Anda di halaman 1dari 49

KAWASAN HUTAN

DENGAN PENGELOLAAN KHUSUS


oleh :
Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Mei 2023

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


PENGELOLAAN HUTAN DI PULAU JAWA

Pengelolaan Kawasan Hutan di Pulau Jawa (seluas 3,3 Juta ha)

Pusat (Kawasan Konservasi Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Margasatwa)

Pemerintah Daerah Provinsi (Hutan Lindung dan Hutan Produksi khusus di Provinsi DIY), dan
Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten (Taman Hutan Raya sesuai kewenanganya)

Lembaga Perguruan Tinggi/Pimpinan lembaga penelitian Kehutanan/lembaga pendidikan bidang


Kehutanan, lembaga masyarakat hukum adat (Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus)

Pelimpahan kepada Badan Usaha Milik Negara PERHUTANI (Hutan Lindung dan Hutan Produksi
Jabar, Jateng, Jatim dan Banten)

Pelimpahan sebagian pengelolaan kawasan hutan di Pulau Jawa kepada Perhutani berdasarkan sesuai No PP 72
Tahun 2010 tentang Perum Perhutani, dengan wilayah kerja meliputi Hutan Produksi dan Hutan Lindung di pulau
Jawa, pada Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Banten.seluas 2,5
Juta Haatau hampir 76% kawasan hutandi pulau Jawa.
Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n pktl.menlhk.go.id
DASAR HUKUM

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n pktl.menlhk.go.id
DASAR HUKUM PENGELOLAAN HUTAN DI JAWA

UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2021 tentang


penyelenggaraan kehutanan

Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 2010 tentang Perusahaan


Umum Kehutanan Negara

Peraturan Menteri LHK No 7 Tahun 2021 Perencanaan Kehutanan, Perubahan Peruntukan


Kawasan Hutan Dan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan, Serta Penggunaan Kawasan Hutan

Peraturan Menteri LHK No 8 Tahun 2021 Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan Di Hutan Lindung Dan Hutan
Produksi

Peraturan Menteri LHK No 9 Tahun 2021 Pengelolaan Perhutanan Sosial

Peraturan Menteri LHK No 4 Tahun 2023 Pengelolaan Perhutanan Sosial di KHDPK

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
DASAR PERATURAN
KAWASAN HUTAN DENGAN PENGELOLAAN KHUSUS & PERHUTANI
UU 41 TAHUN 1999 PP 23/2021 Penyelenggaran Kehutanan
Pasal 4 Pasal 8
Pasal 108
Ayat (2) Penguasaan hutan oleh Ayat (1) Pemerintah dapat
(1) Untuk tujuan tertentu Kawasan Hutan
Negara sebagaimana dimaksud menetapkan kawasan hutan
dapat ditetapkan sebagai:
pada ayat (1) memberi tertentu untuk tujuan khusus.
a. Kawasan Hutan dengan tujuan khusus;
wewenang kepada pemerintah Ayat (3) Kawasan hutan dengan
b.Kawasan Hutan dengan pengelolaan KHDPK
untuk: tujuan khusus sebagaimana
khusus; atau
a. mengatur dan mengurus dimaksud pada ayat (1), tidak
c. Kawasan Hutan untuk ketahanan pangan.
segala sesuatu yang berkaitan mengubah fungsi pokok kawasan
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud ayat (1)
dengan hutan, kawasan hutan sebagaimana dimaksud
dilakukan oleh Menteri
hutan, dan hasil hutan; dalam Pasal 6
b. menetapkan status wilayah Pasal 125
Penjelasan
tertentu sebagai kawasan Pasal 21 Pengelolaan Hutan (1) Pemerintah Pusat dapat melimpahkan
hutan atau kawasan hutan Pelaksanaan pengelolaan hutan di penyelenggaraan pengelolaan Hutan kepada PERHUTANI
sebagai bukan kawasan wilayah tertentu dapat dilimpahkan badan usaha milik negara bidang Kehutanan.
hutan; dan kepada BUMN yang bergerak di
c. mengatur dan menetapkan (7) Terhadap Kawasan Hutan Lindung dan Kawasan
bidang kehutanan, baik berbentuk Hutan Produksi yang tidak dilimpahkan
hubungan-hubungan hukum perusahaan umum (Perum), penyelenggaraan pengelolaannya kepada badan
antara orang dengan hutan, perusahaan jawatan (Perjan), usaha milik negara bidang Kehutanan
serta mengatur perbuatan- maupun perusahaan perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
perbuatan hukum mengenai (Persero), yang pembinaannya di sebagai Kawasan Hutan dengan pengelolaan
kehutanan. bawah Menteri khusus menjadi kewenangan Pemerintah Fusat
Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
MANDATORY PENATAAN HUTAN PRODUKSI
DAN HUTAN LINDUNG DI PULAU JAWA
UU Nomor 11 Tahun 2020 PP Nomor 23 Tahun 2021
tentang Cipta Kerja tentang Penyelenggaraan Kehutanan
(pasal 112/113/125/300 dan 301)
Pasal 125
a.peningkatan ekosistem
(1) Pemerintah Pusat dapat melimpahkan penyelenggaraan pengelolaan Hutan kepada BUMN bidang Kehutanan.
investasi dan kegiatan Pasal 112
berusaha; 1) Kawasan Hutan dengan pengelolaan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat (1) huruf b ditetapkan
untuk kepentingan: a. Perhutanan Sosial; b. Penataan Kawasan Hutan dalam rangka Pengukuhan Kawasan Hutan; c.
Penggunaan Kawasan Hutan; d. rehabilitasi Hutan; e. Perlindungan Hutan; atau f. Pemanfaatan Jasa Lingkungan.
b.peningkatan perlindungan Pasal 300

dan kesejahteraan pekerja; Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, peraturan pelaksanaan dari:
h. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2OlO tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara, dinyatakan tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini

c.kemudahan, pemberdayaan, Pasal 301

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku:


dan perlindungan Koperasi h. Pasal 3 ayat (1), ayat (21, ayat (4), dan ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 201O tentang Perusahaan Umum (Perum)
Kehutanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 1241,dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
dan UMK-M; dan Penjelasan PP

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara, menyelesaikan permasalahan:
a. penyelesaian tenurial Kawasan Hutan;
d.peningkatan investasi b. efisiensi pengelolaan Kawasan Hutan oleh badan usaha milik negara Kehutanan
pemerintah dan percepatan dengan fokus pada pendapatan negara dan efektivitas perusahaan; dan
c. pengurangan areal kerja badan usaha milik negara Kehutanan yang paling
proyek strategis nasional. sedikit diperuntukkan bagi Perhutanan Sosial

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
ARTI PENTING PENETAPAN KHDPK
Penyerapan/Perluasan Lapangan Peningkatan dan Pembangunan/
Penyehatan PHT dan Efisiensi usaha Masyarakat untuk Percepatan Pembangunan Pengendalian Kualitas
Pengelolaan PHT peningkatan pendapatan dan dan Pelayanan Publik Lingkungan Hidup
kesejahteraan Pemerintah
a. Pengurangan Areal tidak
produktif, yang selama ini a. Pemberian izin usaha a. Peningkatan
masyarakat secara langsung a. Percepatan proses
menjadi “cost centre” Pengendalian
dari Pemerintah pembangunan kerusakan
b. Pengurangan Areal konflik infrastruktur Publik lingkungan hidup
b. Kepastian Usaha masyarakat (Fasum/Fasos)
yang selama ini tidak bisa khususnya pada
dan Kelangsungan dan
diatas Perhutani sesuai areal yang rentan
keberlanjutan Usaha b. Peningkatan
kewenangannya
masyarakat b. Percepatan
pelaksanaan
c. Pengurangan Areal Program pemulihan
c. Peningkatan Akses Kerjasama
penggunaan KH untuk pemerintah lingkungan hidup
dan Permodalan
kepentingan Pembangunan pada areal yang
berbasis
sektor Strategis yang terus d. Pendapatan lebih meningkat tidak berhutan
masyarakat dapat
menerus berproses dan belum dan Perluasan/penyerapan berjalan secara c. Peningkatan
dapat diselesaikan tenaga kerja
efektif dan tepat Pengendalian
e. Peran masyarakat dalam usaha sasaran dampak kerusakan
d. Efisiensi Kinerja/Performance
di KH yang semula hanya lingkungan
Usaha Perhutani yang lebih
berfokus pada areal produktif pekerja menjadi Enterpreneur

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PP NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG
PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA
PP NOMOR 23 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN KEHUTANAN Pasal 3

Pasal 301 (1) Dengan Peraturan Pemerintah ini, Pemerintah


melanjutkan penugasan kepada Perusahaan untuk
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku: melakukan Pengelolaan Hutan di Hutan Negara
h. bahwa untuk mewujudkan tujuan pembentukan Pemerintah Negara Indonesia dan mewujudkan yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi
masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat, dan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu melakukan berbagai upaya
untuk memenuhi hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan melalui cipta kerja;
Provinsi Banten, kecuali hutan konservasi,
b. bahwa dengan cipta kerja diharapkan mampu menyerap tenaga keda Indonesia yang seluas- berdasarkan prinsip pengelolaan hutan lestari dan
luasnya di tengah persaingan yang semakin kompetitif dan tuntutan globalisasi ekonomi;
c. bahwa untuk mendukung cipta kerja diperlukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
berkaitan dengan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro,
kecil, dan menengah, peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan proyek strategis (2)Pengurangan wilayah Pengelolaan Hutan di
nasional, termasuk peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja;
d. bahwa pengaturan yang berkaitan dengan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan Hutan Negara sebagaimana dimaksud pada ayat
koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatan ekosistem investasi, dan (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
percepatan proyek strategis nasional, termasuk peningkatan perlindungan dan kesejahteraan
pekerja yang tersebar di berbagai Undang-Undang sektor saat ini belum dapat memenuhi
kebutuhan hukum untuk percepatan cipta kerja sehingga perlu dilakukan perubahan;
e bahwa upaya perubahan pengaturan yang berkaitan kemudahan, perlindungan, dan
pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatan ekosistem
investasi, dan percepatan proyek strategis nasional, termasuk peningkatan perlindungan dan
kesejahteraan pekerja dilakukan melalui perubahan Undang-Undang sektor yang belum
mendukung terwujudnya sinkronisasi dalam menjamin percepatan cipta kerja, sehingga
diperlukan terobosan hukum yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dalam
beberapa Undang-Undang ke dalam satu UndangUndang secara komprehensif; bahwa
berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan
huruf e, perlu membentuk Undang-Undang
Ke m etentang
nte r i aCipta
n LKerja;
i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n pktl.menlhk.go.id
MANDATORY PENATAAN HUTAN PRODUKSI
DAN HUTAN LINDUNG DI PULAU JAWA

SK MenLHK No
UU Nomor 11 Tahun 2020 SK.287/Menlhk/Setj
tentang Cipta Kerja en/Pla.2/4/2022
“KHDPK”
• PermenLHK SK MenLHK No
Nomor 7 tahun SK.73/Menlhk/Setjen/
SK MenLHK No
2021 Kum.1/2/2021
SK.1013/Menlhk/Se
Pasal 112/113/125/300 dan 301, PP
• PermenLHK tjen/Pla.0/9/2022
Nomor 23 Tahun 2021 tentang KHDPK
Penyelenggaraan Kehutanan
Nomor 8 tahun “Perhutani”
(Mencabut PP 6 Tahun 2007) 2021
• PermenLHK Perhutani SK MenLHK No
Nomor 9 tahun SK.474/Menlhk/
2021 Setjen/Pla.0/5/2022
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KHDPK

PP 72 Tahun 2010 Tentang


Perusahaan Umum Kehutanan P.4 Tahun 2023
Negara Perhutanan Sosial
(Proses Revisi) di KHDPK

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
KEWENANGAN PENGELOLAAN
KAWASAN HUTAN PRODUKSI DAN HUTAN LINDUNG DI P. JAWA

KAWASAN HUTAN PRODUKSI DAN HUTAN LINDUNG DI P. JAWA

BUMN KEMENTERIAN LINGKUNGAN


BIDANG KEHUTANAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PP Nomor 23 TAHUN 2021


PP No 72 Tahun 2010 tentang PP Nomor 23 TAHUN 2021
tentang
Perusahaan Umum tentang
Penyelenggaraan Kehutanan
Kehutanan Negara Penyelenggaraan Kehutanan
(Pasal 108, Pasal 112, Pasal 125
(Proses Revisi) (Pasal 125) ayat (7), Pasal 301 huruf h)

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PENATAAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI DAN
HUTAN LINDUNG PULAU JAWA

KHDPK PERHUTANI
Diarahkan untuk memperkuat Penugasan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah yang mencakup:
Penyelenggaraan fungsi Pelayanan Publik 1. tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan,
2. pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan,
Pemerintah, khususnya untuk kepentingan: 3. rehabilitasi dan reklamasi hutan, dan
4. perlindungan hutan dan konservasi alam.
1. Perhutanan Sosial;
2. Penataan Kawasan Hutan dalam rangka Pengelolaan Hutan diluar fungsi Penyelenggaraan Pelayanan
Publik:
Pengukuhan Kawasan Hutan;
1. Penunjukan Kawasan Hutan dan Penetapan
3. Penggunaan Kawasan Hutan; 2. Kawasan Hutan;
3. Pengukuhan Kawasan Hutan;
4. Rehabilitasi Hutan; 4. Penggunaan Kawasan Hutan;
5. Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan danPerubahan
5. Perlindungan Hutan; atau Fungsi Kawasan Hutan;
6. Pemanfaatan jasa lingkungan. 6. pemberian Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan kepada
pihak ketiga atas pengelolaan Hutan yang ada di wilayah
kerjanya; dan
7. kegiatan yang berkaitan dengan penyidik pegawai negeri
sipil Kehutanan.

Pelaksanaan Pengelolaan Hutan diatur sesuai ketentuan yang


berlaku di bidang Pengelolaan Hutan Lestari.
Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PP NOMOR 23 TAHUN 2021 TENTANG PP NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG
PENYELENGGARAAN KEHUTANAN PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA

Pasal 301 Pasal 3

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku: (1) Dengan Peraturan Pemerintah ini, Pemerintah
melanjutkan penugasan kepada Perusahaan untuk
h. Pasal 3 ayat (1), ayat (2), ayat (4), dan ayat (6) melakukan Pengelolaan Hutan di Hutan Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010
yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi
tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan
Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat, dan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Provinsi Banten, kecuali hutan konservasi,
Tahun 2010 Nomor 1241, dicabut dan
berdasarkan prinsip pengelolaan hutan lestari dan
dinyatakan tidak berlaku. prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
(2)Pengurangan wilayah Pengelolaan Hutan di
Hutan Negara sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n pktl.menlhk.go.id
ARAH KEBIJAKAN
PENGELOLAAN HUTAN DI JAWA

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n pktl.menlhk.go.id
ARAH KEBIJAKAN PADA
PP 23 TAHUN 2021 PENYELENGGARAAN KEHUTANAN
Penyelesaian Perencanaan Kehutanan
Bab I Ketentuan Umum
Bab II Perencanaan kehutanan 1. Pemerintah memantau Kawasan dan Penutupan Hutan melalui
Bagian Ke-1 Umum Sistem Informasi Kehutanan
Bagian Ke-2 Inventarisasi Hutan
2. Penyelesaian konflik kawasan hutan melalui Percepatan
Bagian Ke-3 Pengukuhan Kawasan Hutan
Bagian Ke-4 Penatagunaan Kawasan Hutan Penetapan Kawasan Hutan dan Penataan Kawasan Hutan
Bagian Ke-5 Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan 3. Penetapan luas kawasan hutan dan tutupan hutan yang
Bagian Ke-6 Prosedur Pembentukan KPHK, KPHL dan KPHP
dipertahankan dengan mempertimbangkan kriteria Biogeofisik,
Bagian Ke-7 Kecukupan Luas Kawasan Hutan dan Penutupan
Lahan DDDT, Karakteristik DAS dan Keanekaragaman Flora Fauna
Bagian Ke-8 Penyusunan Rencana Kehutanan
Bab III perubahan peruntukan kawasan hutan dan perubahan Optimalisasi dan Efektifitas Pengelolaan Kawasan Hutan
fungsi kawasan hutan
Bagian Ke-1 Umum 1. Penggabungan HP dan HPT menjadi Hutan Produksti Tetap (HP)
Bagian Ke-2 Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan 2. Persetujuan Pelepasan hanya dapat dilakukan di HPK
Bagian Ke-3 Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
3. Persetujuan Pelepasan di HP hanya dilakukan utk PSN & Bencana
Bab IV Penggunaan kawasan hutan
Bagian Ke-1 Umum 4. Penyelesaian Kegiatan Terbangun di kawasan hutan
Bagian Ke-2 Tata Cara Penggunaan Kawasan Hutan 5. Perubahan Terminologi Pinjam Pakai Menjadi Persetujuan
Bagian Ke-3 Kawasan Hutan dengan Tujuan Tertentu Penggunaan Kawasan Hutan
Bab V tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan
serta pemanfaatan hutan Optimalisasi Pemanfaatan Hutan & Pemulihan
Lingkungan
Bagian Ke-1 Tata Hutan
Bagian Ke-2 Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan 1. Satu Perizinan Berusaha untuk Multiusaha
Bagian Ke-3 Pemanfaatan Hutan 2. Pengelolaan Kawasan Hutan di Pulau Jawa oleh BUMN dan
Sebagian oleh Pemerintah (KHDPK)
14
3. Integrasi Dokumen Lingkungan ke dalam Perizinan Berusaha
ARAH KEBIJAKAN PADA
PP 23 TAHUN 2021 PENYELENGGARAAN KEHUTANAN

KEBIJAKAN HUTSOS
Bab VI Pengelolaan Perhutanan Sosial
Bagian Ke-1 Umum 1. Perhutanan Sosial menjadi sebuah Kebijakan Utama sebagai
Bagian Ke-2 Hutan Desa strategi penyelesaian konflik dan peningkatan kesejahteraan
Bagian Ke-3 Hutan Kemasyarakatan
Bagian Ke-4 Hutan Tanaman Rakyat masyarakat.
Bagian Ke-5 Hutan Adat 2. Peningkatan pemanfaatan hutan dalam Perhutanan Sosial
3. Penguatan Mekanisme dan Pengelolaan Hutan Adat
Bab VII Perlindungan Hutan
Bab VIII Pengawasan
Bab IX Sanksi Administratif Optimalisasi dan Efektifitas Perlindungan Hutan dan
Pengawasan
Bagian Ke-1 Penerapan Sanksi Administratif
Bagian Ke-2 Sanksi Administratif Perubahan 1. Pendekatan Sanksi Adminsitratif dalam pengelolan hutan
Peruntukan Kawasan Hutan
2. Penguatan Sistem pengawasan
Bagian Ke-3 Sanksi Administratif Penggunaan Kawasan
Hutan
Bagian Ke-4 Sanksi Administratif Pemanfaatan Hutan
Bagian Ke-5 Sanksi Administratif Pengolahan Hasil
Hutan
Bagian Ke-6 Sanksi Administratif Pengelolaan
Perhutanan Sosial
Bagian Ke-7 Sanksi Administratif Perlindungan Hutan Menjamin Transisi Pengaturan

Bab X Ketentuan Lain Lain 1. Peralihan transisi tentang perizinan berusaha


Bab XI Ketentuan Peralihan 2. Peralihan transisi tentang pinjam pakai kawasan hutan dan
Bab XII Ketentuan Penutup pelepasan kawasan
ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAN HUTAN HUTAN PRODUKSI DAN HUTAN LINDUNG
DI JAWA (JABAR, JATENG, JATIM, BANTEN)

KONDISI SAAT INI KONDISI AKAN DICAPAI


Kawasan Hutan Jawa di Efektifitas dan Efisiensi
Kelola Perhutani seluas 76% Kelola Perhutani
ARAH KEBIJAKAN
Penetapan Kawasan Hutan Penetapan Kawasan
Areal Perhutani masih ± 83% OPTIMALISASI PENGELOLAAN HUTAN
PERHUTANI & KHDPK Hutan 100%

Lahan Kritis Pulau Jawa Pengurangan Lahan


± 2,1 Jt ha (Statistik LHK 2020) Kritis di Kawasan Hutan

Daya Dukung Data Tampung Air Areal Perhutani: Areal KHDPK: Peningkatan Daya
di Jawa 43,53% telah terlampaui 1. Optimalisasi 1. Perhutanan Sosial Dukung Data Tampung
Pengelolaan Hutan 2. Penataan Kawasan Hutan
Informasi Daya Dukung Daya Tampung Air
yang Di Kelola
Air
Nasional, KLHK 2019 dalam rangka Pengukuhan
Perhutani. Kawasan Hutan
2. Optimalisasi 3. Penggunaan Kawasan Pengurangan Konflik
Konflik Kawasan Hutan Pemanfaatan Hasil Hutan Kawasan Hutan
Kayu dan HHBK 4. Rehabilitasi Hutan
serta Jasling 5. Perlindungan Hutan; atau
Ketimpangan Akses 3. Peningkatan 6. Pemanfaatan jasa Peningakatan Akses
Kelola Masyarakat Perlindungan lingkungan Kelola Masyarakat Hutsos
hutan
Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PEMBAGIAN KEWENANGAN PASCA PP 23 TAHUN 2021
PENGELOLAN HUTAN HUTAN DI JAWA
UPT Taman Nasional (TN)

Hutan Konservasi BKSDA (Cagar Alam, Suaka


Pusat Margasatwa, Taman Buru, TWA)

❑ Hutan Lindung KHDPK


❑ Hutan Produksi
❑ Perguruan Tinggi
❑ Pimpinan lembaga
penelitian Kehutanan
❑ Pimpinan lembaga ❑ HK
pendidikan bidang (Kecuali CA dan Zona Inti TN)
KHDTK
Kehutanan; ❑ Hutan Lindung
❑ Pimpinan lembaga ❑ Hutan Produksi
Kawasan masyarakat hukum adat;
Hutan ❑ Pimpinan lembaga
Di Jawa keagamaan

❑ Hutan Lindung UPT KPH di Prov DIY


Provinsi ❑ Hutan Produksi
UPT Provinsi (Bila arealnya Lintas
Kabupaten)
Provinsi/Kabupaten TAHURA
UPT Kabupaten (Bila areal dalam
satu Kabupaten)
❑ Hutan Lindung
BUMN PERHUTANI ❑ Hutan Produksi Perhutani

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
TAHAPAN TRANSISI PENGELOLAAN HUTAN DIJAWA
PASCA PP 23 2021

Penetapan Wilayah Perhutani Dan KHDPK


TAHAP I

Penataan Regulasi, Kelembagaan dan SDM serta


Tata Kelola KHDPK dan Perhutani MITIGASI
TAHAP II EKSES
TRANSISI
PENGELOLA
Desain Perencanaan Pengelolaan Hutan di KHDPK AN HUTAN

TAHAP III Dan Perhutani

Operasionalisasi dan Optimalisasi penyelenggaraan


pengelolaan hutan oleh Perhutani dan KHDPK
TAHAP IV untuk Pemulihan Hutan, Pemanfaatan Ekonomi dan
Kelola Sosial di Kawasan Hutan Jawa

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PENETAPAN
KHDPK

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n pktl.menlhk.go.id
KRITERIA PENATAAN KAWASAN HUTAN DI PULAU JAWA
• Penggunaan
• Kawasan Hutan dengan Tujuan Tertentu
1. KHDTK
2. KHKP
3. KHDPK (Pasal 472 Permen LHK No. 7 Tahun 2021)
Hutan Konservasi a) Perhutanan Sosial; (PIAPS, IPHPS, KulinKK)
Hutan Adat (KSDAE)
b) Penataan Kawasan Hutan dalam rangka Pengukuhan
Kawasan Hutan; (Konflik tenurial, PPTKH, Lahan Pengganti,
Hutan Negara Hutan Cadangan, Hutan Pangonan, proses TMKH)
c) Penggunaan Kawasan Hutan; (IPPKH, PPKH, Lahan
Kompensasi, Kerjasama)
Hutan d) Rehabilitasi Hutan; (RHL, Lahan kritis)
Lindung e) Perlindungan Hutan; (Aspek perlindungan hutan)

Hutan f) Pemanfaatan Jasa Lingkungan (kerjasama)

Produksi • Pemanfaatan Hutan :


• BUMN bidang Kehutanan
▪ Produktif
▪ Rencana Pengembangan (Portofolio)
▪ Tidak Produktif (Permukiman, Areal Rehabilitasi Lahan Kritis,
Areal dengan Daya Dukung dan Daya Tampung Tinggi, areal
dengan konflik sosial tinggi)

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PENETAPAN PENILAIAN TEKNIS:

KETENTUAN 1. letak, luas, dan batas areal, yang


digambarkan dalam Peta;
1. tidak mengubah fungsi pokok kawasan
2. kondisi Kawasan Hutan, meliputi:
hutan;
a. Tutupan vegetasi; dan
2. tidak mengubah bentang lahan
DITETAPKAN UNTUK b. Perizinan Berusaha Pemanfaatan
pada HL atau HP; dan
KEPENTINGAN: Hutan, Persetujuan Penggunaan
3. penutupan hutannya bukan berupa hutan
Kawasan Hutan dan/atau
1. Perhutanan Sosial primer.
Pengelolaan Kawasan Hutan;
2. Penataan Kawasan Hutan KRITERIA TEKNIS
dalam rangka Pengukuhan
Kawasan Hutan 1. Kawasan HL dan HP yang telah
Pengecekan lapangan dan
3. Penggunaan Kawasan Hutan memperoleh izin pemanfaatan Pengelolaan mempertimbangkan aspirasi
4. Rehabilitasi Hutan Perhutanan Sosial; Pemda Provinsi Jawa Tengah,
5. Perlindungan Hutan; atau 2. Areal pengakuan dan perlindungan Jawa Timur, Jawa Barat, dan
6. Pemanfaatan jasa kemitraan Kehutanan; Banten.
lingkungan. 3. Telah dicadangkan untuk Perhutanan
Sosial;
4. Telah dilakukan pengelolaan hutan atas Penetapan Areal KHDPK dan
Kriteria teknis Peta KHDPK oleh Menteri
inisiatif masyarakat;
sebagaimana dimaksud
5. Telah mendapat Persetujuan Penggunaan
dengan tetap
Kawasan Hutan;
memperhatikan efektivitas
6. Telah dilakukan kerjasama pangan dengan Pengelolaan KHDPK
dan efisisensi Pengelolaan
badan usaha; oleh Menteri
Kawasan Hutan
7. Areal HL dan HP yang tidak
produktif/Lahan Kritis
8. Areal rawan konflik.

KHDPK (PermenLHK No7/2021 Pasal 472 s.d. 475)


KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
NOMOR SK.287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022
TENTANG
PENETAPAN KAWASAN HUTAN DENGAN PENGELOLAAN KHUSUS PADA SEBAGIAN HUTAN NEGARA
YANG BERADA PADA KAWASAN HUTAN PRODUKSI DAN HUTAN LINDUNG DI PROVINSI JAWA TENGAH,
PROVINSI JAWA TIMUR, PROVINS! JAWA BARAT, DAN PROVINSI BANTEN
Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PENETAPAN KHDPK

Seluas ± 1.103.941 ha
pada Sebagian Hutan Negara yang Berada Pada Kawasan Hutan Produksi dan Hutan Lindung di Provinsi
Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Banten

LUAS
PROVINSI HUTAN
HUTAN LINDUNG TOTAL
PRODUKSI
1 Jawa Tengah ± 136.239 Ha ± 66.749 Ha ± 202.988 Ha
2 Jawa Timur ± 286.744 Ha ± 215.288 Ha ± 502.032 Ha
3 Jawa Barat ± 163.427 Ha ±175.517 Ha ± 338.944 Ha
4 Banten ± 52.239 Ha ± 7.740 Ha ± 59.978 Ha

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PENYELENGGARAAN PELAKSANAAN KHDPK

Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Planologi


Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kehutanan dan Tata Lingkungan untuk menyelenggarakan
untuk menyelenggarakan pelaksanaan perhutanan pelaksanaan, meliputi:
sosial sesuai ketentuan peraturan perundang- 1. Penataan Kawasan Hutan dalam rangka
undangan, yang meliputi antara lain: Pengukuhan Kawasan Hutan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
1. Penetapan persetujuan dan penataan Perhutanan 2. Penggunaan Kawasan Hutan sesuai ketentuan
2. Sosial; peraturan perundang-undangan;
3. Penataan areal dan penyusunan rencana; 3. Fasilitasi dan pembinaan penataan batas dan penetapan
areal kerja;
4. Pengembangan usaha;
4. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pengelolaan
5. Penanganan konflik tenurial; KHDPK dengan mempertimbangkan rencana pengelolaan
6. Pendampingan; Perhutanan Sosial, Penataan Kawasan Hutan, Penggunaan
Kawasan Hutan, Rehabilitasi Hutan, Perlindungan Hutan
7. Kemitraan lingkungan,
dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan, dan;
8. Menyusun laporan perkembangan 5. Menyusun laporan pelaksanaan Penataan Kawasan Hutan
pelaksanaanpengelolaan unit-unit perhutanan dalam rangka Pengukuhan Kawasan Hutan dan Penggunaan
sosial; dan Kawasan Hutan; dan
9. Monitoring, Pembinaan dan Evaluasi Perhutanan 6. Monitoring, pembinaan, dan evaluasi Penataan Kawasan
Sosial. Hutan dalam rangka Pengukuhan Kawasan Hutan dan
Penggunaan Kawasan Hutan.
Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Memerintahkan kepada Direktur Jenderal
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Pengelolaan Hutan Lestari untuk
Rehabilitasi Hutan untuk menyelenggarakan menyelenggarakan pelaksanaan Pemanfaatan
pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Hutan Jasa Lingkungan sesuai ketentuan peraturan
sesuai ketentuan peraturan perundang undangan, perundang-undangan, antara lain:
antara lain:
1. Perencanaan pemanfaatan jasa lingkungan;
1. Reboisasi; 2. Penetapan persetujuan pemanfaatan jasa
2. Pemeliharaan hutan; lingkungan;
3. Pengkayaan tanaman; 3. Menyusun laporan perkembangan
4. Penerapan teknis konservasi tanah secara pelaksanaan pengelolaan pada unit-unit
vegetatif dan sipil teknis, pada lahan kritis dan pemanfaatan jasa lingkungan; dan
tidak produktif; 4. Pembinaan, monitoring, dan evaluasi
5. Menyusun laporan perkembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan.
pelaksanaan Rehabilitasi Hutan; dan
6. Pembinaan, monitoring, dan evaluasi
Rehabilitasi Hutan.

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim untuk
menyelenggarakan pelaksanaan perlindungan hutan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan antara lain:
1. melakukan sosialisasi dan penyuluhan peraturan perundang-undangan di bidang
Kehutanan;
2. melakukan inventarisasi permasalahan;
3. mendorong peningkatan produktivitas Masyarakat;
4. memfasilitasi terbentuknya kelembagaan Masyarakat;
5. meningkatkan peran serta Masyarakat dalam kegiatan pengelolaan Hutan;
6. melakukan kerja sama dengan pemegang hak atau Perizinan Berusaha;
7. meningkatkan efektivitas koordinasi kegiatan Perlindungan Hutan;
8. mendorong terciptanya alternatif mata pencaharian Masyarakat;
9. meningkatkan efektifitas pelaporan terjadinya gangguan keamanan Hutan;
10. mengambil tindakan pertama yang diperlukan terhadap gangguan keamanan Hutan; atau
11. mengenakan sanksi terhadap pelanggaran hukum.
12. mencegah dan membatasi kerusakan Hutan;
13. melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
14. Pembinaan, monitoring, dan evaluasi Perlindungan Hutan.

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n pktl.menlhk.go.id
Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Memerintahkan kepada Sekretaris Jenderal
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan untuk menyelenggarakan Kehutanan untuk menyelenggarakan
pelaksanaan Perlindungan Hutan sesuai pelaksanaan:
dengan ketentuan peraturan perundang
1. Koordinasi perencanaan dan penganggaran
undangan antara lain:
Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus;
1. Pengamanan yang menyangkut hutan, 2. Pengembangan kelembagaan dan Sumber
kawasan hutan, dan hasil hutan termasuk Daya Manusia; dan
tumbuhan dan satwa;
3. Koordinasi evaluasi pelaksanaan Kawasan
2. Mencegah kerusakan hutan dari perbuatan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus.
manusia dan ternak, kebakaran hutan, hama,
dan penyakit serta daya-daya alam;
3. Mengambil tindakan yang diperlukan
terhadap adanya gangguan keamanan hutan;
dan
4. menyediakan sarana dan prasarana, serta
tenaga pengamanan hutan yang sesuai dengan
kebutuhan.

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
NOMOR SK.474/MENLHK/SETJEN/PLA.0/5/2022
TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN DENGAN
PENGELOLAAN KHUSUS
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KHDPK

Pengelolaan KHDPK untuk kepentingan :


1. Perhutanan Sosial
2. Penataan Kawasan Hutan dalam rangka pengukuhan kawasan hutan;
3. Penggunaan Kawasan Hutan;
4. Rehabilitasi hutan;
5. Perlindungan hutan,
6. Pemanfaatan jasa lingkungan

Keterangan :
a. Tata Laksana diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan
b. Kriteria dan standar pengelolaan KHDPK angka 2-6 dilaksanakan sesuai kriteria standar yang
ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundangan
c. Tata cara pengelolaan KHDPK untuk kepentingan Perhutanan Sosial ditetapkan dengan
Peraturan Menteri

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KHDPK

1. Penetapan luasan areal KHDPK ditetapkan dengan Keputusan


Menteri tersendiri
2. Pelaksanaan pengelolaan KHDPK didasarkan pada Rencana
pengelolaan kawasan hutan dengan pengelolaan khusus yang
terintegrasi dengan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan Unit
Kesatuan Pengelolaan Hutan yang berlaku

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
RENCANA PENGELOLAAN KHDPK

1. Paling sedikit memuat arahan pengelolaan untuk :


a. Perhutanan Sosial
b. Penataan Kawasan Hutan dalam rangka pengukuhan kawasan hutan;
c. Penggunaan Kawasan Hutan;
d. Rehabilitasi hutan;
e. Perlindungan hutan;
f. Pemanfaatan jasa lingkungan.
2. Disusun oleh unit pelaksana teknis yang membidangi Planologi Kehutanan
dan Tata Lingkungan;
3. Rencana pengelolaan setiap unit pengelolaan hutan ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari atas nama Menteri

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PELAKSANAAN PENGELOLAAN KHDPK

1. Dilakukan oleh Unit pelaksana teknis lingkup KLHK sesuai dengan


bidangnya dan dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan
Lestari
2. Monitoring dilakukan oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion
untuk Wilayah Jawa dan Bali dan dilaporkan kepada Menteri cq.
Sekretrais Jenderal.

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
KEBIJAKAN PERALIHAN PENGELOLAAN KHDPK

1. Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan, pada areal KHDPK dapat dilakukan dengan memenuhi
kewajiban menyelesaikan penggantian biaya investasi berupa aset tanaman sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan;
2. Kerjasama Perum Perhutani dengan Pihak Ketiga pada areal KHDPK tetap berlaku dengan Persetujuan
Pemerintah
3. Kerjasama Perum Perhutani dengan LMDH tetap berlaku dan selanjutnya diatur tersendiri dalam
Permen tentang Perhutanan Sosial di KHDPK
4. Pengaturan aset lain Perum Perhutani yang berada pada areal KHDPK sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Semua perizinan yang ada tetap berlaku, kecuali perizinan Perhutanan Sosial yang akan diatur
sebagaimana Permen Perhutanan Sosial di KHDPK
6. Pengaturan transisi disiapkan dan dilaksanakan dalam koordinasi Sekretaris Jenderal selaku
Penanggung Jawab Pelaksanaan agenda transisi dan dalam pengawasan pelaksanaannya dapat
berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait menurut kebutuhan

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PENGELOLAAN HUTAN DI
KHDPK

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n pktl.menlhk.go.id
PENGELOLAAN KDHPK

PENGELOLAAN KHDPK
Arahan Pengelolaan KHDPK adalah untuk
Penyelenggaraan fungsi Pelayanan Publik PENGELOLAAN KHDPK:
Pemerintah, khususnya untuk kepentingan:
1. Perhutanan Sosial; 1.PERENCANAAN
2. Penataan Kawasan Hutan dalam rangka
Pengukuhan Kawasan Hutan;
2.PELAKSANAAN
3. Penggunaan Kawasan Hutan; 3.MONITORING DAN
4. Rehabilitasi Hutan; EVALUASI
5. Perlindungan Hutan; atau
6. Pemanfaatan jasa lingkungan.
KHDPK (PermenLHK No7/2021 Pasal. 475)

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
RENCANA PENGELOLAAN KDHPK

RENCANA PENGELOLAAN KHDPK


Menteri menetapkan rencana pengelolaan
KHDPK berkaitan dengan:
1. Perhutanan Sosial;
URGENSI
2. Penataan Kawasan Hutan dalam rangka
Pengukuhan Kawasan Hutan;
PENYUSUNAN
3. Penggunaan Kawasan Hutan;
4. Rehabilitasi Hutan; RENCANA
5. Perlindungan Hutan; atau PENGELOLAAN KHDPK
6. Pemanfaatan jasa lingkungan.
KHDPK (PermenLHK No7/2021 Pasal. 476)

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
RENCANA PERHUTANAN SOSIAL

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
RENCANA PENATAAN KAWASAN DALAM RANGKA
PENGUKUHAN KWS HUTAN

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
RENCANA REHABILITASI HUTAN

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PERLINDUNGAN HUTAN

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
MONEV PENGELOLAAN KDHPK

MENTERI MENYELENGGARAKAN MONEV PENGELOLAAN KHDPK

Monitoring dilaksanakan oleh es1 yang Evaluasi dilaksanakan pada aspek:


membidangi:
1. Keberlanjutan luas dan fungsi Kawasan
1. Perhutanan Sosial; Hutan;
2. Penataan Kawasan Hutan dalam rangka
Pengukuhan Kawasan Hutan; 2. Efektifitas luas pengelolaan KHDPK;

3. Penggunaan Kawasan Hutan; 3. Kemandirian, transparansi, akuntabilitas


4. Rehabilitasi Hutan; dan auditabilitas;

5. Perlindungan Hutan; atau 4. Kemanfaatan optimal dan inklusi unsur


6. Pemanfaatan jasa lingkungan. pengelolaan khusus dan/atau manfaat
bagi pengelola, masyarakat dan pemangku
KHDPK (PermenLHK No7/2021 Pasal. 476) kepentingan lainnya.

Evaluasi dilaksanakan sedikitnya 1 (satu) kali


dalam 5 (lima) tahun
Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
ANGGARAN

ANGGARAN PENGELOLAAN KHDPK

Pendanaan KHDPK, bersumber dari:


a. anggaran pendapatan dan belanja negara; dan/ atau
b. sumber dana lain yang tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

KHDPK (PermenLHK No7/2021 Pasal. 480)

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
MITIGASI DAN PENGELOLAAN
HUTAN DI K H D P K

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n pktl.menlhk.go.id
SKEMA MITIGASI
MASA TRANSISI PENGELOLAAN KHDPK
MITIGASI PERLINDUNGAN MITIGASI TATA KELOLA DAN
KAWASAN HUTAN KELEMBAGAAN
Menteri memerintahkan kepada Direktur Jenderal Menteri Memerintahkan kepada Sekretaris Jenderal
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kehutanan untuk menyelenggarakan pelaksanaan untuk menyelenggarakan pelaksanaan:
Perlindungan Hutan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan antara lain: 1. Koordinasi perencanaan dan penganggaran
Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus;
1. Pengamanan yang menyangkut hutan, kawasan 2. Pengembangan kelembagaan dan Sumber Daya
hutan, dan hasil hutan termasuk tumbuhan dan Manusia; dan
satwa;
3. Koordinasi evaluasi pelaksanaan Kawasan Hutan
2. Mencegah kerusakan hutan dari perbuatan manusia Dengan Pengelolaan Khusus.
dan ternak, kebakaran hutan, hama, dan penyakit
serta daya-daya alam;
3. Mengambil tindakan yang diperlukan terhadap
adanya gangguan keamanan hutan; dan
4. menyediakan sarana dan prasarana, serta tenaga
pengamanan hutan yang sesuai dengan kebutuhan.

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
LANGKAH-LANGKAH PENATAAN PERHUTANI PADA AREAL KHDPK
( ) selama 1 tahun
1. Pemerintah dan Perhutani masih menjamin Gaji Seluruh
Pegawai Perhutani
2. Pembenahan dan penataan SDM Perhutani, melalui :
a) Analisa kebutuhan Pegawai untuk Perum Pehutani
b) Penetapan Pegawai Perhutani
c) Pemberian akses pegawai perhutani yang terdampak untuk
mengelola KHDPK melalui Pehutanan Sosial
3. Penataan Pemanfaatan kayu dan hasil hutan bukan kayu
Perhutani di Areal KHDPK
a) Pemanfaatan Kayu masak tebang/bernilai komersial pada areal HP
b) Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu pada areal HP dan HL
4. Penataan ASET BMN Perhutani pada areal KDHPK

Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
PENUTUP
1. UUCK NO 11 2020 dan PP 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan merupakan
dasar hukum dalam penataan kembali penyelenggaraan kawasan hutan di Pulau Jawa untuk
tujuan menjaga dan memulihkan hutan dan lingkungan, peningkatan keadilan ekonomi
masyarakat dalam dan sekitar kawasan hutan, penyelesaian masalah sosial dan konflik kawasan
hutan.
2. Penataan Hutan di Pulau Jawa melalui Kawasan Hutan dengan Pengelolaan Khusus dan BUMN
Perhutani, guna perwujudan : Penyehatan PHT dengan Mengurangi Beban Pengelolaan PHT;
Penyerapan dan Perluasan Lapangan usaha Masyarakat untuk peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan; Peningkatan dan Percepatan Pembangunan dan Pelayanan Publik Pemerintah
dan Pembangunan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup
3. Penyipan pelaksanaan pada tahapan transisi selama 1 (satu tahun) untuk menjamin
keberlanjutan Pegawai Perhutani, penataan SDM dan kelembagaan, penataan aset BMN
perhutani, dan pemanfaatan tegakan hutan Perhutani di KHDPK.
4. Dukungan dan peran para pihak dari Kementerian/Lembaga terkait, Perhutani, Akademisi, CSO
dan masyarakat sangat diperlukan dalam dalam mencapai tujuan penyelenggaran hutan di Jawa.
Ke m e nte r i a n L i n g ku n ga n H i d u p d a n Ke h u ta n a n
Terima Kasih
DIREKTORAT RENCANA DAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DAN PEMBENTUKAN
WILAYAH PENGELOLAAN HUTAN
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Ditrppwph planologi

Created by giska

Anda mungkin juga menyukai