Anda di halaman 1dari 28

POTENSI DAN ISSU KRUSIAL

KERAWANAN BAGI SAKSI


PESERTA PEMILU
MUSLIADI SP.d S.H
KOMISIONER PANWASLIH ACEH TIMUR
PERIODE 2018-2023
AMANAT UNDANG-UNDANG

Pasal 351 ayat 8 UU Nomor 7 Tahun 2017

“ Saksi peserta pemilu dilatih oleh Bawaslu ”


PENGERTIAN SAKSI
- Saksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
“orang yg melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa atau kejadian”

- Saksi menurut Buku Saku Bawaslu


“ Orang yang mendapatkan surat mandat dari Tim Kampanye atau Pasangan
Calon yang diusulkan oleh partai Politik atau Gabungan Partai Politik untuk
pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pengurus Partai Politik tingkat Kab/Kota
atau setingkat diatasnya untuk pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kab/Kota dan Calon Perseorangan untuk pemilu DPD untuk
menyaksikan proses penyelenggaraan Pemungutan Suara dan Penghitungan
suara di TPS “
MENURUT KITAB UU HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)
( Pasal 1 angka 26 )

“ Saksi adalah sama dengan definisi keenam KBBI, yakni


orang yang dapat memberikan keterangan guna
kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan
tentang suatu perkara pidana yang didengarnya,
dilihatnya, atau dialaminya sendiri “
MENURUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
(Nomor 65/PUU-VIII/2010 )

“saksi dalam memberikan keterangannya tidak selalu


yang ia dengar, ia lihat dan ia alami sendiri, melainkan
keterangannya ada relevansinya dengan perkara yang
sedang diproses.“
Stakeholder Saksi Peserta Pemilu

• Saksi Peserta • Kelompok • Pengawas TPS


• Penyelenggara
• Pemilu
• Pemungutan
• Suara (KPPS)

• Pemantau • Pemilih • Petugas


• Pemilu • Keamanan TPS
Tugas dan Fungsi Saksi Peserta Pemilu

Tugas Umum
1. Saksi bertugas untuk menjamin agar pelaksanaan pemungutan
dan penghitungan suara berlangsung jujur dan adil sesuai dengan
peaturan perundang-undangan;
2. Menjaga hak peserta Pemilu untuk mendapatkan proses
penyelenggaraan pemungutan suara yang transparan dan akuntabel.
3. Mendapatkan kesempatan yang sama dalam melakukan upaya-
upaya hukum jika mendapatkan perlakuan yang curang.
Peran Saksi Peserta Pemilu
Representasi peserta Pemilu di tempat pemungutan suara
Memastikan hak-hak peserta Pemilu tidak dilanggar oleh peserta Pemilu yang lain
atau oleh penyelenggara dan pengawas Pemilu
Memastikan proses penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada berjalan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Memastikan hasil perolehan suara peserta Pemilu
Memastikan hasil pemungutan dan penghitungan suara tidak dicurangi
Melakukan pengawasan langsung terhadap proses pemungutan dan
penghitungan suara di TPS
Mengawasi proses fasilitasi penyaluran hak pilih masyarakat di TPS
Mengawasi potensi pelanggaran yang terjadi dalam pemungutan dan
penghitungan suara di TPS
Mencegah terjadinya manipulasi dan penggelembungan suara
Memastikan integritas penyelenggara dan pengawas Pemilu
STANDAR KOMPETENSI SAKSI PESERTA PEMILU
Dalam menjalankan tugas pokok fungsinya, saksi peserta Pemilu memerlukan
penguasaan kompetensi sebagai berikut:
- Memahami urgensi saksi peserta Pemilu;
- Mengerti tugas pokok fungsi sebagai saksi peserta Pemilu;
- Mengetahui hak dan kewajiban saksi peserta Pemilu;
- Memperhatikan larangan yang tidak boleh dilakukan oleh saksi peserta Pemilu;
- Memahami syarat-syarat rekrutmen saksi peserta Pemilu;
- Mampu mengidentifikasi hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan pengawasan
proses pemungutan dan penghitungan suara;
- Mampu membedakan kategorisasi daftar pemilih di TPS;
- Mampu berkomunikasi dengan para stakeholder di TPS;
- Mengetahui denah lokasi TPS;
- Mengetahui jenis-jenis logistik pemungutan dan penghitungan suara;
- Mengetahui jenis-jenis surat suara dan formulir di TPS;
- Memahami kondisi sah atau tidaknya pencoblosan surat suara;
- Memahami proses pemungutan dan penghitungan suara;
- Memahami proses rekapitulasi perolehan suara;
- Mampu memetakan potensi persoalan dan pelanggaran dalam proses pemungutan
dan penghitungan suara;
- Memahami simulasi teknis pemungutan dan penghitungan suara;
- Memahami mekanisme pelaporan dugaan pelanggaran kepada pengawas Pemilu;
- Memahami mekanisme pemungutan suara ulang di TPS;
- Mengetahui mekanisme pemberian keterangan di Mahkamah Konstitusi;
- Mampu melakukan pengawasan secara mandiri;
- Mampu mendokumentasikan dan mengelola alat bukti;
- Bertindak sesuai dengan peraturan dan norma perundangan yang berlaku;
- Mampu menjalankan tugas pokok fungsi sebagaimana mestinya.
Faktor yang Mempengaruhi Peran Saksi Peserta Pemilu

a. Rekrutmen saksi peserta Pemilu;


b. Hak dan kewajban yang didapatkan;
c. Jumlah besaran honor dari peserta Pemilu;
d. Militansi terhadap peserta Pemilu yang merekrut;
e. Pemahaman akan alur dan mekanisme penyelenggaraan pemungutan dan
penghitungan suara;
f. Pemahaman akan mekanisme pelaporan dugaan pelanggaran;
g. Pemahaman akan regulasi penyelenggaraan Pemilu (di TPS);
h. Tingkat pendidikan dan pengetahuan;
i. Situasi politik yang ada di lingkungan masyarakat dimana dia berada;
j. Tingkat kesadaran saksi akan tugas dan tanggunhjawab.
Nilai Dasar Saksi Peserta Pemilu

a) Kompeten
Seorang saksi peserta Pemilu memerlukan kompetensi dalam melakukan pengawalan proses pemungutan
dan penghitungan suara di TPS, kompetensi ini meliputi kemampuan dalam membaca peraturan, mekanisme
dan proses pemungutan suara hingga membaca potensi-potensi pelanggaran yang bisa merugikan peserta
Pemilu yang diwakilinya.
b) Loyalitas
• Seorang saksi peserta Pemilu memerlukan tingkat kesetiaan yang tinggi kepada peserta Pemilu yang
diwakilinya dalam proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS, tujuannya adalah agar saksi tidak
mudah goyah terhadap rayuan dari peserta lainnya untuk membocorkan atau melakukan tindak-tindak
kecurangan yang dapat merugikan peserta Pemilu yang diwalikinya.
c) Adaptif
• Seorang saksi peserta Pemilu harus memiliki semangat yang tinggi, memikiki kemampuan berinovasi,
kreatif dan proaktif terhadap kondisi-kondisi yang terjadi dalam proses pemungutan dan penhitungan
suara di TPS. Kemampuan dalam hal adaptasi juga diperlukan untuk mengidentifikasi hal-hal yang tidak
berjalan sebagaimana mestinya terhadap proses yang telah diatur dalam peraturan perundangundangan
• d) Kolaboratif
• Seorang saksi peserta Pemilu harus mampu bekerjasama dengan berbagai banyak pihak yang
menjadi mitra kerjanya di TPS, seperti KPPS, pengawas TPS dan saksi dari pihak peserta
Pemilu lainnya. Karena kerjasama dalam hal enyelenggaraan Pemilu akan berguna dalam
menghasilkan proses penyelenggaraan pemungutan dan penghitugan suara yang tertib,
kondusif dan transparan.
• e) Komunikatif
• Saksi peserta Pemilu harus komunikatif. Tujuannya adalah agar bisa mekondisikan hal-hal
yang berpotensi menjadi gesekan kepentingan antar saksi peserta Pemilu maupun dengan
penyelenggara Pemilu. Saksi juga harus dapat mengkomunikasikan hal-hal yang dianggap
dapa merugikan pihaknya.
• f) Ketelitian
• Seorang saksi peserta Pemilu harus mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara secraa cermat dan berhati-hati
ketika menghadapi kegagalan dalam mitigasiresiko yang terjadi di lapangan, juga mampu
membaca kemungkinan kesalahan-kesalahan yang berpotensi dilakukan oleh pihak
penyelenggara Pemilu di TPS.
Kode Etik Saksi Peserta Pemilu
a) Akuntabel
Saksi peserta Pemilu melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Integritas
Saksi peserta Pemilu melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas
tinggi.
c. Mandiri
Saksi Peserta Pemilu bebas atau menolak campur tangan dan pengaruh siapapun yang mempunyai kepentingan atas
perbuatan, tindakan, keputusan dan/atau putusan yang diambil.
d. Profesional
Saksi peserta Pemilu memahami tugas, wewenang dan kewajiban dengan didukung keahlian atas dasar pengetahuan,
keterampilan, dan wawasan luas.
e. Kepastian Hukum
Saksi peserta Pemilu melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
f. Tertib
Saksi peserta Pemilu melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
keteraturan, keserasian, dan keseimbangan.
Hambatan dan Tantangan Saksi Peserta Pemilu

