Oleh
Abstrak
pemilu legislatif tetapi juga dalam Wakil Presiden Jusuf Kalla yang
pemilu eksekutif. 80 menyatakan bahwa perlu meninjau
ulang sistem keserentakan pemilu
Melihat pengalaman
di Indonesia. Hal ini diungkapkan
penyelenggaraan Pemilu 2019
setelah banyaknya petugas KPPS
menjunjukkan demikian, bahwa
yang meninggal dunia karena
pemilihan variabel sistem pemilu
kelelahan setelah
akan berdampak langsung pada 81
menyelenggarakan pemilu.
manajemen penyelenggaraan
pemilunya. Menambah satu jenis Salah satu upaya dalam
pemilihan saja bisa berdampak melakukan evaluasi ini adalah
pada manajemen penyelenggaraan dengan dilakukan uji materi ke
pemilu. Sehingga bisa MK yang dilakukan oleh
dibayangkan jika seluruh jenis Perkumpulan untuk Pemilu dan
pemilihan diselenggarakan pada Demokrasi (Perludem). Hal yang
satu hari yang sama tentu akan menjadi pokok permohonan
menjadi sangat kompleks bagi Perludem adalah meminta kepada
penyelenggaraan pemilu. MK bahwa pemilu serentak yang
konstitusional adalah pemilu
serentak nasional untuk memilih
Uji Materi Desain Keserentakan presiden, DPR, dan DPD lalu
Pemilu setelahnya dilaksanakan pemilu
serentak lokal, untuk memilih
Setelah penyelenggaraan
DPRD Provinsi, DPRD
Pemilu 2019, banyak dilakukan
Kabupaten/Kota, serentak dengan
evaluasi baik dari sisi hasil
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
maupun proses pemilunya. Bahkan
Walikota. Pada intinya MK
dorongan untuk melakukan
menolak uji materi tersebut. Hal
evaluasi penyelenggaraan pemilu
ini karena apa yang dimintakan
ini disuarakan beberapa saat
Perludem spesifik meminta
setelah penyelenggaraan Pemilu
pemisahan pemilu nasional dan
2019. Salah satunya adalah yang
pemilu daerah.
pada waktu itu disampaikan oleh
80
Rafael Lopez-Pintor, Electoral 81
adalah pemilu serentak nasional lebih sedikit dan kertas suara yang
dan pemilu serentak daerah? Jika juga relatif lebih kecil
melihat desain pemilu di dibandingkan dengan pemilu
Indonesia, sebelum mulai ditatanya legislatif.
jadwal pemilu, waktu pemilu kita
Untuk itu ketimpangan
adalah pemilu legislatif, lalu
beban penyelenggaraan pemilu ini
selang dua bulan kemudian
perlu diseimbangkan. Langkah
dilanjutkan dengan pemilu
yang dapat dilakukan adalah
presiden. Sementara jadwal
mengurangi beban pekerjaan
pilkada berserakan waktnya
pemilu legislatif, lalu hasil
sepanjang empat tahun. Dengan
pengurangan itu digabungjan
jadwal pemilu yang semacam ini,
dengan pekerjaan pemilu presiden
menyebabkan ketidakseimbangan
dan pilkada. Dari sisi manajemen
bebang penyelenggaraan pemilu.
penyelenggaraan pemilu,
Beban penyelenggara pemisahan antara pemilu nasional
pemilu sangat besar saat dan pemilu daerah dapat
menyelenggarakan pemilu menyeimbangkan beban
legislatif. Hal ini karena jumlah penyelenggara pemilu.86
peserta pemilu yang banyak,
Dengan pemisahan jadwal
jumlah calon yang banyak, dan
keserentakan menjadi pemilu
jenis pemilihan anggota legislatif
serentak nasional dan pemilu
yang terdiri dari empat pemilihan,
serentak daerah ini, tahapan
yaitu DPR, DPD, DPRD Provinsi,
penyelenggaraan pemilu pun bisa
dan DPRD Kabupaten/Kota.
lebih disederhanakan. Pasal 167
Beban ini mulai dari penyediaan
ayat (6) UU No 7/2017
logistic sampai dengan beban
menyebutkan bahwa tahapan
menyelenggarakan pemilu di
penyelenggaraan pemilu dimulai
tingkat KPPS. Petugas harus
paling lambat 20 bulan sebelum
mencatat penghitungan hasil
hari pemungutan suara. Waktu
pemilu secara manual dan
tahapan penyelenggaraan ini
berjenjang. Sementara beban
dinilai cukup panjang dan
penyelenggara pemilu lebih ringan
menghabiskan biaya yang besar.
saat menyelenggarakan pemilihan
Penyederhanaan ini bisa
presiden atau pilkada. Hal ini
karena dari jumlah calon yang 86
Op cit, Didik Supriyanto, dkk
Tabel 1
87
Didik Supriyanto, Imajinasi Hakim Konstitusi, Materi Paparan
dalam Kelas Khusus Perludem, 31 Agustus 2020 (tidak
dipublikasikan)
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
88
Ibid
89
Ibid
Edisi III Volume 2 Nomor 2 – November 2020 | Jurnal IUS CONSTITUENDUM | 77
JURNAL BAWASLU PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Khoirunnisa Nur Agustyati
PENATAAN JADWAL KESERENTAKAN PEMILU
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MANAJEMEN PEMILU