Anda di halaman 1dari 41

PROSEDUR PENANGANAN PELANGGARAN

PEMILU DAN PENYELESAIAN SENGKETA


ACARA CEPAT

Dr. H. Uu Nurul Huda, S.Ag., S.H., M.H.

5294762248
DASAR HUKUM PENINDAKAN PELANGGARAN
PEMILU

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

Perbawaslu Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2018 tentang Sentra Penegakan


Hukum Terpadu

Perbawaslu Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penanganan Temuan


dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum
Perbawaslu Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyelesaian
Pelanggaran Administratif Pemilihan Umum

Perbawaslu Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 tentang Tata Cara


Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
PEMILU DAN
PELANGGARAN

Pemilu adalah kompetisi untuk memperebutkan jabatan-

01 jabatan politik yang memungkinkan pemenangnya untuk


mengakses sumber daya politik dan ekonomi.

Peserta pemilu akan melakukan segala cara,


02
termasuk melakukan tindakan melanggar hukum.

03 Pelanggaran pemilu dilakukan dengan modus yang


semakin canggih.

04 Kecurangan pemilu merupakan bagian integral dari


kompetisi politik (Vorobyev, 2010)
AKIBAT PELANGGARAN
PEMILU
Menciderai integritas proses dan hasil pemilu.

Sinisme masyarakat bahwa seorang pemimpin telah terpilih melalui


pemilu yang curang.
Rendahnya legitimasi calon terpilih.

Jatuhnya kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi.

Memicu konflik kekerasan

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
TUJUAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU

Menegakkan keadilan: memberi balasan setimpal


01
kepada pelaku pelanggaran

02 Memberi efek jera kepada pelaku dan masyarakat


luas

03 Memulihkan integritas proses dan hasil pemilu

Melindungi ketentraman dan ketertiban masyarakat


04
PROSEDUR PENANGANAN
PELANGGARAN PEMILU

PELANGGARAN PEMILU
Pelanggaran Pemilu adalah tindakan yang bertentangan,
melanggar, atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai Pemilu.
Sumber : Pasal 1 angka 35 Perbawaslu No 7 Tahun 2022 tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
JENIS-JENIS PELANGGARAN
PEMILU

Pelanggaran Kode Etik Pelanggaran Administratif Pelanggaran Tindak Pidana


Penyelenggara Pemilu Pemilu Pemilu
Pelanggaran terhadap etika Pelanggaran terhadap tata cara, Tindak pidana pelanggaran
Penyelenggara Pemilu yang prosedur, atau mekanisme yang dan/atau kejahatan terhadap
berdasarkan sumpah dan/atau berkaitan dengan Administratif ketentuan tindak pidana Pemilu
janji sebelum menjalankan tugas pelaksanaan Pemilu dalam sebagaimana diatur dalam
sebagai Penyelenggara Pemilu. setiap tahapan Penyelenggaraan Undang-Undang tentang
Pemilu. Pemilihan Umum.

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
SUMBER DUGAAN
PELANGGARAN

TEMUAN
Temuan adalah dugaan pelanggaran Pemilu yang ditemukan
dari hasil pengawasan Pengawas Pemilu pada setiap
tahapan penyelenggaraan Pemilu atau hasil investigasi
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan
Panwaslu Kecamatan.

LAPORAN
Dugaan pelanggaran Pemilu yang disampaikan secara
resmi kepada Pengawas Pemilu oleh WNI yang
mempunyai hak pilih, Peserta Pemilu, dan Pemantau
Pemilu.
.

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
TEMUAN
Hasil Pengawasan Hasil Investigasi
Laporan hasil Investigasi bersumber dari informasi
a. Informasi Lisan dugaan Pelanggaran Pemilu yang diperoleh
b. Informasi Tulisan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
c. Informasi Dugaan Pelanggaran Pemilu Kabupaten/Kota, atau Panwaslu Kecamatan
dalam proses penanganan pelanggaran.
Dapat ditindaklanjuti dengan mekanisme penelurusan dalam hal diputuskan dalam rapat
Pasal 3 pleno.
Pasal 4

Temuan dalam hal minimal telah memenuhi persyaratan:


a. Identitas Penemu dugaan Pelanggaran Pemilu;
b. Waktu penetapan Temuan tidak melebihi ketentuan
Laporan hasil pengawa- batas waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak laporan
san dilaporkan secara hasil pengawasan dan hasil Investigasi dibuat; mekanisme
berjenjang ke panwaslu c. Identitas pelaku; Investigasi
kecamatan sesuai diputuskan dalam
d. Uraian kejadian; dan
e. Bukti. rapat pleno
Pasal 5

Formulir Model B.2


Kajian Awal
LAPORAN Syarat Formal Syarat Materil
Pelapor • Nama dan alamat • Waktu dan tempat
Pelapor; kejadian dugaan
• Pihak Terlapor; dan Pelanggaran Pemilu;
a. WNI yang mempunyai hak pilih; • Waktu penyampaian • Uraian kejadian dugaan
b. Peserta Pemilu; atau pelaporan tidak melebihi Pelanggaran Pemilu; dan
c. Pemantau Pemilu. jangka waktu. • Bukti.

Laporan disampaikan paling lama 7 (tujuh) Hari sejak diketahui Pasal 15


terjadinya dugaan pelanggaran pemilu.

a. Laporan memenuhi syarat formal dan materiel serta


Pasal 8
jenis dugaan pelanggaran merupakan dugaan
Pelanggaran Pemilu; atau
Laporan dugaan pelanggaran
Formulir Model B.1 administrative yang TSM, Laporan
b. Laporan tidak memenuhi syarat formal dan/atau
materiel atau jenis dugaan pelanggaran merupakan
disampaikan sejak penetapan daftar
dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan
calon sampai pengitungan suara.
lain.
Untuk Meneliti
Rapat Pleno

a. Keterpenuhan Syarat Formal dan Syarat


Materiel Formulir Model B.7
b. Jenis dugaan pelanggaran
KAJIAN AWAL
MENELITI 1
Permintaan pengambilalihan
Laporan;

2
Pelimpahan Laporan sesuai dengan tempat
terjadinya dugaan Pelanggaran Pemilu;

3
Pencabutan Laporan oleh Pelapor;
dan/atau

4
Penghentian Laporan yang telah
diselesaikan oleh Pengawas Pemilu sesuai
dengan tingkatannya, jika ada
Pelanggaran Pemilu;
Hasil kajian awal terhadap
dugaan Pelanggaran Meliputi

Pemilu bukan Pelanggaran Pemilu.

Pelanggaran Kode
Etik Penyelenggara Bukan Pelanggaran Pemilu
Pemilu; meliputi:
• Temuan atau Laporan tidak
Meliputi
Pelanggaran terbukti sebagai Pelanggaran
Pelanggaran Pemilu Administratif Pemilu; atau
Pemilu; • Temuan atau Laporan
merupakan dugaan
pelanggaran peraturan
Tindak Pidana perundang-undangan lainnya
Pemilu.
Sumber
Pasal 15 Perbawaslu No 7 Tahun 2022 tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum
PENANGANAN
PELANGGARAN
Kajian Temuan dan laporan Penyusunan kajian Hasil kajian pengawas pemilu

