DISUSUN OLEH :
ROBERTUS WILLY GONZAGA, S.E
199604102020121014
32
iv
A. Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya .............. 16
1. Identifikasi Isu Aktual ........................................................................................ 16
2. Penetapan Isu Aktual ........................................................................................ 17
3. Penetapan Judul dan Rancangan Aktualisasi ................................................... 19
B. Rancangan Aktualisasi Kegiatan ................................................................... 20
C. Jadwal Konsultasi Dengan Coach ..................................................................32
D. Jadwal Konsultasi Dengan Mentor .................................................................33
E. Jadwal Implementasi Kegiatan ...................................................................... 34
BAB V KESIMPULAN .................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 37
v
DAFTAR TABEL
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang senantiasa memberikan
rahmat-NYA, sehingga saya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi
dan Habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan judul
“Terstrukturnya Informasi Alur Tahapan Keuangan Dengan Metode
Flowchart Pada Kantor Kecamatan Silat Hilir”.
Penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini disusun sebagai
salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan LXXIX Gelombang ke II Tahun 2021 sebagai bentuk
pemahaman konseptual dan internalisasi nilai-nilai dasar PNS yang akan
diterapkan di Kantor Kecamatan Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu.
Dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi nilai-nilai PNS ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Fransiskus Diaan, S.H selaku Bupati Kapuas Hulu.
2. Bapak Drs. Alfian, MM selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Kalimantan Barat
3. Bapak H. Sarbani, S.E., M.A.P Selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.
4. Bapak M. Munajib, S.Sos selaku Camat Kecamatan Silat Hilir.
5. Ibu Dr. Ersa Tri Fitriasari. ST. M.Si selaku coach yang telah memberikan
arahan, bimbingan, dan motivasi sehingga penyusunan Rancangan
Aktualisasi ini dapat terselesaikan.
6. Ibu Dayang Erna Afriyani, S.E Kepala SUB Bagian Program dan Keuangan
Kabupaten Kapuas Hulu, selaku mentor yang telah memberikan arahan,
bimbingan, dan motivasi sehingga penyusunan Rancangan Aktualisasi ini
dapat terselesaikan.
7. Pegawai dan Staf di Kantor Kecamatan Silat Hilir yang selalu memberikan
Dukungan.
8. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXIX Kabupaten
Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat 2021 yang turut menyukseskan
semua rangkaian kegiatan ini.
viii
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kantor Kecamatan Silat Hilir merupakan salah satu kecamatan yang berada
di Kabupaten Kapuas Hulu. Memiliki visi Terwujudnya Pemerintahan Yang
Profesional, Responsif dan Akuntabel. Untuk mendukung tercapainya visi maka
dari itu harus didukung oleh ASN yang profesional responsif dan akuntabel sesuai
dengan nilai-nilai dasar ASN yang tertuang diadalam UU Nomor 5 Tahun 2014.
Dalam mewujudkan pemerintahan yang profesional maka harus didukung
oleh pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel. Keuangan daerah merupakan
elemen terpenting dalam perwujudan capaian keberhasilan penyerapan anggaran
negara atau APBN.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah maka daerah memiliki kewenangan yaitu
perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, serta
pertanggungjawaban keuangan daerah. Tujuan dari diterbitkan peraturan
Pemerintah ini yaitu agar tercapainya pengelolaan keuangan daerah yang efektif,
efisien, dan transparan. Pemerintah Daerah diharapkan mampu mengadaptasikan
Peraturan Pemerintah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan instansi dengan
tetap mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah daerah
harus menanamkan nilai-nilai akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah.
Pada keuangan daerah sistem akuntansi yang digunakan yaitu akuntansi
sektor publik. Selain itu, akuntansi sektor publik juga bertujuan untuk pelaporan
aktivitas terhadap publik atas operasional pemerintah maupun digunakannya dana
atau anggaran publik. Untuk mengelola keuangan daerah diperlukan Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang profesional agar terwujudnya pemerintahan yang baik atau
good government.
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Ada
banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang melaksanakan
tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga yang melaksanakan tugasnya
sebagai jabatan struktural, salah satunya yaitu jabatan Penyusun Program
Anggaran dan Pelaporan di Kantor Kecamatan Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu.
