Anda di halaman 1dari 21

Sosialisa

Peraturan Bawaslu si
Nomor 7 Tahun 2022
tentang Penanganan Temuan dan
Laporan Pelanggaran
Pemilihan Umum & Peraturan Bawaslu
Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyelesaian
Pelanggaran Administratif Permilihan
Umum
Oleh:
Rusidi Rusdan, S.Ag., M.Pd.I
(Direktur Regional Sumatera Republic Institut/Ketua
Bawaslu Provinsi Riau Periode 2017-2022)
Substansi
Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022

Temuan

Mekanisme
Penanganan Laporan
Pelanggaran

Jenis
Penemu/Pelapor
Pelanggaran
Defenisi
Temuan
Temuan adalah dugaan pelanggaran Pemilu yang
ditemukan dari hasil pengawasan Pengawas Pemilu
pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu atau
hasil investigasi Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, dan Panwaslu Kecamatan.
Defenisi
Laporan
Laporan adalah dugaan pelanggaran Pemilu yang
disampaikan secara resmi kepada Pengawas Pemilu
oleh WNI yang mempunyai hak pilih, Peserta
Pemilu, dan Pemantau Pemilu.
Penemu/Pelapor
Penemu adalah Pengawas Pemilu yang
menemukan dugaan pelanggaran
Pemilu.

Pelapor adalah pihak yang berhak


melaporkan dugaan pelanggaran
Pemilu.
Jenis-jenis Pelanggaran Pemilu

Pelanggaran
Administratif

Pelanggaran
Pelanggaran /Tindak
Kode Etik Pidana
Pemilu
Mekanisme Penanganan
Pelanggaran Pemilu

Laporan

Investigasi Pengawas Pemilu

Kajian Awal
Laporan Hasil Pengawasan Pemilu bersumber dari:

Pengawasan Hasil Penelusuran


Pengawas Pemilu informasi awal

(Sumber: Pasal 3 ayat (1) huruf a dan huruf b


Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022)*
Tata Cara Penyampaian Laporan

1) Laporan disampaikan ke Kantor


Sekretariat Jenderal Bawaslu,
Sekretariat Bawaslu Provinsi,
Sekretariat Bawaslu
Kabupaten/Kota, Sekretariat
Panwaslu Kecamatan, atau
Sekretariat Panwaslu LN sesuai
dengan tempat terjadinya dugaan
pelanggaran; atau
2) Laporan disampaikan melalui
SigapLapor.
Waktu Penyampaian Laporan

Hari Pukul
08.00 wib- 16.00
Senin-Kamis
wib/wita/wit
08.00 wib- 16.30
Jum’at
wib/wita/wit

(Sumber: Pasal 10 ayat (1) huruf a dan huruf b


Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022)*
Klasifikasi Pelapor
dan Ketentuan Tentang Daluwarsa Laporan

Pelapor terdiri atas:


a) WNI yang mempunyai hak pilih;
b) Peserta Pemilu;
c) Pemantau Pemilu

Laporan disampaikan paling lama 7 (tujuh) Hari


sejak diketahui terjadinya dugaan Pelanggaran Pemilu

(Sumber Pasal 8 ayat (3) Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022)*


Syarat Formal Sebuah Laporan
a. Nama dan alamat Pelapor;
b. Pihak Terlapor; dan
c. Waktu penyampaian Laporan tidak melebihi 7 (tujuh) Hari

Syarat Materiel Sebuah Laporan


a. Waktu dan tempat kejadian dugaan Pelanggaran Pemilu;
b. Uraian kejadian dugaan Pelanggaran Pemilu;
c. Bukti

(Sumber: Pasal 15 ayat (3) dan ayat (4)


Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022)*
Tahapan Klarifikasi

Klarifikasi dilakukan untuk memperoleh keterangan dengan


Meminta kehadiran Pelapor, Terlapor, saksi, dan/atau ahli

Metode Klarifikasi

Klarifikasi dapat dilakukan melalui:


1. Tatap Muka; atau
2. Media Daring.

(Sumber: Pasal 28 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan


Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022)*
Penyusunan Kajian
Kajian dugaan Pelanggaran Pemilu memuat:

Kasus Posisi Fakta dan Analisis

Identitas
Penemu/Pelapor Kesimpulan
dan Terlapor

Daftar Bukti Rekomendasi


Hasil Kajian Pengawas Pemilu

1) Pelanggaran Administrasi
Pemilu;
1) Pelanggaran Pemilu; atau 2) Pelanggaran Kode Etik
2) Bukan Pelanggaran Pemilu Pemilu; dan/atau
3) Tindak Pidana Pemilu

(sumber Pasal 37 ayat (1) dan ayat (2)


Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022*
Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2022

Ruang Lingkup Pengaturan, yaitu meliputi:


1) Laporan;
2) Temuan;
3) Pelapor;
4) Terlapor;
5) Pelanggaran Administratif Pemilu;
6) Pelanggaran Administratif Pemilu secara Terstruktur,
Sistematis, dan Masif (TSM);
7) Investigasi.
Prinsip Penyelesaian Dugaan Pelanggaran
Administratif Pemilu Dan Pelanggaran
Administratif Pemilu TSM

 Cepat;
 Tidak memihak;
 Tanpa biaya; dan
 Dilakukan secara terbuka

Objek Pelanggaran Administratif Pemilu

“Perbuatan atau Tindakan yang melanggar tata cara, prosedur, atau


mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pelaksanaan Pemilu
dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu”.
Tentang Penemu, Pelapor dan Terlapor
Penemu 1. Bawaslu Provinsi; atau
2. Bawaslu kabupaten/Kota.
Pelapor 1. WNI yang mempunyai hak pilih;
2. Peserta Pemilu;
3. Pemantau Pemilu.
Terlapor 1. Partai Politik Peserta Pemilu;
2. Calon Anggota DPR;
3. Calon Anggota DPD;
4. Calon Anggota DPRD Provinsi;
5. Calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota;
6. Pasangan Calon;
7. Tim Kampanye yang terdaftar di KPU, KPU
Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota;
8. KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota,
PPK, PPLN, KPPS dan/atau KPPSLN
Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran
Administratif Pemilu

Pemeriksaan dugaan Pelanggaran dilakukan


oleh majelis pemeriksa yang terdiri atas:
Ketua Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota
sebagai ketua merangkap anggota majelis pemeriksa dibantu
oleh sekretaris pemeriksa dan asisten pemeriksa.
Sidang Pemeriksaan

Sidang pemeriksaan dilakukan melalui tahapan:


1) Pembacaan Laporan dari Pelapor atau Temuan dan
Penemu;
2) Jawaban Terlapor;
3) Pembuktian;
4) Kesimpulan; dan
5) Pembacaan Putusan.
Terimakasih..
Terimakasih…

Cegah, Awas, Tindak

Anda mungkin juga menyukai