Anda di halaman 1dari 33

PENANGANAN TEMUAN

DAN LAPORAN
PELANGGARAN PEMILU
(PERBAWASLU NOMOR 7 TAHUN 2022)

DIVISI PENINDAKAN PELANGGARAN DAN


DATA INFORMASI
MATERI RAKOR GAKKUMDU BAWASLU
KABUPATEN BANDUNG BARAT
14 November 2022
PENINDAKAN & Penanganan Pelanggaran

• Penindakan Pelanggaran merupakan segala bentuk upaya lisan atau tulisan yang
dilakukan terhadap fenomena yang berpotensi dan diduga merupakan
pelanggaran.

• Penanganan Pelanggaran merupakan upaya penindakan pelanggaran secara


mendalam mekanisme terhadap kejadian atau fenomena yang dipandang dugaan
pelanggaran.

• Pencegahan Pelanggaran merupakan upaya yang dilakukan oleh pengawas


pemilihan umum saat meliahat adanya anya objek atau subjek yang berpotensi
sebagai kerawanan pelanggaran.
Paradigma Penindakan

Subjek
Objek
Kedudukan Hukum
Tindakan
Kewenangan Duduk Perkara
Peristiwa Mekanisme
Kewenangan
SUBJEK DAN OBJEK PENINDAKAN
PELANGGARAN

Objek
Segala kejadian yang berkaitan secara langsung ataupun tidak langsung
terhadap penyelenggaraan pemilu dan Pemilihan yang termaktub dalam
peraturan perundang-undangan.
Subjek
Setiap orang yang telah mempunyai kewajiban taat hukum terhadap
peraturan perundang-undangan
MITRA EKSTERNAL
• KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
• KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
• SATPOL PP
• KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
• INSPEKTORAT PEMERINTAHAN DAERAH
• OMBUDSMAN
• KADER PENGAWAS PARTISIPATIF
STAKE HOLDER KEPEMILUAN

• CALON LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF


• PARTAI POLITIK DAN/ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIK
• PEMERINTAH DAERAH
• KELOMPOK KEPENTINGAN ANTAR GOLONGAN
( LSM,RELAWAN,TIM KAMPANYE, TIM SUKSES )
PELANGARAN ADMINISTRATIF
• DASAR HUKUM PELANGGARAN
• PENGERTIAN
kejadian dugaan pelanggaran yang berkaitan 1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017
dengan tata laksana / mekanisme penyelenggaraan 2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum pada Setiap Tahapan
yang terdapat dalam aturan penyelenggaraan
pemilihan umum dan Pemilihan 3. Produk Hukum lainya yang dikeluarkan Oleh KPU
• RUANG LINGKUP
(Keputusan/Surat Edaran)
Segala bentuk kejadian yang berkaitan secara
langsung ataupun tidak langsung yang
menyebabkan tidak terlaksananya tata laksana /
mekanisme penyelenggaraan sesuai dengan aturan
penyelenggaraan pemilihan umum dan Pemilihan
• DASAR HUKUM KEWENANGAN
1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017
2. Perbawaslu Nomor 8 TAHUN 2022 • Catatan
3. Perbawaslu Nomor 7 Tahun 2022 Kembali pada legal Standing, Kekuasaan, dan Kewenangan
setiap subjek hukm terhadap objek hukum yang terjadi
PELANGGARAN KODE ETIK
• DASAR HUKUM PELANGGARAN
• PENGERTIAN 1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017
Kode Etik Penyelenggara Pemilu adalah suatu 2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum pada Setiap Tahapan
kesatuan asas moral, etika, dan filosofi yang
menjadi pedoman perilaku bagi Penyelenggara 3. Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum
Pemilu berupa kewajiban atau larangan, Nomor 2 tahun 2017
tindakan dan/atau ucapan yang patut atau tidak 4. Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum
patut dilakukan oleh Penyelenggara Pemilu Nomor 3 tahun 2017
• RUANG LINGKUP
Segala bentuk kewajiban atau larangan,
tindakan dan/atau ucapan yang patut atau tidak
patut dilakukan oleh Penyelenggara Pemilu
yang dipandang bertentangan dengan kode
etik.
• DASAR HUKUM KEWENANGAN
• Catatan
1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017
Kembali pada legal Standing, Kekuasaan, dan Kewenangan setiap
2. Perbawaslu 7 Tahun 2022 subjek hukum terhadap objek hukum yang terjadi
PELANGGARAN PIDANA PEMILU
• DASAR HUKUM PELANGGARAN
• PENGERTIAN
1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017
Tindak pidana adalah salah satu sikap ataupun
perbuatan yang melanggar aturan 2. Ketentuan pidana pasal 488 – pasal 554
perundang-undangan

