Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Al-Tsiqoh (Ekonomi dan Dakwah Islam) Vol. 7. No. 1.

April 2022
e-ISSN:2502-8294 Hal: 31-38

PERENCANAAN KOMUNIKASI POLITIK PENYELENGGARA


PEMILU DALAM MENGHADAPI PEMILU SERENTAK 2024 DI
KABUPATEN TUBAN
Nibrosu Rohid1 Eka Wisnu Wardhana2 A. Warits3
Univerisitas PGRI Ronggolawe Tuban1 Anggota KPU Kab. Kediri2 Anggota KPU Kab. Sumenep3
niha.nibrosu@gmail.com ekawisnu82@gmail.com abdul.warits75@gmail.com

Abstrak
Kata kunci:
Pemilihan Umum di Kabuapten Tuban yang sudah dilaksanakan selama ini
Komunikasi
berjalan dengan aman dan damai. Hal ini dapat ditunjukkan dari adanya
Politik, pelanggaran yang tidak mengarah kepada pidana. Ini tidak bisa lepas dengan
Komunikasi Politik yang sudah dilaksanakan oleh para penyelenggara Pemilu di
Penyelenggara
Kabupaten Tuban. Penelitian yang mengambil tema Perencanaan Komunikasi
Pemilu, Kabupaten Politik Penyelenggara Pemilu dalam menghadapi Pemilihan Umum tahun 2024 di
Kabupaten Tuban termasuk jenis Penelitian Kualitatif. Menggunakan metode
Tuban
Pengumpulan data Wawancara dan studi dokumen yang kemudian direduksi,
disajikan dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Perencanaan Komunikasi Politik yang dilaksanakan oleh penyelenggara Pemilu
di Kabupaten Tuban dibagi menjadi tiga, yaitu Koordinasi, Pendidikan Pemilih
dan Penyampaian Informasi tentang Pemilu 2024. Cara yang dipakai dalam
komunikasi politik adalah secara daring dan juga luring. Selain itu, penggunaan
media sosial untuk menyampaikan informasi tentang Pemilu 2024 juga
dilaksanakan secara optimal.

Abstract

The General Elections in Tuban Regency which have been held so far have been
Keywords: running safely and peacefully. This can be shown from the existence of violations
Political that do not lead to criminal. This cannot be separated from the Political
Communication that has been implemented by the election organizers in Tuban
Communcation, Regency. Research that takes the theme of Political Communication Planning for
Election Election Organizers in the face of the 2024 General Election in Tuban Regency is
a qualitative research type. Using interview data collection methods and
Organizer, Tuban document studies which are then reduced, presented and conclusions drawn. The
Regency results showed that the Political Communication Planning carried out by the
election organizers in Tuban Regency was divided into three, is Coordination,
Voter Education and Dissemination of Information about the 2024 Election. The
methods used in political communication were online and offline. In addition, the
use of social media to convey information about the 2024 General Election is also
carried out optimally

Univeritas PGRI Ronggolawe – KPU Kab. Kediri – KPU Kab. Sumenep 31


Jurnal Al-Tsiqoh (Ekonomi dan Dakwah Islam) Vol. 7. No. 1. April 2022
e-ISSN:2502-8294 Hal: 31-38

A. Pendahuluan Susunan Komite Nasional Pusat (BPS-


Pemilihan Umum di Indonesia pada KNP). Pembentukan BSP-KNP ini
dasarnya mengikuti sistem Demokrasi, dibuktikan dengan terbitnya Undang-
dimana masyarakat menjadi penentu dalam Undang Nomor 12 Tahun 1946 tentang
menggunakan hak pilihnya untuk dapat Pembaharuan Susunan Komite Nasional
memilih siapa calon pemimpin yang layak Pusat. Namun, dalam perjalananya Lembaga
untuk dijadikan. Pemilihan dengan sistem penyelenggara pemilu terus di evaluasi
Demokrasi ini memang memposisikan sampai dengan yang terakhir terbit Undang-
masyarakat sebagai ujung tombak penentu. Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Sistem pemilihan yang dilakukan Pemilihan Umum. UU 7 Tahun 2017
masyarakat dengan menggunakan one man tersebut salah satunya mengatur
one vote. Sehingga sistem pemilihan di kelembagaan pemilihan umum yang terdiri
Indonesia pada dasarnya akan ditentutkan dari Dewan Kehormatan Penyelenggara
dengan perolehan suara terbanyak. pemilu Pemilu (DKPP), Komisi Pemilihan Umum
merupakan “Lembaga sekaligus prosedur (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan
praktek politik unttuk mewujudkan Umum (Bawaslu).
kedulatan rakyat yang memungkinkan Kelembagaan DKPP hanya berada di
terbentuknya sebuah pemerintah tingkat Pusat yang memiliki tugas utama
1
perwakilan. untuk memberikan sanksi kepada KPU dan
Pemilihan umum dalam sejaranya Bawaslu manakala melanggar kode etik
untuk pertama kali dilaksanakan pada Tahun dalam bekerja. Sedangkan untuk KPU dan
1955. Ini bertepatan dengan 10 Tahun Bawaslu dalam UU 7 tahun 2017 secara
Indonesia pasca merdeka. Pemilihan umum kelembagaan sudah bersifat permanen mulai
atau pemilihan kepala daerah menjadi salah dari tingkat pusat sampai Daerah.
satu objek yang menarik untuk diteliti. Sedangkan di tangkat Kecamatan, Desa
Sebab dalam pemilihan umum banyak objek sampai Tempat Pemungutan Suara masih
yang bisa dijadikan sebagai bahan bersifat ad hoc.
penelitian. Hal ini dibuktikan dengan Perubahan Pemilihan Umum tidak
kebijakan pemerintah yang terus berubah- hanya di Lembaganya saja, namun dalam
ubah dengan menerbitkan Undang-Undang penghitungan sistem Pemilihan Umum juga
Pemilihan. mengalami perubahan. Pada pemilihan
Lembaga Penyelenggara Pemilihan Legislatif untuk DPR RI, DPRD Provinsi
umum pada dasarnya juga terus mengalami dan DPRD Kabupaten/Kota awalnya
perubahan. Pembentukan penyelenggara menggunakan sistem penghitungan kuota
pemilihan pertama kali dibentuk pada Tahun hare atau BPP, namun pada Pemilu 2019
1946 oleh Presiden Soekarno yang pada menggunakan sistem penghitungan Sainte
waktu itu bernama Badan Pembaharuan Lague. Seddangkan untuk pemilihan
legislatif DPD RI masih sama, yaitu siapa
1
Sahid Gatara, Ilmu Politik (memahami dan
yang memeperoleh suara terbanyak yang
menerapkan). (Jakarta: pustaka setia) hlm. 109 akan jadi. Sama halnya dengan pemilihan

Perencanaan Komunikasi Politik Penyelenggara Pemilu 32


Jurnal Al-Tsiqoh (Ekonomi dan Dakwah Islam) Vol. 7. No. 1. April 2022
e-ISSN:2502-8294 Hal: 31-38

Eksekutif, yang mendapatkan suara Adanya Pemilihan Umum serentak


terbanyak akan menjadi pemenang dan 2024 ini akan membuat para Penyelenggara
layak untuk memimpin. Pemilu bekerja secara ekstra, sebab dengan
adanya pelaksanaan pemilihan dalam satu
Dinamika perubahan Lembaga
Tahun yang sama akan ada beberapa
penyelenggara pemilu dan sistem
tahapan yang dilaksanakan secara bersama.
penghitungan pemilu tersebut juga diikuti
Selain itu, para Penyelenggara Pemilu juga
dengan dinamikan pelaksanaan pemilu.
mempunyai tugas yang cukup berat, yaitu
Pasalnya pemilihan umum dibawah
mensosialisasikan kepada Masyarakat
kepemimpinan Presiden Joko Widodo
tentang skema pelaksanaan pemilihan umum
muncul istilah baru yaitu Pemilihan Umum
serentak 2024. Beberapa hasil evaluasi
Serentak yang sudah mulai dilaksanakan
adanya Pemilu 2019 yang terdiri dari 5 surat
pada Tahun 2015 dengan pemilihan serentak
suara membuat masyarakat cukup
Kepala Daerah. Kemudian disusul dengan
membingungkan. Hal ini dibuktikan dengan
pemilihan serentak Tahun 2018, Pemilihan
adanya suara tidak sah yang cukup tinggi.
Umum serentak 2019, dan peilkada serentak
Sehingga dalam memberikan pemahaman
2020.
kepada masyarakat, Para Penyelenggara
Pelaksanaan pemilihan serentak Pemilu harus bisa menggunakan komunikasi
tersebut yang awalnya masih berbeda-beda politik yang tepat, supaya dapat dengan
Tahun telah diubah oleh pemerintah dengan mudah dipahami oleh masyarakat tentang
adanya pemilihan Umum Serentak 2024. skema pemilihan umum serentak 2024.
Pada Pemilihan Umum serentak 2024
Adanya evaluasi yang cukup
masyarakat akan memilih Calon anggota
kompleks tersebut, membuat Penyelenggara
Legislatif, baik itu DPR RI, DPD RI, DPRD
Pemilu harus mempersiapkan sebuah
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta
strategi yang efektif dan efisien, hal ini
akan memilih juga calon Eksekutif yang
dilaksanakan demi terwujudnya sebuah
terdiri dari Presiden-Wakil Presiden,
Pemilihan Umum yang berintegritas. Salah
Gubernur-Wakil Gubernur dan Bupati-
satu perencanaan yang cukup penting adalah
Wakil Bupati atau Walikota-Wakil
pada strategi komunikasi yang akan
Walikota. Meskipun dikatakan serentak,
diterapkan oleh Penyelenggara Pemilu.
bukan kemudian seluruh pemilihan tersebut
Strategi ini bisa dijadikan sebagai sarana
dilaksanakan dalam satu hari atau satu
yang besar dalam mencapai sebuah orientasi
waktu yang sama. Namun, dalam skema
Lembaga. “strategi komunikasi merupakan
yang direncanakan oleh Penyelenggara
panduan dari perencanaan komunikasi
Pemilu dan Pemerintah bahwa Pemilihan
(communication planning) dan manajemen
tersebut akan dilaksanakan dalam dua kali,
(communications management) untuk
yatu di Bulan Februari Untuk Pemilihan
mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai
Umum dan Bulan November untuk
tujuan tersebut strategi komunikasi harus
Pemilihan Kepala Daerah.
dapat menunjukkan bagaimana
operasionalnya secara taktis harus

Perencanaan Komunikasi Politik Penyelenggara Pemilu 33


Jurnal Al-Tsiqoh (Ekonomi dan Dakwah Islam) Vol. 7. No. 1. April 2022
e-ISSN:2502-8294 Hal: 31-38

dilakukan, dalam arti kata bahwa Pemilu ini akan menjadi hal yang menarik
pendekatan (approach) bisa berbeda untuk di teliti dalam menghadapi Pemilu
sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan 2024 dengan berbagai kompleksitas
kondisi”.2 permasalahan yang akan dihadapinya.
Komunikasi politik menurut Althof
dalam Kuswarno merupakan transmisi B. Metode Penelitian
informasi yang relevan secara politis dari
Penelitian yang bertema Perencanaan
satu bagian sistem politik kepada sistem
Komunikasi Politik Penyelenggara Pemilu
politik yang lain dan antara sistem sosial dan
menggunakan jenis penelitian Diskriptif
politik merupakan unsur dinamis suatu
Kualitatif. Data-data diperoleh dengan
sistem politik, dan proses sosialisasi,
metode Wawancara dan studi Dokumen
partisipasi, serta rekruitmen bergantung
yang kemudian dianalisis dengan merujuk
pada komunikasi.3
pada teori yang relevan. Penelitian ini
Perencanaan komunikasi adalah dilaksanakan di Kabupaten Tuban dengan
“suatu Teknik dalam memproses berbagai informan Penelitian adalah Koordinator
alternative yang tersedia untuk mencapai Divisi Pengawasan dan Hubungan antar
suatau tujuan.” Kemudian menurut Assifi Lembaga Bawaslu Kabupaten Tuban dan
dan French dalam Cangara (2011) ada 8 Koordinator Divisi Perencanaan, Data dan
langkah yang harus dilaksanakan dalam Informasi KPU Kabupaten Tuban.
menyusun perencanaan komunikasi.
Sumber data yang dipakai dalam
Diantaranya adalah Menganalisis Masalah,
penelitian ini adalah Data Primer yang
menganalisis khalayak, merumuskan tujuan,
diperoleh langsung dari sumber utama yaitu
memilih media, mengembangkan pesan,
Informan dalam Bawaslu dan KPU di
merencanakan produksi media,
Kabupaten Tuban. Kemudian data skunder
merencanakan manajemen program dan
diperoleh dari kajian dokumen yang terkait
monitoring dan evaluasi.4
dengan penelitian ini. Seluruh data yang
Penyelenggara Pemilu yang dalam dikumpulkan tentunya berkaitan dengan
hal ini adalah KPU dan Bawaslu di judul atau tema penelitian yang kemudian
Kabupaten Tuban selaku komunikator dianalisis menggunakan empat komponen
Politik tentunya memiliki perencanaan utama yaitu pengumpulan data, reduksi data,
komunikasi politik dalam menghadapi penyajian data dan menarik kesimpulan..5
Pemilu 2024. Sehingga perencanaan
komunikasi politik para penyelenggara
C. Hasil dan Pembahasan
2
Onong Uchjana, Dimensi-dimensi Komunikasi
(Bandung: Remaja Rosdakarya) hlm. 84 Perencanaan Komunikasi Politik
3
Kuswarno Engkus dkk, Komunikasi Kontekstual Lembaga Penyelenggara Pemilu menjadi
Teori dan praktek komunikasi kontemporer.
(Bandung: Remaja Rosdakarya) hlm. 55
4 5
Hafied Cangara, Komunikasi Politik memahami dan Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif kualitatif
menerapkan (Jakarta: Raja Grafindo Persada) hlm 85 dan RnD (Bandung; Alfabeta) hlm. 19

Perencanaan Komunikasi Politik Penyelenggara Pemilu 34


Jurnal Al-Tsiqoh (Ekonomi dan Dakwah Islam) Vol. 7. No. 1. April 2022
e-ISSN:2502-8294 Hal: 31-38

salah satu hal yang harus diperhatikan. Hal penyampaikan informasi tentang tahapan
ini berdasarkan dari evaluasi tentang Pemilu 2024.
kompleksitasnya permasalahan yang
Adanya kegiatan yang dilaksanakan
dihadapai pada Pemilu Tahun 2019 yang
para Penyelenggara di Kabupaten Tuban
lalu. Pada dasarnya perencanaan komunikasi
tentunya tidak bisa lepas dengan
politik ini merupakan suatu rencana yang
Perencanaan Komunikasi Politik. Para
mencakup metode, teknik dan tata hubungan
Penyelenggara Pemilu di Kabupaten Tuban
fungsional antara unsur-unsur dan faktor-
menggunakan Perencanaan komunikasi
faktor dari proses komunikasi untuk
politik yang dibagi menjadi beberapa hal,
mencapai tujuan dan sasaran yang sudah
diantaranya:
ditentukan.
Koordinasi
Penyelenggara Pemilu di Kabupaten
Tuban yang terdiri dari dua Lembaga, yaitu Koordinasi menjadi salah satu
Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Komunikasi Politik yang digunakan oleh
Tuban dan Badan Pengawas Pemilihan Para Penyelenggara Pemilu 2019 di
Umum (Bawaslu) Kabupaten Tuban. KPU Kabupaten Tuban. Koordinasi ini
Kabupaten Tuban memiliki tugas untuk dilaksanakan Bersama dengan para
mempersiapkan secara teknis pelaksanaan stakeholder yang berkaitan dari Lembaga
pemilihan Umum yang ada di Kabupaten penyelenggara masing-masing. Koordinasi
Tuban. Sedangkan Bawaslu Kabupaten yang dilaksanakan ini tentunya memiliki
Tuban memiliki tugas untuk mengawasi target yang harus dicapai dalam konteks
jalannya pemilihan Umum di Kabupaten tertentu.
Tuban, kedua Lembaga ini memiliki tugas,
KPU Kabupaten Tuban dalam
peran dan fungsi yang sudah diatur dalam
melaksanakan koordinasi melihat konteks
Undang-Undang 7 Tahun 2017 tentang
atau target yang ingin dicapai. Seperti pada
Pemilhan Umum.
tahapan Pemutakhiran data Pemilih, KPU
Sebagai Lembaga yang berperan dan Kabupaten Tuban menggunakan
memiliki tugas untuk melaksanakan Komunikasi Politik untuk melaksanakan
Pemilihan Umum Tahun 2024, maka KPU koordinasi dengan Dinas Penduduk dan
dan Bawaslu di Kabupaten Tuban tentunya Pencatatan Sipil, Lapas Tuban, Dinas
memiliki berbagai rencana strategis dalam Pendidikan Tuban dan juga Kementerian
mensukseskan atau memperlancar tugasnya. Agama Tuban. Hal ini dilaksnaakan untuk
Hasil penelitian yang sudah dilakukan pada dapat mengetahui data Pemilih yang
setiap Lembaga penyelenggara memang Memenuhi syarat dan juga yang tidak
memiliki berbagai bentuk kegiatan yang memenuhi syarat. Begitu juga dengan
sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan Bawaslu juga melaksanakan koordinasi
sebagai upaya dalam mensukseskan Pemilu dengan instansi tersebut dalam konteks
2024 yang akan datang. Bentuk-bentuk pengawasan data pemilih.
kegiatan ini bisa berupa Koordinasi,
Pendidikan Pemilih sampai dengan

Perencanaan Komunikasi Politik Penyelenggara Pemilu 35


Jurnal Al-Tsiqoh (Ekonomi dan Dakwah Islam) Vol. 7. No. 1. April 2022
e-ISSN:2502-8294 Hal: 31-38

Kemudian pada tahapan kampanye, tentang aturan dan juga metode pada setiap
pihak KPU melaksanakan koordinasi dengan tahapan Pemilu 2024. Selain itu, KPU juga
pihak kepolisian, pihak Pemerintah daerah memberikan Pendidikan kepada pemilih
yang dalam hal ini adalah Satpol-PP dan supaya bisa menjadi pemlih yang cerdas dan
juga dengan partai politik untuk pentingnya menggunakan hak pilih pada
menyampaikan konsep dan peraturan Pemilu 2024. Begitu juga dengan Bawaslu
kampanye. Begitu juga dengan Bawaslu Kabupaten Tuban. Pendidikan Pemilih ini
juga melaskanakan koordinasi dengan pihak juga dilaksanakan oleh Bawaslu Kabupaten
terkait dalam konteks mengawasi, mencegah Tuban, khususnya dalam Konteks
atau menindak pelanggaran dalam tahapan pengawasan partisipatif. Pengawasan
kampanye. Partisipatif ini menjadi salah satu program
unggulan Bawaslu, sebab kegiatan ini
Koordinasi yang dilaksanakan oleh
merupakan amanah yang tertuang dalam UU
penyelenggara Pemilu di Kabupaten Tuban
7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
tidak hanya dengan pihak eksternal, namun
juga dilaksanakan dengan pihak Internal. Pendidikan Pemilih yang
Seperti dengan jajaran Badan ad hoc di dilaksanakan oleh Penyelenggara Pemilu ini
Tingkat Kecamatan atau Desa dan bahkan menjadi salah satu Komunikasi Politik
dengan jajaran yang di tingkat Tempat dengan target adalah masyarakat secara
Pemungutan Suara (TPS). Sebagai salah satu umum. Pendidikan pemilih ini dilaksanakan
perencanaan komunikasi, Koordinasi akan dengan menggunakan dua metode, yaitu
dilaksanakan oleh KPU Bersama jajaran ad medote Luring dan Metode daring. Metode
hoc dalam konteks memperlancar kinerjanya Luring biasanya dilaksanakan oleh
pada setiap tahapan yang akan dilewatinya. Penyelnggara Pemilu dengan menggandeng
Baik itu untuk pelaporan atau koordinasi Instansi, Komunitas ataupun organisasi
dalam mencari problem solving dinamika masyarakat. sedangkan untuk metode daring
Pemilu 2024 yang dihadapinya. Hal ini juga biasanya dilaksanakan dengan Webinar, atau
dilaksanakan oleh Bawaslu Kabupaten dengan menggunakan media sosial KPU.
Tuban dalam mencegah, mengawasi bahkan
Penyampaian Informasi Tentang Pemilu
menindak pelanggaran yang terjadi dalam
2024
Pemilu 2024 mendatang.
Penyampaian informasi yang
Pendidikan Pemilih
dilaksanakan oleh penyelenggara Pemilu di
Pendidikan pemilih menjadi salah Kabupaten Tuban pada dasarnya harus bisa
satu tugas dan tanggungjawab menentukan komunikasi politik yang tepat.
Penyelenggara Pemilu. Hal ini sesuai Sebab kompleksitasnya informasi yang
dengan amanah dalam UU Nomor 7 tahun harus disampaikan kepada masyarakat
2017 tentang Pemilihan Umum. Pendidikan menjadi tantang bagi penyelenggara pemilu
pemilih yang dilaksanakan oleh KPU di Kabupaten Tuban. Informasi yang
Kabupaten Tuban dalam rangka disampaikan kepada masyarakat ini biasanya
menyampaikan informasi kepada pemilih berisi tentang tahapan pemilu yang sedang

Perencanaan Komunikasi Politik Penyelenggara Pemilu 36


Jurnal Al-Tsiqoh (Ekonomi dan Dakwah Islam) Vol. 7. No. 1. April 2022
e-ISSN:2502-8294 Hal: 31-38

berjalan dan juga tentang aturan pada komunikasi politik yang dilaksanakan oleh
tahapan pemilu 2024. Pneyelenggara Pemilu yang biasanya
dilaksanakan dengan Luring ataupun daring.
Komunikasi politik yang
Selain itu, penggunaan media sosial yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu di
dimiliki oleh KPU Kabupaten Tuban
Kabupaten Tuban dalam hal penyampaian
ataupun Bawaslu Kabupaten Tuban juga
informasi tentang Pemilu 2024 ini biasanya
menjadi salah satu strategi yang dipakai
dilaksanakan dengan dua cara, yaitu secara
untuk penyampaian infromasi tentang
Daring dan Secara Luring. Penyampaian
tahapan dan juga digunakan untuk
informasi secara luring biasanya
Pendidikan pemilih.
dilaksanakan dengan melalui forum-forum
sosialisasi yang sudah direncanakan oleh Komunikasi politik yang akan
para penyelenggara. Sedangkan untuk yang digunakan ini dirasa cukup Efektif dan baik
daring biasanya melalui Webinar. Selain itu, jika dilihat dari sejarah pelaksanaan dari
pemanfaatan media sosial yang dimiliki oleh pemilu ke pemilu, para Penyelenggara di
KPU dan Bawaslu juga dimaksimalkan Kabupaten Tuban sudah bisa melaksanakan
untuk menyampaikan infromasi tentang gelaran Pesta Demokrasi tersebut dengan
Pelaksanaan Pemilu 2024. aman, berintegritas dan lancar. Pelanggaran
yang terjadi dalam pemilu memang hal yang
Penggunaan media sosial yang
wajar, namun di Kabupaten Tuban tidak ada
dilaksanakan oleh apra penyelenggara
pelanggaran yang mengarah ke Pidana
Pemilu di Kabupaten Tuban selalu
Pemilu atau bahkan Sengketa hasil Pemilu
dioptimalkan untuk mempublikasi berbagai
juga tidak ada. Tentunya ini merupakan
informasi terkait progras Pemilu. Baik itu
bagian dari suksesnya Komunikasi Politik
media sosial, facebook, Instagram, Tiktok,
Para Penyelenggara Pemilu yang sudah
youtube ataupun twitter. Bebagai informasi
dilaksanakan.
biasanya disajikan dengan menggunakan
flayer atau video kreatif yang dibuat oleh
Lembaga penyelenggara pemilu di E. Daftar Pustaka
Kabupaten Tuban.
Abdullah, Zein. 2008. "Strategi komunikasi
Politik dan Penerapannya." Simbiosa
D. Penutup Balai Pengkajian dan Pengembangan
Informasi.
Perencanaan komunikasi politik
Budiarjo, Mariam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu
yang dilakukan oleh Penyelenggara Pemilu
Politik, Jakrta. PT. Gramedia Pustaka
di Kabupaten Tuban menjadi salah satu
Utama
langkah yang sangat krusial. Beberapa hal
Bungin, Burhan. 2004, Metode Penelitian
yang dilaksanakan oleh penyelenggara
Kualitatif, Jakarta, Bumi Aksara
Pemilu adalah koordinasi, Pendidikan
B. Miles Matthew dan A. Michael
Pemilih dan Penyampaian informasi tentang
Huberman. 2007. Analisis Data
Pemilu 2024. Kegiatan ini menjadi rencana
Kualitatif. Universitas Indonesia

Perencanaan Komunikasi Politik Penyelenggara Pemilu 37


Jurnal Al-Tsiqoh (Ekonomi dan Dakwah Islam) Vol. 7. No. 1. April 2022
e-ISSN:2502-8294 Hal: 31-38

Cangara, Hafied. 2011.Komunikasi Politik


(Konsep, Teori, Strategi). Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Effendi. Onong Uchjana 1981 “Dimensi-
dimensi Komunikasi. Bandung :
Remaja RosdaKarya
Gatara, Sahid.2009. Ilmu Politik
(Memahami dan Menerapkan).
Bandung: Pustaka Setia.
Grabel. 2008 Membongkar Mitos, Neolib,:
Upaya Merebut Kembali Makna
Pembangunan, Yogyakarta. INSIST
Press
Kuswarno, Engkus. Dkk. 2011. Komunikasi
Kontekstual (Teori dan Praktek
Komunikasi Kontemporer). Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Meleong, Lexy. J. 1993. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung Rosdakarya.
Nimmo, Dan. Komunikasi Politik. Bandung.
Rosdakarya.
Effendi. Onong Uchjana 1981 “Dimensi-
dimensi Komunikasi. Bandung :
Remaja RosdaKarya
Sugiono,2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta.

Perencanaan Komunikasi Politik Penyelenggara Pemilu 38

Anda mungkin juga menyukai