BATALYON SISWA - 1
TUGAS TERSTRUKTUR - 1
MEMPERTAHANKAN KEHARMONISAN
KELUARGA DI TENGAH PANDEMI COVID-19
MEMPERTAHANKAN KEHARMONISAN
KELUARGA DI TENGAH PANDEMI COVID-19
PENDAHULUAN
Prajurit disamping memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai lat pertahanan
negara juga tidak terlepas dari insan hamba Tuhan yang memiliki tugas sebagai
mahluk social yaitu hidup saling berdampingan dengan sesamanya. Dalam menjalani
tugas dan kehidupan sebagai prajurit dan sebagai mahluk social disadari taupun tidak
disadari akan menghadai berbagai persoalan-persoalan, oleh karenanya persoalan-
persoalan yanag ad aitu perlu dengan segera unyuk diselesaikan/dipecahakan sebelum
sutau keputusan diambil atau diputuskan.
Wabah pandemi covid-19 atau virus corona yang sudah terjadi 1 tahun lebih
inimempen garuhi banyak aspek di dalamnya, menjadi pusat perhatian masyarakat
hingga dunia. Seiring dengan berjalannya waktu pandemi ini banyak mengganggu
keberlangsungan individu dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dalam kehidupan sosial. Dengan adanya pandemi covid-19 ini membatasi gerak
masyarakat dalam berinteraksi. Pada 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menyatakan bahwa wabah corona virus baru adalah keadaan darurat
Kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (WHO, 30 Januari 2020).
Dengan adanya pandemi covid-19 ini menimbulkan banyak peraturan baru yang
dibuat demi terciptanya kestabilan dalam upaya mencegah penyebaran virus tersebut,
membatasi gerak masyarakat dalam transportasi dan interaksi misalnya. Selain itu
pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) yang merujuk pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan. Peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Pemerintah
Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar, serta Keputusan
Presiden tentang Kedaruratan Kesehatan. Diberlakukannya peraturan ini agar
masyarakat Indonesia dapat terjamin kesehatannya di tengah pandemi covid-19
dengan bersama-sama untuk saling memahami dan bekerjasama mencegah lebih
luasnya penyebaran virus corona.
Adanya pandemi covid-19 mengharuskan kita untuk tetap tinggal di rumah dan
banyak melakukan kegiatan di rumah dengan membatasi interaksi di luar. Hal ini
awalnya memang membuat keeratan keluarga terjalin baik, romantis, dan harmonis
3
karena seringnya bertemu. Tapi ternyata lambat laun keseringan bertemu dengan
waktu yang cukup lama ternyata dapat menimbulkan masalah-masalah kecil dalam
rumah tangga. Apalagi ditambah dengan seluruh anggota keluarga kumpul dalam satu
rumah dengan jumlah yang banyak, maka kepala keluarga khususnya orang tua harus
pandai-pandai mengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
PEMBAHASAN
membuat kita dan pasangan jenuh. Akibatnya, kita dapat terlibat cekcok atau
pertengkaran kecil hingga besar dengan pasangan. Jika hal seperti ini tidak ingin kita
alami, ada beberapa tips yang dapat kita coba agar kehidupan rumah tangga tetap
harmonis di tengah pandemi.
Tips Menjaga Keharmonisan Keluarga Saat Pandemi Apabila kita dan pasangan
sama-sama bekerja, kebersamaan di rumah menjadi hal yang sangat berharga.
Namun, selama pandemi COVID-19, kita dan pasangan mungkin lebih banyak bekerja
dari rumah sehingga intensitas bertemu pun semakin sering. Nah, terlalu lama
menghabiskan waktu nyatanya tidak selalu menyenangkan. Hal ini justru bisa
menimbulkan perasaan jenuh antara kita dan pasangan.
Perasaan monoton dan menghadapi ketidakpastian di dunia saat ini juga dapat
menyebabkan perasaan mati rasa. Untuk menghindari hal ini, ada beberapa tips yang
bisa kita lakukan: 1) Buat Rutinitas Kita dan pasangan penting untuk menetapkan dan
mempertahankan semacam rutinitas. Pastikan jam tidur yang teratur, bangun tepat
waktu, merapikan tempat tidur, dan makan makanan bergizi juga penting.
Menjadwalkan waktu istirahat juga bisa mencegah konflik antara kita dan pasangan.
Kurang tidur atau rutinitas yang tidak teratur justru rentan membuat kita stres yang bisa
berdampak pada hubungan kita dan pasangan; 2) Buat Batasan Jam Kerja Buat
batasan waktu work from home dan waktu yang dihabiskan bersama saat di rumah.
Kita bisa menyamakan waktu WFH dengan saat bekerja di kantor supaya sisa
waktunya bisa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga, Ini penting dilakukan
karena WFH sering kali membuat jam kerja, jam istirahat, waktu selesai kerja, dan hari
libur tidak ada batasan lagi. 3) Main Bersama Anak Bukan hanya pasangan yang harus
kita perhatikan. Kenyataannya, anak-anak justru lebih rentan mengalami kebosanan
selama pandemi. Oleh sebab itu, pastikan kita dan pasangan juga meluangkan waktu
untuk bermain dengan Si Kecil di hari kerja maupun di hari libur. 4) Manfaatkan Sosial
Media dengan Baik Sosial media tidak selalu memberikan dampak positif. Berita
pandemi yang tak kunjung surut justru rentan menimbulkan ketakutan berlebih. Itu
sebabnya, kita perlu menggunakan media sosial dengan bijak. Kalau kita sedang
merasa “overwhelmed” dengan pemberitaan COVID-19, sebaiknya matikan notifikasi di
handphone atau hindari membuka media sosial terlebih dahulu. 5) Rencanakan Liburan
Merencanakan liburan di tengah panemi mungkin terdengar “impossible”. Namun, hal
ini bisa sedikit memotivasi kita dan pasangan untuk menghadapi pandemi. Meskipun
5
masih sebatas rencana, membayangkan liburan saja bisa memicu perasaan senang
keluarga.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Demikianlah tulisan esai ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca,
penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dengan keterbatasan
kemampuan dalam penulisan ini oleh karena itu mohon kiranya arahan, petunjuk dan
bimbingan untuk kesempurnaan esai ini.
Penulis,
Sabrino
Wiradhika Muda No. Capa 055
7
REFERENSI :