• RUANG LINGKUP
Segala bentuk perbuatan melawan hukum
ataupun melanggar aturan ketentuan Pidana
perundang-undangan.

• DASAR HUKUM KEWENANGAN


1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017
• Catatan
2. Perbawaslu Nomor 31 tahun 2018
Kembali pada legal Standing, Kekuasaan, dan Kewenangan
setiap subjek hukum terhadap objek hukum yang terjadi
PELANGARAN HUKUM LAINYA
• PENGERTIAN • DASAR HUKUM PELANGGARAN
kejadian dugaan pelanggaran yang berkaitan 1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017
secara langsung ataupun tidak langsung 2. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 ttg ASN
dengan penyelenggaraan Pemilu / Pemilihan
yang tidak terdapat dalam aturan 3. Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 ttg Admin. Pem.
penyelenggaraan pemilihan umum
dikarenakan terbatasanya kewenangan 4. Peraturan Perundang-Undangan Lainya yang dipadangan
bawaslu secara hukum. berkaitan secara objek terhadap Pemilu tetapi secara subjek
mempunyai legal standing secara mandiri
• RUANG LINGKUP
Segala bentuk kejadian dugaan pelanggaran
yang berkaitan secara langsung ataupun tidak
langsung dengan penyelenggaraan Pemilu /
Pemilihan yang dilakukan oleh subjek
dan/atau objek hukum yang tidak diatur dalam
rezim aturan kepemiluan.
• DASAR HUKUM KEWENANGAN
• Catatan
1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017
Kembali pada legal Standing, Kekuasaan, dan Kewenangan
2. PERBAWASLU Nomor 7 TAHUN 2018 setiap subjek hukm terhadap objek hukum yang terjadi
TEMUAN
Temuan adalah dugaan
pelanggaran Pemilu yang
ditemukan dari hasil pengawasan • Temuan didasarkan pada hasil pengawasan dan
hasil investigasi terhadap peristiwa yang
Pengawas Pemilu pada setiap
mengandung dugaan pelanggaran (Pasal 2)
tahapan penyelenggaraan Pemilu
atau hasil investigasi Bawaslu, • Ada lima syarat untuk penetapan temuan: (1)
Identitas penemu; (2) tidak melebihi batas wakti;
Bawaslu Provinsi, Bawaslu (3) identitas terlapor; (4) uraian kejadian; dan (5)
Kabupaten/Kota, dan Panwaslu Bukti (Pasal 5 ayat 1)
Kecamatan (Pasal 1 angka 30)
• Laporan hasil pengawasan yang mengandung
dugaan pelanggaran etik penyelenggara adhoc
ditangani oleh Bawaslu Kab/Kota

