s a s i
Jurnal Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon
● Tinjauan Yuridis Tentang Penerapan Ancaman Pidana Mati Dalam Tindak Pidana
Korupsi
Denny Latumaerissa
● Analisis Yuridis Ajaran Turut Serta Dalam Kasus Abortus Provocatus Dengan Alasan
Kegagalan Alat Kontrasepsi
Yonna B. Salamor
● Perlindungan Hukum Terhadap Hak Atas Lingkungan Hidup Ditinjau Dari Perspektif
Hukum Internasional Dan Hukum Nasional Indonesia
Richard V. Waas
Veriena J. B. Rehatta, Penyelesaian Sengketa Perikanan…………………. 62
Jurnal Sasi Vol. 20 No.1 Bulan Januari - Juni 2014
ABSTRACT
Manfaat yang begitu besar atas pengelolaan laut tentunya membuat semua pihak atau
negara ingin melakukan eksplorasi dan eksploitasi atas sumber daya tersebut termasuk
dilaut lepas, sehingga terkadang menyebabkan timbulnya sengketa antar pihak-pihak
termasuk antar negara dalam melaksanakan pengelolaannya. Sengketa yang terjadi dapat
diselesaikan secara nasional maupun internasional, tergantung dari pihak yang bersengketa
didalamnya. Secara internasional penyelesaian sengketa perikanan yang terjadi dilaut lepas
dapat diselesaikan secara damai antar kedua belah pihak, tetapi apabila kesepatan damai
antar para pihak tersebut tidak dapat dicapai, maka prosedur penyelesaian sengketa
perikanan dilaut lepas dapat dilakukan berdasarkan 4 cara yakni melalui International
Tribunal for the Law of the Sea, International Court of Justice, Arbitration or Special
Arbitration Procedure, dan Konsiliasi Consiliation.
The benefits are so great on marine management must make all parties or nations
wanted to do the exploration and exploitation of these resources, including sea
off, so sometimes causing disputes between parties including between countries
in implementing management. Dispute can be resolved nationally and
internationally, depending of the parties therein. International dispute
resolution fisheries that occur at sea off can be resolved amicably between the
two sides, but when the agreements of peace between the parties can not be reached,
the dispute settlement procedure of fisheries at sea off can be done by 4 ways
namely through the International Tribunal for the Law of the Sea, the
International Court of Justice, or the Special Arbitration Procedure Arbitration
and Conciliation Consiliation.
memiliki lebar laut territorial 4 mil namun sangat memegang peranan dalam
menyatakan bahwa cara penarikan garis mengembangkan pembangunan di suatu
pangkal lurus sebagaimana ditetapkan dalam Negara, laut sebagai gudang pangan
Firman Raja tahun 1935 bertentangan terutama perikanan juga sumber mineral,
drngan ketentuan hukum internasional yang minyak gas bumi serta industry lain. Laut
berlaku. Selain sengketa antara Inggris dan dengan keanekaragaman sumber daya ala
Norwegia terjadi juga kasus antara Inggris mini diolah dan dimanfaatkan untuk
dan Irlandia, kasus ini berasala dari kebutuhan manusia, akan memberikan
keputusan Islandia secara uniteral dalam pelbagai peluang guna memecahkan
bulan juni 1958 yang memperlebar laut berbagai persoalan baik secara nasional
territorial menjadi 12 mil dan melarang maupun internasional dipelbagai kawasan
penangkapan ikan oleh orang asing pada dunia.
zona tersebut. Fungsi laut sebagai sumber kekayaan
Inggris dikenal sebagai Negara alam berkaitan dengan penggunaan dan
penangkap ikan yang besar di laut utara, pemanfaatan potensi- potensi sumber
nelayan-nelayan Inggris beroperasi terutama daya alam di laut. Potensi kekayaan alam
di lautan lepas pantai Islandia sampai di laut antara lain, perikanan, air laut
keperairan Norwegia dan sebaliknya karena sebagai sumber air tawar potensial,
ikan merupakan urat nadi perekonomiannya bahan- bahan mineral dan kimia,
dan merupakan eksport yang terbesar pada kekayaan alam yang belum dimanfaatkan
negaranya pada dasar laut dan tanah dibawahnya
Menurut konvensi Hukum Laut Tahun serta penggunaan air laut sebagai sumber
1982 laut lepas ( bebas) terbuka bagi semua tenaga. (Albert W. Koerss,1991.2-4).
Negara, baik Negara yang berpantai maupun Sumber kekayaan laut secara umum
Negara yang tidak berpantai. dapat dibagi atas 2, yaitu :
Kebebasan di laut lepas ini antara lain: 1. Kekayaan alam hayati ( sumber daya
(a) Kebebasan berlayar; hayati)
(b) kebebasan untuk terbang di atasnya; 2. Kekayaan alam non-hayati (sumber
(c) kebebasan untuk meletakan kabel-kabel daya non-hayati) (John
dan pipa bawah laut; Pieris,1988,144)
(d) kebebasan untum embangun potensi- potensi diatas merupakan
pulau-pulau buatan dan instalasi- sumber daya alam dari laut yang dapat
instalasi lainnya; dimanfaatkan bagi kepentingan kesejah-
(e) kebebasan menangkap ikan dan teraan manusia.
kebebasan melakukan riset ilmiah
(Albert,W,Koerss,1991.12)
Dari uraian yang dikemukakan diatas 2. Perikanan Dan Perlindungannya Di
maka permasalahan yang dirumuskan dalam Laut Lepas
penulisan ini adalah Bagaimanakah
penyelesaian senketa internasional tentang Dalam dunia perikanan telah terjadi
perikanan dalam rangka perlindungan kemerosotan yang mencemaskan pada
sumber hayati laut di laut lepas/bebas. persediaan ikan yang paling berharga di
dunia sebagai akibat dari persaingan yang
terus meningkat dan teknologi
B. PEMBAHASAN penangkapannya yang bersifat
eksploatatif.
1. Laut Sebagai Sumber Kekayaan Alam Ikan sebagai salah satu sumber
Laut dengan berbagai sumber hewani kini semakin mendapat perhatian
kekayaan yang terkandung di dalamnya di berbagai Negara. Untuk meningkatkan
Veriena J. B. Rehatta, Penyelesaian Sengketa Perikanan…………………. 65
Jurnal Sasi Vol. 20 No.1 Bulan Januari - Juni 2014