Anda di halaman 1dari 31

PROSEDUR

PENANGANAN
LAPORAN
PELANGGARAN
PEMILIHAN GUBERNUR,
BUPATI DAN WALIKOTA
TAHUN 2020
Dasar Hukum
1 UU No. 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

2 UU No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum


3 Undang-Undang nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati dan Walikota sebagai Undang-Undang,

4 Undang-Undang No 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang nomor


1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota sebagai
Undang-Undang,

5 Undang-Undang No 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang


Lanjutan…
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas P
eraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelesaian Pela
nggaran Administrasi
6. Peraturan Bersama KPU, Bawaslu, DKPP Nomor 13 Tahun 2012. Nomor 11 Tahun 20
12, Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum
7. Peraturan DKPP Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Beracara di DKPP
8. Peraturan Bawaslu No. 14 Tahun 2017 Tentang Penanganan Laporan Pelanggaran P
emilihan GBW;
9. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2017 tentang tentang
Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota .
10. Peraturan Bersama Ketua Bawaslu, Kapolri, dan Jaksa Agung Nomor 14 Tahun 201
6, 01 Tahun 2016, 010/JA/11/2016 tentang Sentra Penegakan Hukum Terpadu pada P
emilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan
Wakil Walikota.
A. Pengertian-
Pengertian
 Pelanggaran Pemilihan adalah tindakan yang bertentangan atau
tidak sesuai dengan peraturan per-UU-an terkait Pemilihan.
 Penindakan adalah serangkaian proses Penanganan pelanggaran
yang meliputi temuan, penerimaan laporan, pengumpulan alat bukti,
klarifikasi, pengkajian, dan/atau pemberian rekomendasi, serta
penerusan hasil kajian atas temuan/laporan kepada instansi yang
berwenang untuk ditindaklanjuti.
 Temuan adalah hasil pengawasan Pengawas Pemilihan yang
mengandung dugaan pelanggaran.
 Laporan Dugaan Pelanggaran adalah laporan yang disampaikan
secara tertulis oleh pelapor kepada Pengawas Pemilihan tentang
dugaan terjadinya pelanggaran Pemilihan.
Lanjutan…
 Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu adalah pelanggaran terhadap
etika Penyelenggara Pemilu yang berpedomankan sumpah dan/atau janji
sebelum menjalankan tugas sebagai Penyelenggara Pemilu.

 Pelanggaran Administrasi Pemilihan adalah pelanggaran yang meliputi tatacara,


prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pelaksanaan
Pemilihan dalam setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilihan.

 Tindak Pidana Pemilihan adalah tindak pidana pelanggaran dan/atau kejahatan


terhadap ketentuan tindak pidana Pemilihan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.

 Hari adalah 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam dalam hari menurut kalender.
B. Prosedur Penindakan Pelanggaran Pemilihan
Pasal 2 Ayat (1)
Perbawaslu 14 Tahun 2017

Penanganan laporan dugaan pelanggaran Pemilihan dilaksanakan oleh P


engawas Pemilihan yang terdiri atas:
a. Bawaslu Provinsi;
b. Panwas Kabupaten/Kota;
c. Panwas Kecamatan atau nama lain;
d. Panitia Pengawas Lapangan; dan
e. Pengawas Tempat Pemungutan Suara
C. Temuan Pasal 4 - 5
Perbawaslu 14 Tahun 2017
 Hari Temuan dugaan pelanggaran Pemilihan dihitung sejak hari saat
Pengawas Pemilihan mengetahui dan/atau menemukan dugaan
pelanggaran Pemilihan
 Laporan Hasil Pengawasan yang diduga adanya pelanggaran
Pemilihan berdasarkan keputusan pleno Pengawas Pemilihan
menjadi temuan dugaan pelanggaran dituangkan dalam Formulir
Temuan (Form A.2)
 Hasil Pengawasan yang mengandung temuan dugaan pelanggaran
diputuskan menjadi temuan dugaan pelanggaran oleh Pengawas
Pemilu melalui Rapat Pleno.
Lanjutan

Rapat Pleno Pengawas Pemilihan, harus memperhatikan :

1. Penemu dugaan pelanggaran merupakan Pengawas Pe


milihan;
2. Waktu temuan tidak melebihi ketentuan batas waktu pal
ing lambat 7 (tujuh) hari sejak diketahui dan/atau ditemu
kan;
3. Identitas pelaku;
4. Peristiwa dan uraian kejadian.
Pasal 6
D. Laporan Perbawaslu 14 Tahun 2017
Pihak-Pihak Yang Dapat Menyampaikan Laporan dugaan Pelanggaran :

a. Warga Negara Indonesia yang mempunyai hak pilih pada pemilihan setempat;
b. Pemantau Pemilihan; atau
c. Peserta Pemilihan.

Penjelasan :

a. Pemantau Pemilihan merupakan pemantau yang terakreditasi di KPU Provinsi/


KPU Kab/Kota sesuai dengan cakupan wilayah pemantauannya.

b. Peserta Pemilihan dalam menyampaikan Laporan dapat diwakili Tim Kampanye


berdasarkan penunjukan dan disertai dengan Surat Kuasa.

.
Pasal 7
Perbawaslu 14 Tahun 2017

Laporan Pelanggaran:

 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilihan disampaikan


kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Panwas Kabu
paten/Kota paling lama 7 (tujuh hari sejak diketahuinya
dan/atau ditemukannya Pelanggaran Pemilihan
 Laporan disampaikan secara langsung di Kantor Bawa
slu atau Pengawas Pemilihan yang dituangkan dalam f
ormulir penerimaan laporan model A.1.
Formulir Penerimaan Laporan Pelanggaran

Pelapor mengisi dan menandatangani formulir penerimaan laporan


Pelanggaran Pemilu (Model A-1);

Formulir Laporan Pelanggaran memuat:


- Nama dan alamat pelapor;
- Waktu dan tempat peristiwa:
- Nama dan alamat terlapor;
- Nama dan alamat saksi-saksi;
- Uraian kejadian: dan
- Tandatangan pelapor.

Pelapor menyertakan Foto Kopi Identitas/Pasport dan Nama serta Alamat


Saksi
Lampiran
Perbawaslu 14 Tahun 2017

Format Penomoran Laporan:

1. Urutan nomor Laporan/Temuan;


2. Jenis Laporan atau Temuan;
3. Jenis Pemilihan;
4. Kode Pengawas Pemilu;
5. Kode Wilayah;
6. Kode Bulan Penerimaan Laporan;dan
7. Kode Tahun
Pasal 11
Perbawaslu 14 Tahun 2017
E. Informasi Awal
Bentuk Informasi Awal :
• Informasi Lisan dan/atau tertulis:

 Disampaikan secara langsung di kantor Bawaslu/Pengawas Pemilihan;


 Melalui telepon resmi pengaduan pengawas pemilihan;
 Tertulis dalam bentuk pesan singkat, fax, surat elektronik, atau laporan
di situs/website

• Terhadap Informasi awal di tindaklanjuti sebagai informasi awal untuk dilakukan


penelusuran atas kebenaran peristiwa yang dilaporkan, dan dijadikan temuan
.
F. Penelitian Laporan
Syarat Formil PELAPOR a. pihak yang berhak melaporkan;
Nama, No. Identitas b. waktu pelaporan tidak melebihi
(KTP/Paspor/SIM), TTL, Jenis ketentuan batas waktu;
Kelamin, Pekerjaan, C. keabsahan Laporan Pelanggaran yang
Kewarganegaraan, Alamat, No. mencakup:
Telp/HP, Fax, Email • kesesuaian tandatangan dalam formulir
Laporan Pelanggaran dengan
kartu identitas; dan
• tanggal dan waktu

Syarat Materil PERISTIWA YANG DILAPORKAN


a. Peristiwa
a.
b.
identitas Pelapor;
nama dan alamat terlapor;
b. Tempat Kejadian c. peristiwa dan uraian kejadian;
c. Hari dan Tanggal Kejadian d. waktu dan tempat kejadian;
d. Waktu Kejadian e. saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut;
e. Terlapor f. barang bukti yang mungkin diperoleh atau diketahui;
f. Alamat Telapor dan
g. No Tlp/HP Pelapor g. cara mendapatkan barang bukti yang diserahkan
h. Saksi-Saksi;
i. Bukti-Bukti;
Lanjutan….

 Dalam hal Laporan Dugaan Pelanggaran belum memenuhi syarat formal d


an materil petugas penerima Laporan melakukan konfirmasi ulang kepada
Pelapor untuk segera melengkapi persyaratan tersebut dengan memperhat
ikan batas waktu pelaporan.

 Dalam hal Laporan Dugaan Pelanggaran yang tidak memenuhi syarat form
al, menjadi informasi awal adanya dugaan pelanggaran yang ditindaklanjuti
oleh Pengawas Pemilu dengan melakukan penelusuran untuk dapat dijadik
an Temuan.
Pasal 15
Perbawaslu 14 Tahun 2017

G. Temuan dan Laporan Tindak Pidana Pemilihan


1. Bawaslu menerima Laporan dugaan Tindak Pidana Pemilihan.
2. Pengawas Pemilihan menerima Laporan atau menemukan dugaan Tindak
Pidana Pemilihan.
3. Dalam menerima Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bawaslu
dapat didampingi dan dibantu oleh Penyidik Tindak Pidana Pemilihan dan
Jaksa yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu.
4. Temuan/Laporan dugaan Tindak Pidana Pemilihan dilakukan pembahasan
pada Sentra Gakkumdu.
5. Pembahasan pada Sentra Gakkumdu dilaksanakan sebagaimana diatur d
alam Peraturan Bersama Ketua Bawaslu, Kepala Kepolisian Negara R
epublik Indonesia, dan Jaksa Agung Republik Indonesia.
 
Pasal 19-20
Perbawaslu 14 Tahun 2017

H. Penanganan Pelanggaran

Setelah temuan atau laporan dugaan pelanggaran memenuhi syarat formal dan mate
ril, petugas penerima laporan melakukan
pemberkasan laporan dugaan pelanggaran.

Berkas temuan atau laporan dugaan pelanggaran dilakukan pengkajian sebagaiman


a formulir Kajian dugaan pelanggaran Model A-8.

Kajian bersifat rahasia selama belum diputuskan dalam rapat pleno.

Penomoran formulir Model A-8, menggunakan penomoran yang sama dengan nomor
dalam formulir Model A.1 untuk Laporan dugaan pelanggaran atau formulir Model A.2
untuk Temuan dugaan pelanggaran.
Pasal 17
Perbawaslu 14 Tahun 2017
Pengambilalihan
Dalam keadaan tertentu, pengawas Pemilihan secara berjenjang dapat mengambil ali
h penanganan pelanggaran yang menjadi Temuan atau dilaporkan kepada pengawas
Pemilihan di tingkat bawah.
Keadaan Tertentu sbb:
• tempat dan kejadian dugaan pelanggaran pemilihan terjadi di wilayah lintas provinsi,
lintas kabupaten/kota, lintas kecamatan, lintas kelurahan, desa, dan/atau nama lainn
ya;
• dinonaktifkan, diberhentikan sementara, atau diberhentikan tetap dari jabatan sebag
ai Pengawas Pemilihan;
• tidak dapat menjalankan tugas, wewenang dan kewajiban;
• keterbatasan kemampuan, sarana dan prasarana dalam menangani dugaan pelang
garan bagi Panwas Kecamatan atau nama lain serta Pengawas Pemilihan Lapanga
n.
Pasal 18
Perbawaslu 14 Tahun 2017

Waktu Penanganan Pelanggaran Bagi Pengawas Pemilihan

Pengawas Pemilihan mengkaji setiap temuan/laporan yang


diterima dan memutuskan untuk menindaklanjuti atau tidak
menindaklanjuti paling lama 3 (tiga) hari setelah laporan
diterima.

Dalam hal Pengawas Pemilihan memerlukan keterangan


tambahan dari pelapor untuk melengkapi laporan, keputusan
dilakukan paling lama 5 (lima) hari setelah laporan diterima.

Pengawas Pemilihan dapat mengundang pihak pelapor dan


terlapor maupun pihak terkait lainnya untuk dimintakan
keterangannya dalam klarifikasi atas laporan yang diterima.
Pasal 21
Perbawaslu 14 Tahun 2017
I. Klarifikasi
 BA klarifikasi menggunakan formulir model A-7.

 BA Klarifikasi dibuat 2 (dua) rangkap masing-masing 1 (satu) rangkap


untuk tim klarifikasi, dan 1 (satu) rangkap untuk pihak yang diklarifikasi
yang meliputi Pelapor, terlapor, saksi, atau ahli.

 Pihak terklarifikasi dan klarifikator membubuhkan paraf setiap halaman dan


menandatangani BA Klarifikasi.

 Terkait pihak yang diklarifikasi tidak bersedia menandatangani Berita Acara


Klarifikasi, pengawas Pemilihan menyatakan ketidakbersediaan pihak yang
diklarifikasi dalam berita acarara klarifikasi dan berita acara klarifikasi
ditandatangani oleh pihak yang melakukan klarifikasi.
Pasal 22-25
Perbawaslu 14 Tahun 2017

Tim Klarifikasi Bawaslu

Pasal 22
Tim Klarifikasi Bawaslu

Pasal 23
Tim Klarifikasi Bawaslu Provinsi
Pasal 24-25
Tim Klarifikasi Panwas Kab/Kota dan Kecamatan
Kecamatan atau Nama Lain
J. Hasil Kajian Pengawas Pemilihan

Kategori hasil kajian

Pelanggaran Pemilihan

Bukan Pelanggaran Pemilihan

Sengketa Pemilihan
Pasal 29-31
Perbawaslu 14 Tahun 2017
K. Tindaklanjut Penanganan Pelanggaran
PELANGGARAN KODE ETIK,
DITERUSKAN KEPADA DKPP;
Form Model A.9

PELANGGARAN
ADMINISTARSI PEMILU,
DITERUSKAN KEPADA KPU Form Model A.10
SESUAI TINGKATAN;
TINDAK PIDANA PEMILU,
DITERUSKAN KEPADA Form Model A.11
PENYIDIK KEPOLISIAN RI.

DUGAAN PELANGGARAN TERHADAP


PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Form Model A.12
LAIN
Pasal 34
Perbawaslu 14 Tahun 2017

L. Status Penanganan Pelanggaran


• Status penanganan pelanggaran wajib diumumkan di Sek
retariat Bawaslu atau Pengawas Pemilihan dengan Pemb
eritahuan Tentang Status Temuan/Laporan sebagaimana f
ormulir Model A.13. pada lampiran Peraturan ini.
• Pengumuman sebagaimana ditempatkan di papan pengu
muman.
• Pemberitahuan status pelanggaran dapat disampaikan ke
pada Pelapor melalui surat.
Formulir Penerimaan Laporan

NO JENIS FORMULIR FUNGSI/KEGUNAAN

1 MODEL A.1 PENERIMAAN LAPORAN


2 MODEL A.2 FORMULIR TEMUAN
3 MODEL A.3 TANDA BUKTI PENERIMAAN LAPORAN
4 MODEL A.4 UNDANGAN KLARIFIKASI
5 MODEL A.5 BERITA ACARA SUMPAH/JANJI
6 MODEL A.6 BA KETERANGAN AHLI
7 MODEL A.7 BA KLARIFIKASI
8 MODEL A.8 KAJIAN DUGAAN PELANGGARAN
9 MODEL A.9 SURAT PENERUSAN DUGAAN PELANGGARAN KODE ETIK

