Anda di halaman 1dari 3

MENYONGSONG PEMILU DAN PEMILIHAN 2024

Pemilu dan Pemilihan akan kembali dilaksanakan, pesta demokrasi 5 Tahunan ini
digelar pada Tahun 2024 mendatang. UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, dan
UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang dan diubah beberapa kali terakhir UU Nomor 6 Tahun 2020.

Pemilihan Umum (Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD dan DPRD) diusulkan
dilaksanankan pada 14 Februari 2024. Sedangkan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Walikota, sesuai UU 10 Tahun 2016 dilaksanakan pada 27 November 2024.

Dasar pertimbangan pemilu 14 Februari 2024, memberikan waktu yang memadai antara
penyelesaian sengketa hasil pemilu dan penetapan hasil pemilu dengan jadwal pencalonan
pemilihan, mengingat salah satu syarat pencalonan pemilihan adalah hasil pemilu tahun 2024
berupa jumlah suara atau jumlah kursi DPRD.

Agar hari pemungutan suara tidak bertepatan pada kegiatan keagamaan (bulan
Ramadhan). Rekapitulasi hasil penghitungan suara tidak bertepatan dengan hari raya
keagamaan (idhul fitri). Dan yang terakhir memperhatikan beban kerja badan adhoc pada
tahapan pemilu yang beririsan dengan tahapan pemilihan.

Tantangan konsekuensi keserentakan pemilu dan pemilihan Tahun 2024. Jadwal dan
tahapan pemilu dan pemilihan berpotensi beririsan bertabrakan. Beban penyelenggara kian
bertambah dan mengakibatkan banyak kecelakaan kerja. Beban kerja yang berlebihan
berpengaruh pada persiapan kelengkapan logistik. (Banyak TPS kekurangan surat suara,
formulir C tidak lengkap, surat suara tertukar Dapil ). Dan beban kerja yang berlebihan juga
berpengaruh pada kondisi fisik yang tidak prima dan kurang maksimal. PSU di 705 TPS,
pemilu susulan di 2.260 TPS, pemilu lanjutan di 296 TPS pada pemilu Tahun 2019.

Data badan adhoc kecelakaan kerja pada pemilu Tahun 2019 berjumlah 798 Orang.
KPPS 546 Orang, PPS 128 Orang, PPK 63 Orang, Linmas 61 Orang. Tantangan ini tidak ada
jaminan kesehatan bagi badan adhoc dengan beban kerja yang berat dalam keserentakan pemilu
dan pemilihan 2024. Irisan pekerjaan badan adhoc pemilu dan pemilihan 2024.
Beratnya beban kerja badan adhoc memerlukan penyesuaian mekanisme kerja.
Masa kerja badan adhoc pada pemilu dan pemilihan 2024, baik bagi PPK, PPS, dan
KPPS. 15 Bulan (PPK), 14 Bulan (PPS), 1 Bulan (KPPS) pada pemilu, sedangkan pada
pemilihan 9 Bulan (PPK), 8 Bulan (PPS), 1 Bulan (KPPS). Agar irisan tahapan pembentukan
badan adhoc pemilu dan pemilihan tidak terlalu banyak maka KPU merekomendasikan
pengankatan/pengukuhan kembali badan adhoc pemilu sebagai badan adhoc pemilihan.

Tidak ada irisan masa kerja badan adhoc bagi PPK dan PPS pemilu berakhir 27 April
2024, dan masa kerja PPK dan PPS pemilihan bisa dimulai setelah Bulan April 2024.
Pembentukan PPK dan PPS pemilihan dengan mekanisme pengangkatan/pengukuhan kembali
PPK dan PPS pemilu setelah sebelumnya dilakukan evaluasi. Praktik ini sudah ditetapkan saat
terjadi irisan antara pemilihan 2018 dan pemilu 2019 dan tertuang dalam juknis pembentukan
adhoc Pemilu Nomor 31 Tahun 2018.

Ketentuan pengangkatan kembali anggota PPK dan PPS masih memenuhi syarat
sebagai anggota PPK dan PPS. Dilakukan evaluasi terhadap kinerja yang bersangkutan pada
saat menjabat sebagai anggota PPK dan PPS. Dalam melaksanakan evaluasi KPU
Kabupaten/Kota menggunakan metode kuesioner oleh sesama anggota PPK, sekretariat dan
KPU Kabupaten/Kota.

Irisan tugas adhoc pemilihan adalah jika terjadi pemungutan suara ulang atau putaran
kedua Pilpres. Adhoc pemilu dan pemilihan dengan personil yang sama akan melaksanakan
dua tahapan secara paralel pada bulan Mei-Juni 2024. Pelaksanaan pemutakhiran data pemilih
putaran kedua akan berbarengan dengan pemutakhiran data pemilih untuk pemilihan pada
bulan Mei sehingga bisa dilaksanakan oleh adhoc. Pemungutan suara pada bulan Juni 2024
beririsan dengan verifikasi faktual pencalonan pemilihan di tingkat Desa/Kelurahan.
Konsekuensi perlu pengaturan mekanisme kerja di level PPS pada irisan pelaksanaan tahapan
pemilu Presiden putaran kedua dan pemilihan. Adhoc yang menjabat mendapatkan honor
pemilu dari APBN dan pemilihan dari APBD. Perlu dukungan personil dan anggaran bagi
adhoc yang melaksanakan irisan tahapan pemilu dan pemilihan jika terjadi pemilu Presiden
putaran kedua.

Pada era zaman 4.0 ini, kebutuhan teknologi IT sangat di perlukan dan sangat
bermanfaat. Manfaat informasi teknologi, meningkatkan efeksifitas, efisiensi kecepatan proses
dan kualitas layanan kepada parpol, peserta pemilu, pemilih serta stakeholder lainnya.
Meningkatkan trasparansi dalam setiap proses tahapan pemilu. Menghasilkan data yang
mutakhir dan berkualitas. Melakukan pengecekan kegandaan data pemilih, data calon, data
anggota partai dan data dukungan perseorangan.

Berikut ini kebutuhan IT yang ada di KPU meliputi; SIDALIH (Sistem Informasi
Daftar Pemilih), sistem yang membantu KPU dan badan adhoc dalam mengelola tahapan
pemutakhiran data pemilih. SIPOL (Sistem Informasi Partai Politik), sistem yang mendukung
dalam pengelolaan tahapan pendafaran verifikasi dan penetapan parpol peserta pemilu.
SIDAPIL (Sistem Informasi Daerah Pemilihan), sistem yang membantu KPU dalam mengelola
dan menyusun dapil DPRD Kab/Kota beserta jumlah alokasi kursinya berdasarkan 7 prinsip
penataan dapil menggunakan peta digital. SILON (Sistem Informasi Pencalonan), sistem yang
mendukung dalam pengelolaan tahapan pencalonan DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD
Kab/Kota, Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah. SILOG (Sistem Informasi
Logistik), sistem yang membantu KPU dan badan adhoc dalam menejemen pengelolaan
logistik kebutuhan pemilu. SIDAKAM (Sistem Inormasi Data Kampanye), sistem yang
mendukung dalam pengelolaan dana kampanye dan jadwal kampanye parpol dan peserta
pemilu. SIREKAP (Sitem Informasi Rekapitulasi), sistem yang mendukung dalam pengelolaan
tahapan rekapitulasi hasil penghitungan suara. SIAKBA (Sistem Informasi Anggota KPU dan
Badan Adhoc), sistem informasi anggota KPU dan Badan Adhoc yang membantu KPU dalam
pengelolaan data anggota KPU dan Badan Adhoc.

Persiapan menghadapi Pemilu dan Pemilihan 2024, hal-hal yang perlu dimatangkan dari
sekarang yaitu; kesiapan anggaran, kesiapan SDM penyelenggara, mitigasi resiko, simulasi
tahapan, komunikasi intensif dengan pemangku kepentingan dan kebijakan.

Peran Pemuda dan peran milenial untuk menyongsong serta mensukseskan pemilu dan
pemilihan 2024 sangat diperlukan. Kerja sama dibangun dari sekarang antara KPU sebagai
penyelenggara dan kaum milenial sebagai generasi untuk mensukseskan pemilu dan pemilihan
2024 mendatang.

Anda mungkin juga menyukai