Data geospasial nasional yang didefinisikan dalam Informasi Geospasial Dasar (IGD) dan
Informasi Geospasial Tematik (IGT) berperan signifikan pada pengambilan kebijakan strategis
berkelanjutan yang disiapkan untuk mendukung RPJMN 2020-2024 yang mampu
mensukseskan prioritas pembangunan nasional sesuai cita-cita dan janji presiden. Beberapa
isu strategis terkait penyelenggaraan IG di antaranya adalah implementasi kebijakan Satu
Data, Geostatistik, dan Sustainable Development Goal's (SDG's) dalam rangka mewujudkan
masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan
pembangunan di berbagai bidang.
Norma Standar Pedoman dan Kriteria Pemetaan Dasar (NSPK) ini disusun dalam rangka
percepatan Pendaftaran Tanah di Indonesia sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 tahun
2018 tentang Percepatan PTSL dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional nomor 1 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap.
Penyediaan data dasar merupakan amanat Menteri ATR/Kepala BPN dalam Peraturan
Menteri aTr/KPB nomor 6 tahun 2018 tentang percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap dalam rangka menyediakan peta kerja untuk kegiatan tersebut.
Semoga dengan adanya NSPK ini kegiatan pengukuran dan pemetaan dasar dapat secara
penuh mendukung pelaksanaan PTSL di daerah sesuai dengan program strategis
Kementerian ATR/BPN dan tujuan nasional dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
4
BAB 1. UMUM
5
Indonesia. Dengan kemajuan teknologi informasi komunikasi mulai dari akses internet,
akses data mobile serta kemajuan teknologi komputasi maka SIG yang dikelola harus
dilengkapi dengan fitur aplikasi yang mendukung web application dan mobile application.
1.2. Maksud
Maksud dari dokumen ini adalah tersedianya layanan peta dasar pertanahan dalam
jaringan dengan menerapkan sistem informasi geografis berbasis teknologi informasi
dan komunikasi.
1.3. Tujuan
Tersedianya Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria yang dapat digunakan
dalam pengelolaan dan pemanfaatan peta dasar pertanahan dalam jaringan;
Termanfaatkannya peta dasar pertanahan dalam jaringan guna mendukung
pelayanan pertanahan dan penataan ruang nasional.
2.2. Definisi
1. Informasi Geospasial Dasar (IGD) adalah IG yang berisi tentang objek yang
dapat dilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan fisik di muka bumi dan
yang tidak berubah dalam waktu yang relatif lama;
2. Informasi Geospasial Tematik (IGT) adalah IG yang menggambarkan satu atau
lebih tema tertentu yang dibuat mengacu pada IGD;
3. Basis data spasial adalah database yang dioptimalkan untuk menyimpan dan
permintaan data yang terkait dengan objek dalam ruang, termasuk poin, dan baris
polygon;
4. Citra tegak satelit adalah citra satelit optis yang memiliki karakteristik sama
seperti peta;
5. Daring adalah singkatan dari “dalam jaringan” yang merupakan padanan bahasa
Indonesia untuk pengertian online, dimana suatu perangkat atau unit fungsional
dalam kondisi terhubung dengan internet;
6. Informasi geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat
digunakan sebagai alat bantuk dalam perumusan kebijakan, pengambilan
7
keputusan, dan atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang
kebumian;
7. Infrastruktur data spasial adalah satu kumpulan berbasis teknologi, kebijakan,
dan kerangka institusional yang relevan dalam memfasilitasi keberadaan dan
akses terhadap data spasial;
8. Layanan web (webservice) adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang
untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan
web;
9. Mosaik citra/foto adalah hasil proses menggabungkan/menempelkan dua atau
lebih citra/foto yang tumpang tindih (overlapping) sehingga menghasilkan citra
yang representatif dan kontinyu.
10. Peta dasar adalah peta yang menyajikan unsur alam dan buatan manusia, yang
berada di permukaan bumi, digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala,
penomoran, sistem proyeksi dan georeferensi tertentu;
11. Sistem informasi geografis (SIG) adalah sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi
geospasial;
12. Server adalah sistem komputer, baik berupa perangkat lunak dan atau perangkat
keras, yang menyediakan jenis layanan (service) tertentu dalam sebuah jaringan
komputer;
13. Teknologi informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer,
untuk menyimpan, menganalisis, serta mendistribusikan informasi, termasuk kata-
kata, bilangan, dan gambar.
8
Tabel 1. 3 Komponen Web Services
9
Tabel 3. Sub komponen pada perangkat penunjang pengelolaan data dasar
Sub komponen perangkat lunak yang merupakan kumpulan aplikasi basisdata spasial,
aplikasi map renderer, aplikasi tileserver, aplikasi (tabel).
10
Tabel 5. Komponen manusia untuk pengelolaan data dasar daring
11
BAB 3. STANDAR PENGELOLAAN PETA DASAR DALAM
JARINGAN
3.1. Arsitektur Pengelolaan Peta Dasar Dalam Jaringan
Alur proses dalam pengelolaan peta dasar dalam jaringan dapat dilihat pada diagram
berikut:
a. Basisdata Spasial
Aplikasi basisdata spasial diperlukan untuk menyimpan dan mengelola data
geospasial dalam bentuk vektor. Aplikasi basisdata memungkinkan dilakukannya
pencarian, analisis atribut, maupun analisis spasial pada sejumlah besar data
geospasial. Selain itu, manipulasi data dapat dilakukan oleh beberapa pengguna
dalam waktu bersamaan. Untuk implementasi sistem pengelolaan peta dasar
daring, aplikasi basisdata yang digunakan adalah PostgreSQL/PostGIS yang
merupakan aplikasi dengan lisensi terbuka dan tidak berbayar.
12
b. Map Renderer
Aplikasi map renderer adalah aplikasi yang berfungsi untuk menterjemahkan
bahasa komputer dalam format bit ke format grafis sehingga dapat ditinjau secara
visual pada layar komputer. Aplikasi ini ditujukan untuk menggambarkan data
geospasial dalam bentuk vektor dan atribut labelnya. Pada sistem ini, aplikasi
yang digunakan adalah Mapnik yang merupakan aplikasi dengan lisensi terbuka
dan tidak berbayar.
Untuk melakukan fungsinya, Mapnik membutuhkan koneksi ke basisdata
(PostgreSQL/PostGIS) serta skema yang mengatur simbologi dari fitur spasial
yang akan ditampilkan.
c. Tile Creator
Aplikasi tile creator adalah aplikasi yang mengkonversi data geospasial dengan
bentuk raster citra konvensional (format *.tif, *.ecw, dsb) ke format piramida raster
yang lebih efektif dalam penyajian data melalui jaringan TI. Aplikasi tile creator
yang digunakan dalam sistem ini adalah MapTiler yang merupakan aplikasi
dengan lisensi berbayar.
Aplikasi MapTiler hanya dapat memproses data geospasial format raster citra
(data foto udara tegak dan citra tegak satelit), proses konversi untuk data
geospasial vektor (poligon, garis, dan titik) menggunakan aplikasi tileserver.
d. Tileserver
Aplikasi tileserver yang digunakan pada sistem ini adalah MapProxy (lisensi
terbuka dan tidak berbayar). Fungsi dari aplikasi MapProxy adalah:
- Menggabungkan data tile raster menjadi 1 (satu) webservice peta dasar yang
meliputi seluruh wilayah nasional (seamless);
- Menampung hasil keluaran dari aplikasi Mapnik untuk dikelola menjadi
webservice komponen vektor peta dasar;
- Mengelola webservice peta dasar dalam berbagai format standar (WMS,
WMTS, OSM)
e. Katalog Metadata
Aplikasi Katalog Metadata adalah aplikasi yang memfasilitasi pihak – pihak yang
hendak melakukan penelusuran dan pencarian data geospasial berupa peta dasar
pertanahan/pendaftaran yang telah tersedia secara daring. Selain itu, aplikasi
tersebut juga menyematkan berbagai sumber informasi geospasial yang berasal
dari beberapa kementerian/lembaga, seperti BIG, Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat. Dalam sistem ini, aplikasi Katalog Metadata
menggunakan aplikasi berbasis Node.JS yang disebut TerriaJS. Aplikasi TerriaJS
adalah aplikasi geoportal yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah Australia
dan bersifat terbuka dan tidak berbayar.
f. Proxy
Proxy adalah aplikasi server yang diletakkan antara suatu aplikasi pengguna dan
aplikasi server. Aplikasi ini bertindak sebagai penghubung antara pengguna yang
berada di jaringan luar dengan kumpulan aplikasi pada jaringan lokal. Proxy dapat
berfungsi sebagai filter untuk melindungi jaringan lokal terhadap gangguan dari
13
jaringan luar, menolak akses dari situs web tertentu, dan dapat mengatur sambungan
dari jaringan luar yang akan mengakses kedalam aplikasi pada jaringan lokal.
g. Webserver
Aplikasi webserver adalah perangkat lunak yang mampu menyediakan dan
memproses permintaan yang berasal dari jaringan internet. Pada umumnya,
webserver digunakan untuk menampung sebuah website. Fungsi utama
webserver adalah untuk menyimpan, mengolah, dan menyampaikan suatu
informasi berupa halaman web kepada pengguna yang memintanya. Sebuah
halam web sendiri dapat berupa berkas teks, gambar, video, dan informasi
lainnya.
14
Detail spesifikasi perangkat server dalam kegiatan ini adalah sesuai dengan tabel
berikut:
15
Informasi mengenai fitur dan atribut dalam peta dasar daring ditampung dan dikelola
dalam suatu sistem basis data spasial. Dalam implementasinya, sistem basis data
yang digunakan adalah PostgreSQL yang dilengkapi dengan ekstensi spasial
PostGIS. Sistem tersebut terpasang pada satu mesin server yang dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
Akses serta berbagai manipulasi data spasial dalam basis data (menambah tabel,
menambah fitur, editing fitur, dan lain sebagainya) dapat menggunakan aplikasi GIS
(ArcGIS, QGIS, dan uDIG). Panduan untuk melakukan manipulasi data dengan QGIS
dapat dilihat pada lampiran.
Umumnya file raster format TIFF akan menghasilkan file dengan volume yang sangat
besar (terutama data raster dengan cakupan wilayah provinsi. Untuk mengatasi hal
tersebut maka perlu dipertimbangkan untuk membagi file keluaran dalam beberapa
file.
Tahapan konversi selanjutnya adalah merubah data raster ke format image tile. Image
tile adalah suatu format penyajian data raster dalam lingkungan jaringan internet
dimana data disimpan dalam bentuk potongan file raster dan diatur sedemikan rupa
berdasarkan tingkatan pembesaran atau resolusi. Standar spesifikasi image tile
adalah sebagai berikut (Tabel 9).
16
Tabel 9. Spesifikasi Image Tile
Format png
Proses konversi image tile dilakukan dengan aplikasi MapTiler. Panduan penggunaan
aplikasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3 (Panduan Membuat OSM Tile dengan
Maptiler).
17
BAB 4. PEDOMAN PEMANFAATAN PETA DASAR DALAM
JARINGAN
4.1. Pedoman Penggunaan Aplikasi Katalog Metadata Peta Dasar
Aplikasi Katalog Meta Data Peta Dasar merupakan aplikasi penelusuran dan
pencarian data mengenai peta dasar pertanahan/pendaftaran yang bersumber dari
Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan Kementerian Agraria Dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Aplikasi Ini dapat diakses melalui
http://geospasial.bpn.go.id/globe/index.html. Tata cara penggunaan Aplikasi Web
tersebut sebagai berikut:
1. Buka Aplikasi Browser anda seperti Google Chrome, Mozila FireFox, Internet
Explorer dll
18
3. Tombol Map adalah tombol untuk memilih Backgroud/tampilan Base
Map.
Beberapa jenis Background dapat dipilih yang isinya berupa peta 2D atau 3D.
Catatan : Apabila tidak muncul lokasi peta dasar maka harus di anda harus
memilih background 2D
4. Untuk melihat Peta Dasar yang sudah terdapat di katalog, tekan Add Data
19
a. Klik Dataset Kementerian Agraria dan Tata Ruang
d. Pilih Data Lokasi Citra yang sudah teregistrasi (Contoh: Citra Tegak
Provinsi DIY)
5. Pada Jendela yang tampil akan terlihat beberapa data Peta Dasar yang
sudah teregistrasi pada aplikasi, dilengkapi dengan metadatanya.
20
6. Untuk melihat Peta Dasar yang dipilih dapat dilakukan dengan cara Klik
tombol Add Data to the map
21
8. Datasets akan menerangkan bahwa Lokasi yang sedang dipilih yang
didalamnya berisi pilihan untuk mengatur tampilan di map peta dasar meliputi:
9. Data juga dapat dilakukan Perbesaran dan Pengecilan Lokasi yang akan
dilihat dengan cara meng klik
22
10. Menampilkan Peta Dasar dapat menggunakan data yang dipilih pada
aplikasi seperti (ArcGis, QGIS) dengan melihat alamat sumber pada
metadata.
a. Klik tombol About this Data pada Kolom Data Sets
b. Setelah muncul metadatanya selanjutnya klik informasi Data URL
Selesai.
23
4.2. Pemanfaatan Peta Dasar Dalam Jaringan Dengan Aplikasi SIG
4.2.1. ArcGIS
ArcGIS merupakan aplikasi SIG berbayar yang paling umum digunakan. Aplikasi ini
digunakan dalam berbagai analisis spasial dan disertai kemampuan untuk membuka
peta dasar daring dari berbagai sumber terbuka, yang salah satunya adalah Peta
Dasar Dalam Jaringan (Daring) yang bersumber dari Direktorat Jenderal Infrastruktur
Keagrariaan Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
melalui webservice Web Map Tile Service (WMTS).
Tata cara penggunaan ArcGIS untuk membuka akses Peta Dasar Daring adalah
sebagai berikut:
1. Buka aplikasi ArcMap (minimum spesifikasi adalah ArcMap versi 10) dan pastikan
perangkat komputer terhubung dengan jaringan internet;
24
2. Buka Catalog pada kolom paling kanan dan arahkan ke GIS Server dan pilih Add
WMTS Server dengan cara tekan atau klik dua kali;
3. Pada tampilan jendela berikutnya dilakukan pengisian alamat URL Peta Dasar
Daring yaitu
http://geospasial.bpn.go.id/mapproxy/tiledataset/service?
dan tekan Get Layers kemudian pilih OK;
25
4. Setelah tahapan tersebut di atas maka webservice Peta Dasar Daring telah
teregistrasi pada aplikasi ArcMap.
5. Untuk membuka Peta Dasar Daring pada tampilan kerja ArcMap lakukan pemilihan
webservice yang diregistriasi dengan cara klik dua kali maka akan tampil layer
Peta Dasar Daring berdasarkan tahun pengambilan data
26
6. Pilih layer dengan tahun terkini untuk dibawa ke tampilan jendela kerja dengan
cara drag layer (klik kiri dan tahan pada layer dan geser ke arah jendela kerja)
maka Peta Dasar Daring telah siap untuk digunakan.
4.2.2. QGIS
QGIS adalah aplikasi sistem informasi geografis desktop sumber terbuka dan bebas
lintas platform yang menyediakan tampilan, penyuntingan, dan analisis data. Aplikasi
Open Source QGIS dapat digunakan untuk mengakses Peta Dasar Dalam Jaringan
(Daring) yang bersumber dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan
Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Pemanfaatan
Peta Dasar Daring dengan aplikasi QGIS webservice yang digunakan adalah OSM
(Open Street Map) Tile.
Tata cara penggunaan Aplikasi QGIS untuk mengakses Peta Dasar tersebut sebagai
berikut:
1. Buka Aplikasi QGIS Desktop 3.0.1 ataupun dapat menggunakan QGIS versi
terbaru dapat di download di https://www.qgis.org/en/site/forusers/download.html
27
Tampilan Awal Aplikasi QGIS
2. Pada browser klik kanan pada XYZ Tile dan pilih New Connection
28
3. Setelah itu muncul kotak New XYZ connection:
4. Klik Kotak Name yang digunakan sebagai pengenal selanjutnya pada kotak
tersebut diisi nama pengenal (Misal:petadasarkkp)
5. Pada Kotak URL diisi dengan alamat URL webservice peta dasar Daring berikut :
http://geospasial.bpn.go.id/mapproxy/tiledataset/tiles/hires_idn/GLOBAL_WEBMERCAT
OR/{z}/{x}/{y}.png
29
6. Selanjutnya Klik ok dan setting koneksi webservice akan tersimpan pada Browser
di aplikasi QGIS
7. Pilih koneksi dengan nama “petadasarkkp” dan selanjutnya klik kanan pada
30
8. Peta Dasar Daring siap digunakan.
1. Buka AutoCAD Map dan pastikan perangkat terhubung dengan jaringan internet;
2. Pada tampilan utama AutoCAD, pilih managa data content kemudian pilih
Connect to Data;
31
3. Pada jendela Data Connections by Provider pilih Add WMS Connection
Pada baris server name or URL diisi dengan alamat webservice Peta Dasar
Daring
http://geospasial.bpn.go.id/mapproxy/tiledataset/service?
4. Apabila diminta otorisasi, username dan password tidak perlu diisi (dikosongkan)
dan kemudian tekan Login, setelah proses ini maka webservice Peta Dasar Daring
akan tersimpan dalam aplikasi AutoCad dan penggunaan seterusnya tahapan
nomor 1 hingga 4 tidak perlu dilakukan lagi namun cukup dengan klik dua kali pada
nama koneksi yang sudah ada (dalam hal ini nama koneksi adalah PDP);
5. Pada koneksi PDP Add Data to Map dan pilih layer yang akan dibuka dan tekan
Add to Map;
32
6. Peta Dasar Daring telah terhubung pada jendela kerja utama AutoCAD Map
Catatan:
Peta dasar daring masih dalam tahap integrasi dengan tools Gettile pada
GeoKKP. Panduan berikut menunjukkan simulasi penggunaan tools tersebut
dengan menggunakan sumber peta dasar lain.
Cara lain untuk menampilkan peta dasar daring dari aplikasi CAD adalah dengan
menggunakan tools Gettile pada GeoKKP. Tahapan dengan menggunakan Gettile
adalah sebagai berikut:
1. Buka AutoCAD MAP (pastikan komputer terhubung dengan jaringan internet dan
telah tersedia sistem GeoKKP);
2. Lakukan otorisasi sebagai user GeoKKP yang telah terdaftar;
33
3. Pada menu command ketikan geocoding dan tekan
Enter, atau dari menu icon pilih dan tahan hingga
tampil pilihan menu berikut
4. Pilih atau klik dan akan tampil jendela dialog seperti gambar berikut
Klik sebuah titik dalam koordinat TM3 (tekan esc untuk keluar.
Implementasi peta daring tidak terlepas dari keberadaan infrastruktur data spasial (spatial
data infrastructure/SDI) yang dalam tataran hukum nasional dikenal sebagai Jaring Informasi
Geospasial Nasional. Penyebarluasan data dan informasi geospasial dalam konteks SDI yang
muktakhir tidak terlepas dari konsep layanan web (webservices), yakni suatu modul aplikasi
mandiri yang dapat dideskripsikan, dipublikasikan, ditemukan, dan diungkapkan dalam
jaringan web (World Wide Web/WWW). Implementasi konsep layanan web dalam peta dasar
daring mengadopsi 2 (dua) jenis standar webservices, yaitu Standar Open Geospatial
Consortium, dan Standar Open Street Map.
36
5.2. Open Street Map
Selain protokol standar OWS, dalam geomatika juga dikenal implementasi protokol
standar Open Street Map (OSM) untuk mendistribusikan informasi geospasial melalui
jaringan informasi (internet). Standar OSM menyediakan akses ke sumber data
geospasial dimana data tersebut tersimpan dalam struktur piramida yang berisi
potongan – potongan citra, disusun berdasarkan tingkatan perbesaran/skala dan
ketajaman resolusi untuk mendukung efesiensi akses data citra/foto udara. Peta dasar
daring Direktorat Jenderal Infrastruktur yang dipublikasikan dalam sistem
Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (kkp.atrbpn.go.id) merupakan implementasi dari
standar OSM.
37
BAB 6. PENUTUP
Dari pemaparan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa link data dasar yang dimiliki
oleh Kementerian ATR/BPN dapat diakses melalui katalog metadata peta dasar. Katalog
tersebut sudah disediakan per Provinsi dengan data dasar berupa Citra Satelit Tegak (ortho),
Peta RDTR, dan Ortofoto wilayah khusus (Kawasan Ekonomi Khusus, dll), serta Citra Tegak
SPOT. Data Dasar yang disediakan melalui katalog link tersebut sudah berupa peta tegak
yang diakuisisi dan ditegakkan selama 2006-2017 dengan supervisi dari BIG sehingga sesuai
Petunjuk Teknis PTSL 2018 sudah bisa digunakan sebagai peta kerja maupun sebagai bahan
pemetaan metode fotogrametris.
Keterbatasan data yang disediakan dalam katalog tersebut diantaranya adalah adanya
beberapa data lama yang diakuisisi lebih dari lima tahun yang lalu, sehingga untuk kawasan
urban maupun rural kemungkinan tidak sesuai dengan realita di lapangan. Pengukuran
secara kadastral dapat mengatasi masalah tersebut. Juga adanya kemungkinan pergeseran
antar citra antarwaktu, hal ini bisa diatasi dengan pengukuran kadastral. Citra yang ada tidak
mencakup keseluruhan kawasan di Indonesia (baru tersedia ~45% dari wilayah Indonesia non
kawasan hutan), sehingga dimungkinkan masih ada daerah yang belum tersedia peta dasar.
Kantor BPN Provinsi maupun Kantor Pertanahan agar merujuk kepada Petunjuk Teknis
pemanfaatan drone untuk mengatasi hal tersebut.
Demikian NSPK ini disusun, keterbatasan-keterbatasan yang muncul di lapangan, koreksi dan
masukan kami harap dapat disampaikan kepada redaksi melalui email
dit.pengukurandasar@atrbpn.go.id. Semoga NSPK ini dapat mendukung kegiatan PTSL di
lapangan. Dan Semoga Allah SWT selalu meridhoi pekerjaan kita semua. Amin.
38
LAMPIRAN. PANDUAN MEMBUAT OSM TILE DENGAN MAPTILER
Untuk membuat OSM Tile data citra tegak atau ortofoto. Aplikasi yang digunakan adalah Map
Tiler yang tersimpan pada server tile dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan
Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Tata cara penggunaan
Aplikasi Map Tiler untuk membuat OSM Tile tersebut sebagai berikut:
39
2. Pada Contoh kali ini akan dilakukan konversi untuk data citra tegak rdtr_ende dan hasilnya
disimpan di direktori D:\maptile\ntt\ENDEPRAKTEK
Catatan: Pada nama direktori rdtr_ende5k16t berarti Menunjukkan arti 5k adalah skala
1:5000, Sedangkan 16t adalah tahun pembuatan 2016
3. Pada server Tile lalu buka Aplikasi dengan cara Klik 2 kali di icon Map Tiler Pro
Catatan:
Semua file sumber (Citra Tegak/Ortofoto yang akan dikonversi menjadi OSM Tile
terdapat di D:\source-image
Hasil dari Map Tiler (file OSM Tile) harus disimpan di direktori D:\maptile
Maka akan muncul tampilan seperti ini
40
4. Pada Aplikasi Map Tiler, Klik pada standard Tile
41
7. Pilih semua file dalam bentuk *.TIFF dengan cara meng blok semua file tersebut (pastikan
bahwa semua file citra tegak sudah memiliki system referensi hasil OSM Tile akan memiliki
system referensi WbMercartor/EPSG:3857)
8. Setelah semua file terpilih lalu klik Open tunggu sampai proses loading selesai
42
9. Setelah semua file sudah di load selanjutnya klik tombol Continue
11. Lalu Tentukan Batas Minimal Zoom dan Maksimal Zoom sesuai SOP Direktorat
Pengukuran dan Pemetaan Dasar, Kementerian ATR/BPN sebagai berikut:
Catatan :
Untuk data Citra Tegak pilih Min Zoom = 7 dan Max Zoom 18
Untuk Ortofoto pilih Min Zoom 9 dan Max Zoom 21
43
12. Atur Pengaturan Zoom dengan cara di blok semua file, lalu atur sesuai SOP selanjutnya
klik tombol set, maka akan otomatis ter atur pada Min Zoom 7 dan Max Zoom 18 (untuk
citra tegak) selanjutnya klik tombol close
kembali ke menu.
13. Apabila data yang akan dikonversi terdapat nilai pixel pada sepanjang sisi area peta maka
perlu diatur nilai transparasi nya dengan klik pada tombol advance option.
Tentukan warna yang akan menjadi transparan (umumnya hitam)
44
15. Pilih folder yang baru dibuatdan kemudian klik select folder
16. Setelah itu klik Folder dan tentukan letak hasil konversi pada direktori
D:\maptile\ntt\ENDEPRAKTEK\.
17. Proses konversi akan berlangsung dalam beberapa saat (waktu konversi akan tergantung
pada luas area, ukuran pixel dan jumlah tingkat Zoom) tunggu proses Map Tile hingga
selesai.
18. Selanjutnya setelah proses render selesai maka akan muncul pada sesuai lokasi dimana
OSM Tile tersimpan.
45
19. Untuk melihatnya bisa menggunakan browser dengan mengubah nama direktori menjadi
alamat URL. Contoh : D:\maptile\ntt\ENDEPRAKTEK\ menjadi
https://tileserver/qchace/ntt/ENDEPRAKTEK.
----SELAMAT MENCOBA----
46