1
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman di Kantor Kecamatan Silat Hilir
khususnya di KASUBBAG Keuangan, pada saat menyusun laporan keuangan
serta melaporkan dokumen keuangan, baik itu penginputan ke sistem keuangan
maupun pelaporan ke Kabupaten sering terkendala hal ini dikarenakan belum
terstruktur dengan baik tahapan-tahapan alur keuangan dan tahapan-tahapan
proses penginputan ke sistem keuangan. Belum terstrukturnya proses tahapan-
tahapan ini menyebabkan tidak efektif dan efisiennya proses penyusunan anggaran
dan pelaporan. Diharapkan dengan terstrukturnya proses penyusunan anggaran
dan pelaporan yang efektif dan efisien dapat mewujudkan keberhasilan
pelaksanaan reformasi birokrasi. Serta mewujudkan pemerintahan yang akuntabel
sesuai dengan visi Kantor Pemerintahan Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas
Hulu.
Oleh sebab itu untuk mengatasi permasalahan ini saya selaku penulis akan
menyusun tahapan-tahapan alur keuangan ini dengan metode flowchart.
Diharapakan dengan tersedianya bagan/flowchart alur-alur tahapan keuangan
akan mengefektifkan dan mengefisiensikan penyusunan laporan keuangan.
Belum adanya bagan ini menimbulkan biasnya informasi sehingga pada saat
melaksanakan penyusunan dokumen laporan keuangan tidak dapat selesai tepat
waktu yang diharapkan. Oleh karena itu Peran Nilai-nilai ASN berdasarkan UU
Nomor 5 Tahun 2014 yaitu mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi (LAN) No. 12 Tahun
2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, untuk dapat
membentuk sosok PNS yang memiliki jiwa professionalisme, perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan. Diklat terintegrasi untuk PNS sekarang ini
dinamakan dengan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS. Latsar CPNS tersebut akan
menciptakan ASN yang mempunyai nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi yang kemudian dikenal dengan
sebutan ANEKA.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penulis sebagai peserta
Latsar CPNS merancang kegiatan aktualisasi yang berjudul “TERSTRUKTURNYA
INFORMASI ALUR TAHAPAN KEUANGAN DENGAN METODE FLOWCHART
PADA KANTOR KECAMATAN SILAT HILIR”
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Peserta pelatihan latsar Golongan III Angkatan LXXIX Gelombang
ke II diharapkan mampu mengimplementasikan rancangan aktualisasi dengan
menerapkan nilai-nilai profesi Pegawai Negeri Sipil dalam nilai-nilai Dasar ASN
agenda II yaitu ANEKA dan Agenda III yaitu pelayanan publik, WOG dan
manajemen ASN Sehinga terwujudnya pelayanan dan penyelenggaraan
pemerintahan yang profesional, transparan efektif dan efisien.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus peserta pelatihan latihan dasar golongan III angkatan LXXIX
gelombang ke II dalam penyusunan rancangan aktualiasi yaitu:
a. Tersedianya Informasi Alur Tahapan Keuangan secara terstruktur.
b. Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Daerah yang akuntabel.
c. Terwujudnya Pemerintahan yang Profesional, Responsif dan Akuntabel
sesuai dengan visi Instansi.
d. Mewujudkan nilai-nilai akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dalam
jabatannya.
e. Menjunjung tinggi etika publik dalam pekerjaan dan pelayanan publik.
3
abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada umumnya.
c. ASN/PNS dapat merubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih
professional, beretika, akuntabel dan berintegritas tinggi.
4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
5
Tabel 2.2
Data Pegawai di Kantor Kecamatan Silat Hilir
6
NIP.196511182014071001 Tk.1
15. WAN ABANG AR Juru Tk.1 Staf Umum
NIP. 196408142006041006
16. MULYADI, S.Kom.I Honorer Operator E-KTP
NIP.-
17. JAYA SAPUTRA Honorer Operator SIAK
NIP.-
18. AB.FIRMAN WAHYUDI,S.E Honorer Pengelola Data
NIP.-
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah pegawai yang ada di Kantor
Kecamatan Silat Hilir terdiri dari Camat, Sekretaris Camat, 2 Kasi, 2 Kasubbag, 8
Staff, 1 CPNS dan 3 tenaga honorer.
7
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
2. Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan
Melaksanakan sebagian tugas Sub Bagian Program Anggaran dan Keuangan
dalam penerimaan, pengumpulan, pengklasifikasian, dan penelaahan data
obyek kerja, sesuai dengan standar operasional prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk tertib laporan Kecamatan.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi kecamatan adalah sebuah susunan komponen-komponen
dalam organisasi kecamatan dan struktur tersebut yang menunjukkan
pembagian kerja dan juga peranan ataupun kegiatan-kegiatan yang tidak
sama itu di koordinasikan.
