Anda di halaman 1dari 18

PENANGANAN TEMUAN DAN

LAPORAN PELANGGARAN
PEMILU
(PERBAWASLU NOMOR 7 TAHUN 2022)

MATERI RAKORNAS PENANGANAN


PELANGGARAN,
JAKARTA, 1 NOVEMBER 2022
TEMUAN
• Temuan didasarkan pada hasil
Temuan adalah dugaan pelanggaran
pengawasan dan hasil investigasi terhadap
Pemilu yang ditemukan dari hasil peristiwa yang mengandung dugaan
pengawasan Pengawas Pemilu pada pelanggaran (Pasal 2)
setiap tahapan penyelenggaraan
Pemilu atau hasil investigasi • Ada lima syarat untuk penetapan temuan:
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu (1) Identitas penemu; (2) tidak melebihi
Kabupaten/Kota, dan Panwaslu batas wakti; (3) identitas terlapor; (4)
Kecamatan (Pasal 1 angka 30) uraian kejadian; dan (5) Bukti (Pasal 5
ayat 1)
• Laporan hasil pengawasan yang
mengandung dugaan pelanggaran etik
penyelenggara adhoc ditangani oleh
Bawaslu Kab/Kota
• Temuan diregistrasi oleh pengawas yang
melakukan penanganan paling lama 2 hari
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN LAPORAN
Laporan adalah dugaan • Laporan disampaikan pada hari dan jam kerja, kecuali pada
pelanggaran Pemilu yang masa tenang dan pemungutan suara yang bisa dilakukan dalam
waktu 1x24 jam (Pasal 11 ayat 1-4)
disampaikan secara resmi
• Pelapor menyerahkan dokumen fotokopi KTP dan bukti (Pasal
kepada Pengawas Pemilu oleh 11 ayat 5 huruf d)
WNI yang mempunyai hak • Bukti dalam bentuk surat dirangkap 3 (tiga) dan bukti
pilih, Peserta Pemilu, dan elektronik disampaikan melalui media penyimpanan (Pasal 13
Pemantau Pemilu ayat 1-2)

(Pasal 1 angka 30) • Dalam hal laporan merupakan dugaan pelanggaran


Administratif Pemilu TSM, maka bukti harus menunjukan
terjadinya pelanggaran di 50% dari wilayah atau daerah
pemilihan (Pasal 13 ayat 3)
• Laporan yang dterima oleh PKD atau Pengawas TPS
diteruskan ke Panwaslu Kecamatan (mengarahkan atau
menemani pelapor datang ke Panwascam), jika Pelapor tidak
bersedia ke Panwascam, maka laporan tersebut menjadi
informasi awal (Pasal 9)
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN LAPORAN
MELALUI SIGAPLAPOR

• Pelapor melakukan pendaftaran akun pada laman SiGapLapor dan akan divalidasi
oleh Petugas Penerima Laporan
• Setelah mendapatkan akun Pelapor menyampaikan laporan melalui laman
SiGapLapor dengan menggunakan akun yang sudah diberikan
• Pelapor akan mendapatkan dokumen tanda bukti yang dapat diunduh melalui
SiGapLapor
• Pelapor menyerahkan tanda bukti penyampaian ke kantor Pengawas Pemilu
disertai fotokopi KTP dan Bukti paling lama 2 (dua) Hari setelah menyampaikan
laporan secara daring (Pasal 12)
• Dalam hal pelapor tidak datang ke kantor Pengawas Pemilu sampai dengan batas
waktu yang ditentukan, maka laporannya akan menjadi informasi awal (informasi
tulisan)
SYARAT FORMAL DAN MATERIEL LAPORAN

FORMAL MATERIEL
1. Nama dan Alamat 1. Waktu dan Tempat
Pelapor; kejadian dugaan
2. Pihak Terlapor; dan pelanggaran Pemilu
3. Waktu penyampaian 2. Uraian kejadian
tidak melebihi jangka dugaan pelanggaran
waktu Pemilu; dan
(Pasal 15 ayat 3) 3. Bukti
(Pasal 15 ayat 4)
KAJIAN AWAL
• Kajian Awal dilakukan hanya terhadap laporan
• Kajian Awal dilakukan paling lama 2 (dua) Hari sejak laporan disampaikan (Dalam hal laporan
disampaikan secara daring, maka Kajian Awal dihitung setelah dokumen laporan disampaikan ke
kantor Pengawas Pemilu (Pasal 15 ayat 2)
• Kajian Awal diplenokan Pengawas Pemilu dan ditandatangani oleh Ketua (Pasal 16 ayat 4)
• Kajian Awal dilakukan untuk menentukan keterpenuhan syarat Laporan dan jenis dugaan
pelanggararan Pemilu.
• Kesimpulan Kajian Awal terdiri dari (Pasal 16 ayat 1):
1. Laporan memenuhi syarat formal dan materiel serta merupakan dugaan pelanggaran Pemilu;
atau
2. Laporan tidak memenuhi syarat formal dan/atau materiel atau merupakan dugaan pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan lain.
PENOMORAN TEMUAN DAN LAPORAN

• Diatur penomoran yang berbeda antara Penyampaian laporan,


registrasi temuan/laporan, dan rekomendasi (lihat di Lampiran
Format Penomoran).
• Dalam hal sebuah hasil pengawasan atau laporan terdapat dua atau
lebih jenis dugaan pelanggaran yang salah satunya merupakan
pelanggaran administratif pemilu (misalnya pidana dan
administrasi), maka diregistrasi sesuai Perbawaslu masing-masing.
Ketentuan ini dikecualikan bagi Panwas Kecamatan karena
mekanisme penanganannya sama, yaitu melalui pengkajian dengan
output rekomendasi.
MEKANISME PERBAIKAN LAPORAN YANG BELUM
MEMENUHI SYARAT

• Dalam hal laporan belum memenuhi syarat laporan, maka Pengawas Pemilu
memberitahukan kepada Pelapor paling lama 1 (satu) hari setelah kajian awal
selesai untuk melengkapi syarat (Pasal 24 ayat 1)
• Pelapor diberi kesempatan paling lama 2 hari untuk memperbaiki setelah pengawas
pemilu memberitahukan ketidakterpenuhan syarat laporan (Pasal 24 ayat 4)
• Perbaikan hanya dilakukan terhadap ketidakterpenuhuan syarat formal (identitas
para pihak) dan syarat materiel
• Laporan yang tidak memenuhi syarat karena daluarsa, langsung tidak diregistrasi
(Pasal 24 ayat 3)
• Penyerahan dokumen perbaikan laporan oleh Pelapor diberikan tanda terima
perbaikan laporan (Pasal 24 ayat 5)
PENCABUTAN LAPORAN

• Laporan dapat dicabut sepanjang belum diregistrasi oleh pengawas


pemilu, dengan syarat polapor membuat surat pernyataan
bermaterai untuk mencabut laporan (Pasal 14)
• Pencabutan laporan dituangkan dalam isi kajian awal (Pasal 15 ayat
5)
• Laporan yang telah dicabut tidak diregistrasi (Pasal 23)
• Laporan yang telah dicabut dapat dijadikan sebagai informasi awal
(Pasal 3 ayat 2 huruf d)
• Laporan yang sudah diregistrasi tidak dapat dicabut (Pasal 17 ayat
3)
LAPORAN YANG TIDAK DAPAT DITANGANI

Laporan yang tidak bisa ditangani dan diselesaikan adalah:


• Laporan yang sudah dilakukan kajian akhir dan diterbitkan status
penanganan
• Peristiwa dugaan pelanggaran dan terlapornya sama
• Tidak ada bukti-bukti baru yang dapat menguatkan adanya dugaan
pelanggaran

Informasi mengenai Laporan yang sudah ditangani dan diselesaikan


oleh Pengawas Pemilu dituangkan dalam kajian awal sebagai dasar
untuk menghentikan atau tidak meregister
INFORMASI AWAL
Empat Jenis Informasi Awal
 Informasi lisan dugaan pelanggaran yang disampikan kepada secara langsung ke kantor
pengawas atau melalui telepon resmi
 Informasi tulisan dalam bentuk surat yg disampaikan melalui surel resmi dan/atau
ekspedisi
 Laporan yang disampaikan kepada pengawas yang tidak memnuhi syarat formal tetapi
memenuhi syarat materiel
 Informasi dugaan pelanggaran yang diperoleh dari laporan yang dicabut oleh Pelapo

Informasi Awal diplenokan oleh Pengawas Pemilu untuk menetapkan apakah akan
dtindaklanjuti dengan penelusuran atau tidak. Jika ditindaklanjuti dengan penelusuran maka
penelusuran dilakukan dengan dasar Perbawaslu 5/2022 tentang Pengawasan Pemilihan
Umum.
PELIMPAHAN LAPORAN
• Pelimpahan mengacu pada prinsip penanganan
dilakukan oleh pengawas pemilu tempat
terjadinya peristiwa
• Pelimpahan dilakukan 1 hari setelah kajian awal
apabila laporan telah memenuhi syarat formal
dan materiel atau dilakukan 1 hari setelah
Pelapor memperbaiki laporan
PENGAMBILALIHAN LAPORAN
• Ada permohonan pengambilalihan dari pengawas jajaran bawah dan/atau
inisiatif dari pengawas di atasnya
• Pengambilalihan dilakukan terhadap laporan yang belum diregistrasi
• Pengambilalihan dilakukan paling lama 1 (satu) hari setelah kajian awal
selesai atau perbaikan laporan
• Lima syarat pengambilalihan laporan:
1.Terjadinya dugaan pelanggaran pemilu melintasi dua wilayah
2.Ketua dan Anggota Pengawas Pemilu diberhentikan sementara atau tetap
3.Pengawas Pemilu tidak dapat menjalankan tugas, wewenang, dan
kewajiban
4.Keterbatasan srana dan prasarana
5.Ketua dan Anggota Pengawas Pemilu dijadikan Terlapor
KLARIFIKASI

