3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS.
Selain tugas utama, saksi TPS juga dapat diberikan tugas lain
oleh lembaga penyelenggara pemilu, seperti Komisi Pemilihan
Umum (KPU), KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Panitia
Pemilihan Kecamatan (PPK), dan Panitia Pemungutan Suara
(PPS).
4. Mewakili partai politik, tim kampanye, atau pasangan calon yang memberikan
mandat
Saksi TPS merupakan perwakilan dari partai politik, tim
kampanye, atau pasangan calon yang memberikan mandat
kepada mereka. Mereka harus melindungi kepentingan partai
politik, tim kampanye, atau pasangan calon yang diwakilinya.
5. Memastikan pemilihan di TPS tersebut berjalan dengan baik sesuai peraturan dan
hukum
Saksi TPS bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
pemilihan di TPS tersebut berjalan dengan baik sesuai dengan
peraturan dan hukum yang berlaku. Mereka harus mengawasi
setiap tahapan pemilihan dan mengambil tindakan jika terjadi
pelanggaran atau masalah.
8. Menyertai saksi lain dari partai politik, tim kampanye, pasangan calon, atau saksi
independen di TPS dengan tujuan memastikan pemungutan suara berjalan dengan
adil dan transparan
Saksi TPS juga dapat bekerja sama dengan saksi lain dari
partai politik, tim kampanye, pasangan calon, atau saksi
independen di TPS. Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk
memastikan bahwa pemungutan suara berjalan dengan adil
dan transparan.