Anda di halaman 1dari 48

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI

DASAR PNS BerAKHLAK


JUDUL
SOSIALISASI PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH WAKAF
MELALUI MEDIA SOSIAL DI KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI
KALIMANTAN BARAT

Disusun Oleh :
Nama : Rikhi Haryono, S.H.
NIP : 19920120 202204 1 002
Jabatan : Calon Analis Hukum Pertanahan

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXXVI

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2022
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan Organisasi ....................................................................... 5
C. Tugas dan Fungsi ........................................................................ 5
D. Struktur Organisasi ...................................................................... 7
E. Program dan Kegiatan Saat ini ..................................................... 9
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI .................................................... 10
A. Identikasi Isu .............................................................................. 10
B. Pemilihan Isu .............................................................................. 17
C. Penentuan Gagasan Pemecah Isu ................................................. 19
D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................................. 23
E. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................................................ 34
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................................ x
A. Role Model ................................................................................. x
B. Realisasi Aktualisasi ................................................................... x

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Realisasi .............................. x


D. Tindak Lanjut ............................................................................. x
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... x
A. Kesimpulan ................................................................................. x
B. Rekomendasi .............................................................................. x
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Permohonan Sertifikat Tanah Wakaf Tahun 2022 ......................... 12
Tabel 2.2 Rekap Penilaian USG ................................................................... 18
Tabel 2.3 Pemilihan Isu ................................................................................ 18
Tabel 2.4 Penyebab Isu ................................................................................ 20
Tabel 2.5 Rekap Penilaian Gagasan Pemecah Isu ......................................... 21
Tabel 2.6 Gagasan Pemecah Isu ................................................................... 21
Tabel 2.7 Rencana Kegiatan ......................................................................... 24
Tabel 2.8 Rekapitulasi Nilai-Nilai BerAKHLAK ......................................... 31
Tabel 2.9 Jadwal Kegiatan ............................................................................ 34

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Laporan Pembuatan Akta Oleh PPAT ....................................... 11
Gambar 2.2 Berkas Permohonan Sertifikat Tanah Wakaf ............................. 14
Gambar 2.3 Ruang Arsip Warkah ................................................................. 16
Gambar 2.4 Ruang Arsip Warkah ................................................................. 16
Gambar 2.5 Ruang Arsip warkah .................................................................. 17
Gambar 2.6 Diagram Fishbone ..................................................................... 19

vii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1.1 Struktur Organisasi ...................................................................... 8

viii
DAFTAR LAMPIRAN

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang1, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan
dan tata ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara. Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian ATR menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang,
infrastruktur keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum
keagrariaan/pertanahan, penataan agraria/pertanahan, pengadaan tanah,
pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah, serta penanganan
masalah agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah;
2. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang;
5. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang di daerah;
6. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Sedangkan sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015


tentang Badan Pertanahan Nasional2, BPN mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, BPN menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan dan penetapan kebijakan di bidang pertanahan;


2. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran, dan
pemetaan;

1
Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang
2
Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional

1
3. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak tanah,
pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat;
4. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan dan
pengendalian kebijakan pertanahan;
5. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah;
6. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian dan
penanganan sengketa dan perkara pertanahan;
7. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPN;
8. Pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN;
9. Pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan berkelanjutan
dan informasi di bidang pertanahan;
10. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan;
11. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi BPN di daerah, dibentuk Kantor


Wilayah BPN di provinsi dan Kantor Pertanahan di kabupaten/kotaTanah memiliki peran
yang sangat penting bagi bangsa Indonesia artinya dalam kehidupan bangsa Indonesia
ataupun dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang diselenggarakan sebagai upaya
berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu, pengaturan penguasaan, pemilikan dan
penggunaan tanah perlu lebih diarahkan bagi semakin terjaminnya tertib dibidang hukum
pertanahan, administrasi pertanahan, penggunaan tanah, ataupun pemeliharaan tanah dan
lingkungan hidup, sehingga adanya kepastian hukum di bidang pertanahan pada umumnya
dapat terwujud.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang menentukan dalam
pembangunan Negara ini. Sejumlah keputusan – keputusan strategis mulai dari
memformulasi kebijakan sampai penetapannya dalam berbagai sektor pembagunan yang
ditetapkan oleh ASN. Yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efesien. Untuk dapat membentuk
sosok ASN pforesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur
Latihan Dasar (Latsar). Adanya program Latsar tersebut diharapkan mampu membentuk
kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi:
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

2
Dengan demikian peserta Latsar khususnya pada lingkup Kementerian ATR/BPN dapat
menjadi ASN yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa.
Kantor Pertanahan yang merupakan salah satu kantor “public service” yang bersifat
tunggal (tidak ada saingan) harus mampu memberikan kepuasan pada pelanggan dimana
tugas utamanya yaitu pelayanan kepada masyarakat di bidang administrasi pertanahan
yang meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut : pengaturan penguasaan tanah, penatagunaan
tanah, hak-hak atas tanah, pengukuran dan pendaftaran tanah, dan informasi pertanahan.
Sebagai seorang analis penggunaan dan pemanfaatan tanah, memiliki tugas pokok untuk
membuat analis, mengolah data, melakukan evaluasi dan monitoring kegiatan penggunaan
dan pemanfaatan tanah guna untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada
masyarakat. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No 5 pasal 10 tahun 2014 tentang
fungsi Aparatur Sipil Negara3 yaitu sebagai pelayan publik yang merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan.
Pendaftaran tanah merupakan salah satu tugas dari Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Setiap pemegang hak atas tanah
berhak untuk mendapatkan kepastian hukum atas hak yang dimilikinya, sebagaimana
diamanatkan dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria4. Pendaftaran tanah sendiri merupakan rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan
teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan, penyajian serta pemeliharaan data
fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar mengenai bidang-bidang tanah dan
satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang
tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu
yang membebaninya.
Diposisi lain Pemerintah memiliki peran yang strategis untuk mewujudkan
kesejahteraan bagi masyarakat, melalui program-program pembangunan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat akan mempengaruhi daya dukung masyarakat terhadap
pemerintah. Diantara jenis pembangunan yang harus mendapat perhatian serius adalah
pembangunan bidang keagamaan dengan memberikan pelayanan guna memastikan
kebutuhan beragama dengan segala fasiltasnya terpenuhi.

3
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
4
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

3
Karakteristik wakaf terletak pada pelestarian zat atau nilai harta yang diwakafkan
dengan pemanfaatan hasil-hasilnya untuk keperluan orang-orang atau lembaga yang
membutuhkan. Dari sisi wakif juga tidak dibatasi harus dari kalangan orang kaya
sebagaimana zakat. Sehingga siapa saja bisa menjadi wakif. Maka sudah selayaknya jika
institusi wakaf diberikan perhatian khusus dalam rangka mengurai permasalahan-
permasalahan masyarakat. Fenomena wakaf telah menempatkan posisi masyarakat
sebagai penyumpang terbesar dengan adanya kesadaran untuk mewakafkan tanah milik
pribadi menjadi milik masyarakat, namun demikian masih banyak objek tanah wakaf
yang belum mendapatkan kekuatan hukum yang telah di tetapkan oleh pemerintah berupa
sertifikasi.
Terhadap hal-hal yang sudah jelas peraturannya maka Pemerintah bertanggung
jawab untuk memenuhi hak-hak warganya dan dalam perkembangan penyelenggaraan
pemerintahan yang berdasarkan pada asas kepastian hukum yang mendasarkan
pada peraturan perundang-undangan. Kebijakan pemerintah terkait pertanahan
memberikan jaminan kepastian hukum atau hak tanah yang dimiliki masyarakat melalui
Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Salah satu faktor penghambat efektifitas pensertifikatan tanah wakaf di Kantor
Pertanahan Kabupaten Kubu Raya yang menjadi perhatian utama yaitu Nadzir yang masih
konsumtif tradisional hal itu dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah karena
masih kuatnya paham mayoritas umat Islam yang masih stagnan (beku) terhadap persoalan
wakaf, rendahnya kualitas SDM nadzir wakaf. Hal itu karena antara wakif dan nadzir
masih menganut kepercayaan tradisional yaitu hanya saling percaya tanpa
mempertimbangkan kemampuan manajerialnya, sehingga masih banyak tanah wakaf yang
belum memiliki sertifikat dan lemahnya kemauan para nadzir wakaf untuk memahami
proses pendaftaran sertifikasi tanah wakaf.
Dari faktor pandangan seorang nadzir yang masih tradisional inilah maka kemudian
akan muncul pertanyaan apabila terdapat program sertifikasi tanah wakaf maka seberapa
efektifkah pelaksanaan itu. Nadzir wakaf dengan pemahaman tradisional yang diakibatkan
kurangnya sosialisasi terhadap hukum dan tata cara pendaftaran tanah wakaf maka
peraturan sertifikasi tidak akan berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam laporan aktualisasi
ini penulis memiliki gagasan yaitu sosialisasi pendaftaran sertifikat tanah wakaf di Kantor
Pertanahan Kabupaten Kubu Raya.

4
B. Tujuan Organisasi

1. Visi

Tujuan Organisasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan


Nasional tercantum pada Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 27 Tahun 2020 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional5
yakni “Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Terpecaya dan
Berstandar Dunia Dalam Melayani Masyarakat untuk Mendukung Tercapainya Indonesia
yang Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”
2. Misi
Berdasarkan mandat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional ditentukan 2 (dua) Misi guna tercapainya Visi yang telah ditetapkan, yaitu
1. Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang
Produktif, Berkelanjutan dan Berkeadilan;
2. Menyelenggarakan Pelayanan Pertanahan dan Penataan Ruang yang
Berstandar Dunia;

3. Tujuan

Sebagai implementasi dari misi yang telah ditetapkan, maka disusun suatu tujuan denga
target yang spesifik dan terukur dalam sasaran. Tujuan yang hendak dicapai dari misi pertama
dan misi kedua diantaranya:

1. Pengelolaan pertanahan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat;

2. Penataan ruang yang adil, aman, nyaman, produktif, dan lingkungan hidup yang
berkelanjutan;

3. Pelayanan publik dan tata kelola kepemerintahan yang berkualitas dan berdaya
saing.

C. Tugas dan Fungsi


Sebagai peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang mempunyai
jabatan sebagai calon Analis Hukum Pertanahan mempunyai tugas dan fungsi sebagaimana

5
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 27 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

5
yang tercantum dalam Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 18 Tahun 20156 dengan iktisar
jabatan yaitu menyusun dan menganalisis bahan hukum pertanahan. Analis Hukum
Pertanahan memiliki tugas yaitu:
1. Menyusun bahan usulan rencana kegiatan dan anggaran di bidang hukum
pertanahan;
2. Mengumpulkan dan mengolah bahan gugatan dari PTUN, Perdata, Pidana dan
Pengadilan Agama;
3. Menyusun dan menganalisis bahan Surat Kuasa;
4. Menyusun dan menganalisis bahan jawaban atas gugatan yang masuk;
5. Menyusun dan menganalisis bahan duplik;
6. Menyiapkan bahan peninjauan lapangan (survei lokasi);
7. Menyusun dan menganalisis bahan kesimpulan sidang;
8. Menyusun dan menganalisis bahan kontra memori banding;
9. Menyusun dan menganalisis bahan kontra memori kasasi;
10. Menyusun dan menganalisis bahan memori kasasi;
11. Menyusun dan menganalisis pembatalan sertifikat;
12. Mengumpulkan bahan dalam rangka mengumpulkan bukti baru untuk
peninjauan kembali;
13. Menyusun dan menganalisis bahan kontra PK;
14. Menyusun bahan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang hukum pertanahan;
15. Menyusun konsep naskah kedinasan tentang perkara pertanahan.

Dalam uraian tugas dan fungsi Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran berdasarkan
Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan7 yaitu Seksi Penetapan
Hak dan Pendaftaran mempunyai tugas melaksanakan, inventarisasi, identifikasi,
pengelolaan data dan penyajian informasi kegiatan penetapan hak tanah dan ruang dan
pendaftaran tanah dan ruang, pemeliharaan hak atas tanah dan ruang, penatausahaan tanah
ulayat dan hak komunal, penetapan dan pengelolaan tanah pemerintah, hubungan
kelembagaan serta pembinaan dan pengawasan mitra kerja dan PPAT. Analis Hukum
Pertanahan pada Subseksi Penetapan Hak dan Pendaftaran memiliki tugas yaitu :

6
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 18 Tahun 2015 tentang
Uraian Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian ATR/BPN
7
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan

6
1. Menyusun bahan usulan rencana kegiatan dan anggaran di bidang Hak Tanah
dan Pendaftaran Tanah, Sengketa, Konflik, Perkara Pertanahan;
2. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan surat-surat yang
berhubungan dengan permohonan Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah;
3. Mengalisis dan memproses berkas permohonan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
4. Mempersiapkan petunjuk/penjelasan atas surat dari masyarakat atau pihak lain
yang menyangkut Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah;
5. Membuat hasil risalah berdasarkan jenis layanan permohonan pendaftaran tanah;
6. Membuat konsep SK berdasarkan jenis layanan permohonan pendaftaran tanah;
7. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah;
8. Menyususn konsep naskah kedinasan lainnya di bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah, sengketa, konflik, perkara pertanahan.

D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan


Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan8 mengenai struktur organisasi Kantor
Pertanahan Kabupaten Kubu Raya sebagai berikut:

8
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan

7
Bagan 1 Struktur Organisasi

BAGAN I
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA KANTOR PERTANAHAN


KOTA/KABUPATEN

KEPALA SUBBAGIAN TATA USAHA

KOORDINATOR
KOORDINATOR KELOMPOK KOORDINATOR KELOMPOK
KELOMPOK
SUBSTANSI PERENCANAAN, SUBSTANSI UMUM
SUBSTANSI KEUANGAN
EVALUASI DAN PELAPORAN DAN KEPEGAWAIAN
DAN BMN

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
PENGADAAN TANAH PENGENDALIAN DAN
PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PENETAPAN HAK DAN PENDAFTARAN SURVEI DAN PEMETAAN
DAN PENGEMBANGAN PENANGANAN SENGKETA

KOORDINATOR KOORDINATOR KELOMPOK


KOORDINATOR KELOMPOK KOORDINATOR KELOMPOK KOORDINATOR KELOMPOK KOORDINATOR KELOMPOK KOORDINATOR KELOMPOK KOORDINATOR KELOMPOK KOORDINATOR KELOMPOK KOORDINATOR KELOMPOK
KOORDINATOR KELOMPOK KOORDINATOR KELOMPOK KELOMPOK SUBSTANSI PENDAFTARAN
SUBSTANSI PENILAIAN, SUBSTANSI KONSOLIDASI SUBSTANSI PENANGANAN SUBSTANSI LANDERFORM DAN SUBSTANSI PENETAPAN DAN SUBSTANSI PEMELIHARAAN SUBSTANSI PENGUKURAN SUBSTANSI SURVEI
SUBSTANSI PENGENDALIAN SUBSTANSI PENATAGUNAAN SUBSTANSI PENETAPAN TANAH DAN RUANG,
PENGADAAN DAN TANAH DAN SENGKETA, KONFLIK DAN PERBERDAYAAN TANAH PENGELOLAAN TANAH HAK TANAH, RUANG DAN DAN PEMETAAN DASAR DAN PEMETAAN DASAR
PERTANAHAN TANAH HAK TANAH TANAH KOMUNAL DAN
PENCADANGAN TANAH PENGEMBANGAN PERTANAHAN PERKARA PERTANAHAN MASYARAKAT PEMERINTAH PEMBINAAN PPAT DAN KADASTRAL DAN TEMATIK
DAN RUANG HUBUNGAN KELEMBAGAAN

8
E. Program dan Kegiatan Saat Ini
Adapun kegiatan penulis selama masa habituasi adalah untuk merealisasikan
aktualisasi agar berjalan sesuai rancangan yang telah dibuat, berdasarkan nilai-nilai dasar
profesi ASN. Selain itu, penulis juga melaksanakan kegiatan lain atas perintah pimpinan.
Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Analis Hukum Pertanahan terdapat beberapa
kegiatan yang dijalankan berdasarkan tugas dan fungsi yang telah diatur dan berdasarkan
atas instruksi dari atasan langsung. Beberapa kegiatan yang saat ini dilaksanakan yaitu:
1. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan surat-surat
yang berhubungan dengan permohonan hak tanah dan pendaftaran tanah
berdasarkan disposisi pimpinan;
2. Membuat risalah berdasarkan jenis layanan permohonan hak tanah dan
pendaftaran tanah;
3. Membuat konsep RPD dan SK;
4. Melakukan rekap permohonan dan pendaftaran tanah wakaf;
5. Menerima serta memeriksa kelengkapan dari berkas permohonan tanah wakaf;
6. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama dan Badan Wakaf
Indonesia untuk percepatan sertifikasi tanah wakaf.

9
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Dalam mengidentifikasi isu, penulis mengamati setiap proses kegiatan yang


berjalan di unit kerja. Dalam pengamatan tersebut, penulis berusaha menemukan
permasalahan yang ada mulai dari kondisi ruang tunggu di loket pelayanan, pemohon yang
datang dan menunggu di loket pelayanan, petugas loket dalam melayani pemohon dan
menerima berkas permohonan, pengerjaan berkas permohonan yang sudah masuk, waktu
pengerjaan berdasarkan SOP, hingga penyelesaian berkas permohonan. Ruang buku tanah,
ruang penyimpanan warkah serta beberapa bentuk pengarsipan pun tidak luput dari
perhatian penulis. Berdasarkan pengamatan tersebut, maka ditemukan beberapa isu yang
sedang terjadi di Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu Raya ialah sebagai berikut :
1. Kurangnya tertibnya laporan pembuatan akta oleh PPAT:
PPAT sebagai pejabat umum yang di berikan kewenangan untuk membuat akta-akta
otentik untuk perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah dan hak milik atas
satuan rumah susun memiliki kewajiban untuk membuat laporan bulanan dari akta-akta
yang telah dibuat kepada pihak yang berkepentingan. Laporan bulanan pembuatan akta
yang dibuat oleh PPAT ditujukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak, Kepala
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kepala Kantor Pertanahan dan Kepala
Kantor Wilayah BPN. Laporan bulanan tersebut dikirimkan paling lambat tanggal 10
pada bulan berikutnya. PPAT yang tidak menyampaikan laporan bulanan dapat
dikenakan sanksi yang berupa denda sampai diberhentikan dengan hormat dari
jabatannya. Pelaporan pembuatan akta oleh PPAT di Kantor Pertanahan Kabupaten
Kubu Raya pada tiap bulannya masih ditemukan ada yang belum tertib. Belum tertibnya
pelaporan ini terkait waktu pelaporan, pengisian laporan dan format laporannya. Pada
proses perekapan laporan bulanan pembuatan akta oleh PPAT terdapat beberapa
kendala yang mengahambat pekerjaan tersebut. Kendala-kendala tersebut disebabkan
oleh beberapa hal yaitu keterlambatan dalam pengumpulan laporan oleh PPAT,
keterlambatan dalam pengumpulan laporan ini akan menghambat proses perekapan
karena jika ada PPAT yang belum mengumpul tentu datanya akan kosong dan terlewati.
Selain itu masih terdapat beberapa PPAT yang membuat format laporannya tidak sesuai
dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan

10
Nasional dan Direktur Jenderal Pajak Nomor : SKB-2 TAHUN 1998 KEP-179/PJ/1998
tentang Laporan Bulanan Pembuatan Akta Oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
dan Pemberitahuan Bulanan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya 9 serta
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan
Pejabat Pembuat Akta Tanah10. Permasalahan yang terjadi mengenai tidak tertibnya
laporan pembuatan akta oleh PPAT sama sekali tidak mencerminkan sikap
MANAJEMEN ASN yang baik, karena didalam pengerjaan masih terdapat hal-hal
yang tidak sesuai dengan ketentuan atau peraturan. Berikut merupakan data laporan
pembuatan akta oleh PPAT di Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu Raya:
Gambar 2.1
Laporan Pembuatan Akta Oleh PPAT
REKAPITULASI PENYAMPAIAN LAPORAN PEMBUATAN AKTA PPAT
WILAYAH KABUPATEN KUBU RAYA
TAHUN 2022
BULAN LAPORAN
NO NAMA PPAT KET
JAN FEB MAR APR MEI JUNI KET. LAP. TH 2022
1 Antonius Roberto Teraniawan, S.H., M.Kn. 09-Feb-22 16-Mar-22 08-Apr-22 06-Jun-22 04-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
2 Bambang Wira Atmaja, S.H., M.K 03-Feb-22 04-Mar-22 06-Apr-22 06-Jun-22 06-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
3 Budi Effendi, S.H. 07-Feb-22 09-Mar-22 05-Apr-22 06-Jun-22 04-Jul-22 MEI TIDAK LENGKAP
4 Carolina Anggraini, S.H. 09-Feb-22 09-Mar-22 05-Apr-22 03-Jun-22 04-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
5 Dadiyono, S.Si. MENINGGAL
5 Dame Artauli Simorangkir, S.H., M.Kn. 10-Feb-22 16-Mar-22 MAR-JUNI TIDAK LENGKAP
6 Devi Buanasari, S.H., M.Kn. 08-Feb-22 16-Mar-22 07-Apr-22 06-Jun-22 01-Jul-22 MEI TIDAK LENGKAP
7 Diana Kurniasari, S.H., M.Kn. MENINGGAL
8 Diana Misano Sigit Palupi, S.H. 07-Feb-22 08-Mar-22 06-Apr-22 07-Jun-22 07-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
9 Dien Novita, S.P., S.H., M.Kn. 22-Feb-22 01-Mar-22 05-Apr-22 12-May-22 06-Jun-22 06-Jul-22 LENGKAP
10 Edmundus Kusumo Saputro, S.H., M.Kn. 22-Mar-22 22-Mar-22 08-Apr-22 APRIL-JUNI TIDAK LENGKAP
11 Eka Andri Prasetyo, S.H., M.Kn. 10-Feb-22 16-Mar-22 08-Apr-22 10-Jun-22 12-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
12 Ellyana, S.H., M.Kn. 09-Mar-22 05-Apr-22 06-Jun-22 MAR,MEI,JUNI TIDAK LENGKAP
13 Endah Setyorini, S.H.,M.Kn 15-Feb-22 04-Mar-22 07-Apr-22 23-May-22 07-Jun-22 12-Jul-22 LENGKAP
14 Fitriani K. S.H., M.Kn. 08-Feb-22 16-Mar-22 08-Apr-22 08-Jun-22 APRIL,JUNI TIDAK LENGKAP
15 Helen Elizabeth Simamora, S.H., M.Kn. 05-Apr-22 07-Apr-22 06-Jun-22 06-Jun-22 JAN,JUNI TIDAK LENGKAP
16 Helmi Nasution, S.H., M.Kn 02-Mar-22 08-Mar-22 MARET-JUNI TIDAK LENGKAP
17 Hendry Bong, S.H. 22-Feb-22 25-Mar-22 13-Jun-22 MAR,APR,JUNI TIDAK LENGKAP
18 Hj. Hafsah Abdurrahim, S.IP., S.H., MH. 04-Feb-22 09-Mar-22 06-Apr-22 PENSIUN
19 Indah Sari Pratiwi Panjaitan, S.H., M.Kn. 09-Feb-22 09-Mar-22 06-Apr-22 23-May-22 30-Jun-22 11-Jul-22 LENGKAP
20 Irma Nur Afifah, S.H. 10-Feb-22 11-Mar-22 08-Apr-22 06-Jun-22 12-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
21 Kurniawan Prayitno, S.H., M.Kn 19-May-22 19-May-22 19-May-22 06-Jul-22 JAN,JUNI TIDAK LENGKAP
22 Linudya Puji Rahayu, S.H., M.Kn. 02-Feb-22 05-Apr-22 01-May-22 02-Jun-22 FEB,JUNI TIDAK LENGKAP
23 Lucy Pradita S.P., S.H., M.Kn. 10-Feb-22 16-Mar-22 08-Apr-22 07-Jun-22 06-Jul-22 APR TIDAK LENGKAP
24 Natalia Barlin Kaprina, S.H., M.Kn. 16-Feb-22 16-Mar-22 10-May-22 23-May-22 20-Jun-22 JUNI TIDAK LENGKAP
25 Nurulita Christiana Mayasari, S.H., M.Kn. 08-Feb-22 16-Mar-22 08-Apr-22 08-Jun-22 APRIL, JUNI TIDAK LENGKAP
26 Nurnaningsih, S.H., M.H., M.Kn. 03-Feb-22 04-Mar-22 05-Apr-22 06-Jun-22 06-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
27 Purnawan, S.H., M.Kn 06-Apr-22 06-Apr-22 06-Apr-22 05-May-22 05-Jun-22 05-Jul-22 LENGKAP
28 Ratih Tri Jayanti, S.H., M.Kn 02-Feb-22 09-Mar-22 05-May-22 05-May-22 06-Jun-22 04-Jul-22 LENGKAP
29 Reno Rizaldi Nalaprana, S.H., M.Kn. 04-Feb-22 09-Mar-22 06-Apr-22 08-Jun-22 05-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
30 Rinintha Dwi Julianti, S.H., M.Kn. 26-Mar-22 11-Apr-22 10-Jun-22 09-Jul-22 JAN,APRIL TIDAK LENGKAP
31 Rinna Mariati, S.H., M.Kn., MH. 11-Feb-22 09-Mar-22 18-May-22 09-Jun-22 MARET,JUNI TIDAK LENGKAP
32 Ronald U.P. Sagala, S.H., M.K 09-Feb-22 08-Mar-22 08-Apr-22 10-Jun-22 08-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
33 Sartika Dewi, S.H., M.Kn. 11-Feb-22 07-Mar-22 07-Apr-22 06-Jun-22 06-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
34 Shinta Primasari, S.H., S.E., M.K. 02-Feb-22 09-Mar-22 05-Apr-22 02-Jun-22 04-Jul-22 APRIL TIDAK LENGKAP
35 Sindu Tri Hananto Putro, S.H., M.Kn. 23-Feb-22 05-Apr-22 12-May-22 06-Jun-22 28-Jun-22 JUNI TIDAK LENGKAP
36 Suhaili, S.H 02-Feb-22 07-Mar-22 06-Apr-22 06-Jul-22 APRIL,MEI TIDAK LENGKAP
37 Syarif. M. Andry .S. Alqadrie, S.H., M.kn 10-Feb-22 22-Mar-22 MARET-JUNI TIDAK LENGKAP
38 Whisnoe Junaidy, S.H., M.B.A., 03-Feb-22 06-Apr-22 03-Jun-22 01-Jul-22 FEB,APRIL TIDAK LENGKAP
39 S.Pd.,MKn.
Yenny Bambang, S.H., M.Kn. 14-Feb-22 01-Apr-22 19-May-22 19-May-22 20-Jun-22 JUNI TIDAK LENGKAP

Ket :
tidak menyampaikan laporan
penyampaian laporan diawal bulan tanggal 1-5
penyampaian laporan diawal bulan tgal 6-10
penyampaian laporan di awal tanggal 11 s/d bulan selanjutnya
penyampaian laporan terbaik
TEGURAN 1 teguran 1 2019

9
Surat Keputusan Bersama Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional dan Direktur Jenderal
Pajak Nomor : SKB-2 TAHUN 1998 KEP-179/PJ/1998 tentang Laporan Bulanan Pembuatan Akta Oleh Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan Pemberitahuan Bulanan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya
10
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah

11
Dampak yang terjadi apabila isu tersebut tidak segara diselesaikan, maka kedepannya
akan sangat sulit melakukan pendataan terhadap laporan pembuatan akta oleh PPAT.
Sehingga jika suatu saat diperlukan data-data terkait laporan tersebut maka akan
muncul sebuah masalah karena laporan tersebut belum tertib dan tidak lengkap.
2. Kurang pahamnya masyarakat tentang syarat dan proses pendaftaran tanah wakaf.
Masalah yang ada pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu Raya adalah : Kurangnya
akses informasi masyarakat tentang syarat dan proses pendaftaran tanah wakaf di
Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu Raya. Kurangnya informasi kepada masyarakat
mengenai syarat dan proses pendaftaran tanah wakaf ini terdiri dari : (1) syarat apa saja
yang yang dibutuhkan untuk mengurus pendaftaran tanah wakaf, ketidaktahuan
masyarakat ini membuat mereka harus bolak balik datang ke kantor pertanahan untuk
melengkapi syarat tersebut,(2) bagaimana proses dalam pengurusan tanah wakaf di
kantor pertanahan, dan (3) siapa petugas pelayanan untuk pengurusan izin pendaftaran
tanah wakaf ini, ketidaktahuan masyarakat terkait siapa yang menjadi petugas
pelayanan izin perubahan penggunaan tanah membuat berkas mereka sering ditarik ulur
antar satu petugas dengan petugas lainnya. Hal tersebut diatas membuat masyarakat
kurang puas dengan pelayanan yang diberikan karena mereka beranggapan proses
pendaftaran tanah wakaf juga terlalu berbelit-belit dan membutuhkan waktu yang
sangat lama dalam pengurusannya serta syarat yang diperlukan tidak jelas sehingga
meraka harus bolak-balik dalam melengkapi syarat yang diperlukan untuk pengurusan
pendaftaran tanah wakaf.
Tabel 1 Jumlah Permohonan Wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu Raya 2022
Tabel 2.1
Permohonan Sertifikat Tanah Wakaf 2022

RINCIAN PER DESAYANG ADA PERMOHONAN


WAKAF 2022
NO DESA JUMLAH KESELURUHAN
1 KALIMAS 1
PUNGGUR
2 KECIL 1
3 PAL XI 2
4 SUNGAI KAKAP 2

12
RASAU JAYA
5 UMUM 2
6 RASAU JAYA 3 1
7 RASAU JAYA 2 1
8 RASAU JAYA 1 3
13

Berdasarkan table di atas dapat kita lihat bahwa jumlah permohonan sertifkasi wakaf
selama tahun 2022 sebanyak 13 permohonan dari 8 desa. Dari total keseluruhan masih
terdapat tanah wakaf yang masih terkendala administratif. Sehingga kendala yang ada
tersebut dapat menghambat dari proses percepatan sertifkasi tanah wakaf. Kendala
tersebut terjadi karena dampak kurangnya pemahaman nadzir dalam memahami serta
memenuhi segala persyaratan administratif yang telah ditentukan oleh Kantor
Pertanahan Kabupaten Kubu Raya. Adapun beberapa kendala administratif yang sering
ditemukan dilapangan ialah :
1. Surat Pernyataan Tanah tidak ada;
2. KTP Para Pihak Tidak Lengkap;
3. Surat Keterangan Waris;
4. Surat Perjanjian Serah Terima tanah;
5. Surat Kematian ;
Dampak yang dapat terjadi jika isu tersebut tidak segera diselesaikan maka
dikhawatirkan kedepannya dapat terjadi sengketa tanah wakaf. Salah satu contoh hal
yang bisa menyebabkan terjadinya sengketa tanah wakaf yang belum disertifikatkan
yaitu tanah wakaf yang belum disertifikatkan bisa diklaim kembali oleh wakif maupun
ahli waris wakif.

13
Gambar 2.2
Berkas Permohonan Sertifikat Tanah Wakaf

Dilihat dari luas Kabupaten Kubu Raya yang ± 6.985,20 km2 yang terdiri atas 9
kecamatan dan 118 desa, maka jumlah permohonan pendaftaran tanah wakaf yang
dimohonkan pada tahun 2022 bisa dibilang sangat sedikit. Mengingat Kabupaten Kubu
Raya merupakan kabupaten yang sedang berkembang pesat di Provinsi Kalimantan
Barat. Maka perlu menjadi perhatian khusus dalam memberikan kepastian hukum atas
hak tanah wakaf. Hal ini sangat berkaitan erat dengan mata pelatihan SMART ASN
dimana ASN dituntut untuk membuat sebuah upaya demi meningkatkan kesejahteraan
untuk masyarakat dan memberikan kepastian hukum atas tanah wakaf yang ada
dimasyarakat.
3. Kurang tertibnya penyimpanan arsip warkah.
Sebagai dokumen yang dikelola oleh Instansi Pemerintah Warkah menjadi Dokumen
Negara yang penting, oleh karena itu yang tidak sembarangan orang / lembaga dapat
melihatnya dan mendapatkan informasi dari warkah. Untuk bisa melihat dan

14
mendapatkan informasi yang terdapat dalam warkah yang disimpan di Kantor
Pertanahan selain oleh pengadilan, maka masyarakat harus mengajukan ijin resmi
kepada Kantor Pertanahan setempat sesuai kedudukan bidang tanah berada, dan
tentunya harus memenuhi berbagai persyaratan dan prosedur yang telah ditentukan.
Fungsi Warkah yang dikelola oleh BPN merupakan jenis dokumen penting yang
memiliki umur retensi tidak terbatas, dalam istilah kearsipan warkah disebut
sebagai “Arsip Hidup” oleh karena itu sepanjang bidang tanah yang disertipikatkan itu
tidak hilang maka warkah itu masih tetap berlaku. Hal ini dikarenakan fungsi warkah
yang merupakan nyawa dari seluruh pertanahan di Indonesia dan digunakan sebagai
bukti penerbitan sertipikat oleh BPN sehingga jika muncul permasalahan yang terkait
dengan bidang – bidang tanah yang telah bersertipikat, maka warkah yang memegang
peranan dan digunakan oleh Pemerintah sebagai bukti otentik dalam menentukan siapa
yang benar dari pihak yang bermasalah tersebut. Karena melihat informasi yang
terdapat pada warkah akan dapat diketahui diketahui riwayat tanah, proses pengajuan
sertipikat yang sesuai dengan aturan dan prosedur, sehingga Warkah harus tersimpan
dan tercatat dengan baik. Sebagai arsip yang dijaga oleh BPN BPN, warkah merupakan
kumpulan persyaratan asli yang dihimpun oleh Petugas BPN. Untuk itu harus dilakukan
pengarsipan yang sangat baik terhadap warkah agar kedepannya jika warkah diperlukan
maka dapat dengan mudah dicari dan ditemukan. Hal tersebut tidak lepas dari tujuan
dari mata pelatihan MANAJEMEN ASN yang bertujuan agar terciptanya manajemen
kerja yang lebik baik kedepannya yang selaras dengan visi dan misi Kementerian
ATR/BPN. Dampak yang dapat terjadi jika isu ini tidak segera diselesaikan yaitu
kedepannya petugas-petugas yang terkait dalam melakukan penataan arsip warkah akan
kesulitan menemukan dokumen warkah apabila suatu saat dokumen warkah tersebut
diperlukan. Akibat dari masih belum tertibnya penyimpanan arsip warkah Berikut
merupakan data berupa gambar yang memperlihatkan penataan arsip warkah di Kantor
Pertanahan Kabupaten Kubu Raya :

15
Gambar 2.3
Ruang Arsip Warkah

Gambar 2.4
Ruang Arsip Warkah

16
Gambar 2.5
Ruang Arsip Warkah

B. Pemilihan Isu
Pemilihan isu dilakukan dengan mengidentifikasi beberapa isu yang ada
menggunakan metode USG (Urgent, Seriousness, Growth). Metode ini menitikberatkan
pemilihan isu dengan memberikan penilaian prioritas berdasarkan hasil dari konsultasi
bersama pimpinan, mentor serta rekan kerja, penyelesaian masalah kedalam tiga faktor
yaitu :
a. Urgency atau urgensi, dilihat dari seberapa mendesaknya masalah tersebut
untuk segera diselesaikan dalam tenggat waktu tertentu.
b. Seriousness atau tingkat keseriusan masalah, dengan melihat dampak dari
masalah tersebut seberapa jauh mempengaruhi produktivitas kerja di
lingkungan kantor.
c. Growth atau tingkat perkembangan, dilihat dari apakah masalah tersebut
berkembang cepat sehingga sulit untuk dicegah.
Beberapa core issue yang telah dipilih, antara lain sebagai berikut :

17
Tabel 2.2
Rekap Penilaian USG
Idikator
Nilai
Urgency Seriousness Growth
1 Tidak Mendesak Tidak Serius Tidak Cepat Memburuk
2 Kurang Mendesak Kurang Serius Kurang Cepat Memburuk
3 Cukup Mendesak Cukup Serius Cukup Cepat Memburuk
4 Mendesak Serius Cepat Memburuk
5 Sangat Mendesak Sangat Serius Sangat Cepat Memburuk

Tabel 2.3
Pemilihan Isu

NILAI
NO ISU/MASALAH TOTAL RANGKING
U S G

Kurangnya tertibnya laporan


1 4 3 3 10 2
pembuatan akta oleh PPAT.

Kurang pahamnya masyarakat


2 tentang syarat dan proses 5 4 4 13 1
pendaftaran tanah wakaf.

Kurang tertibnya penyimpanan


3 4 3 2 9 3
arsip warkah

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditetapkan isu yang akan dilakukan upaya
pemecahan masalahnya melalui kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan
hasil dari konsultasi dan penilaian bersama mentor serta rekan kerja. Adapun isu yang
ditetapkan adalah Kurang pahamnya masyarakat tentang syarat dan proses pendaftaran
tanah wakaf. Dasar dari penetapan isu ini adalah karena penulis menjumpai bahwa
sebagian besar masyarakat yang datang ke kantor hanya sekedar bertanya tentang prosedur
pendaftaran tanah wakaf dan rendahnya minat masyarakat untuk mendaftarkan tanah
wakaf.

18
C. Penentuan Gagasan Pemecah Isu
Untuk menentukan gagasan pemecah isu, maka penulis melakukan penjabaran
mengenai penyebab yang terjadi sehingga menimbulkan akibat “Kurang pahamnya
masyarakat tentang prosedur pendaftaran tanah wakaf” yaitu dengan menggunakan
diagram fishbone sebagai berikut:

19
Berdasarkan diagram fishbone di atas, terdapat 4 faktor yang menyebabkan
“Kurang pahamnya masyrakat tentang syarat dan proses pendaftaran tanah wakaf” yaitu:

Tabel 2.4
Penyebab Isu

NO FAKTOR PENYEBAB

Rendahnya minat dan pengetahuan para nadzir

1 Man Perbedaan persepsi dalam menangkap Informasi tanah


wakaf
Keterbatasan jumlah tenaga Sumber Daya Manusia

2 Money Belum tersedianya dana penambahan komputer informasi

Belum tersedianya informasi digital yang memuat


3 Machine
informasi syarat dan proses tanah wakaf

4 Material Media dalam penyampaian informasi belum tersebar luas

Setelah mengetahui penyebab dari kurang pahamnya masyarakat tentang syarat


dan proses pendaftaran tanah wakaf di Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu Raya, maka
terdapat 3 gagasan pemecah isu yang penulis pilih yaitu

1. Sosialisasi syarat dan proses pendaftaran sertifikat tanah wakaf kepada


masyarakat menggunakan konten video melalui media sosial yang ada di Kantor
Pertanahan Kabupaten Kubu Raya. Sosialisasi yang dilakukan melalui media
sosial merupakan wujud dari penerapan dari nilai pembelajaran agenda ketiga
yaitu MANAJEMEN ASN dan SMART ASN yang mana kegiatan ini
merupakan suatu inovasi baru dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat
dengan cara yang sangat efesien dan tidak menyita waktu yang banyak;
2. Sosialisasi syarat dan proses pendaftaran sertifikat tanah wakaf kepada
masyarakat di Kabupaten Kubu Raya melalui media iklan. Kegiatan sosialisasi
melalui media iklan juga merupakan hasil dari penerapan pembelajaran agenda
ketiga yaitu SMART ASN yang mana merupakan suatu gagasan baru dalam

20
melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan cara memanfaatkan media
iklan yang telah tersedia;
3. Sosialisasi syarat dan proses pendaftaran sertifikat tanah wakaf kepada
masyarakat menggunakan brosur yang disediakan di Kantor Pertanahan
Kabupaten Kubu Raya. Gagasan pemecah isu ini dapat muncul dikarenakan
hasil dari pembelajaran agenda ketiga yaitu MANAJEMEN ASN dan SMART
ASN yang dapat memberikan manfaat bagi unit kerja serta masyarakat dalam
melakukan penyampaian informasi;
Dalam hal ini penulis menganalisis gagasan pemecah isu menggunakn metode
Efektifitas, Efesiensi dan Kemudahan yang merupakan salah satu alat untuk menyusun
urutan prioritas gagasan pemecah isu. Dimana caranya adalah dengan menentukan tingkat
Efektifitas, Efesiensi, dan Kemudahan dengan menentukan skala 1-5. Gagasan isu yang
memiliki skor tertinggi adalah gagasan pemecah isu yang terpilih.

Tabel 2.5
Rekap Penilaian Gagasan Pemecah Isu
Kriteria
Nilai
Efektifitas Efesiensi Kemudahan
1 Tidak Efektif Tidak Efesien Tidak Mudah
2 Kurang Efektif Kurang Efesien Kurang Mudah
3 Cukup Efektf Cukup Efesien Mudah
4 Efektif Efesien Cukup Mudah
5 Sangat Efektif Sangat Efesien Sangat Mudah

21
Tabel 2.6

Gagasan Pemecah Isu

Efekti Efesie Kemud Perin


No Gagasan Pemecah Isu Total
vitas nsi ahan gkat
Sosialisasi pendaftaran sertifikat
tanah wakaf kepada masyarakat
menggunakan konten video
1 5 5 5 15 1
melalui media sosial yang ada di
Kantor Pertanahan Kabupaten
Kubu Raya
Sosialisasi pendaftaran sertifikat
tanah wakaf kepada masyarakat
2 5 4 3 12 2
di Kabupaten Kubu Raya
melalui media iklan
Sosialisasi pendaftaran sertifikat
tanah wakaf kepada masyarakat
3 menggunakan brosur yang 2 3 5 10 3
disediakn di Kantor Pertanahan
Kabupaten Kubu Raya

Berdasarkan penentuan Gagasan Pemecah Isu, akhirnya dapat disimpulkan bahwa


yang menjadi isu utama adalah Sosialisasi pendaftaran sertifikat tanah wakaf kepada
masyarakat menggunakan konten video melalui media sosial yang ada di Kantor Pertanahan
Kabupaten Kubu Raya. Dari hasil penentuan gagasan pemecah isu tersebut maka telah
ditentukan beberapa kegiatan yang akan dilakukan demi terlaksananya gagasan pemecahan
isu yang di pilih :

1. Studi literatur terkait dengan prosedur pendaftaran tanah wakaf untuk


persiapan sosialisasi;
2. Membuat video mengenai syarat dan proses pendaftaran sertifikat tanah
wakaf;

22
3. Mengelola akun sosial media Facebook, Instagram dan Youtube dengan
menggunggah video sosialisasi syarat dan proses pendaftaran sertifikat tanah
wakaf;
4. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan selama aktualisasi.
D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu Raya

Identifikasi Isu : 1. Kurang tertibnya laporan pembuatan akta oleh PPAT


2. Kurang pahamnya masyarakat tentang syarat dan
proses pendaftaran tanah wakaf
3. Kurang tertibnya penyimpanan arsip warkah

Isu yang diangkat : Kurang pahamnya masyarakat tentang syarat dan proses
pendaftaran tanah wakaf.

Gagasan Pemecahan Isu : Sosialisasi pendaftaran sertifikat tanah wakaf melalui


media sosial di Kantor Pertanahan Kabupaten Kubu
Raya.

23
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1. Inventarisasi Akuntabel : Bertanggung Melaui kegiatan studi
peraturan terkait jawab literatur terkait dengan
prosedur Kompeten : Melaksanakan prosedur pendaftaran
pendaftaran tanah tugas dengan kualitas tanah wakaf tersedia
wakaf. terbaik resume prosedur Dalam penguatan
Adaptif : Bertindak proaktif pendaftaran sertifikat nilai organisasi
2. Mempelajari Akuntabel : Bertanggung tanah wakaf yang maka nilai yang
Studi literatur terkait peraturan Resume jawab memiliki untuk diterapkan dalam
dengan prosedur perundang- prosedur Kompeten : Melaksanakan memberi kemudahan kegiatan studi
1 pendaftaran tanah undangan terkait pendaftaran tugas dengan kualitas dalam menjalankan literatur terkait
wakaf untuk dengan prosedur sertifikat tanah terbaik proses pendaftaran prosedur
persiapan sosialisasi pendaftaran tanah wakaf. Loyal : Menjaga nama baik sertifikat tanah wakaf pendaftaran tanah
wakaf. ASN, pimpinan, instansi sehingga dapat wakaf yaitu sikap
dan negara mendukung professional dan
Adaptif : Bertindak proaktif, terwujudnya misi terpecaya
mengembangkan kreatifitas Menyelenggarakan
3. Membuat resume Akuntabel : Bertanggung Pelayanan Pertanahan
yang berisi tentang jawab dan Penataan Ruang
prosedur yang Berstandar Dunia

24
pendaftaran tanah Kompeten : Melaksanakan
wakaf. tugas dengan kualitas
terbaik
Adaptif : Bertindak proaktif,
mengembangkan kreatifitas
4. Mengajukan Akuntabel : Bertanggung
kepada atasan jawab
untuk mendapatkan Kompeten : Melaksanakan
persetujuan. tugas dengan kualitas
terbaik
Harmonis : Membangun
lingkungan kerja yang
harmonis
Kolaboratif : Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
Adaptif : Bertindak proaktif
Membuat video 1. Mengajukan usul Video Melalui kegiatan Dalam penguatan
mengenai syarat dan kepada atasan sosialisasi Akuntabel : Bertanggung membuat video nilai organisasi
2
proses pendaftaran untuk pembuatan syarat dan jawab, cermat, disiplin mengenai syarat dan maka nilai yang
sertifikat tanah wakaf video di media proses proses pendaftaran diterapkan dalam

25
sosial, seperti pendaftaran Kompeten : Melaksanakan sertifikat tanah wakaf kegiatan membuat
Facebook, sertifikat tanah tugas dengan kualitas tersedia video video mengenai
Instagram dan wakaf terbaik sosialisasi syarat dan syarat dan proses
Youtube Harmonis : Membangun proses pendaftaran pendaftaran
lingkungan kerja yang sertifikat tanah wakaf sertipikat tanah
kondusif yang berguna untuk wakaf yaitu sikap
Kolaboratif : Memberi memudahkan melayani,
kesempatan kepada berbagai masyarakat dalam professional dan
pihak untuk berkintribusi mencari informasi terpecaya
Adaptif : Bertindak proaktif tentang pendaftaran
2. Persetujuan Akuntabel : Bertanggung tanah wakaf sehingga
atasan atas jawab, cermat, disiplin dapat mendukung
usulan pembuatan Kompeten : Melaksanakan terwujudnya misi
video di tugas dengan kualitas Peningkatan kualitas
media sosial, terbaik pelayanan
seperti Facebook, Harmonis : Membangun publik dalam rangka
Instagram dan lingkungan kerja yang menyelenggarakan
Youtube kondusif pelayanan pertanahan
Loyal : Menjaga nama baik dan penataan
ASN, pimpinan, instansi ruang yang berstandar
dan negara dunia

26
Kolaboratif : Memberi
kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkintribusi
Adaptif : Bertindak proaktif
3. Membuat Video Akuntabel : Bertanggung
untuk diupload di jawab
Facebook, Kompeten : Melaksanakan
Instagram dan tugas dengan kualitas
Youtube yang terbaik
dimiliki kantor Adaptif : Bertindak proaktif,
mengembangkan kreatifitas
1. Persiapan akun Berorientas Pelayanan : Melalui kegiatan Dalam penguatan
Akun media
Mengelola akun sosial media sosial terkait Memahami dan memenuhi mengelola akun sosial nilai organisasi
sosial berisi
media Facebook, seperti Facebook, kebutuhan masyarakat media dengan maka nilai yang
video
Instagram dan Instagram dan Akuntabel : Bertanggung mengunggah video diterapkan dalam
sosialisasi
Youtube dengan Youtube jawab sosialisasi syarat dan kegiatan
3 syarat dan
mengunggah video Kompeten : Melaksanakan proses pendaftaran mengelola akun
proses
sosialisasi syarat dan tugas dengan kualitas sertifikat tanah wakaf media sosial
pendaftaran
proses pendaftaran terbaik yang berguna untuk untuk
sertifikat tanah
sertifikat tanah wakaf Adaptif : Bertindak proaktif, memudahkan mengunggah
wakaf
mengembangkan kreatifitas masyarakat dalam video sosialisasi

27
2. Mengupload Berorientas Pelayanan : mencari informasi yaitu sikap
video berisi Memahami dan memenuhi tentang pendaftaran melayani,
sosialisasi syarat kebutuhan masyarakat tanah wakaf sehingga professional dan
dan proses Akuntabel : Bertanggung dapat mendukung terpecaya
pendaftaran tanah jawab terwujudnya misi
wakaf Kompeten : Melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik
Adaptif : Bertindak proaktif,
mengembangkan kreatifitas
3. Mempromosikan Berorientas Pelayanan :
akun media sosial Memahami dan memenuhi
Kantor Pertanahan kebutuhan masyarakat
Kabupaten Kubu Akuntabel : Bertanggung
Raya kepada jawab
masyarakat luas Kompeten : Melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik
Adaptif : Bertindak proaktif,
mengembangkan kreatifitas

28
1. Menemui atasan Akuntabel : Bertanggung
langsung untuk jawab, cermat, disiplin
Melalui kegiatan
melaporkan hasil Kompeten : Melaksanakan
evaluasi selama
dari jalannya tugas dengan kualitas
aktualisasi tersedia
aktualisasi terbaik
output berupa laporan
Harmonis : Membangun
evaluasi yang memberi
lingkungan kerja yang Dalam penguatan
manfaat untuk mengkaji
kondusif nilai organisasi
kembali setiap kegiatan
Kolaboratif : Memberi maka nilai yang
Melakukan evaluasi yang telah dilakukan
kesempatan kepada berbagai diterapkan dalam
terhadap semua Laporan selama masa aktualisasi
4 pihak untuk berkintribusi evaluasi terhadap
kegiatan selama evaluasi sehingga dapat
Adaptif : Bertindak proaktif kegiatan selama
aktualisasi mendukung misi dari
2. Meminta kritik Akuntabel : Bertanggung aktualisasi yaitu
menyelenggarakan
dan saran jawab, cermat, disiplin sikap professional
penataan ruang dan
Kompeten : Melaksanakan dan terpecaya
pengelolaan pertanahan
tugas dengan kualitas
yang produktif,
terbaik
berkelanjutan dan
Harmonis : Membangun
berkeadilan.
lingkungan kerja yang
kondusif dan menghargai
pendapat serta perbedaan

29
Loyal : Menjaga nama baik
ASN, pimpinan, instansi
dan negara
Kolaboratif : Memberi
kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkintribusi
Adaptif : Bertindak proaktif
3. Menyusun Akuntabel : Bertanggung
laporan hasil dari jawab
kegiatan aktualisasi Kompeten : Melaksanakan
yang telah tugas dengan kualitas
dilakukan terbaik
Loyal : Menjaga nama baik
ASN, pimpinan, instansi
dan negara
Adaptif : Bertindak proaktif,
mengembangkan kreatifitas

30
Tabel 2.8
Rekapitulasi Nilai-Nilai BerAKHLAK

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Berorientasi Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif
Layanan
1. Inventarisasi peraturan 1 1 1
terkait prosedur pendaftaran
tanah wakaf.
Studi literatur
terkait 2. Mempelajari peraturan 1 1 1 1
dengan perundang-undangan terkait
prosedur dengan prosedur
1
pendaftaran pendaftaran tanah wakaf.
tanah
wakaf untuk 3. Membuat resume yang 1 1 1
persiapan berisi tentang prosedur
sosialisasi pendaftaran tanah wakaf.
4. Mengajukan kepada 1 1 1 1 1
atasan untuk mendapatkan
persetujuan.
Membuat 1. Mengajukan usul kepada 1 1 1 1 1
video atasan untuk pembuatan
2 mengenai video di media sosial,
syarat dan seperti Facebook, Instagram
proses dan Youtube

31
pendaftaran 2. Persetujuan atasan atas 1 1 1 1 1 1
sertifikat tanah
usulan pembuatan video di
wakaf
media sosial, seperti
Facebook, Instagram dan
Youtube
3. Membuat Video untuk 1 1 1
diupload di Facebook,
Instagram dan Youtube
yang dimiliki kantor
Mengelola 1. Persiapan akun media 1 1 1 1
akun sosial sosial terkait seperti
media Facebook, Instagram dan
Facebook, Youtube
Instagram dan 2. Mengupload video berisi 1 1 1 1
Youtube sosialisasi syarat dan proses
dengan pendaftaran tanah wakaf
3 menggunggah
video 1 1 1 1
sosialisasi 3. Mempromosikan akun
syarat dan media sosial Kantor
proses Pertanahan Kabupaten Kubu
pendaftaran Raya kepada masyarakat
sertifikat tanah luas
wakaf
Melakukan 1. Menemui atasan langsung 1 1 1 1 1
evaluasi untuk melaporkan hasil dari
4 terhadap jalannya aktualisasi
semua 1 1 1 1 1 1
2. Meminta kritik dan saran
kegiatan

32
selama 3. Menyusun laporan hasil 1 1 1 1
aktualisasi dari kegiatan aktualisasi
yang telah dilakukan
Total 3 13 13 5 4 13 5

33
E. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Tabel 2.9
Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Jadwal Aktualisasi per Minggu


N
Kegiatan Tahapan Kegiatan Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-4
o
Bulan Agustus Bulan September
29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Melapor kepada
Pejabat atasan
langsung di Kantor
Pertanahan Kabupaten
Kubu Raya
Persiapan
1 Konsultasi dan
Aktualisasi
meminta arahan
kepada Pejabat atasan
langsung mengenai
kegiatan aktualisasi
dan habituasi

34
Melakukan perbaikan
rancangan sesuai
arahan atasan
Inventarisasi peraturan
terkait prosedur
pendaftaran tanah
wakaf
Mempelajar Mempelajari peraturan
i peraturan perundang-undangan
terkait terkait
dengan dengan prosedur
prosedur pendaftaran tanah
2
pendaftaran wakaf
tanah wakaf Membuat resume
untuk yang berisi tentang
persiapan prosedur pendaftaran
sosialisasi tanah wakaf
Mengajukan kepada
atasan untuk
mendapatkan
persetujuan

35
Mengajukan usul
kepada atasan untuk
pembuatan video di
media sosial, seperti
Facebook, Instagram
Membuat dan Youtube
video Persetujuan atasan
mengenai atas
syarat dan usulan pembuatan
3
proses video di
pendaftaran media sosial, seperti
sertifikat Facebook, Instagram
tanah wakaf dan Youtube
Membuat Video untuk
diupload di Facebook,
Instagram dan
Youtube yang dimiliki
kantor
Mengelola Persiapan akun media
4
akun sosial sosial terkait seperti

36
media Facebook, Instagram
Facebook, dan Youtube
Instagram Mengupload video
dan berisi sosialisasi
Youtube syarat dan proses
dengan pendaftaran tanah
menggungg wakaf
ah video Mempromosikan akun
sosialisasi media sosial Kantor
syarat dan Pertanahan Kabupaten
proses Kubu Raya kepada
pendaftaran masyarakat luas
sertifikat
tanah wakaf
5 Menemui atasan
langsung untuk
melaporkan hasil dari
Evaluasi
jalannya aktualisasi
Meminta kritik dan
saran

37
Menyusun laporan
hasil dari kegiatan
aktualisasi yang telah
dilakukan

38
39

Anda mungkin juga menyukai