Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ignatius Daud

NIM : 07031382025265
Ilmu Komunikasi B 2020 Palembang
Analisa perbedaan sistem pemilu tahun 1999 dengan 2019, dengan dilengkapi data
hasil pemilu nya.
Permasalahan dalam pemilunya, sistem nya, fenomena pemilunya.
Minimal 5 halaman, font 12, spasi 1, arial.
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
1999 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 7 Juni 1999 untuk memilih 462
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 1999-
2004.
Pemilihan Umum ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan setelah
runtuhnya Orde Baru dan juga yang terakhir kalinya diikuti oleh Provinsi Timor Timur.
Pemilihan Umum ini diikuti oleh 48 partai politik, yang mencakup hampir semua
spektrum arah politik (kecuali komunisme yang dilarang di Indonesia). Penentuan kursi
dilakukan secara proporsional berdasarkan persentase suara nasional.
Pemilihan Umum ini seharusnya diselenggarakan pada tahun 2002, tetapi atas desakan
publik untuk mengadakan reformasi serta mengganti anggota-anggota parlemen yang
berkaitan dengan Orde Baru, maka pemilihan umum dipercepat dari tahun 2002 ke
tahun 1999 oleh pemerintah waktu itu.

Pemilu 2019
Jumlah pemilih sebanyak 193 juta orang pada pemilu kali ini merupakan yang terbesar
di dunia dalam hal memilih presiden secara langsung.
Pemilu 2019 legislatif diikuti oleh 16 partai politik nasional dan 4 partai politik lokal
Aceh.
Jumlah ini bertambah sebanyak 2,4 juta orang dari pemilu 2014 lalu.
Pemungutan suara dilaksanakan di 809.500 tempat pemungutan suara (TPS), di mana
setiap TPS akan melayani sekitar 200 hingga 300 orang pada saat hari pencoblosan.
Pada pemilu tahun 2014, jumlah TPS sekitar 500.000 dan setiap TPS melayani sekitar
400 pemilih.
Sedangkan jumlah total calon anggota legislatif yang bersaing sebanyak 245.000 orang
yang memperebutkan sekitar 20.500 kursi yang ada di 34 provinsi dan sekitar 500
kabupaten kota.
Pada hari yang sama, pemilu di Indonesia menjalankan lima pemilihan bersamaan yaitu
pemilihan presiden-wakil presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
kabupaten/kota.
Maka pada saat pemilu nanti, para pemilih akan mendapat lima surat suara berbeda
dengan warna yang berbeda pula.
Pada pemilu legislatif, sebanyak 575 orang anggota legislatif akan dipilih dari 16 partai
peserta pemilu.
Sebanyak 40% pemilih berusia antara 17 hingga 35 tahun, dan ini menjadi rebutan para
kontestan pemilu, atau sekitar 80 juta orang.
Satu hal yang juga dipandang unik oleh Lowy Institute adalah penggunaan paku secara
manual untuk mencoblos atau membuat lubang pada kertas suara.
Di berbagai negara, pemilu dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik atau
e-voting, atau setidaknya dengan alat tulis seperti pulpen.
Penghitungan juga dilakukan secara manual.
Pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan secara manual ini menurut pengajar
jurusan ilmu politik dari Universitas Indonesia Sri Budhi Eko Wardhani membuat pemilu
di Indonesia termasuk unik dan paling kompleks di dunia.
Penghitungan manual secara berjenjang itu juga membuat hasil penghitungan atau
rekapitulasi berlangsung lama. "Mungkin Indonesia adalah satu-satunya negara di
dunia yang hasil penghitungan suaranya baru diketahui 30 hari sesudahnya," kata
Dhani.
Pemungutan suara akan dimulai pukul 07.00 pagi dan sudah harus selesai pada pukul
13.00 siang. Sesudah itu akan dilakukan rekapitulasi secara berjenjang, mulai dari TPS,
mengikuti jalur administrasi pemerintahan, hingga mencapai ke KPU RI.
Rekapitulasi ini akan memakan waktu waktu dari 18 April hingga 22 Mei 2019.
Tadinya penghitungan suara atau rekapitulasi ini harus selesai dalam satu hari, tapi
sesuai dengan putusan Mahakamah Konstitusi, penghitungan waktu untuk ini bisa
ditambah menjadi satu hari plus 12 jam.
Pemilu kali ini akan menjadi tantangan bagi para penyelenggara di tingkat bawah
karena baru untuk pertamakalinya mereka harus menangani lima kertas suara
sekaligus.

Perbedaannya
Dapat kita ketahui bahwa di tahun 1999 pemilihan presiden dan wakil presiden di pilih
langsung oleh MPR sedangkan, di tahun 2019 pemilihan presiden dan wakil presiden
dipilih oleh rakyat melalui pemungutan suara.
Kemudian partai partai yang mengikuti pemilu tahun 1999 lebih banyak yaitu sebanyak
48 partai politik, sedangkan tahun 2019 hanya diikuti oleh sebanyak 16 partai politik
Item Pembanding Pemilu
1999 2019
Dasar Hukum UU No. 3 Tahun 1999 Presiden Joko Widodo pada
Tentang Pemilihan Umum 15 Agustus 2017 telah
mengesahkan Undang-
Undang Nomor (UU) 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum
(Pemilu). ... Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 ini
menjadi dasar hukum
penyelenaggaraan Pemilu
DPR, DPD, DPRD dan Pilpres
tahun 2019 yang
diselenggarakan secara
serentak
Sistem pemilu Sistem Proporsional Salah satu sistem pemilu yang
Berdasarkan Stelsel Daftar menjadi ganjalan bagi partai
politik yang baru adalah
digunakannnya
sistem Parliamentary
Threshold yang menetapkan
partai politik harus meraih 4 %
suara sehingga mendapatkan
peluang yang terbuka agar
calon yang diusungnya
mendapatkan kursi di DPR RI.
Sistem ini dianggap merugikan
partai politik baru dan
menguntungkan partai politik
yang sudah lama berdiri. Hal
penting lainnya yang perlu
dipertimbangkan ke depan
adalah sistem pemilu
proporsional terbuka yang
membuka peluang terjadinya
celah kesalahan bagi
masyarakat pemilih,masa
kampanye yang terlalu lama
yang rentan terhadap konflik
dan sistem pelaporan hasil
pemilu yang tidak praktis.
Peserta pemilu Partai Politik Partai Politik
Penanggung jawab Presiden, pembentukan KPU Para anggota KPU
pemilu diresmikan dengan
Keputusan Presiden
Struktural penjaga  Pelaksana KPU dalam  KPU, KPU Provinsi dan KPU
pemilu menyelenggarakan Pemilu Kabupaten/Kota yang bersifat
adalah PPI*, Panitia hierarkis- tetap.
Pemilihan Indonesia.
 Berkedudukan di ibukota
Negara.
 Keanggotaan: wakil-wakil
Parpol peserta Pemilu dan
Pemerintah.
 Susunan: Ketua, Wakil-wakil
Ketua, Sekretaris, Wakil-
wakil Sekr., anggota-
anggota. (bukan unsur
pimpinan KPU).
 **PPD I (Panitia Pemilihan
Daerah Tingkat I)
 **PPD II (Panitia Pemilihan
Daerah Tingkat II)
 Sekretariat (PPI, PPD I,
PPD II, PPK): dibentuk dan
dikepalai oleh seorang
Kepala Sekretariat; yang
ditetapkan dengan Kep.
Mendagri.
-Personalia
Sekretariat¸ diangkat dan
diberhentikan oleh:
PPI à Mendagri
PPD I à Gubernur
PPD II dan PPK à
Bupati/Walikota.

Jumlah anggota kpu 5 wakil pemerintah+ Jumlah Jumlah anggota KPU


Parpol. sebanyak 7 (tujuh) orang; KPU
Provinsi sebanyak 5 (lima)
orang; dan KPU
Kabupaten/Kota sebanyak 5
(lima) orang.

Permasalahan dalam pemilu 1999


Indonesia memiliki pengalaman buruk terkait keikutsertaan partai politik dalam Komisi
Pemilihan Umum. Pada 1999, gara-gara wakil partai di KPU enggan menyepakati hasil
pemilu, situasi politik sempat tidak menentu sebelum akhirnya pemerintah memutuskan
untuk mengesahkan hasil pemilu tersebut. "Kita punya pengalaman buruk semacam itu.
Apakah mau diulangi lagi?" kata dosen Fakultas Hukum Universitas Diponegoro,
Hasyim Asy'ari, Kamis (22/9/2011), di Jakarta. Pada Selasa silam, RUU pengganti atas
UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum disahkan menjadi
UU dalam Rapat Paripurna DPR. Peran partai politik dalam penyelenggaraan pemilu
pun menjadi lebih dominan. Parpol terlibat dalam penetapan dan pengawasan
sekaligus bisa masuk ke struktur lembaga penyelenggara pemilu. Hasyim menjelaskan,
pada 1999, Indonesia menggelar pemilu pertama kalinya di era reformasi. Namun,
menjelang akhir proses pemilu, para wakil partai di KPU tidak menemukan kata sepakat
terkait dengan hasil penghitungan suara. Di tengah situasi tersebut, pemerintah, dalam
hal ini Presiden BJ Habibie, lantas mengambil inisiatif untuk mengesahkan hasil pemilu.
Hanya dengan cara inilah proses Pemilu 1999 dapat dilanjutkan sampai betul-betul
selesai.

Permasalahan dalam pemilu 2019


Pada kenyataannya, pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 masih dihadapkan pada
beberapa permasalahan, yaitu problematika terkait distribusi Logistik Pemilu, Data
Pemilih, kapasitas dan beban kerja Petugas KPPS yang terlalu tinggi, data hasil
penghitungan suara, serta terjadinya gugatan atas hasil akhir Pilpres 2019.

Anda mungkin juga menyukai