1. Pelanggaran Pemilu;
Klarifikasi Tim Klarifikasi 1. Kasus posisi 2. Bukan pelanggaran
2. Identitas
pemilu
penemu/pelapor
a. Tatap muka; atau dan terlapor
b. Media daring. 3. Daftar bukti
4. Fakta dan analisis
5. Kesimpulan dan
6. rekomendasi
Untuk memperoleh
keterangan dengan
meminta kehadiran
pelapor, terlapor saksi,
dan/atau ahli
KLARIFIKASI TATAP MUKA
Mmemastikan identitas melakukan tanya jawab membacakan hasil berita
Pelapor, Terlapor, saksi, kepada Pelapor, Terlapor, acara dan meminta
dan/atau ahli; saksi, dan/atau ahli; konfirmasi Pelapor,
Terlapor, saksi, dan/atau
ahli; dan

meminta kesediaan mencatat proses klarifikasi


Pelapor, Terlapor, saksi, dalam berita acara sesuai
menandatangani berita
dan/atau ahli untuk diambil dengan Formulir Berita acara klarifikasi.
sumpah/janji sebelum Acara Klarifikasi.
proses klarifikasi;

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
KLARIFIKASI SECARA DARING
meminta kesediaan Pelapor, membacakan atau meminta Pelapor, Terlapor, saksi,
dan/atau ahli membaca hasil berita acara sebagaimana
Terlapor, saksi, dan/atau ahli untuk
dimaksud dalam huruf e dan meminta konfirmasi
diambil sumpah/janji sebelum
kepada Pelapor, Terlapor, saksi, dan/atau ahli; dan
proses klarifikasi;
merekam pelaksanaan klarifikasi
mencatat proses klarifikasi dalam
terhadap Pelapor, Terlapor, saksi,
berita acara sesuai dengan Formulir
dan/atau ahli;
Berita Acara Klarifikasi yang
tercantum dalam Lampiran;
memastikan identitas Pelapor,
Terlapor, saksi, dan/atau ahli;
melakukan tanya jawab kepada
Pelapor, Terlapor, saksi, dan/atau
ahli; menandatangani berita acara
klarifikasi

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
PELIMPAHAN LAPORAN

1 2
Pelimpahan mengacu pada Pelimpahan dilakukan 1 hari
prinsip penanganan setelah kajian awal apabila
dilakukan oleh pengawas laporan telah memenuhi
pemilu tempat terjadinya syarat formal dan materiel
peristiwa atau dilakukan 1 hari setelah
Pelapor memperbaiki laporan

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
PENGAMBILALIHAN
LAPORAN

Ada permohonan Pengambilalihan dilakukan Pengambilalihan


pengambilalihan dari terhadap laporan yang dilakukan paling lama 1
pengawas jajaran bawah belum diregistrasi (satu) hari setelah kajian
dan/atau inisiatif dari
awal selesai atau
pengawas di atasnya
perbaikan laporan
BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
5 SYARAT PENGAMBILALIHAN
1 Terjadinya dugaan pelanggaran pemilu melintasi dua wilayah

2 Ketua dan Anggota Pengawas Pemilu diberhentikan sementara atau tetap

Pengawas Pemilu tidak dapat menjalankan tugas, wewenang,


3
dan kewajiban

4 Keterbatasan srana dan prasarana

5 Ketua dan Anggota Pengawas Pemilu dijadikan Terlapor

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
TINDAK LANJUT PENANGANAN PELANGGARAN
TEMUAN/LAPORAN
PENYELENGGARA REKOMENDASI
DKPP
PERMANEN
SANKSI ADMINISTRATIF :
PELANGGARAN ETIK PENYELENGGARA REKOMENDASI PERINGATAN ATAU
KPU KAB/KOTA
ADHOC JAJARAN KPU PEMBERHENTIAN TETAP

PENYELENGGARA ADHOC REKOMENDASI


JAJARAN BAWASLU
BAWASLU KAB/KOTA
REHABILITASI

REKOMENDASI
PELANGGARAN PANWASLU KECAMATAN BAWASLU KAB/KOTA KPU KAB/KOTA
ADMINISTRASI PEMILU

SALINAN BERKAS :
FORMULIR TEMUAN ATAU
LAPORAN KAJIAN
BUKTI

BAWASLU ATAU BAWASLU PROVINSI/BAWASLU


TINDAK PIDANA PEMILU PENYIDIK GAKKUMDU
KABT/KOTA

DIHENTIKAN

BUKAN PELANGGARAN BAWASLU ATAU BAWASLU PROVINSI/BAWASLU REKOMENDASI INSTANSI LAIN YANG
PEMILU KABT/KOTA BERWENANG
STATUS PENANGANAN
PELANGGARAN
Status penanganan pelanggaran diumumkan di
Sekretariat Jenderal Bawaslu, Sekretariat Bawaslu
Provinsi, Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota,
Sekretariat Panwaslu Kecamatan, atau Sekretariat
Panwaslu LN sebagai pemberitahuan mengenai status
Temuan atau Laporan.

Formulir Model B.18

Pemberitahuan

Status Temuan atau Laporan disampaikan kepada


Pelapor melalui surat resmi, SigapLapor, atau media
telekomunikasi.
Pasal 51 KOREKSI
Rekomendasi
• Bawaslu dapat melakukan koreksi terhadap
rekomendasi atas Temuan atau Laporan yang • Rekomendasi Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara
ditangani oleh Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat
Kabupaten/Kota. (1); atau
• Bawaslu Provinsi dapat melakukan koreksi
terhadap rekomendasi atas Temuan atau Laporan • Rekomendasi dugaan pelanggaran peraturan
yang ditangani oleh Bawaslu Kabupaten/Kota perundang-undangan lain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 49 ayat (1).
setelah mendapatkan pertimbangan dari Bawaslu

Permintaan Koreksi

Pelapor atau Terlapor dapat menyampaikan permintaan


koreksi kepada Bawaslu atas rekomendasi Temuan atau
Laporan yang ditangani Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Kabupaten/Kota. Pelapor atau Terlapor
menyampaikan permintaan koreksi kepada Bawaslu
dapat
Formulir Model B.19
Provinsi atas rekomendasi yang dikeluarkan oleh
Bawaslu Kabupaten/Kota
Pemeriksaan Permintaan Koreksi
berita acara

7 (tujuh) Hari Pemeriksaan. Formulir Model B.20 Formulir Model B.21


Status hasil pemeriksaan

Menguatkan rekomendasi Temuan atau Laporan


Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota; atau Pengumuman Hasil Koreksi
mengoreksi rekomendasi Temuan atau Laporan Bawaslu
Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/kota dan
mengeluarkan surat rekomendasi yang baru.

Pasal 58
PENDAMPINGAN DAN
SUPERVISI

Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu, Bawaslu Provinsi,


Bawaslu Kab/Kota dapat Bawaslu Kab/Kota dapat
melakukan pendampingan pada melakukan supervisi pada
pengawas pemilu di tingkat bawah pengawas pemilu di tingkat bawah
dalam menangani temuan atau dalam menangani temuan atau
laporan. laporan.

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
PENGAWASAN TINDAK LANJUT
REKOMENDASI

Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kab/Kota, Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu


Luar Negeri mengawasi pelaksanaan tindak lanjut rekimendasi penanganan
pelanggaran oleh instansi yang berwenang.

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
PENYELESAIAN SENGKETA ACARA
CEPAT
APA ITU SENGKETA PROSES
PEMILU ?

1.Sengketa proses Pemilu meliputi 2. Sengketa proses Pemilu melalui


sengketa yang terjadi antar-Peserta PENGADILAN TATA USAHA NEGARA meliputi
Pemilu dan sengketa Peserta Pemilu sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha

dengan Penyelenggara Pemilu negara Pemilu antara;

sebagai akibat dikeluarkannya - calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi,


keputusan KPU, keputusan KPU DPRD kabupaten/kota, atau partai politik
Provinsi, dan keputusan KPU calon Peserta Pemilu, atau

Kabupaten/Kota. (Pasal 466 UU - bakal Pasangan Calon


Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu). dengan KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, dan
keputusan KPU Kabupaten/Kota (Pasal 470 UU
Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu)
LEMBAGA YANG BERWENANG
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota
berwenang melakukan penyelesaian sengketa proses Pemilu.