• Klarifikasi dapat dilakukan secara tatap muka atau secara daring


• Klarifikasi daring hanya dapat dilakukan apabila tterdapa maslah
geografis, keamanan, ketersedian sarana dan prasarana, serta
bencana alam atau nonalam
• Apabila pihak yang diperiksa tidak bersedia disumpah, maka
klarifikasi tetap bisa dilakukan tanpa sumpah
• Salinan BA Klarifikasi diberikan saat penanganan pelanggaran
selesai (hanya terbatas salinan BA yang diklarifikasi)
KAJIAN AKHIR
Hasil kajian terhadap dugaan Pelanggaran Pemilu dikategorikan sebagai:
1. Pelanggaran Pemilu
a. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu;
b. Pelanggaran Administratif Pemilu; dan/atau
c. Tindak Pidana Pemilu.
2. Bukan Pelanggaran Pemilu
d. Temuan atau Laporan tidak terbukti sebagai Pelanggaran Pemilu; atau
e. Temuan atau Laporan merupakan dugaan pelanggaran peraturan
perundang-undangan lainnya
TINDAKLANJUT TEMUAN/LAPORAN
PENYELENGGARA
DKPP
PERMANEN

PENYELENGGARA
PELANGGARAN ETIK KPU KAB/KOTA
ADHOC JAJARAN KPU

PENYELENGGARA ADHOC
JAJARAN BAWASLU
BAWASLU KAB/KOTA KEPUTUSAN

REKOMENDASI PANWASCAM
PELANGGARAN DITANGANI HANYA
DISAMPAIKAN KEPADA KPU KAB/KOTA
ADMINISTRASI OLEH PANWASCAM BAWASLU KAB/KOTA

TINDAK PIDANA PEMILU PENYIDIK GAKKUMDU

DIHENTIKAN
BUKAN PELANGGARAN
PEMILU
INSTANSI LAIN YANG
BERWENANG
KOREKSI
• Bawaslu berwenang mengoreksi rekomendasi Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kab/Kota
• Bawaslu Provinsi berwenang mengoreksi rekomendasi Bawaslu Kab/Kota
setelah mendapat pertimbangan Bawaslu
• Rekomendasi terdiri dari:
1.Rekomendasi pelanggaran kode etik
2.Rekomendasi dugaan pelanggaran peraturan per-UU-an lainnya
• Tindak pidana pemilu bukan berbentu rekomendasi tapi penerusan, sedangkan
penyelesaian administrasi oleh Bawaslu Prov dan Bawaslu Kab/Kota berupa
putusan, sehingga dua hal tersebut bukan termasuk rekomendasi.
SIMULASI PENGHITUNGAN HARI
Terdapat 3 frasa yang merujuk pada waktu, meliputi:
1. “Sejak” (Pasal 5 ayat 1 huruf b, Pasal 8 ayat 3 dan 4, Pasal 62)
2. “Setelah” (Pasal 5 ayat 3, Pasal 9 ayat 1 dan 2, Pasal 12 huruf c, Pasal 15 ayat 1, Pasal 24 ayat 1 dan 4, Pasal 26 ayat 1 dan
3, Pasal 39 ayat 2, Pasal 41 ayat 1, Pasal 53 ayat 1, Pasal 55 ayat 1, dan Pasal 56 ayat 1)
3. “Sebelum” (Pasal 29 ayat 2)

Penghitungan frasa “sejak”:


Laporan disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari sejak diketahui terjadinya dugaan pelanggaran (Pasal 8 ayat 3). Apabila A
mengetahui kejadian Hari Senin 31 Oktober 2022, maka hari itu dihitung sebagai hari pertama. Sehingga laporan bisa
disampaikan paling lama Hari Selasa 8 November 2022.
Penghitungan frasa “setelah”:
Bawaslu menyusun kajian awal paling lama 2 (dua) hari sejak laporan disampaikan (Pasal 15 ayat 1). Apabila A
menyampaikan laporan pada hari Senin 31 Oktober 2022, maka hari pertama adalah hari Selasa 1 November 2022, sehingga
batas waktu menyusun kajian awal adalah hari Rabu 2 November 2022.
Penghitungan frasa “sebelum”:
Surat undangan disampaikan 1 (satu) hari sebelum Klarifikasi (Pasal 29 ayat 2). Apabila Klarifikasi akan dilakukan pada hari
Rabu 2 November 2022, maka surat undangan harus sudah disampaikan kepada para pihak pada hari Selasa 1 November
2022.

Anda mungkin juga menyukai