• Temuan diregistrasi oleh pengawas yang


melakukan penanganan paling lama 2 hari kerja
setelah penetapan temuan (Pasal 5 ayat 3)
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN LAPORAN
Laporan adalah dugaan • Laporan disampaikan pada hari dan jam kerja,
pelanggaran Pemilu yang kecuali pada masa tenang dan pemungutan suara
disampaikan secara resmi yang bisa dilakukan dalam waktu 1x24 jam (Pasal
11 ayat 1-4)
kepada Pengawas Pemilu
oleh WNI yang mempunyai • Pelapor menyerahkan dokumen fotokopi KTP dan
bukti (Pasal 11 ayat 5 huruf d)
hak pilih, Peserta Pemilu,
dan Pemantau Pemilu • Bukti dalam bentuk surat dirangkap 3 (tiga) dan
bukti elektronik disampaikan melalui media
(Pasal 1 angka 30) penyimpanan (Pasal 13 ayat 1-2)
• Dalam hal laporan merupakan dugaan pelanggaran
Administratif Pemilu TSM, maka bukti harus
menunjukan terjadinya pelanggaran di 50% dari
wilayah atau daerah pemilihan (Pasal 13 ayat 3)
• Laporan yang dterima oleh PKD atau Pengawas
TPS diteruskan ke Panwaslu Kecamatan
(mengarahkan atau menemani pelapor datang ke
Panwascam), jika Pelapor tidak bersedia ke
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN LAPORAN
MELALUI SIGAPLAPOR
• Pelapor melakukan pendaftaran akun pada laman SiGapLapor
dan akan divalidasi oleh Petugas Penerima Laporan
• Setelah mendapatkan akun Pelapor menyampaikan laporan
melalui laman SiGapLapor dengan menggunakan akun yang
sudah diberikan
• Pelapor akan mendapatkan dokumen tanda bukti yang dapat
diunduh melalui SiGapLapor
• Pelapor menyerahkan tanda bukti penyampaian ke kantor
Pengawas Pemilu disertai fotokopi KTP dan Bukti paling lama 2
(dua) Hari setelah menyampaikan laporan secara daring (Pasal
12)
• Dalam hal pelapor tidak datang ke kantor Pengawas Pemilu
sampai dengan batas waktu yang ditentukan, maka laporannya
SYARAT FORMAL DAN MATERIEL LAPORAN
FORMAL MATERIEL
1. Nama dan Alamat 1. Waktu dan Tempat
Pelapor; kejadian dugaan
2. Pihak Terlapor; dan pelanggaran Pemilu
3. Waktu penyampaian 2. Uraian kejadian
tidak melebihi dugaan
jangka waktu pelanggaran
(Pasal 15 ayat 3) Pemilu; dan
3. Bukti
KAJIAN AWAL
• Kajian Awal dilakukan hanya terhadap laporan
• Kajian Awal dilakukan paling lama 2 (dua) Hari sejak laporan
disampaikan (Dalam hal laporan disampaikan secara daring, maka
Kajian Awal dihitung setelah dokumen laporan disampaikan ke
kantor Pengawas Pemilu (Pasal 15 ayat 2)
• Kajian Awal diplenokan Pengawas Pemilu dan ditandatangani oleh
Ketua (Pasal 16 ayat 4)
• Kajian Awal dilakukan untuk menentukan keterpenuhan syarat
Laporan dan jenis dugaan pelanggararan Pemilu.
• Kesimpulan Kajian Awal terdiri dari (Pasal 16 ayat 1):
1. Laporan memenuhi syarat formal dan materiel serta merupakan
dugaan pelanggaran Pemilu; atau
2. Laporan tidak memenuhi syarat formal dan/atau materiel atau
PENOMORAN TEMUAN DAN LAPORAN

• Diatur penomoran yang berbeda antara Penyampaian laporan, registrasi temuan/laporan, dan
rekomendasi
(lihat di Lampiran Format Penomoran).

• Dalam hal sebuah hasil pengawasan atau laporan terdapat dua atau lebih jenis dugaan
pelanggaran yang salah satunya merupakan pelanggaran administratif pemilu (misalnya
pidana dan administrasi), maka diregistrasi sesuai Perbawaslu masing-masing. Ketentuan ini
dikecualikan bagi Panwas Kecamatan karena mekanisme penanganannya sama, yaitu melalui
pengkajian dengan output rekomendasi.
MEKANISME PERBAIKAN LAPORAN YANG BELUM
MEMENUHI SYARAT
• Dalam hal laporan belum memenuhi syarat laporan, maka Pengawas Pemilu memberitahukan
kepada Pelapor paling lama 1 (satu) hari setelah kajian awal selesai untuk melengkapi syarat
(Pasal 24 ayat 1)

• Pelapor diberi kesempatan paling lama 2 hari untuk memperbaiki setelah pengawas pemilu
memberitahukan ketidakterpenuhan syarat laporan (Pasal 24 ayat 4)

• Perbaikan hanya dilakukan terhadap ketidakterpenuhuan syarat formal (identitas para pihak) dan
syarat materiel

• Laporan yang tidak memenuhi syarat karena daluarsa, langsung tidak diregistrasi (Pasal 24 ayat
3)

• Penyerahan dokumen perbaikan laporan oleh Pelapor diberikan tanda terima perbaikan laporan
(Pasal 24 ayat 5)
•Laporan dapat dicabut sepanjang belum diregistrasi
oleh pengawas pemilu, dengan
PENCABUTAN syarat polapor
LAPORAN
membuat surat pernyataan bermaterai untuk
mencabut laporan (Pasal 14)
•Pencabutan laporan dituangkan dalam isi kajian awal
(Pasal 15 ayat 5)
•Laporan yang telah dicabut tidak diregistrasi (Pasal
23)
•Laporan yang telah dicabut dapat dijadikan sebagai
informasi awal (Pasal 3 ayat 2 huruf d)
LAPORAN
Laporan yang tidakYANG TIDAKdan
bisa ditangani DAPAT DITANGANI
diselesaikan adalah:
• Laporan yang sudah dilakukan kajian akhir dan diterbitkan
status penanganan
• Peristiwa dugaan pelanggaran dan terlapornya sama
• Tidak ada bukti-bukti baru yang dapat menguatkan adanya
dugaan pelanggaran

Informasi mengenai Laporan yang sudah ditangani dan


diselesaikan oleh Pengawas Pemilu dituangkan dalam kajian
awal sebagai dasar untuk menghentikan atau tidak meregister
INFORMASI AWAL
Empat Jenis Informasi Awal

❑ Informasi lisan dugaan pelanggaran yang disampikan kepada secara langsung


ke kantor pengawas atau melalui telepon resmi

❑ Informasi tulisan dalam bentuk surat yg disampaikan melalui surel resmi


dan/atau ekspedisi

❑ Laporan yang disampaikan kepada pengawas yang tidak memenuhi syarat


formal tetapi memenuhi syarat materiel

❑ Informasi dugaan pelanggaran yang diperoleh dari laporan yang dicabut oleh
Pelapo

Informasi Awal diplenokan oleh Pengawas Pemilu untuk menetapkan apakah akan
dtindaklanjuti dengan penelusuran atau tidak. Jika ditindaklanjuti dengan
penelusuran maka penelusuran dilakukan dengan dasar Perbawaslu 5/2022
tentang Pengawasan Pemilihan Umum.
PELIMPAHAN LAPORAN
•Pelimpahan mengacu pada prinsip
penanganan dilakukan oleh pengawas
pemilu tempat terjadinya peristiwa
•Pelimpahan dilakukan 1 hari setelah kajian
awal apabila laporan telah memenuhi
syarat formal dan materiel atau dilakukan 1
hari setelah Pelapor memperbaiki laporan
• PENGAMBILALIHAN LAPORAN
Ada permohonan pengambilalihan dari pengawas jajaran bawah dan/atau inisiatif dari
pengawas di atasnya

• Pengambilalihan dilakukan terhadap laporan yang belum diregistrasi

• Pengambilalihan dilakukan paling lama 1 (satu) hari setelah kajian awal selesai atau
perbaikan laporan

• Lima syarat pengambilalihan laporan:

1. Terjadinya dugaan pelanggaran pemilu melintasi dua wilayah


2. Ketua dan Anggota Pengawas Pemilu diberhentikan sementara atau tetap
3. Pengawas Pemilu tidak dapat menjalankan tugas, wewenang, dan kewajiban
4. Keterbatasan srana dan prasarana
5. Ketua dan Anggota Pengawas Pemilu dijadikan Terlapor
•Klarifikasi dapat dilakukan secara tatap muka atau
secara daring KLARIFIKASI
•Klarifikasi daring hanya dapat dilakukan apabila
tterdapa maslah geografis, keamanan, ketersedian
sarana dan prasarana, serta bencana alam atau
nonalam
•Apabila pihak yang diperiksa tidak bersedia
disumpah, maka klarifikasi tetap bisa dilakukan tanpa
sumpah
•Salinan BA Klarifikasi diberikan saat penanganan
pelanggaran selesai (hanya terbatas salinan BA yang
KAJIAN AKHIR

Hasil kajian terhadap dugaan Pelanggaran Pemilu dikategorikan sebagai:


1. Pelanggaran Pemilu

a. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu;

b. Pelanggaran Administratif Pemilu; dan/atau

c. Tindak Pidana Pemilu.


2. Bukan Pelanggaran Pemilu

a. Temuan atau Laporan tidak terbukti sebagai Pelanggaran Pemilu; atau

b. Temuan atau Laporan merupakan dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan


lainnya
PENERIMAAN TEMUAN/LAPORAN DAN REGISTRASI
LAPORAN
DICABUT PEALPOR
INFORMASI
AWAL
INVESTIGASI /
TIDAK DIREGISTRASI,
REGISTRASI DIUMUMKAN,

LHP FORM A
DIBERITAHUKAN
PENELUSURA
N
PELAPOR
TEMUAN B.2 PLENO TIDAK
LAPORAN B.1 MEMPERBAIKI

LAPORAN MEMENUHI
PETUGAS PENERIMA KAJIAN AWAL SYARAT
PELAPOR
MEMPERBAIKI
FORMIL-MATERIL

• DILAKUKAN OLEH ANGGOTA PENGAWAS LAPORAN BELUM PERBAIKAN LAPORAN PALING


• MENGISI FORM B.1 PEMILU MEMENUHI SYARAT LAMA 3 HARI SEJAK LAPORAN
DITERIMA
• MEMINTA DAN • DILAKUKAN PALING LAMA 2 HARI SEJAK FORMIL-MATERIL
MENERIMA FC KTP LAPORAN DITERIMA
SERTA DOKUMEN • DITUANGKAN DALAM FORM B.7
DISELESAIKAN SESUAI
BUKTI-BUKTI • MENENTUKAN: MERUPAKAN PELANGGARAN
KEWENANGAN PERATURAN
A. KETERPENUHAN SYARAT FORMIL DAN ADMNISTRATIF/ PIDANA/
• MEMBERIKAN KODE ETIK/ HUKUM LAINYA
PERUNDANGA-UNDANGAN
TANDA TERIMA MATERIL, LAINYA

FORM B.3 / FORM B. JENIS PELANGGARAN (PENETAPAN


B.3.1. PASAL DUGAAN PELANGGARAN)
C. DIREGISTER ATAU TIDAK LAPORAN TELAH
D. PELIMPAHAN DITANGANI PENGAWAS DIHENTIKAN
PEMILU
E. MENYATAKAN LAPORAN TELAH
DITANGANI OLEH PENGAWAS PEMILU
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU
BERDASARKAN PERBAWASLU 7 TAHUN 2022 TENANG TEMUAN DAN LAPORAN DUGAAN PELANGGARAN PEMILU

1X24 jam

REGISTRASI • Pembuatan Jadwal KLARIFIKASI / PENYELIDIKAN /


PEMBUATAN KAJIAN
PENGUMPULAN KETERANGAN
Klarifikasi DUGAAN PELANGGARAN
DAN ALAT BUKTI
• Penyusunan Pertanyaan
Klarifikasi
• Penyampaian Surat Paling lama 14 hari kerja Pleno menentukan apakah
temuan/laporan diteruskan ke penyidik atau dihentikan
Undangan Klarifikasi
DITERUSKAN
PADA LEMBAGA RAPAT PLENO
TERKAIT

DIHENTIKAN
TINDAKLANJUT TEMUAN/LAPORAN
PENYELENGGARA
DKPP
PERMANEN

PENYELENGGARA
PELANGGARAN ETIK KPU KAB/KOTA
ADHOC JAJARAN KPU

PENYELENGGARA ADHOC
JAJARAN BAWASLU
BAWASLU KAB/KOTA KEPUTUSAN

REKOMENDASI PANWASCAM
PELANGGARAN DITANGANI HANYA
DISAMPAIKAN KEPADA KPU KAB/KOTA
ADMINISTRASI OLEH PANWASCAM BAWASLU KAB/KOTA

TINDAK PIDANA
PENYIDIK GAKKUMDU
PEMILU

DIHENTIKAN
BUKAN PELANGGARAN
PEMILU
INSTANSI LAIN YANG
BERWENANG
KOREKSI
• Bawaslu berwenang mengoreksi rekomendasi Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kab/Kota

• Bawaslu Provinsi berwenang mengoreksi rekomendasi Bawaslu


Kab/Kota setelah mendapat pertimbangan Bawaslu

• Rekomendasi terdiri dari:


1. Rekomendasi pelanggaran kode etik
2. Rekomendasi dugaan pelanggaran peraturan per-UU-an lainnya
• Tindak pidana pemilu bukan berbentu rekomendasi tapi penerusan,
sedangkan penyelesaian administrasi oleh Bawaslu Prov dan Bawaslu
Kab/Kota berupa putusan, sehingga dua hal tersebut bukan termasuk
rekomendasi.
Terdapat 3 frasa yang merujuk pada waktu, meliputi:
SIMULASI PENGHITUNGAN HARI
1. “Sejak” (Pasal 5 ayat 1 huruf b, Pasal 8 ayat 3 dan 4, Pasal 62)

2. “Setelah” (Pasal 5 ayat 3, Pasal 9 ayat 1 dan 2, Pasal 12 huruf c, Pasal 15 ayat 1, Pasal 24 ayat 1 dan 4, Pasal
26 ayat 1 dan 3, Pasal 39 ayat 2, Pasal 41 ayat 1, Pasal 53 ayat 1, Pasal 55 ayat 1, dan Pasal 56 ayat 1)

3. “Sebelum” (Pasal 29 ayat 2)

Penghitungan frasa “sejak”:


Laporan disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari sejak diketahui terjadinya dugaan pelanggaran (Pasal 8 ayat 3).
Apabila A mengetahui kejadian Hari Senin 31 Oktober 2022, maka hari itu dihitung sebagai hari pertama.
Sehingga laporan bisa disampaikan paling lama Hari Selasa 8 November 2022.
Penghitungan frasa “setelah”:
Bawaslu menyusun kajian awal paling lama 2 (dua) hari sejak laporan disampaikan (Pasal 15 ayat 1). Apabila A
menyampaikan laporan pada hari Senin 31 Oktober 2022, maka hari pertama adalah hari Selasa 1 November
2022, sehingga batas waktu menyusun kajian awal adalah hari Rabu 2 November 2022.
Penghitungan frasa “sebelum”:
Surat undangan disampaikan 1 (satu) hari sebelum Klarifikasi (Pasal 29 ayat 2). Apabila Klarifikasi akan dilakukan
pada hari Rabu 2 November 2022, maka surat undangan harus sudah disampaikan kepada para pihak pada hari
Selasa 1 November 2022.
DAFTAR LAMPIRAN FORMULIR PERBAWASLU NOMOR 7 TAHUN 2022

Formulir Model B.1 FORMULIR LAPORAN


Formulir Model B.2 FORMULIR TEMUAN
Formulir Model B.3 TANDA BUKTI PENYAMPAIAN LAPORAN
Formulir Model B.3.1 TANDA BUKTI PERBAIKAN LAPORAN
Formulir Model B.4 SURAT PENCABUTAN LAPORAN
Formulir Model B.5 PELIMPAHAN LAPORAN DUGAAN PELANGGARAN PEMILU
Formulir Model B.6 PERMINTAAN PENGAMBIL ALIHAN DUGAAN PELANGGARAN PEMILU
Formulir Model B.7 KAJIAN AWAL DUGAAN PELANGGARAN
Formulir Model B.8 PENYAMPAIAN INFORAMSI AWAL
Formulir Model B.9 UNDANGAN KLARIFIKASI
Formulir Model B.10 BA SUMPAH/JANJI SAKSI
Formulir Model B.11 BA SUMPAH/JANJI AHLI
Formulir Model B.12 BA KLARIFIKASI
Formulir Model B.13 KAJIAN DUGAAN PELANGGARAN
Formulir Model B.14 SURAT REKOMENDASI PELANGGARAN KODE ETIK
Formulir Model B.15 SURAT REKOMENDASI PELANGGARAN ADMINISTRASI
Formulir Model B.16 SURAT PENERUSAN TINDAK PIDANA PEMILU
Formulir Model B.17 SURAT REKOMENDASI DUGAAN PELANGGARAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN LAINYA
Formulir Model B.18 PEMBERITAHUAN STATUS TEMUAN DAN LAPORAN
Formulir Model B.19 SURAT PERMINTAAN KOREKSI ATAS REKOM
Formulir Model B.20 BA HASIL KOREKSI
Formulir Model B.21 PEMBERITAHUAN STATUS KOREKSI
KELENGKAPAN BERKAS PERKARA
LAPORAN
• Form B.1 Form Laporan
• Form B.3/Form B.3.1.
• Form B.7 Kajian Awal
• BA PLENO PIMPINAN HASIL KAJIAN AWAL
• Form B.18 Status Laporan
• SK TIM KLARIFIKASI
• Jadwal/ Agenda Klarifikasi
• Form B.9 Undangan Klarifikasi
• Tanda Terima Undangan Klarifikasi
• Daftar Hadir Klarifikasi
• Form B.10 BA Sumpah/Janji Saksi
• Form B.12 BA Keterangan Klarifikasi
• Form B.13 Kajian Dugaan Pelanggaran
• BA PLENO PIMPINAN HASIL KAJIAN DUGAAN PELANGGARAN
• Surat Penerusan sesuai Jenis Pelanggaran (jika terbukti)
• Form B.18 Status Laporan
• Daftar Barang Bukti
• Daftar Isi Rincian Berkas (Cheklis)
KELENGKAPAN BERKAS PERKARA
• TEMUAN
• Form A – Pengawasan
• Form B.7 Kajian Awal
• Form B.2 Form Temuan
• BA PLENO PIMPINAN HASIL KAJIAN AWAL
• Form B.18 Status Laporan
• SK TIM KLARIFIKASI
• Jadwal/ Agenda Klarifikasi
• Form B.9 Undangan Klarifikasi
• Tanda Terima Undangan Klarifikasi
• Daftar Hadir Klarifikasi
• Form B.10 BA Sumpah/Janji Saksi
• Form B.12 BA Keterangan Klarifikasi
• Form B.13 Kajian Dugaan Pelanggaran
• BA PLENO PIMPINAN HASIL KAJIAN DUGAAN PELANGGARAN
• Surat Penerusan sesuai Jenis Pelanggaran (jika terbukti)
• Form B.18 Status Laporan
• Daftar Barang Bukti
• Daftar Isi Rincian Berkas (Cheklis)
KELENGKAPAN BERKAS PERKARA
• INFORMASI AWAL
• Form. B.8 BA Penyampaian Informasi Awal
• Surat Peritnah Investigasi
• Laporan Hasil Investigasi / Form A
• Form B.7 Kajian Awal
• Form B.2 Form Temuan
• BA PLENO PIMPINAN HASIL KAJIAN AWAL
• Form B.18 Status Laporan
• SK TIM KLARIFIKASI
• Jadwal/ Agenda Klarifikasi
• Form B.9 Undangan Klarifikasi
• Tanda Terima Undangan Klarifikasi
• Daftar Hadir Klarifikasi
• Form B.10 BA Sumpah/Janji Saksi
• Form B.12 BA Keterangan Klarifikasi
• Form B.13 Kajian Dugaan Pelanggaran
• BA PLENO PIMPINAN HASIL KAJIAN DUGAAN PELANGGARAN
• Surat Penerusan sesuai Jenis Pelanggaran (jika terbukti)
• Form B.18 Status Laporan
• Daftar Barang Bukti
• Daftar Isi Rincian Berkas (Cheklis)

Anda mungkin juga menyukai