Sengketa proses Pemilu yang menjadi kewenangan Bawaslu,


Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota meliputi sengketa
antar-Peserta Pemilu dan sengketa Peserta Pemilu dengan
penyelenggara Pemilu sebagai akibat dikeluarkannya keputusan
KPU, keputusan KPU Provinsi, dan keputusan KPU
Kabupaten/Kota.
Dalam melaksanakan kewenangan sengketa proses pemilu, Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota didukung secara administrasi dan
teknis operasional oleh Sekretariat Jenderal Bawaslu, sekretariat Bawaslu
Provinsi, dan sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya.

Penyelesaian sengketa proses Pemilu


dilaksanakan secara cepat dan tanpa biaya.
SENGKETA ANTAR PESERTA
PEMILU

1 2 3 4
Sengketa antar- Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Mandat tersebut Untuk mempercepat
ditetapkan dengan penyelesaian sengketa antar-
Peserta Pemilu terjadi dan Bawaslu
Peserta Pemilu yang terjadi
karena ada hak Kabupaten/Kota keputusan Bawaslu di wilayah kecamatan,
Peserta Pemilu yang menyelesaikan sengketa Kabupaten/Kota Bawaslu Kabupaten/Kota
dirugikan secara
antar-Peserta Pemilu di melalui rapat pleno dapat memberikan mandat
tempat terjadinya sengketa setelah berkonsultasi kepada Panwaslu
langsung oleh Peserta proses Pemilu pada hari Kecamatan untuk
dengan Bawaslu
Pemilu lain pada yang sama pada saat menyelesaikan sengketa
Provinsi
tahapan proses Pemilu permohonan disampaikan antar-Peserta Pemilu di
(Pasal 4) (Pasal 5 ayat (1).
(Pasal 5 ayat (3) wilayah kerjanya (Pasal 5
ayat (2).
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwaslu Kecamatan menyelesaikan sengketa antar-Peserta Pemilu dengan mekanisme penyelesaian
sengketa proses Pemilu acara cepat (Pasal 6)

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
SENGKETA ANTAR PESERTA PEMILU DALAM KEADAAN
TERTENTU

Dalam hal terdapat kondisi tertentu, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwaslu
Kecamatan menyelesaikan sengketa antar-Peserta Pemilu paling lama 3 (tiga) hari kalender terhitung sejak
permohonan disampaikan
Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. akses geografis yang sulit dijangkau; b. akses
komunikasi yang sulit terjangkau; dan/atau c. keadaan lain yang menyebabkan Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Kabupaten/Kota, atau Panwaslu Kecamatan tidak dapat menyelesaikan sengketa antar-Peserta Pemilu
pada hari yang sama.

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
TAHAPAN PENYELESAIAN SENGKETA PROSES
ANTAR PSESERTA
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwaslu Kecamatan menyelesaikan sengketa antar-Peserta
Pemilu
3
Mempertemukan para pihak yang
bersengketa

2 4
Melakukan pemeriksaan Memeriksa bukti
permohonan

1 5
Menerima permohonan memutus

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
ALUR PENYELESAIAN SENGKETA PROSES PEMILU
ANTARPESERTA

PERMOHONAN • identitas pemohon; permohonan dapat diwakilkan oleh tim


• identitas termohon; kampanye dan/atau pelaksana kampanye yang
• kronologis tindakan termohon yang dianggap telah terdaftar di KPU, KPU Provinsi, atau
merugikan hak pemohon sebagai Peserta Pemilu KPU Kabupaten/Kota
TULISAN LISAN • dapat disertai dengan: keputusan KPU, keputusan
KPU Provinsi, dan/atau keputusan KPU
Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan sengketa;
dan/atau bukti Putusan diberikan kepada Pemohon dan
Termohon, dan ditembuskan kepada Pengawas
1 tingkat dan pelaksana pemilu sesuai dengan
tingkatannya
PEMERIKSAAN Hasil pemeriksaan menjadi bahan
untuk meneliti kronologis tindakan
dalam memutus permohonan sengketa
termohon yang dianggap merugikan
hak pemohon sebagai Peserta Pemilu antar-Peserta Pemilu BERSIFAT MWNGIKAT

Panwaslu
SEPAKAT PUTUSAN Kecamatan wajib
melakukan
MUSYAWARAH konsultasi dengan
Bawaslu
Kabupaten/Kota
TIDAK SEPAKAT
MEMERIKSA DAN
MENGKAJI
KRONOLOGI/BUKTI
Diolah dari Pasal 9-13 Perbawaslu No. 9 tahun
2022
SENGKETA ANTARPESERTA PEMILU DENGAN PENYELENGGARA PEMILU

a. keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU Kabupaten/Kota yang
ditetapkan sebagai tindak lanjut:
1. putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai
penyelesaian pelanggaran administratif Pemilu;
2. putusan Bawaslu mengenai penyelesaian pelanggaran administratif Pemilu yang
terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif;
b. keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU Kabupaten/Kota yang
Sengketa Peserta Pemilu dengan
ditetapkan sebagai tindak lanjut putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
penyelenggara Pemilu terjadi
Kabupaten/Kota mengenai penyelesaian sengketa proses Pemilu;
karena adanya hak calon Peserta
c. keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU Kabupaten/Kota yang
Pemilu dan/atau Peserta Pemilu
ditetapkan sebagai tindak lanjut putusan pengadilan terkait mengenai tindak pidana
yang dirugikan secara langsung
Pemilu yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap;
oleh tindakan KPU, KPU Provinsi,
d. keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU Kabupaten/Kota yang
atau KPU Kabupaten/Kota sebagai kecuali
ditetapkan sebagai tindak lanjut putusan pengadilan terkait mengenai sengketa tata
akibat dikeluarkannya keputusan
usaha negara Pemilu;
KPU, keputusan KPU Provinsi, atau
e. keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU Kabupaten/Kota
keputusan KPU Kabupaten/Kota
mengenai hasil penghitungan suara, rekapitulasi hasil penghitungan suara, dan
pada tahapan Pemilu tertentu.
penetapan hasil Pemilu;
f. keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU Kabupaten/Kota
sebagai tindak lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi mengenai perselisihan hasil
Pemilu; dan
g. keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU Kabupaten/Kota
sepanjang mengenai perihal yang disengketakan telah diperiksa dan diputus oleh
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
PIHAK DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PESERTA
PEMILU DENGAN PENYELENGGARA PEMILU
PEMOHON
2
Partai Politik Peserta Pemilu yang 3
mendaftarkan bakal calon anggota DPR,
anggota DPRD provinsi, atau anggota DPRD
pihak yang telah ditetapkan
kabupaten/kota yang dinyatakan belum atau sebagai Peserta Pemilu
tidak memenuhi syarat sebagai calon anggota
DPR, anggota DPRD provinsi, atau anggota
DPRD kabupaten/kota oleh KPU, KPU Provinsi,
atau KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan
tingkatannya.
1 4
Partai Politik Peserta Pemilu yang mendaftarkan bakal
pihak yang dinyatakan belum atau tidak
calon anggota DPR, anggota DPRD provinsi, atau
memenuhi syarat untuk ditetapkan
anggota DPRD kabupaten/kota dan telah ditetapkan
sebagai Peserta Pemilu KPU, KPU sebagai calon anggota DPR, DPRD provinsi, atau
Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota DPRD kabupaten/kota oleh oleh KPU, KPU Provinsi,
sesuai dengan tingkatannya atau KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan
tingkatannya

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
PIHAK DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PESERTA
PEMILU DENGAN PENYELENGGARA PEMILU
TERMOHON
2
3
KPU Provinsi KPU Kabupaten/Kota,
sesuai dengan tingkatannya

