PENYELENGGARA
BAWASLU
Kelompok 2 :
1. Liana Anjani, SH
2. Isro’I, SH
3. Nurul Huda, SH
4. Nashoha, SH
5. Aisyah Sekar, SH
6. Aspri Nirmala, SH
7. Mirza Adib, SH
8. Haryo Tetuko, SH
9. dr. Navila Qorri Aynan,
M.M
Mengenai BAWASLU
Badan Pengawas Pemilihan Umum atau lebih sering di sebut BAWASLU, lembaga pengawas Pemilu
sengaja dibentuk untuk mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilu, Menerima aduan, menangani kasus
pelanggaran administratif Pemilu serta pelanggaran pidana Pemilu berdasarkan tingkatan sesuai peraturan
perundang-undangan Bawaslu diatur dalam Undang-undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Badan Pengawas Pemilu dapat melaksanakan tugasnya terbagi menjadi beberapa kelompok. Berikut adalah
bagian dari Bawaslu Pemilu yang tercatat sebagai berikut:
Pada Pasal 22 dinyatakan bahwa proses rekrutmen anggota KPU diawali dengan presiden
membentuk keanggotaan tim seleksi yang berjumlah paling banyak 11 orang anggota
dengan memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30%. Tim seleksi ini
bertugas membantu presiden untuk menetapkan calon anggota KPU yang nantinya akan
diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
3 orang
Pemerintah
4 orang
REKRUTME Akademisi
DPR menetapkan 5 dari 10 calon anggota Bawaslu berdasarkan hasil fit and proper test
sebagai calon anggota Bawaslu terpilih dan disahkan oleh presiden dengan Keputusan
Presiden. Hal ini juga berlaku pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Perbedaannya
hanya terletak pada anggota KPU Provinsi/Kabupaten Kota terpilih ditetapkan dengan
keputusan KPU, dan anggota Bawaslu Provinsi/Kabupaten Kota terpilih ditetapkan
dengan keputusan Bawaslu
REKRUTME
N KPU & Persyaratan anggota Tim Seleksi adalah memiliki reputasi
dan rekam jejak yang baik, memiliki kredibilitas dan
BAWASLU integritas, memahami permasalahan pemilu, memiliki
kemampuan dalam melakukan rekrutmen dan seleksi, dan
tidak sedang menjabat sebagai anggota penyelenggara
pemilu. Syarat lainnya yaitu berpendidikan paling rendah
Strata 1 (S-1) dan berusia paling rendah 40 tahun.
Rekrutmen penyelenggara pemilu di
tengah tahapan Pemilu yang sedang berjalan menjadi
salah satu kendala dalam penyelenggaraan Pemilu.
Terlebih, pada tahun 2023 merupakan tahapan
pelaksanaan pemilu yang sangat krusial bagi
penyelenggara pemilu sedangkan pada tahun tersebut
terdapat 24 Satuan Kerja (Satker) KPU Provinsi dan
317 Satuan Kerja KPU Kabupaten/Kota yang masa
jabatannya berakhir pada tahun 2023.