Anda di halaman 1dari 3

Tugas Saksi TPS Pemilu 2024 di Indonesia

Pemilu 2024 akan digelar pada 14 Februari 2024 secara serentak di


seluruh Indonesia. Dalam proses pemilihan, ada peran penting yang
diemban oleh saksi. Saksi TPS pemilu adalah saksi yang telah
mendapatkan surat mandat tertulis dari tim kampanye atau
pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik.

Syarat Saksi TPS Pemilu


Sebelum membahas tugas dari seorang saksi TPS pada Pemilu 2024
mendatang, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk
menjadi saksi TPS pemilu. Berikut ini adalah beberapa persyaratan
tersebut:

1. Warga Negara Indonesia (WNI): Saksi harus menjadi Warga


Negara Indonesia.
2. Hadir tepat waktu: Saksi harus hadir tepat waktu di Tempat
Pemungutan Suara (TPS) yang ditugaskan.
3. Tidak membawa atau mengenakan atribut yang mencitrakan
salah satu peserta pemilu: Saksi tidak diperbolehkan
membawa atau mengenakan atribut yang mencitrakan salah
satu peserta pemilu agar tetap netral dalam menjalankan
tugasnya.
4. Mendapatkan dan menyerahkan surat mandat: Saksi harus
mendapatkan surat mandat yang sudah ditandatangani oleh
pasangan calon atau tim kampanye tingkat kabupaten/kota
atau tingkat di atasnya, pimpinan partai politik tingkat
kabupaten/kota atau tingkat di atasnya, atau calon anggota
DPD. Surat mandat ini harus diserahkan kepada petugas yang
bertanggung jawab di TPS.

Tugas Saksi TPS Pemilu


Setelah memenuhi persyaratan, saksi TPS pemilu memiliki beberapa
tugas yang harus dilaksanakan. Berikut ini adalah uraian tugasnya:

1. Memantau dan mengevaluasi pemungutan dan perhitungan suara di TPS


Tugas utama saksi TPS adalah memantau dan mengevaluasi
proses pemungutan dan perhitungan suara di TPS yang
ditugaskan. Mereka harus memastikan bahwa proses ini
dilakukan dengan adil dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

2. Mengumumkan daftar pemilih tetap di TPS


Saksi TPS juga bertugas mengumumkan daftar pemilih tetap di
TPS kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memastikan
transparansi dan keabsahan pemilihan.

3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS.
Selain tugas utama, saksi TPS juga dapat diberikan tugas lain
oleh lembaga penyelenggara pemilu, seperti Komisi Pemilihan
Umum (KPU), KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Panitia
Pemilihan Kecamatan (PPK), dan Panitia Pemungutan Suara
(PPS).

4. Mewakili partai politik, tim kampanye, atau pasangan calon yang memberikan
mandat
Saksi TPS merupakan perwakilan dari partai politik, tim
kampanye, atau pasangan calon yang memberikan mandat
kepada mereka. Mereka harus melindungi kepentingan partai
politik, tim kampanye, atau pasangan calon yang diwakilinya.

5. Memastikan pemilihan di TPS tersebut berjalan dengan baik sesuai peraturan dan
hukum
Saksi TPS bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
pemilihan di TPS tersebut berjalan dengan baik sesuai dengan
peraturan dan hukum yang berlaku. Mereka harus mengawasi
setiap tahapan pemilihan dan mengambil tindakan jika terjadi
pelanggaran atau masalah.

6. Melaporkan hasil perhitungan suara di TPS terkait dan melaporkannya ke partai


politik, tim kampanye, atau pasangan calon yang diwakili
Setelah proses perhitungan suara selesai, saksi TPS harus
melaporkan hasil perhitungan suara di TPS kepada partai
politik, tim kampanye, atau pasangan calon yang diwakilinya.
Hal ini penting untuk memastikan transparansi dan keabsahan
hasil pemilihan.
7. Menyampaikan pengaduan atau sengketa jika terjadi pelanggaran atau masalah
selama pemilihan sesuai prosedur yang berlaku
Jika terjadi pelanggaran atau masalah selama pemilihan, saksi
TPS memiliki hak untuk menyampaikan pengaduan atau
sengketa sesuai dengan prosedur yang berlaku. Mereka harus
mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh lembaga
penyelenggara pemilu.

8. Menyertai saksi lain dari partai politik, tim kampanye, pasangan calon, atau saksi
independen di TPS dengan tujuan memastikan pemungutan suara berjalan dengan
adil dan transparan
Saksi TPS juga dapat bekerja sama dengan saksi lain dari
partai politik, tim kampanye, pasangan calon, atau saksi
independen di TPS. Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk
memastikan bahwa pemungutan suara berjalan dengan adil
dan transparan.

Gaji Saksi TPS Pemilu


Gaji saksi TPS pemilu tidak diatur oleh negara seperti KPPS
(Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dan PTPS (Panitia
Pemungutan Suara). Besaran honorarium atau gaji saksi TPS akan
ditentukan oleh masing-masing peserta pemilu, baik pasangan calon
presiden dan wakil presiden, calon anggota DPR, maupun partai
politik yang diwakilinya.

Dalam menjalankan tugasnya, saksi TPS pemilu memiliki peran yang


sangat penting dalam menjaga keberlangsungan proses pemilu yang
adil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan memenuhi
persyaratan dan melaksanakan tugas dengan baik, saksi TPS dapat
memberikan kontribusi yang berarti dalam menjaga integritas
pemilihan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai