4) Menyiapkan dapur umum.

j) Menyiapkan dan mengkoordinir komunikasi wilayah.

(1) Menyiapkan sarana prasarana komunikasi yang tersedia untuk


membantu tugas-tugas pasukan yang melaksanakan operasi.
(2) Menyiapkan bantuan komunikasi yang digunakan diwilayah.

2) Kegiatan Non Fisik.

a) Melaksanakan kegiatan pembentukan opini.

(1) Menanamkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah


agar tidak terpengaruh oleh issu/propaganda musuh.
14
(2) Menumbuhkan semangat kebangsaan untuk membentuk
kualitas ketangguhan bangsa menghadapi musuh, meliputi :

(a) Rasa kesetiakawanan sosial.


(b) Semangat rela berkorban.
(c) Jiwa patriotik dan pantang menyerah.

(3) Menumbuhkan rasa kebangsaan untuk mempertahankan


negara, antara lain :

(a) Rasa memiliki bangsa dan negara.


(b) Rasa senasib dan sepenanggungan.

b) Melaksanakan kegiatan cipta kondisi.

(1) Mengajak masyarakat untuk menentang invasi musuh ke


wilayah NKRI, melalui :

(a) Unjuk rasa menentang agresi/invasi musuh.


(b) Propaganda anti musuh.
(c) Penyebaran issu tentang agresi/invasi musuh.
(d) Menetralisir aksi musuh dibidang idiologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan agama.

(2) Mengajak masyarakat untuk memboikot produk-produk yang


diproduksi oleh negara musuh.

(a) Penarikan produk dari peredaran.


(b) Penimbunan produk / barang ditempat yang telah
ditentukan.

c) Memantapkan penangkalan terhadap gejala ketegangan sosial,


keresahan sosial, kerusuhan, pemogokan dan pemberontakan.

d) Mengorganisir dan mensiagakan kekuatan idiologi, politik, ekonomi


dan sosial budaya untuk memperkuat posisi Komando Kewilayahan guna
menangkal aksi idiologi, politik, ekonomi dan sosial budaya musuh.

(1) Menangkal idiologi musuh.


15
(2) Melaksanakan demonstrasi yang bernuansa politis untuk
mendapatkan simpati dari dunia Internasional.
(3) Melaksanakan propaganda yang bertujuan untuk
mendapatkan dukungan dari masyarakat.

d. Pengakhiran.

1) Mengevaluasi seluruh kegiatan Operasi Pencegahan yang telah dilaksanakan


mulai dari perencanaan, persiapan sampai dengan pelaksanaan.

2) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan ke Komando Atas.

16. Operasi Penindakan. Bantuan Teritorial yang diberikan pada pelaksanaan Operasi
Penindakan juga dihadapkan kepada upaya untuk menggagalkan atau menghancurkan musuh yang
telah wilayah NKRI
dengan urutan kegiatan sebagai berikut :

a. Perencanaan.

1) Membuat rencana kegiatan, meliputi :

a) Rencana kegiatan fisik dan non fisik.


b) Rencana pengerahan dan penggunaan komponen cadangan dan
komponen pendukug.
c) Rencana kebutuhan logistik.
d) Rencana kebutuhan personel dan perlengkapan.

2) Rencana waktu dan tempat pelaksanaan.

3) Rencana koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait serta


Pasukan Tempur sesuai petunjuk Komando Atas tentang rencana Bantuan Teritorial
pada Operasi Penindakan.

b. Persiapan.

1) Melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait


sesuai petunjuk Komando Atas tentang rencana Bantuan Teritorial pada Operasi
Penindakan
16

2) Menyiapkan komponen cadangan dan komponen pendukung sesuai dengan


organisiasi yang telah dibentuk.

3) Memberikan arahan kepada personel yang akan melaksanakan tugas.

4) Menyiapkan sarana prasarana dan kebutuhan logistik.

c. Pelaksanaan.

1) Kegiatan fisik.

a) Meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap keamanan daerah


untuk mencegah aksi kolone musuh dan subversi dari dalam, antara lain :

(1) Mengaktifkan patroli keamanan yang melibatkan masyarakat


diwilayah.
(2) Mengaktifkan pos pengendalian penduduk (Posdalduk)
diwilayah tanggung jawabnya.

b) Melaksanakan aksi subversi, teror, sabotase dan psywar terhadap


musuh yang telah memasuki wilayah tanggung jawabnya.

c) Membantu pasukan tempur yang ada diwilayahnya untuk


melaksanakan perlawanan dari lambung dan belakang kedudukan musuh.

d) Membantu menyiapkan penyamaran daerah-daerah yang digunakan


sebagai pengelabuhan kedudukan pasukan tempur.

(1) Mengkoordinir dan menyiapkan alat peralatan dan sarana


prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penyamaran
kedudukan.
(2) Mengerahkan dan mengkoordinir masyarakat untuk membuat
penyamaran daerah-daerah yang diperanggapkan sebagai kedudukan
pasukan tempur.

e) Melaksanakan penyamaran obyek-obyek vital yang ada diwilayah.


17
(1) Mengkoordinir dan menyiapkan alat peralatan dan sarana
prasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penyamaran obyek-
obyek vital.
(2) Mengerahkan dan mengkoordinir masyarakat untuk membuat
penyamaran obyek-obyek vital yang ada diwilayah.
(3) Memberikan tanda-tanda khusus pada obyek sesuai konvensi
Jenewa ( Rumah sakit, rumah ibadah, candi, dan sebagainya).

f) Menyiapkan daerah yang digunakan untuk daerah pangkal


perlawanan.

(1) Mengkoordinir dan menyiapkan daerah pangkal perlawanan


yang akan digunakan pasukan tempur.
(2) Mengkoordinir dan menyiapkan jalan-jalan pendekat menuju
daerah pangkal perlawanan.
(3) Mengkoordinir dan menyiapkan logistik wilayah di daerah
pangkal perlawanan.
(4) Mengkoordinir dan menyiapkan pengamanan daerah pangkal
perlawanan.

g) Mengatur dan mengendalikan pengungsian penduduk ke


daerah/tempat-tempat pengungsian.

(1) Mengkoordinir dan melaksanakan pos pengendalian


penduduk di daerah/tempat pengungsian.
(2) Mengkoordinir dan menyiapkan sarana prasarana yang
dibutuhkan pengungsi.
(3) Mengkoordinir dan menyiapkan sarana angkutan untuk
mengevakuasi penduduk ke daerah/tempat pengungsian.
(4) Mengkoordinir dan menyiapkan pengamanan daerah/tempat
pengungsian.
(5) Mengkoordinir dan menyelenggarakan pelaksanaan dapur
umum.
(6) Mengkoordinir dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
bagi pengungsi dan korban tempur.
18

h) Mengkoordinir personel komponen cadangan dan komponen


pendukung untuk siap dimobilisasikan.

(1) Mengkoordinir dan mengerahkan personel komponen


cadangan untuk membantu komponen utama dalam pelaksanaan
pertempuran.

(2) Mengkoordinir dan menyiapkan personel komponen


pendukung yang siap digunakan untuk membantu komponen utama.
(3) Mengkoordinir dan menyiapkan alat peralatan yang
dibutuhkan personel komponen cadangan dan komponen pendukung.

j) Melaksanakan pengamanan daerah belakang dan membantu kegiatan


patroli diwilayah.

(1) Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan pengamanan.

(a) Tempat-tempat penimbunan logistik wilayah.


(b) Tempat-tempat penyimpanan munisi dan
persenjataan.
(c) Tempat-tempat pengungsian.

(2) Mengatur dan mengendalikan masyarakat dalam pelaksanaan


kegiatan patroli diwilayah.

k) Mengkoordinir masyarakat untuk mendapatkan informasi,


pemberitaan dini dan pengintaian guna membantu pasukan tempur, antara
lain :

(1) Kegiatan temu cepat lapor cepat.


(2) Kegiatan infiltrasi ke daerah musuh.
19
(3) Mengaktifkan jaring-jaring intelijen/mitra karib yang telah
dibentuk.

l) Mengkoordinir masyarakat dalam membantu pendorongan logistik


untuk kepentingan pengungsi dan pasukan tempur.

(1) Menyiapkan sarana angkutan yang digunakan untuk


pendorongan logistik.
(2) Mengkoordinir dan mengamankan pelaksanaan pendorongan
logistik ke tempat pengungsian dan pasukan tempur.

m) Menyelenggarakan roda pemerintahan diwilayah.

(1) Memperkuat dan melancarkan fungsi pemerintah dan


ketertiban masyarakat diwilayah.
(2) Menyelenggarakan pelayanan pemerintahan kepada
masyarakat.
(3) Menyelenggarakan tertib hukum.

2) Kegiatan non fisik.

a) Meyakinkan masyarakat akan kekuatan dan kemampuan TNI untuk


menghadapi musuh.

(1) Meyakinkan masyarakat bahwa TNI mampu mengalahkan


musuh.
(2) Meyakinkan masyarakat bahwa kekuatan persenjataan TNI
dapat diandalkan untuk mengalahkan musuh.
(3) Meyakinkan masyarakat bahwa perjuangan TNI sampai titik
darah penghabisan.

b) Menggugah masyarakat secara terus menerus untuk membantu


pasukan tempur menghancurkan musuh.
20
(1) Kekuatan TNI perlu bantuan dan perkuatan dari masyarakat
untuk menghancurkan musuh.
(2) Menggugah masyarakat untuk memperoleh dan memberikan
informasi secara terus menerus tentang musuh kepada pasukan
tempur.
(3) Menggugah masyarakat untuk rela dan ikhlas membantu TNI
dalam melawan dan menghancurkan musuh.

c) Memotivasi masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi


serangan musuh.

(1) Memberikan motivasi kepada masyarakat tentang akibat


perang.
(2) Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk selalu siap
siaga menghadapi situasi dan kondisi darurat.
(3) Memberikan motivasi kepada masyarakat tentang
kemungkinan adanya propaganda dan issu yang memutar balikkan
fakta.
(4) Memberikan motivasi kepada masyarakat tentang
kemungkinan adanya infiltrasi musuh ke wilayah.

d) Memantapkan kesadaran masyarakat untuk rela berkorban demi


bangsa dan negara.

(1) Meyakinkan masyarakat tentang adanya korban harta dan jiwa


untuk mempertahankan kedaulatan negara.
(2) Meyakinkan masyarakat bahwa korban dalam peperangan
adalah sebagai pahlawan sesuai dengan ajaran agama.

d. Pengakhiran.

1) Mengevaluasi seluruh kegiatan Operasi Penindakan yang telah dilaksanakan


mulai dari perencanaan, persiapan sampai dengan pelaksanaan.

2) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan ke Komando Atas.


21
17. Operasi Perlawanan Wilayah. Bantuan Teritorial yang diberikan pada pelaksanaan
Operasi Perlawanan Wilayah dihadapakan kepada kondisi musuh yang telah menguasai sebagian
atau seluruh wilayah nasional, dengan urutan kegiatan sebagai berikut :

a. Perencanaan.

1) Membuat rencana kegiatan, meliputi :

a) Rencana kegiatan fisik dan non fisik.


b) Rencana mobilisasi komponen cadangan dan komponen pendukung.
c) Rencana kebutuhan sarana prasarana dan logistik.

2) Rencana waktu dan tempat pelaksanaan.

3) Rencana koordinasi dengan seluruh komponen dan kekutan perlawanan yang


ada diwilayah tentang rencana Bantuan Teritorial pada Operasi Perlawanan
Wilayah.

b. Persiapan.

1) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh komponen dan kekutan perlawanan


yang ada diwilayah.

2) Melaksanakan penempatan dan pengerahan komponen cadangan yang sudah


disiapkan ke masing-masing wilayah yang membutuhkan.

3) Menyiapkan sarana prasarana dan logistik yang dibutuhkan.

c. Pelaksanaan.

1) Kegiatan fisik.

a) Mengkoordinir komponen cadangan dan pendukung secara terus


menerus untuk membantu pelaksanaan operasi :

(1) Mengkoordinir dan memobilisasikan personel komponen


cadangan untuk membantu komponen utama.
(2) Mengerahkan dan mengkoordinir pengiriman dan
pendorongan logistik untuk mendukung pelaksanaan operasi tempur.
22
(3) Mengkoordinir sarana dan prasarana angkutan personel
maupun perlengkapan yang dibutuhkan pasukan tempur.
(4) Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan pengungsian
dan evakuasi korban.
(5) Menyelenggarakan dan mengkoordinir pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat dan korban tempur.
(6) Mengkoordinir dan menyelenggarakan dapur umum.
(7) Mengkoordinir dan menyelenggarakan pengiriman dan
pendorongan munisi serta persenjataan kepada pasukan tempur.
(8) Mengkoordinir dan menyelenggarakan pengamanan daerah
belakang.
(9) Mengkoordinir dan menyelenggarakan pelaksanaan patroli
diwilayah.

(10) Mengkoordinir dan menyelenggarakan komunikasi wilayah


untuk mendukung pelaksanaan operasi tempur.
(11) Mengkoordinir masyarakat untuk mendapatkan informasi,
pemberitaan dini dan pengintaian guna membantu pasukan tempur,
antara lain :

(a) Kegiatan temu cepat lapor cepat.


(b) Kegiatan infiltrasi ke daerah musuh.
(c) Mengaktifkan jaring-jaring intelijen/mitra karib yang
telah dibentuk.

(12) Mengkoordinir komponen pendukung untuk siap


dimobilisasi-kan guna membantu komponen utama dan komponen
cadangan.

b) Membantu dan mengendalikan basis-basis perlawanan diwilayah.

c) Membantu mengadakan aksi anti ekonomi musuh dengan blokade,


boikot, mogok dan lain-lain.

d) Melaksanakan aksi subversi, teror, sabotase dan psywar terhadap


musuh yang ada diwilayah tanggung jawabnya.
23
e) Membantu dan mengendalikan aksi bumi hangus bersama satuan
tempur atas perintah Komando Atas.

f) Membantu mengendalikan pemerintahan darurat.

2) Kegiatan non fisik.

a) Meyakinkan masyarakat untuk membantu TNI menghancurkan


musuh.

(1) Meyakinkan masyarakat bahwa TNI dapat mengalahkan


musuh bila dibantu masyarakat.

(2) Meyakinkan masyarakat bahwa kita menguasai wilayah


karena kita perang diwilayah sendiri.
(3) Meyakinkan masyarakat bahwa perjuangan TNI adalah untuk
mempertahankan kedaulatan negara.

b) Menggugah masyarakat secara terus menerus untuk rela berkorban


demi bangsa dan negara.

(1) Meyakinkan masyarakat bahwa sifat rela berkorban untuk


bangsa dan negara adalah sifat yang mulia dan terpuji menurut ajaran
agama.
(2) Meyakinkan masyarakat tentang adanya korban jiwa dan harta
untuk mempertahankan kedaulatan negara.

c) Memotivasi masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi


serangan musuh.

(1) Memberikan motivasi kepada masyarakat tentang akibat


perang.
(2) Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk selalu siap
siaga menghadapi situasi dan kondisi darurat.
24
(3) Memberikan motivasi kepada masyarakat tentang
kemungkinan adanya propaganda dan issu yang memutar balikkan
fakta.
(4) Memberikan motivasi kepada masyarakat tentang
kemungkinan adanya infiltrasi musuh ke wilayah.

d) Mengkoordinir pembangkangan pada masing-masing bidang dalam


rangka merusak sistem pemerintahan musuh.

d. Pengakhiran.

1) Mengevaluasi seluruh kegiatan Operasi Perlawanan wilayah yang telah


dilaksanakan mulai dari perencanaan, persiapan sampai dengan pelaksanaan.

2) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan ke Komando Atas.

18. Operasi Serangan Balas. Bantuan Teritorial yang diberikan pada pelaksanaan Operasi
Serangan Balas merupakan bentuk kegiatan yang dilaksanakan untuk menghancurkan musuh atau
memaksa musuh meninggalkan wilayah nasional dan mencegah perkuatan musuh dalam upayanya
menguasai kembali wilayah darat, dengan urutan kegiatan sebagai berikut :

a. Perencanaan.

1) Membuat rencana kegiatan, meliputi :

a) Rencana kegiatan fisik dan non fisik.


b) Rencana mobilisasi Komponen cadangan dan Komponen pendukung.
c) Rencana kebutuhan logistik.

2) Membuat rencana waktu dan tempat pelaksanaan.

3) Rencana koordinasi dengan seluruh komponen dan kekutan perlawanan yang


ada diwilayah tentang rencana Bantuan Teritorial pada Operasi Perlawanan
Wilayah.

b. Persiapan.
25
1) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh komponen dan kekutan perlawanan
yang ada diwilayah tentang rencana Bantuan Teritorial pada Operasi Perlawanan
Wilayah.

2) Menyiapkan Komponen cadangan dan komponen pendukung.

3) Menyiapkan sarana prasarana dan kebutuhan logistik.

c. Pelaksanaan.

1) Kegiatan fisik.

a) Mobilisasi komponen cadangan dan pendukung untuk membantu


pelaksanaan operasi :

(1) Mengerahkan komponen cadangan untuk memperkuat dan


memperbesar komponen utama.

(a) Memobilisasikan personel komponen cadangan.

(b) Mengerahkan komponen cadangan yang diperlukan


untuk mendukung dan memperkuat komponen utama.

(2) Mengerahkan komponen pendukung untuk siap dimobilisasi-


kan guna membantu komponen utama dan komponen cadangan.

(a) Menyiapkan personel komponen pendukung untuk


memperkuat dan memperbesar kemampuan komponen utama
dan komponen cadangan.
(b) Menyiapkan komponen pendukung untuk memperkuat
dan memperbesar kemampuan komponen utama.

(3) Mengkoordinir dan mengerahkan sarana angkutan untuk


digunakan dalam pengiriman dan pendorongan :

(a) Personel maupun perlengkapan yang dibutuhkan


pasukan tempur.
(b) Munisi serta persenjataan kepada pasukan tempur.
26
(c) Logistik untuk mendukung pelaksanaan operasi
tempur.
(d) Penduduk ke tempat pengungsian.

(4) Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan pengungsian


dan pelayanan kesehatan, meliputi :

(a) Penyiapan tempat, sarana dan prasarana pengungsian.


(b) Penyiapan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
dan evakuasi korban.

(5) Mengkoordinir dan menyelenggarakan dapur umum.

(a) Menyiapkan personel.


(b) Menyiapkan tempat.
(c) Menyiapkan sarana dan prasarana.
(d) Menyiapkan logistik.

(6) Mengkoordinir dan meyelenggarakan pengamanan wilayah,


meliputi :

(a) Patroli wilayah.


(b) Tempat-tempat pengungsi.
(c) Gudang munisi dan senjata.
(d) Gudang logistik.
(e) Objek-objek vital.
(f) Kantor-kantor pemerintah.

(7) Mengkoordinir dan mengendalikan komunikasi wilayah untuk


mendukung pelaksanaan operasi tempur.

(8) Mengkoordinir masyarakat untuk mendapatkan informasi,


pemberitaan dini dan pengintaian guna membantu pasukan tempur,
antara lain :

(a) Kegiatan temu cepat lapor cepat.


(b) Kegiatan infiltrasi ke daerah musuh.
27
(c) Mengaktifkan jaring-jaring intelijen/mitra karib yang
telah dibentuk.

(9) Membantu tetap terselenggaranya roda pemerintahan


diwilayah.

(10) Mengadakan blokade ekonomi, boikot, mogok dan lain-lain


terhadap musuh.

2) Kegiatan non fisik.

a) masyarakat untuk membantu TNI menghancurkan musuh.

(1) Meyakinkan masyarakat bahwa TNI dapat mengalahkan


musuh bila dibantu masyarakat.

(2) Meyakinkan masyarakat bahwa kita menguasai wilayah


karena kita perang diwilayah sendiri.
(3) Meyakinkan masyarakat bahwa perjuangan TNI adalah untuk
mempertahankan kedaulatan negara.

b) Menggugah masyarakat secara terus menerus untuk rela berkorban


demi bangsa dan negara.

(1) Meyakinkan masyarakat bahwa sifat rela berkorban untuk


bangsa dan negara adalah sifat yang mulia dan terpuji menurut ajaran
agama.
(2) Meyakinkan kesadaran masyarakat tentang adanya korban
jiwa dan harta untuk mempertahankan kedaulatan negara.
(3) Meyakinkan masyarakat tentang tekad, semangat, sikap dan
rasa tangung jawab masyarakat terhadap situasi dan kondisi negara.
28
c) Memotivasi kesadaran masyarakat untuk tetap waspada dan siap
menghadapi musuh.

(1) Memberikan motivasi kepada masyarakat tentang akibat


perang.
(2) Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk selalu siap
siaga menghadapi situasi dan kondisi darurat.
(3) Memberikan motivasi kepada masyarakat tentang
kemungkinan adanya propaganda dan issu yang memutar balikkan
fakta.
(4) Memberikan motivasi kepada masyarakat tentang
kemungkinan adanya infiltrasi musuh ke wilayah.

d. Pengakhiran.

1) Mengevaluasi seluruh kegiatan Operasi Serangan Balas yang telah


dilaksanakan mulai dari perencanaan, persiapan sampai dengan pelaksanaan.

2) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan ke Komando Atas.

19. Operasi Pemulihan Keamanan. Bantuan Teritorial yang diberikan pada pelaksanaan
operasi pemulihan keamanan merupakan bentuk kegiatan yang diarahkan untuk melakukan
konsolidsi kekuatan, rehabilitasi dan stabilisasi daerah-daerah yang rusak akibat perang, dengan
urutan kegiatan sebagai berikut :

a. Perencanaan.

1) Membuat rencana kegiatan, meliputi :

a) Rencana kegiatan fisik dan non fisik.


b) Rencana demobilisasi.
c) Rencana peninjauan medan
d) Rencana kebutuhan logistik.
e) Rencana kebutuhan personel dan perlengkapan.
29
2) Membuat rencana waktu dan tempat pelaksanaan.

3) Rencana koordinasi dengan seluruh komponen bangsa yang ada diwilayah.

b. Persiapan.

1) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh komponen bangsa sesuai petunjuk


Komando Atas tentang rencana Bantuan Teritorial pada Operasi Pemulihan
Keamanan.

2) Melaksanakan demobilisasi Komponen cadangan dan Pendukung.

3) Melaksanakan peninjauan medan untuk kegiatan fisik dan non fisik.

4) Menyiapkan sarana prasarana dan kebutuhan logistik.

c. Pelaksanaan.

1) Kegiatan fisik.

a) Mengumpulkan keterangan/informasi yang obyektif tentang


kerusakan daerah akibat perang.

b) Melaksanakan Demobilisasi komponen cadangan dan komponen


pendukung.

c) Membantu melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah sesuai


dengan petunjuk dan perintah Komando Atas, antara lain :
30
(1) Membantu pengerahan satuan TNI, personel komponen
cadangan dan pendukung untuk rehabilitasi daerah.
(2) Membantu pembersihan wilayah pasca pertempuran.
(3) Membantu membangun infra struktur yang rusak akibat
perang.
(4) Membantu merelokasi pemukiman penduduk.
(5) Membantu pelaksanaan Pengamanan Swakarsa

d) Membantu memfungsikan dan menormalisasikan roda pemerintahan,


meliputi :

(1) Membantu mengaktifkan kembali kegiatan pemerintahan


yang terhenti akibat perang.
(2) Membantu kelancaran pendistribusian sembilan bahan pokok
(Sembako).
(3) Membantu memfungsikan pusat-pusat perekonomian, antara
lain :
(a) Pabrik-pabrik.
(b) Gudang-gudang penimbunan logistik.
(c) Perbankan.
(d) Koperasi.

(4) Membantu memfungsikan pusat-pusat perbelanjaan/pasar.


(5) Membantu memfungsikan pelayanan kesehatan.
(6) Membantu menjaga ketertiban dan penegakkan hukum.
(7) Membantu memfungsikan lembaga pendidikan.

e) Membantu menggerakkan kegiatan mata pencaharian masyarakat,


antara lain :

(1) Pertanian.
(2) Perkebunan.
(3) Peternakan.
(4) Perikanan.
31

f) Membantu menyiapkan kembali daerah pangkal perlawanan untuk


kepentingan pertahanan negara.

2) Kegiatan non fisik.

a) Membantu di Bidang Idiologi, antara lain :

(1) Meyakinkan masyarakat akan Idiologi Pancasila.


(2) Menetralisir pengaruh idiologi musuh yang bertentangan
dengan Pancasila.

b) Membantu di Bidang Politik, antara lain :

(1) Membantu memfungsikan kehidupan berpolitik.


(2) Membantu memfungsikan partai-partai politik.

c) Membantu di Bidang Ekonomi, antara lain :


(1) Membantu meyakinkan masyarakat tentang kualitas produk
dalam negeri lebih baik dibandingkan negara musuh.
(2) Membantu meyakinkan masyarakat bahwa perekonomian
bangsa akan pulih.

(3) Membantu meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah


bertekad untuk mensejahterakan bangsa.

d) Membantu di Bidang Sosial Budaya, antara lain :

(1) Memotivasi masyarakat untuk lebih meningkatkan sifat


kesetikawanan sosial.
(2) Membantu mengaktifkan kembali tradisi, budaya dan adat
istiadat.
(3) Membantu mengaktifkan kembali pelaksanaan peribadatan /
keagamaan.
32
(4) Membantu memotivasi masyarakat untuk hidup sehat.
(5) Membantu memotivasi masyarakat untuk melaksanakan wajib
belajar.

e) Membantu di Bidang Pertahanan, antara lain :

(1) Memotivasi masyarakat agar tercipta semangat kebangsaan


dan nasionalisme.
(2) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
(3) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membangun
daerahnya kembali.
(4) Memantapkan nilai-nilai kejuangan dan semangat pantang
menyerah.

f) Membantu di Bidang Keamanan, antara lain :

(1) Membantu memotivasi masyarakat untuk memelihara


keamanan dan ketertiban lingkungan.
(2) Membantu memotivasi masyarakat untuk sadar hukum.
(3) Membantu memotivasi masyarakat untuk aktif melaksanakan
Pam Swakarsa.

d. Pengakhiran.

1) Mengevaluasi seluruh kegiatan Operasi Pemulihan Keamanan yang telah


dilaksanakan mulai dari perencanaan, persiapan sampai dengan pelaksanaan.

2) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan ke Komando Atas.

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
33
20. Umum. Agar dalam pelaksaanaan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang
(OMP) dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang optimal, maka perlu diperhatikan
tindakan pengamanan maupun tindakan administrasi.

21. Tindakan Pengamanan. Dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan Teritorial pada Operasi
Militer untuk Perang (OMP) perlu diperhatikan tindakan pengamanan meliputi :

a. Pengamanan personel. Bertujuan untuk mencegah terjadinya kerugian personel


Apkowil yang diakibatkan oleh diri sendiri maupun lingkungannya dalam pelaksanaan
Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP).

b. Pengamanan materiil. Pengamanan materiil dimaksudkan agar dalam


penyelenggaraan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP) tidak
menimbulkan kerugian dari segi materiil yang diakibatkan karena kelalaian, kealpaan atau
karena pengaruh situasi lingkungan yang tidak kondusif.

c. Pengamanan berita. Pengamanan berita dimaksudkan agar dalam


penyelenggaraan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang tetap mempedomani
prosedur tetap pengamanan berita.

22. Tindakan Administrasi. Dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan Teritorial pada Operasi
Militer untuk Perang (OMP) perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan kegiatan
sebagai berikut :

a. Sebelum melaksanakan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang


(OMP) Komandan Komando Kewilayahan berkoordinasi dengan para Dansat Non Kowil,
Pemda dan instansi terkait guna mendukung pelaksanaan kegiataan.

b. Para Dansat Non Kowil melaksanakan koordinasi tentang pelaksanaan Bantuan


Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP) yang akan dilaksanakan oleh Komando
Kewilayahan.

BAB V
KOMANDO DAN PENGENDALIAN
34
23. Umum. Untuk memberikan kejelasan tentang pelaksaanaan Bantuan Teritorial pada
Operasi Militer untuk Perang (OMP), maka ditentukan pembagian tugas dan tanggung jawab
Komando dan pengendalian Dansat Kowil

24. Komando.

a. Komandan Komando Kewilayahan bertanggung jawab dalam mengendalikan


pelaksanaan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP) diwilayahnya.

b. Komandan satuan bawahan jajaran Komando Kewilayahan bertanggung jawab


terhadap terlaksananya kegiatan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang
(OMP) yang dilakukan oleh satuannya.

25. Pengendalian.

a. Komandan Komando Kewilayahan berkoordinasi secara terus menerus dengan


pemerintah daerah dan instansi terkait serta masyarakat selama pelaksanaan Bantuan
Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP).

b. Bilamana ditemukan hal-hal yang memerlukan penanganan segera yang berkaitan


dengan pelaksanaan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan
masih dalam batas kemampuan satuan dapat dilaksanakan sesuai pertimbangan Komandaan
satuan, sejauh tidak menyimpang dari kebijaksanaan Dansat Kowil dan secepatnya
disampaikan/dilaporkan kepada Komandan Komando Kewilayahan.

KONFIDENSIAL
34 Lampiran Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep / 479 / XII / 2006
Tanggal 18 Desember 2006

BAB VI
PENUTUP

26. Keberhasilan. Keberhasilan penggunaan Buku Petunjuk Teknik ini sangat tergantung
pada kesungguhan, semangat dan ketrampilan serta peran para pejabat Dansat Kowil, sehingga
35
pelaksanaannya dirasakan bermanfaat bagi pelaksanaan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer
untuk Perang (OMP).

27. Penyempurnaan. Penyempurnaan Buku Petunjuk ini sangat tergantung dari masukan
berbentuk saran dan tanggapan para aparat Komando Kewilayahan yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan Bantuan Teritorial pada Operasi Militer untuk Perang (OMP). Hal-hal yang
dirasakan perlu akibat adanya perkembangan tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Buku
Petunjuk ini, agar disarankan kepada Komandan Kodiklat TNI AD melalui Komandan Pusat
Teritorial Angkatan Darat.

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


KOMANDAN PUSAT TERITORIAL

HOTMANGARADJA PANDJAITAN
MAYOR JENDERAL TNI

KONFIDENSIAL
Sub Lampiran “A”
TENTARA NASIONAL INDONESIA Surat Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Skep / 479 / XII / 2006
Tanggal 18 Desember 2006

PENGERTIAN
36
1. Analisa Daerah Operasi (ADO). Adalah keterangan/informasi yang memuat tentang
keterangan umum daerah (keadaan cuaca, medan, musuh) dan aspek militer dari medan (aspek
taktis, bantuan administrasi,Teritorial ) serta pengaruh daerah operasi.

2. Bantuan Teritorial. Adalah bantuan yang dapat diberikan oleh Kowil dalam rangka
mendukung satuan yang beroperasi di suatu wilayah berupa keterangan atau data, tenaga/kegiatan,
materiil ,jasa guna memperkuat dan meningkatkan kemampuan Komponen utama. (Skep
Danpusterad Nomor Skep /07a/III/1991 tentang Naskah sekolah Bantuan Teritorial pada Operasi
Tempur dan UUD No 3 Ta 2002 ttg Pertahanan Negara psl 7-8. ).

3. Daerah Pangkal Perlawanan. Adalah daerah yang dijadikan tempat untuk


melaksanalan kegiatan-kegiatan dalam rangka mendukung daya tempur, daya intelijen, daya
teritorial dan daya wilayah pada umumnya ( Skep Kasad Nomor Skep/107/V/2004 tentang Pokok-
pokok Perang Darat).

4. Daerah Belakang. Adalah bagian dari wilayah nasional di dalam mandala perang yang
tidak termasuk dalam mandala operasi, yang merupakan tempat untuk menghasilkan dan
merehabilitasi barang – barang perbekalan dan penyiapan personel guna mendukung operasi ( Skep
Kasad Nomor Skep/107/V/2004 tentang Pokok-pokok Perang Darat).

5. Daerah Komunikasi. Adalah merupakan bagian belakang dari mandala operasi


yang digunakan untuk menimbun barang-barang yang akan diteruskan kedepan kepada satuan
pemakai/satuan yang melaksanakan pertempuran ( Skep Kasad Nomor Skep/107/V/2004 tentang
Pokok-pokok Perang Darat).

6. Daerah Depan/Tempur. Adalah wilayah daratan yang relatif telah dikuasai oleh musuh
sehingga daerah tersebut dijadikan sebagai ajang pertempuran dan merupakan bagian dari mandala
operasi yang digunakan oleh satuan tempur untuk melaksanakan pertempuran ( Skep Kasad Nomor
Skep/107/V/2004 tentang Pokok-pokok Perang Darat).

7. Komponen Utama. Adalah Tentara Nasional Indonesia yang siap digunakan untuk
melaksanakan tugas-tugas pertahanan (UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara).
37

8. Komponen Cadangan. Adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk
dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan
komponen utama (UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara).

9. Komponen Pendukung. Adalah sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan (UU RI No. 3
tahun 2002 tentang Pertahanan Negara).

10. Mobilisasi. Adalah tindakan pengerahan dan penggunaan secara serentak sumber daya
nasional serta sarana dan prasarana nasional sebagai kekuatan pertahanan negara (UU RI No. 3
tahun 2002 tentang Pertahanan Negara).

11. Operasi Militer untuk Perang (OMP). Adalah segala bentuk pengerahan dan
penggunaan kekuatan TNI, untuk melawan kekuatan militer negara lain yang melakukan agresi
terhadap Indonesia, dan/atau dalam konflik bersenjata dengan suatu negara lain atau lebih, yang
didahului dengan adanya pernyataan perang dan tunduk pada hukum perang Internasional (UU RI
No. 34 tahun 2004 tentang TNI).

12. Operasi Pencegahan. Adalah operasi untuk mencegah dan menggagaalkan


niat musuh yang akan melaksanakan invasi/agresi ke wilayah atau sebagian wilayah NKRI (Skep
Danpusterad Nomor Skep/26/IV/2004 tentang Bujuklap Koramil).

13. Operasi Penindakan. Adalah operasi untuk menghancurkan kekuatan musuh yang
telah berhasil memasuki wilayah atau sebagian wilayah NKRI (Skep Danpusterad Nomor
Skep/26/IV/2004 tentang Bujuklap Koramil).

14. Operasi Perlawanan Wilayah. Adalah sebagai bagian dari penyelenggaraan perang
yang merupakan suatu bentuk perlawanan terus menerus dari segenap kekuatan wilayah apabila
wilayah tersebut diduduki dan dikuasai musuh (Skep Danpusterad Nomor Skep/26/IV/2004 tentang
Bujuklap Koramil).
38
15. Operasi Serangan Balas. Adalah operasi untuk menghancurkan atau memaksa musuh
meninggalkan wilayah NKRI (Skep Danpusterad Nomor Skep/26/IV/2004 tentang Bujuklap
Koramil).

16. Operasi Pemulihan Keamanan. Adalah operasi untuk memulihkan situasi keamanan,
konsolidasi kekuatan , rehabilitasi dan stabilitasi daerah-daerah yang rusak akibat perang baik fisik
maupun non fisik (Skep Danpusterad Nomor 26/IV/2004 tentang Bujuklap Koramil).

17. Sumber Daya Nasional. Adalah sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber
daya buatan (UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara).

18. Sarana Prasarana Nasional. Adalah hasil budi daya manusia yang dapat digunakan
sebagai alat penunjang untuk kepentingan pertahanan negara dalam rangka mendukung
kepentingan nasional (UU RI No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara).

