Anda di halaman 1dari 14

KARAKTER PENGAWAS

PEMILU DAN PENANGANAN


PELANGGARAN PEMILU

Oleh :
A Abdai Muzayin
(Kordiv. Penanganan Pelanggaran &
Penyelesaian sengketa)
 Dasar Hukum:
 UU 7/2017 tentang Pemilihan
Umum;
 Temuan dan Laporan; Perbawaslu
Nomor 7/2022 tentang
Penanganan
 Perbawaslu Nomor 8/2022 tentang
Penyelesaian Pelanggaran
Administratif Pemilu.
 Juknis Perbawaslu 7/2022
Tujuan Umum Pengawasan Pemilu
• Menegakkan integritas, kredibilitas penyelenggara,
transparansi penyelenggaraan & akuntabilitas hasil
Pemilu;
• Mewujudkan Pemilu yang demokratis;
• Memastikan terselenggaranya Pemilu secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, adil & berkualitas, serta
dilaksanakannya peraturan perundang-undangan
mengenai Pemilu secara menyeluruh.
Karakter Pengawas Pemilu
1. Integritas
2. Adil
3. Jujur
4. Kuat
5. Mandiri
6. Tegas
7. Bertanggung jawab
 Jenis Pelanggaran :
1. Administratif
2. Pidana Pemilu
3. Kode Etik
4. Pelanggaran terhadap
perundang-undangan lain

 Jenis Pelanggaran yang


Ditangani Panwaslu Kecamatan:
1. Administratif
2. Pelanggaran terhadap perundang-
undangan lain
Pelanggaran Administratif Pemilu adalah pelanggaran
terhadap tata cara, prosedur, atau mekanisme yang
berkaitan dengan administratif pelaksanaan Pemilu
dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu.

Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu adalah


pelanggaran terhadap etika Penyelenggara Pemilu
yang berdasarkan sumpah dan/atau janji sebelum
menjalankan tugas sebagai Penyelenggara Pemilu.
Tindak Pidana Pemilu adalah tindak pidana
pelanggaran dan/atau kejahatan terhadap ketentuan
tindak pidana Pemilu sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang yang mengatur mengenai Pemilu.

Pelanggaran terhadap perundang-undangan lain:


Setiap pelanggaran dalam pemilu terhadap
peraturan/perundang-undangan selain undang undang
yang mengatur mengenai Pemilu.
Sumber Penanganan Pelanggaran:

1. Laporan
2. Temuan
 DEFINISI
TEMUAN:
“Dugaan pelanggaran yang ditemukan dari hasil pengawasan”

LAPORAN:
“Dugaan pelanggaran yang disampaikan kepada
pengawas pemilu”
 Penanganan Temuan dilakukan Berdasarkan:  TEMUA
1. Laporan Hasil Pengawasan
2. Hasil investigasi N
 Syarat Minimal Laporan Hasil Pengawasan
ditetapkan menjadi Temuan:
1. Indentitas Penemu;
2. Waktu penetapan temuan paling lama 7 hari sejak
laporan pengawasan dan hasil investigasi dibuat;
3. Identitas Pelaku;
4. Uraian Kejadian;
5. Bukti.
 Siapa yang bisa Laporan ke pengawas?  LAPORAN
1. WNI;
2. Peserta Pemilu;
3. Pemantau Pemilu.

 KETENTUAN LAPORAN
 Disampaikan paling lama 7 hari sejak diketahui terjadinya
dugaan pelanggaran;
 Pelapor dpt diwakili pihak yg ditunjuk berdasarkan surat
kuasa khusus;
 Laporan disampaikan ke kantor sekretariat Panwaslu
Kecamatan sesuai TKP;
 Menyampaikan laporan melalui SigapLapor.
1. Nama dan alamat pelapor
2. Pihak terlapor
3. Waktu penyampaian
laporan TDK melebihi 7 1. Waktu dan Tempat
hari sejak diketahui Kejadian
2. Uraian Kejadian
3. Bukti
SYARAT FORMIL SYARAT MATERIAL
 Jika PKD mendapatkan laporan dugaan
pelanggaran, laporan diteruskan ke Panwaslu
Kecamatan paling lama 1 hari

 Jika PTPS mendapatkan laporan dugaan


pelanggaran, laporan diteruskan ke Panwaslu
Kecamatan melalui PKD

 Penerusan laporan di atas dilakukan melalui


media elektronik
Contoh Kerawanan Pemilu
• Politik uang • Netralitas Penyelenggara
• Hoaks/SARA/Hasutan Pemilu.
• Kampanye tak sesuai prosedur • Netralitas ASN/Kepala Desa
• Kecurangan • Kampanye di tempat ibadah
• DPT tak valid. • Fasilitas pemerintah untuk
• Dana kampanye illegal dan tak kampanye
dilaporkan. • Dan lain-lain.
SEKIAN
MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai