Anda di halaman 1dari 4

1.

Konsultasi Penyusunan Laporan Akhir Tahapan Rekrutmen PPK dan PPS Pad
Pemilu Serentak Tahun 2024
Penyusunan dan penyampaian Laporan Pelaksanaan Pengawasan menjadi tanggung
jawab masing-masing divisi, salah satunya terkait Laporan Akhir Tahapan Rekrutmen
PPK dan PPS.
 Adapun Sistematikan pada penyusunan laporan ini yakni sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN
2. PELAKSANA PENGAWASAN
3. PENUTUP
4. LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Materi Laporan
a. Laporan akhir pengawasan setiap tahapan sekurang-kurangnya memuat materi
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengawasan setiap tahapan dalam penyelenggaraan Pemilu
2024;
2. Hasil pengawasan yang meliputi:
a) Kegiatan pengawasan
b) Temuan hasil pengawasan
3. Rekomendasi dan/atau Saran Perbaikan hasil pengawasan
4. Laporan hasil pengawasan:
a) Laporan Hasil Pengawasan Sesuai Formulir Model A;
b) Hasil formulir alat kerja setiap tahapan;
c) Berita Acara (BA) PPK;
d) Surat Imbauan/Pemberitahuan/Saran Perbaikan
e) Surat balasan dari PPK;
f) Foto atau tautan Video, dan
g) Dokumen lainnya
b. Teknik Penulisan;
1. Kertas A4
2. Spasi, 1.5
3. Font Arial
4. Font Size 11
5. Margin 4-3-3-3 atau 4 cm untuk margin kiri serta 3 cm untuk margin
atas,margin kanan, dan margin bawah.
6. Penomoran halaman, Angka Romawi kecil (i, ii, iii, dst) digunakan untuk
penomoran halaman pada bagian awal dan angka (1, 2, 3, dst) digunakan
untuk penomoran halaman setiap halaman.
7. Terdapat Kata Pengantar, Abstrak/Executive Summary/ringkasan,
penulisan daftar isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran,
Judul Bab, Judul Subbab, dan Judul Anak Subbab, Nama Gambar dan
Nama Tabel.
2. Supervisi Pembinaan Penanganan Pelanggaran dan Validasi Data Hasil
Pengawasan Pemilu Tahun 2024

1. Alur Bagan Penanganan Pelanggaran Pemilihan


 Syarat laporan
1. Syarat formal
 pihak yang berhak melaporkan;
 waktu pelaporan tidak melebihi ketentuan batas waktu; dan
 keabsahan Laporan Dugaan Pelanggaran yang meliputi:
 kesesuaian tanda tangan dalam formulir laporan dugaan
pelanggaran dengan kartu identitas; dan
 tanggal dan waktu Pelaporan.
2. Syarat materil
 identitas Pelapor;
 nama dan alamat terlapor;
 peristiwa dan uraian kejadian;
 waktu dan tempat peristiwa terjadi;
 saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut; dan
 barang bukti yang mungkin diperoleh atau diketahui.
 Waktu, Hari pelaporan
 Waktu laporan
Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu disampaikan kepada Pengawas Pemilu
sesuai tingkatan dan wilayah kerjanya paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diketahui
dan/atau ditemukannya pelanggaran Pemilu.

 Hari
Hari adalah hari menurut kalender, sedang dalam proses penanganan
pelanggaran pemilu adalah hari kerja

 Kajian
Dalam proses pengkajian Temuan atau Laporan Dugaan Pelanggaran,
Pengawas Pemilu dapat meminta kehadiran Pelapor, terlapor, pihak yang diduga
pelaku pelanggaran, saksi, dan/atau ahli untuk didengar keterangan dan/atau
klarifikasinya di bawah sumpah

2. Jenis-jenis pelanggaran pemilu


Pelanggaran Pemilu adalah tindakan yang bertentangan atau tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan terkait Pemilu.jenis-jenis pelanggaran pemilu adalah
sebagai berikut :

a. Pelanggaran administrasi
b. Pelanggaran Tindak pidana pemilu
c. Pelanggran kode etik pemilu

Dugaan pelanggaran Pemilu sebagaimana dimaksud berupa:

a. pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu;


b. pelanggaran administrasi Pemilu; dan/atau
c. tindak pidana Pemilu.
Hasil Kajian Pengawas Pemilu terhadap berkas dugaan pelanggaran dituangkan
dalam formulir Model A.8 dikategorikan sebagai:

a. Pelanggaran Pemilu/pemilihan;
b. Bukan pelanggaran Pemilu/pemilihan; atau
c. Sengketa Pemilu/pemilihan.

3. Teknis validasi data pelanggaran Pemilu tersebut dilaksanakan dalam


rangka verifikasi dan validasi data pelanggaran. Validasi data penanganan
pelanggaran Pemilu sangat penting dalam menjaga integritas dalam
penanganan pelanggaran, yang menyampaikan pernyataan penting bahwa
data adalah bentuk perwujudan kinerja dari penanganan pelanggaran
sebagai pertanggungjawaban. Hal ini menekankan pentingnya transparansi
dan akuntabilitas dalam menangani dugaan pelanggaran yang terjadi
selama proses Pemilu. Validasi Data Hasil Pengawasan dilakukan dengan
melakukan pendalaman regulasi dan teknis penanganan pelanggaran Pemilu
4. PKD (Panwaslu Kecamatan/Desa) dan Panwascam (Panitia Pengawas
Kecamatan) diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam
penanganan pelanggaran dalam konteks pemilihan umum (pemilu)
mendatang. Bahwa pentingnya pencegahan, penindakan, serta
penyelesaian sengketa dalam pemilu menjadi sorotan utama, bahwa
Panwascam memegang peran krusial dalam menjaga integritas pemilu.
Mereka diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai
regulasi dan kelembagaan terkait pencegahan dan penindakan
pelanggaran dalam Pemilu 2024 serta memiliki keberanian yang tinggi
dalam mengawasi proses pemilu. Pengetahuan yang dangkal akan
menjadi hambatan dalam menjalankan tugas tersebut.
5. Ada beberapa potensi pelanggaran yang dapat kita petakan bersama,
diantaranya ada pelanggaran netralitas ASN, netralitas pendamping lokal
desa, pelanggaran netralitas kepala desa, pelanggaran pemasangan APK,
pelanggaran penggunaan fasilitas negara untuk kampanye, pelanggaran
penggunaan tempat ibadah untuk kampanye.
6. Pelanggaran yang sering terjadi adalah syarat dan verifikasi pencalonan
peserta pemilu sesuai prosedur dan melakukan kesalahan penginputan hasil
perolehan suara. "Pelanggaran yang sering terjadi kedua, yaitu dukungan
palsu bagi bakal pasangan calon jalur perseorangan.
7. Penanganan Pelanggaran pemilu oleh lembaga bawaslu benar-benar harus
memenuhi rasa keadilan. Keadilan pemilu itu sendiri sangat penting untuk di
wujudkan karena akan menjamin proses demokrasi yang dikehendaki semua
masyarakat, keadilan pemilu setidaknya harus memperhatikan beberapa hal
Pertama, menjamin bahwa setiap tindakan, prosedur, dan keputusan terkait dengan
proses pemilu sesuai dengan kerangka hukum; Kedua, melindungi atau memulihkan
hak pilih masyarakat; dan Ketiga, memungkinkan warga yang meyakini bahwa hak
pilih mereka telah dilanggar untuk mengajukan pengaduan, mengikuti persidangan,
dan mendapatkan putusan. Sistem keadilan pemilu merupakan instrumen penting
untuk menegakkan hukum dan menjamin sepenuhnya penerapan prinsip demokrasi
melalui pelaksanaan pemilu yang Langsung, umum, bebas, Rahasia, jujur dan adil.
8. Penanganan pelanggaran pemilu oleh lembaga bawaslu harus tegas untuk
mencegah dan mengidentifikasi pelanggaran pada pemilu, sekaligus sebagai sarana
dan mekanisme untuk membenahi adanya pelanggaran tersebut dan memberikan
sanksi kepada pelaku pelanggaran. Setiap tindakan, prosedur, atau keputusan
menyangkut proses pemilu yang tidak 76 77 sesuai dengan undang-undang dalam
proses pemilu dapat menimbulkan sengketa, Proses yang adil dalam memutus
sebuah pelanggaran pemilu akan sangat berpengaruh terhadap pelanggaran-
pelanggaran yang terjadi dalam pemilu. Oleh karena itu, penguatan kelembagaan
bawaslu sangatlah penting untuk menjamin legitimasi demokrasi dan kredibilitas
proses pemilu.
9. Pelanggaran pemilu adalah tindakan yang bertentangan atau tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan terkait pemilu. terdapat 3 (tiga) jenis
pelanggaran pemilu, yaitu pelanggaran kode etik, pelanggaran administratif
dan tindak pidana pemilu. Pelanggaran kode etik adalah pelanggaran etika
penyelenggara pemilu terhadap sumpah dan janji sebelum menjalankan
tugas sebagai penyelenggara pemilu. Pelanggaran kode etik ditangani oleh
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan putusannya berupa
sanksi teguran tertulis, pemberhentian sementara, pemberhentian tetap atau
rehabilitasi. Bahwa Pengawasan pemilu merupakan kegiatan mengamati,
mengkaji, memeriksa, dan menilai proses penyelenggaraan pemilu sesuai
peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai