Anda di halaman 1dari 8

RESIMEN SISWA SECAPA TNI ANGKATAN DARAT

BATALYON SISWA - 1

TUGAS TERSTRUKTUR - 1

MEMPERTAHANKAN KEHARMONISAN
KELUARGA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

NAMA CAPA : SABRINO


NO CAPA : 055
TON / KI / YON : II / A / 1
MATA KULIAH :-
MATERI : METODE PEMECAHAN PERSOALAN (MPP)
PERTEMUAN KE : 1 ( SATU )
NAMA GUMIL : MAYOR INF AGUS WIDODO

Bandung, 10 Oktober 2022


1

Jelaskan bagaimana mempertahankan keharmonisan keluarga di tengah pandemi


covid-19 !
2

MEMPERTAHANKAN KEHARMONISAN
KELUARGA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

PENDAHULUAN

Prajurit disamping memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai lat pertahanan
negara juga tidak terlepas dari insan hamba Tuhan yang memiliki tugas sebagai
mahluk social yaitu hidup saling berdampingan dengan sesamanya. Dalam menjalani
tugas dan kehidupan sebagai prajurit dan sebagai mahluk social disadari taupun tidak
disadari akan menghadai berbagai persoalan-persoalan, oleh karenanya persoalan-
persoalan yanag ad aitu perlu dengan segera unyuk diselesaikan/dipecahakan sebelum
sutau keputusan diambil atau diputuskan.

Wabah pandemi covid-19 atau virus corona yang sudah terjadi 1 tahun lebih
inimempen garuhi banyak aspek di dalamnya, menjadi pusat perhatian masyarakat
hingga dunia. Seiring dengan berjalannya waktu pandemi ini banyak mengganggu
keberlangsungan individu dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dalam kehidupan sosial. Dengan adanya pandemi covid-19 ini membatasi gerak
masyarakat dalam berinteraksi. Pada 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menyatakan bahwa wabah corona virus baru adalah keadaan darurat
Kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (WHO, 30 Januari 2020).

Dengan adanya pandemi covid-19 ini menimbulkan banyak peraturan baru yang
dibuat demi terciptanya kestabilan dalam upaya mencegah penyebaran virus tersebut,
membatasi gerak masyarakat dalam transportasi dan interaksi misalnya. Selain itu
pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) yang merujuk pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan. Peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Pemerintah
Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar, serta Keputusan
Presiden tentang Kedaruratan Kesehatan. Diberlakukannya peraturan ini agar
masyarakat Indonesia dapat terjamin kesehatannya di tengah pandemi covid-19
dengan bersama-sama untuk saling memahami dan bekerjasama mencegah lebih
luasnya penyebaran virus corona.

Adanya pandemi covid-19 mengharuskan kita untuk tetap tinggal di rumah dan
banyak melakukan kegiatan di rumah dengan membatasi interaksi di luar. Hal ini
awalnya memang membuat keeratan keluarga terjalin baik, romantis, dan harmonis
3

karena seringnya bertemu. Tapi ternyata lambat laun keseringan bertemu dengan
waktu yang cukup lama ternyata dapat menimbulkan masalah-masalah kecil dalam
rumah tangga. Apalagi ditambah dengan seluruh anggota keluarga kumpul dalam satu
rumah dengan jumlah yang banyak, maka kepala keluarga khususnya orang tua harus
pandai-pandai mengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

PEMBAHASAN

Menjaga Keharmonisan Keluarga di Tengah Pandemi COVID-19 yang tak


kunjung hilang berisiko memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk kehidupan
rumah tangga. Selama pandemi, kita dan pasangan mungkin diwajibkan untuk bekerja
dari rumah. Alhasil, intensitas bertemu pun semakin sering. Terlalu lama menghabiskan
waktu nyatanya tidak selalu menyenangkan dan justru bisa menimbulkan perasaan
jenuh antara kita dan pasangan.

Tak hanya memengaruhi kesehatan tubuh, pandemi COVID-19 nyatanya juga


bisa memberikan dampak pada kehidupan rumah tangga. Pasalnya, pandemi yang tak
kunjung usai ini membuat semua orang berdiam diri di rumah untuk menghindari
paparan virus. Awalnya, kita dan pasangan mungkin merasa senang dan bahagia bisa
terus berkumpul bersama di rumah. Namun, rutinitas bersama ini bukan tidak mungkin
bisa membuat kita dan pasangan jenuh. Akibatnya, kita dapat terlibat cekcok atau
pertengkaran kecil hingga besar dengan pasangan. Jika hal seperti ini tidak ingin kita
alami, ada beberapa tips yang dapat kita coba agar kehidupan rumah tangga tetap
harmonis di tengah pandemi.

Pandemi COVID-19 yang tak kunjung surut berisiko memengaruhi berbagai


aspek kehidupan, termasuk kehidupan rumah tangga. Selama pandemi, kita dan
pasangan mungkin diwajibkan untuk bekerja dari rumah. Alhasil, intensitas bertemu
pun semakin sering. Terlalu lama menghabiskan waktu nyatanya tidak selalu
menyenangkan dan justru bisa menimbulkan perasaan jenuh antara kita dan pasangan.
Tak hanya kesehatan tubuh, pandemi COVID-19 nyatanya juga bisa memberikan
dampak pada kehidupan rumah tangga. Pasalnya, pandemi yang tak kunjung usai ini
membuat semua orang berdiam diri di rumah untuk menghindari paparan virus.
Awalnya, kita dan pasangan mungkin merasa senang dan bahagia bisa terus
berkumpul bersama di rumah. Namun, rutinitas bersama ini bukan tidak mungkin bisa
4

membuat kita dan pasangan jenuh. Akibatnya, kita dapat terlibat cekcok atau
pertengkaran kecil hingga besar dengan pasangan. Jika hal seperti ini tidak ingin kita
alami, ada beberapa tips yang dapat kita coba agar kehidupan rumah tangga tetap
harmonis di tengah pandemi.

Tips Menjaga Keharmonisan Keluarga Saat Pandemi Apabila kita dan pasangan
sama-sama bekerja, kebersamaan di rumah menjadi hal yang sangat berharga.
Namun, selama pandemi COVID-19, kita dan pasangan mungkin lebih banyak bekerja
dari rumah sehingga intensitas bertemu pun semakin sering. Nah, terlalu lama
menghabiskan waktu nyatanya tidak selalu menyenangkan. Hal ini justru bisa
menimbulkan perasaan jenuh antara kita dan pasangan.

Perasaan monoton dan menghadapi ketidakpastian di dunia saat ini juga dapat
menyebabkan perasaan mati rasa. Untuk menghindari hal ini, ada beberapa tips yang
bisa kita lakukan: 1) Buat Rutinitas Kita dan pasangan penting untuk menetapkan dan
mempertahankan semacam rutinitas. Pastikan jam tidur yang teratur, bangun tepat
waktu, merapikan tempat tidur, dan makan makanan bergizi juga penting.
Menjadwalkan waktu istirahat juga bisa mencegah konflik antara kita dan pasangan.
Kurang tidur atau rutinitas yang tidak teratur justru rentan membuat kita stres yang bisa
berdampak pada hubungan kita dan pasangan; 2) Buat Batasan Jam Kerja Buat
batasan waktu work from home dan waktu yang dihabiskan bersama saat di rumah.
Kita bisa menyamakan waktu WFH dengan saat bekerja di kantor supaya sisa
waktunya bisa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga, Ini penting dilakukan
karena WFH sering kali membuat jam kerja, jam istirahat, waktu selesai kerja, dan hari
libur tidak ada batasan lagi. 3) Main Bersama Anak Bukan hanya pasangan yang harus
kita perhatikan. Kenyataannya, anak-anak justru lebih rentan mengalami kebosanan
selama pandemi. Oleh sebab itu, pastikan kita dan pasangan juga meluangkan waktu
untuk bermain dengan Si Kecil di hari kerja maupun di hari libur. 4) Manfaatkan Sosial
Media dengan Baik Sosial media tidak selalu memberikan dampak positif. Berita
pandemi yang tak kunjung surut justru rentan menimbulkan ketakutan berlebih. Itu
sebabnya, kita perlu menggunakan media sosial dengan bijak. Kalau kita sedang
merasa “overwhelmed” dengan pemberitaan COVID-19, sebaiknya matikan notifikasi di
handphone atau hindari membuka media sosial terlebih dahulu. 5) Rencanakan Liburan
Merencanakan liburan di tengah panemi mungkin terdengar “impossible”. Namun, hal
ini bisa sedikit memotivasi kita dan pasangan untuk menghadapi pandemi. Meskipun
5

masih sebatas rencana, membayangkan liburan saja bisa memicu perasaan senang
keluarga.

PENUTUP

Kesimpulan

Keharmonisan keluarga tentu merupakan dambaan dan harapan semua


keluarga. Komunikasi yang baik dan terjaga adalah keharusan yang harus dipegang
dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Perlu ditekankan bahwa dalam anggota
keluarga bukan berbicara hanya ayah, ibu atau anak saja melainkan seluruh anggota
keluarga harus mampu bekerjasama dan mengurangi egonya demi utuhnya suatu
keluarga. Harapan penulis akan hal ini ialah jangan jadikan pandemi covid-19 ini
sebagai alas an untuk keretakan sebuah keluarga, jangan jadikan pandemi ini sebagai
alasan untuk ayah khususnya berleha-leha mencari nafkah. Tetapi jadikan pandemi
covid-19 ini sebagai tantangan dan alasan untuk menjadikan keharmonisan keluarga
tetap terjaga. Yakin semua akan terasa baik-baik saja ketika kita berusaha, bersama
dan menyerahkan segalanya kepada maha kuasa.

Saran

Diharapkan dan memang harus terlaksana dengan baik khususnya orangtua


sebagai panutan anak-anak. Sebagai orang tua jadilah pendengar yang baik untuk
anakanak, jangan selalu merasa paling benar ketika memang hal itu salah, rendahkan
egois dan emosinya, saling melindungi dan mencari solusi yang baik ketika keluarga
sedang tiak baik-baik saja, begitupun sebaliknya untuk seorang anak. Jika dilihat dari
sudut pandang sosiologis, hal ini berkaitan dengan teori Struktural Fungsional yang
diperkenalkan oleh Tallcot Parsons. Dalam teori tersebut menjelaskan bahwa suatu
sistem memiliki struktur seperti layaknya organ tubuh, jika salah satu bagiannya tidak
berfungsi dengan baik maka hal ini akan mempengaruhi fungsi yang lainnya pula.
Sehingga peran dan fungsi keluarga harus dapat berjalan sesuai dengan tugas dan
kewajibannya masing-masing dalam komponen keluarga. Agar apa yang diinginkan
oleh seluruh anggota keluarga dapat terpenuhi karena kerjasama antar anggota di
dalamnya memang berjalan dengan baik.
6

Demikianlah tulisan esai ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca,
penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dengan keterbatasan
kemampuan dalam penulisan ini oleh karena itu mohon kiranya arahan, petunjuk dan
bimbingan untuk kesempurnaan esai ini.

Bandung, 10 Oktober 2022

Penulis,

Sabrino
Wiradhika Muda No. Capa 055
7

REFERENSI :

1. Keputusan Kasad Nomor Kep/548/V/2016, tanggal 27 Juni 2016 tentang buku


petunjuk tulisan Dinas.

2. Keputusan Dankodiklatad Nomor Kep/375/XI/2010, tanggal 23 Nopember 2010


tentang metode pemecahan persoalan.

3. Ainukalfithria Kaukabie. Penerapan Fungsi-Fungsi Peran Dalam Komunikasi


Keluarga Yang Memiliki Individu Penyandang Autisme.
http://journal.unair.ac.id/downloadfullpapers-comm7879141f5efull.pdf. Diakses pada
tanggal 14 April 2021

4. Bakhtiar, Y. (2020). Penelantaran Rumah Tangga Sebagai Bentuk Kekerasan


Dalam Rumah. Tangga Yang Menjadi Alasan Perceraian Di Masa Pandemi Covid-19
(Studi Kasus Pengadilan Agama Siak). Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik
Hukum, 9(2),281-294.

5. Wiryawan, I Wayan. 2020. Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Pandemi


Virus Corona Disease 2019 (Covid-19) Di Indonesia. Di akses pada tanggal 06 April
2021

6. dr. Rizal Fadli : 01 Juli 2021 https://www.halodoc.com/artikel/tips-menjaga


keharmonisan keluarga ditengah pandemi.

Anda mungkin juga menyukai