Kuliah III
AGRARIAN, AGROMARITIM
DAN KEBIJAKANNYA
Oleh:
Tim Pengajar
Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo ARIFIN, MS (Koordinator)
Tujuh Tips Mengikuti Video Conference
1. Menggunakan akun dengan nama aseli-lengkap
2. Menggunakan Profile Picture/Display Picture dengan portrait diri aseli (tidak
menggunakan gambar binatang, pemandangan atau lainnya)
3. Memakai busana yang sopan, sesuaikan dengan agenda Forumnya (terutama
busana atas yang akan tertangkap kamera)
4. Mengatur posisi yang baik di depan layar komputer atau layar handphone, posisi
duduk menghadap frontal ke layar/kamera
5. Tidak melakukan aktivitas makan, minum, bicara dengan orang lain maupun
dengan telepon yang tertangkap mic dan kamera.
6. Karena itu selalu matikan mode suara - mute dan matikan mode video saat sedang
tidak berbicara. Atau HOST berhak me-mute mic semua peserta di saat Pembicara
Utama sedang berbicara.
7. Pada saat diskusi, silakan mengacungkan tangan atau menulis di Chat Room untuk
mendaftar bertanya dan menuliskan pertanyaannya secara singkat. Jika
moderator meminta, baru unmute dan nyalakan mode videonya. Host akan
mencatat pertanyaan yang paling signifikan untuk dibacakan oleh moderator.
Learning Outcome:
1. Tanah atau permukaan bumi yang merupakan modal alami utama bagi kegiatan
pertanian dan peternakan.
2. Perairan baik berupa sungai, danau atau laut yang merupakan modal alami utama bagi
kegiatan perikanan, baik perikanan budidaya atau tangkap.
3. Hutan yang berarti kesatuan flora dan fauna dalam suatu wilayah di luar kategori tanah
pertanian yang merupakan modal alami utama bagi komunitas-komunitas perhutanan
yang hidup dari pemanfaatan hasil hutan menurut kearifan tradisional.
4. Bahan tambang yang mencakup beragam bahan mineral seperti emas, bijih besi, timah,
tembaga, minyak, gas, intan, batu-batu mulia, fosfat, pasir, batu, dan lain-lain.
5. Udara yang mencakup bukan saja “ruang di atas bumi dan air”, tetapi juga materi udara
itu sendiri yang arti pentingnya terasa semakin besar di tengah perubahan iklim global
belakangan ini.
Zaman kolonial
1. semua tanah yang di atasnya tidak dapat dibuktikan adalah hak eigendom oleh seseorang,
adalah milik dari negara (Arizona, 2014).
2. Artinya, pembuktian atas klaim penguasaan/ pemilikan tanah yang sah dibebankan kepada
orang lain yang merasa menguasai/memiliki tanah, bukan pemerintah Hindia Belanda.
3. Domein verklaring disebut juga dengan istilah Domein Beginsel, Prinsip Domein, Asas
Domein, Doktrin Domein, Teori Domein, Konsep Domein atau Deklarasi Domein.
4. Pemberlakuan Domein Verklaring berkonsekuensi pada pembagian status tanah menjadi
dua yaitu:
a) Tanah negara bebas
b) Tanah pribumi sebagai tanah negara tidak bebas
• Landreform dan reforma agraria (agrarian reform) seringkali digunakan secara berganti
sekalipun dengan makna yang berbeda.
• Landrefom merujuk pada penataan ulang distribusi penguasaan atau pemilikan SSA
sedangkan reforma agraria bermakna landreform dan dilengkapi dengan perbaikan sosial
ekonomi dan politik para subyek petani.
• Perbaikan distribusi SSA dan relasi sosio-agraria pada tahun 1960 dilakukan pada empat aras.
1) penyusunan peraturan perundang-undangan dengan diterbitkan Undang-Undang No
5/1960 tentang Peraturan Pokok Agraria (UUPA).
2) penataan ulang distribusi penguasaan dan pemilikan sumber-sumber, dan perbaikan relasi
penyakapan (land refom dan tenancy reform).
3) penataan peruntukan penggunaan SSA (land use).
4) program penunjang landreform di antaranya koperasi konsumsi dan produksi, dan
pembangunan infrastruktur jalan dan waduk untuk pertanian.
Perhutanan Sosial
• lautan seluas 3.257.483 km2 dimanfaatkan di antaranya untuk perikanan tangkap, budidaya
dan kawasan konservasi.
• Jumlah nelayan 2.265.859 orang pada tahun 2016: nelayan penuh 1.165.284 orang, nelayan
sambilan utama 772.887 orang, dan nelayan sambilan tambahan 327.688 orang.
• Kapal yang digunakan dalam penangkapan ikan pada tingkat nasional yaitu: tanpa motor
190.923 kapal, motor temple 181.178 kapal, dan kapal motor 171.744 kapal.
• Rumah tangga perikanan (RTP) tangkap dan budidaya pada tahun 2016 sebagai berikut:
perikanan tangkap laut 683.249 RT; pembudidaya laut 167.680 RT, dan tambak 263.530 RT.
• Budidaya laut pada tahun 2015 memiliki potensi sebesar 12.123.383 ha namun baru
dimanfaatkan seluas 281.474 ha, sehingga masih tersedia peluang pengembangan
11.841.909 ha (BPS, 2018)
➢ Disrupsi,
➢ Great shifting,
➢ Tantangan baru dan
kompleks,
➢ Ketangkasan/agileness
➢ Daya saing/competitiveness
CPS: Integrasi
komputasi dengan
proses fisik yang
perilakunya
ditentukan oleh
bagian cyber dan
fisik sistem.
Smart
agrosystem
Automated
Tingkat capaian
agrosystem
technology
Integrated
agrosystem
Instrumented
Agrosystem
Instrumented
Agrosystem
AGRO-
MARITIM SERVICE
4.0
PRODUCTION 4.0
Business
… Automated tools
Government Fund and and sensors for data
sectors and Customers Farmers
Investors
marketplace collection
Model Agrosistem Cerdas 4.0
Selamat Belajar….
Sampai Bertemu Kembali pada
Kuliah Minggu ke-4