• Hambatan
Berikut ini adalah identifikasi hal-hal yang dipotensikan dapat menghambat tugas saksi
peserta Pemilu, yakni:
a) Ketepatan waktu persiapan dan pembukaan TPS;
b) Adanya surat mandat ganda dari peserta atau partai politik;
c) Perubahan kebijakan dari peserta atau partai politik peserta Pemilu;
d) Jarak antara domisili dengan TPS;
e) Kondisi geografis dan cuaca ketika hari-H pemungutan suara;
f) Kondisi kesehatan (fisik dan psikis) saksi ketika hari-H pemungutan suara;
g) Pelanggaran yang dilakukan oleh peserta Pemilu atau Tim Kampanye;
h) Pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu;
i) Transportasi (sarana-prasaraana) yang kurnag memadai dan mendukung tugas
pengawasan di TPS;
Manajemen Pengetahuan Saksi Peserta
Pemilu
Kategorisasi Daftar Pemilih
Identifikasi Stakeholder Penyelenggara Pemilu
Logistik Pemilu
Denah Tempat Pemungutan Suara
Jenis-Jenis Surat Suara
Jenis-Jenis Formulir yang Tersedia di TPS
Keabsahan Pencoblosan Surat Suara
Mekanisme Pemungutan dan Penghitungan Suara
Tugas Pra Pemungutan Suara
Tugas Pada Hari-H Pemungutan Suara
Tugas Pasca Pemungutan Suara
Identifikasi Saksi Peserta Pemilu

1. SAKSI YANG DITUNJUK ATAU DIPERCAYAKAN PARTAI PESERTA PEMILU


ADALAH BENAR-BENAR KADER MILITAN PARTAI BUKAN MILITAN
CALEG
2. TINGKAT KOORDINASI TINGGI DAN RUTIN DENGAN PENGAWAS TPS
JIKA ADA HAL YANG DICURIGAI DAN DIDUGA MELANGGAR
3. MEMAHAMI SEGALA PROSEDUR DAN TATA CARA PELAKSANAAN
PUNGUT HITUNG SAMPAI PADA PROSES PENGHITUNGAN SUARAT
SUARA
4. TELITI DALAM MENGISI LAMPIRAN C ATAU BERBAGAI JENIS FORMULIR
Isu Krusial Kerawanan Tahapan Bagi Saksi
Peserta Pemilu
Akurasi Data Pemilih
Penyaluran Hak Pilih
Distribusi Logistik
Logistik Kurang/Tidak Lengkap
TPS Rawan
Kelelahan Penyelenggara
Politik Uang
Distribusi Hasil Perolehan Suara
Potensi Penggelembungan Suara
Pemungutan Suara Ulang
Potensi Masalah di Tempat Pemungutan Suara

• Data Pemilih Ganda


• Persoalan C6
• Pemilih Tidak Terdaftar di DPT
• Penggunaan A5
• Pemilih Disabilitas
• Logistik Rusak
• Surat Suara Sah dan Tidak Sah
• Surat Suara Rusak
• Surat Suara Kurang
• Surat Suara Tidak Terpakai
• Pemilih Memilih Lebih dari Sekali
• Saksi Tidak Mendapatkan Berita Acara
Tantangan

a) Situasi dan kondisi politik nasional dan daerah;


b) Situasi politik dan sosial masyarakat di sekitar TPS;
c) Iming-iming bayaran lebih tinggi dari peserta Pemilu lainnya;
d) Praktik politik uang oleh tim pemenangan peserta Pemilu lainnya;
e) Manipulasi dan kecurangan oleh pihak peserta Pemilu lainnya;
f) Manipulasi dan kecurangan oleh penyelenggara Pemilu;
g) Simulasi penghitungan surat suara yang memerlukan waktu panjang;
h) Penggunaan teknologi dan informasi dalam mempermudah tugas;
i) Kondisi bencana alam yang terjadi ketika pemungutan suara di TPS;
j) Kondisi wabah penyakit seperti Covid-19;
PASAL 506 UU PEMILU
“ Setiap anggota KPPS/KPPSLN yang dengan sengaja tidak memberikan
salinan I (satu) eksemplar berita acara pemungutan dan penghitungan
suara, serta sertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi Peserta
Pemilu, Pengawas TPS/ Panwaslu LN, PPS/PPLN, dan PPK melalui PPS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 390 ayat (2 dan 3) dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
banyak Rp 2.000.000,00 (dua belas juta rupiah”

Anda mungkin juga menyukai