Struktur organisasi yang baik juga harus mempunyai tujuan bersama.
Organisasi kecamatan mempunyai visi dan misi yang sama untuk bisa
mencapai tujuan tersebut. Dengan cara inilah, bisa melibatkan beberapa
anggota ke dalam organisasi. Mereka menyatukan kepentingan juga tujuan
yang awalnya berbeda-beda menjadi satu sebagai tujuan bersama dari
organisasi tersebut. Adapun struktur organisasi di Kantor Kecamatan Silat Hilir
dapat dilihat pada gambar 2.3.
8
Gambar 2.3
Struktur Organisasi Pemerintah Kecamatan Silat Hilir
CAMAT
KELOMPOK
SEKRETARIS CAMAT
JABATAN FUNGSIONAL
KASUBBAG KASUBBAG
PROGRAM DAN KEUANGAN UMUM DAN APARATUR
BENDAHARA PENGADMINISTRASIAN
PENGELUARAN UMUM
PENGELOLA
PENYUSUN LAPORAN PEMANFAATAN
KEUANGAN BARANG MILIK DAERAH
OPERATOR
E-KTP PENGELOLA DATA
STAF POLISI
PAMONG PRAJA
OPERATOR SIAK
STAF UMUM
9
B. NILAI-NILAI ORGANISASI
Dalam melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat, Kantor Kecamatan Silat
Hilir Kabupaten Kapuas Hulu memiliki Motto Pelayanan yaitu melayani dengan
“PRAKTIS”, yaitu antara lain:
1. Profesional
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat ASN harus memiliki
pengetahuan dan ketrampilan mumpuni.
2. Responsif
Secara sigap memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat.
3. Akuntabel
Dalam pelayanan publik selalu mengutamakan kepuasan masyarakat.
4. Ketelitian
Kecermatan dan kesaksamaan ASN dalam melayani masyarakat.
5. Toleransi
ASN selalu mengedepankan sikap saling menghormati dan menghargai
perbedaan.
6. Ikhlas
Mengedepan sikap perbuatan tanpa mengharapkan imbalan dan pujian dari
orang lain.
7. Santun
Selalu mengunakan bahasa yang sopan dan tingkah laku yang baik dalam
melayani masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini adalah Terstrukturnya
Informasi Alur Tahapan Keuangan Dengan Metode Flowchart Pada Kantor
Kecamatan Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu dengan rencana kegiatan sebagai
berikut:
1. Melakukan koordinasi dengan KASUBBAG Keuangan
2. Mendata Bahan Keuangan yang diperlukan
3. Mengidentifikasi SOP Keuangan
4. Menginput Tahapan SOP Keuangan ke Flowchart
5. Mencetak Flowchart hasil input
10
BAB III KONSEP DASAR ASN
1. Akuntabilitas
Menurut UNDP/United Nations Development Program (1990), akuntabilitas
adalah evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan/kinerja organisasi untuk
dapat dipertanggungjawabkan serta sebagai umpan balik bagi pimpinan organisasi
untuk dapat lebih meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang.
Menurut Sujarweni (2015), akuntabilitas adalah bentuk keharusan seorang
(pimpinan/pejabat/pelaksana) untuk menjamin bahwa tugas dan kewajiban yang
diembannya sudah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi dan
akuntabilitas stakeholder.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan suatu sikap cinta akan tanah air, cinta akan
bangsanya serta sikap rela berkorban terhadap negaranya. Makna nasionalisme
secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-
cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya
maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.
11
Menurut Otto Bauer didalam LAN RI (2018), Nasionalisme adalah suatu
persatuan perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.
Sebenarnya menurut pendapat Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental
timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme
adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa
dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation
dalam arti politik, yaitu negara nasional
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
nasionalisme merupakan sebuah pemahaman, sikap, ataupun suatu tindakan rela
berkorban secara sadar dengan penuh rasa cinta terhadap negara dan bangsanya
sendiri.
3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz dalam LAN RI (2015) mendefinisikan etika sebagai "the
diciplined eating with what is good and bad and with moralduty and obligation".
Konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral. Dalam kaitannya dengan
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi standar/ norma yang menentukan baik
dan buruk, benar dan salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Menurut Kumorotomo (2015) etika Publik adalah pencerminan tentang norma
yang menentukan benar atau salah, baik atau buruk perilaku, tindakan dan
keputusan dalam merumuskan kebijakan publik dengan tujuan menjalankan
tanggung jawab sebagai pelayan publik.
Haryatmoko (2016) menjelaskan menurut definisinya etika publik adalah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Berdasarkan penjelasan di atas etika publik menekankan pada standar untuk
menentukan suatu tindakan baik atau buruk di dalam ranah pelayanan publik.
Dalam kaitannya denga isu yang ditemukan di Kantor Kecamatan Silat Hilir, bahwa
pegawai harus berintegritas tinggi untuk mewujudkan visi dan misi instansi.
4. Komitmen Mutu
Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010 : 8) mendefinisikan efektivitas
12
sebagai berikut: “ Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba
dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang
dihargai oleh pelanggan.” Pada era global dengan tingkat persaingan yang semakin
tinggi, kinerja organisasi lebih diarahkan pada terciptanya kepuasan pelanggan.
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda
atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh
lembaga lain sebagai pesaing (competitors).
5. Anti Korupsi
Korupsi merupakan bagian dari kejahatan luar biasa atau extra ordinary crime,
dimana akibatnya berdampak terhadap berbagai sektor serta aspek kehidupan
bermasyarakat. Perbuatan korupsi yaitu seperti penggelapan uang, penerimaan
uang sogok dan sebagainya. Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan
kerugian keuangan negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang
tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka panjang.
Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan
selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu
ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi.
Pengertian Korupsi Menurut Agus Mulya Karsona (2011) adalah perbuatan
yang sangat busuk, jahat dan merusak yang dapat berupa perbuatan yang tidak
bermoral, bersifat busuk dan kondisinya, menyangkut kedudukan suatu instansi
atau aparatur pemerintah, penyalahgunaan kekuasaan dalam suatu kedudukan
karena suatu pemberian, menyangkut ekonomi dan faktor politik serta penempatan
keluarga atau kelas menjadi kedewasaan di bawah kekuasaan sebuah jabatan.
13
Pegawai ASN yang memiliki jiwa akuntabel dan memiliki jiwa professional serta
mengedepankan semangat Nasionalisme yang tinggi. Manajemen ASN bertujuan
membangun apparat sipil negara yang memiliki integritas, professional dan netral
serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN), serta mampu menyelenggarakan pelayanan public yang
berkualitas bagi masyarakat (Fatimah & Irawati: 2016).
Sedangkan (Prasodjo & Rudita: 2014).menyebutkan bahwa Manajemen ASN
mencakup tahapan perencanaan, perekrutan, pengembangan karier,
penghargaan, dan pemberhentian / pensiun
Dari pernyataan tersebut, maka dapat diketahui bahwa Manajemen ASN
merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN menekankan
pengaturan profesi pegawai agar selalu unggul selaras dengan perkembangan
jaman. Kaitannya dengan isu yang ada di lapangan, yaitu profesionalisme dan
keterpaduan. Disini maksudnya bahwa dari perangkat yang digunakan harus ada
keterpaduan, antara media, bahan dan materi ajar.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan umum atau pelayanan publik menurut Sadu Wasistiono (2001: 51-
52) adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama
pemerintah atau pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran
guna memenuhi kebutuhan dan/atau kepentingan masyarakat. Pelayanan Publik
menurut Lembaga Administrasi Negara (2018) adalah segala bentuk pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
3. Whole Of Government
Menurut Lilin Budiati (2017) WoG didefinisikan sebagai “Suatu model
pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi
wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik
atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi
menyangkut perubahan perilaku. Karakteristik pendektan WoG dapat dirumuskan
14
dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan
mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan
menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun dalam model NPM,
bentuk pendekatannya bisa dilakukan dalam pelembagaan formal atau pendekatan
informal. Dalam hal in WoG menjadi penting, karena diperlukan sebuah upaya
untuk memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai
tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai yang berorientasi sektor harus dicairkan
dan dibangun dalam fondasi kebangsaan yang lebih mendasar, yang mendorong
adanya semangat persatuan dan kesatuan.
15
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
16
2. Penetapan Isu Aktual
a. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi
dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
b. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya,
standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari
penyebab dan pemecahannya.
c. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak.
d. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab.
