Hal itu juga disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada saat
memimpin Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Persiapan Pemilihan Umum (Pemilu)
dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024, di Istana
Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/04/2022).
“Saya kira sudah jelas semuanya sudah tahu bahwa pemilu akan dilaksanakan 14
Februari 2024. Ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi
yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk
melakukan penundaan pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan
Presiden dan juga yang berkaitan dengan soal tiga periode. Karena jelas bahwa kita
telah sepakat pemilu dilaksanakan tanggal 14 Februari dan pilkada dilaksanakan
nanti di November 2024, sudah jelas semuanya,” ujar Presiden.
HAL MENGENAI PELAKSANAAN
PEMILU SERENTAK TAHUN 2024
TERTUANG SESUAI DENGAN
KETENTUAN UNDANG UNDANG
Pemilu Serentak 2024 nanti masih
YANG ADA
menggunakan peraturan yang
sama dengan tahun 2019
Pemilu Serentak 2024 nanti masih menggunakan
UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan
juga UU No. 10 Tahun 2016 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota.UU No. 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum dan juga UU No. 10 Tahun 2016
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.
Konsekuensi Pemilu serentak 2024
Dengan beban tugas dan target melaksanakan rencana Pemilu 2024 yang tinggi,
maka ada beberapa faktor yang patut dipertimbangkan sebagai konsekuensinya:
Secara akademis konsep pemilu serentak ini Pemilu nasional serentak ini mendorong terciptanyakoalisi
hanyamemungkinkan berlaku dalam sistem berbasis kebijakan, sebab pemilu juga membutuhkan
pemerintahanpresidensial. Inti konsep ini adalah partai politik yang kuat dan daya tahanmemadai dalam
menggabungkanpelaksanaan pemilu legislatif mewakili kepentingan masyarakat dan menawarkan
dan eksekutif dalam satuhari yang sama, pilihan-pilihan kebijakan untukmenunjukkan
sehingga kemungkinan kemampuannya dalam menuju kebaikanumum (bonum
terciptanyapemerintahan yang kongruen, publicum) (A.Ahsin Tohari, 2012: 580), dan sekaligus
maksudnya terpilihnyapejabat eksekutif meminimalkan pragmatisme politik yang kerap menjadi
(Presiden dan Wakil Presiden) yang mendapat acuan aktor-aktor dan partai-partai politikdalam berkoalisi
dukungan legislatif sehingga
Pemilu nasional serentak potensial meminimalkankonflik
pemerintahanstabil dan efektif. Kongruensi
antar partai atau pendukung partai.Konflik tak lagi
pemerintahan yang terciptaini diasumsikan
berkepanjangan sepanjang tahun, sehingga dari sisi
akan berkorelasi secara signifikanterhadap
manajemen konflik jadi lebih mudah untuk ditangani.
stabilitas dan efektivitas pemerintahan.
Energi pendukung partai dapatdiarahkan untuk kegiatan
positif lain yang mengarah pada pelembagaan partai
politik.
DAMPAK NEGATIF
Kompleksitas yang dihadapi dalam skenario Pemilu Serentak2024 membutuhkan antisipasi
penanganan dan solusinyasecara kelembagaan. Jangan sampai pengalaman Pemilu 2019 terulang
Kembali.
1. Insiden Banyak Petugas KPPS Meninggal Dunia 2.Potensi Memicu Gesekan Psikososial di Masyarakat
Berpotensi Kembali Terulang
Menurut data kematian dan kondisi Merujuk data dari indeks demokrasi yang
sakitpetugas Pemilu 2019 dari Kementerian dikeluarkan oleh freedom house, Ridho menyebut
Kesehatan: indeks demokrasi Indonesia terus mengalami
1) Waktu kerja dan beban kerja petugas tidak penurunan tiap tahunnya.
terinformasi sehingga potensi resiko terhadap "Jangan sampai Pemilu Serentak dipasarkan untuk
kesehatan bagi petugas tidakteridentifikasi kepentingan tertentu. Kita kalau lihat beberapa
dengan baik; waktu begitu intens kisruh penyelenggara Pemilu,"
2) Persyaratan kesehatan bagi petugas kurang
sesuai dengan tuntutan waktu dan beban kerja; "Bagi saya, kalau tidak melakukan pembenahan tentu
3)Lingkungan kerja memicu bertambah akan merugikan karena 2024 akan rumit, korban akan
beratnya penyakitpenyerta petugas, baik yang banyak dan KPU dipaksa untuk mematuhi UU jadi
sudah ataupun yang belumdiketahui; 4) Beban dilema KPU luar biasa bayangkan korban-korban
fisik dan psikis juga berpotensimemberikan berjatuhan psikologis terdampak," tutur dia.
kontribusi kematian
STRATEGI MEMPERSIAPKAN TAHAPAN YAITU
MEMPERKUAT KERJASAMA ANTAR LEMBAGA DAN
INSTANSI DAN SARAN
Kedua, dari sisi penyelenggara, dipastikan membutuhkan alokasi anggaran dan sumber
dayapelaksana di lapangan yang harus memadai baik secarajumlah, kapasitas, integritas, dan
kesiapan fisik ataumental penanganan tugas-tugasnya. PSU diusahakanjangan sampai terlalu
signifikan kejadiannya dan kualifikasi KPU sebagai penyelenggara yang profesionaladalah taruhan
dalam peluang PSU di skenario Pemiludan Pilkada Serentak 2024.
Ketiga, melalui akreditasi Bawaslu, diperkuat partisipasi masyarakat dalam mengawasi jalannya
setiap tahapan pemilu. Partisipasi masyarakat diarahkan pada peningkatan kualitas demokrasi
pemilu dan sekaligus menjaga kondusifnya isu-isu nasional dan lokal yang saling berinteraksi guna
menjadi masukan dalamkontestasi antar peserta di setiap tingkatan pemerintahanmelalui instrumen
pemilu dan pilkada itu sendiri.
Daftar Sumber dan Rujukan pembuatan power point
1. https://m.antaranews.com/amp/berita/2453509/pakar-sebut-pemilu-serentak-2024-jadi-
pilihan-baik
2. https://m.merdeka.com/politik/ini-implikasi-positif-jika-pemilu-digelar-serentak.html
3. https://kpu.blitarkota.go.id/detailpost/isu-strategis-pelaksanaan-pemilu-dan-pemilihan-
serentak-2024
4. https://setkab.go.id/jadwal-pemilu-2024-sudah-ditetapkan-presiden-pastikan-tak-ada-
penundaan/
5. https://bawaslu.go.id/id/berita/hindari-salah-penerapan-hukum-di-pemilu-serentak-2024-
bagja-minta-penyelenggara-pemilu-kuasai
6. https://m.kumparan.com/amp/kumparannews/6-dampak-negatif-pemilu-serentak-2024-
kpps-terancam-hingga-banyak-penjabat-1v8WkDG2BCR
7. http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XIII-8-II-P3DI-April-2021-
171.pdf
8. https://media.neliti.com/media/publications/112576-ID-dampak-pemilihan-umum-serentak-
bagi-pemb.pdf