VOL. 1, NO. 1, (2021), E-ISSN: 2797-0191, P-ISSN: 2797-2607 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
https://jurnal.banten.bawaslu.go.id/index.php/awasia PROVINSI BANTEN
Eli Jumaeli
Komisi Pemilihan Umum Kota Cilegon
*Email: elijumaeli15@gmail.com
Abstrak
Pemilihan Umum Serentak Tahun 2019 merupakan Pemilu pertama dalam sejarah
penyelenggaraan kepemiluan di Indonesia, yang menggabungkan Pemilihan Legislatif
dan Pemilihan Presiden dalam satu waktu pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui sengketa proses administrasi pada pemilu serentak Tahun 2019
menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian hukum normatiff-empiris, dengan pendekatan
teori Negara Hukum, Teori Kedaulatan Rakyat, dan Teori Kewenangan sebagai pisau
analisis. Penyelesaian sengketa proses administrasi Pemilu serentak tahun 2019
memberi implikasi terhadap peningkatan kualitas Pemilu, baik secara positif maupun
negatif. Tersedianya mekanisme penyelesaian sengketa Pemilu merupakan hal
penting untuk menjamin adanya kepastian proses dan keadilan pemilu bagi semua
pihak, baik pihak yang bersengketa maupun lembaga yang berwenang menyelesaikan
sengketa Pemilu sebagai bagian dari legitimasi hasil Pemilu dan meningkatkan
kepercayaan publik pada supremasi hukum.
Kata Kunci: Pemilu serentak; sengketa proses administrasi Pemilu; kualitas Pemilu
Abstract. The 2019 Simultaneous General Election is the first election in the history of
electoral administration in Indonesia, which combines the Legislative Election and the
Presidential Election in one implementation period. This study aims to determine the
administrative process disputes in the 2019 simultaneous elections according to Law
Number 7 of 2017 concerning General Elections. This study uses a normative-
CARA MENGUTIP
Jumaeli, Eli. 2021.
empirical legal research method, with the rule of law approach, the theory of
Kewenangan sovereignty of the people, and the theory of authority as the analysis tool. The
Penyelesaian Sengketa settlement of disputes during the 2019 General Election administration process has
Proses Administrasi
Pemilu Serentak
implications for improving the quality of the elections, both positively and negatively.
Tahun 2019 Menurut The availability of election dispute resolution mechanisms is important to ensure the
Undang-undang certainty of the election process and justice for all parties, both disputing parties and
Nomor 7 Tahun 2017
dan Peningkatan institutions authorized to resolve election disputes as part of the legitimacy of
Kualitas Pemilu. election results and increasing public confidence in the rule of law.
Awasia: Jurnal Pemilu
dan Demokrasi, Vol 1, Keywords: simultaneous elections; election administrative process disputes; election
No 1 (2021), 1-12.
quality
1
Awasia: Jurnal Pemilu dan Demokrasi Vol. 1, No. 1, Juni 2021, hal 1-12
2
Eli Jumaeli, Kewenangan Penyelesaian Sengketa Proses Administrasi Pemilu Menurut Undang-undang Nomor 7
Tahun 2017 dan Peningkatan Kualitas Pemilu
tercantum pada Pasal 173 ayat (2) Undang- sebanyak 165 (seratus enam puluh lima)
undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang permohonan, permasalahan pindah dapil
persyaratan partai politik menjadi peserta sebanyak 9 (sembilan) permohonan,
Pemilu. permasalahan laporan dana kampanye
sebanyak 60 (enam puluh) permohonan,
Berdasarkan SIPOL ini terdapat
permasalahan syarat dukungan calon
beberapa partai politik yang terindikasi
anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
tidak dapat melanjutkan tahapan
sebanyak 41 (empat puluh satu)
berikutnya. Hal itu tidak hanya berdampak
permohonan, dan permasalahan lainnya
terhadap adanya ketidakpastian hukum bagi
sebanyak 185 (seratus delapan puluh lima)
partai politik, tetapi lebih dari itu
permohonan. 2 Berdasarkan Informasi dan
berdampak luas terhadap partai politik
data-data tersebut dapat menunjukan
tersebut yaitu tidak dapat melanjutkan pada
permohonan penyelesaian sengketa proses
tahapan selanjutnya yaitu verifikasi
administrasi Pemilu didominasi oleh isu
administrasi dan verifikasi faktual.
