2. Penyelesaian Masalah
3. Rekomedasi Kebijakan
KPU sebagai salah satu penyelenggara pemilu harus melakukan
inventarisasi dan pembahasan bersama Partai
Dari sisi pemerintahan, pemerintah diharapkan mulai mempercepat
reformasi struktural dan memperkuat pengamanan menjelang Pemilu 2024
dan Pilkada.
Komisi PPR RI harus mengawal persiapan KPU di semua tingkatan.
Instrumen peringatan dini terutama menyangkut penyiapan penjaga daerah
KPU dan staf lapangan KPU; kemudian menerbitkan peraturan pemilu
2024 dan pandemi pemilu Pilkada dengan syarat KPU; merekrut dan
melatih atau melaporkan kepada pemerintah daerah/anggota KPU; calon
peserta pemilukada 2024 dalam pemilihan umum dan pemilihan umum
daerah; inovasi teknis baik dalam bahasa maupun dalam sistem komputer;
dan kemampuan membuat PKPU. Terkait penyusunan anggota KPPS,
direkomendasikan agar Komisi II RI-DPR membantu penambahan jumlah
anggota KPPS yang diusulkan KPU, mengingat KPU tidak sejalan dengan
KPPS untuk mempertimbangkan perubahan kualitas anggotanya.
untuk penyelenggara pilkada, harus memperkuat independensi dan
netralitas sesuai dengan aturan yang berlaku. Oleh karenanya, Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) harus lebih aktif
memantau kinerja penyelenggara. Penyelenggara pemilu dan DKPP harus
mengedukasi masyarakat secara aktif untuk memanfaatkan mekanisme
komplain yang ada, sehingga menumbuhkan kesadaran publik terhadap
potensi pelanggaran dan kecurangan dalam pilkada. Penyelenggara pemilu
dan DKPP memanfaatkan seluruh aduan yang diberikan masyarakat
sebagai feed back atas kinerja mereka.
terkait penyelenggaraan survei pilkada, maka terdapat dua hal yang
direkomendasikan, yakni lembaga survei diharapkan dapat memberikan
fokus riset yang imbang antara isu elektabilitas dengan isu-isu yang
nonelektabilitas. Kemudian, adanya optimalisasi fungsi pengawasan KPU
dan/atau asosiasi lembaga riset untuk melakukan pengawasan secara serius
dan berkala, khususnya audit etik dan metodologi.