LAPORAN PELANGGARAN
PEMILU
(PERBAWASLU NOMOR 7 TAHUN 2022)
Temuan adalah dugaan pelanggaran • Temuan didasarkan pada hasil pengawasan dan
Pemilu yang ditemukan dari hasil hasil investigasi terhadap peristiwa yang
pengawasan Pengawas Pemilu pada mengandung dugaan pelanggaran (Pasal 2)
setiap tahapan penyelenggaraan • Ada lima syarat untuk penetapan temuan: (1)
Pemilu atau hasil investigasi Identitas penemu; (2) tidak melebihi batas
wakti; (3) identitas terlapor; (4) uraian kejadian;
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu dan (5) Bukti (Pasal 5 ayat 1)
Kabupaten/Kota, dan Panwaslu • Laporan hasil pengawasan yang mengandung
Kecamatan (Pasal 1 angka 30) dugaan pelanggaran etik penyelenggara adhoc
ditangani oleh Bawaslu Kab/Kota
• Temuan diregistrasi oleh pengawas yang
melakukan penanganan paling lama 2 hari kerja
setelah penetapan temuan (Pasal 5 ayat 3)
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN LAPORAN
Laporan adalah dugaan • Laporan disampaikan pada hari dan jam kerja, kecuali
pelanggaran Pemilu yang pada masa tenang dan pemungutan suara yang bisa
disampaikan secara resmi dilakukan dalam waktu 1x24 jam (Pasal 11 ayat 1-4)
kepada Pengawas Pemilu oleh • Pelapor menyerahkan dokumen fotokopi KTP dan bukti
WNI yang mempunyai hak (Pasal 11 ayat 5 huruf d)
pilih, Peserta Pemilu, dan • Bukti dalam bentuk surat dirangkap 3 (tiga) dan bukti
Pemantau Pemilu elektronik disampaikan melalui media penyimpanan
(Pasal 13 ayat 1-2)
(Pasal 1 angka 30) • Dalam hal laporan merupakan dugaan pelanggaran
Administratif Pemilu TSM, maka bukti harus
menunjukan terjadinya pelanggaran di 50% dari wilayah
atau daerah pemilihan (Pasal 13 ayat 3)
• Laporan yang dterima oleh PKD atau Pengawas TPS
diteruskan ke Panwaslu Kecamatan (mengarahkan atau
menemani pelapor datang ke Panwascam), jika Pelapor
tidak bersedia ke Panwascam, maka laporan tersebut
menjadi informasi awal (Pasal 9)
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN LAPORAN
MELALUI SIGAPLAPOR
FORMAL MATERIEL
1. Nama dan Alamat 1. Waktu dan Tempat
Pelapor; kejadian dugaan
2. Pihak Terlapor; dan pelanggaran Pemilu
3. Waktu penyampaian 2. Uraian kejadian
tidak melebihi jangka dugaan pelanggaran
waktu Pemilu; dan
(Pasal 15 ayat 3) 3. Bukti
(Pasal 15 ayat 4)
KAJIAN AWAL
• Kajian Awal dilakukan hanya terhadap laporan
• Kajian Awal dilakukan paling lama 2 (dua) Hari sejak laporan disampaikan
(Dalam hal laporan disampaikan secara daring, maka Kajian Awal dihitung
setelah dokumen laporan disampaikan ke kantor Pengawas Pemilu (Pasal
15 ayat 2)
• Kajian Awal diplenokan Pengawas Pemilu dan ditandatangani oleh Ketua
(Pasal 16 ayat 4)
• Kajian Awal dilakukan untuk menentukan keterpenuhan syarat Laporan dan
jenis dugaan pelanggararan Pemilu.
