Contoh (a) Parpol yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara
paling sedikit 4 persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil
pemilu terakhir, (b) Parpol yang tidak memenuhi ambang batas perolehan
suara paling sedikit 4 persen dari perolehan suara sah secara nasional
hasil pemilu terakhir dan memiliki keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi
dan DPRD Kabupaten/Kota, (c) Parpol yang tidak memenuhi ambang batas
perolehan suara paling sedikit 4 persen dari perolehan suara sah secara
nasional hasil Pemilu terakhir dan tidak memiliki keterwakilan di tingkat
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; dan Parpol yang tidak menjadi
peserta pemilu dalam pemilu terakhir (KPU, 2022:6).
2. Cara peleporan Akun meds yang melanggar kempanye. Yaitu laporan masyarakat
disampaikan kepanitia pengawas kabupaten kota, lapran diterima dianlisis oleh bawaslu
Propinsi, Laporan terverivikasi Melanggar undang undang disampaikan satgas medsos
bawaslu pusat keplat from terkait sebagai aduan.
Salain Melapor lewat panwas setempat laporan juhga bisa diadukan masyarakat melalui
medsos @bawaslu .go.id aatau buka website bawaslu untuk tatacara pelaporan
pelanggaran pemilu.
3. Langkah yang harus dilakukan bawaslu untuk mrncegah politik uang.
mensosialisasikan kampanye tolak politik uang melalui rapat koordinasi dengan partai
politik dan juga membuat posterposter “Tolak Politik Uang” di kantor pemerintahan dan
kepada masyarakat umum dengan baik dan adapun yang menjadi faktor penghambat
Bawaslu dalam menjalankan tugasnya yaitu kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)
yang dimiliki sehingga mempengaruhi kinerja karyawan dalam melakukan pengawasan
pada pemilihan umum.
4. Uraikan secara singkat tentang tata cara penyelesaian sengketa antar peserta pemilu
menurut perbawaslu 2 tahun 2020.
(1) Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota menerima laporan atas keberatan
yang diajukan oleh peserta Pemilihan terhadap keputusan dan/atau berita acara KPU
Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud dituangkan dalam permohonan penyelesaian
sengketa Pemilihan antara peserta Pemilihan dengan penyelenggara Pemilihan.
Permohonan penyelesaian sengketa Pemilihan diajukan secara lansung atau tidak
lansung diajukan melalui loket penerimaan permohonan penyelesaian sengketa
Pemilihan di Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
Selanjutnya pemohon menyiapkan dokumen sengketa
(1) Dokumen permohonan penyelesaian sengketa Pemilihan
yang harus dilengkapi oleh pemohon terdiri atas:
a. permohonan pemohon sesuai dengan Formulir Model PSP-1;
b. kartu tanda penduduk elektronik atau surat keterangan kependudukan lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. objek sengketa Pemilihan;
d. alat bukti; dan
e. daftar alat bukti.
Bawaslu Kab kota atau bawaslu Propinsi melakukan Rapat pleno untuk melakukan
verivikasi dokumen secara formil dan materil.
Bawaslu kab atau provinsi menuangkan hasil rapat pleno dalam berita acara verifikasi
Model PSP 3.
Penerimaan Permohonan dan Registrasi Penyelesaian Sengketa Pemilihan, Mekanisme
Musyawarah Penyelesaian Sengketa, Putusan Penyelesaian Sengketa Pemilihan dan
Tindak Lanjutnya, serta Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Antarpeserta. Kemudian
dilanjutkan dengan diskusi antara Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten /Kota yang hadir pada acara ini. Dalam penutupnya, Koordinator Divisi
Penyelesaian Sengketa Bawaslu RI
5. Fenomena politik identitas dapat diselesaikan dan kapasitas bawaslu apa yang dapat
dilakukan.
a. Perlibatan tokoh agama sebelum tahapan kampanye bertujuan membentengi
ummat. Selain itu, keberadaan tokoh agama selama Pemilu dapat menenangkan
situasi krisis. Tokoh agama juga, lanjutnya, bisa memberi penjelasan apabila terjadi
disinformasi yang berhubungan dengan politisasi SARA.