Anda di halaman 1dari 3

Pandemi Covid-19: Mencari Cahaya Dalam Kegelapan

Berpisah dan pergi menjauh. Itulah frasa yang diharapkan bisa 'dilakukan' oleh Covid-19 sesegera
mungkin. Bukan karena ingin cepat-cepat liburan ke tempat wisata atau menonton film di bioskop
kesayangan, tetapi hanya ingin beraktifitas normal, seperti sedia kala. Manusia boleh berharap, namun
usaha tidak boleh dilupakan. Kini, dunia tengah berusaha menghadapi pandemi Coronavirus Disease
2019 (Covid-19) yang kasus positifnya terus bertambah, termasuk di Indonesia. Berbagai cara
pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 sudah disuarakan pemerintah di berbagai negara.
Tetapi masih banyak masyarakat yang mengabaikan peraturan pemerintah.
Pencegahan penyebaran Covid-19 yang paling penting serta paling utama adalah pola hidup sehat, rutin
mencuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain atau kerap disebut pembatasan sosial. Dengan
adanya himbauan pembatasan sosial, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Untuk
menjangkau masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, pemerintah atau organisasi
dapat memanfaatkan new mediaatau media baru, seperti media sosial. Bagi sebagian masyarakat, new
mediaadalah kebutuhan sehari-hari, sehingga jika kita aktif menginformasikan di new media, maka akan
semakin banyak orang yang mengetahui informasi tersebut. Salah satu new mediayang bisa menjadi alat
untuk memberi informasi yaitu Youtube. Mengapa harus new media? Menurut data yang diperoleh dari
situs iab.com, pada akhir tahun 2013 Internet telah melampaui TV sebagai media iklan terbesar.
Pemerintah atau organisasi bisa menayangkan video-video berupa iklan mengenai apa itu Covid-19,
bagaimana cara pencegahannya, apa gejala-gejala yang ditimbulkan, apa yang harus dilakukan
seseorang apabila mengalami gejala-gejala tersebut, informasi rumah sakit rujukan, informasi tes
pendeteksi Covid-19 seperti Rapid Test, PCR (Polymerase Chain Reaction), ataupun TCM (Tes Cepat
Molekuler). Informasi-informasi tersebut disajikan dalam bentuk video animasi singkat dengan
visualisasi yang kreatif, interaktif, dan tidak kaku sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh hampir
seluruh lapisan masyarakat. Mengapa video animasi? Karena video animasi dapat dikerjakan di tempat
masing-masing, tidak perlu bertatap muka seperti pembuatan iklan dengan sekumpulan orang. Video
animasi juga termasuk kedalam rating semua usia, yang tentunya bisa disaksikan oleh siapapun. Sebuah
laporan dari Forrester, perusahaan riset pasar, mengatakan bahwa video berdurasi satu menit memiliki
dampak yang sama dengan artikel berisi 1,8 juta kata. Jadi video-video itu tidak hanya diunggah pada
kanal Youtube, tetapi juga ditayangkan sebagai iklan.
Pemerintah dan tenaga medis di Indonesia saat ini sedang bekerja secara cepat untuk mendeteksi
potensi terinfeksi Covid-19 sedini mungkin dalam upaya mencegah penularan pada orang lain. Dilansir
dari BBC, jika pasien masih menunjukkan gejala awal, maka pasien akan mendapatkan obat demam,
batuk dan flu, disertai dukungan makanan yang sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh dalam
melawan virus tersebut. Jika, gejalanya hilang dan hasil telah negatif, pasien akan dipulangkan. Tetapi
kalau pasien sudah mengalami pneumonia dan demam tinggi, maka pasien tersebut harus diinfus
karena membutuhkan banyak cairan di tubuhnya, serta diberikan obat lainnya tergantung kebutuhan
pasien.
Salah satu kebijakan pemerintah dalam usaha memutus rantai penyebaran Covid-19 yaitu PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan tersebut tentu saja berdampak pada berbagai sektor
kehidupan, terutama bagi pekerja harian. Maka dari itu, untuk membantu sektor informal dan pekerja
harian, serta memberi stimulus bagi UMKM, pemerintah menyiapkan kebijakan bantuan sosial.
Sulit rasanya jika bangsa sebesar Indonesia hanya mengandalkan skenario-skenario pemerintah. Maka
dari itu, sejumlah figur publik sudah melakukan kampanye 'Di Rumah Aja' dalam rangka pencegahan
penyebaran Covid-19. Kampanye ini disosialisasikan di media sosial seperti Instagram, Twitter,
Facebook, dan Youtube. Kampanye ini bukan hanya sekedar sosialisasi seperti biasa yang penuh
retorika, tetapi juga melalui kegiatan-kegiatan menarik seperti konser musik daring, stand up comedy,
kolaborasi antar musisi, dan masih banyak lagi, yang mana kegiatan-kegiatan tersebut dapat
memberikan semangat dan inspirasi bagi masyarakat luas untuk melakukan pencegahan penyebaran
Covid-19, khususnya dengan tetap tinggal di rumah saja.
Sektor pendidikan juga berperan penting dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Sehubungan dengan
dilakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), para tenaga pendidik diharapkan bisa memberikan materi
ataupun tugas yang berkaitan dengan Covid-19. Tugas sederhana seperti meminta murid untuk
menjelaskan cara mencegah diri dari Covid-19 dirasa sudah cukup, terutama bagi pelajar tingkat
menengah ke bawah. Murid akan menyerap pesan-pesan dari tugas tersebut dengan membaca
informasi pencegahan Covid-19 dan menuliskannya atau mengucapkannya untuk kemudian
dikumpulkan pada sang guru. Sehingga, murid semakin paham bagaimana mencegah diri dari infeksi
Covid-19 dan akan mengindahkan himbauan untuk tinggal di rumah saja. Sebab pada awal masa
pembelajaran jarak jauh, masih terdapat murid-murid yang nongkrong, main, atau jalan-jalan tanpa
adanya kepentingan mendesak.
Tidak sedikit orang yang mulai suntuk berada di rumah sepanjang hari. Selain melakukan pembelajaran
jarak jauh maupun kerja dari rumah (work from home), orang-orang memanfaatkan sisa waktu untuk
sekedar tiduran dan berselancar di media sosial. Namun nyatanya, untuk mengusir rasa bosan, banyak
sekali kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan di rumah, yang mungkin belum disadari oleh sebagian
orang. Sebelum melakukan kegiatan-kegiatan itu, kita harus menanamkan pikiran yang positif terhadap
keterbatasan kondisi akibat pandemi Covid-19 ini. Kegiatan yang bisa kita lakukan di rumah yaitu
membaca buku, workoutsederhana, mendekorasi rumah, bahkan mengasah kemampuan yang ingin
dikuasai, misalnya bahasa asing, public speaking, menulis di blog, memasak, menjahit, fotografi,
videografi, melukis, bertanam, dan masih banyak lagi.
Jika dilihat dari kegiatan yang sering dibagikan oleh orang-orang di media sosial, sepertinya memasak
merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan saat pandemi ini, dari orang-orang yang memang ahli
memasak sampai orang-orang yang mengaku tidak bisa memasak sekalipun. Dengan memasak sendiri,
pola hidup sehat bisa kita terapkan dengan baik karena semua bahan dipilih sendiri dan prosesnya
dilakukan sendiri. Berbagai resep hidangan kekinian dipublikasikan dan diterapkan kembali oleh orang
lain. Memakan hidangan yang dimasak sendiri tentunya mengasyikan, apalagi jika kita bisa berbagi
dengan orang-orang yang membutuhkan, quarantine daykita akan menjadi lebih hidup.
Kegiatan fotografi dan videografi juga bisa dilakukan di rumah. Tidak perlu hunting keluar, kita bisa
memanfaatkan berbagai objek di rumah untuk diabadikan. Hitung-hitung berkarya walau Covid-19
sedang menghadang. Karya-karya itu bisa dibagikan di media sosial atau hanya disimpan sendiri untuk
dikenang di kemudian hari. Kalau ingin menjahit, bisa dilakukan dengan menjahit masker kain yang
kemudian kita bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Lagi-lagi kegiatan di rumah ini bukan
hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.
Jika tidak ingin melakukan kegiatan fisik, kita bisa berselancar di internet. Banyak situs-situs bermanfaat
yang bisa kita jelajahi dan tentunya memberikan pengalaman baru untuk kita. Dengan bantuan mesin
pencari, kita bisa merasakan berbagai pengalaman baru dalam satu genggaman. Kita bisa mengasah
kemampuan bahasa asing ataupun mempelajari bahasa baru melalui film maupun Youtube, karena saat
ini sudah banyak konten-konten belajar bahasa asing yang bisa kita temukan di Youtube. Hubungan
dengan anggota keluarga pun bisa dibangun saat masa pandemi masih berlangsung. Manfaatkan lah
waktu luang dengan qualitytimebersama keluarga, mulai dari makan bersama, berjemur bersama,
beribadah bersama, hingga berbincang-bincang tentang berbagai hal. Membersihkan rumah juga bisa
menjadi kegiatan yang seru untuk mengisi hari bersama keluarga. Memastikan rumah agar tetap bersih
dan rapih merupakan bagian dari pola hidup sehat. Adapun kerinduan pada kawan-kawan bisa terobati
dengan panggilan video. Dengan banyaknya kegiatan positif yang bisa dilakukan, jangan jadikan bosan di
rumah sebagai alasan untuk pergi kemana-mana, ya.
Entah kapan pandemi ini berakhir, yang pasti kita semua harus bersinergi dalam melawan Covid-19.
Pemerintah berusaha mengeluarkan kebijakan-kebijakan terbaik untuk menangani pandemi Covid-19,
tenaga medis berjuang sebagai garda terdepan demi kesembuhan para pasien, dan masyarakat diminta
untuk patuh terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah termasuk tetap tinggal di rumah saja sehingga
penyebaran virus pun dapat dicegah. Kini, bukan saatnya untuk saling menyalahkan. Harapan tidak akan
memutus asa. Tuhan tidak tidur sepanjang masa. Kita bisa, Indonesia bisa!

Anda mungkin juga menyukai