1
KPU

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
PIHAK DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PESERTA
PEMILU DENGAN PENYELENGGARA PEMILU
PEMBERI
TERKAIT
KETERANGAN
Pihak terkait dalam penyelesaian
sengketa Peserta Pemilu dengan
1. instansi pemerintahan;
penyelenggara Pemilu (a. Partai
Politik Peserta Pemilu; b. calon 2. lembaga nonpemerintah;
anggota DPR, calon anggota DPRD dan/atau penyelenggara
provinsi, dan/atau calon anggota Pemilu
DPRD kabupaten/kota; c. calon
anggota DPD; atau d. Pasangan
Calon), yang berpotensi dirugikan
haknya dengan adanya
penyelesaian sengketa Peserta
Pemilu dengan penyelenggara
Pemilu

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
TAHAPAN PENYELESAIAN SENGKETA PROSES ANTARA
PESERTA DENGAN PENYELENGGARA PEMILU

Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya

3
melakukan mediasi antarpihak yang
bersengketa

2
4
mengkaji permohonan melalui melakukan adjudikasi
verifikasi formal dan verifikasi
antarpihak yang bersengketa
materiel

1 5
Menerima permohonan memutus

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
PRINSIP DASAE PENYELESAIAN SENGKETA ACARA CEPAT

Sengketa Pemilihan Umum terjadi karena hak peserta Pemilihan Umum yang dirugikan
1 secara langsung oleh tindakan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan KPU Provinsi atau keputusan KPU Kabupaten/Kota.

2 Sengketa Pemilihan terjadi karena hak peserta Pemilihan Umum yang dirugikan secara
langsung oleh tindakan peserta Pemilihan Umum lainnya

3 Keputusan KPU Provinsi atau keputusan KPU Kabupaten/Kota berupa surat keputusan
dan/atau berita acara

4 Penyelesaian sengketa proses Pemilu antar Peserta dapat dilakukan dengan acara cepat

5 Pengajuan permohonan oleh Peserta dapat disampaikan kepada Bawaslu, Bawaslu


Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, atau Panwaslu Kecamatan secara lisan atau tertulis

Sumber
Pasal 44-45 Perbawaslu No 8 Tahun 2022
KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA ACARA
CEPAT

Kewenangan untuk melaksanakan Penyelesaian Sengketa antar


peserta Pemilihan yang dilaksanakan melalui acara cepat diberikan
kepada Panwas Kecamatan berdasarkan mandat dari Bawaslu
Kabupaten/Kota

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
TATA CARA

Penyelesaian Sengketa Cepat pemilihan Umum dilakukan melalui musyawarah.

Penyelesaian Sengketa Cepat pemilihan Umum dilakukan melaluimusyawarah


dengan acara cepat.Waktu Penyelesaian SengketaDalam hal penyelesaian
sengkata antarpeserta Pemilihan Umum tidak dapatdiselesaikan dan diputus di
tempat kejadian pada hari yang sama, PengawasPemilu dapat menyelesaikan
dan memutus pada hari berikutnya paling lama 3(tiga) hari terhitung sejak
permohonan diajukan kepada Pengawas Pemilu.

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
BEBERAPA PERTANYAAN
AKHIR

MENGAPA KITA BERSEDIA MENJADI PENGAWAS PEMILU, DI TINGKAT


KITA MASING-MASING?
APAKAH KITA, SEBAGAI PENGAWAS PEMILU, HANYA (SEKEDAR)
MENJALANKAN TUGAS DAN WEWENANG SEBAGAI PENYELENGGARA
PEMILU?
LALU BAGAIMANA AGAR KITA SEBAGAI PENGAWAS PEMILU DAPAT BERPERAN
DALAM MEMBANGUN DEMOKRASI, MENEGAKAN HUKUM DAN DAN
KEADILAN PEMILU DI INDONESIA?

BAWASLU – https://www.bawaslu.go.id
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai