Anda di halaman 1dari 10

Catatan Untuk Diskusi

Amir Mahmud
Tim Riset Serikat Nelayan Indonesia

Serial Diskusi JKPP “Persoalan Kebijakan dan Tata Kelola di Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil” melalui Zoom pada Senin, 27 Juli 2020.
Doktrin Negara Kepulauan
UU 44 Prp tahun 1960 tentang Sultan Ternate punya hak eksklusif di
Deklarasi Juanda 1957 perairan Pulau Sula sedalam 3 depa untuk
Pertambangan Minyak dan Gas
Perppu 4/1960 Bumi
mengambil cangkang mutiara dan teripang.
Penguasa Borneo bagian timur
UU 19/1961 Persetujuan Atas Pengumuman Pemerintah menerapkan retribusi pada nelayan Bajau
Tiga Konvensi Tahun 1958 tentang Landas Kontinen dari Sulu yang mengumpulkan cangkang
Mengenai Hukum Laut mutiara dan teripang di karang Muara dan
Indonesia (1969) UU 1 Tahun
(Landas kontinen, Laut lepas & Maratua (untuk pribadi dan negeri).
1973 Penguasa di Pesisir Timur Sumatra
Perikanan dan Konservasi di 1966: IIAPCO (Amerika) di perairan menerapkan pajak dalam penangkapan
laut lepas) kepulauan, 3 Jepang dan 1 Kanada perikanan.
United Nation Convention 1967: CONOCCO di Barito-Borneo, Sultan Deli dan Serdang 1891 memberikan
Union Oil dan Sinclair Oil di offshore hak eksklusif pada orang Eropa untuk
on Law of the Sea Sumatra dan Kalimantan Timur. memeriksa potensi kerang mutiara.
(UNCLOS) 1982 1968: 15 kontrak sebagian besar di
offshore.
Undang-Undang Dasar 1945 & UUPA
1971: ada 40 kontrak, tiga perempat
beroperasi di offshore.
penjelasan seputar masyarakat adat
Perjanjian Indonesia-australia 1974
mengenai hak tradisional nelayan
Indonesia di Australia
Tata Ruang dan Ruang Nelayan_1
• Tata ruang laut global
1. United Nations Conference on Environment and Development
(UNCED) 1992 Chapter 17
2. Integrated Coastal Zone Management (ICZM) atau istilah yang
serupa
3. Zonasi kawasan konservasi di Taman Nasional
Tata Ruang dan Ruang Nelayan_2
• Tata ruang laut nasional dan daerah
1. Rencana Tata Ruang Laut (RTRL): (1) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) & (2) Rencana Zonasi Kawasan
Laut (RZKL): KSN, KSNT, dan kawasan antar-wilayah  Rezim KKP
2. RTR Nasional, RTR Pulau, RTR Provinsi, RTR Kab./Kota, RTR Kawasan
Perbatasan Negara (9 lokasi a.l Laut Lepas)Rezim ATR
Aspek Rezim ATR Rezim KKP
Aturan UU 26 Tahun 2007 Penataan Ruang UU 7 Tahun 2007 (UU 1/2014) Pengelolaan WP3K
UU 32 Tahun 2Ol4 tentang Kelautan
Cakupan Darat, laut, udara termasuk tubuh Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
bumi. Laut diatur dengan UU tersendiri
Wilayah di Daratan hingga Wilayah perbatasan dan RZWP3K: Daratan daerah kecamatan hingga laut
laut laut lepas territorial. RTRL: Laut territorial hingga laut ZEE
Tata Ruang dan Ruang Nelayan_3
• Ruang nelayan dan komunitas pesisir di WP3K
1. Masyarakat mengusulkan penyusunan rencana tata ruang WP3K, dan terlibat dalam
mekanisme penyusunannya (UU 1/2014).
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 8/Permen-Kp/2018 Tentang Tata
Cara Penetapan Wilayah Kelola Masyarakat Hukum Adat dalam Pemanfaatan Ruang di
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
3. Perjanjian Indonesia-Australia terkait jaminan perikanan tangkap oleh nelayan
tradisional di wilayah Australia: Pulau Pasir (Ashmore Reef), Cartier Islet, Scott Reef,
Seringapatan Reef (Pulau Datu) dan Browse Islet [box-shaped area].
4. The Voluntary Guidelines for Securing Sustainable Small-Scale Fisheries in the Context
of Food Security and Poverty Eradication (The SSF Guidelines) 2014
5. Voluntary Guidelines on the Responsible Governance of Tenure of Land, Fisheries and
Forests in the Context of National Food Security Voluntary Guidelines for Securing
Sustainable Small-Scale Fisheries in the Context of Food Security and Poverty
Eradication 2012.
Subyek di WP3K 1
Masyarakat
Nelayan Kecil, Nelayan Tradisional, Nelayan kecil (<10 GT), Pembudi Daya
Ikan ikan kecil (pemenuhan kebutuhan
* Pembudi Daya Ikan Kecil, dan
petambak garam kecil (ruang
penghidupan dalam PP 32/2OI9 RTRL).
* sehari-hari), dan Petambak Garam
kecil (<5 ha) dan nelayan tradisional
MHA juga disebut di dalam aturan ini. (UU 7/2016)

Masyarakat (Masyarakat Adat dan


* Masyarakat Lokal) dan Masyarakat
tradisional (UU 27 Tahun 2007)

2
Badan Usaha Swasta
3
Instansi/badan pemerintahan
“Ruang” Seperti Apa Bagi Nelayan & Komunitas Pesisir di WP3K?

1. Ruang Penghidupan mencakup 1. Adopsi bagian di Peraturan Pemerintah


wilayah atau zona menangkap Nomor 32 Tahun 2OI9 Tentang Rencana Tata
Ikan atau membudidayakan Ikan, Ruang Laut dan UU 7/2016.
tempat melabuhkan kapal 2. Adopsi bagian di UU Nomor 27 Tahun 2007
perikanan, dan tempat tinggal? Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil  UU Nomor 1 Tahun
2. Wilayah pesisir mencakup 2014 [lokasi izin pemanfaatan &
permukaan laut, kolom air, dan pengelolaan]
permukaan dasar laut pada 3. Adopsi bagian di Peraturan Menteri
batasan keluasan tertentu (dan Kelautan dan Perikanan Nomor
tanah di bawahnya?)? 71/PERMEN-KP/2016 Tentang Jalur
Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat
3. Wilayah jelajah pada kawasan Penangkapan Ikan di WPP-NRI (namun
tertentu dimana pun jenis dibagi dalam jalur penangkapan: I A (0-2
perikanan ada dan bergerak? mil), I B (2-4 mil), II (4-12 mil) & III (12-mil ke
atas)
Bagian-Bagian di WP3K

• Permukaan laut
• Kolom air laut
• Dasar laut
• Tanah di bawah dasar laut
• Di bawah tanah
Sumber: http://scienceteachingideas.blogspot.com/2009/02/teaching-life-zones-in-ocean.html
Pemetaan Wilayah Pesisir Kebirangga, Ende
No Lokasi Aktivitas
1 Area penangkapan Pemancingan tradisional, pemancingan
(fishing ground) tuna dan ikan sunuk super. Alat
tangkap terlarang (bom ikan )
2 Tambat perahu Penambatan perahu

3 Permukiman Tempat tinggal nelayan dan komunitas


nelayan pesisir
4 Pulau kecil Perlindungan (seperti istirahat & ambil
air) dan pengeringan ikan
5 Bakau (Wanggo) Karang tempat penangkapan ikan. Kayu
lamun (Kuru Kera), bakau, sebelumnya, diambil untuk
& karang (Taka ) tempat jemur ikan.
Bagaimana “Perspektif Global tentang Sistem Administasi
Pertanahan Modern” Bekerja? Enemark et al., 2005

Anda mungkin juga menyukai