10 MODEL A.10 SURAT PENERUSAN DUGAAN PELANGGARAN ADMINISTRASI

11 MODEL A.11 SURAT PENERUSAN DUGAAN PELANGGARAN PIDANA

12 MODEL A.12 SURAT PENERUSAN DUGAAN PELANGGARAN UU LAINNYA

13 MODEL A.13 STATUS LAPORAN


Alur Penanganan Pelanggaran Pemilukada Berdasarkan Pasal 134 UU No. 8 Tahun 2015
1. WNI yang memiliki hak
pilih
2. Peserta Pemilu
3. Pemantau Pemilu
Pelapor 1. Pelanggaran
(Laporan) Administrasi
Pemilu
3 + 2 Hari 2. Pelanggaran
PENGAWAS Kode Etik
PEMILU Pemilihan
(daluarsa 7 hari KAJIAN PLENO 3. Pelanggaran
sejak diketahui) Tindak Pidana
1 x 24 Pemilihan
Jam
4. Sengketa
Pengawas
Pemilihan
Pemilu Dugaan 5. Pelanggaran
(Temuan) Pidana terhadap
Pemilu ketentuan
peraturan
• Pemberkasan perundang-
• Klarifikasi undangan
Pembahasan Sentra • Pengumpulan Alat lainnya
Gakkumdu (Pengawas Bukti
Pemilu, Kepolisian, • Melakukan Kajian
jaksa)
SENTRA PENEGAKAN HUKUM TERPADU
Bagan Alur Penerimaan Lapora
n
Pengawas
Memberikan
Pemilu
r Pelapor Jaksa nomor
Laporan dan
Penga
Melapor was
Mengisi memberikan Pelapor
Form A1 Surat Tanda
Pemilu Penerimaan
Penyidik Laporan

Jaksa •• Mengisi
Mengisi Format
Format
kelengkapan
kelengkapan
•• Indentifikasi
Indentifikasi
•• Verifikasi
Verifikasi
Penyidik •• Dan
Dan konsultasi
konsultasi
terhadap
terhadap Laporan/
Laporan/
Temuan
Temuan dugaan
dugaan
pelanggaran
pelanggaran
Bagan Alur
Penanganan Pelanggaran
Pembahasan
Klarifikasi Kajian
Pertama
Penyi
Jaksa Jaksa
dik Pengawas
Pengawas Pemilu Kajian
Pemilu Pengawas
Jaksa
Pemilu
Penyidik
Kla
• Pembahasan ini rifi
dilakukan dengan tujuan: ka Penyelidikan
• Menemukan peristiwa si
pidana pemilihan klarifikasi Laporan
• Mencari dan kepada Penyidik Hasil
mengumpulkan bukti Pelapor, Penyelidi
bukti Terlapor, kan
• Menentukan pasal Saksi dan
yang akan disangkakan
/atau Ahli
terhadap peristiwa
yang dilaporkan
Bagan Alur
Penanganan Pelanggaran .....(2) Penyidikan
Penerusan Laporan/temuan
Pembahasan Kedua Pleno disertai dengan berkas perkara:
1. Surat Pengantar
Diteruskan
2. Surat Perintah Tugas untuk
melaksankanan Penyidikan
Jaksa Penyidik
Penga yang dikeluarkan oleh
Pengawa Pengawas Pemilihan
was s Pemilu Diteruskan
3. Daftar isi Penyidik Tindak
Pemilu Penyi 4. Laporan/temuan dugaan Pidana Pemilihan
tindak pidana pemilihan
dik membuat adminsitrasi
5. Hasil kajian
6. Laporan hasil penyelidikan penerimaan
Dihentikan 7. surat undangan klarifikasi; penerusan
8. berita acara klarifikasi; laporan/temuan
9. berita acara klarifikasi di berupa:
bawah sumpah;
1. Laporan Polisi
10. berita acara pembahasan
pertama; dengan pelapor
11. berita acara pembahasan yang telah melapor
Disampaikan kedua; kepada Pengawas
kepada Pelapor 12. daftar saksi dan/atau ahli; Pemilihan; dan
beserta alasan 13. daftar terlapor;
2. Surat Tanda bukti
14. daftar barang bukti;
15. barang bukti; dan Laporan
16. administrasi penyelidikan
SELESAI
Bersama Rakyat Awasi Pemilu,
Bersama Bawaslu Tegakan
Keadilan Pemilu

Anda mungkin juga menyukai