LAPORAN PELANGGARAN
PEMILU
(PERBAWASLU NOMOR 7 TAHUN 2022)
• Pelapor melakukan pendaftaran akun pada laman SiGapLapor dan akan divalidasi
oleh Petugas Penerima Laporan
• Setelah mendapatkan akun Pelapor menyampaikan laporan melalui laman
SiGapLapor dengan menggunakan akun yang sudah diberikan
• Pelapor akan mendapatkan dokumen tanda bukti yang dapat diunduh melalui
SiGapLapor
• Pelapor menyerahkan tanda bukti penyampaian ke kantor Pengawas Pemilu
disertai fotokopi KTP dan Bukti paling lama 2 (dua) Hari setelah menyampaikan
laporan secara daring (Pasal 12)
• Dalam hal pelapor tidak datang ke kantor Pengawas Pemilu sampai dengan batas
waktu yang ditentukan, maka laporannya akan menjadi informasi awal (informasi
tulisan)
SYARAT FORMAL DAN MATERIEL LAPORAN
FORMAL MATERIEL
1. Nama dan Alamat 1. Waktu dan Tempat
Pelapor; kejadian dugaan
2. Pihak Terlapor; dan pelanggaran Pemilu
3. Waktu penyampaian 2. Uraian kejadian
tidak melebihi jangka dugaan pelanggaran
waktu Pemilu; dan
(Pasal 15 ayat 3) 3. Bukti
(Pasal 15 ayat 4)
KAJIAN AWAL
• Kajian Awal dilakukan hanya terhadap laporan
• Kajian Awal dilakukan paling lama 2 (dua) Hari sejak laporan disampaikan (Dalam hal laporan
disampaikan secara daring, maka Kajian Awal dihitung setelah dokumen laporan disampaikan ke
kantor Pengawas Pemilu (Pasal 15 ayat 2)
• Kajian Awal diplenokan Pengawas Pemilu dan ditandatangani oleh Ketua (Pasal 16 ayat 4)
• Kajian Awal dilakukan untuk menentukan keterpenuhan syarat Laporan dan jenis dugaan
pelanggararan Pemilu.
• Kesimpulan Kajian Awal terdiri dari (Pasal 16 ayat 1):
1. Laporan memenuhi syarat formal dan materiel serta merupakan dugaan pelanggaran Pemilu;
atau
2. Laporan tidak memenuhi syarat formal dan/atau materiel atau merupakan dugaan pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan lain.
PENOMORAN TEMUAN DAN LAPORAN
• Dalam hal laporan belum memenuhi syarat laporan, maka Pengawas Pemilu
memberitahukan kepada Pelapor paling lama 1 (satu) hari setelah kajian awal
selesai untuk melengkapi syarat (Pasal 24 ayat 1)
• Pelapor diberi kesempatan paling lama 2 hari untuk memperbaiki setelah pengawas
pemilu memberitahukan ketidakterpenuhan syarat laporan (Pasal 24 ayat 4)
• Perbaikan hanya dilakukan terhadap ketidakterpenuhuan syarat formal (identitas
para pihak) dan syarat materiel
• Laporan yang tidak memenuhi syarat karena daluarsa, langsung tidak diregistrasi
(Pasal 24 ayat 3)
• Penyerahan dokumen perbaikan laporan oleh Pelapor diberikan tanda terima
perbaikan laporan (Pasal 24 ayat 5)
PENCABUTAN LAPORAN
Informasi Awal diplenokan oleh Pengawas Pemilu untuk menetapkan apakah akan
dtindaklanjuti dengan penelusuran atau tidak. Jika ditindaklanjuti dengan penelusuran maka
penelusuran dilakukan dengan dasar Perbawaslu 5/2022 tentang Pengawasan Pemilihan
Umum.
PELIMPAHAN LAPORAN
• Pelimpahan mengacu pada prinsip penanganan
dilakukan oleh pengawas pemilu tempat
terjadinya peristiwa
• Pelimpahan dilakukan 1 hari setelah kajian awal
apabila laporan telah memenuhi syarat formal
dan materiel atau dilakukan 1 hari setelah
Pelapor memperbaiki laporan
PENGAMBILALIHAN LAPORAN
• Ada permohonan pengambilalihan dari pengawas jajaran bawah dan/atau
inisiatif dari pengawas di atasnya
• Pengambilalihan dilakukan terhadap laporan yang belum diregistrasi
• Pengambilalihan dilakukan paling lama 1 (satu) hari setelah kajian awal
selesai atau perbaikan laporan
• Lima syarat pengambilalihan laporan:
1.Terjadinya dugaan pelanggaran pemilu melintasi dua wilayah
2.Ketua dan Anggota Pengawas Pemilu diberhentikan sementara atau tetap
3.Pengawas Pemilu tidak dapat menjalankan tugas, wewenang, dan
kewajiban
4.Keterbatasan srana dan prasarana
5.Ketua dan Anggota Pengawas Pemilu dijadikan Terlapor
KLARIFIKASI
PENYELENGGARA
PELANGGARAN ETIK KPU KAB/KOTA
ADHOC JAJARAN KPU
PENYELENGGARA ADHOC
JAJARAN BAWASLU
BAWASLU KAB/KOTA KEPUTUSAN
REKOMENDASI PANWASCAM
PELANGGARAN DITANGANI HANYA
DISAMPAIKAN KEPADA KPU KAB/KOTA
ADMINISTRASI OLEH PANWASCAM BAWASLU KAB/KOTA
DIHENTIKAN
BUKAN PELANGGARAN
PEMILU
INSTANSI LAIN YANG
BERWENANG
KOREKSI
• Bawaslu berwenang mengoreksi rekomendasi Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kab/Kota
• Bawaslu Provinsi berwenang mengoreksi rekomendasi Bawaslu Kab/Kota
setelah mendapat pertimbangan Bawaslu
• Rekomendasi terdiri dari:
1.Rekomendasi pelanggaran kode etik
2.Rekomendasi dugaan pelanggaran peraturan per-UU-an lainnya
• Tindak pidana pemilu bukan berbentu rekomendasi tapi penerusan, sedangkan
penyelesaian administrasi oleh Bawaslu Prov dan Bawaslu Kab/Kota berupa
putusan, sehingga dua hal tersebut bukan termasuk rekomendasi.
SIMULASI PENGHITUNGAN HARI
Terdapat 3 frasa yang merujuk pada waktu, meliputi:
1. “Sejak” (Pasal 5 ayat 1 huruf b, Pasal 8 ayat 3 dan 4, Pasal 62)
2. “Setelah” (Pasal 5 ayat 3, Pasal 9 ayat 1 dan 2, Pasal 12 huruf c, Pasal 15 ayat 1, Pasal 24 ayat 1 dan 4, Pasal 26 ayat 1 dan
3, Pasal 39 ayat 2, Pasal 41 ayat 1, Pasal 53 ayat 1, Pasal 55 ayat 1, dan Pasal 56 ayat 1)
3. “Sebelum” (Pasal 29 ayat 2)