Tabel. 4.1
Analisis Penilaian Kualitas ISU melalui Metode APKL
17
masalahnya yaitu “Belum terstrukturnya Informasi Alur Tahapan Keuangan Pada
Kantor Kecamatan Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu”.
18
3= Sedang;
4= Tinggi;
5= Sangat Tinggi.
19
B. Rancangan Aktualisasi Kegiatan
Tabel 4.3
Rancangan Aktualisasi Kegiatan
a. Belum terstrukturnya Informasi Alur Tahapan Keuangan Pada Kantor Kecamatan Silat
Hilir
Identifikasi Isu :
b. Pengarsipan Dokumen Keuangan belum tertata dengan baik
c. Tupoksi Jabatan tidak terjabar dan teridentifikasi
Isu yang Diangkat : Belum tersusunnya Langkah-langkah alur tahapan keuangan sesuai SOP
Terstrukturnya Informasi Alur Tahapan Keuangan Dengan Metode Flowchart Pada Kantor
Gagasan Pemecahan Isu :
Kecamatan Silat Hilir
Kontribusi
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata terhadap Visi, Misi Penguatan Nilai-nilai
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan dan Tujuan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Membuat janji Tersedianya Agenda II Dengan Dengan Melakukan
koordinasi dengan
hasil Dengan membuat janji menerapkan nilai- telaah SOP tentang
dengan KASSUBAG
KASUBBAG Keuangan penelaahan dengan KASUBBAG nilai dasar PNS Tahapan Keuangan
Keuangan
SOP Keuangan Keuangan saya telah dalam menelaah maka saya telah
20
2. Menemui memenuhi nilai: SOP tentang memberikan
KASUBBAG
Akuntabilitas: Tanggung Tahapan Alur penguatan nilai nilai
Keuangan
Jawab Keuangan maka organisasi yang
3. Menjelaska
saya sudah Profesional yaitu
n Maksud
dan Tujuan Dengan menemui memberikan melakukan pekerjaan
KASUBBAG Keuangan saya kontribusi terhadap: sesuai target yang
4. Mengkoordi
nasikan telah memenuhi nilai: Visi organisasi yaitu telah ditetapkan dan
Dengan
Nasionalisme: Kerja Sama Terwujudnya bersifat efisien.
KASUBBAG
Keuangan Pemerintahan Yang
Akuntabel. Dan
5. Mendengar Dengan menjelaskan maksud
kan Misi Organisasi
dan tujuan saya telah
Penjelasan
yakni
KASUBBAG memenuhi nilai:
Keuangan Meningkatkan
Etika Publik: Sopan
Profesional,
6. Mencatat
Penjelasan Kinerja Aparatur
Dengan melakukan
KASUBBAG
dan
Keuangan koordinasi dengan
Penyelenggaraan
KASUBBAG Keuangan saya
Pelayanan Publik.
7. Meminta telah memenuhi nilai:
Persetujuan
Komitmen Mutu:
Hasil
Resume Berorientasi Mutu
dari
Konsultasi
21
Dengan mendengarkan
penjelasan KASUBBAG
Keuangan saya telah
menerapkan nilai:
Nasionalisme:
Menghormati Keputusan
Dengan melakukan
pencatatan penjelasan
KASUBBAG Keuangan saya
telah memenuhi nilai:
Anti Korupsi: Kerja Keras
Agenda III
Dengan membuat janji
dengan KASSUBAG
Keuangan saya telah
menerapkan nilai:
22
Manajemen ASN :
Profesionalitas
Dengan Menemui
KASUBBAG Keuangan saya
telah menerapkan nilai:
Whole Of Government:
Komunikasi
Dengan menjelaskan
maksud dan tujuan saya
telah menerapkan nilai:
Pelayan Publik: Transparan
2. Mendata Bahan 1. Meminta data Tersedianya Agenda II Dengan Dengan tersedianya
Keuangan yang keuangan Bahan Dengan meminta data menerapkan nilai- Bahan Keuangan
kepada
di perlukan Keuangan keuangan kepada nilai dasar PNS sebagai panduan
KASUBBAG
KASUBBAG maka saya telah dalam untuk pembuatan
2. Menyiapkan memenuhi nilai: mengidentifikasi Flowchart saya telah
bahan keuangan
Akuntabilitas: Kejelasan Bahan Keuangan memberikan nilai
yang diperlukan
Target saya telah organisasi yang
memberikan responsif yaitu harus
Dengan Menyiapkan bahan kontribusi terhadap: sesuai dengan
23
3. Mengidentifikasi keuangan yang diperlukan Visi organisasi kebutuhan dan
bahan keuangan maka saya telah memenuhi yaitu Akuntabel, keinginan rakyat, serta
yang diperlukan
nilai: dan Misi tanggap dalam
4. Menyusun bahan Nasionalisme: Kerja Sama Organisasi yakni mengatasi
keuangan yang Meningkatkan permasalahan di
diperlukan
Dengan mengidentifikasi Profesional, daerah.
5. Mencatat bahan bahan keuangan yang Kinerja Aparatur
keuangan yang diperlukan maka saya telah dan
diperlukan
memenuhi nilai yaitu Penyelenggaraan
Etika Publik: Cermat Pelayanan Publik.
24
Anti Korupsi: Kerja Keras
Agenda III
Dengan meminta data
keuangan kepada
KASUBBAG saya telah
menerapkan nilai:
Whole Of Government:
Komunikasi
Dengan Mengidentifikasi
bahan keuangan yang
diperlukan saya telah
menerapkan nilai:
Pelayan Publik: Akuntabel
25
3.Menelusur alur Akuntabilitas: Transparan Alur Tahapan menguatkan nilai
dan tahapan Keuangan saya oranisasi yang
keuangan Dengan menelaah SOP telah memberikan Akuntabel yaitu
Keuangan maka saya telah kontribusi terhadap: tercapainya target
4.Mengelompokan
menerapkan nilai: Visi organisasi yaitu dengan sikap
alur keuangan
Nasionalisme: Tanggung Terwujudnya tanggung jawab.
sesuai jenis
Jawab Pemerintahan
Yang Akuntabel.
5.Mencatat alur
Dengan menelusur alur dan Dan Misi
dan tahapan
tahapan keuangan saya telah Organisasi yakni
keuangan
menerapkan nilai mempermudah
Etika Publik: Cermat urusan publik.
26
Dengan mencatat alur dan
tahapan keuangan saya telah
menerapkan nilai
Anti Korupsi: Tanggung
Jawab
Agenda III
Dengan menyiapkan SOP
Keuangan saya telah
menerapkan nilai:
Manajemen ASN :
Akuntabilitas
27
4. Pembuatan dan 1.Menentukan Terlaksananya Agenda II Dengan Dengan melaksanakan
Penginputan Model Flowchart
penginputan Dengan menentukan model melaksanakan pembuatan dan
Tahapan SOP yang sesuai
Keuangan ke dan pembuatan flowchart saya telah pembuatan dan penginputan Softfile
Flowchart 2.Melakukan
Softfile memenuhi nilai-nilai ASN penginputan Softfile Flowchart saya telah
Pembuatan
Flowchart Flowchart yaitu: Flowchart saya Memberikan
Akuntabilitas: Kejelasan telah memberikan penguatan nilai
3.Menginput
tahapan alur Target kontribusi terhadap organisasi yaitu
keuangan ke
Visi organisasi Profesional sehingga
Flowchart
Dengan melakukan yaitu Terwujudnya tujuan dapat tercapai
4.Mendefinisikan
pembuatan flowchart maka Pemerintahan dengan efektif.
dan
menguraikan saya telah menerapkan nilai: yang Akuntabel.
langkah-langkah
Nasionalisme: Kerja Keras Dan Misi
5.Mendesain Organisasi yakni
Flowchart hasil
Dengan menginput tahapan Mempermudah
inputan
alur keuangan ke Flowchart Urusan Publik.
saya telah memenuhi nilai:
Etika Publik: Cermat
28
Berorientasi Mutu
Dengan mendesain
Flowchart hasil inputan maka
saya telah memenuhi nilai:
Anti Korupsi: Kerja Keras
Agenda III
Dengan menentukan Model
Flowchart yang sesuai.
saya telah menerapkan nilai:
Manajemen ASN :
Profesionalitas
Dengan melakukan
Pembuatan Flowchart saya
telah menerapkan nilai:
Whole Of Government:
Kepentingan Bersama
29
5. Mencetak 1. Membuka File Tersedianya Agenda II Dengan tersedianya Dengan tersedianya
Flowchart Hasil
Flowchart hasil Informasi Alur Dengan Membuka File informasi Alur informasi Alur
Olahan
Flowchart Hasil Olahan maka
input Tahapan Tahapan Keuangan Tahapan Keuangan
saya sudah menerapkan
2. Memeriksa File
Keuangan nilai: Akuntabilitas: (Hardfile Flowchart (Hardfile Flowchart
Flowchart hasil
Kejelasan Target
olahan (Hardfile Keuangan) saya Keuangan) saya telah
Flowchart Dengan Memeriksa File telah memberikan meningkatkan nilai
3. Mengelompokan
Flowchart hasil olahan maka
File Flowchart Keuangan) kontribusi terhadap organisasi yaitu
saya telah menerapkan nilai:
berdasarkan
sehingga Nasionalisme: Tanggung Visi organisasi Akuntabel. Sehingga
jenisnya
Jawab
memudahkan yaitu Terwujudnya memudahkan dalam
4. Melakukan
dalam Dengan Mengelompokan File Pemerintahan penyusunan laporan
Pencetakan
Flowchart berdasarkan
Flowchart penyusunan Yang Akuntabel. keuangan.
jenisnya maka saya telah
laporan menerapkan nilai: Etika Dan Misi
5. Melakukan
Publik: Cermat
Penempelan keuangan Organisasi yakni
Flowchart
Mempersingkat
Dengan melakukan
waktu
pencetakan Flowchart saya
Pelaksanaan
sudah menerapkan nilai:
Urusan Publik.
Komitmen Mutu:
Beroritentasi Mutu
Dengan melakukan
penempelan Flowchart saya
30
telah memenuhi nilai:
Anti Korupsi: Tanggung
Jawab
Agenda III
Dengan melakukan
Pencetakan Flowchart saya
telah menerapkan nilai:
Whole Of Government:
Kepentingan Bersama
Dengan melakukan
Penempelan Flowchart saya
telah menerapkan nilai:
Pelayan Publik: Akuntabel
31
32
33
E. Jadwal Implementasi Kegiatan
Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel
4.4 dibawah ini.
Tabel 4.6 Jadwal Implementasi Kegiatan
Nama Peserta : ROBERTUS WILLY GONZAGA, S.E
Unit Kerja : KANTOR KECAMATAN SILAT HILIR
Tempat Aktualisasi : KANTOR KECAMATAN SILAT HILIR
No Kegiatan Waktu Output
1 Melakukan koordinasi dengan 26 April 2021 Tersedianya
KASUBBAG Keuangan hasil penelaahan
SOP Keuangan
2 Mendata Bahan Keuangan 27-30 April 2021 Tersedianya
yang di perlukan Bahan Keuangan
3 Mengidentifikasi SOP 03-05 Mei 2021 Didapatkan data
Keuangan Alur Tahapan
Keuangan
4 Pembuatan dan Penginputan 06-11 Mei 2021 Terlaksananya
Tahapan SOP Keuangan ke penginputan dan
Flowchart pembuatan
Softfile Flowchart
5 Mencetak Flowchart hasil 19-21 Mei 2021 Tersedianya
input Informasi Alur
Tahapan
Keuangan
(Hardfile
Flowchart
Keuangan)
34
Tabel 4.6 Jadwal Implementasi Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan April Mei Juni
2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Melakukan koordinasi
dengan KASUBBAG
Keuangan
2 Mendata Bahan
Keuangan yang di
perlukan
3 Mengidentifikasi SOP
Keuangan
4 Pembuatan dan
Penginputan Tahapan
SOP Keuangan ke
Flowchart
5 Mencetak Flowchart
hasil input
35
BAB V KESIMPULAN
36
DAFTAR PUSTAKA
Budiati, Lilin (2017). Whole of Government (WoG) Pada Sektor Publik. Bahan Ajar:
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Daft, Richard L. 2012, Era Baru Manajemen, Terjemahan Tita Maria Kanita, Edisi
ke 9, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Karsona, Agus Mulya, 2011, Pengertian Korupsi dalam Pendidikan Anti Korupsi
untuk Perguruan Tinggi, dalam Nanang T. Puspito, Marcella Elwina S., Indah
Sri Utari, Yusuf Kurniadi, Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi,
Jakarta: Kemendikbud.
Kohn, Hans. 1955. Nasionalisme: arti dan sejarah. Terjemahan oleh Sumantri
Mertodipuro. 1984. Jakarta: Erlangga.
Kumorotomo, wahyudi (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik.
jakarta: Lembaga Administrasi Negara. hlm. 11. ISBN 9786027594142.
37
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana
Korupsi
38