• Kesimpulan Kajian Awal terdiri dari (Pasal 16 ayat 1):
1.Laporan memenuhi syarat formal dan materiel serta merupakan dugaan
pelanggaran Pemilu; atau
2.Laporan tidak memenuhi syarat formal dan/atau materiel atau merupakan
PENOMORAN TEMUAN DAN LAPORAN
• Dalam hal laporan belum memenuhi syarat laporan, maka Pengawas Pemilu
memberitahukan kepada Pelapor paling lama 1 (satu) hari setelah kajian awal
selesai untuk melengkapi syarat (Pasal 24 ayat 1)
• Pelapor diberi kesempatan paling lama 2 hari untuk memperbaiki setelah pengawas
pemilu memberitahukan ketidakterpenuhan syarat laporan (Pasal 24 ayat 4)
• Perbaikan hanya dilakukan terhadap ketidakterpenuhuan syarat formal (identitas
para pihak) dan syarat materiel
• Laporan yang tidak memenuhi syarat karena daluarsa, langsung tidak diregistrasi
(Pasal 24 ayat 3)
• Penyerahan dokumen perbaikan laporan oleh Pelapor diberikan tanda terima
perbaikan laporan (Pasal 24 ayat 5)
PENCABUTAN LAPORAN
Informasi Awal diplenokan oleh Pengawas Pemilu untuk menetapkan apakah akan
dtindaklanjuti dengan penelusuran atau tidak. Jika ditindaklanjuti dengan penelusuran maka
penelusuran dilakukan dengan dasar Perbawaslu 5/2022 tentang Pengawasan Pemilihan
Umum.
PELIMPAHAN LAPORAN
• Pelimpahan mengacu pada prinsip penanganan
dilakukan oleh pengawas pemilu tempat
terjadinya peristiwa
• Pelimpahan dilakukan 1 hari setelah kajian awal
apabila laporan telah memenuhi syarat formal
dan materiel atau dilakukan 1 hari setelah
Pelapor memperbaiki laporan
PENGAMBILALIHAN LAPORAN
PENYELENGGARA
PELANGGARAN ETIK KPU KAB/KOTA
ADHOC JAJARAN KPU
PENYELENGGARA ADHOC
JAJARAN BAWASLU
BAWASLU KAB/KOTA KEPUTUSAN
REKOMENDASI PANWASCAM
PELANGGARAN DITANGANI HANYA
DISAMPAIKAN KEPADA KPU KAB/KOTA
ADMINISTRASI OLEH PANWASCAM BAWASLU KAB/KOTA
DIHENTIKAN
BUKAN PELANGGARAN
PEMILU
INSTANSI LAIN YANG
BERWENANG
KOREKSI
• Bawaslu berwenang mengoreksi rekomendasi Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kab/Kota
• Bawaslu Provinsi berwenang mengoreksi rekomendasi Bawaslu Kab/Kota
setelah mendapat pertimbangan Bawaslu
• Rekomendasi terdiri dari:
1.Rekomendasi pelanggaran kode etik
2.Rekomendasi dugaan pelanggaran peraturan per-UU-an lainnya
• Tindak pidana pemilu bukan berbentu rekomendasi tapi penerusan, sedangkan
penyelesaian administrasi oleh Bawaslu Prov dan Bawaslu Kab/Kota berupa
putusan, sehingga dua hal tersebut bukan termasuk rekomendasi.
SIMULASI PENGHITUNGAN HARI
Terdapat 3 frasa yang merujuk pada waktu, meliputi:
1. “Sejak” (Pasal 5 ayat 1 huruf b, Pasal 8 ayat 3 dan 4, Pasal 62)
2. “Setelah” (Pasal 5 ayat 3, Pasal 9 ayat 1 dan 2, Pasal 12 huruf c, Pasal 15 ayat 1, Pasal 24 ayat 1 dan 4, Pasal 26 ayat 1 dan
3, Pasal 39 ayat 2, Pasal 41 ayat 1, Pasal 53 ayat 1, Pasal 55 ayat 1, dan Pasal 56 ayat 1)
3. “Sebelum” (Pasal 29 ayat 2)