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


KOMANDAN PUSAT TERITORIAL

HOTMANGARADJA PANDJAITAN
MAYOR JENDERAL TNI

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sub Lampiran “B”


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep / 479 / XII /2006
Tanggal 18 Desember 2006
39

SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN BUKU PETUNJUK TEKNIK


tentang
BANTUAN TERITORIAL PADA OPERASI MILITER UNTUK PERANG

BUJUKLAP
GAR BINTER TK KODAM
GAR BINTER TK KOREM
GAR BINTER TK KODIM
GAR BINTER TK KORAMIL

BUJUKNIK
BANTER PADA OMP

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


KOMANDAN PUSAT TERITORIAL

HOTMANGARADJA PANDJAITAN
MAYOR JENDERAL TNI

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sub Lampiran “C”


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Surat Keputusan Kasad
Nomor Skep / 479 / XII /2006
Tanggal 18 Desember 2006
40

FORMAT ANALISA DAERAH OPERASI (ADO)

Bentuk dan Penjelasan Analisa Daerah Operasi

Seksi dan Markas yang mengeluarkan


Tempat
Tanggal waktu

ANALISA DAERAH OPERASI No. ..........


Petunjuk : a. Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

b. 1) Peta : (yang lain)


2) Dokumen :

1. TUJUAN DAN PERTIMBANGAN YANG MEMBATASI.

a. Tujuan. Sebutkan lingkup daerah yang sedang dianalisis.


b. Pertimbangan yang membatasi. (Nyatakan tugas pokok Komando dan
pertimbangan lainnya yang membatasi penganalisaan,seperti macam operasi, lama operasi,
kemampuan musuh dan kemampuan sendiri.

2. KETERANGAN UMUM DAERAH.

Berisikan fakta yang penting bagi tujuan dan pertimbangan yang membatasi, utuk
digunakan sebagai dasar pasal berikutnya pasal 3.

a. Keadaan Iklim dan Cuaca. Memuat kondisi meteorologi dalam jangka waktu
yang dibutuhkan yang meliputi tentang kabut, awan, suhu, temperatur atmosfir, hujan, tabel
41
keadaan terang termasuk saat bulan timbul dan tenggelam awal dan akhir fajar dan senja,
serta keterangan data geografis yang lain apabila perlu.

b. Medan. Penggunaan sebanyak mungkin peta khusus dan berwarna atau oleat atau
terangkan dengan baik guna memberikan gambaran tentang ciri dan pengaruh medan. Pada
setiap ciri yang dinyatakan, cantumkan fakta yang akan membantu penyimpulan
selanjutnya pengaruh ciri tersebut terhadap penggunaan senjata, termasuk nuklir, bahan
kimia,biologi bila ada sarana dan alat perlengkapan lainnya yang dipergunakan di dalam
pelaksanaan tugas pokok. Jangan masukkan penafsiran tentang pengaruh tersebut terhadap
cara bertindak sendiri atau musuh yang mungkin timbul.

1) Penonjolan dan sistem pengaliran. Bentuk penonjolan medan, termasuk


keterangan tentang lereng serta gigir. Bentuk serta keadaan sungai termasuk
keterangan tentang dalamnya, tebing, dasar serta tempat penyeberangan.

2) Tumbuh-tumbuhan. Daerah berhutan, termasuk keterangan tentang


keadaan pohon, diameter batang pohon, kepadatan, keadaan ranting dan dahannya
serta kesuburan pertumbuhannya. Jenis tumbuh-tumbuhan alamiah dan yang diolah
dalam daerah yang tidak berhutan.

3) Bahan Permukaan. Jenis, macam dan pembagian daerah menurut keadaan


tanah seperti tanah liat, pasir, batu, kapur dan sebagainya serta dapat tidaknya
dilalui. Keterangan tentang pengaruh radiasi terhadap tanah.

4) Benda Buatan Manusia. Perubahan pada topografi akibat buatan manusia


seperti jalan raya, kereta api, jembatan, terowongan, pertambangan, kota, daerah
industri, serta perbentengan. Sebutkan konstruksinya.

c. Ciri lain. Ciri lain tersebut dibawah ini pada umumnya memuat keadaan
geografi, demografi, kondisi sosial dan yang dianggap perlu seperti ilmu pengetahuan,
material, angkutan, tenaga manusia, hidrografi dan sebagainya.

Pada setiap ciri yang dicantumkan, sebutkan semua faktanya serta yang mungkin akan
berpengaruh terhadap cara berindak sendiri dan musuh. Banyak sedikitnya keterangan
42
yang perlu disebutkan tergantung pada pertimbangan yang membatasi, seperti tugas pokok
dan lain-lain. Ciri-ciri ini khususnya akan sangat penting bagi satuan teritorial, intelijen
dan satuan administrasi serta bagi semua satuan dalam keadaan dekat sebelum pecah
perang. Ia akan mempengaruhi dalam batas tertentu keputusan para komandan serta
meningkat pentingnya, apabila daerah pengaruh suatu komandan bertambah luas.

3. ASPEK MILITER DARI MEDAN.

Dalam pasal ini fakta ditulis dalam pasal yang terdahulu dianalisis untuk menentukan
pengaruhnya terhadap aspek taktis, administrasi dan teritorial yang dipertimbangkan dalam
mengembangkan cara bertindak. Luas sempitnya analisis tergantung pokok, sarana yang tersedia
dalam menyelesaikan tugas pokok, serta kemungkinan sarana yang dimiliki musuh yang dapat
menghambat penyelesaian tugas pokok sendiri. Dalam memikirkan faktor setiap aspek, apabila
perlu cantumkan tembakan nuklir, bahan kimia biologis, serta alat perlengkapan lain yang penting.

a. Aspek Taktis.

1) Medan Kritik. Kenali setiap medan, yang apabila dapat direbut, dikuasai
atau dikendalikan akan memberikan keuntungan yang besar bagi musuh atau
pasukan sendiri. Bahaslah secara singkat pengaruh dari setiap medan kritik
tersebut satu persatu. Bahas mana yang diarahkan kepada pengembangan cara
berindak sendiri dan musuh. Tinjau kembali berdasarkan kebutuhan yang timbul
dari keputusan komandan serta keadaan yang timbul. Pembahasan ini dapat
ditiadakan apabila musuh tidak mempunyai kemampuan untuk merebut atau
mengendalikan medan kritik yang secara materiil dapat mempengaruhi penyelesaian
tugas pokok sendiri.

2) Lapangan Tinjau dan Lapangan Tembak. Nyatakan secara garis atau


terangkan seperlunya pengaruh cuaca, iklim, bentuk medan, tumbuh-tumbuhan,
benda buatan manusia serta ciri lain yang penting. Masukan pengaruh dari dan
terhadap tembakan nuklir, bahan kimia biologi dan sebagainya. Cantumkan
Pengaruh tertentu terhadap alat pencaharian, alat penembakan nuklir, bidang
tembakan serta daya guna tembakan.
Lapangan tinjau dan lapangan tembak juga penting bagi satuan bantuan administrasi
oleh pengaruhnya terhadap pertimbangan keamanan daerah belakang.
43
3) Lindung Tinjau dan Lindung Tembak. Nyatakan secara grafis, atau
terangkan pengaruh cuaca, iklim, bentuk medan, tumbuh-tumbuhan serta benda
buatan manusia. Terangkan seperlunya pengaruh dari dan terhadap tembakan
nuklir, alat detektor, bahan kimia biologis dan sebagainya. Diskusi yang dimuat
disini tidak hanya dilihat dari sudut perlindungannya terhadap pasukan sendiri dan
musuh, tetapi juga pengaruhnya terhadap operasi lain seperti penggunaan pasukan
gerilya, infiltrasi dan lawan infiltrasi, lindung taktis dan tipuan, lawan intelijen,
berlapis baja dan arteleri. Juga dilihat dari sudut persyaratan penempatan bagi
instansi administrasi dan taktis.

4) Rintangan. Nyatakan secara grafis atau terangkan semua rintangan alam


dan buatan serta pengaruh bentuk medan, cuaca, iklim, tumbuh-tumbuhan, bahan
permukaan serta benda buatan manusia. Masukan pengaruh seperlunya dari dan
terhadap tembakan nuklir, kimia biologis, serta pengaruhnya terhadap kemungkinan
dilintasi serta jalan yang menuju ketempat itu. Apabila mempunyai pengaruh yang
penting maka pengaruh rintangan terhadap cara bertindak musuh dan pasukan
sendiri dinyatakan. Rintangan serta kemungkinan dapat dilintasi mempengaruhi
pemilihan tempat untuk satuan bantuan administrasi.

5) Jalan Pendekat. Berdasarkan semua analisa aspek taktis yang terdahulu,


kembangkan jalan pendekat yang mungkin. Pengembagan ini tidak harus
mempertimbangkan disposisi sendiri dan musuh. Suatu jalan pendekat harus
memberikan fasilitas untuk gerakan serta ruang yang cukup bagi penyebaran suatu
pasukan untuk mampu memberi pengaruh yang penting bagi berhasilnya suatu
operasi. Apabila pasukan yang berhadapan itu masing-masing mempunyai bantuan
udara taktis yang cukup, yang dapat dipergunakan untuk menyebarkan pasukan dan
alat perlengkapan kedepan daerah pertempuran serta akan dapat mempengaruhi
secara serius pencapaian tugas pokok, jalan pendekat udara harus pula disebutkan.
Apabila kondisi medan, cuaca dan iklim tidak begitu mempengaruhi pemilihan
jalan pendekat udara, maka jalan pendekat udara tidak boleh dicantumkan.

Tiap penguraian tentang jalan pendekat disertai dengan pembahasan singkat untuk
memberi dasar kedua belah pihak. Bagi satuan bantuan administrasi, pembahasan
jalan pendekat didasarkan kepada kebutuhan untuk pengamanan daerah belakang.
44
b. Aspek Bantuan Administrasi. Analisa fakta yang dicantumkan didalam pasal 2 yang
ada hubungannya dengan aspek bantuan administrasi atau yang akan mampu memberikan
bantuan administrasi khusus guna menjamin daya tempur dan bantuan lainnya.

1) Personel. Apabila keadaan cuaca dan iklim serta medan sulit dan
sukar atau bila keadaan politik dan ekonomi memungkinkan, maka daerah operasi
yang berpenduduk adalah penting terutama untuk memperoleh tenaga kerja yang
potensial.

2) Logistik. Apabila keadaan cuaca dan iklim serta medan sulit dan sukar
atau bila keadaan politik dan ekonomi tidak memungkinkan, maka daerah operasi
yang memiliki sumber yang berharga adalah penting, terutama untuk memenuhi
kebutuhan logistik bila diperlukan.

c. Aspek Teritorial. Fakta dan analisa kondisi sosial, komando teritorial, aparat
pemerintahan serta melintasi yang ada akan mempunyai pengaruh terhadap kemungkinan
cara bertindak atau yang akan mampu memberikan bantuan dalam pelaksanaan operasi.
Aspek teritorial akan menjadi lebih penting, apabila suatu komando memperoleh
pertanggung jawaban yang intensif dalam bidang Teritorial.

4. PENGARUH DAERAH OPERASI.

Pasal ini memuat kesimpulan berdasarkan fakta dan analisa pasal terdahulu. Nyatakan
pengaruhnya terhadap cara bertindak secara garis besar bagi kedua belah pihak.

a. Pengaruh terhadap cara Bertindak Musuh. Sebutkan satu persatu cara bertindak
musuh yang penting yang mungkin, seperti serangan, pertahanan, pemunduran, penggunaan
udara, berlapis baja, tembakan nuklir, kimia dan biologis, gerilya dan sebagainya. Tiap
cara bertindak disebutkan dalam sub-sub pasal sendiri dengan suatu diskusi, untuk
memberikan indikasi ciri daerah yang menguntungkan atau tidak. Untuk serangan nyatakan
jalan pendekatnya. Untuk pertahanan daerah yang baik untuk bertahan, serta pendekat
menuju daerah sendiri.
45

b. Pengaruh terhadap Cara Bertindak Sendiri. Diskusi sama seperti didalam pasal 4a
terutama yang akan dapat menyelesaikan atau memberikan fasilitas untuk penyelesaian
atau memberikan fasilitas untuk penyelesaian tugas pokok.

DANDIM

NAMA
PANGKAT dan NRP ...

A.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


KOMANDAN PUSAT TERITORIAL

HOTMANGARADJA PANDJAITAN
MAYOR JENDERAL TNI

Anda mungkin juga menyukai