atau permasalahan syarat pencalonan,
Kewajiban pendaftaran melalui SIPOL yang
dengan objek sengketa berupa Surat
ditetapkan oleh KPU memiliki kerawanan
Keputusan (SK) yang telah di keluarkan oleh
terjadinya gugatan sengketa Pemilu, baik
KPU. Agar dapat ditetapkan menjadi calon,
mengenai pelanggaran administrasi maupun
maka harus terpenuhi syarat calon dan
sengketa administrasi antara penyelenggara
syarat pencalonan sebagaimana yang telah
Pemilu dan peserta Pemilu.
diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan
Permasalahan sengketa proses Umum (PKPU) Nomor 20 Tahun 2018
administrasi selanjutnya yang banyak Tentang Pencalonan Anggota Dewan
diajukan oleh peserta Pemilu yaitu pada Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
tahap pencalonan, yaitu Penetapan Daftar Rakyat Provinsi, dan Dewan Perwakilan
Calon Sementara (DCS) dan Penetapan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.
Daftar Calon Tetap (DCT). Selain itu
Banyaknya permasalahan pelanggaran
permasalahan sengketa proses administrasi
dan sengketa proses administrasi yang
Pemilu lainnya yang berdasarkan data
diajukan oleh peserta Pemilu, secara
Bawaslu adalah permasalahan Sistem
administrasi apakah prosedur
Informasi Pencalonan (SILON) sebanyak 37
penyelesaiannya sudah sesuai dengan
permohonan, permasalahan syarat calon
peraturan perundang-undangan yang
yaitu mantan napi koruptor sebanyak 86
mengatur tentang kewenangan Bawaslu
permohonan, permasalahan mantan napi
dalam penyelesaian sengketa proses
bandar narkoba sebanyak 0 permohonan,
administrasi Pemilu, hal ini tentu akan
permasalahan mantan napi kejahatan
mempengaruhi proses penyelenggaraan dan
seksual terhadap anak sebanyak 1 (satu)
kualitas Pemilu serentak 2019. Atas dasar
permohonan, permasalahan mantan napi
itulah kemudian penulis membahas terkait
pidana dengan pidana lebih dari 5 (lima)
“Kewenangan Penyelesaian Sengketa Proses
tahun sebanyak 5 (lima) permohonan,
permasalahan syarat pencalonan sebanyak
197 (seratus sembilan puluh tujuh) 2 Laporan Kinerja Bawaslu Tahun 2019 hal.
permohonan, permasalahan syarat calon 371
3
Awasia: Jurnal Pemilu dan Demokrasi Vol. 1, No. 1, Juni 2021, hal 1-12
Administrasi Pemilu Serentak Tahun 2019 makalah, buku tata kelola Pemilu di
Menurut Undang-undang Nomor. 7 Tahun Indonesia, buku pedoman
2017 Terhadap Kualitas Pemilu”. penyelenggaraan, materi bimbingan
teknis, dan laporan kinerja Badan
METODE PENELITIAN
Pengawas Pemilu yang berkenaan
Jenis Penelitian dengan kewenangan penyelesaian
Penelitian ini sesuai dengan tifologi atau sengketa proses Pemilu.
jenisnya merupakan penelitian hukum 3. Bahan hukum tersier dari data
normatif-empiris, bentuk kualitatif dengan sekunder yang mencakup
menggunakan data sekunder yang ensiklopedia, kamus, internet dan
mencakup: media lainnya yang dapat memberi
1. Bahan hukum primer dari data petunjuk untuk penguatan bahan
sekunder terdiri dari hukum dan hukum primer dan sekunder.
seluruh peraturan perundang- Pendekatan penelitian
undangan yang berkenaan dengan
Adapun pendekatan penelitian yang
pelaksanaan Pemilihan Umum
dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
mencakup Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1. Pendekatan Yuridis Historis, yaitu
1945, Undang-undang Nomor 7 pendekatan hukum yuridis memiliki
Tahun 2017 tentang Pemilihan makna aturan-aturan hukum yang
Umum, Undang-undang Nomor 10 berlandaskan kejadian di masa
Tahun 2016 tentang Penetapan lampau yang meliputi waktu, objek,
Peraturan Pemerintah Pengganti latar belakang dan peristiwa
Undang-undang Nomor 1 Tahun hukum , dilakukan untuk melihat
3
4
Eli Jumaeli, Kewenangan Penyelesaian Sengketa Proses Administrasi Pemilu Menurut Undang-undang Nomor 7
Tahun 2017 dan Peningkatan Kualitas Pemilu
5
Awasia: Jurnal Pemilu dan Demokrasi Vol. 1, No. 1, Juni 2021, hal 1-12
6
Eli Jumaeli, Kewenangan Penyelesaian Sengketa Proses Administrasi Pemilu Menurut Undang-undang Nomor 7
Tahun 2017 dan Peningkatan Kualitas Pemilu
demokrasi dari hak universal dan kesetaraan Pemilu yang hampir pasti akan dilakukan
politik seperti yang dicerminkan pada menjelang Pemilu 2024 mendatang.
standar internasional dan perjanjian,
Terdapat beberapaa poin yang erat
profesional, tidak memihak dan transparan
kaitannya dan berimplikasi positif terhadap
dalam persiapan, dan tantangan utama
peningkatan kualitas Pemilu.
Pemilu berintegritas pengelolaannya melalui
Pemilu. Berdasarkan hal tersebut di atas, Pertama, Konsep Keadilan Pemilu
penyelenggara Pemilu harus secara (Electoral Justice) dan Pemilu yang Bebas dan
profesional, imparsial, dan transparan, serta Adil (Free and Fair Election). Untuk menjaga
etika penuntun dalam setiap siklus Pemilu kredibilitas dan legitimasi Pemilu
secara keseluruhan. Atas dasar itulah maka, diperlukan suatu sistem keadilan Pemilu
Pemilu di Indonesia menganut asas luber yang mengikuti norma dan nilai yang
dan jurdil. bersumber dari budaya dan kerangka
hukum di masing-masing negara ataupun
Dilansir dari media Kompas.com,
dari instrument hukum internasional (Refly,
Pemilu 2019 memberikan pengalaman yang
hal 3).
sangat berharga bagi penyelenggara. Sebagai
Pemilu serentak pertama kali dilaksanakan Sistem tersebut harus berjalan secara
sepanjang sejarah bangsa Indonesia, Pemilu efektif serta menunjukan independensi dan
2019 telah mencatatkan beberapa imparsialitas untuk mewujudkan keadilan.
keberhasilan. Satu diantara keberhasilan itu Apabila prosedur yang digunakan telah
adalah partisipasi yang meningkat cukup menjamin adanya kepastian proses Pemilu
signifikan. Dari hasil penetapan secara sesuai kerangka hukum dan tersedianya
nasional mencapai 81% (delapan puluh satu mekanisme complain bagi warga negara. Jika
persen), jika dibandingkan dengan Pemilu hal tersebut termanipulasi maka sistem
2014 lalu dengan partisipasi pemilih keadilan Pemilu harus mampu
Pilegnya (Pemilihan Legislatif) tercatat di mengembalikannya (Refly, hal 3). Salah satu
angka 75% (tujuh puluh lima persen) artinya aspek penting dalam keadilan Pemilu adalah
ada peningkatan partisipasi pemilih hampir semua proses harus didasarkan pada
10% (sepuluh persen), kata Viryan ketentuan hukum Pemilu.
(Komisioner KPU RI) saat diwawancara Berkaitan dengan asas free and fair
(27/5/2019). election, The International Institute for
Hal tersebut membuktikan bahwa KPU Democracy and Electoral Assistance
selaku penyelenggara Pemilu dalam (International IDEA) mengemukakan
melaksanakan Pemilu berpegangan pada sejumlah tolak ukur untuk menentukan
prinsip yaitu profesional, proporsional dan Pemilu secara rahasia, bebas, dan adil,
berkepastian hukum. Selain catatan terutama dalam konteks perumusan
keberhasilan, pelaksanaan Pemilu 2019 kerangka hukum yang akan digunakan
memiliki catatan untuk dievaluasi, sebagai dalam Pemilu. Salah satunya, kerangka
bahan refleksi untuk pelaksanaan Pemilu hukum harus mengatur mekanisme dan
kedepannya, dan menjadi bahan rujukan penyelesaian hukum yang efektif untuk
untuk memperbaiki regulasi pelaksanaan kepatuhan kepada undang-undang dan
penegakan hak pilih. Juga harus dijelaskan
7
Awasia: Jurnal Pemilu dan Demokrasi Vol. 1, No. 1, Juni 2021, hal 1-12
8
Eli Jumaeli, Kewenangan Penyelesaian Sengketa Proses Administrasi Pemilu Menurut Undang-undang Nomor 7
Tahun 2017 dan Peningkatan Kualitas Pemilu
9
Awasia: Jurnal Pemilu dan Demokrasi Vol. 1, No. 1, Juni 2021, hal 1-12
10
Eli Jumaeli, Kewenangan Penyelesaian Sengketa Proses Administrasi Pemilu Menurut Undang-undang Nomor 7
Tahun 2017 dan Peningkatan Kualitas Pemilu
Oleh karena itu, desain sistem Pemilu yang Pemilu di Bawaslu dilakukan melalui
akurat sangat penting untuk menjamin mekanisme mediasi dan adjudikasi.
legitimasi demokrasi dan kredibilitas proses
Kedua, penyelesaian sengketa proses
Pemilu.
administrasi pemilu serentak Tahun 2019
Paham kedaulatan rakyat, yang didaulat memberi implikasi terhadap peningkatan
dari segi politik tentu saja bukan personal kualitas Pemilu , baik secara positif maupun
rakyat itu sendiri, melainkan proses negatif. Tersedianya mekanisme
kehidupan kenegaraan secara keseluruhan. penyelesaian sengketa Pemilu merupakan
Sebagai analisis yang penting, dapat pula hal penting untuk menjamin adanya
dikemukakan terhadap pemahaman konsep kepastian proses dan keadilan Pemilu bagi
kedaulatan, adapun lingkup tersebut semua pihak, baik pihak yang bersengketa
kedaulatan berkenaan dengan soal aktivitas maupun lembaga yang berwenang
yang tercakup dalam fungsi kedaulatan, menyelesaikan sengketa Pemilu sebagai
sedangkan jangkauan kedaulatan berkaitan bagian dari legitimasi hasil Pemilu dan
dengan siapa yang menjadi subjek meningkatkan kepercayaan publik pada
pemegang kedaulatan sebagai konsep supremasi hukum.
mengenai kekuasaan tertinggi (the sovereign).
DAFTAR PUSTAKA
Menurut pemahaman rakyat yang modern,
bahwa yang berdaulat itu terdapat di bidang Amirudin dan Zainal Asikin. 2012. Pengantar
politik maupun perekonomian. Rakyat Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi Persada.
artinya bidang politik dan ekonomi pun Atmaja, I Dewa Gede dan I Nyoman Putu
rakyat punya peranan pengambilan Budiartha. 2018. Teori-Teori Hukum.
keputusan. Malang: Setara Press.
KESIMPULAN Komisi Pemilihan Umum. 2020. Laporan
Dari keseluruhan pembahasan yang Kinerja Bawaslu Republik Indonesia
telah diuraikan maka sebagaimana hasil Tahun 2019
penelitian ini diperoleh kesimpulan. Pertama, Ridwan, HR. 2018. Hukum Administrasi
sengketa proses administrasi Pemilu Negara. Depok: Rajawali Press. Edisi
menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun Revisi, cet.14.
2017 tentang Pemilihan Umum mengatur
Subana, dkk. 2005. Dasar-dasar Penelitian
kewenangan penyelesaian sengketa, baik
Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
sengketa proses yang diselesaikan di
Bawaslu, maupun sengketa yang Tim Penyusun Kamus-Pusat Pembinaan dan
diselesaikan di Mahkamah Konstitusi. Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Secara prinsip, penyelesaian sengketa proses Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
administrasi Pemilu diselesaikan di 1989
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Peraturan Perundang-undangan
Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya atau
Undang- Undang Dasar Negara Republik
Pengadilan Tata Usaha Negara (TUN).
Indonesia Tahun 1945
Penyelesaian sengketa proses administrasi
11
Awasia: Jurnal Pemilu dan Demokrasi Vol. 1, No. 1, Juni 2021, hal 1-12
Undang -Undang Nomor. 7 Tahun 2017 Perwakilan Rakyat Provinsi, dan Dewan
Tentang Pemilihan Umum Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/ Kota
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
20 Tahun 2018 Tentang Pencalonan 33 Tahun 2018 Tentang Kampanye.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
12